PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA IRAMA SISWA KELAS VII DI SMP KATOLIK MARIANA MEDAN.

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MEMBACA IRAMA SISWA KELAS VII DI SMP

KATOLIK MARIANA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DINA MARIANA SIMAMORA NIM 2103140010

JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Dina Mariana Simamora (NIM. 2103140010) Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Irama Siswa Kelas VII SMP Katolik Mariana Medan. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar membaca irama siswa kelas VII SMP Katolik Mariana Medan, dan dengan tujuan yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar membaca irama siswa kelas VII dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian model pembelajaran, pengertian metode pembelajaran, pengertian hasil belajar, pengertian musik, dan pengertian irama.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan di SMP Katolik Mariana Medan dengan subjek adalah siswa kelas VII yang berjumlah 50 orang. Dalam pengumpulan data teknik digunakan tes hasil belajar, wawancara, observasi lapangan, studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelasnya adalah 72,94. Pada siklus II nilai rata-rata kelas 82,62, menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 9,68. Dan kelulusan secara klasikal pada siklus I mencapai 62% (31 orang) sedangkan pada siklus II mencapai 86% (43 orang). Dengan demikian model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar membaca irama siswa.

Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan rendahnya hasil belajar membaca irama siswa kelas VII SMP Katolik Mariana Medan adalah cara mengajar guru yang membosankan, guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa merasa bosan dan kurang dapat memahami penjelasan guru sehingga menyebabkan siswa belajar secara individu, kurang melibatkan interaksi sosial yang dapat menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar membaca irama siswa, dan cara meningkatkan hasil belajar membaca irama siswa kelas VII SMP Katolik Mariana Medan adalah dengan cara menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran Talking Stick. Dan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar membaca irama siswa kelas VII SMP Katolik Mariana Medan.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Skripsi yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar membaca Irama Siswa Kelas VII SMP Katolik

Mariana Medan” dapat diselesaikan dengan baik untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Dalam proses penulisan Skripsi ini banyak pihak yang telah membantu. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan FBS UNIMED 3. Uyuni Widyastuti, M. Pd Selaku Ketua Jurusan Sendratasik 4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik 5. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi I 6. Wiflihani, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II

7. Lamhot Basani Sihombing, M. Pd selaku Dosen pembimbing Akademik 8. Seluruh Dosen Prodi Pendidikan Musik

9. Drs. Sabam Sitohang selaku kepala sekolah SMP Katolik Mariana Medan 10. Citra Hutasoit, S. Pd selaku guru bidang studi seni Musik di SMP Katolik


(8)

11. Orangtua yang telah sabar dan penuh kasih mendidik penulis, Ayahanda Alm. Japanal Simamora dan Ibunda Marice br. Purba yang selama ini selalu setia mendengar segala keluh kesah penulis didalam penyelesaian studi. Abang-abang penulis Horas Simamora, S.Pd, Suhut Sudirman, S.Si, dan Parlaungan Simamora, S.Kom, serta Kakak-kakak penulis Osantarida Simamora, Lastiarma Simamora, dan Masnauli Simamora

12. Adik penulis Nova Lady Simanjuntak yang senantiasa penuh kasih, setia menemani penulis suka dan duka di dalam penyelesaian Skripsi ini, terima kasih atas segala bantuan, dukungan, dan semangat yang telah diberikan. Tidak lupa buat Lola Lorena Simanjuntak, yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis.

13.Sarah Sianturi, Agustina Tampubolon, Yunita Pardede, Jeremy Sidauruk, Debora Sianturi, Mega Aritonang, dan seluruh anggota NHKBP Karpem 14.Kelompok Jubilate Vivi Siahaan, Grace Sidauruk, Miranti Nainggolan,

dan Jesika Silitonga

15.Agnes Rebecca, Febri Yanti Sinaga, Octa Maria, Putri Ginting, Hendro Samosir, dan seluruh teman teman seni musik stambuk 2010

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Skripsi ini memberikan manfaat terkhusus bagi guru Seni Budaya di SMP

Medan, Maret 2015 Penulis

Dina Mariana S 2103140010


(9)

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... .... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL... 11

A. Landasan Teoritis ... 11

1. Hakikat Belajar Mengajar ………...……….... 11

a. Pengertian Belajar ……….………... 11

b. Pengertian Mengajar ……….. 14

2. Pengertian Model Pembelajaran ... 15

a. Model Pembelajaran Talking Stick ………... 16

b. Langkah-langkah model Talking Stick ………... 17

c. Kelebihan dan Kelemahan model Talking Stick ………... 20

3. Metode Pembelajaran ... 21

4. Pengertian Hasil Belajar ... 24

5. Pengertian Musik ………..………... .. 25

6. Pengertian Irama ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 31


(10)

iii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 35

A. Metodologi Penelitian... 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 37

C. Subjek dan Objek ... 37

D. Prosedur Penelitian... 38

E. Teknik Pengumpulan Data... 40

1. Observasi... 41

2. Wawancara... 42

3. Dokumentasi... 43

4. Tes Hasil Belajar... 44

5. Studi Kepustakaan... 45

F. Teknik Analisis Data... 48

G. Indikator Kerja... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 51

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …….………... 51

B. Proses Penerapan model pembelajaran Talking Stick ....…………. 51

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ………... 57

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....…... 76

F. Temuan Penelitian ... 97

G. Hambatan dalam Penerapan Model Pembelajaran TalkingStick .... 98

H. Hipotesis Tindakan ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1 Grafik Perolehan Nilai Pre Test ... 55

2. Gambar 4.2 Foto Kegiatan belajar siklus I ... 64

3. Gambar 4.3 Foto Kegiatan belajar dengan model Talking Stick ... 67

4. Gambar 4.4 Foto Siswa memainkan irama secara berkelompok ... 71

5. Gambar 4.5 Grafik Perolehan Nilai Post-test Siklus I ... 74

6. Gambar 4.6 Foto Kegiatan Pembelajaran pada siklus II ... 83

7. Gambar 4.7 Foto Salah seorang siswa yang mendapatkan tongkat .. 87

8. Gambar 4.8 Foto Siswa memainkan irama secara berkelompok ... 92

9. Gambar 4.9 Grafik Perolehan Nilai Post-test sikus II ... 95

10.Gambar 4.10 Grafik Nilai rata-rata siswa pada pre-test, post test Siklus I dan Post Test siklus II ... 99

11.Gambar 4.11 Grafik Persentase Ketuntasan siswa pada Pre-test, Post Test siklus I, dan Post Test siklus II ... 100

12.Gambar 4.12 Grafik Ketidaktuntasan siswa pada Pre Test, Post test siklus I, dan Post Test siklus II ... 100


(12)

DAFTAR TABEL

1. Tabel.2.1. Prosedur Kegiatan Metode Talking Stick ... 19

2. Tabel.3.1 Kriteria penilaian ... 45

3. Tabel 4.1 Rincian Waktu Penelitian ... 52

4. Tabel 4.2 Perolehan nilai pre-test ... 55

5. Tabel 4.3 Rincian Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 59

6. Tabel 4.4 Perolehan nilai post test siklus I ... 72

7. Tabel 4.5 Rincian Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 78

8. Tabel 4.6 Perolehan nilai post test siklus II ... 93


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya belajar merupakan usaha secara sadar yang dilakukan peserta didik untuk mempersiapkan dirinya guna meningkatkan kualitas hidupnya. Belajar berarti upaya untuk memperoleh suatu perubahan melalui latihan dan pengalaman, namun perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak termasuk hasil belajar. Belajar merupakan proses perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Begitu banyak ilmu pengetahuan di dunia ini sehingga menyebabkan manusia berlomba untuk lebih banyak tahu dengan lebih banyak lagi belajar.

Proses belajar dimulai dari ketika seorang anak dilahirkan didalam sebuah keluarga, keluarga merupakan tempat pertama anak mendapatkan pelajaran. Banyak hal yang dapat dipelajari seorang anak di keluarga sampai memperoleh kepandaian-kepandaian yang bersifat jasmaniah, seperti : merangkak, duduk, berjalan, berlari, makan, dan lain-lain. Begitu juga dengan kepandaian yang bersifat rohaniah, sejak anak lahir orangtua akan menuntun anaknya untuk mengikuti ajaran-ajaran agama yang dianut orang tuanya dan berusaha menjadikannya menjadi anak yang baik dan penurut. Orang tua selalu mendukung dan memotivasi anaknya untuk melakukan hal-hal yang terbaik guna mengembangkan kepandaian anak baik dari segi jasmaniah maupun rohaniah.


(14)

2

Selain keluarga, anak juga dapat memperoleh pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa dibawah pengawasan guru. Sekolah adalah tempat untuk belajar, belajar berbagai macam mata pelajaran, belajar mengenai kehidupan sosial. Sekolah merupakan tempat untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan baru. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan oleh pemerintah yang berjalan sesuai dengan peraturan-peraturan dan undang-undang dari pemerintah. Dimulai dari tingkat SD, SMP, SMA / SMK dan sampai perguruan tinggi, namun lembaga untuk sarana belajar bukan hanya lembaga pendidikan formal, namun ada yang dinamakan lembaga pendidikan nonformal, yaitu lembaga yang didirikan oleh pihak swasta. Contohnya Pusat bimbingan belajar, Sanggar Tari, Bina vokalia, dan sebagainya.

Keberhasilan sebuah sekolah dalam mencapai tujuannya yaitu menjadi sarana bagi peserta didik dalam memperoleh pembelajaran didukung oleh beberapa komponen diantaranya fasilitas yang disediakan sekolah dan guru yang mengajar. Kerap sekali yang menjadi hambatan ketika guru mengajar yaitu ada tidaknya alat-alat yang mendukung dalam pembelajaran. Sekolah yang memiliki alat-alat perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah lagi kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut, akan mempermudah dan mempercepat materi pembelajaran diterima anak-anak. Guru yang mengajar juga menjadi komponen penting dalam mendukung keberhasilan sekolah. Tidak semua guru memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk bisa memberi pelajaran kepada siswa, dan tidak semua guru menguasai setiap materi yang terdapat didalam pelajaran


(15)

3

yang ia ajarkan, namun yang membuat guru berhasil dalam mengajar ialah cara mengajarnya. Metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran berperan penting. Ada guru yang memiliki banyak ilmu namun tidak begitu disukai oleh siswa karena tidak pandai dalam mengajar. Ada pula guru yang menjadi idola kebanyakan siswa nya.

Guru merupakan pengajar suatu ilmu. Pada umumnya guru merujuk pendidik professional yang tugasnya bukan hanya mengajar, melainkan mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan dan mengevaluasi peserta didik. Guru bertanggung jawab penuh dalam memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai dari pengamatan perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Secara formal, guru merupakan tenaga pendidik disekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal sarjana. Dalam mengajar guru mempunyai peranan penting, yaitu sebagai perencana, pelaksana dan penilai.

Guru sebagai perencana harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pelaksana yaitu harus menciptakan situasi belajar yang membuat peserta didik nyaman, memimpin, menggerakkan, dan mengarahkan proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan, guru sebagai penilai mengumpulkan, menganalisa, dan memberikan pertimbangan atas berhasilnya proses belajar mengajar, dengan itu guru akan lebih mudah mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menjalankan profesi nya sebagai tenaga pendidik.


(16)

4

Profesi guru sebenarnya memiliki resiko yang besar bagi anak didiknya, namun resiko itu baru akan terlihat dalam jangka waktu yang cukup lama. Misalnya guru yang tidak professional dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris, bukan hanya berdampak pada nilai anak didik yang menurun, namun bisa jadi anak didik akan membenci mata pelajaran tersebut.

Ada berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan disekolah, biasanya bergantung kepada tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA / SMK). Seni Musik termasuk salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari tingkat SD sampai SMA / SMK. Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang membantu pengungkapan gagasan atau ide dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan. Tujuan dari pengajaran musik disekolah antara lain untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki peserta didik melalui pengalaman dan penghayatan musik, selain itu juga membantu anak mengekspresikan dirinya melalui musik.

Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang mengarahkan peserta didik agar mampu mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif, Pendidikan seni musik memberikan kontribusi dalam pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, pikiran, sosialisasi, dan emosional. Pengajaran musik merupakan pengajaran tentang kemampuan bermusik dengan memahami arti dan makna dari unsur-unsur musik yang membentuk suatu lagu atau komposisi musik, yang disampaikan kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan pengalaman musik. Unsur-unsur musik sebagai


(17)

5

materi pengajaran musik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisah yang dapat membentuk suatu lagu maupun komposisi musik. Unsur-unsur musik tersebut adalah irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi.

Irama yang termasuk kedalam unsur musik merupakan aliran yang teratur dalam musik diatur melalui waktu. Irama merupakan gerak musik yang teratur dan tidak terlihat dalam lagu namun dapat dirasakan ketika lagu tersebut dimainkan. Irama mempunyai keterkaitan dengan panjang pendeknya not. Sehingga kemahiran dalam membaca tanda diam sama pentingnya dengan membaca not. Irama yang disusun sesuai dengan tanda birama akan membentuk suatu pola irama. Pola irama merupakan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur, ada beberapa macam bentuk pola irama, yaitu : Pola irama rata, tidak rata dan sincope.

Seorang pelaku musik tentu memiliki kemampuan dalam membaca irama yang terdapat dalam sebuah partitur. Karena setiap musik mengandung irama. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orang-orang yang belum mampu jika diperhadapkan dengan partitur sebuah lagu. Salah satunya dalam membaca irama lagu. Padahal sudah seharusnya setiap orang belajar membaca irama, karena irama termasuk salah satu komposisi pembentuk musik. Mungkin kendala yang dihadapi terletak pada kurangnya informasi yang didapat. Misalnya disekolah, siswa tidak diajarkan oleh guru untuk membaca irama, membuat siswa tidak tertarik dan merasa tidak membutuhkan pembelajaran mengenai membaca irama.


(18)

6

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa kendala pada pelaksanaan pembelajaran irama, salah satunya penggunaan metode konvensional yang proses pembelajarannya guru mendominasi peserta didik dan menjadi pelaku tunggal sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat kurang.

Ada berbagai jenis metode yang dapat digunakan dalam pengajaran. Setiap metode berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan metode-metode tersebut disebabkan karena setiap metode memiliki karakteristik masing-masing, yaitu kelebihan dan kekurangan, tujuan penggunaan dan teknis penggunaannya. Oleh karena itu tidak cocok satu metode saja yang digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan-kegiatan pengajaran. Untuk mencapai tujuannya sesuai dengan yang diharapkan setiap metode dapat cocok dan tepat digunakan, apabila metode tersebut sesuai untuk mencapai pencapaian tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran itu. Model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran yang menuntun peserta didik untuk berperan aktif dikelas. Model pembelajaran ini melatih keberanian siswa untuk tampil mengemukakan pendapatnya. Dengan model pembelajaran Talking Stick, diharapkan siswa dapat menguasai mata pelajaran yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan model Pembelajaran Talking Stick dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar membaca Irama Siswa Kelas VII SMP Katolik Mariana Medan”


(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bertujuan agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti menjadi lebih terarah serta mempersempit cakupan masalah yang akan dibahas. Dalam uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli (2006:23) mengatakan :

“Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”

maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pembelajaran materi irama di SMP Katolik Mariana ? 2. Apakah kendala yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi irama ? 3. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran Talking Stick dalam

pembelajaran materi irama ?

4. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick dalam mempelajari materi irama ?

5. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick ?

6. Apa kelebihan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran materi irama ?

7. Apa kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick ?


(20)

8

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi masalah diatas maka peneliti perlu membuat batasan masalah untuk memudahkan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2006:30) yang mengatakan :

“Dalam merumuskan atau membatasi dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung kepada kenangan peneliti. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan yang jelas”.

Oleh karena itu, peneliti memilih beberapa pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran materi irama ?

2. Bagaimanakah hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick dalam mempelajari materi irama ?

3. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick ?

4. Apa kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick ?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban untuk jawaban dari pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban


(21)

9

pertanyaan. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:5) yang mengatakan “Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.”

Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, identifikasi, serta pembatasan masalah, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

“Bagaimana penggunaan model pembelajaran Talking stick dalam upaya

meningkatkan hasil belajar membaca irama siswa kelas VII di SMP Katolik Mariana Medan”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian tentu berorientasi kepada tujuan tertentu, salah satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran materi irama.

2. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick dalam mempelajari materi irama.

3. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick.


(22)

10

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga penelitian tidak hanya teori semata tetapi juga dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Sejalan dengan pendapat Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan : “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan dalam ilmu dan manfaat dibidang praktik.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Peneliti, sebagai bahan peningkatan wawasan pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang model Talking Stick dalam belajar membaca irama. 2. Sekolah, dapat dijadikan sebahgai salah satu referensi program pengajaran

pada siswa-siswi di SMP Katolik Mariana Medan.

3. Jurusan Sendratasik Unimed, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan berupa kontribusi positif tentang pembelajaran membaca irama.


(23)

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Model pembelajaran Talking Stick memberikan pengaruh dalam pembelajaran irama yaitu hasil belajar siswa yang sangat signifikan.

2. Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Talking Stick, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam membaca irama, rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca irama sangat rendah yaitu 67,28, selanjutnya peneliti melakukan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 72,94 namun belum dapat dinyatakan tuntas, kemudian dilanjutkan penelitian siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, rata-rata hasil belajar siswa semakin meningkat yaitu 82,62 maka dinyatakan tuntas dan siklus tidak dilanjutkan lagi dan dengan demikian disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar membaca irama.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Irama Siswa Kelas VII SMP Katolik Mariana Medan” menunjukkan


(24)

103

bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick membuat siswa aktif dan turut mengambil bagian dalam pembelajaran. Model pembelajaran Talking Stick menuntun siswa untuk berani tampil di depan kelas dan bertanggung jawab atas pelajaran yang telah diterima siswa.

4. Saat melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick banyak kendala yang dihadapi peneliti diantaranya keadaan kelas yang sering sekali tidak kondusif, selain itu masih banyak siswa yang belum serius didalam belajar.

B. Saran

Dari seluruh rangkaian penelitian dan kesimpulan diatas maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai guru professional hendaknya guru memperhatikan keaktifan siswa dan bukan hanya terfokus pada materi pelajaran yang dipersiapkan.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam materi pelajaran membaca irama.

3. Apabila ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas pada materi yang lain selain materi membaca irama, peneliti menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran Talking Stick, hal tersebut dimaksudakan untuk mengetahui apakan model pembelajaran Talking Stick juga efektif diterapkan pada materi pelajaran lain.


(25)

104

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung

Aqib. 2006. Peneitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Fitrya, Inneke. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ansambel Campuran Pada Siswa KelasVIII SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/201. Medan :Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

Hutabarat, Rhut Elisabet.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Gitar Pada Siswa Kelas XI SMK Methodist – 8 Medan Tahun Ajaran 2011 / 2012. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media persada

Lestari, Dian.2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Buah-Buahan Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di kelas VII SMP IT Al-Fityan School Medan.Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Ombak Pakpahan, Yus Irawani. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Seni Musik Siswa Kelas V SD Katolik Budi Murni 7 Medan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung : Prenada Media Group


(26)

105

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara

Tambunan, Trisepwanny A.S. 2007. Pembelajaran Pola Ritme Dengan Media Ansambel Perkusi Hasil Kreasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Medan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Tampubolon, Melda.2012. Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok

Dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikkam) Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Babalan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan


(1)

pertanyaan. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:5) yang mengatakan “Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.”

Dari uraian yang telah dijabarkan pada latar belakang, identifikasi, serta pembatasan masalah, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

“Bagaimana penggunaan model pembelajaran Talking stick dalam upaya meningkatkan hasil belajar membaca irama siswa kelas VII di SMP Katolik Mariana Medan”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian tentu berorientasi kepada tujuan tertentu, salah satu keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran Talking Stick dalam pembelajaran materi irama.

2. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah diterapkan model pembelajaran Talking Stick dalam mempelajari materi irama.

3. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi peneliti didalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga penelitian tidak hanya teori semata tetapi juga dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Sejalan dengan pendapat Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan : “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan dalam ilmu dan manfaat dibidang praktik.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Peneliti, sebagai bahan peningkatan wawasan pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang model Talking Stick dalam belajar membaca irama. 2. Sekolah, dapat dijadikan sebahgai salah satu referensi program pengajaran

pada siswa-siswi di SMP Katolik Mariana Medan.

3. Jurusan Sendratasik Unimed, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan berupa kontribusi positif tentang pembelajaran membaca irama.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Model pembelajaran Talking Stick memberikan pengaruh dalam pembelajaran

irama yaitu hasil belajar siswa yang sangat signifikan.

2. Sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Talking Stick, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam membaca irama, rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca irama sangat rendah yaitu 67,28, selanjutnya peneliti melakukan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 72,94 namun belum dapat dinyatakan tuntas, kemudian dilanjutkan penelitian siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick, rata-rata hasil belajar siswa semakin meningkat yaitu 82,62 maka dinyatakan tuntas dan siklus tidak dilanjutkan lagi dan dengan demikian disimpulkan bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar membaca irama.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar


(4)

bahwa pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick membuat siswa aktif dan turut mengambil bagian dalam pembelajaran. Model pembelajaran Talking Stick menuntun siswa untuk berani tampil di depan kelas dan bertanggung jawab atas pelajaran yang telah diterima siswa.

4. Saat melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick banyak kendala yang dihadapi peneliti diantaranya keadaan kelas yang sering sekali tidak kondusif, selain itu masih banyak siswa yang belum serius didalam belajar.

B. Saran

Dari seluruh rangkaian penelitian dan kesimpulan diatas maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai guru professional hendaknya guru memperhatikan keaktifan siswa dan bukan hanya terfokus pada materi pelajaran yang dipersiapkan.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalam materi pelajaran membaca irama.

3. Apabila ada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas pada materi yang lain selain materi membaca irama, peneliti menyarankan untuk menggunakan model pembelajaran Talking Stick, hal tersebut dimaksudakan untuk mengetahui apakan model pembelajaran Talking Stick juga efektif diterapkan pada materi pelajaran lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung Aqib. 2006. Peneitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Fitrya, Inneke. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Ansambel Campuran Pada Siswa KelasVIII SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013/201. Medan :Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo

Hutabarat, Rhut Elisabet.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Gitar Pada Siswa Kelas XI SMK Methodist – 8 Medan Tahun Ajaran 2011 / 2012. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media persada

Lestari, Dian.2012. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Buah-Buahan Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di kelas VII SMP IT Al-Fityan School Medan.Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Ombak Pakpahan, Yus Irawani. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Seni Musik Siswa Kelas V SD Katolik Budi Murni 7 Medan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Purwanto, Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung : Prenada Media


(6)

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara Tambunan, Trisepwanny A.S. 2007. Pembelajaran Pola Ritme Dengan Media

Ansambel Perkusi Hasil Kreasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Medan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan Tampubolon, Melda.2012. Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok

Dalam Menyanyikan Lagu Daerah Batak Toba (Sik-sik Sibatumanikkam) Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Babalan. Medan : Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 UNGARAN

0 10 193

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII Sekolah Meneng

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII Sekolah Meneng

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN T.A. 2013/2014.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPEGROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHANKELAS VII SMP KATOLIK MARIANA MEDANT.A 2012/2013.

0 1 24

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi (Penelitian Tindaka

0 1 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Penerapan Strategi Pembelajaran Talking Stick sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewa

0 0 15

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA MATERI PENGGUNAAN METODE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA MATERI SISTEM PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PADA SISWA KELAS IV SDN 01 JATIPURO KECA

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DI KELAS V SEMESTER II SD NEGERI POHIJO 02 KECAMATAN MARGOYOSO KA

0 3 14

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK Efektivitas Pembelajaran Model Talking Stick Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Materi Ekosistem Kelas VII D SMP Negeri 3 Kartasura Sukoharjo T

0 3 16