KONTRIBUSI KEGIATAN KEMAHASISWAAN TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI MAHASIAWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR UPI.
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR RUMUS ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Dan Perumusan Masalah ... 5
1.3.1 Pembatasan Masalah ... 5
1.3.2 Perumusan Masalah ... 5
1.4 Definisi Operasional... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Kegiatan Kemahasiswaan ... 8
2.1.2 Keterlibatan Mahasiswa dalam Kegiatan Kemahasiswaan ... 9
(2)
vii
2.1.4 Bentuk Kegiatan Kemahasiswaan Pada Jurusan Pendidikan
Teknik Arsitektur UPI (JPTA-UPI) ... 14
2.1.5 Pengertian Motivasi ... 16
2.1.6 Pengertian Motivasi Berprestasi ... 17
2.1.7 Proses Motivasi Berprestasi ... 21
2.1.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motivasi ... 25
Berprestasi ... 25
2.2 Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3. 1 Metode Penelitian ... 28
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 28
3.2.1 Variabel Penelitian ... 28
3.2.2 Paradigma Penelitian ... 29
3.3 Data dan Sumber Data ... 30
3.3.1 Data ... 30
3.3.2 Sumber Data ... 30
3.4 Populasi dan Sampel ... 31
3.4.1 Populasi ... 31
3.4.2 Sampel ... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.5.2 Instrumen Penelitian ... 34
(3)
viii
3.5.4 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 36
3.5.4.1 Uji Validitas ... 36
3.5.4.2 Uji Reliabilitas ... 39
3.6 Teknik Analisis Data ... 41
3.6.1 Uji Normalitas ... 42
3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 44
3.6.2.1 Analisis Korelasi Product Moment ... 45
3.6.2.2 Analisis Korelasi Spearman Rank ... 45
3.6.3 Keberartian Korelasi ... 45
3.6.4 Uji koefisien Determinasi ... 46
3.6.5 Menguji Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Deskripsi Data ... 48
4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Kegiatan Kemahasiswaan) ... 48
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Berprestasi) ... 52
4.2 Uji Normalitas ... 53
4.2.1 Uji Normalitas Variabel X menggunakan Uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk ... 54
4.2.2 Uji Normalitas Variabel Y menggunakan Uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk ... 55
4.3 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 57
(4)
ix
4. 5 Perhitungan Koefisien Determinasi ... 59
4.6 Pembahasan Penelitian ... 61
4.6.1 Kegiatan Kemahasiswaan di JPTA - UPI ... 61
4.6.2 Motivasi Berprestasi Mahasiswa JPTA - UPI ... 61
4.6.3 Kontribusi Kegiatan Kemahasiwaan Terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa JPTA – UPI. ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 65
5.2.1 Untuk Mahasiswa ... 65
5.2.2 Untuk Dosen ... 66
5.2.3 Untuk Penelitian Selanjutnya ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN
(5)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan perannya di dunia perkuliahan, para mahasiswa pada umumnya dihadapkan pada pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang telah mereka raih selama menjalani proses perkuliahan, apa saja yang telah mereka dapatkan dalam perkuliahan, dan berawal dari pemikiran-pemikiran tersebut, mahasiswa cenderung mencari cara maupun alasan agar mereka dapat lebih maju dan terdorong untuk dapat mencapai prestasi yang maksimal. Banyak hal yang dapat dilakukan para mahasiswa untuk bisa medapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar apa yang bisa mereka dapatkan di perkuliahannya, diantaranya adalah dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di luar agenda kurikulum kampus yang dinilai dapat menggali potensi dan menumbuhkan semangat atau motivasi untuk mencapai suatu penguasaan, penalaran, maupun kemampuan yang lebih baik di bidangnya.
Pada saat memasuki universitas, para mahasiswa juga cenderung memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai, ada yang memiliki target agar mendapat nilai baik dan lulus dengan baik pula. Sebagian mahasiswa lainnya ada juga yang memiliki target agar kuliahnya lancar dan lulus dengan cum-laude. Sekelompok mahasiswa lainya, mencita-citakan memperoleh pekerjaan berharap dapat menempati posisi strategis dan mendapatkan gaji yang memadai. Para aktivis
(6)
2
kampus ada yang ingin terjun ke dunia politik dan memiliki keinginan menduduki jabatan-jabatan tertentu, sehingga kesuksesan tersebut akan berimbas naiknya pamor mereka di mata masyarakat, dan lain sebagainya.
Terjunnya seorang mahasiswa ke dalam kegiatan kemahasiswaan ataupun kegiatan sejenis yang mendukung prestasi akademis merupakan suatu cara yang mereka pilih untuk meraih prestasi yang lebih baik di bidangnya, maupun bidang yang diminatinya, dan keingginan mahasiswa untuk berprestasi ini dipengaruhi oleh motivasi, yang merupakan penggerak dari dalam dan kekuatan pendorong perilaku. Seperti dikemukakan oleh Uchjana Effendy tentang pengertian motivasi, yaitu:
Motivasi adalah kegiatan yang memberikan dorongan kepada sesorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, jadi motivasi berarti membangkitkan daya gerak atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau suatu tujuan. (Uchjana Effendy, 1988: 51)
Bagi mereka yang kurang bisa mengelola segala aktivitas rutin yang harus dijalani sebagai mahasiswa, kadang kesibukan di luar itu terasa sukar untuk dijalani, namun bagi sebagian mahasiswa lain yang tertarik untuk menggali sesuatu yang lebih dari sekedar pelajaran dalam kurikulum kampus, kegiatan di luar kewajiban akademis kemahasiswaan tersebut akan sangat menyenangkan dan justru menimbulkan motivasi yang mendorong mereka untuk lebih berprestasi baik di dalam maupun di luar kampus, karena melalui keterlibatan mahasiswa
(7)
dalam kegiatan kemahasiswaan, diharapkan bisa menunjang kemampuannya dalam program kurikuler (akademis). Misalnya saja kemampuan dan keterampilan yang dilatihnya dalam mengorganisasikan dan mengadministrasikan suatu kegiatan (mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi guna menentukan langkah tindak lanjut), dapat juga diaplikasikan dalam kegiatan akademis (kuliah). Dengan demikian tanpa mengabaikan mahasiswa non aktivis, sudah sepantasnya mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan menunjukkan prestasi akademis yang baik.
Namun sejauh ini, kenyataan menunjukan bahwa tidak jarang ditemukan adanya sebagian mahasiswa yang lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, malas mengikuti perkuliahan dengan alasan karena kesibukannya mengikuti kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang tengah digelutinya. Dan dalam hal ini tak jarang juga mahasiswa terjebak dalam rutinitas pada kegiatan kemahasiswaan, dan merasa sangat nyaman sehingga lebih memprioritaskan untuk aktif pada kegiatan tersebut, dan lalu mengesampingkan kewajiban inti sebagai mahasiswa. Dari uraian di atas, timbul pertanyaan apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi terhadap motivasi mahasiswa untuk berprestasi ? Jika ada seberapa besar ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu diadakan penelitian. Berdasarkan pada hal ini, maka penulis mengangkat satu judul penelitian yaitu : “Kontribusi Kegiatan Kemahasiswaan Terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)”.
(8)
4
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang mungkin timbul dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :
a. Adanya kecenderungan bahwa kegiatan kemahasiswaan kurang mendukung terhadap kemajuan akademis mahasiswa.
b. Adanya sebagian mahasiswa yang lebih menempatkan kegiatan kemahasiswaan sebagai prioritas utama dan mengesampingkan kegiatan kurikuler nya.
c. Banyak mahasiswa yang justru kesulitan membagi waktu antara kegiatan akademis dan kegiatan non akademis, dan berpengaruh buruk terhadap prestasi akademis.
(9)
1.3 Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah
Seperti diuraikan pada latar belakang masalah diatas, terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi maupun yang memberikan kontribusi terhadap motivasi berprestasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI (JPTA-UPI). Padahal, dalam waktu yang sama, penulis memiliki sejumlah keterbatasan, terutama waktu, biaya, tenaga dan kemampuan akademik. Menyadari kondisi tersebut, dan untuk lebih mengarahkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada masalah kontribusi kegiatan kemahasiswaan yang terdapat di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI (JPTA-UPI), dalam hal ini adalah mengungkap kontribusi keterlibatan mahasiswa pada kegiatan yang terdapat di dalam himpunan mahasiswa jurusan yaitu Keluarga Mahasiswa Arsitektur Kridaya (KMA-Kridaya) terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI saja, dimana motivasi berprestasi dalam hal ini adalah motivasi mahasiswa untuk berprestasi dalam hal – hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang ditekuni yaitu pendidikan teknik arsitektur.
1.3.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana kegiatan kemahasiswaan di JPTA - UPI ? 2. Bagaimana motivasi berprestasi mahasiswa JPTA - UPI ?
(10)
6
3. Seberapa besar kontribusi kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI ?
1.4 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini, berdasarkan judul yang diambil Penulis, yaitu : “Kontribusi Kegiatan Kemahasiswaan Terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)”, adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Kemahasiwaan ialah kegiatan yang berada di lingkungan JPTA-UPI, namun berada di luar kurikulum kampus (non-kurikuler) dalam hal ini ialah kegiatan resmi atau legal yang berada di dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan yaitu Keluarga Mahasiswa Arsitektur Kridaya (KMA-Kridaya). 2. Motivasi Berprestasi adalah motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam
kompetisi dengan beberapa standar keunggulan ( Mcleland, Atkinson, Clark and Lowell : 1953)
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana kegiatan kemahasiswaan di JPTA – UPI. 2. Mengetahui bagaimana motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
3. Mengetahui seberapa besar kontribusi kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI.
(11)
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi lembaga kemahasiswaan dalam meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI, khususnya melalui kegiatan kemahasiswaan.
2. Memotivasi mahasiswa untuk menumbuhkan perhatian terhadap keikutsertaan dalam kegiatan kemahasiswaan yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi.
3. Sebagai masukan dan informasi khususnya bagi mahasiswa JPTA-UPI dan civitas akademika pada umumnya tentang kontribusi kegiatan kemahasiswaan dalam menumbuhkan motivasi berprestasi.
4. Masukan bagi lembaga kemahasiswaan dalam memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.
(12)
48 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskripsi data ini adalah berupa distribusi frekwensi yang disajikan per indikator beserta prosentase frekwensi dan perolehan skor.
Berdasarkan judul dan perumusan masalah penelitian dimana penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yakni meliputi data mengenai Kegiatan Kemahasiswaan (X) dan Motivasi Berprestasi (Y). Sampel yang diambil data dalam penelitian ini adalah 60 orang mahasiswa JPTA – UPI yang terdiri dari angkatan 2006, 2007 dan 2008. Deskripsi dari masing-masing variabel berdasarkan hasil penyebaran kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan sebagaimana di bawah ini.
4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Kegiatan Kemahasiswaan)
Berdasarkan data mentah untuk variabel X yang terkumpul dari hasil penyebaran angket pada 60 responden, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 23 butir instrumen dengan pilihan jawaban skala 4 maka dapat diketahui prosentase skor dari masing-masing indikator :
(13)
No Indikator ∑Skor % Skor
1 Durasi mengikuti kegiatan 485 67.36
2 Frekwensi keikutsertaan 521 72.36
3 Tingkat aspirasi dalam pelaksanaan
kegiatan 476 66.11
4 Output yang dicapai setelah mengikuti
kegiatan 580 80.56
5 Konsistensi dalam mengikuti suatu
kegiatan 484 67.22
6 Retensi 574 79.72
7 Internalisasi 349 72.71
8 Aplikasi Dalam Situasi Lain 442 61.39
Jumlah 3911 70.93%
Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata – rata perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah 70,93% dimana perolehan skor tertinggi (80,56%) terdapat pada indikator “Output”, dan skor paling rendah (61,39%) terdapat pada indikator “Aplikasi Dalam Situasi Lain”. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kegiatan kemahasiswaan telah banyak memberikan pelajaran positif bagi mahasiswa, dan sebagian besar mahasiswa telah memiliki penyesuaian prilaku berdasarkan apa yang telah dipelajari, namun mereka belum dapat mengaplikasikan nilai – nilai positif dalam kegiatan kemahasiswaan kedalam situasi lain, namun secara keseluruhan dengan skor rata – rata 70,93% menunjukkan bahwa kondisi kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI termasuk ke dalam kategori baik. Mengenai skala penilaian prosentase skor dapat dilihat pada tabel 4.2.
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel X
(14)
50
Untuk mengetahui bentuk – bentuk kegiatan apa saja yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa JPTA – UPI (KMA – Kridaya), data – datanya didapat dari dokumentasi KMA-Kridaya. Beberapa data mengenai kegiatan yang diselenggarakan oleh diantaranya adalah :
1. Architecture EXPO
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan april 2009. Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan diantaranya :
• Talk Show
• Pameran Karya Mahasiswa Arsitektur Se- Jawa Barat dan DKI Jakarta. • Bedah Buku : “Colours Of Culture In Architecture”
• Lomba Fotografi
Data lebih lengkap mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran. 2. Architect-TOUR Jelajah Kampung 2009
Architect-TOUR Jelajah Kampung 2009 adalah kegiatan study tour mahasiswa JPTA – UPI yang dilaksanakan pada bulan Desember 2009 dengan rangkaian acara mengunjungi beberapa objek berupa perkampungan wisata yang
Interval Kategori 81% - 100% Sangat baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup 21% - 40% Rendah 0% - 20% Sangat rendah Tabel 4.2 : Kategori Interval
(15)
memiliki gaya arsitektur khas. Data lebih lengkap mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran.
3. “ARCHINATURE” Expo 2010
Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pada bulan Maret – April 2010, beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan antara lain :
• Workshop “Playing Shape With Architecture And Reuse Material”
• Sharing Desain Budi Pradono
• Talk Show mengenai “Interaksi Arsitektur dan Lingkungan”
• Pameran Karya Mahasiswa Arsitektur
Data lebih lengkap mengenai kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran. Selain kegiatan – kegiatan yang telah disebutkan di atas maupun yang tercantum pada halaman lampiran, masih terdapat banyak kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh KMA – Kridaya UPI, akan tetapi tidak dapat dijabarkan secara keseluruhan karena ketrbatasan waktu penelitian. Berdasarkan beberapa data yang didapatkan untuk mengetahui bentuk kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI, dapat diketahui bahwa sebagian besar rangkaian kegiatan yang diselenggarakan ialah kegiatan yang berkaitan dengan disiplin ilmu teknik arsitektur.
(16)
52
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Berprestasi)
Berdasarkan data mentah untuk variabel Y yang terkumpul dari hasil penyebaran angket pada 60 responden, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 19 butir instrumen dengan pilihan jawaban skala 4 maka dapat diketahui prosentase skor dari masing-masing indikator :
Dari hasil pengumpulan data tersebut diketahui bahwa rata – rata perolehan skor pada hasil sebaran angket ialah 56,52% dimana perolehan skor tertinggi (79,31%) terdapat pada indikator “Bertindak kreatif dan inovatif”, dan skor paling rendah (62,08%) terdapat pada indikator “Keinginan memenangkan persaingan”. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kreatifitas mahasiswa berada dalam kategori baik, dan pada dasarnya perolehan skor ter-rendah pada indikator “Keinginan memenangkan persaingan” pun masih
No Indikator ∑Skor % skor
1 Keinginan memenangkan persaingan 447 62,08
2 Memiliki sifat mandiri 180 75,00
3
Lebih menyukai tugas-tugas yang memiliki
tantangan 533 74,03
4 Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi 178 74,17
5 Mempertimbangkan resiko suatu pekerjaan 514 71,39
6 Memperhatikan feedback hasil kerja 370 77,08
7 Penilaian individu tentang dirinya 363 75,63
8 Bertindak kreatif dan inovatif 571 79,31
Jumlah 3156 73,59%
Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel Y
(17)
berada dalm kategori baik jika merujuk pada tabel Kategori Interval (Tabel 4.2). hanya pada data yang diperoleh, indikator tersebut menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Secara keseluruhan dengan skor rata – rata 73,59% menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mahasiswa JPTA-UPI termasuk ke dalam kategori baik. Mengenai skala penilaian prosentase skor dapat dilihat pada tabel 4.2.
4.2 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu pengujian persyaratan analisis. Yang dimaksud persyaratan disini adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar analisis dapat dilakukan, baik untuk keperluan memprediksi maupun untuk keperluan pengujian hipotesis. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov, dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian atas normal atau tidaknya suatu distribusi data yaitu α = 0,05. Untuk
mempermudah penghitungan dalam menguji normalitas dari data variable X dan Y pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan bantuan software SPPS 14.0, namun tetap mengacu kepada standar pengujian Kolmorog-Smirnov.
(18)
54
4.2.1 Uji Normalitas Variabel X menggunakan Uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk
• Hipotesis Uji Normalitas
= Data tidak berdistribusi normal = Data berdistribusi normal • Kriteria Uji Normalitas
Jika Harga (sig.) < 0.05 maka ditolak Jika Harga (sig.) > 0.05 maka diterima (Sugiyono, 2007)
• Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.4 : Hasil Penghitungan Uji Normalitas X
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Totalx .304 60 .000 .835 60 .000
a Lilliefors Significance Correction
Hasil uji normalitas variabel X dengan uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikansi sebesar 0,000 dan 0,000. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji normalitas data, hasil perhitungan di atas memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga ditolak artinya variabel X berdistribusi normal.
(19)
85 80 75 70 65 60 55 50 Observed Value 2 0 -2 E x p e c te d N o rm a l
Normal Q-Q Plot of Totalx
Gambar 4.1 : Diagram Uji Normalitas X
Berdasarkan gambar normal Q-Q plot terlihat bahwa data variabel X tersebar di sekeliling garis. Dari gambar normal Q-Q plot ini dapat disimpulkan variabel X berdistribusi normal.
4.2.2 Uji Normalitas Variabel Y menggunakan Uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk
• Hipotesis Uji Normalitas
= Data tidak berdistribusi normal = Data berdistribusi normal • Kriteria Uji Normalitas
Jika Harga (sig.) < 0.05 maka ditolak Jika Harga (sig.) > 0.05 maka diterima
(20)
56 65 60 55 50 45 Observed Value 2 0 -2 E x p e c te d N o rm a l
Normal Q-Q Plot of Totalx
Gambar 4.2 Diagram Uji Normalitas Y • Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Y
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Totalx .107 60 .082 .975 60 .242
a Lilliefors Significance Correction
Hasil uji normalitas variabel Y dengan uji Kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikansi 0,082 dan 0,242. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji normalitas data, hasil perhitungan di atas memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dierima artinya variabel Y tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan gambar normal Q-Q plot terlihat bahwa data variabel Y tersebar di sekeliling garis namun banyak data yang berada di luar garis,
(21)
bertumpuk, dan menjauhi garis normal. Dari gambar normal Q-Q plot ini dapat disimpulkan variabel Y tidak berdistribusi normal.
Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X berdistribusi normal dan variabel Y tidak berdistribusi normal. Sehingga analisis data selanjutnya menggunakan statistic non parametric dan prosedur uji homogenitas tidak perlu dilakukan.
4.3 Perhitungan Koefisien Korelasi
Perhitungan koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah korelasi Spearman Rank yang digunakan pada penghitungan statistik non parametris. Cara statistik ini digunakan karena hasil uji persyaratan analisis menunjukkan salah satu variabel (variabel Y) tidak berdistribusi normal.
Karena korelasi spearman rank bekerja dengan data ordinal, maka data yang didapat, terlebih dahulu dirubah ke dalam bentuk ranking dengan membuat tabel penolong sebagaimana dapat dilihat pada lampiran penghitungan koefisien korelasi.
Dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus 3.5 , maka didapat sebesar 0,73 Berdasarkan kriteria penafsiran koefisien korelasi yang tertera pada Tabel 4.6 angka tersebut berada pada kategori kuat yakni berada pada kisaran 0,60 – 0,799.
(22)
58
Tabel 4.6 : Iterpretasi Koefisien Korelasi
4.4 Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternativ, yaitu antara hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternativ ( ), ditetapkan sebagai berikut :
: “Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi”.
: “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi”.
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis ini, dilakukan dengan menggunakan rumus t-student, adapun kriterianya sebagai berikut :
“ Terima hipotesis nol jika yang dihasilkan oleh perhitungan lebih
kecil dari , berdasarkan derajat kebebasan yang digunakan dan hipotesis
alternative diterima apabila keadaan sebaliknya yaitu apabila lebih
besar dari ”.
Interval Koefisien Tingkat
Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
(23)
Pengujian koefisien korelasi dilakukan untuk memberikan gambaran dari suatu kesimpulan harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji apakah berarti atau tidak, yang diperoleh jika > . Dari hasil perhitungan ternyata sebesar 8,04 dan 2,00 pada taraf kepercayaan 95% pada derajat kebebasan (dk) = n – 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa korelasi dari kedua variabel tersebut berarti diterima atau signifikan.
Dikarenakan harga lebih besar daripada harga , maka ditolak dan diterima yaitu 8,04 > 2,00 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = 60.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menerima hipotesis alternatif ( ) dan menolak hipotesis nol yang artinya “Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi”.
4. 5 Perhitungan Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk menghitung besarnya prosentase hubungan antar variabel yaitu prosentase besarnya hubungan variabel X terhadap Y, dengan menggunakan rumus :
KD = r2 x 100 %, Hasil perhitungan diperoleh : KD = r2 x 100 %
= ( 0,732 ) x 100% = 53 %
(24)
Gam Berdasarkan disimpulkan bahwa sebesar 53% dan sisan
Berdasarkan selanjutnya dapat dia memiliki kontribusi a berprestasi mahasiswa didapatkan data bahw adalah berasal dari k faktor – faktor lain di
53%
47%
Kegiata kemaha Faktor l ambar 4.3 : Diagram Lingkaran Determinasi
Variabel X terhadap Variabel Y n hasil penghitungan koefisien determinas
a variabel X terhadap variable Y memberik sanya 47 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar p
n hasil perhitungan koefisien determinasi diambil sebuah kesimpulan bahwa kegiatan si atau sumbangan yang sangat signifikan ter swa JPTA – UPI, karena dari hasil penelitian hwa 53% penentu motivasi berprestasi mahas i kegiatan kemahasiswaan dan 47% lainnya di luar penelitian ini.
60
iatan ahasiswaan tor lainnya asi
asi, maka dapat erikan sumbangan ar penelitian ini.
i tersebut, maka n kemahasiswaan terhadap motivasi an yang dilakukan asiswa JPTA-UPI a ditentukan oleh
(25)
4.6 Pembahasan Penelitian
Pembahasan penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Setelah melalui perhitungan uji statistik, maka hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini yang berbunyi “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kegiatan Kemahasiswaan dengan Motivasi Berprestasi”. dapat teruji kebenarannya. Dalam arti bahwa penelitian ini mampu menjawab kebenaran hipotesis penelitian yang diajukan.
4.6.1 Kegiatan Kemahasiswaan di JPTA - UPI
Berdasarkan hasil penghitungan terhadap prosentase skor dari masing-masing indikator (tabel 4.1), dapat diketahui bahwa berdasarkan statistik, kegiatan kemahasiswaan di JPTA – UPI tergolong kedalam kategori baik. Hasil pengukuran statistik ini didukung oleh kondisi di lapangan dimana KMA-Kridaya sebagai induk pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di JPTA – UPI sangat sering melaksanakan kegiatan – kegiatan yang bertajuk seputar dunia mahasiswa dan profesi teknik arsitektur dimana kegiatan itu sukses terselenggara berkat kerjasama yang baik dari mahasiswa JPTA – UPI yang aktif di dalamnya.
4.6.2 Motivasi Berprestasi Mahasiswa JPTA - UPI
Sama halnya seperti kegiatan kemahasiswaan, kondisi motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI juga dapat dilihat berdasarkan hasil penghitungan terhadap prosentase skor dari masing-masing indikator pada variabel Y (tabel 4.3) yang telah tersaji di awal bab ini. Secara statistik, motivasi berprestasi
(26)
62
mahasiswa JPTA – UPI yang aktif di kegiatan kemahasiswaan termasuk ke dalam kategori baik, hal ini dilihat dari skor rata – rata yang didapatkan responden dalam pengukuran melalui instrumen angket. Hasil pengukuran melalui angket yang dihitung secara statistik menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI berada pada kategori baik.
Motivasi berprestasi pada diri individu dipengaruhi oleh banyak hal, namun berdasarkan hasil penelitian ini penulis memiliki pandangan bahwa dari sekian banyak hal yang mempengaruhi motivasi berprestasi, hal yang memiliki pengaruh paling besar adalah jika hal tersebut dihadapi secara konsisten dan terus – menerus, dengan begitu maka se kecil apapun hal tersebut akan menjadi besar pengaruhnya dikarenakan hal tersebut lebih sering dihadapi.
4.6.3 Kontribusi Kegiatan Kemahasiwaan Terhadap Motivasi Berprestasi Mahasiswa JPTA – UPI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi, “Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan kemahasiswaan dengan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI “ telah diterima. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengolahan data yang menunjukkan adanya tingkat keberartian variabel X terhadap variabel Y.
Hasil penelitian menggunakan rumus korelasi Spearman Rank menunjukkan angka sebesar 0,73. Berdasarkan kriteria penafsiran koefisien korelasi yang tertera pada Tabel 4.6 angka tersebut berada pada kategori kuat yakni berada pada kisaran 0,60 – 0,799.
(27)
Angka yang dihasilkan melalui rumus korelasi ini juga diolah kembali dengan rumus pengujian determinasi, dan sebagai hasilnya didapatlah nilai koefisien determinasi sebesar 53%. Berdasarkan angka determinasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
Besarnya angka koefisien determinasi pada penelitian ini tidak terlalu mengejutkan, karena sebagaimana kita pahami bahwa memang kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI berada dalam kategori baik. Hal ini tidak begitu saja tertulis, melainkan telah menjadi pengamatan penulis jauh sebelum penelitian ini, namun dalam perspektif penulis sebagai mahasiwa yang diajarkan untuk menganalisa sesuatu secara ilmiah dan sistematis, maka penelitian ini dianggap perlu.
Melihat bagaimana aktifnya para mahasiswa yang terlibat di setiap kegiatan, dan melihat susunan demi susunan rencana kegiatan yang berkesinambungan membuat penulis merasa yakin bahwa kegiatan yang seperti itu lah yang dapat menunjang motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa kegiatan kemahasiswaan berperan penting bagi motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI. Hal ini sangat masuk akal karena sebagaimana telah disampaikan pada bab sbelumnya bahwa sebagian besar kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang memang searah dengan kajian keilmuan di JPTA – UPI, sehingga dengan disadari atau tidak, keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
(28)
64
akan mempengaruhi penghayatan dan penjiwaan mahasiswa terhadap kajian keilmuan yang ditekuninya, dan hal ini akan merangsang mahasiswa untuk memiliki motivasi berprestasi yang baik.
Dengan aktifnya seorang mahasiswa di kegiatan kemahasiswaan, maka akan sangat banyak hal positif yang bisa diambil dan diterapkan kedalam situasi lain di dalam kehidupan dan pencapaian cita-cita mereka. Namun hal ini tentulah akan bergantung kepada pengelolaan diri masing-masing individu, karena tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa memanfaatkan sisi positif dari kegiatan kemahasiswaan, sehingga malah menjadi masalah yang justru menghambat prestasinya sebagai mahasiswa (sebagaimana tercantum pada salah satu identifikasi masalah pada latar belakang penelitian ini).
Berdasarkan temuan penelitian secara keseluruhan maka rumusan masalah pada penelitian ini telah terjawab. Hal tersebut menunjukan pula bahwa kegiatan kemahasiswaan di JPTA – UPI memiliki peranan yang penting guna meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
(29)
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian telah menjawab rumusan masalah penelitian dengan membuktikan hipotesis ”Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kegiatan kemahasiswaan dengan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI”, dan besaran nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari penelitian ini juga memberikan kesimpulan bahwa kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Mahasiswa
Sebagaimana diuraikan pada bab landasan teori, motivasi berprestasi adalah motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar keunggulan. Tujuan akhirnya sudah jelas yaitu untuk mencapai prestasi yang memuaskan demi masa depan yang terjamin dan lebih baik, dan dalam penelitian ini kegiatan kemahasiswan berkontribusi cukup baik dalam mewujudkannya, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya kegiatan kemahasiswaan sebagai sarana pengembangan diri dengan mengambil nilai – nilai positif diantaranya :
(30)
66
• Menumbuhkan jiwa kepemimpinan ;
• Menjalin rasa kebersamaan sesama mahasiswa ;
• Sebagai media pendalaman ilmu melalui sharing wawasan, dan ; • Sebagai media untuk mengembangkan pergaulan.
5.2.2 Untuk Dosen
Dosen memiliki fungsi sebagai pembimbing diharapkan diharap turut memperhatikan adanya kontribusi dari kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa. Mahasiswa sangat membutuhkan dukungan dan arahan dari dosen untuk dapat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan tetap terbimbing di dalam koridor yang positif, dan mampu mengarahkan kepada keinginan untuk terus berprestasi.
5.2.3 Untuk Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai masalah yang ada hubungan dengan penelitian ini, diharapkan dapat melakukan penelitian pada tingkat populasi yang lebih besar serta dengan fokus penelitian yang lebih beragam. Agar hasil penelitian tersebut dapat lebih jauh bermanfaat bagi banyak pihak, dan semoga hasil penelitian berikutnya akan mampu bersinergi dengan hasil penelitian ini.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ali, M. dkk. (1984). BIMBINGAN BELAJAR. Penuntun Sukses di Perguruan
Tinggi Dengan Sistem SKS (Sistem Kredit Semester). Bandung: Sinar Baru
Departemen Pendidikan Nasional. (2005) Pedoman Pengembangan Kegiatan
Kemahasiswaan. Bandung: Kantor Pembantu Rektor III UPI
Keluarga Mahasiswa Arsitektur Kridaya. 2009. Garis Besar Program Kerja. Bandung: KMA-Kridaya
Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Koeswara, Edi. (1995). Motivasi, Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa. Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosda
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumadipura, Sutedja. (2005). Mampu Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Supriyadi, T. (2003). Kontribusi Kegiatan Kemahasiswaan Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI.
(32)
68
Surya, M. (1988). Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP IKIP Bandung Syamsudin Makmun, Abin. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tim Dosen UPI. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
(1)
Angka yang dihasilkan melalui rumus korelasi ini juga diolah kembali dengan rumus pengujian determinasi, dan sebagai hasilnya didapatlah nilai koefisien determinasi sebesar 53%. Berdasarkan angka determinasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
Besarnya angka koefisien determinasi pada penelitian ini tidak terlalu mengejutkan, karena sebagaimana kita pahami bahwa memang kegiatan kemahasiswaan di JPTA-UPI berada dalam kategori baik. Hal ini tidak begitu saja tertulis, melainkan telah menjadi pengamatan penulis jauh sebelum penelitian ini, namun dalam perspektif penulis sebagai mahasiwa yang diajarkan untuk menganalisa sesuatu secara ilmiah dan sistematis, maka penelitian ini dianggap perlu.
Melihat bagaimana aktifnya para mahasiswa yang terlibat di setiap kegiatan, dan melihat susunan demi susunan rencana kegiatan yang berkesinambungan membuat penulis merasa yakin bahwa kegiatan yang seperti itu lah yang dapat menunjang motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa kegiatan kemahasiswaan berperan penting bagi motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI. Hal ini sangat masuk akal karena sebagaimana telah disampaikan pada bab sbelumnya bahwa sebagian besar kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang memang searah dengan kajian keilmuan di JPTA – UPI, sehingga dengan disadari atau tidak, keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
(2)
64
akan mempengaruhi penghayatan dan penjiwaan mahasiswa terhadap kajian keilmuan yang ditekuninya, dan hal ini akan merangsang mahasiswa untuk memiliki motivasi berprestasi yang baik.
Dengan aktifnya seorang mahasiswa di kegiatan kemahasiswaan, maka akan sangat banyak hal positif yang bisa diambil dan diterapkan kedalam situasi lain di dalam kehidupan dan pencapaian cita-cita mereka. Namun hal ini tentulah akan bergantung kepada pengelolaan diri masing-masing individu, karena tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa memanfaatkan sisi positif dari kegiatan kemahasiswaan, sehingga malah menjadi masalah yang justru menghambat prestasinya sebagai mahasiswa (sebagaimana tercantum pada salah satu identifikasi masalah pada latar belakang penelitian ini).
Berdasarkan temuan penelitian secara keseluruhan maka rumusan masalah pada penelitian ini telah terjawab. Hal tersebut menunjukan pula bahwa kegiatan kemahasiswaan di JPTA – UPI memiliki peranan yang penting guna meningkatkan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
(3)
65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian telah menjawab rumusan masalah penelitian dengan membuktikan hipotesis ”Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kegiatan kemahasiswaan dengan motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI”, dan besaran nilai koefisien determinasi yang dihasilkan dari penelitian ini juga memberikan kesimpulan bahwa kegiatan kemahasiswaan memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa JPTA – UPI.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Mahasiswa
Sebagaimana diuraikan pada bab landasan teori, motivasi berprestasi adalah motivasi untuk mencapai keberhasilan dalam kompetisi dengan beberapa standar keunggulan. Tujuan akhirnya sudah jelas yaitu untuk mencapai prestasi yang memuaskan demi masa depan yang terjamin dan lebih baik, dan dalam penelitian ini kegiatan kemahasiswan berkontribusi cukup baik dalam mewujudkannya, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya kegiatan kemahasiswaan sebagai sarana pengembangan diri dengan mengambil nilai – nilai positif diantaranya :
(4)
66
• Menumbuhkan jiwa kepemimpinan ;
• Menjalin rasa kebersamaan sesama mahasiswa ;
• Sebagai media pendalaman ilmu melalui sharing wawasan, dan ; • Sebagai media untuk mengembangkan pergaulan.
5.2.2 Untuk Dosen
Dosen memiliki fungsi sebagai pembimbing diharapkan diharap turut memperhatikan adanya kontribusi dari kegiatan kemahasiswaan terhadap motivasi berprestasi mahasiswa. Mahasiswa sangat membutuhkan dukungan dan arahan dari dosen untuk dapat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan tetap terbimbing di dalam koridor yang positif, dan mampu mengarahkan kepada keinginan untuk terus berprestasi.
5.2.3 Untuk Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai masalah yang ada hubungan dengan penelitian ini, diharapkan dapat melakukan penelitian pada tingkat populasi yang lebih besar serta dengan fokus penelitian yang lebih beragam. Agar hasil penelitian tersebut dapat lebih jauh bermanfaat bagi banyak pihak, dan semoga hasil penelitian berikutnya akan mampu bersinergi dengan hasil penelitian ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ali, M. dkk. (1984). BIMBINGAN BELAJAR. Penuntun Sukses di Perguruan Tinggi Dengan Sistem SKS (Sistem Kredit Semester). Bandung: Sinar Baru Departemen Pendidikan Nasional. (2005) Pedoman Pengembangan Kegiatan
Kemahasiswaan. Bandung: Kantor Pembantu Rektor III UPI
Keluarga Mahasiswa Arsitektur Kridaya. 2009. Garis Besar Program Kerja. Bandung: KMA-Kridaya
Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Koeswara, Edi. (1995). Motivasi, Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa. Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosda
Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumadipura, Sutedja. (2005). Mampu Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Supriyadi, T. (2003). Kontribusi Kegiatan Kemahasiswaan Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Skripsi. Pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan
(6)
68
Surya, M. (1988). Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP IKIP Bandung Syamsudin Makmun, Abin. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tim Dosen UPI. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.