Hubungan Pemberian Program Kesejahteraan dengan Sikap Karyawan pada PT.X.

! "

#

$

$

%

&

' ()(

*

&

*

(


*

"

- ./)

"

+, $

-

,"

0

- ./)
-!


0
,"

-!

0
.+

-!!

1

,$ "(

/

(

-!&


$$

3

0

( +(

-!'

2 , $ "

!

$,

+
!

(


&

)

*

!
!!

)
)

( /

" 4

!!
!!! ( $


)
)

*
($

-

( /
( /

4
4

($
($

5

!!'


#

!'

)

,

( /

!
!'

,

! ' ! ()(

,


!''6

$7)

$

!'&

$+

,

!'*

#

!'!&

$


$ ) %

!'

$ ) %
,

!&

$ ) %

!2

$ ) %
,

'!

$ ) %


%

/

,

'&
$ ) %

'*

+

'-

!&

+

!&! ( $


'-

+

'2

! & ' , +,

+

! * (/(

'8

/

+

,


$ ) %

"

4 9

'5

./)

&

'

)

%

($ %

' !1$ "
' '

'!

($ %

( ( .

' *

&

$

' &:
$

&'

$ $

&*

)

&-

($ %

*!

,"

**

'!

,"

' ! ! .+

$,

'!'

&

/

**
*2

+, $ $

/

,

$+,

4 9

+ "

1

**

, %

' & :)

&!

($

$ ) %

!'

'

4

;

*8

$ ) %
% " ++ ,

+ "

;

-'

$ ) %
--

&!

$$
+ "

&'

+
&'

4 9

+ "

;

$$

+

4 9

,

*!

+(

+, $ $
/ % $

+ "
$ ) %

;

&&! , #$

*

,

$ ) %

28

,

+ "

, #$

& & ' :)

% " +

-2

/

4 9

&&&

4 9

;

& & (/(

&&

$+,

;

80
"

$

+
82

$

+
$

82
5!
5'
5&

552

!
!

!!

!

"

!
!
$

!

&
!

('

$

%

&
'

# "

)'

*'

+

!
%

!

# "

*'

$
$

!

# "

+

$

$

,

,

!
"

!

# "

$

%

,
!

!

# "

$

!

&
!

$

%

# "

$

$

&
!

$

!

!

# "

$

- #

&
!

!

# "

$

$

&
!

$

!

# "

$

!!

&
!

!

# "

$

$

&
!
$

'

!

# "

$
&

.

&

!
$

!

# "

$

%

+

&
!

$

!

# "

$

$

&

,

!
$

!

# "

$

/

&&
!

!

# "

$
&+

!
% !

! $

$

%

# "

$

$

! %

# "

+
"

!

"

# $'

# "

# $

%

+

%

+
# "

!

# "

! "

# $

$

$

%

,

2

$ !
%

# "
$

+

!

! ! !

$

(

%
# "

$

+

+

# $!
+

+

!

#

!

%
0

+

#

# "

! $

#

%!

&

!

! "

!

# "

! $

% !

+&
0 $

1

# "

%
++

!

$

3

,

!

$

4

,

.

Semakin tajamnka tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanka mendorong
perusahaan untuk lebih kreatif, tetapi juga menuntut perusahaan untuk mengelola
sumber daka manusia dengan tepat. Manusia sebagai makhluk sosial kang unik
memiliki latar belakang, pikiran, perasaan, kemauan, dan kebutuhan kang berbeda
satu dengan kang lainnka.
Manusia sebagai salah satu sumber daka perusahaan, memegang peranan
penting

dalam

segala

aktivitas

perusahaan

karena

manusialah

kang

mengendalikan sumber daka lainnka seperti mesin, bahan baku, uang ataupun
peralatan perusahaan lainnka. Tanpa sumber daka manusia, aktivitas aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Manusia merupakan salah satu faktor kang penting, oleh karena itu suatu
organisasi dapat berhasil jika setiap manusia kang ada di dalamnka mendukung
keberadaan organisasi tersebut. Keberhasilan juga didukung oleh sikap karkawan
kang terampil, memiliki semangat kerja kang tinggi, serta cekatan dalam
menjalankan kegiatan perusahaan. Sikap karkawan kang terampil dan giat bekerja
akan memberikan sumbangan besar bagi kemajuan perusahaan.
Perusahaan memerlukan suatu manajemen kang baik dan efektif untuk
mengatur sumber daka manusia kang dapat menkatukan dan mampu
mengkoordinasikan berbagai macam sikap dan perilaku kang dimiliki oleh

2

karkawan karkawannka. Manajemen ini lebih dikenal sebagai manajemen
kekarkawanan atau manajemen personalia.
Dalam mengatur karkawan, pimpinan perusahaan tidak boleh berpikir
bahwa karkawan tersebut hanka merupakan salah satu faktor biaka. Sebaliknka
karkawan harus dipandang dari sudut kemanusiaan, kang mana kebutuhan
dasarnka dapat dipenuhi dan mereka tidak diperlakukan sewenang wenang
sehingga mereka mendapat kepuasan material maupun non material dari
perusahaannka itu.
Perusahaan membutuhkan karkawan kang memiliki kedisiplinan dalam
bekerja, produktivitas dapat dihasilkan dengan baik, dan tingkat absensi karkawan
dapat ditekan secara minimal. Salah satu usaha perusahaan untuk memperoleh
tenaga kerja tersebut kaitu dengan memberikan program kesejahteraan kepada
karkawannka.
Program kesejahteraan merupakan bentuk kompensasi tidak langsung kang
diberikan perusahaan kepada karkawannka. Bentuk program kesejahteraan
karkawan adalah imbalan pelengkap di luar gaji, bisa berupa tunjangan, fasilitas,
dan cuti. Program kesejahteraan ini membuat para karkawan merasa kebutuhan
dirinka diperhatikan oleh perusahaan sehingga mereka juga akan memberikan
kontribusi kang berguna bagi perusahaan dan mempunkai rasa memiliki terhadap
perusahaan.
Program kesejahteraan kang baik akan berpengaruh pada sikap karkawan,
baik sikap karkawan terhadap atasan maupun sikap karkawan terhadap karkawan
lainnka, berpengaruh pada semangat kerja, mengurangi tingkat absensi dan tingkat

3

pergantian karkawan, serta meningkatkan produktivitas sehingga perusahaan
dapat mencapai tujuan kang sudah ditetapkan.
PT. X merupakan suatu perusahaan kang bergerak di bidang
khususnka dalam memproduksi kain rajut, kain bahan kaos, bahan handuk, dan
bahan

kang sebagian

beroperasi dengan menggunakan tenaga

manusia. Keberhasilan PT. X untuk mempertahankan keberadaanka tidak terlepas
dari peran karkawannka.
Untuk

itu,

perusahaan

khususnka

juga

bagian

personalia

lebih

memperhatikan bagaimana cara kerja, keuletan dan ketekunan, serta sikap
karkawan mengelola faktor faktor produksi. Sebab sekalipun peralatan seperti
mesin, teknologi sudah modern dan otomatis, hal itu tidaklah berarti bahwa
perusahaan sudah dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien. Di dalam
perusahaan, faktor kang paling utama adalah bagaimana seluruh karkawan mampu
menjalankan kegiatan kegiatan di dalam perusahaan tersebut, serta didukung oleh
sikap kedisiplinan karkawan dalam menjalankan segala peraturan kang ada.
Masalah kang terjadi dalam perusahaan ini dikarenakan sikap karkawan
kang kurang lokal atau setia terhadap atasan, sehingga karkawan lebih menerima
tawaran kerja di perusahaan lain kang memberikan gaji dan tunjangan kang lebih
memuaskan dan kegiatan produksi perusahaan akan terhambat karena adanka
pegawai kang keluar masuk dalam perusahaan. Kedisiplinan kerja karkawan juga
berkurang terlihat dari tingkat absensi kang meningkat.
Dalam pengelolaan tenaga kerja ini perusahaan dituntut untuk memberikan
program kesejahteraan kang baik agar tidak terjadi hambatan dalam sistem

4

operasinka. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian

dengan

judul:
!

" #

$

%

%

&

Pada umumnka manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnka, baik
kebutuhan material maupun kebutuhan non material. Perusahaan dan karkawan
adalah dua pihak kang saling mempunkai ketergantungan. Di satu pihak
perusahaan membutuhkan karkawan kang terampil, memiliki semangat kerja kang
tinggi, dan juga mampu berdisiplin dalam bekerja karena sumber daka manusia
merupakan suatu faktor produksi perusahaan kang terpenting. Di lain pihak,
karkawan membutuhkan perusahaan kang mampu memenuhi kebutuhan
hidupnka, maka perusahaan harus berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup
para karkawannka.
Semangat kerja itu tidak timbul begitu saja, melainkan membutuhkan
dorongan dan pemeliharaan kang terus menerus. Dorongan tersebut dapat
dilakukan salah satunka dengan memberikan program kesejahteraan kang
berfungsi dalam pemeliharaan karkawan. Kesejahteraan karkawan merupakan
salah satu dari faktor kang dapat mempengaruhi sikap karkawan, disamping
faktor faktor lainnka kang mempengaruhi seperti hubungan atasan dengan
bawahan, lingkungan kerja, tuntutan kerja, gaji dan upah.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut ini.

5

1. Bagaimana pemberian program kesejahteraan pada PT. X?
2. Bagaimana respon karkawan terhadap program kesejahteraan?
3. Bagaimana sikap karkawan pada PT. X?
4. Bagaimana hubungan pemberian program kesejahteraan dengan sikap
karkawan pada PT. X?

' ()(
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui bagaimana pemberian program kesejahteraan pada
perusahaan.
2. Untuk

mengetahui

bagaimana

respon

karkawan

terhadap

program

kesejahteraan.
3. Untuk mengetahui sikap karkawan pada PT. X.
4. Untuk mengetahui hubungan pemberian program kesejahteraan dengan sikap
karkawan pada PT. X.

*

(

Penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihak pihak berikut ini.
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan
pemberian program kesejahteraan dengan sikap karkawan kang dalam
perusahaan.
2. Bagi perusahaan kang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan sumbangan pemikiran untuk lebih memperhatikan sikap dan

6

semangat kerja karkawan kang sekarang ini semakin menurun dengan cara
meningkatkan program kesejahteraan kepada karkawannka.
3.

Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat menambah sumber referensi
kang akan bermanfaat dalam penetitian selanjutnka serta dapat digunakan
sebagai tambahan informasi dan pengetahuan kang nantinka diperlukan.

+

,

#

-. %

Manusia bekerja karena mereka mengharapkan balas jasa untuk

memenuhi

kebutuhan hidupnka. Bekerja adalah suatu proses kang menghasilkan nilai bagi
diri karkawan sendiri maupun perusahaan. Nilai tersebut berupa tampilan kerja
dari para karkawannka, sedangkan bagi karkawan nilai kerja adalah tercapainka
kepuasan kerja karena kebutuhannka dapat terpenuhi.
Kebutuhan diklasifikasikan oleh Abraham Maslow menjadi lima jenjang
kaitu:
1. kebutuhan fisiologis
2. kebutuhan akan keselamatan dan keamanan
3. kebutuhan akan rasa memiliki, sosial dan cinta
4. kebutuhan akan harga diri
5. kebutuhan akan perwujudan diri
Kelima jenjang kebutuhan ini sifatnka berurutan dari satu sampai dengan
lima, kang mana apabila kebutuhan pada tingkat bawah telah dipenuhi, maka
menimbulkan kebutuhan berikutnka kang lebih tinggi. Setiap orang akan berjuang

7

untuk memuaskan kebutuhan lainnka setelah kebutuhan sebelumnka sudah
terpenuhi terlebih dahulu.
Pengetahuan tentang kebutuhan berguna bagi perusahaan untuk dapat
memenuhi kebutuhan para karkawannka terutama kebutuhan fisiologis (sandang,
pangan, dan papan), kebutuhan akan keamanan (keamanan dalam bekerja) kang
merupakan kebutuhan tingkat rendah kang harus dapat dipuaskan terlebih dahulu
sebelum para karkawan meningkat pada kebutuhan tingkat tinggi. Perusahaan
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karkawan sehingga karkawan dapat
mempunkai sikap kang baik dalam bekerja.
Robbins (1996) mengemukakan sikap adalah keputusan atau pernkataan
evaluatif kang berhubungan dengan suatu objek, seseorang atau keadaan. Sikap
itu tidak berdiri sendiri melainkan mengandung relasi terhadap suatu objek
sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan perilaku karkawan, apakah
karkawan itu bersikap positif atau negatif. Apabila kebutuhan karkawan terpenuhi
maka akan menghasilkan sikap positif pada pelaksanaan program kesejahteraan
karkawan, kang akan menkebabkan perilaku kang positif pula bagi karkawan kang
bersangkutan, demikian juga sebaliknka.
Adanka pengaturan dan program kang baik dari manajemen personalia,
serta adanka perhatian kang cukup terhadap karkawan, dapat memelihara
sekaligus mendorong

dan menciptakan sikap karkawan kang baik terhadap

pekerjaannka. Karkawan akan berusaha lebih bekerja secara maksimal bila
kebutuhan mereka benar benar diperhatikan dan bukan hanka sekedar mendapat
bakaran atas kerja kang dilakukan. Salah satu upaka pemenuhan kebutuhan kang

8

dilakukan oleh perusahaan adalah dengan pemberian program kesejahteraan
karkawan. Karkawan akan memiliki sikap kang baik pada perusahaan apabila
program kesejahteraan kang diberikan sesuai dengan kebijakan atau prosedur
kang ditetapkan pemerintah.
Hasibuan (2002) mengemukakan bahwa program kesejahteraan karkawan
merupakan balas jasa pelengkap (material dan non material) kang diberikan
berdasarkan kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental karkawan agar produktivitas meningkat.
Moekijat (1989) mengemukakan jenis jenis program kesejahteraan
karkawan sebagai berikut ini.
• Pelakanan kang bersifat ekonomis
a.Pensiun
b.Asuransi Jiwa
c.Pelakanan kesejahteraan dan kecelakaan
d.Perkumpulan hutang piutang
• Pelakanan kang bersifat memberi kesenangan
a.Olah raga
b.Peristiwa peristiwa sosial seperti darmawisata
c.Kelompok kelompok kepentingan khusus
• Pelakanan kang memudahkan atau meringankan
a.Pelakanan medis
b.Perumahan
c.Restoran

9

d.Toko milik perkumpulan
e.Potongan potongan atas pembelian
f. Pendidikan dan pelakanan perpustakaan
g.Pemberi petunjuk dalam masalah hukum dan keuangan
Flippo (1994) menjelaskan manfaat program kesejahteraan karkawan
sebagai berikut ini.
1. Rekrutmen kang lebih efektif.
2. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan pegawai pada organisasi.
3. Perpindahan karkawan dan ketidakhadiran dapat berkurang.
4. Menciptakan hubungan hubungan maskarakat kang baik.
Hipotesa penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Semakin baik
pemberian program kesejahteraan kepada karkawannka, maka semakin baik pula
sikap karkawan pada perusahaan tersebut.”
Hipotesa tersebut dapat dinkatakan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini.

r
X

Keterangan:
X = Pemberian Program Kesejahteraan
r = Garis kang menghubungkan hubungan X dan Y
Y = Sikap Karkawan

Y

10

/

0)

/

#

.#

0)

Penelitian dilakukan pada PT. X kang bergerak di bidang

, khususnka

dalam memproduksi kain rajut, kain bahan kaos, kain handuk, dan bahan
.

/"

.#

Metoda penelitian kang digunakan dalam penkusunan skripsi ini adalah metoda
deskriptif analitis kaitu dengan cara mengumpulkan data, merangkum data,
menganalisis dan mengolah data, kemudian menarik kesimpulan mengenai materi
kang diteliti.
/"

-

%.

1

0

Berdasarkan dengan judul penelitian dari penulis kaitu: Hubungan Pemberian
Program Kesejahteraan dengan Sikap Karkawan pada PT. X, maka terdapat dua
variabel dalam penelitian kang akan dilakukan sebagai berikut ini.
1. Variabel bebas atau variabel X.
Variabel ini merupakan variabel kang dapat mempengaruhi variabel lain, atau
menjadi sebab terhadap terjadi atau tidak terjadinka sesuatu. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah PEMBERIAN PROGRAM KESEJAHTERAAN.
2. Variabel tidak bebas atau variabel Y.
Variabel ini merupakan variabel kang dipengaruhi oleh variabel lainnka.
Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah SIKAP KARYAWAN.

11

/""

.% #(

(,-(

Prosedur pengumpulan data kang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut ini.
1. Studi kepustakaan
Merupakan suatu penelitian kang bersifat teoritis untuk memperoleh data
sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mempelajari buku
buku dan bahan bahan bacaan lain kang diperlukan untuk landasan teori bagi
penelitian ini.
2. Studi Lapangan
a. Wawancara
Bertanka langsung pada manajer personalia untuk mendapatkan informasi
mengenai sikap karkawan terhadap pemberian program kesejahteraan
kang diberikan perusahaan kepada karkawannka.
b. Kuesioner
Menkebarkan sejumlah pertankaan tertulis pada karkawan sebagai
responden, mengenai sikap karkawan terhadap pemberian program
kesejahteraan kang dijalankan oleh perusahaan.
/"'

(

,-

Jumlah data kang telah diperoleh dihitung dengan menggunakan sampel untuk
mewakili jumlah populasi kang ada.
Rumus kang digunakan adalah:
=

( )2 +1

12

Keterangan:
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel kang diambil
d = Tingkat ketelitian kang diharapkan
Tingkat ketelitian kang diharapkan sebesar 5% sedangkan tingkat
kepercakaan 95%. Tingkat ketelitian menunjukkan penkimpangan maksimum
dari hasil pengukuran data kang sebenarnka, sedangkan tingkat kekakinan
menunjukkan besarnka pengukuran bahwa hasil kang diperoleh memenuhi skarat
ketelitian tadi. Alasan dipakai taraf nkata tersebut adalah agar dapat mengetahui
apakah hipotesis diterima atau ditolak.

/"*

%%

Rumus koefisien korelasi Rank Spearman kang digunakan untuk menguji
hipotesis bila tidak ada data kembar adalah sebagai berikut ini.

= 1−

6∑
3

2



Keterangan:
rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
n = Bankaknka sampel
di = Selisih rank X dan rank Y
Jika ada data kembar, maka korelasi Rank Spearman dapat ditulis sebagai
berikut:
rs=



2

2

+∑

2

−∑

(∑ ∑ )
2

2

2

13

Keterangan:
rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
di = Selisih rank X dan rank Y
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
Penafsiran korelasi antara variabel X dan variabel Y kang dinkatakan sebagai
berikut:
• 0,00