MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERSOSIALISASI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING PADA

MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN KONSELING SEMESTER II UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh :

MEYDICA BR GINTING

NIM 1103151042

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014


(2)

LEMBARPERSETUJUAN

Skripsi yang di ajukan oleh :

ME\ j)JCA BR GINTING NIM 1103151042

Program Studi Bimbingan Konseling Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan

Skripsi lni Telah Diaju.kan Dan Dinyatakan Telah Memcnuhi Persyaratan

Untuk Memproleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Juli 2014

Menyetujui

Dosen Pembimbing Skripsi

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd NIP. 19590324 1986 01 1001

Mengetahui,

Ketua Jurusan PPB/BK FIP UNIMED

Prof. D r . 2 : : : d NIP. 19590324 1986 01 1001


(3)

LEMBARPENGESAHAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh:

MEYDICA BR GINTING NIM 1103151042

Program Studi Bimbingan Dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal18 Juli 2014 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Medan, 18 Juli 2014 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Prof. Dr. ul Munir, M.Pd


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh:

MEYDICA BR GINTING NIM 1103151042

Telah mempertahankan didepan tim Penguji pada tanggal18 Juli 2014 TIMPENGUJI

1. Prof. Dr Abdul Munir, M.Pd Pembimbing Skripsi

2. Dr. M. Rajah Lubis, MS Penguji Skripsi I

3. Dn. Edidon Hutasuhut, M.Pd Penguji Skripsi II

4. Dra. R.ahmulyani, M.Pd Kons Penguji Skripsi III

Disetujui dan disahkan pada tanggal18 Juli 2014

lmu Pendidikan UNIMED

Drs. Nasrun, MS

NIP. 19570514 198403 1 001

Medan, 18 Juli 2014 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan


(5)

Nama NIM

LEMBARPERSETUJUAN

: Meydica Br Ginting : 1103151042

Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Judul : Meningkatkan Keterampilao Bersosialisasi Melalui

Bimbingao Kelompok Teknik Role Playing pada Mahasiwa

Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahuo Ajaran 2013/2014

Mahasiswa tersebut benar telah melakukan perbaikan skripsi sesuai dengan

saran-saran yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan ujian

mempertahankan skripsi.

NO. Nama Penerima

Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd N1P.19590324 1986 01 1001

2 Dr. M. Rajah Lubis, MS NIP. 19600112 1985 03 1005

3 Dn .Edidon Hutasuhu!, M .Pd NIP 19570323 1987 03 I 002

4 Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons NIP. 19610511 1986 01 2001

Keterangan

Dosen Pembimbing Skripsi

Dosen Penguji

Dosen Penguji

Dosen Penguji

Medan, Juli 2014

Mengetahui,

Ketua Prodi PPBIBK


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa jurusan Bimbingan

Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S

sebagai Pembantu Dekan 1,

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi dan kepada Dra Nurajani,M.Pd sebagai Serketaris Jurusan


(7)

iii

4. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi dan

Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Dr. M. Rajab Lubis, M.S, dan Dra.

Rahmulyani, M.Pd Kons selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah

memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

8. Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd terima

kasih atas kerja sama yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.

9. Teristimewa dan tercinta buat kedua orang tua penulis T. Ginting dan A.

Br Tarigan terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, motivasi, materi dan perjuangan yang begitu sempurna yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

10. Buat saudara-saudaraku tercinta, Adikku Hena Br Ginting, Topan


(8)

iv

memberikan dukungan, semangat, motivasi dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

11. Untuk seseorang yang teristimewa Agus Ferdinanta Sembiring S.Pd yang

telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan tenaganya kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

12. Buat teman-teman terbaikku, Lestary May Situmorang, Binaria Helpia

Sidauruk, Lenny Banjarnahor, Mery Cristiani Sagala, Seluruh anggota IMKA FIP dan IMKA Rudang Mayang dan banyak lagi yang tak tersebutkan yang selalu memberikan motivasi, mendampingi dan membantu penulis baik suka duka.

13. Tak lupa ucapan terima kasih kepada Mahasiswa Jurusan Bimbingan

Konseling Semester II UNIMED T.A. 2013/2014 yang telah membantu penulis dalam penelitian.

14. Seluruh teman-teman jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan/BK

2010 terkhusus BK Reg-A, dan Teman-teman seperjuangan pada masa PPTL 2013 di SMK 1 Immanuel Kabanjahe terimakasih atas kerjasama, dukungan, doa dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita


(9)

v

semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Mei 2014

Meydica Br Ginting NIM.1103151042


(10)

ABSTRAK

MEYDICA BR GINTING, NIM: 1103151042. Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui bimbingan kelompok teknik role playing pada mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?

Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan subyek melalui teknik purposive subject dengan 10 subjek penelitian. Penggunaan teknik analisis data kualitatif data.

Berdasarkan hasil observasi mahasiswa yang mengalami peningkatan pada pertemuan pertama siklus I sebesar 30% dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua siklus I sebesar 50% masuk pada kategori sedang. Kemudian peningkatan terjadi lagi pada pertemuan ketiga siklus II sebesar 60% masuk kategori cukup baik dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II sebesar 80% masuk kategori baik. Sedangkan terget yang ingin dicapai 75%,

sehingga hipotesis yang berbunyi “Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dapat Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Pada Mahasiswa

Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun

Ajaran 2013/2014” dapat diterima.

Kata kunci : bimbingan kelompok teknik role playing, bersosialisasi, penelitian


(11)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 7

2.1 Kerangka Teori ... 7

2.1.1 Hakekat Keterampilan Bersosialisasi ... 7

a. Pengertian Keterampilan ... 7

b. Pengertian Bersosialisasi ... 8

c. Pengertian Keterampilan Bersosialisasi ... 10

d. Tujuan Keterampilan Bersosialisasi ... 10

e. Proses Bersosialisasi ... 11

f. Jenis-Jenis Sosialisasi ... 13

g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Bersosialisasi . 14 2.1.2 Hakekat Bimbingan Kelompok ... 15

a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 15


(12)

vii

c. Manfaat Bimbingan Kelompok ... 19

d. Komponen Bimbingan Kelompok ... 19

e. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ... 22

f. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 25

2.1.3 Hakekat Role Playing ... 27

a. Pengertian Role Playing ... 29

b. Tujuan Role Playing ... 33

c. Langkah-Langkah Teknik Role Playing ... 35

d. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Role Playing ... 42

e. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelasanaan Role Playing...43

f. Bentuk-Bentuk Role Playing ... 44

2.1.3 Konselor Sebaya ... 45

a. Pengertian Konseling Sebaya ... 45

b. Tujuan Konseling Sebaya ... 46

c. Manfaat Konseling Sebaya ... 47

2.2 Kerangka Konseptual ... 48

2.3 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Loksi dan Waktu Penelitian ... 50

3.2 Subjek Penelitian...50

3.3 Jenis Penelitian...50

3.4 Defenisi Operasional ... 51

3.5 Desain Penelitian ... 52

3.6 Teknik Pengumpulan Data...60

3.7 Teknik Analisis Data ... 64

1. Teknik Analisis Kualitatif Data ... 64

2. Teknik Analisis Persentas ... 64


(13)

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 66

4.2 Hasil Penelitian ... 67

4.2.1 Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 67

4.2.2 Siklus I ... 70

4.2.3. Siklus II. ... 81

4.3 Pembahasan ... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Role Playing...42

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket...61

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Bersosialisasi...61

Tabel 3.3 Observasi Keterampilan Bersosialisasi...62

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian...64

Tabel 4.1 Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa Sebelum Melaksanakankan Bimbingan Kelompok...68

Tabel 4.2 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Pertama (Siklus I)...79

Tabel 4.3 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Kedua ( Siklus I)...79

Tabel 4.4 Peningkatan Hasil Observasi Pada Siklus I...80

Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Observasi Sebelum Tindakan dengan Siklus I...80

Tabel 4.6 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Siklus I...80

Tabel 4.7 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Ketiga (Siklus II)...88

Tabel 4.8 Peningkatan Keterampilan Bersosialisasi Pada Pertemuan Keempat (Siklus II)...89

Tabel 4.9 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II... .89

Tabel 4.10 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus II...89

Tabel 4.11 Perbandingan Peningkatan Hasil Observasi Siklus I dan II...90


(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1 Langkah Pertama Pemanasanan (Warming Up)... 35

Gambar 1.2 Langkah Kedua Memilih Pemain (Partisipan)... 36

Gambar 1.3 Langkah Ketiga Menyiapkan Pengamat... 36

Gambar 1.4 Langkah Keempat Menata Panggung... 37

Gambar 1.5 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 37

Gambar 1.6 Langkah Keenam Diskusi Dan Evaluasi... 38

Gambar 1.7 Langkah Ketujuh Memainkan Peran Ulang... 38

Gambar 1.8 Langkah kedelapan Diskusi dan evaluasi kedua... 39

Gambar 1.9 Langkah Kesembilan, Berbagi Pengalaman Dan Kesimpulan.... 39


(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Keterampilan Bersosialisasi...99

Lampiran 2. LAISEG...101

Lampiran 3. LAIJAPEN...104

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling I...105

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling II...112

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling III...118

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling IV...125

Lampiran 8. Skenario Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing...130

Lampiran 9. Absensi Mahasiswa Bimbingan Konseling melaksanakan BKP....142

Lampiran 10. Lembar Obsevasi Keterampilan Bersosialisasi Mahasiswa...143

Lampiran 11. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (APPK)...145

Lampiran 12. Catatan Lapangan...157


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam menghadapi masa depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci utamanya adalah dapat bersosialisasi dengan lingkungan kampus yaitu mampu berinteraksi dengan dosen-dosen dan teman-teman. Dari interaksi itu seorang mahasiswa akan memperoleh kesadaran bahwa manusia adalah mahluk sosial yang mengharuskan untuk mampu bersosialisasi. Dengan adanya kesadaran ini maka seorang mahasiswa harus mampu bersosialisasi dan menyesuaikan dirinya pada situasi dan lingkungan dimanapun dia berada.

Menurut Nasution (2009:126) mengatakan bahwa bersosialisasi adalah proses terbimbingnya individu ke dalam dunia sosial. Bersosialisasi dilakukan dengan terdidiknya individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi dapat dianggap sama dengan pendidikan. Sosialisasi adalah proses belajar. Dalam proses bersosialisasi individu belajar tingkah laku, kebiasaan serta pola-pola kebudayaan lainnya, juga keterampilan-keterampilan sosial seperti bersosialisasi, berinteraksi, berkomunikasi, berbahasa, bergaul, berpakaian, cara makan, dan sebagainya.

Kemampuan untuk bersosialisasi sangat berperan dalam menunjang kelancaran belajar, mahasiswa yang sulit bersosialisasi akan kesulitan untuk bergaul, tidak semangat untuk mengikuti pelajaran dan kurang konsentrasi dalam mengikuti proses belajar berlangsung, sehingga prestasi yang ingin dicapai tidak maksimal. Perlu kita ketahui bahwa kemampuan setiap individu dalam


(18)

2

bersosialisasi tidaklah sama, ada yang mudah bersosialisasi dengan lingkungannya dan ada yang kesulitan bersosialisasi pada lingkungannya.

Ada banyak hal yang tidak kita inginkan akan terjadi jika kita sulit bersosialisasi baik itu dalam lingkungan pergaulan, pendidikan atau proses belajar, kerja dan bahkan dalam membangun keluarga kita kelak. Jika kita ambil contoh dalam lingkungan pendidikan dalam belajar maka akan kita temui mahasiswa yang tidak bisa memaksimalkan prestasi belajarnya karena kesulitan bersosialisasi dalam lingkungan belajarnya. Jika sampai pada dunia kerja nanti hal ini tetap tidak bisa diatasi maka hasil kerja yang diinginkan tidak akan maksimal sehingga untuk memperoleh masa depan yang cerah akan sulit karena ketidakpuasan terhadap hasil kerja yang tidak maksimal tadi karena kesulitan bersosialisasi tersebut. Karna untuk mendapatkan hasil yang maksimal itu kita harus mampu dan terampil bersosialisasi dengan lingkungan dimana pun kita berada nanti.

Tanpa bersosialisasi kehidupan sosial akan mustahil untuk terjadi. Bayangkan apa yang terjadi bila mahasiswa tidak mampu bersosialisasi ia tidak akan mampu menyerap pengetahuan dan harapan orangtua atau masyarakat disekitarnya. Ia akan kesulitan untuk mengetahui bagaimana berperilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang ada di sekitarnya. Jika mahasiswa yang sulit bersosialisasi dengan lingkungan tidak segera diatasi maka kemungkinan yang saya ungkapkan di atas akan terjadi baik itu kehidupan sosial, akademik, maupun emosional serta perubahan tingkah laku mahasiswa itu sendiri akan terganggu.


(19)

3

Berdasarkan hasil observasi banyak ditemukan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan proses bersosialisasi dalam kelompok. Untuk itu penulis memilih untuk membahas tentang masalah pribadi sosial yaitu masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini tampak pada: a) Rendahnya kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling, b) Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti berinteraksi dengan dosen dan teman, c) Kurangnya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi, d) Kurangnya kemampuan untuk bergaul, d) Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri

Tanda-tanda mahasiswa yang sulit bersosialisasi biasanya sulit bergaul, kesulitan untuk berkomunikasi, pola tingkah laku yang berbeda dengan orang lain, lebih memilih diam menyendiri dari pada berinteraksi dengan orang lain, kurang percaya diri, penakut, pemalu dan biasanya merasa dirinya tidak diterima orang lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi diantaranya adalah keluarga, pendidikan dan proses belajar, lingkungan, dan media sosialisasi lainnya seperti televisi, koran, majalah dan lain-lain.

Ada banyak cara meningkatkan keterampilan bersosialisasi yaitu 1) Kontrol diri secara sadar yaitu kemampuan mengatur diri sehingga memungkinkan dapat secara aktif menentukan tindakan apa yang perlu dilakukannya agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan. 2) Belajar mengenali diri sendiri dan kondisi-kondisi yang melingkupinya. Pemahaman tentang diri beserta kondisinya memberikan pemahaman tentang hal-hal apa yang perlu diperbaiki dari diri sendiri dan lingkungan.


(20)

4

Dengan kemampuan bersosialisasi seorang mahasiswa akan dengan mudah berinteraksi dan berkomunikasi dalam lingkungannya sehingga tidak akan merasa canggung dalam mengikuti proses perkuliaan dan mahasiswa tersebut akan merasa nyaman dengan situasi yang akan dihadapinya kelak. 3) Bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing.

Peran layanan bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing di sini merupakan sangat tepat digunakan sebagai salah satu bentuk dari layanan yang dapat diberikan kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan khususnya dalam masalah bersosialisasi dalam kelompok. Hal ini disebabkan karena melalui bimbingan kelompok dengan teknik Role Playing ini mampu memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah mahasiswa yang kesulitan bersosialisasi dalam kelompok.

Menurut Winkel (1991:470) Role Playing adalah salah satu teknik bimbingan kelompok dengan beberapa orang memegang suatu peranan tertentu dan memainkan suatu adegan pergaulan sosial yang mengandung persoalan yang harus diselesaikan. Dengan teknik Role Playing mahasiswa secara langsung memerankan cara bersosialisasi yang benar, sehingga dengan bermain peran akan melatih mahasiswa untuk bersosialisasi.

Kelebihan dari bimbingan kelompok teknik role playing ini juga menumbuhkan kepercayaan diri untuk berperan dalam menghadapi masalah-masalah sosial terutama dalam kesulitan bersosialisasi. Selain itu juga dengan teknik Role Playing akan mampu mengarahkan mahasiswa yang memiliki masalah tersebut secara tidak langsung melakukan bersosialisasi dalam kelompok


(21)

5

sehingga jalan keluar dari masalah yang di hadapi langsung dapat teraplikasikan. Sejalan dengan hal ini maka penulis mengadakan penelitian dengan mengangkat

judul: Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan

Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang akan diteliti di antaranya:

a. Rendahnya kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan

Konseling

b. Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti

berinteraksi dengan dosen dan teman

c. Kurangnya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi

d. Kurangnya kemampuan untuk bergaul

e. Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri

f. Kurang percaya diri, lebih memilih menyendiri/diam daripada bergaul dan

bergabung dengan orang lain

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang di atas yang sangat luas untuk di teliti, untuk itu penulis membatasi penelitian ini agar jangan terjadi penafsiran yang berbeda dan menyimpang dari batasan masalah peneliti tentang: Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Bagi Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014


(22)

6 1.4. Rumusan Masalah

Dari pembahasan di atas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role playing Bagi Mahasiswa

Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014”

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya :

a. Teoritis

1. Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi pengalaman yang pertama dan

paling berharga di dalam pembuatan suatu karya ilmiah.

2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi penelitian lain yang melakukan

penelitian mengenai keterampilan bersosialisasi. b. Praktis

1. Bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II yang mengalami

masalah kesulitan bersosialisasi khususnya, seluruh mahasiswa umumnya dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi terkhususnya di dalam kelompok


(23)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan bimbingan kelompok teknik role playing dapat

meningkatkan keterampilan bersosialisasi dalam kelompok mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II fakultas ilmu pendidikan UNIMED.

2. Pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan bersosialisasi dalam

kelompok menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing pada pertemuan I peningkatan 30% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga 50%. Hasil evaluasi pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan yaitu 75% sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ketiga terjadi peningkatan 60% dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II menjadi 80%. Pada siklus ini sudah melewati target yang telah ditetapkan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat meningkatkan keterampilan bersosialisasi mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014


(24)

96

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan pada beberapa pihak, diantaranya :

1. Bagi pihak universitas terutama bagi jurusan bimbingan konseling,

hendaknya lebih memperhatikan keterampilan bersosialisasi mahasiswa, salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan kelompok teknik role

playing.

2. Kepada para pendidik atau dosen hendaknya dalam melaksanakan

pembelajaran menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik role

playing dan terus memotivasi mahasiswa guna meningkatkan keterampilan

bersosialisasi mahasiswa.

3. Bagi mahasiswa diharapkan lebih giat belajar dan mampu bersosialisasi,

berinteraksi, berkomunikasi, menyesuaikan diri dan bergaul serta menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan menjalin hubungan pertemanan.

4. Kepada pembaca diharap lebih bermanfaat untuk penelitian tentang

pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi.

5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya khususnya pada hal

yang menyangkut tentang permasalahan dan penyelesaian yang dibahas oleh peneliti sebelumnya.


(25)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Z., 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung : Yrama Widya Cohen, Bruce J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta. Dewi, Rosmala. (2012). Penelitian Pendidikan.Cetakan kedua. Medan :

Pasca Sarjana UNIMED

Gunawan, Ary H. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Nasution, S. 2009. (2009). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Horton, Paul B, dan Chester I. Hunt. (1987). Sosiologi Jilid I. Ter. Aminudin Ram

% Tita Sobari. Jakarta : Penerbit Erlangga

Isbarani. (2011). 58 Model Pembejaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kornblum, William. (2000). Pengatar Sosiologi. Jakarta : LPE-UI

Kemmis, Mc Taggart. (1988). Belajar dan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cv : Dharma

Landis, Judson R. (1986). Sociology, Concepts abd Characteristic. California : Wadsworth Publising Company

Mulyadi, Kresno. Tanpa tahun. Tujuan dan Manfaat Bermain Peran. (online). http://roleplaying.google.com diakses pada 23 Desember 2013

Nurihsan. 24 Desember 2012. Perbedaan Bimbingan Kelompok dengan Konseling

Kelompok. Bahan Diskusi. (Online),

(http://syifatamtam.blogspot.com/2012/12/perbedaan-bimbingan-kelompok-dan.html diakses tanggal 3 April 2013)

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Fropil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Romlah, Tatiek, 2001. Bimbingan Kelompok. Malang: UNM.


(26)

98

http://psikologibelajar.com diakses 21 Desember 2013

Saiful. (2011). Teknik Role Playing Dalam Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://saifulq.blogspot.com/2011/05/teknik-role-playing-dalam

bimbingan. html #axzz2nRRwpSrw. Diakses pada 20 desember 2013 Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika

Aditama.

Smelser, Neil J. (1981). Sosiology. New Jersey : Prentice Hall Inc

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafindo

Soemarjadi. Pengertian Keterampilan. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online). (http://cumanulisaja. blogspot. com diakses 3 Desember 2013)

Sudjana, S. (2001). Metode dan teknik Pembejaran Partisispatif. Bandung : Falah Production

Sugiono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Traxler. 24 Juni 2012. Manfaat Bimbingan Konseling.(Online), ( dalam

http://riand blogspot.com diakses tanggal 3 Desember 2013)

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara

Webster. (1993). Pengertian Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://thewordofguidanceandcounseling.blogspot.com/2012/2/teknik-role-playing-dalam bimbingan. html #axzz2nRRwpSry. Diakses pada 21 januari 2014

Winkel, WS. ( 1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Winkel,W.,S, dan Sri Hastuti. (2007). Bimbingan dan Konseling di Institusi


(1)

5

sehingga jalan keluar dari masalah yang di hadapi langsung dapat teraplikasikan. Sejalan dengan hal ini maka penulis mengadakan penelitian dengan mengangkat judul: Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2013/2014”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang akan diteliti di antaranya:

a. Rendahnya kemampuan bersosialisasi pada mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling

b. Kurangnya kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan kampus seperti berinteraksi dengan dosen dan teman

c. Kurangnya kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi d. Kurangnya kemampuan untuk bergaul

e. Kurangnya kemampuan menyesuaikan diri

f. Kurang percaya diri, lebih memilih menyendiri/diam daripada bergaul dan bergabung dengan orang lain

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang di atas yang sangat luas untuk di teliti, untuk itu penulis membatasi penelitian ini agar jangan terjadi penafsiran yang berbeda dan menyimpang dari batasan masalah peneliti tentang: Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Bagi Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014


(2)

6 berikut:

Apakah keterampilan bersosialisasi akan meningkat melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II tahun ajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : “Meningkatkan Keterampilan Bersosialisasi Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role playing Bagi Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Semester II Tahun Ajaran 2013/2014”

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya :

a. Teoritis

1. Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi pengalaman yang pertama dan paling berharga di dalam pembuatan suatu karya ilmiah.

2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi penelitian lain yang melakukan penelitian mengenai keterampilan bersosialisasi.

b. Praktis

1. Bagi mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II yang mengalami masalah kesulitan bersosialisasi khususnya, seluruh mahasiswa umumnya dan sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan bersosialisasi terkhususnya di dalam kelompok


(3)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan bimbingan kelompok teknik role playing dapat meningkatkan keterampilan bersosialisasi dalam kelompok mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling semester II fakultas ilmu pendidikan UNIMED.

2. Pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan bersosialisasi dalam kelompok menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing pada pertemuan I peningkatan 30% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan hingga 50%. Hasil evaluasi pada siklus I belum mencapai target yang diinginkan yaitu 75% sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II. Selanjutnya pada siklus II pertemuan ketiga terjadi peningkatan 60% dan meningkat kembali pada pertemuan keempat pada siklus II menjadi 80%. Pada siklus ini sudah melewati target yang telah ditetapkan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat meningkatkan keterampilan bersosialisasi mahasiswa jurusan bimbingan konseling semester II tahun ajaran 2013/2014


(4)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan pada beberapa pihak, diantaranya :

1. Bagi pihak universitas terutama bagi jurusan bimbingan konseling, hendaknya lebih memperhatikan keterampilan bersosialisasi mahasiswa, salah satu caranya dengan mengadakan bimbingan kelompok teknik role playing.

2. Kepada para pendidik atau dosen hendaknya dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik role playing dan terus memotivasi mahasiswa guna meningkatkan keterampilan bersosialisasi mahasiswa.

3. Bagi mahasiswa diharapkan lebih giat belajar dan mampu bersosialisasi, berinteraksi, berkomunikasi, menyesuaikan diri dan bergaul serta menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok dan menjalin hubungan pertemanan.

4. Kepada pembaca diharap lebih bermanfaat untuk penelitian tentang pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing untuk meningkatkan keterampilan bersosialisasi.

5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya khususnya pada hal yang menyangkut tentang permasalahan dan penyelesaian yang dibahas oleh peneliti sebelumnya.


(5)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Aqib, Z., 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Bandung : Yrama Widya Cohen, Bruce J. (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta. Dewi, Rosmala. (2012). Penelitian Pendidikan.Cetakan kedua. Medan :

Pasca Sarjana UNIMED

Gunawan, Ary H. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Nasution, S. 2009. (2009). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Horton, Paul B, dan Chester I. Hunt. (1987). Sosiologi Jilid I. Ter. Aminudin Ram % Tita Sobari. Jakarta : Penerbit Erlangga

Isbarani. (2011). 58 Model Pembejaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kornblum, William. (2000). Pengatar Sosiologi. Jakarta : LPE-UI

Kemmis, Mc Taggart. (1988). Belajar dan Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cv : Dharma

Landis, Judson R. (1986). Sociology, Concepts abd Characteristic. California : Wadsworth Publising Company

Mulyadi, Kresno. Tanpa tahun. Tujuan dan Manfaat Bermain Peran. (online). http://roleplaying.google.com diakses pada 23 Desember 2013

Nurihsan. 24 Desember 2012. Perbedaan Bimbingan Kelompok dengan Konseling

Kelompok. Bahan Diskusi. (Online),

(http://syifatamtam.blogspot.com/2012/12/perbedaan-bimbingan-kelompok-dan.html diakses tanggal 3 April 2013)

Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Fropil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Romlah, Tatiek, 2001. Bimbingan Kelompok. Malang: UNM.


(6)

98

http://psikologibelajar.com diakses 21 Desember 2013

Saiful. (2011). Teknik Role Playing Dalam Bimbingan Kelompok. (Online) dalam http://saifulq.blogspot.com/2011/05/teknik-role-playing-dalam

bimbingan. html #axzz2nRRwpSrw. Diakses pada 20 desember 2013 Sitti Hartinah DS. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika

Aditama.

Smelser, Neil J. (1981). Sosiology. New Jersey : Prentice Hall Inc

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Grafindo

Soemarjadi. Pengertian Keterampilan. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online). (http://cumanulisaja. blogspot. com diakses 3 Desember 2013)

Sudjana, S. (2001). Metode dan teknik Pembejaran Partisispatif. Bandung : Falah Production

Sugiono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Traxler. 24 Juni 2012. Manfaat Bimbingan Konseling.(Online), ( dalam

http://riand blogspot.com diakses tanggal 3 Desember 2013) Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Bandung: Bumi Aksara Webster. (1993). Pengertian Bimbingan Kelompok. (Online) dalam

http://thewordofguidanceandcounseling.blogspot.com/2012/2/teknik-role-playing-dalam bimbingan. html #axzz2nRRwpSry. Diakses pada 21 januari 2014

Winkel, WS. ( 1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Winkel,W.,S, dan Sri Hastuti. (2007). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi