EFEKTIVITAS TEKNIK JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2013/2014.

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI

PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh:

Intan Dwi Dahidi Putri 1006949

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

==================================================================

EFEKTIVITAS TEKNIK

JIGSAW

DALAM PEMBELAJARAN

DOKKAI

PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Oleh

Intan Dwi Dahidi Putri S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Intan Dwi Dahidi Putri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Intan Dwi Dahidi Putri

EFEKTIVITAS TEKNIK JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN DOKKAI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. NIP. 195201281982031002

Pembimbing II

Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D NIP. 196510131992021001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. NIP. 195201281982031002


(4)

Disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed. NIP. 195201281982031002

Penguji II

Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D NIP. 196510131992021001

Penguji III

Dr. Usep Kuswari, M.Pd NIP 195901191986011001

Penguji IV

Nuria Haristiani, M.Ed., Ph.D NIP 198209162010122002


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Eefektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang maha rahman dan rohim. Berkat izin-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Eefektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa

Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014”.

Penyusunan dan penulisan tesis ini tentu melibatkan banyak pihak. Tanpa sumbangsih pemikiran, dorongan moral dan material, penyelesaian tesis ini tidak akan berjalan mulus. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed sebagai Dosen pembimbing I sekaligus sebagai Ketua program studi pendidikan bahasa Jepang SPS UPI, Bapak Riswanda Setiadi, M.A., Ph.D sebagai Dosen pembimbing II, Bapak Dr. Usep Kuswari, M.Pd sebagai penguji I, dan Ibu Nuria Haristiani, M.Ed., Ph.D sebagai penguji II. Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam penulisan tesis ini.

Ucapan terimakasih disampaikan juga kepada Ibu Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum sebagai ketua program Pendidikan Bahasa Jepang S1 yang telah mengijinkan mengadakan penelitian di S1, Ibu Juju Juangsih, M.Pd sebagai dosen expert judgment, juga para mahasiswa semester 2 jurusan pendidikan Bahasa Jepang, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian untuk penulisan tesis ini.

Ucapan terimakasih sudah sepantasnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan kedua mertua penulis, papah-mamah (Ahmad Dahidi-Euis Kartini) dan ayah-mamah (Atang Djuhanda-Hatmida) yang tak pernah lelah memberikan dukungan, doa, dan limpahan kasih sayang yang tak terhitung. Secara khusus dan pribadi, penulis sampaikan kepada suami tercinta Ali Akbar serta ananda Bilqisa Aretha Azzaeka (Zea) yang selalu memberikan semangat dengan cara-cara uniknya.


(7)

Terakhir, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dengan balasan yang baik dan barokah. Aamiin.

Akhir kata, tesis ini belum mencapai titik sempurna sehingga diperlukan berbagai perbaikan. Saran dan kritik yang membangun bagi penelitian ini merupakan harapan dan akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan untuk kemajuan Pendidikan Bahasa Jepang pada umumnya.

Bandung, Agustus 2014


(8)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan dan Batasan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat Penelitian ... 9

1.5Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 11

2.1.2 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.3 Kelebihan Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) ... 14

2.1.4 Keterbatasan Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK) ... 15

2.2Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 16

2.2.1 Pengertian Jigsaw ... 16

2.2.2 Sintaks Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 17

2.2.3 Kelebihan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 19

2.2.4 Kelemahan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw... 19

2.2.5 Modifikasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 20

2.3Membaca ... 23

2.3.1 Pengertian Membaca ... 23


(9)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.3 Aspek-aspek Keterampilan Membaca ... 26

2.3.4 Jenis-jenis Membaca ... 29

2.4Membaca Pemahaman... 32

2.4.1 Pengertian Membaca Pemahaman ... 32

2.4.2 Tujuan Membaca Pemahaman ... 33

2.4.3 Tingkatan Membaca Pemahaman ... 34

2.5Dokkai ... 35

2.5.1 Pengertian Dokkai ... 35

2.5.2 Tujuan Dokkai ... 36

2.5.3 Aspek-aspek Dokkai ... 37

2.6Penelitian-penelitian yang Relevan ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 42

3.2 Variabel Penelitian ... 44

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.5 Instrumen Penelitian ... 45

3.5.1 Tes ... 46

3.5.2 Angket ... 46

3.6 Uji Validasi Instrumen ... 47

3.7 Prosedur Penelitian ... 48

3.7.1 Tahap Perencanaan ... 48

3.7.2 Tahap Pelaksanaan ... 48

3.7.3 Tahap Pelaporan ... 49

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.9 Teknik Analisis Data ... 50

3.9.1 Tes ... 51


(10)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 60

4.1.2 Kemampuan Dokkai Mahasiswa Sebelum dan Sesudah Diterapkan Teknik Jigsaw ... 73

4.1.2.1 Kemampuan Dokkai Sebelum Diterapkan Teknik Jigsaw ... 73

4.1.2.2 Kemampuan Dokkai Setelah Diterapkan Teknik Jigsaw ... 74

4.1.2.3 Peningkatan Kemampuan Dokkai Sebelum dan Setelah Diterapkan Teknik Jigsaw ... 76

4.1.3 Efektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 78

4.1.3.1 Uji Sifat Data ... 78

4.1.3.2 Uji Hipotesis ... 81

4.1.4 Tanggapan Mahasiswa Terhadap Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 82

4.1.4.1 Tanggapan Kesan Mahasiswa Terhadap Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 83

4.1.4.2 Tanggapan Manfaat Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 86

4.1.4.3 Tanggapan Kesulitan Penggunaan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 89

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99


(11)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain penelitian ... 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes ... 46

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ... 47

Tabel 3.4 Tabel persiapan nilai pretest dan posttest ... 51

Tabel 3.5 Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Empat ... 53

Tabel 3.6 Tabel Penafsiran Data Angket ... 57

Tabel 4.1 Kegiatan Pengumpulan Data ... 62

Tabel 4.2 Hasil Pretest ... 73

Tabel 4.3 Hasil Posttest ... 75

Tabel 4.4 Gain (Posttest-Pretest) ... 77

Tabel 4.5 Uji Normalitas Pretest dan Posttest ... 79

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ... 80

Tabel 4.7 Kesan Mahasiswa Terhadap Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 83

Tabel 4.8 Manfaat Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 86

Tabel 4.9 Kesulitan Penggunaan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai ... 89


(12)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Kelompok Asal 昼

ひる

は は で?何 ?... 64

Bagan 4.2 Kelompok Ahli 昼

ひる

は は で?何 ?... 64

Bagan 4.3 Kelompok Asal 忍者

... 67

Bagan 4.4 Kelompok Ahli 忍者

... ... 68 Bagan 4.5 Kelompok Asal み そうだ ... 70 Bagan 4.6 Kelompok Ahli み そうだ ... 71


(13)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Eefektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik

2013/2014

Penelitian ini berjudul “Eefektivitas Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Dokkai pada

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun

Akademik 2013/2014”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas

penggunaan teknik jigsaw yang diterapkan dalam mata kuliah dokkai pada mahasiswa semester 2 di Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu atau quasi eksperimental

dengan desain penelitian “One Group Pretest-Posttest”. Sampel atau sumber data penelitian

ini adalah mahasiswa semester 2 di Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014 pada kelas A. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai rata-rata pretest sebesar 68,5 dan nilai rata-rata postest sebesar 84,5. Selain itu dari hasil analisis data angket diketahui bahwa penggunaan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai mendapat respon positif dari mahasiswa karena dalam pembelajarannya mahasiswa menjadi lebih percaya diri untuk mengeluarkan pendapatnya.


(14)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa pesan-pesan dapat tersampaikan antara masing-masing individu di dalam suatu masyarakat. Bahasa dapat disampaikan baik lisan maupun tulisan. Dalam berbahasa terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh pembelajar, sebagaimana yang diutarakan oleh Tarigan (1993:1) keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills).

Salah satu aspek dari empat keterampilan tersebut adalah keterampilan membaca. Dalam perkuliahan bahasa Jepang keterampilan membaca diasah melalui mata kuliah dokkai. Jika dilihat dari penulisan huruf kanjinya 読 解, dokkai terdiri dari dua buah huruf yaitu 読む (yomu artinya membaca) dan 解く

(toku artinya membuka; membongkar; menyelesaikan; menguraikan; memecahkan; membatalkan). Sehingga kata dokkai tidak hanya mempunyai arti membaca tetapi dapat memahami apa yang dibacanya. (Juangsih, 2012:184). Hal


(15)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini dapat diperjelas lagi dengan melihat pengertian dokkai menurut Tadao dalam Nihongo Daigaku Jiten (1995:1553) bahwa:

読解と 文章 意味 内容を読むとりこと

Dokkai to wa bunsho no imi, naiyou o yomutori koto.

Dokkai adalah membaca kemudian mengambil isi dan memahami isi

tulisan tersebut.

Jadi dengan kata lain dokkai merupakan mata kuliah yang menitikberatkan mengenai pemahaman terhadap suatu wacana atau teks bahasa Jepang. Dalam pembelajaran dokkai, pembelajar tidak hanya mempelajari cara membaca suatu teks bacaan berbahasa Jepang tetapi mereka juga harus dapat memahami isi teks bahasa Jepang tersebut. Penguasaan mata kuliah dokkai sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan mata kuliah lain, karena dapat digunakan untuk menggali informasi materi bahasa Jepang yang kebanyakan sumbernya ditulis dengan menggunakan teks berbahasa Jepang.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar bahasa Jepang, pembelajar bahasa Jepang tidak jarang mengalami kesulitan dalam mata kuliah dokkai. Berdasarkan hasil pengamatan Wahani (2013:3), hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) kesulitan dalam membaca huruf kana kanji; (2) kosakata baru yang tidak dipahami; (3) unsur gramatikal yang semakin kompleks; (4) kurangnya pemahaman makna secara keseluruhan dari isi bacaan; dan (5) model pembelajaran yang digunakan pengajar. Kemudian masalah-masalah ini menjadi sebab atas berkurangnya motivasi belajar. Maka dari itu, pengajar dituntut untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi ajar.


(16)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam proses belajar mengajar banyak metode pengajaran bahasa asing yang dipakai dalam pengajaran bahasa Jepang, diantaranya grammar translation

method (metode terjemahan tata bahasa), direct method (metode langsung), gouin method, berlitz method, palmer method (oral method), army method (ASTP), total physical response (TPR), dan community language learning (counseling leaarning method). Setiap metode tersebut mempunyai kelemahan dan

kelebihannya masing-masing (Dahidi, 1993:129). Pemakaian metode yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar. Sebaliknya penggunaan metode yang tidak tepat akan menjadi penghambat dalam proses pembelajaran.

“Pembelajaran yang baik adalah memperlakukan pembelajar sebagai kreator pengetahuan, makna dan keterampilan mereka sendiri. Jadi, pembelajar dituntut belajar aktif. Pembelajaran dokkai selama ini masih bersifat konvensional, yaitu proses pembelajaran cenderung didominasi oleh dosen dan tidak semua mahasiswa berperan aktif. Padahal banyak penelitian yang menyebutkan pengajaran oleh rekan sebaya lebih efektif daripada pengajaran oleh guru”. (Lie, 2007:12).

Dewasa ini, kegiatan pembelajaran diharapkan pembelajar dapat berperan aktif, kreatif, dan mampu menganalisis yang dihadapinya sehingga kemampuan pembelajar akan lebih meningkat terutama kemampuan dalam dokkai. Salah satu metode yang mengedepankan keaktifan pembelajar adalah metode pembelajaran kooperatif atau cooperative learning yang dikembangkan oleh Spencer Kagan.


(17)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cooperative learning adalah metode yang dapat membantu pembelajar

dalam mengembangkan kemampuan komunikasi, termasuk kemampuan bahasa lisan maupun tulisan. Pembelajar dapat berinteraksi dengan pembelajar lainnya dan berlatih kemampuan lisan maupun tulisan mereka. Bisa juga sebagai sarana untuk tukar informasi kepada sesama teman. Pembelajaran model kooperatif tidak sama dengan kerja kelompok biasa, dalam pembelajaran kooperatif harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok (Slavin).

Cooperative learning memiliki beberapa tipe, yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Think Pair Share (TPS), jigsaw, problem posing, cooperative script, Numbered Heads Together (NHT), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), dan Teams Games Tournament (TGT).

Dari sekian banyaknya tipe cooperative learning yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini akan dibahas cooperative learning tipe jigsaw, dimana pembelajar bekerjasama untuk menjadi ahli dalam satu topik pembahasan atau bagian dari topik pembahasan, kemudian mereka saling berbagi informasi yang sudah dikuasai kepada anggota dalam kelompoknya. Dalam model ini pembelajar tidak hanya belajar secara aktif tetapi bisa juga mengajarkan kepada teman sekelompoknya.

Banyak penelitian yang dilakukan sehubungan dengan implementasi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, diantaranya dilakukan oleh:


(18)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Tanty Erlianingsih (2009) meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan tipe jigsaw dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA pada materi dinamika rotasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah tingkat perolehan (gain) hasil belajar siswa dalam hal pemahaman konsep dinamika rotasi untuk kelompok eksperimen model jigsaw adalah 0,45 dan untuk kelompok eksperimen model CIRC adalah 0,35. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

2) Juanda (2012) meneliti tentang efektivitas pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep

ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP. Hasil dari penelitian tersebut adalah (1) hasil dari analisis uji t independent samples test menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dalam penguasaan konsep siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep IPA yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran kelompok biasa; (2) hasil analisis aktivitas belajar siswa dengan mengunakan uji t

independent samples test menunjukkan perbedaan yang signifikan anatara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran


(19)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok biasa; (3) respon siswa sangat positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menarik dan tidak membosankan serta seluruh siswa menyatakan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan semangat belajar.

3) Edi kusnadi (2010) meneliti tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan kewarganegaraan untuk meningkatkan pengetahuan kewarganegaraan siswa. Temuan penelitian ini bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pendidikan kewarganegaraan dapat meningkatkan kompetensi kewarganegaraan siswa.

Ketiga contoh di atas adalah aplikasi teknik jigsaw dalam pembelajaran ilmu humaniora. Namun, sepanjang pengetahuan penulis, belum banyak ditemukan aplikasi teknik jigsaw ini dalam pengajaran bahasa asing, khususnya dalam pengajaran bahasa Jepang. Seperti dihasilkan pada penelitian terdahulu dalam mata pelajaran yang lain, dapat disimpulkan bahwa dalam model kooperatif teknik jigsaw ini, para pembelajar tidak hanya mengerti materi yang diberikan tetapi juga dapat menguasai materi yang disampaikan. Dengan melihat hasil penelitian terdahulu penulis akan mencoba menerapkan teknik jigsaw tersebut dalam pembelajaran dokkai, dengan judul penelitian “Efektivitas Teknik Jigsaw


(20)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam Pembelajaran Dokkai pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014”.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1) Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam kalimat tanya berikut ini:

a. Bagaimana kemampuan dokkai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah penerapan teknik Jigsaw?

b. Bagaimana efektivitas teknik Jigsaw dalam pembelajaran shokyuu dokkai di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia? c. Bagaimana tanggapan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Universitas Pendidikan Indonesia terhadap pembelajaran shokyuu dokkai

II dengan menggunakan teknik Jigsaw?

2) Batasan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:


(21)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian ini hanya akan membahas efektivitas teknik jigsaw pada mata kuliah shokyuu dokkai II di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Penerapan metode teknik jigsaw hanya pada pembelajaran Shokyuu dokkai II di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia tahun akademik 2013/2014.

c. Penelitian ini dilakukan terhadap pembelajar bahasa Jepang tingkat satu di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1) kemampuan dokkai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah penerapan teknik jigsaw;

2) efektivitas teknik jigsaw dalam pembelajaran shokyuu dokkai II di Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia; serta

3) tanggapan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Pendidikan Indonesia terhadap pembelajaran shokyuu dokkai II dengan menggunakan teknik jigsaw.


(22)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:

1) Manfaat teoretis

Dapat menjadi referensi dalam perkembangan dunia penelitian dan pendidikan bahasa Jepang, khususnya dalam menemukan alternatif strategi pengajaran yang efektif, variatif dan inovatif.

2) Manfaat praktis

a. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan sebagai strategi untuk mempermudah

dalam membaca pemahaman teks bahasa Jepang.

b. Bagi pengajar, dapat dijadikan suatu alternatif strategi pengajaran yang dapat

meningkatkan efektivitas dalam hasil pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Jepang.

c. Bagi lembaga pendidikan, diharapka hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dan pengayaan dalam membuat rancangan pembelajaran bahasa Jepang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini akan dibagi kedalam lima bab yang tiap babnya akan diuraikan sebagai berikut:


(23)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I Pendahuluan

Membahasa mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian.

BAB II Kajian Pustaka

Membahas mengenai pengertian dan teori membaca pemahaman (dokkai), pengertian dan teori cooperative learning, pengertian dan teori jigsaw.

BAB III Metodologi Penelitian

Membahas mengenai metode penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, teknik pengolahan data.

BAB IV Analisis Data

Membahas mengenai analisis data tes dan analisis data angket.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Membahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.


(24)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (Quasi Experimental Research), yaitu jenis penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok pembanding (Arikunto, 2010:124). Alasan peneliti menggunakan metode eksperimen tersebut karena peneliti fokus pada satu kelompok yang diteliti tanpa melibatkan kelompok pembanding.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan one group

pretest posttest design. Pretest dilakukan sebelum diberi treatment (perlakuan)

dalam hal ini teknik jigsaw, sedangkan posttest dilaksanakan setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Alasan peneliti menggunakan rancangan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan kemampuan mahasiswa sebelum dan sesudah diadakannya treatment. Desain eksperimen sebagai berikut:


(25)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Desain penelitian

(Arikunto, 2010:124)

Keterangan :

O1 : Pretest dilakuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi

perlakuan

X : Treatment (perlakuan dengan teknik Jigsaw)

O2 : Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi

perlakuan

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut

posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penerapan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai sebagai variabel bebas (variable independent), dan


(26)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dokkai mahasiswa sebagai variabel terikat (variable dependent). Variabel bebas ini akan mempengaruhi variabel terikat sehingga terdapat perubahan kemampuan dokkai mahasiswa.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117), sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sample. Secara bahasa, kata purposive berarti sengaja. Jadi, dengan kata lain purposive sampling berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja.

Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2008:85), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan


(27)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang (semester 2) Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2013/2014.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai ajang penelitian ini adalah jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2014/2015, dan berlangsung sekitar satu bulan pada pertengahan April sampai awal Mei 2014.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes kemampuan membaca pemahaman, sedangkan instrumen non tes berupa angket yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketertarikan siswa terhadap model pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw.


(28)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, tes yang dilakukan sebelum diberikan treatment/perlakuan (pretest) dan kedua, tes yang dilakukan setelah diberikan treatmeant/perlakuan (posttest). Pretest digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal pembelajar sebelum diberikan perlakuan menggunakan teknik jigsaw. Sedangkan posttest digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajar setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik jigsaw. Soal pretest dan posttest dalam penelitian ini terdiri dari 10 soal. Soal pretest diambil dari nouryokushiken N5 dan N4. Sedangkan soal postest diambil dari buku shokyuu dokkai 2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes

Jenis Soal Domain Indikator Nomor

Soal

Pilihan Pemahaman 1. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan

berdasarkan wacana dengan memilih pilihan yang tersedia.

2. Mahasiswa mampu memilih pernyataan yang sesuai dengan isi wacana.

2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

1, 3

3.5.2 Angket

Angket merupakan instrumen penelitian yang berbentuk non tes. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010:194). Penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup adalah pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga


(29)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden tinggal memilih. Angket digunakan untuk memperoleh informasi respon dari mahasiswa terhadap pembelajaran dokkai dengan teknik jigsaw. Angket ini dilaksanakan setelah proses pembelajaran dengan teknik jigsaw berakhir, yaitu setelah dilaksanakan posttest. Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket

No Konstruk Jumlah

Pertanyaan

Nomor Pertanyaan

1 Kesan mahasiswa terhadap teknik

jigsaw

4 1, 2, 3, 7

2 Manfaat teknik jigsaw dalam

pembelajaran dokkai

5 4, 5, 6, 8, 10

3 Kesulitan penggunaan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai

1 9

3.6 Uji Validasi Instrumen

Agar instrumen memenuhi validitas, maka instrumen yang digunakan dikonsultasikan kepada ahli (expert judgment) untuk menimbang instrumen tersebut apakah layak atau tidak. Expert judgment dalam penelitian ini adalah Juju Juangsih, S.Pd, M.Pd, setelah dikonsultasikan dapat dinyatakan bahwa instrumen layak digunakan dalam penelitian.


(30)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari tahapan perencanaan hingga tahap penyelesaian (akhir). Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan penelitian yang dilakukan, meliputi:

3.7.1 Tahap Perencanaan

a. Melakukan studi literatur lebih mendalam tentang pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dan penerapannya dalam pembelajaran membaca pemahaman (dokkai).

b. Menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian terdiri dari soal-soal untuk mengukur kemampuan membaca siswa serta angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai.

3.7.2 Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan penelitian di lapangan dimulai pada tanggal 15 April 2014 sampai dengan tanggal 6 Mei 2014. Pada tahap ini dilakukan pemilihan sampel penelitian yang hanya melibatkan satu kelas saja yang dijadikan sebagai kelas eksperimen. Tempat yang dipilih adalah Uviversitas Pendidikan Indonesia. Adapun tahapan pelaksanaan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:


(31)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Melaksanakan pretest, yang dimaksudkan sebagai pengumpulan informasi awal tentang kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan teknik

jigsaw.

b. Melaksanakan pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik

jigsaw pada kelompok kelas eksperimen tersebut. Pada kegiatan ini

akan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan.

c. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen tersebut. Posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan berupa pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw. d. Memberikan angket skala sikap kepada siswa untuk mengetahui

pendapat-pendapat siswa terhadap pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw.

e. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest untuk selanjutnya

dilakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis. f. Menarik kesimpulan hasil penelitian.

3.7.3 Tahap Pelaporan

a. Menyusun laporan mengenai penelitian yang telah dilakukan.

b. Melaksanakan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk mengetahui perkembangan atau hasil penelitian.


(32)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tes (pretest dan posttest)

Tes kemampuan pemahaman membaca (dokkai) dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran terhadap kelompok eksperimen. Hal ini dimaksudkan agar peningkatan kemampuan pemahaman membaca siswa dapat terukur.

b. Skala Sikap (angket)

Skala sikap diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran dengan teknik jigsaw berakhir, yaitu setelah dilaksanakan posttest. Pemberian skala sikap bertujuan untuk merekap sikap siswa terhadap pembelajaran

dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw.

3.9 Teknik Analisis Data

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari nilai

pretest dan posttest. Kemudian dilengkapi dengan data angket. Setelah data

diperoleh, selanjutnya dilakukan pengolahan atau analisis data dengan perincian sebagai berikut:

3.9.1 Tes


(33)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan dokkai mahasiswa sebelum dan sesudah dilakukannya treatment dalam hal ini teknik

jigsaw, pertama-tama membuat tabel persiapan nilai pretest dan posttest.

Tabel 3.4 Tabel persiapan nilai pretest dan posttest No

(sampel)

Pretest Posttest Gain

(d)

1 2 dst

Jumlah

Mean

Keterangan:

Pretest : Nilai sebelum perlakuan teknik Jigsaw Posttest : Nilai setelah perlakuan teknik Jigsaw Gain : selisih antara nilai pretest dan posttest

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) pretest menggunakan rumus:

Keterangan:

Mx : Nilai rata-rata pretest


(34)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Jumlah peserta tes

Nilai rata-rata pretest diperoleh dari pembagian antara jumlah total nilai pretest dengan jumlah peserta tes.

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) posttest menggunakan rumus:

Keterangan:

My : Nilai rata-rata postest

∑ Y : Jumlah total nilai posttest N : Jumlah peserta tes

Nilai rata-rata posttest diperoleh dari pembagian antara jumlah total nilai

posttest dengan jumlah peserta tes.

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) gain antara posttest dan pretest menggunakan rumus:

Keterangan:

Md : Nilai gain antara posttest dan pretest

∑ d : Jumlah nilai gain antara posttest dan pretest N : Jumlah peserta tes

Nilai rata-rata gain diperoleh dari selisih hasil pretest dan hasil posttest. Untuk mencari nilai gain dilakukan pembagian antara jumlah nilai gain antara posttest dan pretest dengan jumlah peserta tes.


(35)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk penentuan kriteria penilaian, penulis menggunakan nilai ubahan skala empat seperti berikut ini:

Tabel 3.5

Penentuan Kriteria dengan Penghitungan Persentase untuk Skala Empat Interval Persentase

Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat

Keterangan

1 - 4 D - A

80 - 100 4 A Baik Sekali

76 - 85 3 B Baik

56 - 75 2 C Cukup

10 - 55 1 D Kurang

Sumber: Nurgiyantoro (2012:253) Untuk interval persentase tingkat penguasaan 80 sampai 100 nilai ubahannya adalah 4, ini dapat dikategorikan pada hasil penilaian tertinggi yaitu A yang memiliki arti baik sekali. Kemudian untuk interval persentase tingkat penguasaan 76 sampai 85 nilai ubahannya adalah 3, ini dapat dikategorikan pada hasil penilaian B yang memiliki arti baik. Selanjutya untuk interval persentase tingkat penguasaan 56 sampai 75 nilai ubahannya adalah 2, ini dapat dikategorikan pada hasil penilaian C yang memiliki arti cukup. Terakhir, untuk interval persentase tingkat penguasaan 10 sampai 55 nilai ubahannya adalah 1, ini dapat dikategorikan pada hasil penilaian yang paling rendah yaitu D yang memiliki arti kurang.


(36)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui efektif atau tidaknya penerapan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai, dilakukan pengujian hipotesis. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji terhadap kesamaan beberapa bagian sampel, yaitu seragam atau tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hk dan Ho. Hk (Hipotesis kerja), yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Kemudian Ho (Hipotesis Nol), yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Kebenaran dua hipotesis di atas diuji dengan membandingkan t-hitung dan t-tabel, dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus

db = N – 1

Keterangan:

db : Nilai derajat kebebasan N : Jumlah peserta tes

Nilai derajat kebebasan diperoleh dari jumlah peserta tes dikurangi satu.

dengan menggunakan db ini maka akan diperoleh nilai t-tabel pada taraf signifikasi 5% atau 1%.


(37)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya menghitung nilai kuadrat deviasi dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

∑x²d : Jumlah kuadrat deviasi

∑d² : Jumlah gain setelah dikuadratkan

∑d : Jumlah gain secara keseluruhan N : Jumlah peserta tes

Nilai kuadrat deviasi diperoleh dari jumlah gain setelah dikuadratkan dikurangi dengan jumlah bagi antara jumlah gain secara keseluruhan kemudian dikuadratkan dengan jumlah peserta tes.

Setelah nilai kuadrat deviasi diperoleh, selanjutnya mencari nilai t-hitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

t : Nilai t hitung

Md : Nilai gain antara posttest dan pretest Xd² : Jumlah kuadrat deviasi

N : Jumlah peserta tes

Nilai t hitung diperoleh dari pembagian antara nilai gain posttest dan pretest dengan hasil pembagian antara akar dari jumlah kuadrat deviasi dengan jumlah peserta tes dikalikan nilai pengurangan jumlah peserta dikurangi satu.


(38)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan tersebut, jika nilai t-hitung lebih kecil atau sama dengan t-tabel (t-hitung < t-tabel) maka Ho diterima dan HK ditolak, dengan kata lain tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Dan jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-hitung > t-tabel) maka Ho ditolak dan HK diterima, dengan kata lain antara variabel X dan variabel Y terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

3.9.2 Pengolahan Data Angket

Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai digunakan angket. Pengolahan data angket dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan setiap jawaban angket b. Menyusun frekuensi jawaban

c. Membuat tabel frekuensi

d. Menghitung persentase frekuensi dari setiap jawaban dengan rumus


(39)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P : Persentase frekuensi dari setiap jawaban

responden

f : Frekuensi dari setiap jawaban responden

N : Jumlah responden

(Sudjana, 2005:131)

Persentase frekuensi setiap jawaban responden diperoleh dari pembagian antara frekuensi dari setiap jawaban responden dengan jumlah responden kemudian dikalikan 100 %.

e. Menafsirkan hasil angket dengan berpedoman pada tabel data berikut.

Tabel 3.6 Tabel Penafsiran Data Angket

Besar persentase Interpretasi

0% Tidak ada seorang pun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya


(40)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96% - 99% Hampir seluruhnya

100% seluruhnya

(Sudjiono, 2001:40-41) Untuk persentase 0% dapat diinterpretasikan bahwa tidak ada seorang pun yang menyetujui pernyataan yang diberikan. Pada besar persentase 1% sampai 5% dapat diartikan bahwa hampir tidak ada responden yang menyetujui pernyataan yang diberikan. Sebagian kecil responden yang menyetujui suatu pernyataan dalam angket dipersentasikan sebesar 6% sampai 25%. Selanjutnya untuk persentase 26% sampai 49% dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengahnya dari responden yang menyetujui pernyataan angket. 50% diartikan bahwa responden setengahnya menyetujui pernyataan angket. Lebih dari setengahnya responden menyetujui pernyataan angket dipersentasikan sebesar 51% sampai 75%. Kemudian 76% sampai 95% diartikan bahwa sebagian besar responden menyetujui pernyataan angket. 96% sampai 99% diinterpretasikan bahwa hampir seluruhnya responden menyetujui pernyataan yang diberikan dalam angket. Selanjutnya untuk responden yang seluruhnya menyetujui pernyataan angket dipersentasikan sebesar 100%.


(41)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian eksperimen menggunakan teknik jigsaw pada mata kuliah dokkai terhadap mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan mahasiswa dalam memahami wacana bahasa Jepang sebelum diberikan pembelajaran meggunakan teknik jigsaw dikategorikan rendah. Adapun kemampuan mahasiswa dalam memahami wacana bahasa Jepang setelah diberikan pembelajaran menggunakan teknik jigsaw dikategorikan tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis data tes

(pretest-posttest) terdapat hasil yang signifikan. Hasil rata-rata pretest mahasiswa

yaitu 68,5 sedangkan rata-rata posttest mahasiswa yaitu 84,5. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik jigsaw berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah diberikan treatment. Hal tersebut membuktikan juga bahwa penggunaan teknik jigsaw berhasil meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami wacana bahasa Jepang. 2) Teknik jigsaw efektif diterapkan dalam pembelajaran dokkai terhadap

mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI semester 2. Hal ini dinyatakan berdasarkan perolehan nilai yang dapat dicermati berdasarkan hasil statistik uji-t. Dalam perhitungan nilai t-hitung 3,76 lebih besar dari t-tabel


(42)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk derajat kebebasan (df atau db) pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,09. Karena t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, dengan kata lain hipotesis kerja penelitian ini diterima.

3) Hasil angket menunjukkan bahwa respon mahasiswa terhadap pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw sangat baik dan positif. Hal ini dapat dilihat dari pendapat responden bahwa dengan menggunakan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai, mereka merasakan kemudahan, kemandirian, meningkatnya rasa tanggung jawab, meningkatkan rasa percaya diri, merasakan keefektifan dari teknik jigsaw, merasakan ketertarikannya terhadap teknik jigsaw, merasakan peningkatan motivasi belajar, peningkatan kemampuan dokkai, dapat aktif di dalam kelas, merasakan situasi kelas yang lebih menyenangkan karena adanya hubungan yang lebih dekat dan lebih akrab dengan sesama teman. Mereka tidak merasa kesulitan dalam pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik Jigsaw.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di atas, peneliti mengajukan saran kepada berbagai pihak, terutama kepada dosen dan calon peneliti sebagai berikut:


(43)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Melihat hasil penelitian ini positif dan baik, maka teknik jigsaw dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen untuk menggunakan metode ini sebagai alternatif dalam pembelajaran bahasa Jepang khususnya dokkai. 2) Penelitian ini hanya meneliti tentang efektivitas teknik jigsaw dalam

pembelajaran dokkai. Untuk itu diperlukan penelitian selanjutnya mengenai efektivitas teknik jigsaw pada pembelajaran nihonjijo yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran bahasa Jepang.


(44)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baradja, M. F. (1990). Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP Malang. Chotimah, H. (2009). Strategi-Strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan

Kelas. Malang: Surya Pena Gemilang.

Dahidi, Ahmad. (1993). Dasar-dasar Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang. Bandung: Ekonomi.

Dupuis, M. M. (1982). Content Area Reading. New Jersey, Engliwood Cliffs: Prince-Hall, Inc.

Erlianingsih, Tanty. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

CIRC dan Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Materi Dinamika Rotasi.

Tesis: Tidak diterbitkan.

Grillet, F. (1985). Developing Reading Skill, A Practical Guide to Reading

Comprehension Exercises. London: Camridge University Press.

Harris, TL. & Hodges, E.R. (1981). A Dictionary of Reading and Related Terms. Washington: International Reading Association.


(45)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Ekosistem pada Mata Pelajaran IPA di SMP. Tesis: Tidak diterbitkan.

Juangsih, Juju. (2012). ”Pendekatan Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai: Penelitian Terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang”.

Jurnal Lingua Cultura. 6, 183-187.

Kridalaksana, H. (1984). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kusnadi, Edi. (2010). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pendidikan

Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Pengetahuan Kewarganegaraan Siswa. Tesis: Tidak diterbitkan.

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning: Mempraktekan Cooperative Learning

di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Richards, J. (1985). Longman Dictionary of Applied Linguistics. Hongkong: Longman Group Ltd.

Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Sudjianto. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Sudjiono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.


(46)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, Henry Guntur. (1990). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Wahani, Yenny Jeine. (2013). Penerapan Teknik Brainstorming pada

Pembelajaran Dokkai I Terhadap Mahasiswa Semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Manado Tahun Ajaran 2012/2013. Tesis: Tidak diterbitkan.

木村. (1988). 教授法入門 .東京:防塵者

上野、et al. (2001). 日本語教育ハンドブック 大修館書店


(1)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian eksperimen menggunakan teknik jigsaw pada mata kuliah dokkai terhadap mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan mahasiswa dalam memahami wacana bahasa Jepang sebelum diberikan pembelajaran meggunakan teknik jigsaw dikategorikan rendah. Adapun kemampuan mahasiswa dalam memahami wacana bahasa Jepang setelah diberikan pembelajaran menggunakan teknik jigsaw dikategorikan tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis data tes (pretest-posttest) terdapat hasil yang signifikan. Hasil rata-rata pretest mahasiswa yaitu 68,5 sedangkan rata-rata posttest mahasiswa yaitu 84,5. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik jigsaw berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah diberikan treatment. Hal tersebut membuktikan juga bahwa penggunaan teknik jigsaw berhasil meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami wacana bahasa Jepang. 2) Teknik jigsaw efektif diterapkan dalam pembelajaran dokkai terhadap

mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI semester 2. Hal ini dinyatakan berdasarkan perolehan nilai yang dapat dicermati berdasarkan hasil statistik uji-t. Dalam perhitungan nilai t-hitung 3,76 lebih besar dari t-tabel


(2)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk derajat kebebasan (df atau db) pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,09. Karena t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, dengan kata lain hipotesis kerja penelitian ini diterima.

3) Hasil angket menunjukkan bahwa respon mahasiswa terhadap pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik jigsaw sangat baik dan positif. Hal ini dapat dilihat dari pendapat responden bahwa dengan menggunakan teknik jigsaw dalam pembelajaran dokkai, mereka merasakan kemudahan, kemandirian, meningkatnya rasa tanggung jawab, meningkatkan rasa percaya diri, merasakan keefektifan dari teknik jigsaw, merasakan ketertarikannya terhadap teknik jigsaw, merasakan peningkatan motivasi belajar, peningkatan kemampuan dokkai, dapat aktif di dalam kelas, merasakan situasi kelas yang lebih menyenangkan karena adanya hubungan yang lebih dekat dan lebih akrab dengan sesama teman. Mereka tidak merasa kesulitan dalam pembelajaran dokkai dengan menggunakan teknik Jigsaw.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas di atas, peneliti mengajukan saran kepada berbagai pihak, terutama kepada dosen dan calon peneliti sebagai berikut:


(3)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Melihat hasil penelitian ini positif dan baik, maka teknik jigsaw dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi dosen untuk menggunakan metode ini sebagai alternatif dalam pembelajaran bahasa Jepang khususnya dokkai. 2) Penelitian ini hanya meneliti tentang efektivitas teknik jigsaw dalam

pembelajaran dokkai. Untuk itu diperlukan penelitian selanjutnya mengenai efektivitas teknik jigsaw pada pembelajaran nihonjijo yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran bahasa Jepang.


(4)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baradja, M. F. (1990). Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP Malang. Chotimah, H. (2009). Strategi-Strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan

Kelas. Malang: Surya Pena Gemilang.

Dahidi, Ahmad. (1993). Dasar-dasar Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang. Bandung: Ekonomi.

Dupuis, M. M. (1982). Content Area Reading. New Jersey, Engliwood Cliffs: Prince-Hall, Inc.

Erlianingsih, Tanty. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dan Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Materi Dinamika Rotasi. Tesis: Tidak diterbitkan.

Grillet, F. (1985). Developing Reading Skill, A Practical Guide to Reading Comprehension Exercises. London: Camridge University Press.

Harris, TL. & Hodges, E.R. (1981). A Dictionary of Reading and Related Terms. Washington: International Reading Association.


(5)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Ekosistem pada Mata Pelajaran IPA di SMP. Tesis: Tidak diterbitkan.

Juangsih, Juju. (2012). ”Pendekatan Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai: Penelitian Terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang”. Jurnal Lingua Cultura. 6, 183-187.

Kridalaksana, H. (1984). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kusnadi, Edi. (2010). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pendidikan Kewarganegaraan untuk Meningkatkan Pengetahuan Kewarganegaraan Siswa. Tesis: Tidak diterbitkan.

Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning: Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Richards, J. (1985). Longman Dictionary of Applied Linguistics. Hongkong: Longman Group Ltd.

Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Sudjianto. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Sudjiono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sutedi, Dedi. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.


(6)

Intan Dwi Dahidi Putri, 2014

Efektivitas Teknik Jigsaw Dalam Pembelajaran Dokkai Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Tahun akademik 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tarigan, Henry Guntur. (1990). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Wahani, Yenny Jeine. (2013). Penerapan Teknik Brainstorming pada

Pembelajaran Dokkai I Terhadap Mahasiswa Semester V Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Manado Tahun Ajaran 2012/2013. Tesis: Tidak diterbitkan.

木村. (1988). 教授法入門 .東京:防塵者

上野、et al. (2001). 日本語教育ハンドブック 大修館書店