Manfaat hasil belajar “membuat pola busana pesta sistem draping” sebagai kesiapan menjadi Pattern maker di butik.

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA BUSANA

PESTA SISTEM DRAPING

” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PATTERN MAKER DI BUTIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Tata Busana

`

Oleh Yanti Suryani

0907103

PROGRAM STUDI PENDIDKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

MANFAAT HASIL BELAJAR

BELAJAR “MEMBUAT POLA

BUSANA SISTEM DRAPING

”SEBAGAI KESIAPAN

MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

Oleh Yanti Suryani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Yanti Suryani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lain tanpa seijin dari penelis


(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa draft skripsi yang berjudul Manfaat Hasil

Belajar “Membuat Pola Busana Pesta Sistem Draping” Sebagai Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butikini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menerima resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, April 2014 Yang membuat pernyataan,

Yanti Suryani NIM : 0907103


(4)

YANTI SURYANI

MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA BUSANA PESTA SISTEM

DRAPING” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Dra.As as Setiawati, M.Si NIP. 19540726 198002 2 002

Pembimbing II

Dra.Hj.Astuti, M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001


(5)

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Struktur Organisasi Skripsi...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan PembelajaranMembuat Pola Busana Pesta Sistem Draping ... 7

1. Tujuan membuat pola busana pesta sistem draping ...7

2. Materi pembelajaran ...7

B. Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Wanita Sistem Draping ... 49

C. Kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 50

D. Pertanyaan Penelitian ... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 55

1. Lokasi Penelitian ... 55

2. Populasi Penelitian ... 55

3. Sampel Penelitian ... 55

B. Metode Penelitian ... 55

C. Definisi Oprasional ... 56

D. Instrumen Penelitian ... 58

E. Alat Pengumpulan Data ... 58

F. Teknik Pengelolaan Data... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61

B. Pembahasan ... 94

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ... 101


(7)

B. SARAN ... 103 DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 106 B. Instrumen penelitian ... 109


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Contoh Busana Pesta ... 8

2.2 Surf form... 11

2.3 Women’s form ... 11

2.4 Tali kord ... 12

2.5 Pita ukur ... 13

2.6 Jarum pentul tanpa mutiara ... 13

2.7 Benang jahit ... 14

2.8 Jarum jahit tanggan ... 14

2.9 Bantalan jarum... 15

2.10 Gunting kain ... 15

2.11 Kapur jahit ... 16

2.12 Contoh busana pesta model bebe... 17

2.13 Paham gambar busana pesta model bebe ... 18

2.14 Analisis gambar busana pesta model bebe ... 19

2.15 Membuat garis lingkar pinggang pada dressform ... 20

2.16 Membuat garis lingkar panggul pada dressform ... 20

2.17 Membuat garis lingkar badan pada dressform ... 21

2.18 Membuat garis lingkar leher pada dressform ... 21

2.19 Membuat garis TM dan TB pada dressform ... 22

2.20 Membuat garis sisi pada dressform ... 22

2.21 Membuat bodyline sesuai model ... 23

2.22 Penyediaan bahan pembuatan pola ... 24

2.23 Pemasangan kain bagian atas ... 24

2.24 Penyediaan bahan pembuatan pola ... 25

2.24 Pemasangan kain bagian bawah ... 25

2.26 Kain pada bagian atas dan bawah ... 26

2.27 Hasil pola busana model bebe ... 26

2.28 Contoh busana pesta model variasi bebe ... 27

2.29 Paham gambar busana pesta variasi bebe ... 27

2.30 Analisis model busana pesta variasi bebe ... 28

2.31 Pembuatan bodyline sesuai model busana bagian atas ... 29

2.32 Pemasangan bodyline kerah ... 29

2.33 Pemasangan bodylinekeseluruhan ... 30

2.34 Penyediaan bahan bagian atas ... 31

2.35 Penyediaan bahan bagian atas ... 31

2.36 Pemasangan kain pada dressform ... 32

2.37 Pemasangan kain pada dressform ... 32

2.38 Pembuatan pola sistem draping... 33

2.39 Pembuatan kerah... 33

2.40 Penyediaan bahan pembuatan pola ... 34

2.41 Pemasangan kain bagian bawah pada drssform ... 34


(9)

2.43 Pembuatan pola sistem draping bagian bawah ... 35

2.44 Contoh busana pesta model variasi sackdress ... 36

2.45 Paham gambar busana pesta model variasi sackdress ... 36

2.46 Analisis model busana pesta model variasi sackdress ... 37

2.47 Pemasangan bodyline untuk garis princess ... 38

2.48 Pemasangan bodyline model kamisol ... 38

2.49 Pemasangan bodyline model garis leher one of shoulde ... 39

2.50 Pemasangan bodylinebagian bawah ... 39

2.51 Pemasangan bodyline secara keseluruhan ... 40

2.52 Penyediaan bahan ... 41

2.53 Pemasangan kain pada drssform ... 41

2.54 Pembuatan pola kamisol ... 42

2.55 Pembuatan pola model one of shoulder ... 42

2.56 Penyediaan bahan pembuatan pola ... 43

2.57 Pemasangan kain pembuatan pola rok ... 43

2.58 Pembuatan pola rok ... 44

2.59 Pembuatan pola variasi rok ... 44

2.60 Contoh model busana ... 45

2.61 Penyediaan bahan ... 45

2.62 Penyediaan bahan ... 46

2.63 Pembuatan pola busana ... 46

2.64 Pembuatan pola busana ... 47

2.65 Pemasangan kain pada dressform ... 47

2.66 Pemasangan kain pada dressform ... 47

2.67 Pembuatan pola busana ... 48


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman 4.1 Motivasi masuk program keahlian tata busana ... 59 4.2 Tujuan memilih program keahlian tata busana ... 60 4.3 Hasil belajar pengetahuan pola busana pesta sistem draping

sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 61 4.4 Hasil belajar pengetahuan dressform untuk pembuatan pola

busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern

maker di butik ... 62

4.5 Hasil belajar pengetahuan karakteristik guntingpada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 63

4.6 Hasil belajar pengetahuan karakteristik jarum pentul pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 64 4.7 Hasil belajar pengetahuan karakteristik pita ukur pada

pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 65 4.8 Hasil belajar pengetahuan jenis bahan dasar pada pembuatan

pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 66

4.9 Hasil belajar pengetahuan karakteristik jarum jahit tangan pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 67 4.10 Hasil belajar pengetahuan karakteristik bahan dasar pembuatan

bodyline pada pembuatan pola busana pesta sistem draping

sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 69 4.11 Hasil belajar pengetahuan karakteristik benang pada pembuatan

pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 70

4.12 Hasil belajar pengetahuan karakteristik kapur jahit pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 71 4.13 Hasil belajar paham gambar model busana pada pembuatan pola

busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern

maker di butik ... 72

4.14 Hasil belajar paham gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern


(11)

4.15 Hasil belajar paham gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern

maker di butik ... 74

4.16 Hasil belajar analisis gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 75

4.17 Hasil belajar analisis gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 76

4.18 Hasil belajar analisis gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi

pattern maker di butik ... 77

4.19 Hasil belajar pemasangan bodyline dasar pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern

maker di butik ... 78

4.20 Hasil belajar pemasangan bodyline model busana pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 79 4.21 Hasil belajar pemasangan bodyline model busana pada

pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 80 4.22 Hasil belajar pemasangan bodyline model busana pada

pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 81 4.23 Hasil belajar keterampilan pembuatan bodyline pola bagian atas

pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai

kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 82 4.24 Hasil belajar keterampilan pemasangan kain padadressformpada

pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 83 4.25 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola dasar pada

pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan

menjadi pattern maker di butik ... 84 4.26 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola dasar bagian atas

pada pembuatan pola busana pesta sistem draping sebagai

kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 85 4.27 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola rok pada pembuatan

pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi


(12)

4.28 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola model busana tersebut pada pembuatan pola busana pesta sistem draping

sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 87 4.29 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola model busana

tersebut pada pembuatan pola busana pesta sistem draping

sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 88 4.30 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola model busana

tersebut pada pembuatan pola busana pesta sistem draping

sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik ... 89 4.31 Hasil belajar keterampilan pembuatan pola sistem draping pada

pembuatan pola busana pestasebagai kesiapan menjadi pattern

maker di butik ... 90

4.32 Hasil belajar pengetahuan pembuatan pola sistem draping dalam memperluas wawasan terhadap pembuatan pola busana pesta


(13)

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT POLA BUSANA PESTA SISTEM DRAPING” SEBAGAI KESIAPAN MENJADI

PATTERN MAKER DI BUTIK

Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai pemanfaatan hasil belajar membuat pola busana sistem draping dalam mempersiapkan peserta didik untuk menjadi seorang pattern maker di butik. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Baleendah pada peserta didik kelas XII. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping, ditinjau dari kompetensi pengetahuan draping, alat dan bahan pembuatan pola, paham gambar, analisis gambar model, pemasangan bodyline, dan pembuatan pola busana pesta sistem draping. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data berupa angket. Temuan penelitian menunjukan bahwa manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan draping, alat dan bahan pembuatan pola, paham gambar, analisis gambar model, pemasangan bodyline, dan pembuatan pola busana pesta sistem draping, sebagian besar peserta didik sudah memahami materi pembelajaran yang dapat dijadikan bekal sebagai kesiapan menjadi pattern makerdi butik. Kata kunci : Pattern Maker, Draping.

ABSTRACT

BENEFITS OF LEARNING " PARTY WEAR WITH PATTERN DRAPING SYSTEM " READINESS AS BEINGPATTERN MAKER IN BOUTIQUE

Problems in this research study on the use of learning outcomes makes fashion pattern draping system in preparing students to become a pattern maker in the boutique . This research was conducted at SMK Negeri 2 Baleendah in class XII students . The aim of this study was to obtain data on learning outcomes make a party dress pattern draping system , in terms of competence knowledge draping , pattern making tools and materials , image understanding , image analysis models , installation Bodyline , and pattern making a party dress draping system . The method used is descriptive method . The samples used in this study is the sample totaled 32 people . Data collection techniques such as questionnaires . The findings showed that the benefits of learning outcomes make a party dress pattern draping system in terms of competence knowledge draping , pattern making tools and materials , image understanding , image analysis models , installation Bodyline, and pattern making party dress draping systems , most of the students already understand the material provision of learning that can be used as a pattern maker in readiness into the boutique

.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasionalpada jenjang menengah, yang menyiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian, sehingga diharapkan mampu mengembangkan ilmu dan keahlian yang diperolehnya demi kemajuan dirinya, dan masyarakat. Ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 15 yang menyatakan bahwa: SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidangnya.

SMK Negeri 2 Baleendah merupakan salah satu lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang saat ini memiliki lima program keahlian, salah satunya adalah program keahlian Tata Busana. Program keahlian Tata Busana di SMKN 2 Baleendah mengarahkan siswa untuk menguasai kompetensi keahlian busana butik.

Kurikulum program keahlian Tata Busana di SMKN 2 Baleendah dikelompokan menjadi mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Program mata pelajaran produktif, merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar suatu kemampuan atau keahlian yang relevan dengan tuntunan dan permintaan di dunia kerja. Program mata pelajaran produktif, terbagi menjadi program mata pelajaran produktif dasar, dan kompetensi kejuruan. Program mata pelajaran produktif kompetensi kejuruan terdiri dari beberapa standar kompetensi, salah satunya yaitu membuat busana wanita.

Standar kompetensi membuat busana wanita yang harus dikuasai mencakup dua kemampuan kompetensi dasar, salah satunya yaitu kompetensi dasar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem draping.Berdasarkan acuan kurikulum SMKN 2 Baleendah, tujuan pembelajaran membuat pola busana


(15)

2

pesta dengan sistem draping seperti yang tercantum dalam silabus (2012:2) yaitu: untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampil dalam membuat pola sistem draping yang diterapkan dalam pembuatan busana pesta wanita.

Materi yang diajarkan untuk mencapai kompetensi dasar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem draping meliputi busana pesta,pengertian pola sistem draping, alat dan bahan untuk pembuatan pola sistem draping, dan pembuatan pola busana pesta dengan sistem draping, mulai dari paham gambar model busana pesta wanita, pemasangan bodyline pada dressform, hinggaproses pembuatan pola busana pesta dengan sistem draping. Pembuatan pola dengan sistem draping merupakan suatu sistem pembuatan pola yang tidak menggunakan suatu perhitungan khusus, karena proses pengerjaan polanya langsung dikerjakan diatas dressform dengan bantuan bodyline, sehingga sistem pengerjaanpola busananya cenderung lebih cepat, maka dari itu pembuatan pola dengan sistem

drapingakan memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi peserta didik untuk

menghasilkan busana yang lebih nyaman dan pas ditubuh.

Proses kegiatan pembelajaran membuat pola busana pesta wanita dengan sistemdraping diharapkan dapat memberikan dampak postif dan memberi perubahan tingkah laku pada peserta didik dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembuatan pola busana pesta wania dengan sistem draping. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2001:3) bahwa : “hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor”. Hasil belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistemdrapingdari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor merupakan kemampuan peserta didik dalam pemahaman pengertian draping, alat dan bahan untuk pembuatan pola sistem draping, dan pemahaman pembuatan pola busana pesta dengan sistem draping, mulai dari pemahaman model busana pesta, pembuatanbodyline pada dressform dan kemudian mendrap kain pada dressform untuk membuat pola busanapesta wanita. Setelah belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem drappingpeserta didik diharapkan mampu membuat pola busanapesta berbagai model yang nyaman dan pas digunakan.


(16)

3

Hasil belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem

drapingdari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor diharapkan dapat

dimanfaatkan sebagai sebagai kesiapan menjadi tenaga kerja pattern maker dibutik. Kesiapan merupakan faktor internal yang muncul dalam diri individu, yang dihasilkan oleh kemampuan potensial baik fisik maupun mental dalam

belajar. Mohamad Ali (1984:15), menjelaskan bahwa “Kesiapan (readness) pada

dasarnya merupakan kapasitas (kemampuan potensial) fisik dan mental dalam belajar yang disertai harapan keterampilan yang dimiliki dan latar belakang

mengerjakan sesuatu”.

Kondisi peserta didik yang memiliki kesiapan menjadi pattern makerdi butik ditunjukkan dengan adanya kesiapan fisik, mental dan emosional. misalnya mempersiapkan fisik yang sehat rohani dan jasmani, menunjukkan kemampuan keterampilan dalam pemahaman model busana, menunjukkan kemampuan keterampilan dalam proses pembuatan pola busanasistem draping, serta memiliki kekuatan mental dalam mengatasi kesulitan ataupun kesalahan dalam proses pembuatan pola. Dengan pemahaman pembuatan pola sistemdraping dirasa akan membantu dalam pembuatan busana yang jauh lebih nyaman dan pas digunakan.

Butik merupakan salah satu jenis usaha bidang busana yang memberikan pelayanan jasa dan produk busana serta perlengkapannya, dengan model yang khusus dan istimewa. Kualitas hasil busana butik dinilai bermutu tinggi, seperti yang dikemukakan oleh Rulanti Satyodirgo (1979:36) bahwa usaha butik adalah :

“Usaha bidang busana yang melayani konsumen mulai dari mendesain sampai

busana jadi, serta menyediakan bahan-bahan yang bermutu tinggi”. Untuk menghasilkan busana yang baik, pembuatan pola menjadi salah satu proses yang penting di butik. Hal tersebut dikarenakan pola merupakan alat yang dijadikan acuan dalam pembuatan busana, seperti yang dikemukakan Djati Pratiwi (2001:3):

“Pola dalam bidang jahit menjahit adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain digunting. Potongan

kain atau kertas tersebut mengikuti bentuk badan dan model tertentu”.

Berdasarkan hal tersebut, butik memerlukan bagian pekerja dalam bidang pembuatan pola yang disebut dengan Pattern Maker. Seorang pattern maker


(17)

4

memiliki kewajiban untuk membuat pola busana, dimana pola busana yang dibuat harus pas dibadan, tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit serta cocok bagi orang yang akan menggunakannya. Pembuatan pola diawali dengan paham gambar model busana, kemudian mewujudkannyamenjadi pola yang akan digunakan dalam pembuatan busana. Sehingga untuk menjadi seorang pattern

maker di butikpeserta didik perlu memahami ruang lingkup kerja pattern maker,

seperti pemahaman model dan pembuatan pola busana yang pas dan cocok bagi yang menggunakannya.

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah diatas, mendorong penulis untuk mengadakan penelitian mengenai manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem draping sebagai kesiapan menjadi tenaga kerja pattern maker di butik.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Membuat pola busana pesta wanita dengan sistem draping merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diselesaikan di kelas XII oleh setiap peserta didik program studi Tata Busana di SMKN 2 Baleendah.Tujuan membuat pola busana pesta dengan sistem draping yaitu untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampil dalam membuat pola sistem draping yang diterapkan dalam pembuatan busana pesta wanita.

2. Hasil belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem

drapingmeliputi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan ditinjau

dari kompetensi pengertian pola sistem draping, alat dan bahan untuk pembuatan pola sistem draping, pembuatan pola busana pesta wanita dengan sisem draping, yang dapat memberikan manfaat bagi peserta didik sebagai bekal dalamkesiapan menjadi tenaga kerja pattern maker di butik.


(18)

5

3. Kesiapan menjadi tenaga kerja pattern maker dibutik merupakan kondisi peserta didik dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas sebagai pattern maker dibutik. Kesiapan tersebut dilihat dari kesiapan fisik, mental dan emosional, diantaranya mempersiapkan fisik yang sehat rohani dan jasmani, menunjukkan kemampuan keterampilan dalam pemahaman model busana, menunjukkan kemampuan keterampilan dalam proses pembuatan pola busana dengan sistem draping.

Perumusan masalah merupakan faktor penting dalam sebuah penelitian, dimana dengan dirumuskannya sebuah masalah membantu mengetahui tujuan yang hendak dicapai lebih terarahkan dan dapat di temukan jawabannya. Dari hal itu, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: adakah manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem draping, sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik. Secara spesifikasi tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh data yang berkaitan dengan :

1. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan tentangdraping meliputi pengertian pola sistem

draping dan alat bahan untuk pembuatan pola busana pesta wanita sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

2. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan paham gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta wanita sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

3. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi analisis gambar model busana pada pembuatan pola busana pesta wanita sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.


(19)

6

4. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatanbodyline busana pada pembuatan pola busana pesta wanita sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

5. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan pola busana pesta wanita sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

D. Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat ke berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung terutama dalam rangka pengembangan pengetahuan ilmu bidang Tata Busana, adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat hasil belajar “membuat pola busana pesta sistem draping” sebagai

kesiapan menjadi pattern maker di butik ditinjau dari segi teori yaitu dapat dijadikan sebagai referensi bahan ajar atau sumber belajar bagi peserta didik, maupun pihak lain yang memerlukan materi yang berkaitan dengan draping.

2. Manfaat hasil belajar “membuat pola busana pesta sistem draping” sebagai

kesiapan menjadi pattern maker di butik ditinjau dari segi praktik dapat dijadikan bekal dan gambaran dalam upaya menumbuhkan kesiapan peserta didik untuk menjadi tenaga kerja pattern maker di butik.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar

“Membuat Pola busana Pesta Sistem Draping” Sebagai Kesiapan Menjadi Pattern

Maker di Butik, secara sistematisterbagi ke dalam lima bab, yaitu:

1. Bab I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi.


(20)

7

2. Bab II Kajian dan Pertanyaan Penelitian, berisi tentang hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

3. Bab III Metodologi Penelitian menguraikan tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi oprasional, instrumen penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpulan dan pengelolaan data penelitian.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih bertempat di SMK Negeri 2 Baleendah, Jalan RAA. Wiranata Kusumah No 11, Baleendah Kabupaten Bandung, adapun pertimbangan yang diambil untuk lokasi penelitian ialah SMK Negeri 2 Baleendah merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan di kabupaten bandung dengan keahlian tata busana, dan sudah mempelajari mata pelajaran drapping.

2. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik program keahlian Tata Busana kelas XII SMKN 2 Baleendah, yang telah mengikuti mata pelajaran membuat pola busana pesta wanita dengan sistem drapingsebanyak 32 peserta didik

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel sampel total, dimana sampel yang digunakan adalah jumlah keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 32 peserta didik.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan penelitian. Pemilihan dan penggunaan metode penelitian mengacu pada data yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok, manusia, suatu kondisi, suatu


(22)

56

pemikiran atau peristiwa pada waktu sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Punaji Setyosari (2012:39) bahwa :

Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Penggunaan metode ini diharapkan dapat memberi jawaban atas masalah yang ada pada masa sekarang dengan menyusun, menjelaskan dan menganalisa data tentang manfaat hasil belajar pembuatan pola busana pesta sistem drapping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian. Sebagaimana menurut Nazir (1988:152)

“Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan”.

Definisi oprasional dari judul “Manfaat Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Wanita dengan Sistem Draping Sebagai Kesiapan Menjadi Pattern Maker di

Butik”, yaitu :

1. Manfaat hasil belajarmembuat pola busana pesta sistem drapping a. Manfaat

“Manfaat adalah membuat sesuatu menjadi lebih berguna”. (W.J.S Poerwadarminta, 2003:193)

b. Hasil belajar

“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek

kognitif, afektif dan psikomotor”. (Nana Sudjana, 2001:3)

c. Membuat pola busana pesta sistem draping

Membuat pola busana pesta sistem drapingyang tercantum dalam silabus mata pelajaran membuat pola busana pesta wanita sistem draping merupakan salah satu kompetensi dasar yang mencakup materi pemahaman mengenai


(23)

57

draping dan alat bahan yang diperlukan dalam pembuatan pola sistem draping,

pemahaman langkah kerja pembuatan pola sistem draping, mulai dari pemahaman gambar, pemasangan body line dan pembuatan pola busana pesta dengan sistem

draping.

Hasil belajar membuat pola busana pesta wanita yang dimaksud penulis dalam penelitian ini mengacu padabeberapa pendapat yang telahdi atas, yaitukegunaan dari hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan berupa pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan peserta didik setelah mengikuti proses belajar membuat pola busana pesta wanita dengan sistem

draping yang meliputi pengertian draping, alat dan bahan yang diperlukan dalam

pembuatan pola sistem draping, pemahaman langkah kerja pembuatan pola busana pesta sistem draping, mulai dari pemahaman gambar, pemasangan body

linehingga pembuatan pola busana pesta dengan sistem draping.

2. Kesiapan menjadi pattern maker di butik a. Kesiapan

Kesiapan menurut Moch Surya, (1982:37) “yaitu suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan untuk melakukan kegiatan tertentu seperti pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan”.

b. Pattern maker

Pattern makeryaitu seseorang yang memiliki keahlian dalam proporsi tubuh,

serta menerjemahkan model busana sampai menjadi potongan pola khusus pola busana. (http://www.patternmaker.com)

c. Butik

Arifah A Riyanto (2003:274) “Usaha menyediakan busana ekslusif yang siap pakai, dari bahan berkualitas tinggi, dengan model yang dirancang khusus untuk satu atau dua busana”.

Pengertian kesiapan menjadi pattern maker di butik yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dijelaskan di atas yaitu suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan untuk melakukan kegiatan pekerjaan dari hasil belajar membuat pola busana dengan sistem draping guna menghasilkan


(24)

58

pola busana yang nyaman dan pas pada usaha busana sebagai tugas menjadi seorang tenaga kerja pattern maker.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket), seperti yang diungkaplkan oleh Sugiyono (2010:199)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responen untuk

dijawabnya”

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

E. Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sehingga selain diperlukan metode yang tepat dalam sebuah penelitian, diperlukan pula teknik penggumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket merupakan alat pengumpulan data yang diajukan secara tertulis kepada responden berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam bentuk pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden. Adapun keuntungan penggunaan angket, sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi (2002:140) yaitu :

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

5. Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat memberi pertanyaan yang benar-benar sama.


(25)

59

F. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu menjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran frekuensi jawaban setiap item sesuai jawaban yang terkumpul. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data adalah:

1. Membuat Instrumen

Alat pengumpulan data yang digunakan berbentuk angket. Pertanyaan yang dibuat di dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dibuat responden sesuai dengan tujuan.

2. Penyebaran Instrumen

Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai dengan jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dikerjakan dengan lengkap dan sesuai dengan pedoman.

3. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan dengan mengumpulkan angket yang telah diisi oleh responden, kemudian dilakukan kembali penghitungan angket yang sudah dikembalikan responden dan memeriksa kelengkapan data secara teliti sehingga dapat dilakukan pengolahan data selanjutnya.

4. Tabulasi Data

Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui gambaran mengenai frekuensi jawaban responden. Ada dua kriteria untuk menentukan jawaban, pertama responden hanya menjawab salah satu alternatif jawaban, sehingga jumlah frekuensi sama dengan jumlah responden. Kedua, responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah dalam kriteria kedua ini menunjukkan jumlah frekuensi yang bervariasi.

5. Persentase Data

Persentase data atau pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik sederhana yaitu untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban


(26)

60

responden untuk setiap item berbeda.Rumus untuk persentase data yang penulis gunakan bersumber dari pendapat Anas Sudjiono (2003:43) yaitu:

Keterangan:

p = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = number of case (jumlah frekuensi/ banyaknya responden) 100% = bilangan tetap

6. Penafsiran Data

Pertanyaan penelitian ini terdiri dari satu kelompok pertanyaan, yaitu pertanyaan yang dapat dijawab lebih dari satu jawaban, sehingga menunjukkan jumlah frekuensi yang bervariasi. Penafsiran data yang dimaksud yaitu data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang diajukan.

100 % = Seluruhnya

76%-99% = Sebagian Besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

p = � �x 100


(27)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang di susun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Sistem Draping Sebagai Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik” pada peserta didik SMK Negeri 2 Baleendah

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan drapingsebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan drapingsebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : sebagian besar responden memanfaatkan pengetahuan pembuatan pola sistem drapingdengan baik, yang ditunjukkan dari penguasaan materi mengenai pengertian draping maupun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pola sistem draping, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

2. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : lebih dari setengahnya responden memanfaatkan pengetahuan paham gambar model busana pestadalammenerapkan pengetahuan


(28)

102

danbagian-bagian busana pesta pada pembuatan pola sisitem draping, yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

3. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar dan analisis gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi analisis gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : lebih dari setengahnya responden memanfaatkan analisis gambar model busana pesta dalam menganalisis ketepatan bagian-bagian busana pada pembuatan pola sisitem draping, yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

4. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan bodyline busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan bodyline busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : sebagian besar responden memanfaatkan keterampilan pemasangan bodylinepada pembuatan pola sistem draping. Keterampilan pemasangan bodyline pada

dressform ditunjukkan dengan keterampilan peserta didik dalam pemasangan bodyline dasar ataupun bodyline sesuai dengan model busana pesta yang dapat

dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

5. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan polabusana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan polabusana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : sebagian besar responden memanfaatkan pembuatan pola busana pesta dengan sistem draping,


(29)

103

dalam pemahaman dan pembuatan pola busana pesta sesuai model, penyediaan bahan pembuatan pola dan pemasangan bahan pada dressformyang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran penulis yang diajukan ini, sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan :

1. Peserta didik

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar peserta didik telah mampu memahami materi pembelajaran membuat pola busana pesta sistem draping, namun dengan demikian sebagian kecil masih ada peserta didik yang belum dapat memahami pengetahuan dan keterampilan membuat pola busana pesta sistem

drapingdengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih, dan mempelajari buku sumber mengenai draping, sehingga peserta didik mampu meningkatkan keterampilan dalam pembuatan pola sistem draping yang dapat dijadikan bekal sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik

2. Guru Mata Diklat

Hasil penelitian menunjukan manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping pada umumnya berada pada kategori sebagian besar, namun masih ada sebagian kecil responden yang belum memanfaatkan pembuatan pola sistem draping pada kesiapan menjadi pattern maker di butik, sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru mata diklat untuk meningkatkan pembelajaran membuat pola busana pesta sistem draping


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Ali, M. (1995). Prosedur Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Sinar Baru

Algesindo.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Blair, Joane E. (1992).Draping of Pattern Making.New York.

Christian, H. (2005). Seri Sketsa Mode Desain Busana Pesta Elegan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Djaramah, SyaifulBahri. (2011).PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta. Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Hamalik, O. (2000). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hardisurya, I. dkk. (2011). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Horlamus, T. (2008). Pattern Maker. [online]. Tersedia:

www.patternmaker.com/pattern-maker. [18 Des 2013].

Makmun, AbinSyamsuddin. (2007). PsikologiKependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Margono, S.(2004).Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Muliawan, Porrie. (1990).AnalisaPecahModel BusanaWanita. Jakarta:

PTBPKGunungMulia.

Nasution, S. (2002). Berbagai pendekatan Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir. (1988).MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nudelman, Zoya. (2009). The Art of Couture Sewing, New York: Fairchild Books Division of CondeNast Publication.

Poerwadarminta, W. J. S. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Pratiwi, Djati. (2001). PolaDasardanPecahPolaBusana. Yogyakarta: Kanisius. Riyanto,A. (2003). Teori Busana. Bandung: YAPEMDO.


(31)

105

Satyodirgo, Rulanti. (1979). Pengelolaan Usaha. Jakarta: Depdikbud RI. Setiawati, A. (2011). Modul Draping. Bandung: UPI.Tidak diterbitkan.

Slameto. (2011). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto.(1993). EvaluasiPendidikan. Jakarta:BumiAksara.

SMKN 2 BALEENDAH. (2013). Silabus Dasar Kompetensi Kejuruan Busana. Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjono, Anas. (2003). PengantarEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT RajagravindoPersada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2002).MetodologiPenelitian. Jakarta:PT RinekaCipta. Sukahmad, Winarno. (2003). PengantarPenelitiandanDasarMetodeTeknik.

Bandung: YayasanKesumaKarya.

Surakhmad, W. (2003). Pengantar dan Dasar Teknik. Bandung: Tarsito. Widarwati, Sri. (1993). Desain Busana 1. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.


(1)

60

responden untuk setiap item berbeda.Rumus untuk persentase data yang penulis gunakan bersumber dari pendapat Anas Sudjiono (2003:43) yaitu:

Keterangan:

p = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n = number of case (jumlah frekuensi/ banyaknya responden) 100% = bilangan tetap

6. Penafsiran Data

Pertanyaan penelitian ini terdiri dari satu kelompok pertanyaan, yaitu pertanyaan yang dapat dijawab lebih dari satu jawaban, sehingga menunjukkan jumlah frekuensi yang bervariasi. Penafsiran data yang dimaksud yaitu data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pertanyaan yang diajukan.

100 % = Seluruhnya 76%-99% = Sebagian Besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil

0% = Tidak seorangpun

p = � �x 100


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang di susun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Sistem Draping Sebagai Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik” pada peserta didik SMK Negeri 2 Baleendah

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan drapingsebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi pengetahuan drapingsebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : sebagian besar responden memanfaatkan pengetahuan pembuatan pola sistem drapingdengan baik, yang ditunjukkan dari penguasaan materi mengenai pengertian draping maupun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pola sistem draping, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

2. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : lebih dari setengahnya responden memanfaatkan pengetahuan paham gambar model busana pestadalammenerapkan pengetahuan


(3)

102

danbagian-bagian busana pesta pada pembuatan pola sisitem draping, yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

3. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi paham gambar dan analisis gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi analisis gambar model sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : lebih dari setengahnya responden memanfaatkan analisis gambar model busana pesta dalam menganalisis ketepatan bagian-bagian busana pada pembuatan pola sisitem draping, yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

4. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan bodyline busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan bodyline busana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik menunjukkan bahwa : sebagian besar responden memanfaatkan keterampilan pemasangan bodylinepada pembuatan pola sistem draping. Keterampilan pemasangan bodyline pada dressform ditunjukkan dengan keterampilan peserta didik dalam pemasangan bodyline dasar ataupun bodyline sesuai dengan model busana pesta yang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

5. Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan polabusana pesta sistem draping sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping ditinjau dari kompetensi keterampilan pembuatan polabusana pesta sistem draping sebagai


(4)

103

dalam pemahaman dan pembuatan pola busana pesta sesuai model, penyediaan bahan pembuatan pola dan pemasangan bahan pada dressformyang dapat dimanfaatkan sebagai kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

B. Saran

Saran hasil penelitian disusun berdasarkan pada simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran penulis yang diajukan ini, sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan :

1. Peserta didik

Hasil penelitian menunjukan sebagian besar peserta didik telah mampu memahami materi pembelajaran membuat pola busana pesta sistem draping, namun dengan demikian sebagian kecil masih ada peserta didik yang belum dapat memahami pengetahuan dan keterampilan membuat pola busana pesta sistem drapingdengan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dengan cara banyak berlatih, dan mempelajari buku sumber mengenai draping, sehingga peserta didik mampu meningkatkan keterampilan dalam pembuatan pola sistem draping yang dapat dijadikan bekal sebagai kesiapan menjadi pattern maker di butik

2. Guru Mata Diklat

Hasil penelitian menunjukan manfaat hasil belajar membuat pola busana pesta sistem draping pada umumnya berada pada kategori sebagian besar, namun masih ada sebagian kecil responden yang belum memanfaatkan pembuatan pola sistem draping pada kesiapan menjadi pattern maker di butik, sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru mata diklat untuk meningkatkan pembelajaran membuat pola busana pesta sistem draping


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1984). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Ali, M. (1995). Prosedur Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Sinar Baru

Algesindo.

Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Blair, Joane E. (1992).Draping of Pattern Making.New York.

Christian, H. (2005). Seri Sketsa Mode Desain Busana Pesta Elegan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Djaramah, SyaifulBahri. (2011).PsikologiBelajar. Jakarta: RinekaCipta. Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Hamalik, O. (2000). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hardisurya, I. dkk. (2011). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Horlamus, T. (2008). Pattern Maker. [online]. Tersedia: www.patternmaker.com/pattern-maker. [18 Des 2013].

Makmun, AbinSyamsuddin. (2007). PsikologiKependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Margono, S.(2004).Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Muliawan, Porrie. (1990).AnalisaPecahModel BusanaWanita. Jakarta:

PTBPKGunungMulia.

Nasution, S. (2002). Berbagai pendekatan Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir. (1988).MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nudelman, Zoya. (2009). The Art of Couture Sewing, New York: Fairchild Books Division of CondeNast Publication.

Poerwadarminta, W. J. S. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka


(6)

105

Satyodirgo, Rulanti. (1979). Pengelolaan Usaha. Jakarta: Depdikbud RI. Setiawati, A. (2011). Modul Draping. Bandung: UPI.Tidak diterbitkan.

Slameto. (2011). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto.(1993). EvaluasiPendidikan. Jakarta:BumiAksara.

SMKN 2 BALEENDAH. (2013). Silabus Dasar Kompetensi Kejuruan Busana. Bandung: Tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjono, Anas. (2003). PengantarEvaluasiPendidikan. Jakarta: PT RajagravindoPersada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. (2002).MetodologiPenelitian. Jakarta:PT RinekaCipta. Sukahmad, Winarno. (2003). PengantarPenelitiandanDasarMetodeTeknik.

Bandung: YayasanKesumaKarya.

Surakhmad, W. (2003). Pengantar dan Dasar Teknik. Bandung: Tarsito. Widarwati, Sri. (1993). Desain Busana 1. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.