Fenomena Iklan Kampanye Politik.
~--SEPUTAR INDONESIA
o Sabtu o Minggu
o Selasa 0 Rabu . KamisJ
4
~ 21 6 227 823 9 24 10 25 11 26 12 27 -1328 14 29 15 30
20
Jumat
3
19
o Mar
OApr
OMei
OJun
OJul
0 Ags
OSep
Ii~ EBATMAHASISWA
"FENOMENA IKLAN KAMPANYE POLlTIK"
l\1[edia Harus Netral
MARAKNYA iklan politik baik di
media eetak maupun elektronik eenderung membuat peranan media berubah. Peran media yang seharusnya
. menjadi pihak penyampai informasi
seeara netral malah menjadi bias ketikamediaitumenampilkaniklan politik dengan mtensitas tinggi.
SHIFA
Dari situ bisa timbul anggapan bah. IMIRANDARI
wa ada keberpihakan media dalam ikMahasiswi
Ian politik yang mereka tayangkan.
FikomUnpad Hal lain, iklan politik yang bisa tampiI
di media kebanyakan partai politik
besar yang sudah punya 'nama, sedangkan partai-partai
keeiljarangkitalihat.
Fenomena lain di balik iklan politik ini adalah
besarnya costbelanja iklan politik.Partai-partai tersebut
bisa menghabiskan miliaran hingga triliunan rupiah
untuk kampanye mereka, termasuk melalui iklan
politik.
Menurut saya,alangkah lebih baik bila dana tersebut
digunakan partai untuk kampanye yang lebih
bermanfaat buat rakyat, seperti bantuan sosial kepada
yangmembutuhkan. (*)
Seperti Iklan Produk
PARTAIpolitikmemasangiklanmelalui media-media dengan tujuan ingin
mendapat suara yang banyak pada
pesta demokrasi yang sebentar lagi kita rayakan, sebenarnya sah-sah saja.
Iklan politik pada pemilu tahun ini
eukup kreatif dan bervariasi. Hal itu
.....
bisa dilihfl.tdari segmentasi setiap parA. TAUFIK
taiyang berbeda-beda.AdayangmemHIDAYAT
bidik petani, kalangan pedagang keMahasiswa
eiI,danlain-lain.
Fikom Unpad
Hal ini pula membuat iklan politik
sudahsepertiiklan produkyangmenawarkan barang dengan janji-janji manis. Tidak salah
memang, namanya juga iklan. Sudah pasti akan
mempromosikan produk pemasangnya, yang dalam hal
ini adalah partai politik. Mereka pasti ada maunya.
Namun, bagaimanapun masyarakat perlu diberi
peneerdasan bukan hanya sekadar menjual janji-janji
kosong. Iklan kampanye politik, belum tentu bisa
I;Iltmggambarkan kualitas para ealeg dan belum
menyentuh substansi namun lebih banyak berbicara
sesuatu di permukaan yang bisa dimanipulatifdemi
kepentingan tertentu. (*)
- -- - -=--
Kliping
Humos
Unpod
2009
OOkt
ONov
16
ODes
31
o Sabtu o Minggu
o Selasa 0 Rabu . KamisJ
4
~ 21 6 227 823 9 24 10 25 11 26 12 27 -1328 14 29 15 30
20
Jumat
3
19
o Mar
OApr
OMei
OJun
OJul
0 Ags
OSep
Ii~ EBATMAHASISWA
"FENOMENA IKLAN KAMPANYE POLlTIK"
l\1[edia Harus Netral
MARAKNYA iklan politik baik di
media eetak maupun elektronik eenderung membuat peranan media berubah. Peran media yang seharusnya
. menjadi pihak penyampai informasi
seeara netral malah menjadi bias ketikamediaitumenampilkaniklan politik dengan mtensitas tinggi.
SHIFA
Dari situ bisa timbul anggapan bah. IMIRANDARI
wa ada keberpihakan media dalam ikMahasiswi
Ian politik yang mereka tayangkan.
FikomUnpad Hal lain, iklan politik yang bisa tampiI
di media kebanyakan partai politik
besar yang sudah punya 'nama, sedangkan partai-partai
keeiljarangkitalihat.
Fenomena lain di balik iklan politik ini adalah
besarnya costbelanja iklan politik.Partai-partai tersebut
bisa menghabiskan miliaran hingga triliunan rupiah
untuk kampanye mereka, termasuk melalui iklan
politik.
Menurut saya,alangkah lebih baik bila dana tersebut
digunakan partai untuk kampanye yang lebih
bermanfaat buat rakyat, seperti bantuan sosial kepada
yangmembutuhkan. (*)
Seperti Iklan Produk
PARTAIpolitikmemasangiklanmelalui media-media dengan tujuan ingin
mendapat suara yang banyak pada
pesta demokrasi yang sebentar lagi kita rayakan, sebenarnya sah-sah saja.
Iklan politik pada pemilu tahun ini
eukup kreatif dan bervariasi. Hal itu
.....
bisa dilihfl.tdari segmentasi setiap parA. TAUFIK
taiyang berbeda-beda.AdayangmemHIDAYAT
bidik petani, kalangan pedagang keMahasiswa
eiI,danlain-lain.
Fikom Unpad
Hal ini pula membuat iklan politik
sudahsepertiiklan produkyangmenawarkan barang dengan janji-janji manis. Tidak salah
memang, namanya juga iklan. Sudah pasti akan
mempromosikan produk pemasangnya, yang dalam hal
ini adalah partai politik. Mereka pasti ada maunya.
Namun, bagaimanapun masyarakat perlu diberi
peneerdasan bukan hanya sekadar menjual janji-janji
kosong. Iklan kampanye politik, belum tentu bisa
I;Iltmggambarkan kualitas para ealeg dan belum
menyentuh substansi namun lebih banyak berbicara
sesuatu di permukaan yang bisa dimanipulatifdemi
kepentingan tertentu. (*)
- -- - -=--
Kliping
Humos
Unpod
2009
OOkt
ONov
16
ODes
31