PENGARUH KETERKAITAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN Pengaruh Keterkaitan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kemampuan Pengetahuan Manajemen sebagai Variabel Mediating (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan d

(1)

PENGARUH KETERKAITAN TEKNOLOGI INFORMASI

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN

KEMAMPUAN PENGETAHUAN MANAJEMEN SEBAGAI

VARIABEL MEDIATING

(Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Madiun)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : KAMESWARA BAYU S.A.

B200110021

PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015  


(2)

PENGARUH KETERKAITAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KEMAMPUAN PENGETAHUAN

MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIATING

(Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Madiun)

KAMESWARA BAYU S.A.

B200110021

ABSTRACT

This study aimed to examine effect of information technology relatedness to corporate performance through knowledge management capability as a mediating variable. The population in this study are all banking companies in the karesidenan of Madiun. Sample selection convenience sampling method, in order to obtain 34 main branch banking firm in the sample. The data used in this study in the form of primary data. Data collection techniques with a questionnaire survey techniques. Analysis of the data used is path analysis.

The test results showed that : (1) information technology relatedness Impact on the corporate performance (2) information technology relatedness Impact on the corporate performance to the ability of knowledge management capability as variable mediating. Path analysis showed that the variables of knowledge management capability are categorized is ambiguous or have a double meaning, namely the independent variable and the mediating variable. The kontijensi theory in this research does not apply. Because the results of the regression analysis on a hypothetical one and two found that of information technology relatedness equally affect the corporate performance with significant value (0,02 < 0,05) and (0,018 < 0,05).

Keyword : information technology relatedness, knowledge management capability, corporate performance


(3)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan dengan kemampuan teknologi informasi sebagai variabel mediating pada perusahaan perbankan di Karesidenan Madiun. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer teknologi informasi yang bekerja pada perusahaan perbankan di Karesidenan Madiun. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden yang diambil teknik convenience sampling. Teknik analisis data digunakan uji regresi berganda dan analisisjalur (path analysis).

Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. (2) keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan kemampuan pengetahuan manajemen sebagai variabel mediating. Analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa variabel kemampuan pengetahuan manajemen dikategorikan bersifat ambigu atau memiliki makna ganda yaitu variabel independen dan variabel mediating. Teori kontijensi dalam penelitian ini tidak berlaku. Karena hasil analisis regresi pada hipotesis satu dan dua ditemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi sama-sama mempengaruhi kinerja perusahaan dengan nilai probabilitas sebesar (0,02 < 0,05) dan (0,018< 0,05).

kata kunci : keterkaitan teknologi informasi, kemampuan pengetahuan manajemen, kinerja perusahaan

                         


(4)

(5)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pemilihan dalam penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan menjadi kebutuhan dasar bagi perusahaan itu sendiri, untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan ekonomi yang semakin tinggi. Banyak perusahaan memberi penilaian bahwa berinvestasi dalam teknologi informasi adalah cara terbaik untuk meningkatkan produktivitas ekonomi, profitabilitas, dan mutu operasional perusahaan itu sendiri (Ifada, 2010 dalam Dewi, 2013). Peningkatan sistem ekonomi dalam teknologi informasi memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan atau mentransformasi produksi, jasa, pasar, proses kerja, dan hubungan bisnis mereka (Ifada, 2010 dalam Dewi, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan infrastrukturteknologi informasi

dalam pengelolaan suatu usaha.

Kinerja perusahaan merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, dan kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi (Bastian, 2001:329). Kinerja bagi setiap perusahaan sangat penting begitu juga dengan perusahaan perbankan, karena bank merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang jasa, dan bertanggung jawab terhadap beberapa pihak terkait seperti pemilik, pengelola bank, pemerintah dan masyarakat pengguna jasa bank.

Pengaruh antara keterkaitan teknologi informasi dan kinerja perusahaan menjadi ketertarikan para akademisi dan para praktisi. Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya menemukan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dewi (2013), Ifada (2011), Sari dan Wahyu (2011) menyatakan bahwa beberapa hasil penelitian menemukan adanya pengaruh antaraketerkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yunisa (2013), menemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil perbedaan penelitian-penelitian tersebut menunjukkan adanya ketidakkonsistenan maka dari itu penulis mencoba mengembangkan variabel-variabel penelitiannya seperti memunculkan teori kontijensi (Contingency Theory) dengan memasukkan variabel-variabel lain seperti ketidakpastian


(6)

lingkungan, ketidakpastian tugas, budaya, teknologi informasi dan sebagainya. Dasar pendekatan kontijensi adalah tidak adanya rancangan atau informasi teknologi yang dapat diterapkan secara efektif untuk semua kondisi atau organisasi.

Dalam teori kontijensi terdapat tiga variabel yang dapat muncul akibat dari ketidakkonsistenan suatu variabel yaitu variabel intervening, variabel moderating dan variabel mediating. Didalam penelitian ini mengindikasi bahwa terdapatvariabel mediating yang dapat memediasi hubungan antara keterkaitan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan perbankan. Untuk mengoperasikan teknologi informasi yang begitu canggih maka perusahaan perbankan harus mengetahui kemampuan sumber daya yang dimilikinya, kapasitas dari pihak manajemen bank untuk menggunakan sumber daya tidak berwujud yaitu pengetahuandengan tujuan untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan disebut dengan kemampuan pengetahuan manajemen (Hitt, Ireland, Hoskisson, 2001 dalam Yunisa, 2013). Kemampuan pengetahuan manajemen adalah proses yang membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisasi, menyebarkan, dan mentransfer informasi penting dan keahlian yang merupakan bagian dari memori organisasi (Turban, 2006:390).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Keterkaitan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Perusahaan dengan Kemampuan Pengetahuan Manajemen sebagai Variabel Mediating pada Perusahaan Perbankan di Keresidenan Madiun”.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Kontijensi (Contingency Theory)

Kontijensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi (oxfort dictionary). Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan adanya ketidakkonsistenan antara peneliti satu dengan peneliti yang lain dalam mengkaji pengaruh keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Beberapa penelitian berpendapat bahwa kemungkinan ada variabel lain yang harus


(7)

dipertimbangkan dalam hubungan antara keduanya. Langkah yang ditempuh untuk menyelesaikan perbedaan hasil penelitian tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan kontijensi.

2. Kinerja Perusahaan (Corporate Performance)

Secara sederhana kinerja dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seseorang karyawan selama periode tertentu pada bidang pekerjaan tertentu. Menurut Bastian (2001:329), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat 4 pencapaian pelaksaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan/ dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dilakukan. Peningkatan ekonomi merupakan akibat dari berbagai kinerja operasional, antara lain adalah meningkatnya kepercayaan dan penggunaan pelanggan terhadap produk yang diproduksi oleh perusahaan (Lesmana, 2004 dalam Lestari, 2007).

3. Keterkaitan Teknologi Informasi

Keterkaitan teknologi informasi didefinisikan sebagai keterkaitan penggunaan infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen teknologi informasi antar unit-unit bisnis secara bersama-sama yang terdiri terdiri dari 4 aspek yang saling melengkapi satu sama lain yaitu : infrastruktur teknologi informasi, proses penyusunan strategi teknologi informasi, proses manajemen sumber daya manusia teknologi informasi, proses manajemen pengelolaan pemasok teknologi informasi. (Tanriverdi, 2006).

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing dimensi dari Keterkaitan Teknologi Informasi :

a. Infrastruktur Teknologi Informasi

Fokus pada penggunaan perangkat keras umum, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi pada lintas unit bisnis (Tarivendi 2006).

b. Proses Penyusunan Strategi Teknologi Informasi

Dimensi ini fokus pada penggunaan dari proses managerial umum yang memungkinkan meningkatkan koordinasi strategi teknologi informasi pada lintas unit bisnis (Tanrivendi 2006).


(8)

c. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi

Lestari (2007), menyatakan proses manajemen sumber daya manusia teknologi informasi lebih mengarah pada kontribusi penciptannya dan berdasarkan mekanisme koordinasi perusahaan saat para ahli di bidang teknologi informasi mengerti kebutuhan secara keseluruhan dan harapan perusahaan serta pembagian nilai, tujuan, dan insentif secara bersama-sama. d. Proses Manajemen Pengelolaan Pemasok Teknologi Informasi

Usem dan Harder (2000 dalam Lestari, 2007) menyatakan bahwafokus pada penggunaan tujuan strategis umum dan proses manajemen vendor yang mungkin meningkatkan koordinasi hubungan information technology vendor dan peningkatan keluaran negoisasi perusahaan terhadap information technology vendor.

4. Kemampuan Pengetahuan Manajemen

Dewasa ini, para manajer menempatkan pengetahuan sebagai sumber daya penggerak organisasi, sehingga menjadi organisasi yang kompetitif dan berdaya saing. Pengembangan organisasi, baik bisnis maupun organisasi publik untuk meningkatkan daya saing yang kompetitif, marak dengan menggunakan pendekatan aset pengetahuan (Ismail, 2012:1).

Kemampuan pengetahuan manajemen adalah proses yang membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengorganisasi, menyebarkan, dan mentransfer informasi penting dan keahlian yang merupakan bagian dari memori organisasi (Turban,2006:390).

5. Hipotesis

H1 : Keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. H2 : Keterkaitan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan


(9)

C. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan hypothesis testing, artinya penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel dengan tipe hubungan sebab akibat (Indriantoro dan Supomo, 2002:130). Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu metode pengumpulan data primer yang diperoleh langsung dari sumber asli (Indriantoro dan Soepomo, 2002:152) untuk memperoleh data langsung dari perusahaan. b. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki unit-unit bisnis terintegrasi yang diproksikan melalui pimpinan kantor cabang, staff sumber daya manusia, dan staff teknologi informasi yang berada di wilayah Karesidenan Madiun. Adapun perusahaan yang digunakan adalah perusahaan jasa perbankan yang berada di wilayah Karesidenan Madiun. Berdasarkan informasi yang diterimadari Bank Indonesia, diketahui bahwa di wilayah Karesidenan Madiun terdapat 30 kantor bank cabang.

Sampel dalam penelitian ini adalah pimpinan kantor cabang, staff sumber daya manusia, dan staff teknologi informasi pada perusahaan perbankan di wilayah Karesidenan Madiun. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei atau kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling yaitu ketersediaan populasi untuk dijadikan sampel.

c. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. (Variabel Dependen) Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program dan kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Kinerja perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja non keuangan perusahaan (Bastian 2001:329).

Menurut Tanriverdi (2006), kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan dan penulis menambahkan 6 item petanyaan. Skala pengukuran menggunakan skala Linkrert, ukuran tersebut didasarkan


(10)

pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SBSK = Nilai 1 = Sangat di Bawah Standar Kinerja, BSK = Nilai 2 = Di Bawah Standar Kinerja SSK = Nilai 3 = Sesuai Standar Kinerja, ASK = Nilai 4 = Di Atas Standar Kinerja, dan SASK = Nilai 5 = Sangat di Atas Standar Kinerja. 2. Variabel Independen (Keterkaitan Teknologi Informasi)

Keterkaitan teknologi informasi perusahaan didefinisikan sebagai penggunaan dari infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen dari teknologi informasi secara bersama antar unit-unit bisnis yang terdiri dari infrastruktur teknologi informasi, proses penyusunan strategi teknologi informasi, proses manajemen sumber daya manusia teknologi informasi, proses manajemen pengelolaan pemasok teknologi informasi. (Tanriverdi, 2006).

Menurut Tanriverdi (2006), keterkaitan teknologi informasi diukur dengan menggunakan 17 item pernyataan. Skala pengukuran menggunakan skala Linkrert, ukuran tersebut didasarkan pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SSU = Nilai 1 = Didesain Spesifik untuk Semua Unit Bisnis, SSB = Nilai 2 = Didesain Spesifik untuk Sebagian Besar UnitBisnis, N = Nilai 3 = Netral dan USB = Nilai 4 = Didesain Umum untuk Sebagian Besar UnitBisnis, dan USU = Nilai 5 = Didesain Umum untuk Semua Unit Bisnis.

3. Variabel Mediating (Kemampuan Pengetahuan Manajemen)

Kemampuan pengetahuan manajemen merupakan variabel mediating yang memediasi pengaruh keterkaitan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan. Kemampuan pengetahuan manajemen disini meliputi : produk, pelanggan, dan manajerial sebagai strategi untuk perusahaan dengan unit bisnis terintregasi (Tranrivendi, 2006).

Menurut Tanriverdi (2006), kemampuan pengetahuan manajemen diukur dengan menggunakan skala Linkrert, ukuran tersebut didasarkan pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SK = Nilai 1 = Sangat Kecil, K = Nilai 2 = Kecil, S = Nilai 3 = Sedang, B = Nilai 4 = Baik, dan SB = Nilai 5 = Sangat Besar.


(11)

d. Metode Analisis Data

Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression). Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini :

KP = a0 + a1 ITR + δ ……….……. (1) KMC = b0 + b1ITR + α ………...………... (2a) KP = c0 + c1 ITR + b1 KMC + θ …………...………. (2b) Keterangan :

KP : Kinerja Perusahaan

a0. b0. c0 : Nilai intersep (konstan) atau tingkat pengaruh a1. b1. c1 : Koefisien korelasi variabel

ITR : Information Technology Relatedness KMC : Knowledge Management Capability δ. α. θ : Variabel pengganggu atau error D. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pengetahuan manajemen dapat berpengaruh sebagai variabel mediating dalam menjelaskan pengaruh keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun. Jumlah bank cabang umum di Karesidenan Madiun yang terdaftar di Bank Indonesia sebanyak 30 bank. Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian iniadalah pimpinan kantor cabang, staff sumber daya manusia, dan staff teknologi informasi pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun. Jumlah kuesioner yang dibagikan peneliti adalah 60 buah. Dari jumlah tersebut kuesioner yang kembali sebanyak40 buah, dengan demikian tingkat pengembalian sebanyak 66,67%, sedangkan ada beberapa kuesioner yang tidak lengkap isiannya maka penulis tidak menggunakan kuesioner tersebut sebanyak 6 kuesioner.


(12)

Berdasarkan hipotesis pertama pada persamaan (1) yang merupakan hubungan langsung yang menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (KP). Hal ini dapat dilihat bahwa nilai koefisien persamaan (1) sebesar 0,510 dengan p = 0,002 (p < 0,05). Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (KP) dapat diterima. Hipotesis kedua menyatakan bahwa kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) sebagai variabel mediating berpengaruh terhadap keterkaitan teknologi informasi (ITR). Hal ini dapat dapat dilihat bahwa nilai koefisien persamaan (2a) yaitu keterkaitan teknologi informasi (ITR) terhadap kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) sebesar (0,243) dengan p = 0,037 (p < 0,05). Sedangkan pada persamaan (2b) menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar (0,373) dengan p = 0,016 (p < 0,05) dan kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar (0,564) dengan p = 0,018 (p < 0,05).

Berdasarkan kriteria analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui apakah variabel kemampuan pengetahuan manajemen dapat dikategorikan sebagai variabel mediating, maka dapat diambil kesimpulan dari persamaan di atas adalah hasil analisis regresi persamaan (1), ditemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai probabilitas sebesar (0,002< 0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,510, sedangkan hasil regresi persamaan (2b) ditemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai probabilitas sebesar (0,018< 0,05) dan koefisien regresisebesar 0,373. Berdasarkan dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa teori kontijensi dalam penelitian ini tidak belaku dan variabel mediating bersifat ambigu. Karena variabel kemampuan pengetahuan manajemen mempunyai makna ganda, yaitu bisa menjadi variabel independen dan variabel mediating.


(13)

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Keterkaitan teknologi informasi(ITR) berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan (KP) perbankan di karesidenan Madiun.

2. Analisis Jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) dikategorikan bersifat ambigu dalam memediasi hubungan antara keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Bersifat ambigu yaitu mempunyai makna ganda, dapat menjadi variabel independen maupun variabel mediating dalam memediasi hubungan antara keterkaitan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan. Hal ini terjadi karena hasil kedua hipotesis baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

2. Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Tempat penelitian mendatang sebaiknya diperluas agar dapat memperediksi hasil yang lebih optimal, tidak terbatas di wilayah karesidenan Madiun.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan perusahaan yang memiliki unit bisnis yang terintegrasi lainnya, misalnya perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa lainnya.

3. Bagi peneliti mendatang hendaknya instrument penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.


(14)

Daftar Pustaka

Aji Supriyanto. 2005. ”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Alavi, M. and Leidner, D. E. 2001. “Review Knowledge Maagement and Knowledge Management System: Conceptual Foundations and Research Issues” MIS.Quarterly. (25:1). pp 107-136.

Baiq Anggun H.L & Zulaikha. 2007. Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris pada Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.

Bastian, Indra. 2001, ” Akuntansi Sektor Publik ”,Yogyakarta : BPFE.

Devaraj, S. and Kohli, R. 2003. ”Performance Impacts Of Information Technology: Is Actual Usage The Missing Link? ”Management Science. (49:3). pp. 273-289.

De, Waal. 2001. Tree of Origin: What Primate Behavior Can Tell Us about Humansocial Evolution, Harvard UniversityPress.

Dewi, Intan Purnama. 2013. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening”. (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Surakarta). Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Haag, Stephen., Maeve Cummings., Donald J. McCubbrey. (2005). Management

information Systems For The Information Age. , New York: McGraw-Hill.

Hall, James A. 2006. “Accounting Information Systems (Sistem Informasi Akuntansi)”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Hal. 26. Ifada, Luluk Muhimatul. 2011. Pengelolaan Knowlodge Management Capability

Dalam Memediasi Dukungan Information TechnologyRelatedness TerhadapKinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.Vol 8, No 1, Juni 2011, hal 54 – 77.

Ifada, Luluk M & Kiswanto.2010. Pengelolaan Knowlodge Management Capability Dalam Memediasi Dukungan Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan : Pendekatan Reflective Second Order Factor (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi XIII Puwokerto.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metode penelitian Bisnis untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.


(15)

Jogiyanto, Hartono. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000). Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mardiasmo.2002.”Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE. Nawawi, Ismail. 2012. “Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)”.

Edisi Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

Sabherwal, R., and Chan, Y. E. “Alignment Between Business and IS Strategies: A Study of Prospectors, Analyzers, and Defenders,” Information Systems Research (12:1), 2001, pp. 11-33.

Sambamurthy, V., Bharadwaj, A., dan Grover, V. 2003. ”Shaping Agility Through Digital Options: Reconceptualizing The Role Of Information Technology In Contemorary Firms” MIS Quarterly. (27:2). pp. 237-263.

Sari, Irna M & Wahyu M. 2011. Pengelolaan Knowlodge Management Capability Dalam Memediasi Dukungan Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan : Pendekatan Reflective Second Order Factor (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Kota Semarang). Artikel. Universitas Diponegoro : Semarang.

Schultze, U. and Leidner, D.E. 2002 ”Studying Knowledge Management in Information Systems Research: Discourses and Theoritical Assumptions”. MIS Quarterly. (26:3). pp. 213-242.

Segars, A. H., and Grover, V. “Strategic Information Systems Planning Success: An Investigation of the Construct and its Measurement,” MIS Quarterly (22:2), June 1998, pp. 139-163.

Sutabri, Tata. 2014.”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Supriyanto, Aji. 2005. “Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Tanriverdi, H. and Venkatraman, N. 2005. ”Knowledge Relatedness and Performance Of Multibusiness Firms” Strategic Management Journal. (26:2). pp. 97-119.

Tanriverdi, H. 2006. ”Performance Effects Of Information Technology SynergiesIn Multibusiness Firms” MIS Quarterly, Forthcoming.

Turban. 2006. Information Technology for Management (6th Edition). Hoboken, NJ: Wiley.

Yunisa, Annur. 2013. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening”.(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Kota Padang) Jurnal Ilmiah. Skripsi FE UNP.


(1)

pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SBSK = Nilai 1 = Sangat di Bawah Standar Kinerja, BSK = Nilai 2 = Di Bawah Standar Kinerja SSK = Nilai 3 = Sesuai Standar Kinerja, ASK = Nilai 4 = Di Atas Standar Kinerja, dan SASK = Nilai 5 = Sangat di Atas Standar Kinerja. 2. Variabel Independen (Keterkaitan Teknologi Informasi)

Keterkaitan teknologi informasi perusahaan didefinisikan sebagai penggunaan dari infrastruktur teknologi informasi dan proses manajemen dari teknologi informasi secara bersama antar unit-unit bisnis yang terdiri dari infrastruktur teknologi informasi, proses penyusunan strategi teknologi informasi, proses manajemen sumber daya manusia teknologi informasi, proses manajemen pengelolaan pemasok teknologi informasi. (Tanriverdi, 2006).

Menurut Tanriverdi (2006), keterkaitan teknologi informasi diukur dengan menggunakan 17 item pernyataan. Skala pengukuran menggunakan skala Linkrert, ukuran tersebut didasarkan pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SSU = Nilai 1 = Didesain Spesifik untuk Semua Unit Bisnis, SSB = Nilai 2 = Didesain Spesifik untuk Sebagian Besar UnitBisnis, N = Nilai 3 = Netral dan USB = Nilai 4 = Didesain Umum untuk Sebagian Besar UnitBisnis, dan USU = Nilai 5 = Didesain Umum untuk Semua Unit Bisnis.

3. Variabel Mediating (Kemampuan Pengetahuan Manajemen)

Kemampuan pengetahuan manajemen merupakan variabel mediating yang memediasi pengaruh keterkaitan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan. Kemampuan pengetahuan manajemen disini meliputi : produk, pelanggan, dan manajerial sebagai strategi untuk perusahaan dengan unit bisnis terintregasi (Tranrivendi, 2006).

Menurut Tanriverdi (2006), kemampuan pengetahuan manajemen diukur dengan menggunakan skala Linkrert, ukuran tersebut didasarkan pada tanggapan responden terhadap skala lima poin yang dimulai dari : SK = Nilai 1 = Sangat Kecil, K = Nilai 2 = Kecil, S = Nilai 3 = Sedang, B = Nilai 4 = Baik, dan SB = Nilai 5 = Sangat Besar.


(2)

d. Metode Analisis Data

Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression).

Model regresi linear berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut ini : KP = a0 + a1 ITR + δ ……….……. (1) KMC = b0 + b1ITR + α ………...………... (2a) KP = c0 + c1 ITR + b1 KMC + θ …………...………. (2b) Keterangan :

KP : Kinerja Perusahaan

a0. b0. c0 : Nilai intersep (konstan) atau tingkat pengaruh a1. b1. c1 : Koefisien korelasi variabel

ITR : Information Technology Relatedness

KMC : Knowledge Management Capability

δ. α. θ : Variabel pengganggu atau error D. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pengetahuan manajemen dapat berpengaruh sebagai variabel mediating dalam menjelaskan pengaruh keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun. Jumlah bank cabang umum di Karesidenan Madiun yang terdaftar di Bank Indonesia sebanyak 30 bank. Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian iniadalah pimpinan kantor cabang, staff sumber daya manusia, dan staff teknologi informasi pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada Kantor Cabang Bank Umum di Karesidenan Madiun. Jumlah kuesioner yang dibagikan peneliti adalah 60 buah. Dari jumlah tersebut kuesioner yang kembali sebanyak40 buah, dengan demikian tingkat pengembalian sebanyak 66,67%, sedangkan ada beberapa kuesioner yang tidak lengkap isiannya maka penulis tidak menggunakan kuesioner tersebut sebanyak 6 kuesioner.


(3)

Berdasarkan hipotesis pertama pada persamaan (1) yang merupakan hubungan langsung yang menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (KP). Hal ini dapat dilihat bahwa nilai koefisien persamaan (1) sebesar 0,510 dengan p = 0,002 (p < 0,05). Dengan demikian, hipotesis pertama yang menyatakan keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (KP) dapat diterima. Hipotesis kedua menyatakan bahwa kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) sebagai variabel mediating berpengaruh terhadap keterkaitan teknologi informasi (ITR). Hal ini dapat dapat dilihat bahwa nilai koefisien persamaan (2a) yaitu keterkaitan teknologi informasi (ITR) terhadap kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) sebesar (0,243) dengan p = 0,037 (p < 0,05). Sedangkan pada persamaan (2b) menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi (ITR) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar (0,373) dengan p = 0,016 (p < 0,05) dan kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar (0,564) dengan p = 0,018 (p < 0,05).

Berdasarkan kriteria analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui apakah variabel kemampuan pengetahuan manajemen dapat dikategorikan sebagai variabel mediating, maka dapat diambil kesimpulan dari persamaan di atas adalah hasil analisis regresi persamaan (1), ditemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai probabilitas sebesar (0,002< 0,05) dan koefisien regresi sebesar 0,510, sedangkan hasil regresi persamaan (2b) ditemukan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dengan nilai probabilitas sebesar (0,018< 0,05) dan koefisien regresisebesar 0,373. Berdasarkan dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa teori kontijensi dalam penelitian ini tidak belaku dan variabel mediating bersifat ambigu. Karena variabel kemampuan pengetahuan manajemen mempunyai makna ganda, yaitu bisa menjadi variabel independen dan variabel mediating.


(4)

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Keterkaitan teknologi informasi(ITR) berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan (KP) perbankan di karesidenan Madiun.

2. Analisis Jalur (Path Analysis) menunjukkan bahwa kemampuan pengetahuan manajemen (KMC) dikategorikan bersifat ambigu dalam memediasi hubungan antara keterkaitan teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Bersifat ambigu yaitu mempunyai makna ganda, dapat menjadi variabel independen maupun variabel mediating dalam memediasi hubungan antara keterkaitan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan. Hal ini terjadi karena hasil kedua hipotesis baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa keterkaitan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

2. Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Tempat penelitian mendatang sebaiknya diperluas agar dapat memperediksi hasil yang lebih optimal, tidak terbatas di wilayah karesidenan Madiun.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan perusahaan yang memiliki unit bisnis yang terintegrasi lainnya, misalnya perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa lainnya.

3. Bagi peneliti mendatang hendaknya instrument penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan, sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.


(5)

Daftar Pustaka

Aji Supriyanto. 2005. ”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Alavi, M. and Leidner, D. E. 2001. “Review Knowledge Maagement and Knowledge Management System: Conceptual Foundations and Research Issues” MIS.Quarterly. (25:1). pp 107-136.

Baiq Anggun H.L & Zulaikha. 2007. Pengaruh Information Technology Relatedness

Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management

Capability Sebagai Variabel Intervening (Kajian Empiris pada

Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi X Makasar.

Bastian, Indra. 2001, ” Akuntansi Sektor Publik ”,Yogyakarta : BPFE.

Devaraj, S. and Kohli, R. 2003. ”Performance Impacts Of Information

Technology: Is Actual Usage The Missing Link? ”Management

Science. (49:3). pp. 273-289.

De, Waal. 2001. Tree of Origin: What Primate Behavior Can Tell Us about Humansocial Evolution, Harvard UniversityPress.

Dewi, Intan Purnama. 2013. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening”. (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Karesidenan Surakarta). Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Haag, Stephen., Maeve Cummings., Donald J. McCubbrey. (2005). Management

information Systems For The Information Age. , New York: McGraw-Hill.

Hall, James A. 2006. “Accounting Information Systems (Sistem Informasi Akuntansi)”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Hal. 26. Ifada, Luluk Muhimatul. 2011. Pengelolaan Knowlodge Management Capability

Dalam Memediasi Dukungan Information TechnologyRelatedness

TerhadapKinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia.Vol 8, No 1, Juni 2011, hal 54 – 77.

Ifada, Luluk M & Kiswanto.2010. Pengelolaan Knowlodge Management Capability Dalam Memediasi Dukungan Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan : Pendekatan Reflective Second Order Factor (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Jawa Tengah). Simposium Nasional Akuntansi XIII Puwokerto.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metode penelitian Bisnis untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.


(6)

Jogiyanto, Hartono. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000). Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mardiasmo.2002.”Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE. Nawawi, Ismail. 2012. “Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)”.

Edisi Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor.

Sabherwal, R., and Chan, Y. E. “Alignment Between Business and IS Strategies: A Study of Prospectors, Analyzers, and Defenders,” Information Systems Research (12:1), 2001, pp. 11-33.

Sambamurthy, V., Bharadwaj, A., dan Grover, V. 2003. ”Shaping Agility Through Digital Options: Reconceptualizing The Role Of Information Technology In Contemorary Firms” MIS Quarterly. (27:2). pp. 237-263.

Sari, Irna M & Wahyu M. 2011. Pengelolaan Knowlodge Management Capability Dalam Memediasi Dukungan Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan : Pendekatan Reflective Second Order Factor (Penelitian terhadap Perusahaan Perbankan di Kota Semarang). Artikel. Universitas Diponegoro : Semarang.

Schultze, U. and Leidner, D.E. 2002 ”Studying Knowledge Management in Information Systems Research: Discourses and Theoritical Assumptions”. MIS Quarterly. (26:3). pp. 213-242.

Segars, A. H., and Grover, V. “Strategic Information Systems Planning Success: An Investigation of the Construct and its Measurement,” MIS Quarterly (22:2), June 1998, pp. 139-163.

Sutabri, Tata. 2014.”Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Supriyanto, Aji. 2005. “Pengantar Teknologi Informasi”. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Tanriverdi, H. and Venkatraman, N. 2005. ”Knowledge Relatedness and Performance Of Multibusiness Firms” Strategic Management Journal. (26:2). pp. 97-119.

Tanriverdi, H. 2006. ”Performance Effects Of Information Technology SynergiesIn Multibusiness Firms” MIS Quarterly, Forthcoming.

Turban. 2006. Information Technology for Management (6th Edition). Hoboken, NJ: Wiley.

Yunisa, Annur. 2013. “Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening”.(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Kota Padang) Jurnal Ilmiah. Skripsi FE UNP.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Risk Based Capital dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Asuransi dengan Laba Perusahaan sebagai Variabel Moderating

3 33 121

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Return On Assets dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 64 130

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dengan mengunakan Manajemen Laba sebagai variabel intervening , Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 170 122

Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Perusahaan dengan Leverage sebagai Variabel Kontrol : Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)

2 68 87

Pengaruh Perputaran Aset terhadap Nilai Perusahan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediating pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 92 131

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013

0 35 84

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen terhadap Kinerja Perusahaan dengan Teknologi Informasi sebagai Pemoderasi(Studi Pada UMKM sektor Kuliner di Kota Ambon)

0 0 6

Good Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Audit Manajemen terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Pekanbaru)

1 3 9

Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Risk Based Capital dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Asuransi dengan Laba Perusahaan sebagai Variabel Moderating

0 0 25