PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

(1)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

PENGARUH TATA RUANG KELAS

TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(Studi Kasus Pencahayaan Alami dan Penghawaan Alami R. 156 FPTK UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

LAILA AZIZAH

0905871

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Pengaruh Tata Ruang Kelas

Terhadap Efektivitas Pembelajaran

Di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh Laila Azizah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Laila Azizah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Tata Ruang Kelas

Terhadap Efektivitas Pembelajaran di JPTA UPI” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

LAILA AZIZAH NIM. 0905871


(4)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

LEMBAR PENGESAHAN

Bandung, Agustus 2013

Pembimbing I,

Drs. Salmon Z. Tutkey, M.T NIP. 130 367 137

Pembimbing II,

Tutin Aryanti, M.T., Ph.D NIP. 19750815 200312 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2 005


(5)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

ABSTRAK

Laila Azizah NIM: 0905871

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan tata ruang kelas yang ditinjau dari aspek kenyamanan khususnya dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami di ruang kelas 156 Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. Mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur-Universitas Pendidikan Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling dengan jumlah 40 responden. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu teknik angket untuk kedua variabel, serta teknik pengukuran dan observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi tata ruang kelas 156 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI sebagai variabel X.

Analisis yang digunakan merupakan statistik non-parametrik. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa pengaruh antara tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI memiliki tingkat korelasi kuat dengan pengaruh antara kedua variabel sebesar 58.064%. Analisis hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara tata ruang kelas dengan efektivitas pembelajaran di ruang 156 Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. Dari hasil uji kecenderungan variabel X yaitu tata ruang kelas masuk kedalam kategori kurang baik dengan persentase sebesar 42.50% dan untuk variabel Y yaitu efektivitas pembelajaran juga masuk kedalam kategori kurang baik dengan persentase sebesar 35.14%.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tata ruang kelas 156 terhadap efektivitas pembelajaran sebesar 58.064%. Dengan demikian tata ruang kelas yang ditinjau dari aspek kenyamanan dilihat dari segi pecahayaan alami dan penghawaan alami dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.


(6)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….………. i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH .……… iv

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang ………... 1

B. Identifikasi Masalah ...……… 3

C. Pembatasan Masalah ..……… 3

D. Rumusan Masalah ……….. 3

E. Definisi Operasional ……….………. 4

F. Tujuan Penelitian ……...……… 5

G. Manfaat Penelitian …………...……….. 5

H. Sistematika Penulisan ...……...……….. 6

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ….……….. 7 A. Landasan Teoritis …….……….. 7

1. Tinjauan Tata Ruang Kelas ...…….……….. 7

a. Pengertian Tata Ruang Kelas ……… 7

b. Prinsip Penataan Ruang Kelas ………... 8

2. Tinjauan Efektivitas Pembelajaran .………... 15

a. Pengertian Efektivitas Pembelajaran ………. 15

b. Indikator Efektivitas Pembelajaran ……….. 16


(7)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

C. Hipotesis ………. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 24

A. Metode Penelitian ……… 24

B. Variabel dan Paradigma Penelitian .……… 24

1. Variabel Penelitian ……….. 24

2. Paradigma Penelitian ………... 24

C. Data dan Sumber Penelitian ………... 25

1. Data Penelitian….………. 25

2. Sumber Data ……..……….. 26

D. Populasi dan Sampel ……….. 26

1. Populasi Penelitian .……….. 26

2. Sampel Penelitian ..………... 27

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ………. 27

1. Teknik Pengumpulan Data ………... 27

2. Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Penelitian ……….. 28

F. Pengujian Instrumen ……… 30

1. Uji Validitas .………... 30

2. Uji Reliabilitas ……….. 31

3. Uji Normalitas ……….. 32

G. Teknik Analisis Data ……….. 34

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y ………. 34

2. Menghitung Koefisien Korelasi ……… 35

3. Pengujian Hipotesis ………. 36

4. Menghitung Koefisien Determinasi ………. 37

5. Menghitung Koefisien Regresi ………. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 38


(8)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

1. Gambaran Umum Variabel X ……….. 38

2. Gambaran Umum Variabel Y ……….. 44

B. Analisis Hasil Instrumen ……….. 45

1. Hasil Uji Validitas Angket .……….. 45

2. Hasil Uji Reliabilitas Angket ……… 48

3. Hasil Uji Normalitas ………. 49

C. Analisis Hasil Data ……….. 50

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y ………. 50

2. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ……….. 54

3. Hasil Uji Hipotesis ……….. 54

4. Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ……… 55

5. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ……… 55

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 56

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN .……….. 64

A. Kesimpulan ……….. 64

B. Saran ……… 65 DAFTAR PUSTAKA


(9)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tingkatan Suhu Udara ………... 14

Tabel 3.1 : Daftar Mahasiswa yang Mengikuti PBM di Ruang 156 JPTA UPI …………...………. 26

Tabel 3.2 : Pedoman Observasi ..………..…….. 29

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Angket ……..……….. 29

Tabel 3.4 : Skala Interval Uji Kecenderungan ……….... 34

Tabel 3.5 : Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ….………. 36

Tabel 4.1 : Hasil Pengukuran Cahaya Langit di Ruang 156 JPTA UPI ... 40

Tabel 4.2 : Hasil Pengukuran Cahaya Langit di Ruang 156 JPTA UPI... 42

Tabel 4.3 : Hasil Pengukuran Suhu Udara di Ruang 156 JPTA UPI……….. 43

Tabel 4.4 : Gambaran Umum Variabel X ...……….… 45

Tabel 4.5 : Gambaran Umum Variabel Y ...……….… 45

Tabel 4.6 : Hasil Uji Validias Angket Variabel X………... 46

Tabel 4.7 : Butir Soal Pernyataan Variabel X yang Tidak Valid ….…… 47

Tabel 4.8 : Hasil Uji Validias Angket VariabelY………... 47

Tabel 4.9 : Butir Soal Pernyataan Variabel Y yang Tidak Valid ….….… 48 Tabel 4.10 : Hasil Uji Normalitas Angket Variabel X dan Variabel … 50 Tabel 4.11 : Persentase Tiap Indikator Variabel X …..……….… 51

Tabel 4.12 : Persentase Tiap Indikator Variabel Y …..………….…… 52

Tabel 4.13 : Tabel Korelasi Rank Spearman ....……… 54

Tabel 4.14 : Perbandingan Keadaan Sebenarnya Ruang 156 JPTA UPI dengan Teori ……….. 57


(10)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Model Kerangka Pemikiran Penelitian..………... 23

Gambar 3.1 : Paradigma Penelitian ……..……….. 25

Gambar 4.1 : Denah Eksisting Ruang Kelas 156 JPTA UPI .…………... 39

Gambar 4.2 : Hasil Observasi Ruang Kelas 156 JPTA UPI .……….. 40

Gambar 4.3 : Titik Pengukuran Intensitas Cahaya di Ruang 156 …….….. 41

Gambar 4.4 : Diagram Batang Persentase Tiap Indikator Variabel X .….. 52

Gambar 4.5 : Diagram Batang Persentase Tiap Indikator Variabel Y .….. 53

Gambar 4.6 : Grafik Persamaan Regresi ……….….. 56


(11)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor penting yang dapat menentukan tingkat kemampuan akademik mahasiswa di ranah pendidikan tinggi yaitu lingkungan kelas. Lingkungan kelas dapat berupa lingkungan fisik dan non fisik. Penciptaan lingkungan fisik dan non fisik yang baik akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap perilaku mahasiswa dan dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif. Namun, strategi belajar apapun yang ditempuh tenaga pendidik tidak akan efektif jika tidak didukung oleh iklim dan kondisi kelas yang baik atau kondusif. Pembelajaran efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan. Untuk itu perlu diperhatikan pengaturan atau penataan ruang kelas dan isinya untuk mendukung proses pembelajaran.

Lingkungan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan interaksi antar mahasiswa. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam menata lingkungan fisik kelas yang dinyatakan oleh Loisell (Winataputra, 2003: 22) yaitu: visibility (keleluasaan pandangan), accessibility (kemudahan pencapaian), fleksibilitas (keluwesan), kenyamanan, dan keindahan. Kenyamanan yang dimaksud berkenaan dengan pencahayaan, penghawaan/suhu, akustik dan kepadatan kelas.

Ruang 156 merupakan salah satu ruang belajar teori yang berada di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur - Universitas Pendidikan Indonesia. Ruangan ini merupakan ruang kelas teori yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar oleh mahasiswa dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Luas ruang 156 adalah 60 m2 dan memiliki bentuk ruang persegi panjang, dengan satu


(12)

2

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

bukaan pintu di salah satu sisi dinding serta di sisi dinding lainnya terdapat dua bukaan jendela dengan tipe jendela mati dengan ukuran jendela 120 cm x 100 cm.

Dengan kondisi tersebut, ruang kelas 156 dirasakan kurang terang dan pengap. Pendapat ini diperkuat oleh penelitian kecil yang dilakukan oleh Penulis melalui wawancara terhadap beberapa mahasiswa dan dosen sebagai pengguna ruang kelas 156. Ruang kelas dirasakan kurang terang karena cahaya alami yang masuk pada saat kegiatan belajar mengajar terbatas dan tidak merata. Padahal kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dari pagi hingga siang tersebut seharusnya mendapat pencahayaan alami yang maksimal.

Ruang kelas 156 juga dirasakan pengap karena udara di dalam kelas tidak dapat tersirkulasi dengan baik. Ini merupakan akibat dari kurangnya lubang angin yang ada di ruang kelas. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi udara tidak tersirkulasi dengan baik di dalam kelas yaitu membuat lubang udara atau ventilasi pada salah satu bukaan jendela dengan cara melubangi kaca di bagian atasnya dengan ukuran sekitar 22 cm. Namun hal tersebut belum dapat mengatasi permasalahan dengan maksimal karena pada kenyataannya kelas masih dirasakan pengap. Seperti yang dijelaskan oleh Slameto (2010: 76), ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang mengganggu konsentrasi pikiran, ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata, cukup sarana yang diperlukan untuk belajar di kelas dan tidak mengganggu konsentrasi mahasiswa ketika belajar.

Bermula dari permasalahan-permasalahan di atas, Penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh penataan ruang dalam kelas 156 Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang ditinjau dari aspek kenyamanan khususnya pencahayaan alami dan penghawaan alami terhadap kegiatan belajar mahasiswa. Maka Penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tata Ruang Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.”


(13)

3

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut:

1. Ruang kelas 156 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur memiliki jumlah bukaan jendela yang tidak memadai dengan jenis jendela mati. 2. Dengan kondisi bukaan jendela di ruang 156, ruangan terasa kurang

terang.

3. Jenis bukaan jendela mati mengakibatkan udara didalam kelas tidak tersirkulasi dengan baik dan mengakibatkan kelas menjadi pengap.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian tetap pada permasalahan yang diteliti dan terarah jelas. Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian memfokuskan pada pengaruh tata ruang kelas khususnya kelas 156 terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI.

2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada tata ruang kelas berdasarkan aspek kenyamanan yang ditinjau dari segi pencahayaan alami, dan penghawaan alami.

3. Penelitian memfokuskan pada aspek aktivitas mahasiswa dengan indikator komunikasi yang efektif dan partisipasi aktif mahasiswa dan juga aspek situasi belajar dengan indikator suasana belajar yang kondusif untuk aktivitas pembelajaran sebagai indikator dari efektivitas pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang maka persoalan yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah:


(14)

4

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

1. Bagaimana gambaran penataan ruang kelas 156 berkaitan dengan aspek kenyamanan dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur?

2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pembelajaran mahasiswa diukur dari aspek aktivitas mahasiswa dan aspek situasi belajar dengan indikator komunikasi yang efektif, partisipasi aktif mahasiswa, dan suasana belajar yang kondusif di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur?

3. Seberapa besar pengaruh tata ruang kelas 156 ditinjau dari aspek kenyamanan khususnya dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur?

E. Definisi Operasional

Perlunya penjelasan sebuah judul adalah untuk penyamaan persepsi mengenai arah tulisan guna tidak terjadi salah pengertian.

“PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA”

1. Tata Ruang Kelas, yaitu berupa aturan atau susunan (fisik) dalam ruang

kelas yang ditinjau dari segi pencahayaan alami, dan penghawaan alami terhadap efektivitas pembelajaran di JPTA UPI.

2. Efektivitas Pembelajaran adalah suatu usaha peningkatan mutu dan

kualitas mahasiswa dan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

3. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu jurusan yang memiliki tiga program studi

yaitu program studi Pendidikan Teknik Arsitektur, Teknik Arsitektur Perumahan, dan Teknik Arsitektur, yang berorientasi kepada kebutuhan tenaga pendidik baik di SMK maupun lembaga diklat dan industri


(15)

5

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

rancang bangun. Untuk memenuhi tujuan tersebut, jurusan ini menyediakan sarana dan prasarana seperti ruang kelas teori, ruang praktek, laboratorium komputer, dan lain-lain.

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai tata ruang kelas 156 berdasarkan aspek kenyamanan dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur

2. Untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas pembelajaran mahasiswa pada proses pembelajaran di ruang 156 di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur- Universitas Pendidikan Indonesia.

G. Manfaat Penelitian

Penulis memaparkan beberapa menfaat dalam pelaksanaan penelitian ini yakni manfaat teoritis dan manfaat praktik, sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat mengembangkan konsep tata ruang kelas sehingga dapat mencapai efektivitas pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti sejenis ke depan baik di Jurusan, Fakultas maupun Universitas lainnya.

2. Manfaat Praktik

Secara praktik penelitian ini dapat dijadikan penambahan wawasan dan pengetahuan bagi Penulis. Selain itu, juga dapat dijadikan masukan atau input demi tercapainya efektivitas pembelajaran melalui penataan ruang kelas agar tercipta suatu pembelajaran yang efektif dan kondusif serta tercapainya tujuan pembelajaran.


(16)

6

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

H. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi skripsi ini, Penulis sajikan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pada landasan teoritis mencakup teori tentang pengertian tata ruang kelas, prinsip tata ruang kelas, teori tentang efektivitas pembelajaran, dan indikator efektivitas pembelajaran. Pada bab ini juga disajikan kerangka pemikiran tentang pengaruh tata ruang kelas terhadap efektivitas pembelajaran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, instrumen penelitian yang digunakan, serta langkah-langkah dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini

mencakup deskripsi data, analisis hasil instrumen, analisis hasil data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari hasil penelitian ini.


(17)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain secara faktual dan akurat yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian tanpa memanipulasi objek penelitian. Pemilihan metode ini didasarkan kepada fenomena permasalahan yang terjadi yang menjadi judul penelitian ini, yaitu Pengaruh Tata Ruang Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel kuantitatif dalam penelitian ini yang menunjukkan adanya korelasi antara kedua variabel tersebut. Kedua variabel tersebut adalah:

a. Variabel Bebas (X) : Tata Ruang Kelas 156

b. Variabel Terikat (Y) : Efektivitas Pembelajaran di JPTA UPI

2. Paradigma Penelitian

Bentuk dari paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana. Paradigma sederhana adalah paradigma yang terdiri dari satu variabel bebas/independent dan satu variabel terikat/dependent.


(18)

25

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan :

: Arah Penelitian : Lingkup Penelitian

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Sesuai dengan jenis variabelnya, maka data yang diperlukan adalah data kuantitatif, dengan jenis data berupa:

a. Variabel X mengenai tata ruang kelas berdasarkan aspek kenyamanan ditinjau dari segi pencahayaan alami dan penghawaan alami.

Kesimpulan Temuan Penelitian Variabel Terikat (Y)

Efektivitas Pembelajaran di JPTA UPI

Ditinjau dari aspek aktivitas mahasiswa dan aspek situasi belajar

Indikator: komunikasi yang efektif, partisipasi aktif mahasiswa dan suasana belajar yang kondusif

Variabel Bebas (X) Tata Ruang Kelas Ditinjau dari aspek kenyamanan

Indikator: Pencahayaan alami, dan pengahawaan alami Judul

Pengaruh Tata Ruang Kelas Terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI


(19)

26

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

b. Variabel Y mengenai efektifitas pembelajaran ditinjau dari aspek aktivitas mahasiswa dan aspek situasi belajar dengan indikator: komunikasi yang efektif, partisipasi aktif mahasiswa, dan suasana belajar yang kondusif.

2. Sumber Data

Sumber data yang di maksud adalah subjek dimana data tersebut diperoleh (Arikunto, 2007:129). Dalam penelitian ini sumber data yang paling utama adalah:

a. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI

b. Tata Ruang Kelas 156 Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI

c. Keadaan ruang kelas sebenarnya ditinjau dari pengukuran pencahayaan alami, dan penghawaan alami.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI yang sedang melakukan proses pembelajaran di ruang 156 sejumlah 62 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Mahasiswa yang Mengikuti PBM di Ruang 156 JPTA UPI

Kelas Jumlah Mahasiswa

Pendidikan Teknik Arsitektur 2012 40 orang

D3 angkatan 2011 7 orang


(20)

27

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pemilihan sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut Arikunto (2010:183) dikatakan bahwa:

Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Walaupun cara seperti ini diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu: pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur angkatan 2012 dengan jumlah 40 orang. Sampel ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa sampel melakukan proses pembelajaran di ruang 156 sama dengan populasi yang telah disebutkan dan memiliki jumlah responden terbanyak apabila dibandingan dengan yang lainnya.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Penelitian ini memakai teknik observasi nonpartisipan, dimana peneliti hanya sebagai pengamat independen. Teknik ini digunakan untuk mengamati penataan ruang kelas di kelas 156 ditinjau dari aspek kenyamanan dengan indikator pencahayaan alami.

b. Pengukuran

Teknik ini digunakan untuk mengukur keadaan sebenarnya dari ruang kelas 156 dengan menggunakan alat ukur ditinjau dari aspek kenyamanan ruang kelas khususnya dari segi pencahayaan alami dan pengahawaan alami, serta sebagai perbandingan dengan standar yang telah ada.


(21)

28

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Pengukuran penghawaan menggunakan Humidity Meter. Aspek yang diukur adalah suhu udara di dalam ruang kelas. Sedangkan pencahayaan alami di ukur dengan menggunakan Light Meter. Alat ini digunakan untuk mengukur intensitas pencahayaan alami, yaitu pada saat ruang kelas tidak menggunakan lampu.

c. Angket

Angket akan dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawaban dari butir soal penyataan telah disediakan sehingga responden tinggal memilih jawaban. Metode angket ini digunakan untuk menjaring data mengenai:

1) Penataan ruang kelas menurut pendapat mahasiswa yang dijadikan sampel berupa jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. 2) Efektivitas pembelajaran mahasiswa menurut pendapat mahasiswa yang

dijadikan sampel berupa jawaban responden dari pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

2. Instrumen Penelitian dan Kisi-kisi Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu tata ruang kelas R.156 sebagai variabel X dan efektivitas pembelajaran mahasiswa sebagai variabel Y. Kedua variabel ini diukur dengan menggunakan bentuk pengukuran instrumen yang sama, yaitu bentuk pengukuran skala sikap dengan teknik angket yang menggunakan skala Likert berupa lembaran checklist. Penyusunan dipilih dengan pertimbangan bahwa skala pengukuran ini memiliki tingkat reliabilitas tinggi dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun butir soal pernyataan dalam angket. Berikut dapat dilihat pada tabel dibawah ini mengenai kisi-kisi instrumen, yaitu:


(22)

29

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN Tabel 3.2 Pedoman Observasi

Konsep Variabel Aspek yang diungkap Indikator Pengaruh Tata Ruang

Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (Variabel X) Tata Ruang Kelas

Penataan Ruang Kelas 156 di tinjau dari aspek

kenyamanan Pencahayaan alami (Light Meter) Penghawaan alami (Humidity Meter)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket

No. Variabel Aspek Indikator Sub Indikator Instrumen

Jumlah butir

soal 1. Variabel

(X) Tata ruang kelas 156 Aspek Kenyamanan Pencahayaan Alami Lubang cahaya

 Jenis Bukaan jendela

 Ukuran/Luasan Bukaan jendela

 Jumlah Bukaan jendela  Penempatan Bukaan jendela Pengukuran & Angket 1-6

Intensitas cahaya Pengukuran - Pengaruh cahaya

 Silau

 Gelap

 Refleksi cahaya

Angket 7-10

Penghawaan Alami

Suhu Udara Pengukuran - Sirkulasi Udara Angket 11-14 2. Variabel

(Y) Efektivitas Aspek Aktivitas Mahasiswa Partisipasi aktif mahasiswa  Mahasiswa mampu memperhatikan


(23)

30

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN Pembelajar

-an

dan mengikuti proses pembelajaran  Mahasiswa menjadi aktif, bersemangat (tidak lesu) untuk bertanya dan mencatat karena merasa nyaman dengan kondisi ruang kelas Komunikasi yang efektif 

Mahasiswa mampu memberikan umpan balikdi dalam kelas baik secara verbal maupun nonverbal karena merasa nyaman dengan kondisi ruang kelas

Angket 20-22

Aspek Situasi Belajar Suasana belajar yang kondusif untuk aktivitas pembelajaran

Adanya suasana kelas yang kondusif untuk aktivitas pembelajaran

Adanya sarana yang

mendukung dalam proses pembelajaran

Angket 23-27

F. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Suatu instrumen akan dikatakan valid atau sahih apabila mempunyai validitas tinggi. Begitu juga


(24)

31

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

sebaliknya, instrumen akan dikatakan tidak valid apabila mempunyai validitas rendah.

Untuk menguji tingkat validitas angket pada penelitian ini, rumus korelasi yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu rumus korelasi

product moment. Rumus tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

rXY : Koefisien korelasi

X : Skor butir yang diperoleh responden Y : Skor total butir yang diperoleh responden N : Jumlah responden

∑ XY : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor total

∑ X : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab satu soal yang diperiksa validitasnya

∑ Y : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab seluruh soal pada instrumen tersebut

(Arikunto, 2010: 317) Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap butir soal. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga korelasi product moment dengan taraf signifikansi atau taraf kepercayaan 95%. Jika hasil yang lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka butir soal tersebut dikatakan valid. Begitu juga sebaliknya, apabila rhitung< rtabel, maka butir soal tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha

Cronbach. Rumus ini dipilih karena instrumen yang digunakan dalam penelitian

r

XY

=

∑ ∑ ∑


(25)

32

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

ini menghasilkan skor yang memiliki rentang beberapa nilai. Rumus tersebut dapat dilihat di bawah ini, yaitu:

Keterangan:

: Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya item pertanyaan atau soal

∑ 2

: Jumlah varians setiap butir : Varians total

(Arikunto, 2010: 239) Hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus r11 pada seluruh item pertanyaan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada table r product

moment, dengan tolok ukur taraf kepercayaan 95%. Reabilitas angket akan

terbukti jika harga r11>rtabel,, sedangkan jika r11<rtabel maka angket tersebut tidak

reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah: 0,00 < r11< 0,20 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 < r11< 0,40 : Reliabilitas rendah

0,40 < r11< 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup 0,60 < r11< 0,80 : Reliabilitas tinggi

0,80 < r11< 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi

(Sugiyono, 2010: 257)

3. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang di gunakan berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu, sampel yang diperoleh harus di uji coba normalitasnya. Jika data berdistribusi

= ( - ) (1 –∑


(26)

33

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, Sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi menggunakan rumus chi-kuadrat (�2) :

1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

2) Menentukan banyaknya kelas interval (BK), dengan rumus:

Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data. 3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus:

4) Menghitung rata-rata/mean skor

5) Menghitung standar deviasi/simpangan baku

6) Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi 7) Menentukan Z-Skor untuk batas kelas interval:

8) Menentu an atas luas inte val dengan mengguna an “luas dae ah di

awah leng ung no mal da i O e Z”

9) Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas

10)Menentukan frekuensi yang diharapkan ( ), dengan cara mengalikan luas daerah dengan jumlah responden, = n x L

11)Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k- , α=0.05

=

̅

= √∑ ̅

P =

BK = 1 + log 3,3n

R = skor tertinggi – skor terendah . . . (3)

. . . (4)

. . . (5)

. . . (6)


(27)

34

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

12)Menghitung Chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi.

13)Membandingkan hitung dan tabel untuk mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan (dk) dk = k- , α=0.05, untu melihat ta af signifikasi. Jika hitung < tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika hitung > tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Kecenderungan Variabel X dan Y

Perhitungan uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang kondisi tata ruang kelas (variabel X) dan efektivitas pembelajaran (variabel Y). Langkah yang digunakan untuk perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.

b. Menentukan skala data sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skala Interval Uji Kecenderungan

Skala Data Kriteria

� > X + 1.5 SD Sangat Baik

X + 1.5 SD >� X + 1.5 SD Baik X + 1.5 SD >� X – 0.5 SD Cukup Baik X – 0.5 SD >� X – 1.5 SD Kurang Baik

� X – 1.5 SD Tidak baik

(Saputra, 2007: 70)

� ∑


(28)

35

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel tiap kriteria

2. Menghitung Koefisien Korelasi

Pengolahan untuk data yang berdistribusi normal dapat menggunakan statistik parametrik dengan menggunakan perhitungan Product Moment, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisien kolerasi butir X : Skor tiap item X Y : Skor tiap item Y N : Jumlah responden

(Arikunto, 2010: 317) Sedangkan apabila data yang dihasilkan dari uji normalitas berdistribusi tidak normal, maka pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan perhitungan statistik kolerasi Rank Spearman dengan rumus:

Keterangan:

r : Koefisien korelasi Rank Spearman

∑ : Jumlah beda rangking antara variabel X dan variabel Y yang dikuadratkan

n : Jumlah responden (Saputra, 2007:37)

= 1 – ∑

rxy = ∑ ∑ ∑

∑ ∑

. . . (9)

. . . (10)


(29)

36

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisien korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.800 – 1.000 Sangat Kuat

0.600 – 0.800 Kuat

0.400 – 0.600 Sedang

0.200 – 0.400 Rendah

0.000 – 0.200 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 319)

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Terlebih dahulu kita mengasumsikan Ho atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tata ruang kelas 156 di JPTA UPI terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa. Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tata ruang kelas

156 di JPTA UPI terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik sebagai berikut:

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, pada taraf

kepercayaan 95% pada dk=n-1. Dengan ketentuan Ha diterima apabila harga thitung> ttabel, dan Ho diterima apabila harga harga thitung< ttabel.

thitung = √n -


(30)

37

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

4. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase tata ruang kelas 156 di JPTA UPI sebagai variabel X terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa sebagai variabel Y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

KD : Koefisien determinasi

̅ : Nilai koefisien korelasi rata-rata

(Saputra, 2007:40)

5. Menghitung Koefisien Regresi

Analisis koefisien regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Untuk itu digunakan rumus regresi linier sederhana dengan persamaan umum sebagai berikut:

Keterangan:

̂ : Harga-harga pada variabel Y yang diramalkan X : Harga-harga pada variabel X

a : perpotongan garis regresi, yaitu harga ̂apabila X=0

b : Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X.

(Saputra, 2007:42) b

=

∑ a = ̅ - b ̅

̂= a + bX

KD = ̅2x 100% . . . (13)

. . . (14)


(31)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Tata Ruang Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur-Universitas

Pendidikan Indonesia”, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Ditinjau dari aspek kenyamanan dengan indikator pencahayaan alami dan penghawaan alami, hasil pengukuran kondisi tata ruang kelas 156 pada penelitian ini menunjukkan bahwa luas bukaan jendela dan luas ventilasi belum sesuai dengan standar. Peletakan bukaan jendela juga belum sesuai dengan standar yang ada. Untuk intensitas cahaya alami

pada ruang 156 memenuhi standar pada area ≤ 2.5 m dari bukaan jendela dan pada area ≥ 5 m dari bukaan jendela belum sesuai dengan

standar. Untuk suhu udara dalam ruang 156 dapat dikategorikan hangat-nyaman, namun bukaan ventilasi dalam ruang kelas tidak memungkinkan terjadinya ventilasi silang sehingga sebagian besar mahasiswa merasa bahwa ruang tersebut kurang nyaman.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum efektivitas pembelajaran mahasiswa di ruang 156 berdasarkan pada pendapat mahasiswa termasuk dalam kategori kurang baik yang di tunjukkan oleh kurangnya partisipasi aktif mahasiswa, kurang efektifnya komunikasi mahasiswa dengan dosen, dan suasana belajar yang kurang kondusif. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata ruang kelas memiliki

pengaruh positif dan signifikan (58.064%) terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa di JPTA UPI. Dengan kata lain, efektivitas pembelajaran mahasiswa diruang 156 dipengaruhi oleh tata ruang, khususnya kualitas pencahayaan alami dan penghawaan alami.


(32)

65

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

B. Saran

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Arsitek, alangkah baiknya saat melakukan perancangan ruang kelas teori untuk lebih memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Standar pencahayaan alami dalam ruang kelas teori adalah sebesar 250 lux (SNI 03-6197-2000).

b. Peletakan bukaan jendela perlu diusahakan lebih banyak pada sisi utara dan selatan bangunan (Frick, 2008:22).

c. Ventilasi silang dapat menghasilkan penyegaran udara terbaik (Frick, 2008:89).

2. Bagi pihak Universitas Pendidikan Indonesia, berdasarkan hasil observasi dan pengukuran alangkah baiknya apabila:

a. Proses pembelajaran di ruang 156 berada pada pukul 08.00-10.00 WIB dimana dibeberapa area pada ruang 156 memiliki cahaya alami telah sesuai dengan standar yang ada, dan di area lainnya mendekati standar cahaya alami.

b. Memperluas dan memaksimalkan bukaan jendela pada sisi utara ruang kelas sehingga pemasukan cahaya alami ke dalam ruang kelas dapat optimal. Juga menambahkan bukaan jendela pada bagian sisi selatan ruang kelas agar cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas dapat merata. Pada kedua bukaan tersebut dapat ditambahkan sunblock yang berguna untuk menjaga visualisasi dari luar ruang kelas.

c. Memberi dan menambahkan ventilasi atas dan atau ventilasi bawah pada sisi utara dan selatan ruang kelas dengan luas total minimal ventilasi sebesar 3 m2, sehingga memungkinkan adanya pertukaran udara dalam ruang kelas 156.


(33)

66

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

3. Bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai permasalahan yang serupa

mengenai efektivitas pembelajaran, hendaknya menggunakan instrumen yang berbeda seperti teknik observasi untuk variabel efektivitas pembelajaran.


(34)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. Bahri dan Aswan Zain. (2006). Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

D.K Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogjakarta: Kanisius.

Saputra, Suprian Atmaja. (2007). Evaluasi Pengajaran. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI.

Saputra, Suprian Atmaja. (2007). Statistika. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soegijanto. (1999). Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab di

Tinjau dari Aspek Fisika Bangunan. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Depdikbud

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin dan Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.

Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. (2012). Belajar dengan Pendekatan


(35)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi pembelajaran: Landasan dan

Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Winataputra, Udin S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber Skripsi:

Kania, Rani Siti. 2012. Pengaruh Kondisi Ruang Kelas Terhadap Konsentrasi

Belajar Siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 6 Bandung. [PDF]. (http: http://repository.upi.edu, diakses tanggal 15

April 2013 pukul 11.43 WIB)

Nurbaeti, Yuli. 2012. Hubungan Manajemen Kelas terhadap Efektivitas

Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. [PDF]

Sumber Jurnal:

Santosa, Adi. 2007. “PENGHAWAAN PADA INTERIOR RUMAH SAKIT”.

Dimensi Interior, VOL. 5, NO. 2, Desember 2007: 90-97.

SNI 03-6572-2001. Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian

udara pada bangunan gedung. [PDF]

SNI 03-2396-2001. Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada

bangunan gedung. [PDF]

SNI 03-6197-2000. Konversi Energi Pada Sistem Pencahayaan.[PDF]

Wibiyanti, Puspa Indah. 2008. Kajian Pencahayaan pada Industri Kecil

Pakaian Jadi dan Pembuatan Tas di Perkampungan Industri Kecil.

[PDF]. Sumber Internet:

Ahmad. 1995. Syarat-syarat Kelas yang Baik. [online]. Tersedia:

http://www.sekolahdasar.net/2009/02/kelas-yang-nyaman-dan-menyenangkan (Diunduh 20 April 2013)


(36)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 40/2008. Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). [online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/ 52562272/Permendiknas-40-2008-Standar-Sarana-prasarana-SMK


(1)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengaruh Tata Ruang Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur-Universitas Pendidikan Indonesia”, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Ditinjau dari aspek kenyamanan dengan indikator pencahayaan alami dan penghawaan alami, hasil pengukuran kondisi tata ruang kelas 156 pada penelitian ini menunjukkan bahwa luas bukaan jendela dan luas ventilasi belum sesuai dengan standar. Peletakan bukaan jendela juga belum sesuai dengan standar yang ada. Untuk intensitas cahaya alami pada ruang 156 memenuhi standar pada area ≤ 2.5 m dari bukaan jendela dan pada area ≥ 5 m dari bukaan jendela belum sesuai dengan standar. Untuk suhu udara dalam ruang 156 dapat dikategorikan

hangat-nyaman, namun bukaan ventilasi dalam ruang kelas tidak

memungkinkan terjadinya ventilasi silang sehingga sebagian besar mahasiswa merasa bahwa ruang tersebut kurang nyaman.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum efektivitas pembelajaran mahasiswa di ruang 156 berdasarkan pada pendapat mahasiswa termasuk dalam kategori kurang baik yang di tunjukkan oleh kurangnya partisipasi aktif mahasiswa, kurang efektifnya komunikasi mahasiswa dengan dosen, dan suasana belajar yang kurang kondusif. 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata ruang kelas memiliki

pengaruh positif dan signifikan (58.064%) terhadap efektivitas pembelajaran mahasiswa di JPTA UPI. Dengan kata lain, efektivitas pembelajaran mahasiswa diruang 156 dipengaruhi oleh tata ruang, khususnya kualitas pencahayaan alami dan penghawaan alami.


(2)

65

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B. Saran

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Arsitek, alangkah baiknya saat melakukan perancangan ruang kelas teori untuk lebih memperhatikan beberapa hal berikut:

a. Standar pencahayaan alami dalam ruang kelas teori adalah sebesar 250 lux (SNI 03-6197-2000).

b. Peletakan bukaan jendela perlu diusahakan lebih banyak pada sisi utara dan selatan bangunan (Frick, 2008:22).

c. Ventilasi silang dapat menghasilkan penyegaran udara terbaik (Frick, 2008:89).

2. Bagi pihak Universitas Pendidikan Indonesia, berdasarkan hasil observasi dan pengukuran alangkah baiknya apabila:

a. Proses pembelajaran di ruang 156 berada pada pukul 08.00-10.00 WIB dimana dibeberapa area pada ruang 156 memiliki cahaya alami telah sesuai dengan standar yang ada, dan di area lainnya mendekati standar cahaya alami.

b. Memperluas dan memaksimalkan bukaan jendela pada sisi utara ruang kelas sehingga pemasukan cahaya alami ke dalam ruang kelas dapat optimal. Juga menambahkan bukaan jendela pada bagian sisi selatan ruang kelas agar cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas dapat merata. Pada kedua bukaan tersebut dapat ditambahkan sunblock yang berguna untuk menjaga visualisasi dari luar ruang kelas.

c. Memberi dan menambahkan ventilasi atas dan atau ventilasi bawah pada sisi utara dan selatan ruang kelas dengan luas total minimal ventilasi sebesar 3 m2, sehingga memungkinkan adanya pertukaran udara dalam ruang kelas 156.


(3)

66

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

3. Bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai permasalahan yang serupa mengenai efektivitas pembelajaran, hendaknya menggunakan instrumen yang berbeda seperti teknik observasi untuk variabel efektivitas pembelajaran.


(4)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. Bahri dan Aswan Zain. (2006). Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

D.K Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogjakarta: Kanisius.

Saputra, Suprian Atmaja. (2007). Evaluasi Pengajaran. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI.

Saputra, Suprian Atmaja. (2007). Statistika. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soegijanto. (1999). Bangunan di Indonesia Dengan Iklim Tropis Lembab di

Tinjau dari Aspek Fisika Bangunan. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Depdikbud

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafaruddin dan Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.

Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. (2012). Belajar dengan Pendekatan


(5)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi pembelajaran: Landasan dan

Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Winataputra, Udin S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber Skripsi:

Kania, Rani Siti. 2012. Pengaruh Kondisi Ruang Kelas Terhadap Konsentrasi

Belajar Siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 6 Bandung. [PDF]. (http: http://repository.upi.edu, diakses tanggal 15

April 2013 pukul 11.43 WIB)

Nurbaeti, Yuli. 2012. Hubungan Manajemen Kelas terhadap Efektivitas

Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. [PDF]

Sumber Jurnal:

Santosa, Adi. 2007. “PENGHAWAAN PADA INTERIOR RUMAH SAKIT”.

Dimensi Interior, VOL. 5, NO. 2, Desember 2007: 90-97.

SNI 03-6572-2001. Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian

udara pada bangunan gedung. [PDF]

SNI 03-2396-2001. Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada

bangunan gedung. [PDF]

SNI 03-6197-2000. Konversi Energi Pada Sistem Pencahayaan.[PDF]

Wibiyanti, Puspa Indah. 2008. Kajian Pencahayaan pada Industri Kecil

Pakaian Jadi dan Pembuatan Tas di Perkampungan Industri Kecil.

[PDF].

Sumber Internet:

Ahmad. 1995. Syarat-syarat Kelas yang Baik. [online]. Tersedia:

http://www.sekolahdasar.net/2009/02/kelas-yang-nyaman-dan-menyenangkan (Diunduh 20 April 2013)


(6)

Laila Azizah, 2013

PENGARUH TATA RUANG KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 40/2008. Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). [online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/ 52562272/Permendiknas-40-2008-Standar-Sarana-prasarana-SMK