TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGI TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.
TINJAUAN YURIDIS KRIMINOLOGI TINDAKAN KEKERASAN
TERHADAP ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK
ABSTRAK
Panti asuhan merupakan salah satu lembaga yang diberikan
kewenangan untuk mengasuh dan mendidik anak terlantar, namun
keberadaan panti asuhan belum memberikan rasa aman dan nyaman
kepada anak asuh. Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa
kekerasan terhadap anak-anak asuh yang dilakukan orang-orang yang
berada di lingkungan sekitarnya di panti asuhan yang sangat
memprihatinkan. Penelitian ini hendak menjelaskan faktor-faktor apa yang
mempengaruhi pelaku melakukan kekerasan serta melihat efektivitas
penegakan hukum terhadap perlindungan anak asuh
Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan
menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis kriminologis, yaitu
menggunakan data berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier,
seperti peraturan perundang-undangan, buku, literature, maupun surat
kabar dan penelitian lapangan sebagai panduan dengan memaparkan
data yang diperoleh selanjuntya dianalisis. Penelitian ini juga dibantu ilmu
kriminologi yang bertujuan memperoleh gambaran yang menyeluruh dan
sistematis melalui suatu proses analisis dengan menggunakan peraturan
hukum, asas hukum, teori-teori hukum dan teori-teori kriminologi untuk
menjelaskan sebab-sebab pelaku melakukan kekerasan.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan
perspektif kriminologi, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku melakukan
tindakan kekerasan terhadap anak asuh karena lemahnya personal
control dari pelaku, lemahnya social control dari pemerintah pada
umumnya dan masyarakat di daerah tertentu yang masih menganggap
perbuatan kekerasan yang dilakukan untuk mendidik bukan merupakan
perbuatan yang tercela. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 sendiri
belum efektif untuk melindungi kepentingan terbaik bagi anak khususnya
anak asuh.
iv
TERHADAP ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK
ABSTRAK
Panti asuhan merupakan salah satu lembaga yang diberikan
kewenangan untuk mengasuh dan mendidik anak terlantar, namun
keberadaan panti asuhan belum memberikan rasa aman dan nyaman
kepada anak asuh. Hal ini terlihat dari banyaknya peristiwa-peristiwa
kekerasan terhadap anak-anak asuh yang dilakukan orang-orang yang
berada di lingkungan sekitarnya di panti asuhan yang sangat
memprihatinkan. Penelitian ini hendak menjelaskan faktor-faktor apa yang
mempengaruhi pelaku melakukan kekerasan serta melihat efektivitas
penegakan hukum terhadap perlindungan anak asuh
Metode penelitian yang digunakan adalah hukum normatif dengan
menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis kriminologis, yaitu
menggunakan data berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier,
seperti peraturan perundang-undangan, buku, literature, maupun surat
kabar dan penelitian lapangan sebagai panduan dengan memaparkan
data yang diperoleh selanjuntya dianalisis. Penelitian ini juga dibantu ilmu
kriminologi yang bertujuan memperoleh gambaran yang menyeluruh dan
sistematis melalui suatu proses analisis dengan menggunakan peraturan
hukum, asas hukum, teori-teori hukum dan teori-teori kriminologi untuk
menjelaskan sebab-sebab pelaku melakukan kekerasan.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan
perspektif kriminologi, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku melakukan
tindakan kekerasan terhadap anak asuh karena lemahnya personal
control dari pelaku, lemahnya social control dari pemerintah pada
umumnya dan masyarakat di daerah tertentu yang masih menganggap
perbuatan kekerasan yang dilakukan untuk mendidik bukan merupakan
perbuatan yang tercela. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 sendiri
belum efektif untuk melindungi kepentingan terbaik bagi anak khususnya
anak asuh.
iv