PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI.

(1)

PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI

(Penelitian Deskriptif pada Anak Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH:

MURYATI SOFYANI 1009758

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PAEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI

(Penelitian Deskriptif pada Anak Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Muryati Sofyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muryati Sofyani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Muryati Sofyani 1009758

PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI

(Penelitian Deskriptif pada Anak Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014)

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing : Pembimbing 1

Heny Djoehaeni, M.Pd NIP . 197007241998022001

Pembimbing 2

Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP . 198409182012121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP . 19600700 1198012001


(4)

MURYATI SOFYANI

1009758

PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI

(Penelitian Deskriptif pada Anak Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I Penguji II

Rita Mariyana, M.Pd Leli Kurniawati, S.Pd Mus

NIP. 197803082001122001 NIP. 132252248

Penguji III

Dr Badru Zaman, M.Pd NIP. 197408062001121001

Mengetahui :

Ketua Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 1960070719861 2 001


(5)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPANTERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasidan Rumusan Masalah ... 3

1. Identifikasi Masalah ... 3

2. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Hakikat Anak Usia Dini ... 6

1. Pengertian Anak Usia Dini ... 6

2. Karakteristik Anak Usia Dini ... 6

B. Kegiatan Bermain ... 7

1. Pengertian Bermain ... 7

2. Makna Bermain Bagi Anak... 12

C. Pengertian Perkembangan Sosial ... 13

1. Pengertian Perkembangan Sosial ... 13

2. Perkembangan Perilaku Sosial Anak ... 14

3. Hubungan Antara Perkembangan Sosial Anak Dengan Pendidikan Anak Usia Dini ... 17

D. Bermain Balok Kayu ... 19

1. Pengertian Bermain Balok Kayu ... 19

2. Bermain Balok Kayu Meningkatkan Sifat Sosial ... 19


(6)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ... 23

B. Subjek Penelitian ... 23

C. Lokasi Penelitian ... 24

D. Prosedur Penelitian ... 24

1. Tahap Perencanaan Penelitian ... 24

2. Pelaksanaan Penelitian ... 24

3. Teknik Pengumpulan Data ... 25

4. Instrumen Penelitian ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

1. Deskripsi Umum Subjek Penelitian ... 34

2. Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu Pada Anak Kelompok B2 TK.Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014 ... 38

3. Sikap Sosial Anak Dalam Bermain Balok Kayu Kelompok B2 TK.Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014 ... 41

4. Profil Kegiatan Bermain Balok Kayu Anak TK.Sukaseuri Kelompok B2 tahun Ajaran 2013/2014 ... 44

B. Pembahasan ... 51

1. Kegiatan Bermain Balok Kayu Pada Anak Kelompok B2 TK.Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014 ... 51

2. Sikap Sosial Anak Dalam Bermain Balok Kayu Kelompok B2 TK.Sukaseuri Tahun Ajaran 2013/2014 ... 52

3. Profil Kegiatan Bermain Balok Kayu Anak TK.Sukaseuri Kelompok B2 tahun Ajaran 2013/2014 ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 62

B. Rekomendasi ... 63

1. Bagi Lembaga ... 63

2. Bagi Guru ... 64

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 64


(7)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Guru ... 28

Tabel 3.4 Instrumen Observasi Guru ... 31

Tabel 3.5 Instrumen Wawancara Guru ... 32

Tabel 4.1 Daftar Nama guru Dan Karyawan TK.Sukaseuri ... 37


(8)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Memulai Pembelajaran ... 44

Gambar 4.2 Duduk Berkelompok ... 45

Gambar 4.3 Guru Memulai Pembelajaran ... 45

Gambar 4.4 Guru Memulai Diskusi ... 46

Gambar 4.5 Anak Merespon Pertanyaan ... 46

Gambar 4.6 Anak Mulai Bermain Balok ... 47

Gambar 4.7 Anak Memilih Balok Kayu ... 47

Gambar 4.8 Anak Membentuk Balok Kayu ... 48

Gambar 4.9 Anak Menyelesaikan Bangunan Balok Kayu ... 48

Gambar 4.10 Guru Menilai ... 49

Gambar 4.11 Anak Merapikan Balok Kayu ... 49

Gambar 4.12 Anak Mengembalikan Balok Kayu ... 50


(9)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN BERMAIN BALOK KAYU UNTUK MENINGKATKAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI

Muryati Sofyani NIM : 1009758

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan sikap sosial anak dalam kegiatan bermain balok kayu yang masih belum terbentuk secara baik. Penelitian ini dilakukan bertitik tolak pada permasalahan anak usia dini, hal ini ditandai dengan belum mampunya anak bermain balok kayu secara berkelompok saat kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru pun kurang menyediakan kecukupan media dalam pembelajaran, kurang memahami pengelolaan penggunaan media sehingga anak masih belum dapat melakukan kegiatan bemain balok kayu dengan baik. Penelitian ini dititik beratkan pada: 1) Kegiatan bermain balok kayu anak usia dini pada kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013-2014, 2) untuk mengetahui sikap sosial anak usia dini pada kelompok B2 TK Sukasueri Tahun Ajaran 2013-2014, 3) menunjukkan profil kegiatan bermain balok kayu pada kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013-2014. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Tema penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan bermain balok kayu yang dilakukan anak didik TK Sukaseuri membuat anak-anak mampu bekerja sama, tolong menolong, mau berbagi saat kegiatan bermain balok kayu, mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Penerapan bermain balok kayu yang diterapkan oleh TK Sukaseuri adalah secara berkelompok. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti hal yang sama yaitu untuk penerapan kegiatan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini dengan menggunakan penelitian kualitatif.


(10)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Penerapan

Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini “ ini

beserta seluruh isinya adalah asli karya Muryati Sofyani. Tidak ada bagian di dalamnya yg merupakan plagiat dari orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan

Muryati Sofyani 1009758


(11)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillahirabbil’alamiin segala puji diperuntukkan hanya bagi Allah .SWT Tuhan seluruh alam, yang Maha Baik, yang Maha Penyayang, yang Maha Pemberi Hidayah dan Maha Berkehendak. Beribu Shalawat dihaturkan untuk Rasulallah.SAW tercinta, yang telah mengajarkan islam sebagai jalan hidup melalui sunah yang telah diajarkan.

Skripsi ini memaparkan tentang penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini pada anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Sukaseuri Kec.Kotabaru Kab.Karawang. Penelitian ini dilaksanakan di TK tersebut karena peneliti mengamati sekolah telah menerapkan metode bermain dalam hampir semua rangkaian kegiatan pembelajaran dan peneliti mengamati profil sikap sosial anak kelompok B dikaitkan dengan kegiatan bermain dan anak.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis masih harus banyak belajar lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk dunia pendidikan umumnya dan dunia pendidikan anak usia dini khususnya.

Bandung, Agustus 2014 Penulis,


(12)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis ingin menghanturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada pihak yang telah membantu baik secara lahir maupun bathin sehingga skripsi ini akhirnya dapt selesai, mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang setimpal.Teruntuk:

1. Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd, selaku Ketua Prodi PG PAUD yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

2. Ibu Heni Djoehaeni, M.Pd, selaku dosen akademik dan sebagai dosen pembimbing 1 yang senantiasa memberi masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjan PG PAUD dan memberikan semua ilmu dan pemikirannya sehingga skripsi ini dapat selesai.

3. Bapak Asep Deni Gustiana, M.Pd, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan masukan dan bimbingannya

4. Seluruh dosen PG PAUD yang telah memberikan semua ilmu pengetahuan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini. 5. Ibu Susi, S.P selaku bagian administrasi yang telah membantu dalam hal

administrasi.

6. Bapak Nana, sebagai pengelola PG PAUD Kab. Karawang yang selalu memberikan bantuan pelaksanaan pembelajaran hingga akhir kegiatan perkuliahan.

7. Ibu Yayah, sebagai pengelola PG PAUD Kab. Karawang yang selalu memberikan bantuan pelaksanaan pembelajaran hingga akhir kegiatan perkuliahan.

8. Rekan-rekan PG PAUD Kab Karawang yang selalu kompak dan setia dalam susah dan senang.

9. Suamiku, Kang Mud, yang memberikan restu dan dan dukungan moril maupun matriil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana. 10. Anak-anakku, yang sudah memberikan bantuan


(13)

1

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang ada di Indonesia, maka persaingan mutu pendidikan ketat dan perlu adanya pembenahan terutama dalam dunia pendidikan anak usia dini.Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.PAUD memiliki peranan untuk membina, menumbuhkan, mengembangkan seluruh potensi anak, secara optimal sehingga terbentuk perilaki dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.Tujuan PAUD adalah untuk membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap,kritis, kreatif, inovatif , mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab juga mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional,kinestetis dan sosial peserta didik pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan selain itu juga membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio-emosional, kemandirian, kognitif dan bahasa dan fisik motorik, untuk siap memasuki pendidikan dasar.

Program pembelajaran di PAUD diarahkan pada pencapaian perkembangan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan tingkat pencapaian, perkembangan anak yang dikategorikan dalam kelompok umur 4-6 tahun sebagai acuan normatif dan dikembangkan untuk


(14)

2

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempersiapkan peserta didik agar siap mengikuti pendidikan pada jenjang SD, MI atau bentuk lain yang sederajat salah satunya adalah untuk menumbuh kembangkan sikap sosial pada anak. Seperti yang telah diketahui oleh peneliti pada anak-anak Taman Kanak-Kanak Sukaseuri yang beralamatkan di Kecamatan Kotabaru, Karawang.

Peneliti dapat melihat secara jelas sikap sosial yang tampak pada anak-anak TK Sukaseuri saat dalam kegiatan pembelajaran atau bahkan saat mereka bermain. Anak yang belajar di TK Sukaseuri, dan seperti anak usia dini pada umumnya, belum mempunyai banyak pengalaman untuk besosialisasi dengan lingkungan sekitarnya seperti tolong menolong, mau berbagi, bekerja sama,bekerja berkelompok. Mereka masih membawa kebiasaan yang mereka lakukan di rumah yaitu mendominasi hal-hal yang ada di sekeliling mereka, seperti mainan,makanan, acara kegemaran atau bahkan sosok yang mereka sukai seperti ibu atau ayah mereka. Mereka masih menganggap bahwa segala halnya adalah milik mereka seorang.

Dalam kegiatan pembelajaran, mereka belum mau untuk menerima teman mereka sebagai rekan dalam belajar. Mereka seakan sibuk sendiri dengan pembelajaran yang sebenarnya lebih baik apabila dilakukan secara berkelompok seperti bermain balok kayu untuk membentuk bangunan.Pada awal pembelajaran bermain balok kayu, mereka memilih balok yang mereka sukai sendiri tanpa mempedulikan kondisi teman lainnya yang belum mendapatkan balok kayu yang sesuai. Begitu juga halnya dalam kegiatan bermain di sekolah. Mereka lebih memilih bermain sendiri atau tanpa teman daripada bermain secara kelompok. Anak lainnya ada yang masih mendominasi segala sesuatunya sendiri dan tidak mau berbagi dengan temannya bahkan mereka bisa membuat pertengkaran karena mereka belum memahami bagaimana bersikap di dalam lingkungan sosial mereka yang berbeda dengan lingkungan di dalam keluarga.

Membentuk sikap sosial pada anak tidaklah semudah yang dibayangkan, banyak anak masih memiliki sikap individualisme seperti mau menang sendiri, tidak mau berbaur, tidak mau berbagi dan tidak mau menolong yang ada pada diri


(15)

3

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka pada saat mulai belajar di taman kanak-kanak.Sikap sosial mempunyai peranan sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia begitu juga anak-anak. Karena kita pasti melakukan kegiatan yang memerlukan sikap sosial dalam pelaksanaanya. Mengingat hal – hal tersebut di atas sikap sosial penting untuk ditingkatkan terutama di mulai sejak anak usia Tk. Salah kegiatan yang dapat meningkatkan sikap sosial pada anak usia dini adalah kegiatan permainan balok yang dilakukan berkelompok dengan bekerjasama sehingga dapat membentuk sikap sosial anak seperti kerja sama, saling membantu, mau berbagi dengan teman, tolong menolong.

Dalam melaksanakan program kegiatan belajar di taman kanak – kanak guru harus melakukan berbagai cara dan harus kreatif mengingat pada umumnya anak Tk sering mengalami masalah yang disebabkan masih kurangnya pengetahuan atau sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sosial seperti kerja sama,berbagi balok kayu (sharing), kekompakan. Hal tersebut pun nampak pada aktivitas anak saat mereka melakukan kegiatan belajar dan bermain. Saat mereka perlu bekerja sama atau perlu berbagi dalam aktivitas mereka, mereka masih belum paham apa yang sebainya mereka lakukan. Oleh karena itu guru pun melatih dan ingin menerapkan kemampuan sosial anak dengan kegiatan bermain seperti bermain balok kayu secara berkelompok. Dengan bermain balok kayu secara berkelompok anak akan terbiasa bermain dengan berkelompok dan berusaha untuk bekerja sama, anak bisa berbagi balok kayu yang dibutuhkan oleh temannya, anak dapat membantu temannya utuk menyusun balok kayu, anak akan bertanggung jawab dengan balok kayu yang dipilihnya. Banyak sikap sosial yang akan anak latih saat kegiatan bermain balok kayu secara berkelompok.

Berdasarkan kajian di atas maka kami tertarik mengambil sebuah judul "Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini".

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


(16)

4

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mengamati kegiatan pembelajaran di dalam kelas, guru dapat melihat aspek perkembangan sosial anak usia dini di Kelompok B2 di Taman Kanak-Kanak Sukaseuri, Kotabaru, Karawang yang masih belum baik. Anak belum mampu melakukan kegiatan belajar atau pun bermain dengan menerapkan sikap sosial yang baik seperti bermain dan belajar secara berkelompok, saling membantu teman, mau berbagi dengan teman, dan saling bekerja sama. Hal tersebut juga dikarenakan rendahnya motivasi guru dalam meningkatkan sikap sosial anak seperti kerja sama, berbagi dengan teman dan kekompakan dalam kegiatan bermain balok kayu.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan bermainan balok kayu pada anak Tk Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Pelajaran 2013 / 2014?

2. Bagaimana sikap sosial anak kelompok B2 TK Sukaseuri, Kotabaru dalam permainan balok kayu?

3. Bagaimana profil kegiatan bermain balok kayu kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Ajaran 2013-2014?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan bermainan balok kayu pada anak

Tk Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Pelajaran 2013 / 2014.

2. Untuk mengetahui sikap sosial anak kelompok B2 TK Sukaseuri, Kotabaru

dalam permainan balok kayu.

3. Untuk mengetahui profil dalam kegiatan bermain balok kayu anak Tk

Kelompok B2 TK Sukaseuri Tahun Pelajaran 2013 / 2014.


(17)

5

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini dapat diambil manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut;

1. Manfaat Teoritis

Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui upaya meningkatkan sikap sosial anak, khususnya melalui permainan balok kayu di TK Sukaseuri, Kotabaru, Karawang.

2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru

1) Guru tidak akan cepat jenuh sebab teknik mengajar ini belajar seraya

bermain .

2) Memberikan pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama anak melalui permainan.

b. Manfaat bagi anak didik.

1) Anak akan meningkatkan sikap sosial emosi dalam lingkungan sosial . 2) Membangkitkan kemampuan untuk bekerja secara berkelompok atau

gotong royong dan meningkatkan rasa tolong menolong melalui permainan balok kayu.

3) Meningkatkan sikap positif dengan kerja sama ketika permainan balok berlangsung.

c. Manfaat bagi sekolah.

1) Sekolah akan memiliki dan menerapkan banyak metode dalam pembelajaran.

2) Sekolah akan menghasilkan lulusan anak didik yang berprestasi sebab pembelajaran yang bermutu.


(18)

6

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(19)

23

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif ini ditujukan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dengan cara menghimpun data, mengolah, menganalisis, menafsirkan, dan menyimpulkan data hasil penelitian ( Yuhani,2008:36).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan mengintreprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,proses yang sedang berlangsung akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Sukmadinata, 2005: 72). Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 1988: 63).Sudjiana dan Ibrahim ( 1989 : 64) yang mengemukakan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa , kejadian yang terjadi pada saat sekarang dengan perkataan lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Peneliti memakai metode penelitian ini untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai penerapan penggunaan balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak di TK Sukaseuri.

B. Subjek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian menurut Wijaya Kusuma ( 2010; 46). Populasi penelitian ini adalah anak kelompok B2 di TK Sukaseuri, Kotabaru. Karawang. Adapun jumlah anak yang dimaksud adalah 25 anak, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.


(20)

24

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelompok B2 TK Sukaseuri. TK Sukaseuri ini terletak di Jl. Ir. H Djuanda. Desa Sarimulya,Kecamatan Kotabaru. Kabupaten Karawang. Yayasan Perumahan Sukaseuri ( Yapersi) adalah yayasan pengelola TK yang telah berdiri sejak 1983. Taman Kanak-kanak ini dibimbing oleh 5 orang guru untuk membimbing 4 kelas yang terdiri dari 2 kelas kelompok A( A1 dan A 2) untuk membimbing sebanyak 38 dan 2 kelas kelompok B ( B1 dan B2) yang diikuti oleh 52 anak.

D. Prosedur Penelitian

Agar tujuan penelitian dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan prosedur maka diperlukan persiapan sebelum melakukan penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini terlebih dahulu peneliti meminta perijinan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan penelitian.

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Perencanaan tindakan (permainan balok kayu secara berkelompok). Langkah-langkah persiapan oleh peneliti sebelum melaksanakan perencanaan tindakan diantaranya:

a. Meminta ijin penelitian ke pihak TK Sukaseuri, Kotabaru. b. Menyiapkan lembar observasi (rubrik penelitian ).

c. Menyiapkan pertanyaan untuk wawancara dengan guru pembimbing kelas B2 TK Sukaseuri, Kotabaru.

2. Pelaksanaan Penelitian a. Observasi Tindakan

Dalam kegiatan belajar mengajar peneliti melaksanakan pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam mempraktekkan permainan.


(21)

25

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas terkait dengan kemampuan sosial anak dalam permaianan balok di kelas B2 TK Sukaseuri, Kotabaru.

c. Dokumentasi Tindakan

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang realibility peneliti mendokumentasikan kegiatan permaianan balok kayu dalam kegiatan pembelajaran di kelas B2 TK Sukaseuri, Kotabaru.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi. Observation ( observation ) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil kepegawaian yang sedang rapat, dsb.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti di sini adalah observasi partisipatif (patisipatory observation ). Dalam kegiatan observasi partisipatif, peneliti atau pengamat ikut dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan jawaban secara langsung mengenai kegiatan pembelajaran bermain balok kayu di TK Sukaseuri. Wawancara tersebut dilakukan kepada guru kelas B2 TK Sukaseuri, Kotabaru.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Suharsini Arikunto, 2010: 201). Dokumntasi yang digunakan


(22)

26

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini berupa lembar observasi anak, daftar foto-foto kegiatan anak.

Alasan peneliti menggunakan dokumentasi adalah untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok anak ada menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi.Peneliti menggunakan menggunakan metode ini untuk mendokumentasikan lemabar kerja anak dan foto anak yang diambil pada waktu anak dalam kegiatan bermain balok kayu.

Keunggulan dari dokumentasi adalah hasil yang diperoleh apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah, maka metode ini tidak begitu sulit untuk dilakukan. Akan tetapi, kelemahan dari metode ini adalah objek sulit untuk diubah, harus hidup.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan di dalam peneltian deskriptif kualitatif, adalah bentuk deskriptif naratif kualitatif. Dalam deskripsi tersebut mungkin juga akan memakai angka-angka, tetapi angka tersebut dalam hubungan deskripsi naratif dan ditafsirkan secara kualitatif berdasarkan catatan lapangan yang di dapat selama tindakan observasi. Ada dua variabel di dalam penelitian yang berjudul "Penerapan Permainan Balok Kayu Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini" yaitu kemampuan sosial usia dini dan permainan balok kayu.

Instrumen yang dipakai di dalam penelitian ini antara lain: 1) Lembar Observasi Anak

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan anak mengenai kemampuan sosial anak dan kerja sama melalui kegiatan bermain balok kayu.


(23)

27

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini

No Variabel Indikator Pernyataan Teknik

1. Bermain balok kayu

Bermain balok kayu

1. Anak merespon pertanyaan guru tentang tema

2. Anak mulai

duduk dengan kelompok

3. Anak memilih balok kayu yang akan digunakan 4. Anak

menentukan bentuk bangunan balok kayu 5. Anak membuat

bentuk bangunan balok kayu 6. Anak

menyelesaikan bentuk bangunan balok

7. Anak merapikan kembali balok

kayu yang

digunakan

Observasi

2. Sikap sosial anak 1. Bekerja sama 2. Mau berbagi 3. Tolong menolong

1.Anak dapat

bekerja sama pada saat bermain 2.Anak bersedia

bermain dengan teman

1. Anak mau

berbagi dalam permainan balok kayu

2. Anak saling menukar bentuk balok

1. Anak membantu temannya dalam membentuk bangunan


(24)

28

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Anaknya meminjamkan

balok kayu

miliknya kepada teman

3. Anak dapat

bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas

Tabel 3.2 : Instrumen penelitian

Penerapan Keg/iatan Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini

Nama Anak :

Usia :

No. Pernyataan Penilaian

Ya Tidak Ket

1. Anak merespon pertanyaan guru tentang tema

2. Anak mulai

duduk dengan kelompok

3. Anak memilih

balok kayu yang akan digunakan 4. Anak menentukan

bentuk bangunan balok kayu

5. Anak

menyelesaikan bentuk bangunan balok

6. Anak merapikan kembali balok

kayu yang

digunakan

7. Anak dapat

bekerja sama pada saat bermain


(25)

29

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Anak bersedia bermain dengan teman

9. Anak mau berbagi dalam permainan balok kayu

10. Anak saling

menukar bentuk balok

11. Anak membantu temannya dalam membentuk bangunan 12. Anaknya

meminjamkan

balok kayu

miliknya kepada teman

13. Anak dapat

bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas

2) Lembar observasi guru

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru. Penguasaan terhadap metode yang dipakai serta penguasaan kelas dalam menerapkan metode, sumber data dan cara pengumpulan data.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi guru

Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini

No Variabel Indikator Pernyataan Teknik

1. Perencanaan

kegiatan bermain balok kayu

1.Merumuskan tujuan

2. Menentukan tema

1. Guru merumuskan tujuan pembelajaran 2. Guru Observasi


(26)

30

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 3. Penerapan kegiatan bermain balok kayu Penilaian kegiatan

3. Menentukan media

4. Menentukan strategi 5. Menentukan pembelajaran 1. Pembukaan 2. Inti 3. Istirahat 4. Penutup 1. Menentukan menentukan tema pembelajaran 3. Guru menentukan media pembelajaran 4. Guru menentu kan strategi pem belajaran 5. Guru menentukan pembelajaran 1. Melakukan

tanya jawab tentang tema pembelajaran 2.Guru membagi

kelompok kerja anak

3.Guru

memberikan tugas untuk melakukan kegiatan

bermain balok secara

berkelompok 4. Anak

dibimbing guru bermain balok kayu

5. Guru mengawasi anak selama beristirahat 6. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran 1. Guru


(27)

31

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermain balok kayu

teknik penilaian

2. Membuat

pedoman observasi

menentukan teknik penilaian 2. Guru membuat

pedoman observasi

Tabel 3.4 Instrumen Observasi guru

Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini

No. Pernyataan Penilaian

Ya Tidak Ket

1. Guru merumuskan tujuan dengan

mengacu pada

kurikulum yang berlaku

2. Guru menentukan tema berdasarkan minat anak

3. Guru menentukan media yang digunakan

4. Guru menentukan strategi

pembelajaran

5. Guru menentukan pembelajaran

6. Guru melakukan tanya jawab tentang tema pembelajaran 7. Guru mengamati


(28)

32

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

balok

8. Guru mengawasi anak yang sedang bermain di luar ( istirahat)

9. Guru memberikan evaluasi tentang pembelajaran 10. Guru menentukan

teknik penilaian

11. Guru membuat

pedoman observasi

(1) Sumber Data

(a) Hasil pengamatan lembar observasi anak (b) Hasil pengamatan lembar observasi guru (2) Cara pengambilan data

(a) Hasil pengamatan lembar observasi anak (b) Hasil pengamatan lembar observasi guru (3) Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan mendokumentasikan pembelajaran dianalisis dengan cara mendeskripsikan hasil penelitian.

(4) Pedoman Penilaian Observasi

Catatan hasil penilaian sikap sosial anak melalui penerapan bermain balok kayu dicatat sesuai hasil data yang diperoleh melalui observasi anak, observasi guru, wawancara guru dan dokumentasi kegiatan pembelajaran bermain balok akan dinilai melalui.

3) Lembar wawancara guru

Wawancara dilakukan dengan guru pembimbing kelompok B2 TK Sukaseuri,Kotabaru untuk mendapatkan informasi yang autentik tentang


(29)

33

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap sosial anak usia dini pada saat mereka melakukan kegiatan bermain balok.

Adapun wawancara yang dilakukan yaitu dengan memebrikan pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan anak pada bermain balok. Pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:

Tabel 3.5 Instrumen Wawancara Guru

Penerapan Kegiatan Bermain Balok Kayu untuk Meningkatkan Sikap Sosial Anak Usia Dini

No. Pertanyaan Respon

1. Apakah menurut anda di kelompok B2 Tk Sukaseuri anak sudah mempunyai sikap sosial yang baik?

2. Apakah anak di kelompok B2 TK Sukaseuri melakukan kegiatan bermain balok kayu?

3. Apakah dengan kegiatan bermain kita dapat mengamati sikap sosial anak?

4. Apabila dengan bermain sikap sosial anak diamati, apakah dengan permainan balok kayu pun sikap sosial anak dapat terlihat pada saat kegiatan bermain?

5. Selama satu tahun pelajaran, apakah anda pernah atau sering melaksanakan kegiatan permaianan balok kayu dalam pembelajaran di kelas?

6. Dapatkah anda menyebutkan susunan kegiatan permainan balok kayu?

7. Apa peran anda di saat kegiatan bermain balok kayu?

8. Apakah anda pernah atau sering memperhatikan sikap sosial anak disaat anak sedang melakukan kegiatan bermain balok kayu?

9. Sikap sosial apa saja yang anda dapat lihat di saat anak bermain balok kayu?

10. Apakah anak sudah dapat menunjukkan sikap sosial yang positif seperti kerja sama, tolong menolong, dan lain-lain di saat anak melakukan kegiatan bermain balok?

11. Apakah anak sudah dapat menunjukkan sikap sosial yang negatif seperti egois, tamak, dan lain-lain di saat anak melakukan kegiatan bermain balok?


(30)

34

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 Dapatkah anda mendeskripsikan kegiatan anak dalam bermain balok secara singkat?


(31)

62

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan, bahwa:

1. Penerapan kegiatan bermain balok kayu di kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Sukaseuri dilakukan di dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan di dalam rencana kegiatan harian (RKH).Kegiatan bermain balok dilakukan diantara kegiatan pembelajaran yang yang dapat di aplikasikan dengan kegiatan bermain balok kayu yang memiliki tema yang

sesuai contohnya “ Kehidupan di Kota dan di Desa” .

Anak yang dibagi dalam kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan mereka secara bekerja sama. Mereka anak secara sederhana membagi tugas, tiap anak akan bekerja sama baik secara spontan atau dengan arahan guru untuk melakukan tugas masing-masing di tiap kelompok. Mereka akan mengerjakan pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka masing-masing sehingga mereka akan menjalankan sistem gotong royong dalam kerja kelompok. Anak saling berdiskusi untuk menentukan balok kayu mana yang akan digunakan untuk tiap tahap bentuk bangunan, saling bertukar pendapat untuk menentukan ide siapa yang cocok untuk bentuk bangunan,saling membagi tugas untuk membuat bangunan balok kayu. Mereka bekerja bersama menyelesaikan bangunan balok kayu sehingga menjadi bentuk bangunan yang mereka inginkan.

Guru memberikan penilaian pada bentuk bangunan balok kayu yang telah selesai. Dan guru pun dapat memberikan apresiasinya kepada anak atas hasil kerjanya berupa pemberian nilai yang bagus untuk kelompok dan guru juga tidak lupa membantu anak untuk dapat mendeskripsikan bentuk


(32)

63

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangunan anak tiap-tiap kelompok. Setelah semua kegiatan bermain balok kayu selesai, anak merapikan kembali balok kayu yang telah digunakan. Anak pun mengembalikan balok yang telah digunakan ke dalam kotak penyimpanan.

Di akhir kegiatan guru memberikan penilaian dan apresiasi atas hasil kerja anak, menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. Lalu menutupnya dengan do’a.

2. Sikap sosial yang muncul pada saat kegiatan bermain balok kayu pada anak kelompok B2 TK Sukaseuri antara lain anak mau bekerja sama dengan kelompok, bisa saling berdiskusi sesuai dengan sikap penerimaan untuk menentukan jenis bentuk bangunan balok kayu, mau berbagi balok kayu dengan teman dari kelompok lain sesuai dengan sikap kemurahan hati, mau membantu teman dan adanya rasa persaingan untuk memilih balok kayu yang diinginkan untuk membentuk bangunannya sendiri.

3. Profil kegiatan bermain balok secara berurutan dimulai dari:

a. Pembuka

Memulai kegiatan belajar dengan membagi kelompok. b. Kegiatan Inti

Anak mulai kegiatan bermain balok kayu secara berkelompok. c. Kegiatan Penutup

Guru memberikan apresiasi untuk tugas anak dan memberikan deskripsi atas materi yang tengah dipelajari.

B. Rekomendasi 1. Bagi Lembaga

a. Meningkatkan kegiatan belajar sambil bermain untuk meningkatkan kemampuan dan sikap anak dalam bidang pendidikan.


(33)

64

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menambahkan alat dan media untuk bermain dan belajar khususnya untuk kegiatan bermain balok kayu.

c. Membekali guru dengan banyak keterampilan bermain agar lebih kreatif membimbing anak belajar dan bermain dan dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan mengenai beragam kegiatan belajar dan bermain yang lebih kreatif.

b. Terus menyemangati, membimbing dan memotivasi anak dalam kegiatan bermain dan belajar.

c. Mengajar secara optimal dengan memberikan gestur, intonasi dan gaya yang menarik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak dapat meneliti kegiatan bermain balok secara kuantitatif dengan menerapkan metode bermain balok kayu yang menarik.


(34)

65

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(35)

Muryati Sofyani, 2014

Penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto,S,Dkk. (2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dewi.http://(2014). Indikator Kerja Sama.(Akses: 5 April 2014)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2010). Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Kementerian Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pembinaan TK Dan SD

Kusmayadi, Ismail. ( TT). Membongkar Kecerdasan Anak. Jakarta:Gudang Ilmu. Masitoh. (2010). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.Bandung:Universitas

Pendidikan Indonesia

Mashar, Riana. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Montolalu,dkk.(TT). Bermain dan Permainan anak. Bandung: Penerbit Universitas Terbuka

Nurihsan,Achmad J., Agustin, Mubiar.(2011). Dinamika Perkembangan Anak dan

Remaja. Bandung: Refika Aditama

Nugraha,Ali., Rachmawati,Yeni. (2014). Metode Pengembangan Sosial

Emosional.Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukmadinata, Nana. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Bandung :Remaja Rosdakarya

Sumartini, Tini.(2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Penataran GuruTertulis


(1)

12 Dapatkah anda mendeskripsikan kegiatan anak dalam bermain balok secara singkat?


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan, bahwa:

1. Penerapan kegiatan bermain balok kayu di kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Sukaseuri dilakukan di dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan di dalam rencana kegiatan harian (RKH).Kegiatan bermain balok dilakukan diantara kegiatan pembelajaran yang yang dapat di aplikasikan dengan kegiatan bermain balok kayu yang memiliki tema yang sesuai contohnya “ Kehidupan di Kota dan di Desa” .

Anak yang dibagi dalam kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan mereka secara bekerja sama. Mereka anak secara sederhana membagi tugas, tiap anak akan bekerja sama baik secara spontan atau dengan arahan guru untuk melakukan tugas masing-masing di tiap kelompok. Mereka akan mengerjakan pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka masing-masing sehingga mereka akan menjalankan sistem gotong royong dalam kerja kelompok. Anak saling berdiskusi untuk menentukan balok kayu mana yang akan digunakan untuk tiap tahap bentuk bangunan, saling bertukar pendapat untuk menentukan ide siapa yang cocok untuk bentuk bangunan,saling membagi tugas untuk membuat bangunan balok kayu. Mereka bekerja bersama menyelesaikan bangunan balok kayu sehingga menjadi bentuk bangunan yang mereka inginkan.

Guru memberikan penilaian pada bentuk bangunan balok kayu yang telah selesai. Dan guru pun dapat memberikan apresiasinya kepada anak atas hasil kerjanya berupa pemberian nilai yang bagus untuk kelompok dan


(3)

bangunan anak tiap-tiap kelompok. Setelah semua kegiatan bermain balok kayu selesai, anak merapikan kembali balok kayu yang telah digunakan. Anak pun mengembalikan balok yang telah digunakan ke dalam kotak penyimpanan.

Di akhir kegiatan guru memberikan penilaian dan apresiasi atas hasil kerja anak, menutup pembelajaran dengan memberikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. Lalu menutupnya dengan do’a.

2. Sikap sosial yang muncul pada saat kegiatan bermain balok kayu pada anak kelompok B2 TK Sukaseuri antara lain anak mau bekerja sama dengan kelompok, bisa saling berdiskusi sesuai dengan sikap penerimaan untuk menentukan jenis bentuk bangunan balok kayu, mau berbagi balok kayu dengan teman dari kelompok lain sesuai dengan sikap kemurahan hati, mau membantu teman dan adanya rasa persaingan untuk memilih balok kayu yang diinginkan untuk membentuk bangunannya sendiri.

3. Profil kegiatan bermain balok secara berurutan dimulai dari: a. Pembuka

Memulai kegiatan belajar dengan membagi kelompok. b. Kegiatan Inti

Anak mulai kegiatan bermain balok kayu secara berkelompok. c. Kegiatan Penutup

Guru memberikan apresiasi untuk tugas anak dan memberikan deskripsi atas materi yang tengah dipelajari.

B. Rekomendasi

1. Bagi Lembaga

a. Meningkatkan kegiatan belajar sambil bermain untuk meningkatkan kemampuan dan sikap anak dalam bidang pendidikan.


(4)

b. Menambahkan alat dan media untuk bermain dan belajar khususnya untuk kegiatan bermain balok kayu.

c. Membekali guru dengan banyak keterampilan bermain agar lebih kreatif membimbing anak belajar dan bermain dan dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan mengenai beragam kegiatan belajar dan bermain yang lebih kreatif.

b. Terus menyemangati, membimbing dan memotivasi anak dalam kegiatan bermain dan belajar.

c. Mengajar secara optimal dengan memberikan gestur, intonasi dan gaya yang menarik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti penerapan bermain balok kayu untuk meningkatkan sikap sosial anak dapat meneliti kegiatan bermain balok secara kuantitatif dengan menerapkan metode bermain balok kayu yang menarik.


(5)

(6)

Daftar Pustaka

Arikunto,S,Dkk. (2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dewi.http://(2014). Indikator Kerja Sama.(Akses: 5 April 2014)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2010). Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pembinaan TK Dan SD

Kusmayadi, Ismail. ( TT). Membongkar Kecerdasan Anak. Jakarta:Gudang Ilmu. Masitoh. (2010). Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.Bandung:Universitas

Pendidikan Indonesia

Mashar, Riana. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Montolalu,dkk.(TT). Bermain dan Permainan anak. Bandung: Penerbit Universitas Terbuka

Nurihsan,Achmad J., Agustin, Mubiar.(2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Refika Aditama

Nugraha,Ali., Rachmawati,Yeni. (2014). Metode Pengembangan Sosial Emosional.Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukmadinata, Nana. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Bandung :Remaja Rosdakarya

Sumartini, Tini.(2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Penataran GuruTertulis