PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I TEBING TINGGI KAB. SERDANG BEDAGAI T.A 2013/2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI I
TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI T. A 2013/2014

Oleh :
Hamsah Batubara
NIM. 4103321020
Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Hamsah Batubara dilahirkan di Aek Hapesong/Hutapuli, Kecamatan siabu,
Kabupaten Mandailing Natal. Pada tanggal 03 September 1990. Ayah bernama
Dayan Batubara dan Ibu bernama Mahar Nagoro Nasution dan merupakan anak
keempat dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Inpres
No.146944 Hutapuli dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Siabu dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Siabu, pada tahun
2007 penulis pindah sekolah ke SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Kegiatan ekstrakurikuler yang pernah diikuti di UNIMED yaitu
IKAMUFIS (Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika) dan UKMI Ar-Rahman(Unit
Kegiatan Mahasiswa Islam Ar-Rahman).

iii


iv

iv

KATA PENGANTAR
Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan Pencipta dan Pengatur segala
alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan. Shalawat dan salam juga tidak lupa penulis ucapkan buat
junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya ke
alam yang diridhai oleh Allah SWT.
Skripsi berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X
SEMESTER II SMA N. 1 TEBING TINGGI, KAB. SERDANG BEDAGAI
T.P. 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis. Beliau telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, dan
Ibu Rita Juliani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Togi Tampubolon,
M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayah,
Ibu, Kakak, Abang, Adek-adek dan Sanak Saudara yang telah berdoa dan
memberi dorongan dan dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
Unimed. Rasa terimakasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman sejawat
yang telah mau membantu penulis apabila menemui kesulitan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Harapan dan do’a penulis kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan pula dan diterima
sebagai amal ibadah, Amiin Yaa Rabbal ’alamin.


Medan,
Penulis

Hamsah Batubara
NIM. 4103321020

v

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Dartar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis
2.1.1Konsep Belajar
2.1.2 Ciri-ciri Belajar
2.1.3 Aktivitas Belajar
2.1.4 Hasil Belajar
2.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
(Pembelajaran Berbasis Masalah)
2.1.5.1 Pembelajaran Problem Based Learning
2.1.5.2 Komponen-Komponen Pembelajaran Problem Based Learning
2.1.6 Model Pembelajaran Konvensional
2.2 Materi Pembelajaran
2.2.1 Arus dan Kuat Arus Listrik
2.2.2 Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)

2.2.3 Alat-Alat Ukur Listrik
2.2.4 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik
2.2.5 Rangkaian Hambatan Listrik
2.2.6 Hukum Kirchoff
2.2.7 Daya Listrik
2.3 Kerangka Konseptual
2.5 Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Jenis dan Desain Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian

i
ii
iii
iv
v

vii
viii
ix
1
1
6
6
6
7
7
8
9
9
9
10
11
11
12
12
13

14
15
15
16
17
20
23
25
26
27
29
30
30
30
30
30
30
30

vi


3.3.2 Desain Penelitian
3.4 Prosedur Penelitian
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Tes Hasil Belajar
3.6 Validitas Tes
3.6.1 Validitas Isi
3.7 Lembar Observasi
3.8 Jenis dan Sumber Data
3.9 Teknik Pengumpul Data
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Uji Persyaratan Analisis Data
3.10.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Pre-test (Uji t Dua Pihak)
3.10.3 Uji t Satu Pihak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Data Pretes dan Data Postes
4.1.2 Pengujian Analisis Data
4.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Pretas (Uji t Dua Pihak)
4.1.4 Uji t Satu Pihak

4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
4.2. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAPTAR FUSTAKA

30
31
33
33
34
34
34
36
36
36
36
38
42

42
42
45
45
46
46
48
52
52
53
54

viii

DAFTAR TABEL
2.1.
3.1.
3.2.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.

Halaman
Sintak Pembelajaran Problem Based Learning
14
Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa
33
Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 34
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
43
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
45
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data
45
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes Siswa 46
Ringkasan Perhitungan Uji t Satu Pihak
46
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
47

vii

DAFTAR GAMBAR
2.1 Arah Aliran Arus Listrik Berlawanan Dengan Arah Aliran Elektron.
2.2 Arah Arus Listrik dan Arah Gerakan Elektron.
2.3 Pengukuran Kuat Arus Dengan Amperemeter
2.4 Skema Rangkaian Sederhana Dengan Sumber Arus dc
dan Rangkaian Sebenarnya
2.5 Rangkaian Menggunakan Amperemeter dan
Multimeter yang Dapat Digunakan Sebagai Amperemeter
2.6 Pengukuran Tegangan Dengan Voltmeter
2.7 Mengukur Tegangan
2.8 Arah Arus Listrik
2.9 Bentuk Resistor
2.10 Skema Penghambat Dalam Rangkaian Listrik
2.11 Susunan Hambatan; Seri, Paralel, Campuran Seri Dengan Paralel
2.12 Skema Diagram Untuk Hukum I Kirchhoff
3.1 Skema Prosedur Penelitian
4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.2 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.3 Diagram Batang Data Hasil Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

Halaman
15
17
17
18
18
19
19
21
22
22
23
25
32
43
44
47

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23

Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
55
Ekperimen dan kontrol
Lembar Kerja Siswa (LKS)
127
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
148
Instrumen Tes Penelitian
165
Skor Pretes Kelas Eksperimen
172
Skor Postes Kelas Eksperimen
174
Skor Pretes Kelas Kontrol
176
Skor Postes Kelas Kontrol
178
Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
180
Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
181
Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 182
Uji Normalitas Data Pretes
186
Uji Normalitas Data Postes
187
Uji Homogenitas
188
Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
191
Uji t Satu Pihak
193
Format Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
195
Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa
198
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
201
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal O ke Z
202
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
203
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
205
Dokumentasi Penelitian
206

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan sesuai
dengan perkembangan zaman, sebab pendidikan merupakan salah satu sektor yang
paling penting dalam pembangunan nasional. Ini sesuai dengan pernyataan
Aunurrahman (2009:2), “Untuk membangun masyarakat terdidik, masyarakat yang
cerdas, maka mau tidak mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan ”.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, diantaranya pengembangan atau penyempurnaan kurikulum dengan
adanya perubahan-perubahan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana
pedidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah(BOS), meningkatkan
kesejahteraan guru melalui sertifikasi, pengembangan sistem penilaian hasil belajar
dan sebagainya. Saat ini pemerintah terus-menerus menaruh perhatian yang besar
terhadap kualitas pendidikan, ini dapat dilihat dari salah satu program pemerintah,
yaitu dengan terus-menerus mengkaji dan menentukan syarat dan kriteria
ketuntasan yang harus dilalui siswa untuk dapat lulus dari jenjang pendidikannya,
walaupun dalam kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki mutu
yang diharapkan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia sebagian besar diakibatkan
karena kurang efektifnya proses belajar-mengajar dan kurang tepatnya guru dalam
memilih model pembelajaran yang akan diterapkan, sehingga tujuan dari
pendidikan tersebut kurang tercapai, sebagian besar proses pembelajaran masih
didominasi guru (teacher center) dan siswa masih pasif, siswa tidak dilatih untuk
memecahkan masalah. Dalam sistem pembelajaran, guru sering menerapkan
pembelajaran yang bersifat teoritik yang mengakibatkan sebagian besar siswa tidak
dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan
1

ini membuat siswa sering hanya menghapal soal-soal atau konsep pelajaran tanpa
mengetahui aplikasi dari apa yang dipelajari. Model pembelajaran dapat dijadikan
pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan
efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
(Rusman, 2010 ; 133 ).
Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika lebih
menekankan pada pemberian langsung,untuk meningkatkan kompetensi agar siswa
mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga
siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika. Pemahaman yang benar
akan pelajaran fisika akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat melakukan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP N. 3 Air Putih tahun 2013 banyak
siswa beranggapan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat sulit dan
membosankan. Hanya sebagian kecil siswa yang mau memperhatikan pelajaran,
IPA terutama fisika. Hal ini terbukti darisedikitnya siswa yang mendapat nilai
bagus pada saat ujian.
Kebosanan mempelajari fisika di kelas dan menganggap bahwa fisika itu
rumit dan kurang menarik ternyata juga dialami oleh siswa SMA N. 1 Tebing
Tinggi, Kab. Serdang Bedagai khususnya kelas X. Terbukti dari hasil observasi
awal yang dilakukan peneliti dengan memberi instrumenangket dan wawancara
terhadap siswa diperoleh data dari 32 orang siwa, 81,2% siswa menganggap
pelajaran fisika itu tidak menarik dan tidak menyenangkan, 87,5% siswa
menganggap fisika itu sulit, dan 84,3% siswa mengaku nilai ujian semester ganjil
mata pelajaran fisika tidak memuaskan.Selain itu, ditinjau dari metode
pembelajaran, guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional.Begitu
masuk kelas, guru memberikan sedikit ceramah tentang materi pelajaran yang telah
dicatat sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan memberi siswanya beberapa
latihan soal atau tugas.Siswa diminta untuk membuka buku catatan dan
mengerjakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS), atau menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.Kegiatan belajar mengajar yang kurang interaktif, dan kurang

bervariasi mengakibatkan kebosanan pada diri siswa dan mengurangi minat belajar
siswa.Akibatnya siswa merasa jenuh dan pemahaman siswa tentang teori dan
konsep fisika menjadi rendah. Ini dibuktikan dengan rendahnya nilai rata-rata ujian
semester ganjil siswa kelas X pada mata pelajaran fisika, yaitu 72. Nilai ini masih
sangat jauh dari yang diharapkan.
Informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Ahyar
Batubara, selaku guru fisika di SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, mengatakan bahwa
kendala yang sering dihadapi selama proses kegiatan belajar-mengajar adalah
kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran fisika. Hal tersebut
terlihat dari tingkah laku siswa ketika pelajaran fisika berlangsung. Ada beberapa
kelompok siswa yang tidak memperhatikan dan mengacuhkan penjelasan dari guru
yang sedang memberikan penjelasan, bahkan siswa cenderung lebih menikmati
mengobrol dengan teman-teman mereka dibanding memperhatikan penjelasan dari
guru yang ada di depan kelas, ada juga yang mengantuk, menopang dagu.
Berdasarkan adanya peninjauan yang dilakukan oleh peneliti terhadap SMA Swasta
An – Nizam diperoleh data nilai rata-rata fisika siswa masih jauh dibawah kriteria
ketuntasan minimum yaitu nilai 70.
Untuk menyikapi masalah di atas maka harus dipilih model pembelajaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa serta lingkungan belajar, siswa dapat
aktif, interaktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar
siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat juga akan memperjelas konsep-konsep yang diberikan
kepada siswa yang senantiasa antusias berfikir dan berperan aktif. Model
pembelajaran yang efektif dapat digunakan guru untuk mentransfer ilmu dengan
baik dan benar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model pembelajaran
akan efisien jika menghasilkan kemampuan siswa seperti yang diharapkan dalam
tujuan dan sesuai dengan target perhitungan dalam segi materi dan waktu. Seorang
guru sebaiknya mampu memilih model yang tepat bagi siswa didiknya.Pemilihan
model pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Tujuan pembelajaran yang jelas akan memperjelas proses belajar mengajar dalam

arti situasi dan kondisi yang harus diperbuat dalam proses belajar mengajar.
Kemampuan dan kualifikasi siswa maupun guru berbeda-beda, sehingga pemilihan
model pembelajaran yang tepat juga akan mengalami kesukaran karena tujuan yang
berhubungan dengan emosi, perasaan, atau sikap dan tujuan yang beraspek afektif
sulit dirumuskan dan sukar diukur keberhasilannya. Model pembelajaran yang
digunakan guru seharusnya dapat membantu proses analisis siswa. Salah satu model
tersebut adalah model pembelajaranProblem Based Learning(PBL)(Pembelajaran
Berbasis Masalah)
PBL merupakan suatu model yang terdiri dari dua proses pelengkap yaitu
organisasi kurikulum dan strategi pembelajaran. Esensi PBL berupa menyuguhkan
berbagai situasi yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi
sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Pada model pembelajaran
berbasis masalah berbeda dengan model pembelajaran yang lainnya, dalam model
pembelajaran ini, peranan guru adalah menyodorkan berbagai masalah,
memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi investigasi dan dialog. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah yang akan
dibahas, walaupun sebenarnya guru telah menetapkan topik masalah apa yang harus
dibahas. Hal yang paling utama adalah guru menyediakan perancah atau kerangka
pendukung yang dapat meningkatkan kemampuan penyelidikan dan intelegensi
siswa dalam berpikir. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu
menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Model pembelajaran ini dapat
terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan jujur, karena
kelas itu sendiri merupakan tempat pertukaran ide-ide siswa dalam menanggapi
berbagai masalah.(Arends, 2008 : 41 )
Penelitian

mengenaiPBL

sudah

pernah

diteliti

oleh

peneliti

sebelumnya.Penelitian dilakukan oleh Mirwan (2007 : 44) pada materi pokok Gaya
Gesekan, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
ProblemBased Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal
initerbukti,diperoleh rata-rata postes sebesar 7,23 pada kelas eksperimen yang
diterapkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan 6,32 pada kelas
kontrol yang diterapkan dengan pembelajaran Konvensional. Yuditya (2010 :2)

melakukan penelitian pada siswa kelas XI SMA Negeri 6 Surakarta. Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbuktidiperoleh rata-rata postes
sebesar 82,90 pada kelas eksperimen yang diterapkan dengan model Problem Based
Learning (PBL) dan 73,23

pada kelas kontrol yang diterapkan dengan

pembelajaran konvensional. Akan tetapi pada kedua penelitian ini terdapat
kelemahan yang sama yaitu: penggunaan waktu yang kurang efektif terutama dalam
persiapan, dan masih ada siswa yang mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
Berdasarkan

kelemahan

peneliti

sebelumnya,

untuk

memperbaiki

kelemahan terkait alokasi waktu,peneliti akan mengantisipasinya dengan
pengaturan waktu yang dicantumkan dalam rencana pembelajaran, selain itu
penelitiakan lebih tegas dalam pembelajaran, terutama pada pertukaran tahap
pembelajaran, karena biasanya pada pertukaran tahap pembelajaran memakan
waktu

yang

banyak.

Peneliti

juga

akanmenyampaikan

langkah-langkah

modelProblem based learning kepada siswa sebelum melaksanakan pembelajaran,
agar siswa dapat memahami masalah yang diberikan dan tidak heran dengan model
yang akan digunakan pada saat pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian kembali
dengan judul “Pengaruh Model PembelajaranProblem Based Learning(PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamisdi Kelas X
Semester II SMA N. 1 Tebing Tinggi, Kab. SerdangBedagai T.P. 2013/2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, masalah – masalah yang dapat di
identifikasi antara lain :
1. Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran fisika.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.
1.3 Batasan Masalah

Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa
dan untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka batasan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan di SMA N. 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai dan
objek yang di teliti adalah adalah siswa kelas X semester II T.A. 2013/2014.
2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning
(PBL).
4. Hasil balajar yang di teliti adalah aspek kognitif yang di sertai dengan
pengamatan aktivitas.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1
Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?
3. Bagaimanakah aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X
SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?
4. Apakah ada pengaruh akibat penggunaan model problem based learning
(PBL)terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tebing
Tinggi, Kab. Serdang Bedagai?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri
1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model problem based learning (PBL) pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh akibat penggunaan model problem based
learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1
Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai pembelajaran awal bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah.
2. Menambah pengetahuan peneliti sebagai calon guru terhadap model
pembelajaran problem based learning yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran demi meningkatkan mutu pendidikan.
3. Peneliti dapat menerapkan model problem based learning dalam proses
pembelajaran fisika.
4. Dapat membantu siswa dalam pembelajaran fisika dan untuk meningkatkan
hasil belajar fisika khususnya materi pokok listrik dinamis.
5. Model pembelajaran alternatif bagi guru untuk memilih model pembelajaran
fisika.

1.7 Defenisi Operasional
1. Model problem based learning adalah suatu pembelajaran dimana siswa
mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan
berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya
diri.Problem based learning memiliki tahapan-tahapan, yaitu: Tahap-1
memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, Tahap-2
mengorganisasi siswa untuk meneliti, Tahap-3 membantu investigasi mandiri

dan kelompok, Tahap-4 mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan
exhibit,Tahap-5 menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
2. Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan tes hasil
belajar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis,
maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada materi pokok listrik dinamis memiliki nilai
rata-rata Pretes = 40,60 dan nilai rata-rata Postes = 82,58.
2. Hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis memiliki nilai rata-rata =
42,27 dan nilai rata-rata Postes = 71,21.
3. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) mengalami peningkatan, ini terbukti dari hasil nilai
skor rata-rata aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari tiga pertemuan.
Pada pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
57,44, pada pertemuan kedua diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
76,78 dan pada pertemuan ketiga diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar
siswa 87,19.
4. Ada pengaruh akibat penggunaan model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tebing
Tinggi, Kab. Serdang Bedagai. Ini terbukti dari adanya perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok
listrik dinamis. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih
baik daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh
pengujian hipotesis dimana thitung> ttabel = 4,91 > 1,999 yaitu pada taraf
signifikan α = 0,05 dengan dk = 64.

51

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Penelitian tentang Problem Based Learning (PBL) sangat membutuhkan
adanya masalah yang ingin diselesaikan. Jadi bagi peneliti selanjutnya yang
ingin meneliti tentang Problem Based Learning (PBL)hendaknya lebih
memahami bagaimana mengambil masalah seperti apa yang layak dijadikan
masalah dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL)untuk
diselesaikan oleh siswa yang akan diberi perlakuan.
2. Pada saat melakukan penelitian, peneliti mengalami kendala dalam hal
mengarahkan siswa untuk aktif dalam kerja kelompok, ini terlihat bahwa
masih ada siswa yang malas dan bermain-main apabila disuruh membentuk
kelompok belajar. Untuk itu peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya
yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL)

agar lebih mampu mengarahkan siswa lebih aktif dalam kerja

kelompok.
3. Pada saat melakukan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa
ditekankan agar berperan aktif, oelh karena itu bagi peneliti selanjutnya
yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) lebih lanjut, agar lebih menguasai kelas supaya proses pembelajaran
tetap berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

1

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, V.D., Mukhadis, A., Muladi, (3013), Problem Based Learning,
Motivasi Belajar, Kemampuan Awal dan Hasil Belajar siswa SMK, Jurnal
Ilmu Pendidikan, 19: 187-195
Aunurrahman, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Arends,(2008), Learning To Teach , Pustaka Pelajar,
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta
Dimyati, dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka
Cipta,Jakarta
Fakultas
Matematika
dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Universitas
NegeriMedan,(2012),Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal
Penelitian Kependidikan, FMIPA UNIMED,Medan
Kamajaya,(2004),Fisika untuk SMA Kelas X,Grafindo Media Pratama,Bandung
Lie,A.,(2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Gramedia Widiasaran,
Indonesia, Jakarta
Mirwan, (2007), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan Di Kelas
XI Semester I MAN 2 Medan Tahun Ajaran 2006/2007, Skripsi FMIPA
UNIMED, Medan
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, PT Raja Grafindo, Jakarta
Sadiman, Arief, dkk, (2007), Media Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta
Sagala, S., (2009),Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya.,W., (2010),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses
Pendidikan,Prenada Media Group, Jakarta
Slameto, (2010),Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya. PT Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Yuditya, (2010), Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XI SMA N. 6
Surakarata Tahun Ajaran 2006/2010, Skripsi FKIP USM, Surakarata

53

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 FAJAR HARAPAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASET LEARNING (PBL) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 6 1

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDA ACEH

0 3 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 20152016

1 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA LKS MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KODI

6 19 60

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BUKU ELEKTRONIK DENGAN MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS UNTUK SMA KELAS X SEMESTER II

0 0 19

PENGGUNAAN MEDIA QUESTION CARD DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMUTAN SEMESTER II TAHUN 20162017

0 0 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI IPS PESERTA DIDIK KELAS IV MIS MADINATUSSALAM DESA SEI ROTAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG T.A 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

0 0 142