Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : TEGALBADENG BARAT

KECAMATAN : NEGARA

KABUPATEN : JEMBRANA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Komang Ary Sandy Widiarta

No. Mahasiswa : 1320025039

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan pendampingan keluarga saya selama di lokasi KKN PPM

Tegalbadeng Barat, 26 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,

(Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt.,MM) (Misran)

DPL Desa Tegalbadeng Barat KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui,

(I Made Sudiana) Kepala Desa Tegalbadeng Barat


(3)

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 2

BAB II Identifikasi Dan Prioritas Masalah ... 4

2.1 Permasalahan Keluarga ... 4

2.2 Masalah Prioritas ... 4

2.2.1 Kesehatan ... 4

2.2.2 Pendidikan ... 5

2.2.3 Kebersihan ... 5

BAB III Usulan Pensolusian Masalah ... 7

3.1 Program ... 7

3.1.1 Kesehatan ... 7

3.1.2 Pendidikan ... 7

3.1.3 Kebersihan ... 8

3.1.4 Program Tambahan ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV Pelaksanaan, Hasil Dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 12

BAB V Penutup ... 14

5.1 Simpulan ... 14

5.2 Rekomendasi ... 14 Lampiran


(4)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan disampaikan mengenai profil dari keluarga dampingan, termasuk didalamnya membahas mengenai perekonomian keluarga bapak Misran yang meliputi pendapatan dan pengeluarannya.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Identitas dari keluarga Bapak Misran dan juga istri serta 3 orang anak dan 1 cucu sebagai objek keluarga dampingan akan ditampilkan dalam tabel 1.1 dibawah ini.

No. Nama Status Umur

(Tahun) Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Misran Menikah 55 Tamat SD Nelayan Kepala

Keluarga

2. Hindun Menikah 53 Tidak tamat SD Buruh Pabrik Istri

3. Hildayati Janda 32 Tamat SD Buruh Pabrik Anak

4. Amelia Janda 21 Tamat SD Tidak Bekerja Anak

5.

Nisa Ulfia Belum

Menikah 12 SD Pelajar Anak

6. Nazila Nur

Rahma

Belum

Menikah 8 SD Pelajar Cucu

Bapak Misran tinggal di Jalan Rajawali, Desa Tegalbadeng Barat. Keluarga dari bapak Misran merupakan keluarga yang tergolong dalam keluarga miskin. Hal ini dapat terlihat dari jenis lantai yang terdapat dirumah tersebut merupakan lantai yang merupakan tanah/semen. Dinding Rumah bapak Misran terbuat dari Bambu yang berkualitas rendah. Jamban yang digunakan oleh keluarga bapak Misran merupakan jamban milik bersama dengan beberapa tetangga sekitar Rumah tersebut. Sumber listrik/penerangan di Rumah bapak Misran bersumber dari listrik tanpa meteran. Atap yang terdapat dirumah tersebut berbahan genteng yang memiliki kualitas rendah.

Bapak Misran merupakan kepala keluarga yang memiliki seorang istri, 8 orang anak dan 7 cucu. Didalam rumahnya, bapak Misran tinggal bersama istrinya dan 3 orang anaknya serta satu cucunya. Putri dari Bapak Misran yang tinggal dalam satu atap bersama dengan beliau, yaitu Hildayati dan Amelia merupakan janda yang masih


(5)

2

menumpang dengan bapak Misran. Hildayati yang berprofesi sama dengan sang ibu, sebagai buruh pabrik memiliki 1 orang anak dari pernikahannya terdahulu. Anak

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi dari keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan ini memiliki tujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dalam bagian ini akan dibahas beberapa indikator utama terkait sirkulasi dana dari keluarga dampingan. Termasuk didalamnya adalah pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil dari penggunaan dana yang diperoleh oleh keluarga yang bersangkutan, dalam hal ini bapak Misran.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak Misran terasuk dalam keluarga miskin yang bertempat tinggal di Banjar Tengah, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Dengan berbekal pengetahuan setingkat SD, bapak Misran memilih bekerja sebagai nelayan yang pekerjaan ini sendiri tidak memiliki kepastian gaji, hal ini disebabkan pengaruh angin yang mempengaruhi jumlah ikan yang dapat ditangkap olehnya. Penghasilan yang diterima oleh bapak Misran setiap menangkap ikan berkisar antara Rp 15.000 sampai dengan Rp 100.000 per hari.

Selain bapak Misran, ibu Hindun selaku istri membantunya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan menjadi buruh pekerja di PT. Bali Maya. Ibu Hindun dibantu oleh anak pertamanya dalam bekerja. Namun penghasilan mereka yang sebesar Rp 60.000 per hari Ditambah dengan penghasilan bapak Misran masih belum cukup untuk menghidupi mereka sehari-hari. Terutama apabila sedang tidak musim ikan. Mereka terpaksa berhutang ke tetangga sekitar demi memenuhi kebutuhan. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, bapak Misran sudah pasti haru mengatur sedemikian rupa pengeluarannya. Terutama apabila penghasilan yang didapat olehnya dan istrinya dirasa kurang. Beberapa pengeluaran yang dapat dihimpun antara lain adalah pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi harian, kesehatan, dan sosial yang dapat dijabarkan sebagai berikut:


(6)

3

A. Pengeluaran Konsumsi Harian

Untuk pengeluaran sehari-hari dalam hal konsumsi, keluarga bapak Misran menghabiskan biaya yang berkisar antara 15.000 sampai dengan 25.000. Sedangkan untuk listrik dan air, bapak Misran dibantu dalam hal pembayaran oleh anak-anaknya yang juga ikut menumpang dengan listrik dan airnya.

B. Pengeluaran Kesehatan

Untuk masalah kesehatan, keluarga bapak Misran sudah terlindungi oleh Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Namun untuk beberapa penyakit, bapak Misran dan keluarga lebih memilih untuk pergi ke pengobatan tradisional dan dipatok biaya paling kecil Rp 5.000.

C. Pengeluaran Sosial

Pengeluaran bapak Misran dan keluarga dalam hal social tidak menentu, hal ini disesuaikan dengan acara tersebut dan kemampuan untuk membayar.

D. Lain-lain

Anak dan cucu bapak Misran telah terlindungi oleh BSM (Bantuan Siswa Miskin). Dengan BSM, mereka mendapatkan tunjangan biaya pendidikan sebesar Rp 225.000 per semester, atau setara dengan Rp 450.000 per tahun.


(7)

4

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pada bab ini, akan dijabarkan mengenai permasalahan yang dianggap sebagai permasalahan yang paling utama dan perlu diprioritaskan untuk dibuatkan carikan solusi melalui program-program yang tepat.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam mengidentifikasi suatu masalah, butuh suatu pendekatan langsung terhadap objek, dimana dalam hal ini adalah keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung (observasi) ke lokasi Rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pendataan yang telah dilakukan pada kunjungan awal ke Keluarga bapak Misran, didapatkan beberapa masalah. Masalah tersebut adalah pendidikan pasangan bapak Misran dan ibu Hindun yang hanya sebatas Sekolah Dasar (SD) menjadikan mereka hanya dapat bekerja sebagai nelayan dan buruh pabrik di PT. Bali Maya. Pekerjaan yang mereka lakukan bukanlah pekerjaan tetap, sehingga penghasilan yang mereka dapatkan tidak menentu, terutama apabila ikan yang didapatkan sebagai nelayan sedikit. Hal tersebut berdampak pada pengeluaran keluarga bapak Misran, mulai dari pengeluaran sehari-hari, pengeluaran untuk biaya pendidikan anak dan cucunya, serta pengeluaran lain-lainnya. Selain itu, bapak Misran juga menderita penyakit rematik. Penyakit ini dapat disebabkan beberapa faktor, mulai dari usia bapak Misran yang sudah tua hingga sikap tubuh yang salah selama kerja.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah bapak Misran, terdapat beberapa masalah yang dirasa perlu dijadikan prioritas. Beberapa masalah tersebut ditinjau dari segi masalah pendidikan, kesehatan, maupun keuangan. Adapun beberapa permasalahan yang menjadi prioritas tersebut akan diuraikan sebagai berikut : 2.2.1 Kesehatan

Dengan penghasilan keluarga tersebut yang dapat dibilang pas-pasan, pola konsumsi yang diterapkan pada keluarga bapak Misran dapat dikatakan tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh seseorang. Terutama oleh anak dan cucu bapak Misran yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan butuh kecukupan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila asupan gizi yang diterima oleh mereka kurang, maka tumbuh kembang dari otak mereka akan menjadi kurang optimal. Hal ini akan menyebabkan daya pikir yang rendah dan


(8)

5

kurang produktif. Hal ini akan menjadi beban tersendiri dikemudian hari bagi mereka.

2.2.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan kunci dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kreativitas dan pemberdayaan manusia. Apabila keterampilan serta pengetahuan yang dimiliki seseorang luas, maka akan banyak lapangan yang dapat mereka pilih. Hal ini akan meningkatkan taraf hidup seseorang dimasa depan.

Berdasarkan informasi dan hasil observasi yang dilakukan selama kunjungan awal, masalah lain yang dirasa perlu menjadi prioritas adalah perbaikan kualitas pendidikan dari anak terakhir dan cucu dari bapak Misran. Pendidikan yang didapatkan pada sekolah dasar yang diterima oleh mereka dirasa masih belum cukup. Kesibukan dari orangtua dan minimnya pengetahuan yang dimiliki keluarga bapak Misran tentu menyulitkan anak dan cucu dari bapak Misran dalam menyerap pelajaran yang didapatkan di sekolah. Oleh karena itu diperlukan pengajaran tambahan untuk menjadi tambahan bekal kedua anak ini agar dapat menjadi siswa yang unggul disekolah dan dapat memperbaiki hidup keluarga bapak Misran ini.

2.2.3 Kebersihan

Menurut KBBI, kebersihan adalah keadaan bebas kotoran (termasuk didalamnya debu, sampah, dan bau). Kebersihan merupakan cerminan bagi tiap individu atau keluarga dalam menciptakan keindahan dan menghindarkan keluarga dari penyakit-penyakit yang dapat menyerang. Selain itu, apabila sebuah keluarga dapat menjaga lingkungannya dalam kondisi bersih serta sehat, akan membuat para penghuninya nyaman dan kesehatan tubuhnya terjaga dengan baik. Kesehatan tubuh manusia berada pada posisi paling vital. Alasannya tentulah mengarah pada keberagaman kegiatan hidup manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebagai keluarga yang kurang mampu, keluarga bapak Misran dapat dikatakan tinggal dirumah yang dapat dikatakan kurang bersih. Hal ini dapat terlihat dari beberapa debu yang menempel pada perabotan rumah tangga. Pencahayaan yang masuk kedalam ruangan dirumah bapak Misran dapat dikatakan tidak memadai untuk melakukan aktivitas. Selain itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kunjungan, dapat dikatakan keluarga bapak Misran kurang memahami


(9)

6

pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya kesadaran mengenai pentingnya mencuci tangan, kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur, serta pemberantasan sarang jentik. Selain itu, kondisi dari lantai kamar Mandi keluarga bapak Misran dapat dikatakan licin akibat jarang dibersihkan Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, tentu akan mengakibatkan timbulnya penyakit atau kesakitan yang akan membebani keluarga bapak Misran.


(10)

7

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang menjadi prioritas pada bab sebelumnya, dapat dijabarkan usaha-usaha yang dapat menjadi alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh bapak Misran.

3.1Program

Usaha-usaha alternatif yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan keluarga bapak Misran akan menjadi sebuah program. Program ini kemudian akan dilaksanakan selama mahasiswa mendampingi keluarga bapak Misran dalam masa KKN. Adapun program akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah tersebut antara lain adalah: 3.1.1 Kesehatan

Untuk memecahkan masalah kesehatan bapak Misran, maka akan dilaksanakan program perbaikan gizi. Perbaikan gizi yang akan dilakukan adalah dengan menyediakan bahan-bahan makanan untuk keluarga bapak Misran dan mengolahnya dengan baik dan benar. Adapun bahan makanan yang akan disajikan untuk keluarga bapak Misran telah disesuaikan dengan 10 pesan gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, seperti menganekaragamkan makanan yang dikonsumsi, penggunaan garam beryodium, membiasakan sarapan, dan memakan makanan sumber zat besi. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan keluarga bapak Misran, terutama yang masih duduk dibangku sekolah dan juga masih bekerja dapat mendapatkan energy yang cukup untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari dan terhindar dari penyakit yang dapat dengan mudah menyerang tubuh seperti flu, batuk, dan pilek.

3.1.2 Pendidikan

Untuk memberikan pendidikan tambahan yang akan menambah wawasan dari keluarga bapak Misran yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), maka akan diberikan pelajaran tambahan yang akan dilaksanakan setiap sore atau saat libur sekolah di rumah bapak Misran. Selain itu, akan dilakukan kegiatan bimbingan belajar sore yang menyasar siswa kelas VI di SDN 03 Tegalbadeng Barat, dimana salah satu siswanya merupakan anak dari bapak Misran. Pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa tidak lepas dari pelajaran utama siswa SD dan diberikan tambahan pembelajaran mengenai bahasa Jepang. Selain itu, bimbingan


(11)

8

belajar dilaksanakan agar anak bapak Misran yang sekarang duduk di bangku kelas VI semakin terbiasa untuk mengerjakan soal dan dapat dengan mudah mengerjakan soal dan siap menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.

3.1.3 Kebersihan

Untuk memecahkan masalah kebersihan, akan diberikan beberapa alternatif kegiatan. Beberapa diantaranya adalah pembersihan perabot rumah, pemeriksaan dan pemberantasan sarang nyamuk, serta pembiasaan cuci tangan dan sikat gigi. Sebelum dilaksanakan, akan diberikan dahulu pengetahuan mengenai pentingnya kegiatan-kegiatan tersebut agar lebih dipahami oleh keluarga bapak Misran. Selain itu, untuk menopang kegiatan pemberantasan sarang nyamuk akan diberikan pula abate untuk keluarga bapak Misran agar dapat diletakkan pada tempat tempat penyimpanan air.

3.1.4 Program Tambahan

Selain ketiga program tersebut, mahasiswa ingin menumbuhkan kebiasaan untuk menabung dan ingin menambah kegiatan produksi dari keluarga bapak Misran dengan memberikan bibit tanaman cabai disekitar rumah bapak Misran. Diharapkan dengan pelaksanaan pembiasaan menabung pada keluarga bapak Misran, keluarga ini dapat menambah uang yang mereka peroleh dan bisa belajar menghemat.

3.2Jadwal Kegiatan

Pada sub-bab ini akan ditampilkan jadwal yang berupa waktu/tanggal kunjungan serta kegiatan yang dilaksanakan mulai dari awal hingga akhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa ke keluarga bapak Misran. Adapun rincian jadwal kegiatan selama pendampingan keluarga bapak Misran akan ditampilkan pada tabel 3.1 dibawah ini.

No. Tanggal Kegiatan

1 27 Juli 2016

 Berkoordinasi dengan desa mengenai

pembagian keluarga miskin atau pra-sejahtera yang akan didampingi oleh mahasiswa

 Melakukan survey lokasi dan pendataan awal

pada keluarga

2 29 Juli 2016 Memberikan informasi/penyuluhan mengenai


(12)

9

3 1 Agustus 2016 Membantu mengerjakan PR sekolah.

4 3 Agustus 2016

 Memberikan pelajaran Bahasa Asing pada

bimbel sore di SDN 03 TBB

 Membantu mengerakan PR

5 4 Agustus 2016

Memberikan bahan-bahan untuk memasak

seperti sayur mayur, ikan dan kemudian memasak.

6 7 Agustus 2016 Mengajarkan Matematika.

7 8 Agustus 2016 Memberikan penyuluhan mengenai rematik dan

membantu memijat bapak Misran.

8 9 Agustus 2016 Memberikan informasi mengenai pentingnya

cuci tangan dan cara cuci tangan yang baik.

9 10 Agustus 2016  Memberikan pelajaran Bahasa Asing pada

bimbel sore di SDN 03 TBB

10 11 Agustus 2016 Membantu mengerjakan PR dan belajar IPA.

11 12 Agustus 2016 Memantau pangan yang dikonsumsi keluarga

bapak Misran

12 13 Agustus 2016

 Memberikan penyuluhan mengenai hukum

dan kekerasan seksual di SDN 3 TBB

 Melakukan pendataan Keluarga Miskin dan memberikan buah dan susu untuk keluarga bapak Misran

13 14 Agustus 2016 Membantu mengerjakan PR dan belajar Bahasa

Indonesia

14 15 Agustus 2016 Memberikan bahan pangan dan membantu

mengolah makanan untuk keluarga

15 16 Agustus 2016

 Memberikan bahan pangan dan membantu

mengolah makanan untuk keluarga

 Memeriksa jentik pada tempat penampungan air

 Membersihkan perabotan rumah yang


(13)

10

16 17 Agustus 2016

 Memberikan bahan pangan dan membantu

mengolah makanan untuk keluarga

 Memberikan informasi mengenai pentingnya menggosok gigi

17 18 Agustus 2016 Memberikan bahan pangan dan membantu

membersihkan rumah

18 19 Agustus 2016

 Memeriksa jentk pada tempat penampungan air

 Membantu mengerjakan PR Matematika

19 20 Agustus 2016

 Memberikan pelajaran Bahasa Asing pada

bimbel sore di SDN 03 TBB

 Memberikan penyuluhan/informasi mengenai

pentingnya menabung untuk masa depan kepada anak dan cucu bapak Misran

20 21 Agustus 2016

 Memberikan bahan pangan dan membantu

mengolah makanan

 Memantau rutinitas cuci tangan dan menyikat gigi anak-anak bapak Misran yang masih bersekolah

21 22 Agustus 2016

Memberikan bahan makanan dan mengolah makanan serta membersihkan seluruh rumah bapak Misran

22 23 Agustus 2016

Memberikan bahan makanan dan mengolah makanan serta membersihkan seluruh rumah bapak Misran

23 24 Agustus 2016

Memberikan bahan makanan dan mengolah makanan serta membersihkan seluruh rumah bapak Misran

24 25 Agustus 2016

 Pemberian bahan makanan dan mengolahnya

 Penanaman tanaman untuk membantu

kegiatan produksi keluarga

25 26 Agustus 2016 Memberikan bahan makanan dan mengolah


(14)

11

bapak Misran

26 27 Agustus 2016 Perpisahan dengan bapak Misran dan Pemberian


(15)

12

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1Pelaksanaan

Kegiatan pendampingan keluarga bapak Misran dilakukan umumnya setiap pagi hari hingga siang dan dilanjutkan pada sore hari. Hal ini dikarenakan kegiatan perbaikan gizi yang harus dipantau dan kegiatan pendampingan belajar yang baru dapat dilaksanakan setelah pulang sekolah. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan pada sub-bab dibawah:

4.1.1 Waktu

Program Pendampingan Keluarga ini dilaksanakan selama program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN- PPM Unud) yang berlangsung dari tanggal 27 Juli 2016 sampai dengan 27 Agustus 2016. Dalam rentang waktu tersebut, mahasiswa mengunjungi Keluarga tersebut sebanyak 26 kali. Hal tersebut sudah disesuaikan dengan program-program lain yang akan dilaksanakan selama Kegiatan KKN-PPM Unud.

4.1.2 Lokasi

Terdapat dua lokasi dalam kegiatan pendampingan keluarga yang dilakukan. Tempat pertama merupakan rumah bapak Misran yang berlokasi di Jl. Rajawali, Banjar Tengah, desa Tegalbadeng Barat. Selain itu, kegiatan pendampingan keluarga berlangsung di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 TBB dalam rangka kegiatan meningkatkan pendidikan anak dan cucu bapak Misran.

4.2Hasil

Kegiatan pendampingan keluarga yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan ini belum dapat memperihatkan hasil. Hal ini dikarenakan solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa memerlukan waktu yang cukup lama sampai dapat menunjukkan hasil. Hasil yang dapat terlihat sampai dengan ditulisnya laporan ini adalah:

4.2.1 Kesehatan

Sampai dengan penulisan laporan, keluarga bapak Misran sudah mendapatkan asupan pangan yang sesuai dengan pesan gizi seimbang. Namun, dalam program ini tidak didukung dengan mengadakan kegiatan penimbangan.


(16)

13

4.2.2 Pendidikan

Hasil yang telah dicapai dalam program pendidikan ini adalah anak bapak Misran dapat mengetahui hal-hal yang lebih dibanding teman-temannya yang tidak mendapat pendampingan belajar. Dalam kegiatan bimbingan belajar, anak bapak Misran dan teman-temannya dapat mempelajari bahasa Jepang yang merupakan hal baru bagi mereka. Setelah mendapatkan materi, maka akan diadakan evaluasi secara berkala. Untuk hasil yang didapatkan oleh anak Pak Misran dalam kegiatan bimbingan belajar sore dan juga hasil pendampingan pembuatan PR, dapat dikatakan sudah memuaskan.

4.2.3 Kebersihan

Dalam program kebersihan, hasil pelaksanaan telah dapat terlihat. Dari program pemberantasan sarang jentik, sudah menunjukkan hasil bahwa sudah tidak terdapat jentik-jentik pada tempat penampungan air dirumah bapak Misran. Untuk pembiasaan sikat gigi dan cuci tangan, keluarga bapak Misran sudah terbisa untuk mencuci tangannya sebelum makan, setelah dari kamar mandi, setelah bekerja, dan lain sebagainya. Keluarga bapak Misran juga telah terbiasa untuk menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

4.3Kendala

Adapun kendala yang ditemui selama kegiatan pendampingan keluarga bapak Misran adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu. Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam kegiatan perbaikan gizi. Hal ini dikarenakan dana yang dimiliki oleh mahasiswa terbatas. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan bahan makanan secukupnya. Selain itu solusi yang mahasiswa dapat berikan adalah dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.


(17)

14

BAB V PENUTUP 5.1SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas, dapat ditarik simpulan seperti berikut:

1. Keluarga bapak Misran tergolong dalam keluarga miskin. Dalam satu rumah,

bapak Misran tinggal bersama satu istrinya dan tiga anak-anaknya serta satu orang cucu. Untuk memenuhi kebutuhannya, bapak Misran bekerja sebaai nelayan, sedangkan sang istri bekerja sebagai buruh.

2. Permasalahan yang terdapat di keluarga bapak Misran antara lain adalah pendidikan pak Misran dan Istrinya membuat mereka mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

3. Alternatif solusi yang dapat diusulkan antara lain adalah perbaikan gizi, pendampingan belajar anak bapak Misran, dan kegiatan pembiasaan PHBS. Gizi merupakan aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak manusia. Apabila hal ini terganggu, maka tumbuh kembang seseorang menjadi kurang optimal. Pendidikan merupakan kunci dalam

meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kreativitas dan

pemberdayaan manusia. Apabila keterampilan serta pengetahuan yang dimiliki seseorang luas, maka akan banyak lapangan yang dapat mereka pilih.

5.2REKOMENDASI

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan.

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa untuk pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam KKN PPM periode selanjutnya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dalam mempersiapkan kegiatan pendampingan keluarga, diperlukan waktu yang lama untuk penyesuaian dengan lokasi, keluarga, dan sebagainya. Maka, sebaiknya waktu KKN PPM setidaknya adalah 2 bulan. Hal ini dirasa


(18)

15

perlu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyesuaian yang lama dan program menjadi tidak optimal.

2. Diperlukan tindak lanjut nyata dari pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM.Hal ini diperlukan agar program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan bagi keluarga yang didampingi oleh mahasiswa.


(19)

16


(20)

(1)

12

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1Pelaksanaan

Kegiatan pendampingan keluarga bapak Misran dilakukan umumnya setiap pagi hari hingga siang dan dilanjutkan pada sore hari. Hal ini dikarenakan kegiatan perbaikan gizi yang harus dipantau dan kegiatan pendampingan belajar yang baru dapat dilaksanakan setelah pulang sekolah. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan pada sub-bab dibawah:

4.1.1 Waktu

Program Pendampingan Keluarga ini dilaksanakan selama program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN- PPM Unud) yang berlangsung dari tanggal 27 Juli 2016 sampai dengan 27 Agustus 2016. Dalam rentang waktu tersebut, mahasiswa mengunjungi Keluarga tersebut sebanyak 26 kali. Hal tersebut sudah disesuaikan dengan program-program lain yang akan dilaksanakan selama Kegiatan KKN-PPM Unud.

4.1.2 Lokasi

Terdapat dua lokasi dalam kegiatan pendampingan keluarga yang dilakukan. Tempat pertama merupakan rumah bapak Misran yang berlokasi di Jl. Rajawali, Banjar Tengah, desa Tegalbadeng Barat. Selain itu, kegiatan pendampingan keluarga berlangsung di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 TBB dalam rangka kegiatan meningkatkan pendidikan anak dan cucu bapak Misran.

4.2Hasil

Kegiatan pendampingan keluarga yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan ini belum dapat memperihatkan hasil. Hal ini dikarenakan solusi yang ditawarkan oleh mahasiswa memerlukan waktu yang cukup lama sampai dapat menunjukkan hasil. Hasil yang dapat terlihat sampai dengan ditulisnya laporan ini adalah:

4.2.1 Kesehatan

Sampai dengan penulisan laporan, keluarga bapak Misran sudah mendapatkan asupan pangan yang sesuai dengan pesan gizi seimbang. Namun, dalam program ini tidak didukung dengan mengadakan kegiatan penimbangan.


(2)

13

4.2.2 Pendidikan

Hasil yang telah dicapai dalam program pendidikan ini adalah anak bapak Misran dapat mengetahui hal-hal yang lebih dibanding teman-temannya yang tidak mendapat pendampingan belajar. Dalam kegiatan bimbingan belajar, anak bapak Misran dan teman-temannya dapat mempelajari bahasa Jepang yang merupakan hal baru bagi mereka. Setelah mendapatkan materi, maka akan diadakan evaluasi secara berkala. Untuk hasil yang didapatkan oleh anak Pak Misran dalam kegiatan bimbingan belajar sore dan juga hasil pendampingan pembuatan PR, dapat dikatakan sudah memuaskan.

4.2.3 Kebersihan

Dalam program kebersihan, hasil pelaksanaan telah dapat terlihat. Dari program pemberantasan sarang jentik, sudah menunjukkan hasil bahwa sudah tidak terdapat jentik-jentik pada tempat penampungan air dirumah bapak Misran. Untuk pembiasaan sikat gigi dan cuci tangan, keluarga bapak Misran sudah terbisa untuk mencuci tangannya sebelum makan, setelah dari kamar mandi, setelah bekerja, dan lain sebagainya. Keluarga bapak Misran juga telah terbiasa untuk menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

4.3Kendala

Adapun kendala yang ditemui selama kegiatan pendampingan keluarga bapak Misran adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu. Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam kegiatan perbaikan gizi. Hal ini dikarenakan dana yang dimiliki oleh mahasiswa terbatas. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan bahan makanan secukupnya. Selain itu solusi yang mahasiswa dapat berikan adalah dalam bentuk diskusi, saran, serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari keluarga dampingan tersebut.


(3)

14

BAB V PENUTUP 5.1SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas, dapat ditarik simpulan seperti berikut: 1. Keluarga bapak Misran tergolong dalam keluarga miskin. Dalam satu rumah,

bapak Misran tinggal bersama satu istrinya dan tiga anak-anaknya serta satu orang cucu. Untuk memenuhi kebutuhannya, bapak Misran bekerja sebaai nelayan, sedangkan sang istri bekerja sebagai buruh.

2. Permasalahan yang terdapat di keluarga bapak Misran antara lain adalah pendidikan pak Misran dan Istrinya membuat mereka mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

3. Alternatif solusi yang dapat diusulkan antara lain adalah perbaikan gizi, pendampingan belajar anak bapak Misran, dan kegiatan pembiasaan PHBS. Gizi merupakan aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak manusia. Apabila hal ini terganggu, maka tumbuh kembang seseorang menjadi kurang optimal. Pendidikan merupakan kunci dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta kreativitas dan pemberdayaan manusia. Apabila keterampilan serta pengetahuan yang dimiliki seseorang luas, maka akan banyak lapangan yang dapat mereka pilih.

5.2REKOMENDASI

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan.

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa untuk pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dalam KKN PPM periode selanjutnya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dalam mempersiapkan kegiatan pendampingan keluarga, diperlukan waktu yang lama untuk penyesuaian dengan lokasi, keluarga, dan sebagainya. Maka, sebaiknya waktu KKN PPM setidaknya adalah 2 bulan. Hal ini dirasa


(4)

15 perlu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyesuaian yang lama dan program menjadi tidak optimal.

2. Diperlukan tindak lanjut nyata dari pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM.Hal ini diperlukan agar program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan bagi keluarga yang didampingi oleh mahasiswa.


(5)

16


(6)

Dokumen yang terkait

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 17

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 16

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 20

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 2 49

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 8 31

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 17

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 14

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 18

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 0 15

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal badeng barat - Kecamatan Negara - Kabupaten Jegal badeng barat.

0 1 17