Komparasi Aksara Jiantizi Bahasa Mandarin dan Ryakuji Bahasa Jepang.

(1)

ABSTRAK

Nama : Boby Hartanto Yohari

Program Studi : Sastra China

Judul : Komparasi Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan

Ryakuji

(

略字

)

Bahasa Jepang

Skripsi ini membahas mengenai komparasi Aksara Jiǎnt zì (简 体 字) Bahasa

Mandarin dan Ryakuji (略 字) Bahasa Jepang. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data-data yang

dibutuhkan berupa Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字)

bahasa Jepang tingkat dasar yang digunakan dalam ujian kemahiran bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Penulis menganalisa bentuk dan makna pada Aksara

Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) Bahasa Jepang. Dari hasil

analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan terdapat pada radikal, penggunaan unsur guratan Fánt zì (繁体字) bahasa Mandarin dan

kemiripan bentuk dengan aksara Fánt zì (繁体字) bahasa Mandarin. Makna yang

terkandung pada aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字)

bahasa Jepang yang berbentuk beda sebagian besar sama, sebesar 86% dari 65 aksara yaitu 56, begitupun pada aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang berbentuk sama, makna yang terkandung pada

kedua aksara seluruhnnya sama yaitu sebesar 100% dari 23 aksara yaitu 23.

Kata kunci: Aksara Fánt zì (繁体字), Aksara Jiǎnt zì (简体字), Ryakuji (略字),


(2)

Name : Boby Hartanto Yohari Study Program : Chinese Department

Title : The Comparison of Jiǎnt zì (简 体 字) characters of the

Mandarin language and the Ryakuji

(

略字

)

characters of

the japanese language

This paper compares the Jiǎnt zì (简体字) characters of the Mandarin language

and the Ryakuji

(

略字

)

characters of the japanese language, data were chosen

from basic character on Chinese and Japanese. The analysis examined the form and meaning of the both characters. From the analysis, it was concluded that (1) there is a radical difference (2) the difference was in the root, in order to sustain the Fánt zì (繁体字) stroke and resemblance. The meaning in Jiǎnt zì (简体字)

characters and Ryakuji

(

略 字

)

characters with different forms are the same

which constitutes 86% from 65 characters or 56 characters. The same applies to

the meaning in Jiǎnt zì (简体字) characters and Ryakuji

(

略字

)

characters with

similar characters which is 100% or 23 from 23 characters.

Keyword : Fánt zì (繁体字) characters, Jiǎnt zì (简体字) characters, Ryakuji (略


(3)

摘要

姓名 :Boby Hartanto Yohari

专业 :中文本科

论文题目 :汉语简体字与日语略字的比较

本文采取定性与定 述法,比较了汉语水平考试中的甲级简体字与日语能

力试验的初级汉字中的某些略字。在本研究中笔者分析了源自繁体字的简体 字与略字的字形后发现其主要不同点在:即简体字与略字部首的差异;汉语

使用简体字日语依然使用繁体字;简体字与略字迥然不同三种情况。65 组

字形差异的简体字与略字中有 56组字义相同,约为 86%。23组字形等同的

简体字与略字的字义完全相同。综上所述可以看出汉语中的简体字与日语的 略字虽然字形有差异,但字义还是较多相同的。


(4)

KOMPARASI AKSARA JIǍNTǏZÌ (简体字) BAHASA MANDARIN DAN

RYAKUJI (略字) BAHASA JEPANG ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

摘要 ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian ... 4

1.4 Metode Penelitian ... 5

1.5 Prosedur Penelitian ... 5

1.5.1 Populasi ... 5

1.5.2 Sampel ... 6

1.6 Teknik Pengolahan Data ... 6

Bab II ... 7

Tinjauan Pustaka ... 7

2.1 Pengertian Aksara ... 7

2.2 Pengertian Aksara Han (Hànzì汉字) ... 7

2.3 Pengertian Kanji (漢字) ... 7

2.4 Pengertian Aksara yang disederhanakan dalam Bahasa Mandarin (Jiǎnt zì简体字) ... 8

2.5 Pengertian Aksara yang disederhanakan dalam Bahasa Jepang (Ryakuji ) ... 9


(5)

Bab III ... 11

Analisis Data dan Pembahasan ... 11

3.1 Deskripsi Data ... 11

3.1.1 Antara Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) Bahasa Jepang yang Berbentuk Beda ... 11

3.1.2 Antara Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) Bahasa Jepang yang Berbentuk Sama ... 58

3.2 Statistik Data ... 60

Bab IV ... 66

Kesimpulan ... 66

4.1 Perbedaan Bentuk Antara Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) Bahasa Jepang ... 66

4.2 Makna Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) Bahasa Jepang yang Berbentuk Beda ... 69

4.3 Makna dari Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) Bahasa Jepang yang Berbentuk Sama ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pengertian aksara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 18) adalah huruf dan sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran. Di Asia, khususnya bahasa Mandarin dan bahasa Jepang, memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat, yaitu menggunakan aksara yang menunjukkan suatu makna dan simbol bunyi sebagai ragam bahasa tulisnya. Contoh:

• Bahasa Mandarin:「对」memiliki makna “benar” dan “terhadap” mempunyai bunyi “duì”

• Bahasa Jepang:「対」memiliki makna “terhadap” dan mempunyai bunyi “tai”

Bila dilihat secara sekilas, Aksara Han dan Kanji Jepang memiliki kemiripan bentuk. Kemiripan bentuk ini terjadi karena Kanji Jepang adalah aksara Han yang masuk ke kepulauan Jepang dan dipinjam bentuk aksaranya sebagai salah satu ragam bahasa tulisnya, hal ini dapat kita pahami seperti dibuktikan oleh Guanghua

Xu dalam bukunya (许光华, 2002:87) “方块汉字还深深影响着周边的国家。

日本ˎ韩国和越南所使用的汉字都是在古代由中国转入的。至今,有些国家

的文字中也都还保留着想当数 的汉字。”

“Aksara Han sangat mempengaruhi negara-negara sekitar Tiongkok. Aksara yang digunakan Jepang, Korea dan Vietnam merupakan aksara Han yang telah masuk ke negara tersebut sejak dulu kala. Sampai kini tulisan-tulisan negara-negara tersebut masih mempertahankan jumlah aksara Han yang tidak sedikit.”

Namun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah


(7)

2

serumpun, bahasa Mandarin termasuk dalam bagian rumpun bahasa Sino-tibet1, sedangkan bahasa Jepang termasuk dalam rumpun bahasa Altai2.

Baik Aksara Han bahasa Mandarin maupun Kanji bahasa Jepang, semuanya sama-sama telah mengalami perubahan atau evolusi. Kedua aksara yang pada awalnya menggunakan aksara tradisional Tiongkok atau biasa disebut

Fánt zì (繁 体 字) sebagai dasar aksara kini sudah mengalami perubahan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Guanghua Xu (2002: 85), bahwa pada tahun 1949 RRT mempublikasikan rencana penyederhanaan aksara Han, Hànzì

jiǎnhuà fāng'àn (汉字简化方案) dan akhirnya pada tahun 1964 tabel ringkasan penyederhanaan aksara berhasil diselesaikan dan menjadi standar dalam penulisan aksara dalam masyarakat Tiongkok saat itu. Aksara yang disederhanakan disebut

Jiǎnt zì ( 简 体 字 ). Tujuan penyederhanaan aksara Han saat itu adalah memudahkan seseorang dalam menulis dan mengingat suatu aksara Han. Hal tersebut dapat kita pahami dari pendapat Guanghua Xu, yang memaparkan bahwa

“这些简化字,笔画数大大 少,方便了我们对汉字的学习和认记” (许光华,

2002:85). Dalam perkembangannya, aksara Han tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 1940, ditemukannya komputer merupakan tantangan bagi aksara Han. Pada saat itu, input dan output pada komputer dirancang untuk fonetik bahasa Mandarin, akan tetapi karena guratan pada aksara tradisonal Tiongkok sangat banyak, dan merupakan hal yang sangat sulit dalam metode input dan output secara matriks. Akhirnya pada tahun 1980, Tiongkok memecahkan masalah mengenai coding cepat aksara Han, input, menyimpan, mengedit, output dan transmisi. Kini aksara Han tidak hanya dapat dengan mudah digunakan di komputer, tetapi juga beberapa aksara kuno Tiongkok bergaya kaligrafi dapat ditampilkan di komputer. Bisa dikatakan struktur aksara Han sama sekali tidak

1

Wikipedia, “Rumpun bahasa Tionghoa”, diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa_Tionghoa, pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.48

2

Wikipedia, “Bahasa Altai”, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Altai, pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.51


(8)

membebani sains dan teknologi masa kini, sebaliknya memunculkan tantangan yang baru. Hal tersebut di atas dapat dilihat dari pendapat yang dikemukakan Guanghua Xu dibawah ini:

“20 世纪 40 年代,计算机的诞生对方块汉字是个挑战。当时,计算机

的输入与输出是为拼音文字设计的,而汉字笔画繁多,用点阵方式输入和输

出特别困难。到了 80 年代,中国已 解决快汉字的编码、输入、存储、编

辑、输出和传输等问题,现在汉字不但可以轻松地应用与计算机,而且汉字 的某些古老字体地能在计算机上显示,可见汉字的方块结构丝毫没有成为现

代科技的包袱,反而进发出新的活力”

Bahasa Jepang pun menyederhanakan Kanji, aksara yang disederhanakan pada bahasa Jepang disebut Ryakuji. Suzuki (2000: 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Ryakuji adalah aksara yang disederhanakan dan menjadi aksara yang praktis penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut

dipaparkan dalam kutipan berikut: 日常生活では便利 字に って、略字とい

う。(Nichijoo seikatsu dewa benri na ji ni natte, ryakuji to iu) Contoh Ryakuji (略字) bahasa Jepang:

Seperti yang telah penulis jelaskan di atas, bahwa Ryakuji (略字) bahasa Jepang mirip dengan aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin. Hal ini dapat dibuktikan dari contoh berikut :

Selain menemukan aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin yang mempunyai perbedaan bentuk dengan Ryakuji (略字) bahasa Jepang, penulis pun


(9)

4

menemukan aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin yang mempunyai persamaan bentuk dengan Ryakuji (略字) bahasa Jepang.

Contoh : (Aksara Han)

(Kanji)

Berdasarkan hal-hal yang penulis paparkan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti perbedaan atau persamaan bentuk aksara dan makna aksara antara

aksara Jiǎnt zì (简体 ) bahasa Mandarin dan Ryakuji bahasa Jepang dalam lingkup Jiǎjízì (甲级 ) pada ujian kemahiran berbahasa Mandarin (Hànyǔ Shu píng Kǎoshì汉语

水平考试) dan ujian kemahiran berbahasa Jepang (Nouryoku Shiken能力試験) tingkat

dasar setara level 4-5. 1.2Rumusan Masalah

1. Apa saja perbedaan bentuk antara aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字)?

2. Apakah terdapat perbedaan makna pada aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang memiliki perbedaan bentuk aksara?

3. Berapa jumlah aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang memiliki bentuk aksara yang sama?

4. Apakah terdapat perbedaan makna pada aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki bentuk aksara yang sama?

1.3Tujuan dan Kontribusi Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai aksara Han dan Kanji Jepang pada umumnya. Selain itu, untuk mengetahui perbedaan makna antara aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki kemiripan bentuk dan


(10)

untuk mengetahui perbedaan bentuk aksara antara aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin (简体字) dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang.

Diharapkan melalui penelitian ini, hasil penelitian dapat memberikan kontribusi dalam bidang pengajaran aksara Han bahasa Mandarin atau Kanji bahasa Jepang, terutama bagi pembelajar yang sedang mempelajari aksara Han bahasa Mandarin dapat lebih mudah mempelajari Kanji bahasa Jepang, begitupun sebaliknya. Selain di bidang pengajaran, penulis berharap hasil dari penelitian ini bisa menjadi dasar dari terbentuknya suatu kamus aksara Han dan Kanji digital atau aplikasi input output aksara ke dalam komputer yang lebih mudah digunakan, sehingga bila ada penelitian berikutnya yang tertarik dengan bidang yang sejenis bisa melakukannya dengan lebih mudah. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi rekan-rekan mahasiswa dari fakultas Sastra yang ingin meneliti di bidang yang sama demi pengembangan ilmu pengetahuan.

1.4Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data-data yang dibutuhkan berupa Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji

(

略字

)

Bahasa Jepang. Penulis menganalisa bentuk dan

makna pada aksara Jiǎnt zì (简 体 字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji

(

略 字

)

bahasa Jepang. Data penelitian ini diperoleh dari beberapa kajian pustaka atau buku-buku yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini, antara lain mengenai buku-buku mengenai aksara Han dan Kanji dasar, kamus bahasa Mandarin dan bahasa Jepang.

1.5Prosedur Penelitian 1.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik


(11)

6

kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah aksara Han tingkat dasar (Jiǎjí甲级) yang digunakan dalam ujian kemahiran berbahasa Mandarin (Hànyǔ Shu píng Kǎoshì汉 语水平考试) yang berjumlah 800 aksara dan Kanji tingkat dasar setara level 4-5 ujian kemahiran berbahasa Jepang (Nouryoku Shiken 能力試験). Level 4-5 ujian kemahiran berbahasa Jepang berjumlah 400 Kanji dengan rincian level 5 meliputi 100 Kanji dasar dan level 4 meliputi 300 Kanji dasar.

1.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Sugiyono, 2009: 62). Sampel pada penelitian ini adalah aksara Han tingkat dasar (Jiǎjí 甲 级) yang mengalami penyederhanaan aksara yang digunakan dalam ujian kemahiran berbahasa Mandarin (Hànyǔ Shu píng Kǎoshì汉语水平 考 试) yang berjumlah 240 aksara serta padananya pada Kanji tingkat dasar setara level 4-5 ujian kemahiran berbahasa Jepang (Nouryoku Shiken能力試験).

1.6Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Berdasarkan bentuk aksara dan makna aksara, penulis mencoba untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan bentuk aksara dan makna aksara antara aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji

(

)

bahasa Jepang.

b) Membuat statistik dari data yang telah diidentifikasi. c) Mengambil kesimpulan.


(12)

Bab IV Kesimpulan

4.1Perbedaan bentuk antara aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang

Perbedaan bentuk aksara yang terdapat antara aksara Jiǎnt zì (简 体 字)

bahasa Mandarin dalam lingkup Jiǎjízì (甲 级 字) yang digunakan dalam ujian

kemahiran berbahasa Mandarin (Hànyǔ Shu píng Kǎoshì 汉 语 水 平 考 试) dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang dalam lingkup tingkat dasar setara level 4-5 ujian

kemahiran berbahasa Jepang (Nouryoku Shiken能力試験) adalah sebagai berikut:

a. Radikal pada aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin yang

mengalami penyederhanaan lebih banyak jumlahnya dibandingkan pada Ryakuji ( 略 字) bahasa Jepang. Berikut radikal yang

disederhanakan pada bahasa Mandarin sedangkan pada bahasa Jepang tidak disederhanakan:

, , , ,

Berikut adalah radikal yang tidak disederhanakan baik pada bahasa Mandarin maupun pada bahasa Jepang:

, , , , , , ,

Berikut adalah radikal yang disederhanakan baik pada bahasa Mandarin maupun pada bahasa Jepang:


(13)

67

b. Aksara Jiǎnt zì ( 简 体字 ) bahasa Mandarin sebagian besar

menghilangkan unsur guratan yang terdapat pada aksara Fánt zì

(繁 体 字) bahasa Mandarin. Sedangkan pada Ryakuji (略 字)

bahasa Jepang sebagian besar masih mempertahankan unsur

guratan aksara Fánt zì (繁体字) bahasa Mandarin.

c. Aksara Jiǎnt zì (简 体字 ) bahasa Mandarin yang memiliki

kemiripan dengan aksara Fántzì (繁体字) bahasa Mandarin sedikit

jumlahnya, sedangkan Ryakuji (略字) bahasa Jepang lebih banyak

yang memiliki kemiripan dengan aksara Fánt zì (繁体字) bahasa

Mandarin. Aksara Fánt zì

(繁体字)

bahasa Mandarin

Ryakuji (略字)

Bahasa Jepang

Aksara Fánt zì (繁体字)

bahasa Mandarin

Ryakuji (略字)

Bahasa Jepang

變 変 牆 墻

處 処 聽 聴

發 発 顏 顔

關 関 藝 芸

雞 鶏 應 応

覺 覚 豬 豕


(14)

Berikut adalah persentase statistik penggolongan aksara berdasarkan bentuk dari penyederhanaan aksara bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang:

( )

bahasa Mandarin

Ryakuji (略字)

Bahasa Jepang

( )

bahasa Mandarin

Ryakuji (略字)

Bahasa Jepang

產 産 歷 歴

從 従 氣 気

遲 遅 讓 譲

豐 豊 顏 顔

觀 観 樣 様

漢 漢 藥 薬

歡 歓 雜 雑

樂 楽

27%

10% 63%

Persentase statistik pengelompokkan aksara

berdasarkan bentuk dari a

ksara Jiǎnt zì (

简体字

)

bahasa Mandarin dan Ryakuji

(

略字

)

bahasa

Jepang

Kelompok 1 (Aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang berbentuk beda)

Kelompok 2 (Aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang berbentuk sama)

Kelompok 3 (Aksara Fánt zì (繁体字) bahasa Mandarin digunakan juga dalam Kanji bahasa Jepang)


(15)

69

Berdasarkan hasil persentase diatas, maka bisa dilihat bahwa kelompok 3 memiliki jumlah aksara terbanyak dari kelompok lain, hal ini menunjukan bahwa bahasa Mandarin mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bahasa Jepang.

4.2Makna Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字)

bahasa Jepang yang berbentuk beda

Dari hasil analisa 65 aksara yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama) memiliki jumlah aksara yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok 1.2 (Bentuk dan makna berbeda). Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama) berjumlah 56 aksara, sedangkan kelompok 1.2 (Bentuk dan makna berbeda) hanya berjumlah 9 aksara. Bila dihitung dalam persentase, maka 56 aksara menempati 86% dari jumlah keseluruhan sedangkan 9 aksara hanya menempati 14% dari jumlah keseluruhan.

Dari jumlah tersebut bisa disimpulkan bahwa makna dari aksara Jiǎnt zì

(简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang dalam ruang

lingkup aksara tingkat dasar yang memiliki perbedaan bentuk sebagian besar memiliki persamaan. Hal ini pun membuktikan bahwa bahasa Mandarin mempunyai pengaruh yang besar terhadap bahasa Jepang.

Persentase statistik pengelompokkan aksara berdasarkan makna dari aksara

Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang


(16)

4.3Makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang berbentuk sama

Dari hasil analisa 23 aksara yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama) memiliki jumlah aksara yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda). Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama) berjumlah 23 aksara, sedangkan kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda) berjumlah 0 aksara. Bila dihitung dalam persentase, maka 23 aksara menempati 100% dari jumlah keseluruhan.

Dari jumlah tersebut bisa disimpulkan bahwa aksara Jiǎnt zì (简 体 字)

bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki persamaan

bentuk aksara dalam ruang lingkup aksara tingkat dasar memiliki makna yang sama seutuhnya, Hal ini pun membuktikan bahwa Ryakuji (略字) bahasa Jepang

mengadopsi setutuhnya 23 aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin tersebut. 86%

14%

makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki perbedaan

bentuk

Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama)


(17)

71

Persentase Statistik pengelompokkan aksara berdasarkan makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang

memiliki persamaan bentuk penulis paparkan dalam grafik berikut:

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyederhanaan aksara bermanfaat bagi kedua pengguna bahasa tersebut. Penulisan aksara dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Pengguna bahasa Mandarin seharusnya bisa sedikit memahami aksara tingkat dasar pada Kanji bahasa Jepang, hal ini disebabkan karena perbedaan bentuk aksara yang tidak terlalu besar dan sebagian besar memiliki makna yang sama dengan bahasa Mandarin begitupun pengguna bahasa Jepang yang seharusnya bisa memahami aksara Han tingkat dasar ini.

100% 0%

Persentase statistik pengelompokkan aksara berdasarkan

makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki persamaan

bentuk

Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama)

Kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda)


(18)

DAFTAR SUMBER 1. BUKU

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Beuckmann, Watanabe, Kuramochi. 2008. Learning 300 Kanji Through Stories. Tokyo: Kurosio Publisher.

Beuckmann, Iwasaki. 2012. Learning 300 Kanji Through Stories II 301-500. Tokyo: Kurosio Publisher.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian Dan Kajian. Bandung: Eresco.

Keraf, Gorys. 1984. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta : PT Gramedia.

李行健. 2010. 现代汉语规范词典. 北京:外语教学与研究出版社.

Nababan, PWJ. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka. Nelson, Andrew. 1994. Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia.

Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah Corp.

Pateda, Mansoer. 2011. Linguistik sebuah pengantar. Bandung: Angkasa. Pusataka Bahasa Asing. Kamus Besar 1995. Kamus Besar Tionghoa-Indonesia.

Beijing: Pustaka Bahasa Asing.

Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika untuk ekonomi & keuangan modern. Jakarta: Salemba Empat.


(19)

73

Renariah. 2002. Jurnal Sastra Jepang artikel Bahasa Jepang dan Karakteristiknya (huruf Kanji). Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Kristen

Maranatha. 20-32.

Sudjono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan;Pendekatan Kualitatif, kuantitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Suzuki, Junko dan Ishida Toshiko, 2000 Hyooki hoo, gaikoku jin no tame no Nihongo reibun. Japan: Aratake Shuppan kabushikaisha.

培成. 2001.现代汉字学纲要. 北京:北京大学版社.

宋均芬. 汉语文字学. 北京:北京大学版社.

Ume kio, kindaichi haruhiko dkk, 1994 Nihongo daijiten. Japan: Koodaosha.

许光华. 2002.中国文化概要. 上海:汉语大词典出版社.

2. PUBLIKASI ELEKTRONIK

myquran, “Pengetahuan seputar hanzi/kanji/hanja dan pernak perniknya”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 13.04

http://myquran.org/forum/index.php?topic=15144.15;wap,

Wikipedia, “Aksara”, diakses pada tanggal 24 Februari 2014 pada pukul 08.04 http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara,

Wikipedia, “Bahasa Altai”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.51


(20)

Wikipedia, “Rumpun bahasa Tionghoa”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.48


(1)

Berdasarkan hasil persentase diatas, maka bisa dilihat bahwa kelompok 3 memiliki jumlah aksara terbanyak dari kelompok lain, hal ini menunjukan bahwa bahasa Mandarin mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap bahasa Jepang.

4.2Makna Aksara Jiǎnt zì (简体字) Bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字)

bahasa Jepang yang berbentuk beda

Dari hasil analisa 65 aksara yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama) memiliki jumlah aksara yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok 1.2 (Bentuk dan makna berbeda). Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama) berjumlah 56 aksara, sedangkan kelompok 1.2 (Bentuk dan makna berbeda) hanya berjumlah 9 aksara. Bila dihitung dalam persentase, maka 56 aksara menempati 86% dari jumlah keseluruhan sedangkan 9 aksara hanya menempati 14% dari jumlah keseluruhan.

Dari jumlah tersebut bisa disimpulkan bahwa makna dari aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang dalam ruang

lingkup aksara tingkat dasar yang memiliki perbedaan bentuk sebagian besar memiliki persamaan. Hal ini pun membuktikan bahwa bahasa Mandarin mempunyai pengaruh yang besar terhadap bahasa Jepang.

Persentase statistik pengelompokkan aksara berdasarkan makna dari aksara Jiǎnt zì (简 体 字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang


(2)

4.3Makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略 字) bahasa Jepang yang berbentuk sama

Dari hasil analisa 23 aksara yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama) memiliki jumlah aksara yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda). Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama) berjumlah 23 aksara, sedangkan kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda) berjumlah 0 aksara. Bila dihitung dalam persentase, maka 23 aksara menempati 100% dari jumlah keseluruhan.

Dari jumlah tersebut bisa disimpulkan bahwa aksara Jiǎnt zì (简 体 字)

bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki persamaan

bentuk aksara dalam ruang lingkup aksara tingkat dasar memiliki makna yang sama seutuhnya, Hal ini pun membuktikan bahwa Ryakuji (略字) bahasa Jepang

mengadopsi setutuhnya 23 aksara Jiǎnt zì ( ) bahasa Mandarin tersebut. 86%

14%

makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki perbedaan

bentuk

Kelompok 1.1 (Berbentuk beda tetapi memiliki makna yang sama)


(3)

Persentase Statistik pengelompokkan aksara berdasarkan makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang

memiliki persamaan bentuk penulis paparkan dalam grafik berikut:

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyederhanaan aksara bermanfaat bagi kedua pengguna bahasa tersebut. Penulisan aksara dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Pengguna bahasa Mandarin seharusnya bisa sedikit memahami aksara tingkat dasar pada Kanji bahasa Jepang, hal ini disebabkan karena perbedaan bentuk aksara yang tidak terlalu besar dan sebagian besar memiliki makna yang sama dengan bahasa Mandarin begitupun pengguna bahasa Jepang yang seharusnya bisa memahami aksara Han tingkat dasar ini.

100% 0%

Persentase statistik pengelompokkan aksara berdasarkan

makna dari aksara Jiǎnt zì (简体字) bahasa Mandarin dan

Ryakuji (略字) bahasa Jepang yang memiliki persamaan

bentuk

Kelompok 2.1 (Bentuk dan makna sama)

Kelompok 2.2 (Berbentuk sama tetapi memiliki makna yang berbeda)


(4)

DAFTAR SUMBER 1. BUKU

Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Beuckmann, Watanabe, Kuramochi. 2008. Learning 300 Kanji Through Stories. Tokyo: Kurosio Publisher.

Beuckmann, Iwasaki. 2012. Learning 300 Kanji Through Stories II 301-500. Tokyo: Kurosio Publisher.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Balai Pustaka.

Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian Dan Kajian. Bandung: Eresco.

Keraf, Gorys. 1984. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta : PT Gramedia.

李行健. 2010. 现代汉语规范词典. 北京:外语教学与研究出版社.

Nababan, PWJ. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka. Nelson, Andrew. 1994. Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia.

Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah Corp.

Pateda, Mansoer. 2011. Linguistik sebuah pengantar. Bandung: Angkasa. Pusataka Bahasa Asing. Kamus Besar 1995. Kamus Besar Tionghoa-Indonesia.

Beijing: Pustaka Bahasa Asing.

Purwanto, Suharyadi. 2003. Statistika untuk ekonomi & keuangan modern. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

Renariah. 2002. Jurnal Sastra Jepang artikel Bahasa Jepang dan Karakteristiknya (huruf Kanji). Bahasa Jepang Fakultas Sastra Universitas Kristen

Maranatha. 20-32.

Sudjono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan;Pendekatan Kualitatif, kuantitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.

Suzuki, Junko dan Ishida Toshiko, 2000 Hyooki hoo, gaikoku jin no tame no Nihongo reibun. Japan: Aratake Shuppan kabushikaisha.

培成. 2001.现代汉字学纲要. 北京:北京大学版社.

宋均芬. 汉语文字学. 北京:北京大学版社.

Ume kio, kindaichi haruhiko dkk, 1994 Nihongo daijiten. Japan: Koodaosha.

许光华. 2002.中国文化概要. 上海:汉语大词典出版社.

2. PUBLIKASI ELEKTRONIK

myquran, “Pengetahuan seputar hanzi/kanji/hanja dan pernak perniknya”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 13.04

http://myquran.org/forum/index.php?topic=15144.15;wap,

Wikipedia, “Aksara”, diakses pada tanggal 24 Februari 2014 pada pukul 08.04 http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara,

Wikipedia, “Bahasa Altai”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.51


(6)

Wikipedia, “Rumpun bahasa Tionghoa”, diakses pada tanggal 20 Februari 2014 pada pukul 12.48