PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI HIDROSFER DI SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI HIDROSFER DI SMA SKRIPSI

Disusun Oleh: TALITHA RAHMAWATI K5408052 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

commit to user

ii

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI HIDROSFER DI SMA

Disusun Oleh: TALITHA RAHMAWATI

K5408052

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

commit to user iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

commit to user iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu Tanggal : 07 Agustus 2012

Tim Penguji Skripsi :

commit to user

Abstrak

Talitha Rahmawati,

K5408042.

PENGEMBANGAN

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI HIDROSFER DI SMA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui kelayakan multimedia pembelajaran interaktif materi Hidrosfer SMA kelas X. (2) untuk mengetahui efektivitas multimedia pembelajaran interaktif materi Hidrosfer SMA kelas X. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Subyek penelitian adalah ahli media, ahli materi dan siswa kelas X2, X4, X5, dan X7. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling dan instrumen pengumpulan data menggunakan Lembar Validasi dari ahli materi, ahli media, penilaian siswa, wawancara, observasi, test dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah multimedia interaktif menggunakan program Macromedia Flash materi Hidrosfer dinyatakan layak digunakan untuk pembelajaran geografi di SMA kelas X berdasarkan penilaian ahli media dengan skor penilaian 4 (baik) pada aspek keefektifan desain layar, aspek kemudahan pengoperasian, dan aspek keefektivan navigasi yang digunakan serta mendapatkan skor 5 (sangat baik) pada aspek kemanfaatan produk multimedia interaktif, berdasarkan penilaian ahli materi mendapatkan skor penilaian 4 (baik) pada aspek kualitas materi dan skor penilaian 5 (sangat baik) pada aspek kemanfaatan materi, dan penilaian siswa pada uji coba perorangan (one to one evaluation), uji coba kelompok kecil (small group evaluation), dan uji coba lapangan (field trial evaluation ) dengan skor penilaian 4 (baik) pada semua aspek kriteria kelayakan multimedia interaktif. Multimedia interaktif menggunakan program Macromedia Flash materi Hidrosfer dinyatakan efektif digunakan dalam proses pembelajaran Geografi berdasarkan pada rata-rata persentase kenaikan hasil belajar siswa menggunakan Macromedia Flash sebesar 54,26% dengan ketuntasan klasikal siswa sebesar 76,20, menggunakan program Power Point sebesar 51,88% dengan ketuntasan klasikal siswa sebesar 70,90, dan menggunakan metode ceramah sebesar 48,07% dengan ketuntasan klasikal siswa sebesar 61,32.

Kata kunci : Multimedia Interaktif, Hidrosfer, Efektivitas

commit to user

vi

Abstract

Talitha Rahmawati, K5408052. Multimedia Geography Instructional Developing Using Macromedia Flash of Hidrosphere Material in Senior High School. Thesis. Surakarta : Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, July 2012

The purpose of this research are : 1) to know feasibility of Multimedia Interactive instructional Hidrosphere material in X grade Senior High School. 2) to know effectively Multimedia Interactive Instructional Hidrosphere material in X grade Senior High School. Research and Development method was used in this research. Subject of research were media expert, material expert, and student class X2, X4, X5, and X7. Technique sampling was used proportional random sampling and collecting data instrument using validation sheet from material expert, media expert, student assessment, interview, test, and documents.

The result of research is interactive multimedia using Macromedia Flash programme on Hidrosphere material is proferly used for geography instructional in

X grade Senior High Sc hool based on media expert’s estimation through score 4 (good) of design screen effective aspect, ease operational aspect, and navigation effective aspect, and also score 5 (very good) of product multimedia interactive advantage aspect, based on material e xpert’s estimation got score 4 (good) of material quality aspect and score 5 (very good) of the advantage of material aspect, and one to one evaluation, small group evaluation and field trial evaluation got score 4 (good) of all proferly multimedia interactive criteria aspect. Multimedia interactive using Macromedia Flash Programme on Hidrosphere material is effective by used geography instructional process, based on average percentage of

Macromedia Flash student’s achievement was 54,26% with student classical standart was 76,20, using Power Point was 51,88% with student classical standart was 70,90, and using speech method was 48,07% with student classical standart was 61,32.

Key words : Interactive Multimedia, Hidrosphere, Effective

commit to user vii

MOTTO

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. maka apabila kamu telah selesai ( dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhan-Mulah hendaknya kamu

berharap.” ( Q.S. AL-Inssyirah : 6-8)

“Allah meninggikan beberapa derajat (tingkatan) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmu pengrtahuan) beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan” (Q.S Al-Mujadalah :11)

“Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Namun jika menyerah, rasa

sakit itu akan terasa selamanya” (Lance Armstrong)

“hidup tidak semudah yang kita bayangkan, tapi juga tidak sesulit yang kita khawatirkan”

(Penulis)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan Segenap rasa syukur, Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak, Ibu, dan adikku tercinta Atas semua pengorbanan , do’a dan nasehat bijaknya

2. Lily, Nut, Mbak Elpana, Mbak Moza, Mbak Phity, & Mas Habib Atas semua arahan dan motivasinya untukku

3. Sahabatku tercinta, Ary, Chandra, Lily, Mimi, Yanti, Ila, Mega, Ririn, dan Nara. Atas kebersamaan, motivasi, dan cerita indah yang kalian lukiskan dalam hidupku.

4. Sahabat Geografi’08

5. Almamater

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini diucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin penelitian.

2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin penelitian.

3. Bapak Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin penelitian.

4. Bapak Setya Nugraha, S.Si, M.Si selaku Pembimbing I yang telah membimbing, memotivasi, dan mendidik penulis dengan sabar selama proses pengerjaan skripsi.

5. Bapak Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar membimbing, motivasi serta mengarahkan pemikiran penulis selama pengerjaan skripsi.

6. Ibu Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc selaku ahli materi dalam penelitian ini yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

7. Drs. Djoko Subandriyo, M.Pd selaku ahli media dalam penelitian ini yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

8. Ibu Rahning Utomowati, S.Si, M.Sc selaku Pembimbing Akademis yang telah memotivasi dan membimbing penulis dari awal kuliah hingga selesai.

commit to user x

9. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu selama menempuh studi.

10. Drs. Sukarni, M.Hum selaku Kepala Sekolah SMA Negeri Colomadu yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

11. Ibu Parsini, S.Pd selaku guru mata pelajaran Geografi SMA Negeri Colomadu yang dengan sabar membantu dalam proses penelitian

12. Siswa-siswi kelas X SMA Negeri Colomadu yang berpartisipasi dalam penelitian.

13. Mbak Cuey, Mbak Fika, Mas Irvan, Pak Ghanis dan teman-teman seperjuangan Sahabat Geografi 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga persahabatan kita dapat terus terjalin.

14. Revo merahku yang selalu menemani aktivitasku sehari-sehari. Menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skrpsi ini, maka

dengan segala kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Surakarta, Juli 2012 Penulis

TALITHA RAHMAWATI

commit to user

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................... 73

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 76

1. Observasi Pra Penelitian ........................................................... 76

a. Melakukan Need Assesment ............................................... 76

b. Perencanaan Pengembangan Multimedia Interaktif dan Tahap Produksi Multimedia Interaktif ................................ 80

2. Penelitian dan Tindakan ............................................................ 82

a. Kelayakan Multimedia Interaktif .......................................... 82

1) Validasi Ahli Media ........................................................ 82

2) Validasi Ahli Materi ........................................................ 86

3) Ujicoba Perorangan (One to One Evaluation) ................ 92

4) Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group Evaluation) .... 96

5) Uji Coba Lapangan (Field Trial Evaluation) .................. 98

b. Efektivitas Multimedia Interaktif .......................................... 101

1) Perlakuan Menggunakan Metode Ceramah .................... 101

2) Perlakuan Menggunakan Program Power Point ............. 102

3) Perlakuan Menggunakan Program Macromedia Flash ................................................................................ 104

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 108

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................... 116

B. Implikasi ............................................................................................ 117

C. Saran .................................................................................................. 117

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Kesesuaian penggunaan warna ............................................................... 20 Tabel 2. Skor dan Kriteria Penilaian ..................................................................... 30 Tabel 3. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 46 Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 51 Tabel 5. Kisi – Kisi Pedoman Angket Ahli Media dalam Penilaian Kelayakan

Multimedia Interaktif .............................................................................. 59 Tabel 6. Kisi – Kisi Pedoman Angket Ahli Materi dalam Penilaian Kelayakan Multimedia Interaktif ............................................................ 60 Tabel 7. Kisi – Kisi Pedoman Angket Untuk Pengguna Produk Multimedia Interaktif .............................................................................. 61 Tabel 8. Kisi – kisi Lembar Wawancara ............................................................... 62 Tabel 9. Kisi – kisi Lembar Observasi .................................................................. 62 Tabel 10. Aspek Penilaian Multimedia Interaktif ................................................. 65 Tabel 11. Skor dan kriteria penilaian .................................................................... 65 Tabel 12. Nilai Pre Test Siswa Terhadap Materi Hidrosfer .................................. 74 Tabel 13. Hal – Hal Yang Perlu Dilakukan Perbaikan Pada UjiCoba

Perorangan (One To One Evaluation) .................................................. 94 Tabel 14. Hal – Hal Yang Perlu Direvisi Dalam Tahap Uji Coba Kelompok

Kecil (Small Group Evaluation) ........................................................... 97 Tabel 15. Perbandingan Kenaikan Nilai Pembelajaran Multimedia Interaktif

dengan Macromedia Flash , Power Point dan Metode Ceramah....... 106 Tabel 16. Data Rata –Rata Nilai Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012......... 109

commit to user xv

DAFTAR PETA

Peta Halaman

Peta 1. Citra SMA Negeri Colomadu .................................................................... 75

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran .......................................... 9 Gambar 2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ........................................................ 10 Gambar 3. Daerah Aliran Sungai .......................................................................... 35 Gambar 4. Kerangka Konsep Materi Hidrosfer .................................................... 42 Gambar 5. Bagan Alur Kerangka Pemikiran ...................................................... 50 Gambar 6. Bagan Alur Kelayakan Multimedia Interaktif ..................................... 64 Gambar 7. Diagram Alur Efektivitas Multimedia Interaktif ................................. 67 Gambar 8. Diagram Lingkar Perolehan Skor Analisis Pengalaman Media

Siswa ..................................................................................................... 77 Gambar 9. Diagram Lingkar Perolehan Skor Analisis Gaya Belajar Siswa ......... 78 Gambar 10. Diagram Lingkar Perolehan Skor Analisis Pemilihan Warna ........... 79 Gambar 11. Diagram Lingkar Perolehan Skor Analisis Pemilihan Huruf ........... 80 Gambar 12. Tampilan Slide Petunjuk Sebelum Direvisi ...................................... 84 Gambar 13. Tampilan Slide Overview Setelah Direvisi........................................ 84 Gambar 14. Tampilan Slide Test Sebelum Direvisi .............................................. 85 Gambar 15. Tampilan Slide Test Setelah Direvisi ................................................ 85 Gambar 16. Histogram Perolehan Nilai Modus pada Validasi Ahli Media .......... 86 Gambar 17. Slide Deskripsi Materi yang Belum Direvisi .................................... 88 Gambar 18. Slide Deskripsi Materi yang Telah Direvisi ...................................... 88 Gambar 19. Tampilan Slide Gambar Sungai Berdasarkan Genetic

yang Belum Direvisi........................................................................... 89 Gambar 20. Tampilan Slide Gambar Sungai Berdasarkan Genetic yang Sudah Direvisi ......................................................................... 89

Gambar 21. Tampilan Slide Air Tanah Sebelum Direvisi .................................... 90 Gambar 22. Tampilan Slide Air Tanah (Groundwater) Setelah Direvisi ............ 90 Gambar 23. Tampilan Slide yang Belum Direvisi ................................................ 91 Gambar 24. Tampilan Slide yang Sudah Direvisi ................................................. 91 Gambar 25. Histogram Perolehan Nilai Modus pada Validasi Ahli Materi ......... 92

commit to user xvii

Gambar 26. Histogram Perolehan Nilai Modus pada Ujicoba Perorangan

(One to One Evaluation) .................................................................. 95

Gambar 27. Histogram Perolehan Nilai Modus pada Ujicoba Kelompok

Kecil (Small Group Evaluation) ...................................................... 98 Gambar 28. Perolehan Nilai Modus pada Ujicoba Lapangan (Field Trial Evaluation) ................................................................... 100 Gambar 29. Perolehan Nilai Pre Test Dan Post Test Siswa Pada Kelas yang Menggunakan Metode Ceramah ............................................ 102 Gambar 30. Perolehan Nilai Pre Test Dan Post Test Siswa Pada Kelas yang Menggunakan Program Power Point ...................................... 103 Gambar 31. Perolehan Nilai Pre Test Dan Post Test Siswa Pada Kelas yang Menggunakan Program Macromedia Flash .......................... 105 Gambar 32. Histogram Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

Pembelajaran Multimedia Interaktif, Power Point dan Metode Ceramah ....................................................................... 107

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Lampiran 1. Kuisioner Analisis Kebutuhan Siswa ............................................... 121 Lampiran 2. Data Analisis Hasil Pemilihan Warna .............................................. 128 Lampiran 3. Data Analisis Karakteristik Gaya Belajar Siswa .............................. 129 Lampiran 4. Silabus ............................................................................................. 130 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 132 Lampiran 6. Flowchart Multimedia Interaktif ..................................................... 158 Lampiran 7. Storyboard Multimedia Interaktif .................................................... 161 Lampiran 8. Kisi-Kisi Soal Test............................................................................ 166 Lampiran 9. Lembar Validasi Ahli Media ............................................................ 167 Lampiran 10. Lembar Validasi Ahli Materi .......................................................... 172 Lampiran 11. Lembar Kuisioner Untuk Siswa ..................................................... 176 Lampiran 12. Deskripsi Penilaian Ahli Media ...................................................... 179 Lampiran 13. Deskripsi Penilaian Ahli Materi ..................................................... 181 Lampiran 14. Deskripsi Penilaian Siswa Dalam Uji Coba Perorangan

(One to One Evaluation) ............................................................... 183

Lampiran 15. Deskripsi Penilaian Siswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil

(Small Group Evaluation) ............................................................ 185 Lampiran 16. Deskripsi Penilaian Siswa Pada Uji Coba Lapangan (Field Trial Evaluation) ................................................................ 187 Lampiran 17. Presensi Kehadiran Siswa ............................................................... 189 Lampiran 18. Skor Hasil Ujicoba Perorangan (One to One Evaluation) .............. 192 Lampiran 19. Skor Hasil Ujicoba Kelompok Kecil (Small Group Evaluation) ... 195 Lampiran 20. Skor Hasil Ujicoba Lapangan (Field Trial Evaluation) ................ 198 Lampiran 21. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Pada

Perlakuan Menggunakan Metode Ceramah ................................... 204 Lampiran 22. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Pada Perlakuan Menggunakan Power Point .......................................... 206

commit to user xix

Lampiran 23. Perbandingan Nilai antara Pre Test dan Post Test Pada Perlakuan Menggunakan Macromedia Flash ................................ 208 Lampiran 24. Printscreen Interface Produk Multimedia Interaktif ...................... 210 Lampiran 25. Foto-Foto Kegiatan Penelitian ........................................................ 220 Lampiran 26. Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 224

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia. Teknologi informasi merupakan globalisator yang luar biasa yang mampu memicu penyusutan ruang dan waktu menyebabkan kontaknya yang tidak bersifat fisik dan individual. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sedemikian pesatnya menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikanpun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan. Di tengah kemelut dunia pendidikan yang tak kunjung selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang diharapkan mampu memberikan sumbangan positif dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

Komunikasi erat kaitannya dengan proses pendidikan, maka penelitian di bidang teknologi komunikasi ini dilakukan terhadap aplikasi bidang pendidikan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi dan komunikasi ke dalam dunia pendidikan adalah melalui media pendidikan. Media secara harfiah merupakan penrantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Sadiman (2010:7) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Miarso dalam Darmawan (2011:22) menyebutkan bahwa penekanan difusi inovasi teknologi komunikasi ini banyak dirasakan pada aspek media, yang diantaranya yaitu media komputer. Media ini ditujukan untuk kepentingan penyampaian pesan pembelajaran dari instruktur kepada peserta latihan atau siswa.

Aktivitas pembelajaran yang dinamis dapat diukur dari kadar proses interaksi antara subjek didik, guru, dan sumber belajar lainnya. Proses interaksi

commit to user

tersebut menggambarkan suatu proses komunikasi transaksional yaitu proses komunikasi antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa. Komunikasi interaktif tentunya tidak terlepas juga dari media yang dipakai. Salah satu media komunikasi baru sebagai hasil difusi inovasi, yang diasumsikan dapat mendukung pengondisian komunikasi interaktif, adalah media komputer dengan berbagai aplikasi program dan bahasa pemrogramannya /software ( Darmawan, 2011:28).

Proses pembelajaran tidak akan mencapai hasil yang optimal jika tidak diimbangi oleh keragaman pendekatan dan metode, baik pendekatan individual, kelompok, maupun klasikal (Jurnal Teknologi Informasi,2009:2). Artinya sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Sebagai produk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media pembelajaran dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar. Namun, kurangnya pemanfaatan media oleh guru yang hanya mengandalkan metode ceramah dalam penyampaian materi membuat situasi pembelajaran yang monoton, tidak menarik dan lebih dominan pada pembelajaran satu arah saja. Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar dialami oleh guru yang kurang memahami kebutuhan dari siswa tersebut baik dalam karakteristik, maupun dalam pengembangan materi. Dalam hal ini peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Pembelajaran yang baik ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik.

Menurut hasil Seminar dan Lokakarya Geografi di Semarang Tahun 1988 yang diselenggarakan oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) menetapkan bahwa Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di mukabumi (gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Menurut Bintarto, Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan bentuk serta mempelajari corak yang khas mengenai penghidupan, dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi

commit to user

dalam ruang dan waktu (sumber:http://www.scribd.com). Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala tertentu. Mata pelajaran Geografi tersebut pada hakikatnya menelaah gejala dan permasalahan yang terjadi dalam konteks keruangan, jika siswa diajarkan untuk dapat berpikir spasial dalam pelajaran Geografi maka akan lebih mudah dapat memahami materi pelajaran Geografi.

Menurut paradigma konstruktivisme, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar (Daryanto, 2010:2). Dengan kata lain, siswa melakukan kontruksi sendiri dan melakukan perubahan tentang pengetahuannya sendiri, sedangkan peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Namun demikian, tidak semua guru dapat menjalankan perannya dengan baik dikarenakan kurang memahami karakter dan kebutuhan siswa dalam belajar, sehingga menyebabkan siswa banyak yang kesulitan memahami materi karena tidak dapat mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang terbangunnya pengetahuan para siswa adalah dominasi verbalisme oleh guru dalam penyampaian materi sehingga siswa hanya dapat membayangkan secara abstrak materi yang telah disampaikan oleh guru, hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi kurang antusias dalam menerima materi. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran geografi adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan efektif.

Salah satu materi dalam pelajaran Geografi yang membutuhkan banyak penjelasan dan media pendukung dalam penyampaiannya adalah materi Hidrosfer yang merupakan salah satu materi pelajaran Geografi SMA Kelas X Semester 2. Materi Hidrosfer banyak mengkaji fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar lingkungan kita dan membutuhkan media khusus yang dapat memvisualkan hal-hal tersebut ke hadapan siswa dalam bentuk yang sederhana dan mudah dimengerti, baik tertuang dalam bentuk teks, gambar, video, maupun animasi. Tanpa adanya media tersebut, siswa mungkin akan sulit dalam memahami materi hidrosfer karena penjelasan materi akan terlalu abstrak jika hanya melalui verbalisme semata. Media yang dapat digunakan dalam

commit to user

penyampaian materi hidrosfer ini salah satunya dengan menggunakan multimedia interaktif. Menurut Robin dan Linda dalam Darmawan (2011:32) multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dengan mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Diharapkan dengan adanya multimedia interaktif ini nantinya siswa akan mengalami pembelajaran yang menyenangkan karena menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan sumber informasi dengan multimedia interaktif. Penyajian materi dengan disertai video, gambar dan animasi akan membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran Geografi. Media ini juga mengemas latihan soal –soal dalam bentuk permainan agar peserta didik merasakan belajar yang menyenangkan.

SMA Negeri Colomadu merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Karanganyar yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kelas yang memiliki fasilitas komputer tersendiri untuk setiap siswa di ruang kelasnya. Kelas tersebut merupakan kelas khusus yang dinamakan kelas Information Communication Technology (ICT) dan kelas Imersi. Selain itu, terdapat ruang multimedia pembelajaran yang diperuntukkan untuk kelas-kelas reguler yang fasilitas komputernya tidak seperti di kelas ICT dan Imersi. Walaupun demikian, dengan adanya fasilitas-fasilitas seperti itu pelaksanaan pembelajaran yang berbasis multimedia masih belum sepenuhnya berlangsung di sekolah ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru geografi SMA Negeri Colomadu, hal ini disebabkan karena tidak semua guru memiliki basic yang cukup dalam menggunakan teknologi multimedia, sehingga model pembelajaran ekspositori masih mendominasi proses pembelajaran di sekolah ini.

Pada umumnya, penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar hanya berdasarkan pada pertimbangan guru semata dan jarang ada yang memperhatikan tingkat kelayakan dan efektivitas media yang digunakan tersebut. Dengan kata lain, penggunaan media pembelajaran merupakan suatu hal yang sifatnya hanya sekedar pelengkap dan tidak dilakukan penelitian sebelumnya yang khusus menguji kelayakan dan efektivitas media yang digunakan. Oleh karena itu, dalam mengembangkan multimedia interaktif ini peneliti menggunakan jenis

commit to user

penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan sebuah proses untuk mendesain dan membuat produk berupa multimedia interaktif, berdasarkan pada asumsi karakteristik belajar siswa dan kebutuhan belajar siswa. Diharapkan dengan menggunakan langkah –langkah pengembangan suatu produk dalam penelitian R&D ini dapat menghasilkan produk yang layak dan efektif berdasarkan uji ahli, ahli media dan penilaian siswa pada uji coba perorangan (one to one evaluation ), uji coba kelompok kecil (small group evaluation) dan uji coba lapangan (field trial evaluation).

Penentuan kelas yang digunakan untuk penelitian pengembangan (R&D) ini berdasarkan pada nilai rata – rata siswa kelas X pada semester ganjil. Kelas yang dijadikan subjek dalam penelitian ini terdiri dari kelas X.2 dengan nilai rata- rata 75,91, kelas X.4 dengan nilai rata-rata 75,63, kelas X.5 dengan nilai rata-rata 74,21, dan kelas X.7 dengan nilai rata-rata 74,91 (Sumber : Data Sekunder Nilai Siswa Kelas X SMA Negeri Colomadu Semester I). Pemilihan kelas dilakukan dengan pertimbangan bahwa ketiga kelas tersebut dianggap memiliki kondisi awal yang setara karena mempunyai rentangan nilai terdekat, sedangkan untuk pemilihan kelas uji coba multimedia interaktif menggunakan program Macromedia Flash , program Power Point dan model ekspositori yang mengutamakan metode ceramah akan dijelaskan dalam teknik sampling.

Dari latar belakang di atas, maka peneliti berupaya melakukan penelitian

yang berjudul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI HIDROSFER DI SMA”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dapat di identifikasikan masalah yang timbul sebagai berikut :

commit to user

1. Terbatasnya penggunaan media yang dapat membantu proses pembelajaran oleh guru yang menyebabkan pembelajaran terkesan monoton dan tidak menarik.

2. Penyajian materi Hidrosfer tanpa menggunakan multimedia sulit untuk dipahami siswa.

3. Siswa belum dapat mengkontruksi sendiri pemahamannya diakibatkan oleh penjelasan materi yang kurang konkrit.

4. Belum banyak media pembelajaran yang melalui uji kelayakan dan uji efektivitas terlebih dahulu.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini

difokuskan pada pada kelayakan multimedia interaktif dengan menggunakan Macromedia Flash untuk pembelajaran Geografi materi hidrosfer SMA kelas X dan efektivitas multimedia interaktif menggunakan program Macromedia Flash.

D. Perumusan Masalah

1. Bagaimana kelayakan multimedia pembelajaran interaktif pada materi hidrosfer SMA kelas X ?

2. Bagaimana efektivitas multimedia pembelajaran interaktif pada materi hidrosfer SMA kelas X ?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kelayakan multimedia pembelajaran interaktif materi hidrosfer SMA kelas X.

commit to user

2. Mengetahui efektivitas multimedia pembelajaran interaktif materi hidrosfer SMA kelas X.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Multimedia interaktif menyajikan pesan menjadi lebih jelas, menarik dan menyenangkan.

b. Memberikan kontribusi intelektual terhadap kemajuan dunia pendidikan khususnya dalam bidang pengembangan multimedia pembelajaran interaktif materi hidrosfer.

c. Menjadi bahan pembanding, pertimbangan, dan pengembangan bagi peneliti di masa yang akan datang di bidang dan permasalahan yang sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap materi hidrosfer dan menjadikan suasana pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.

2) Memudahkan pemahaman materi hidrosfer dan memotivasi siswa

untuk meningkatkan hasil belajar.

3) Menciptakan pembelajaran mandiri bagi siswa.

b. Bagi guru

1) Memberikan alternatif pengembangan media pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Memotivasi para pemerhati dan peneliti pendidikan lainnya untuk

mengembangkan multimedia pembelajaran.

3) Mengefektifkan penguasaan materi hidrosfer.

c. Bagi Peneliti

1) Menambah pengalaman di dunia pendidikan khususnya

pengembangan multimedia pembelajaran.

2) Sebagai wujud aplikasi ilmu yang didapat di bangku kuliah

commit to user

terutama yang menyangkut dengan media pembelajaran.

3) Mendapatkan tambahan skill yang akan berguna ketika terjun ke

masyarakat kelak.

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau

pengantar terjadinya komunikasi antara sumber pesan dengan penerima pesan (Rahardjo,1984:46). Adapun media pembelajaran menurut Hamdani (2011:243) adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.

Daryanto (2010:7) mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Fungsi media dalam proses pembelajaran dapat ditunjukkan melalui gambar berikut :

Gambar 1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran

Sumber : Daryanto (2010:7)

Fungsi media terutama sebagai alat bantu dalam menekankan pengalaman yang konkrit untuk menghindarkan verbalisme. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman berlapis menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (Cone of Experience ) dari Edgar Dale yang saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.

GURU

PESAN MEDIA PESAN

METODE

commit to user

Gambar 2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale Sumber : (http://3.bp.blogspot.com)

Berdasarkan uraian di atas, maka secara umum media memiliki kegunaan untuk mengatasi hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran. Menurut Daryanto (2010:9), hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Verbalisme ;

b. Salah tafsir ;

c. Perhatian tidak terpusat ;

d. Tidak terjadinya pemahaman ; Miarso (1984:111) mengungkapkan kegunaan media diantaranya adalah :

a. Menimbulkan kegairahan belajar

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan

c. Memungkinkan belajar sendiri-sendiri, menurut kemampuan dan minat anak didik

Arti beberapa penjelasan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat, bahan ataupun berbagai macam komponen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan untuk memudahkan penerima pesan menerima suatu konsep.

commit to user

2. Teori Belajar yang Mendukung Penggunaan Media Pembelajaran

Banyak teori belajar yang melandasi pembelajaran dengan multimedia seperti teori behavioristik, teori kognitif, teori psikologi sosial, teori konstruktivistik dan teori sistem. Dalam pengembangan multimedia ini peneliti bermaksud untuk menggunakan dua macam teori sebagai landasan dalam pengembangannya yaitu :

a. Teori belajar kognitif Teori belajar kognitif yang sering menjadi landasan penggunaan media adalah teori perkembangan Piaget. Pada teori ini akan ada keseimbangan antara apa yang peserta didik rasakan dengan apa yang dilihat atau pengalaman baru. Model tutorial diangap sesuai dengan perkembangan teori kognitif piaget. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin kompleks susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi bioligis dengan lingkungannya yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya.

Menurut Piaget dalam Budiningsih (2005 : 36) “proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap –tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi merupakan proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu. Proses akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Proses ekuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan

antara asimilasi dan akomodasi”. Sebagai contoh jika seorang peserta didik mengerti tentang penjelasan mengapa awan panas itu terjadi, ketika mempelajari dampak apa saja yang ditimbulkan oleh awan panas tersebut maka dalam hal ini akan terjadi proses pengintegrasian antara prinsip pengertian dengan analisis akibat yang ditimbulkan, inilah yang disebut dengan proses asimilasi. Jika anak tersebut dituntut untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh awan panas tersebut maka anak sudah dapat mengaplikasikan atau memakai prinsip analisis

commit to user

dalam situasi yang baru atau spesifik. SMA merupakan peserta didik yang mempunyai umur berkisar antara 15-

19 tahun. Menurut piaget ciri pokok dalam tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.

Model berpikir ilmiah sudah mulai dimilki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Pada tahap ini kondisi berpikir anak sudah dapat :

1) Bekerja secara efektif dan sistematis

2) Menganalisis secara kombinasi

3) Berpikir secara proporsional

4) Menarik generalisasi secara mendasar pada satu macam isi. Semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Oleh sebab itu, guru harus memahami tahap –tahap perkembangan kognitif peserta didiknya agar pembelajaran dapat bermakna.

b. Teori belajar konstruktivistik Brown and Mann (2001:4) mengungkapkan bahwa : “The first factor that seems to contribute to successful mental

restructuring of knowledge for personal construction is the teacher’s approach to knowledge as a socially- constructed student experience ” Faktor pertama yang berkontribusi dalam kesuksesan untuk menstruktur

ulang pengetahuan siswa adalah pendekatan guru dalam menkonstruksi pengetahuan dan pengalaman siswa. Pendekatan ini merujuk pada pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan kognitifnya, memungkinkan mengarah pada tujuan tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri peserta didik. Menurut pandangan konstruktivistik (Budiningsih, 2005:58-59) belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan oleh siswa. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep, dan memberi makna

commit to user

tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Paradigma dalam konstruktivistik memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan menjadi dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru.

Dari segi sarana belajar, pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuaannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Jelas bahwa menurut teori konstruktivistik kehadiran media memang diperlukan untuk membangun pemahaman siswa agar hal-hal yang ia pelajari menjadi lebih bermakna.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan teori belajar kognitif dan teori belajar konstruktivistik sebagai pijakan dalam penelitian ini. Alasan menggunakan kedua teori ini (teori kognitif dan teori konstruktivistik) karena kedua teori ini mempunyai karakter yang sejalan dengan pengembangan multimedia dengan asumsi: 1) melalui media pembelajaran, materi pembelajaran disajikan dengan berbagai variasi tampilan visual, audio, video dan animasi 2) dengan menggunakan multimedia interaktif siswa dapat belajar secara klasikal maupun individual, 3) media pembelajaran memiliki sifat interaktif. Dengan demikian diharapkan setelah menggunakan multimedia teori belajar dan pembelajaran ini siswa akan semakin aktif dan paham dengan materi pelajaran.

3. Multimedia Pembelajaran

a. Pengertian Multimedia Pembelajaran Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Robin dan Linda dalam Darmawan (2011:32) menyebutkan

bahwa multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafis, animasi, audio, dan video. Menurut Daryanto (2010:51) menyebutkan bahwa multimedia terbagi menjadi

dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia

commit to user

linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain

Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yangbersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (Hamdani, 2011:191).

Hamalik (1989:186) mendefinisikan media pendidikan pada dasarnya adalah suatu kombinasi dari beberapa media pendidikan dan didayagunakan secara berencana dan sistematis dalam proses intuksional atau proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan intruksional tertentu.

b. Manfaat dan Karakteristik Multimedia Pembelajaran Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa

commit to user

dapat ditingkatkan (Rahardjo, 1984:51). Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Daryanto (2010:52) mengemukakan karakteristik multimedia pembelajaran adalah:

1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.

3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

c. Format Multimedia Pembelajaran Menurut Hamdani (2011:192-194) format

sajian multimedia

pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut:

1) Tutorial Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

commit to user

2) Drill and Practice Format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan sutu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.

Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.