Kinerja Klinis Sebagai Prediktor Kepuasan Pasien Dengan Moderasi Prioritas Kegawatan Pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) (Studi Pada RS Ortopedi Prof dr R Soeharso Surakarta).

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan area paling kritis sebagai pintu
masuk pasien rumah sakit (RS), setiap keterlambatan pelayanan dapat mengakibatkan
konsekuensi serius dan berkaitan dengan kehilangan nyawa. Penelitian yang berkaitan
dengan manajemen operasi IGD akan membantu meningkatkan kualitas, menurunkan
biaya, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan sehingga dapat memberi
masukan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. RS Ortopedi Prof dr. R.
Soeharso merupakan RS khusus dan RS pendidikan yang memiliki alur pelayanan
berbeda dengan RS lainnya. Beberapa hal khusus dalam pelayanan IGD yang berkaitan
sebagai RS Pendidikan yaitu dokter jaga IGD adalah peserta didik dokter umum dan
terdapat sistem pengambilan keputusan berjenjang dalam tanggung jawab supervisor,
hal ini terutama berdampak terhadap waktu tunggu dan kualitas pelayanan gawat
darurat yang diberikan.
Pengelolaan manajemen kualitas memerlukan pengetahuan mengenai harapan
pelanggan terhadap kualitas sehingga dapat dipakai dalam pembuatan kebijakan dan
prosedur untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Penting untuk mengenali hal kritis

dalam sistem pelayanan IGD dalam menganalisis tahapan yang berguna dalam
identifikasi aktifitas yang memiliki nilai tambah sehingga mampu meningkatkan
kualitas pelayanan atau sebaliknya menghilangkan hal yang dapat menurunkan
kualitas. Kualitas dapat diartikan mampu memberi sesuatu yang berbeda untuk orang

yang berbeda. Kualitas merupakan totalitas penampilan dan karakteristik produk atau
pelayanan yang memberi kepuasan atau mampu memenuhi kebutuhan. Mendefinisikan
harapan terhadap kualitas merupakan hal kritis dalam manajemen operasional secara
efektif dan efisien (Heizer et al., 2014).
Pelayanan IGD merupakan tantangan bagi setiap RS untuk terus memperbaiki
kualiatas pelayanannya. IGD merupakan pelayanan satu atap yang beroperasi selama
24 jam dan menjadi pintu masuk pasien sehingga menjadi gambaran wajah pelayanan
RS. Tatalaksana awal di IGD adalah proses triase yaitu proses pemilahan pasien
berdasar prioritas kegawatan dan diagnosis yang sesuai dalam manajemen awal pasien.
Hasil pelayanan tergantung sebagian besar pada bagaimana IGD menjalankan proses
triase. IGD merupakan pintu masuk RS yang memberikan pelayanan pada pasien sakit
dan cedera akut yang datang dengan variasi orang, usia, penyakit, status sosial ekonomi
yang datang tanpa perjanjian dengan menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan
umum atau ambulans, hal ini mempengaruhi


waktu tunggu pelayanan, adanya

keterlambatan pelayanan, serta keterbatasan fasilitas medis dan non medis yang
tersedia. Tata laksana kasus gawat darurat merupakan sebuah pekerjaan penuh
tantangan dengan melalui beberapa aktifitas yang saling berkaitan dimulai saat pasien
masuk sampai pulang atau disposisi ke rawat inap. Berbagai sumber daya ikut terlibat
dimulai dari dokter, staf medis maupun non medis, perusahaan asuransi, staf
outsourcing, dan keluarga pasien. Penelitian ini akan memberikan gambaran alur kritis,
respon time, variasi alur dan perbedaan karakteristik staf yang berhubungan dengan
kinerja klinis dalam pelayanan IGD sehingga dapat mengidentifikasi faktor yang

berperan dalam penentuan kepuasan pasien IGD dalam rangka mengidentifikasi faktor
yang perlu diperbaiki untuk menjaga kualitas pelayanan IGD.

Kunjungan IGD
RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso
8000
7000
6947


6000

6811

7049

7266
6731
6357

5000

5977

4000
3000
2000
1000
0
2009


2010

2011

2012

2013

2014

2015

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja IGD RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta 2015

Gambar 1.1
Kunjungan IGD RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta
Data kunjungan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Gawat Darurat
(2015) RS Ortopedi Prof.dr.R. Soeharso dalam 3 tahun terakhir mengalami
kecenderungan menurun yaitu pada tahun 2013 kunjungan sejumlah 7226 pasien, tahun

2014 sejumlah 6731 pasien (menurun 6,8% dari kunjungan tahun sebelumnya) dan
tahun 2015 sejumlah 6357 pasien (menurun 5,5% dari kunjungan tahun sebelumnya).
Selain itu terdapat peningkatan angka pasien yang memilih pulang paksa yaitu tahun
2013 sebanyak 181 pasien (2,5% kunjungan), tahun 2014 sejumlah 88 pasien (1,3%)
dan tahun 2015 sejumlah 104 pasien (1,6% kunjungan). Adanya kecenderungan

penurunan jumlah pasien IGD dan peningkatan jumlah pasien pulang paksa dalam 3
tahun terakhir merupakan akibat adanya sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan
asuransi kesehatan. Namun demikian pada berbagai referensi menyatakan bahwa
penurunan kunjungan pasien dapat diakibatkan salah satunya akibat ketidakpuasan
pasien. Tatalaksana awal dalam pelayanan IGD yaitu proses pemilahan pasien berdasar
kegawatan pasien atau triase yang merupakan proses standar di IGD, sehingga baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap kepuasan pasien
terhadap pelayanan IGD.
Beberapa penelitian mengenai faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan
pasien menyatakan bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi karena IGD
merupakan suatu departemen yang sifatnya selalu berubah dalam hal variasi pasien dan
sumber daya manusia yang mengalami pergantian staf secara rutin, redesain protokol
klinis dan administrasi, maupun ketersediaan sarana dan fasilitas yang tersedia, dimana
kondisinya terus berubah sejalan dengan perubahan waktu. Kepuasan yang berkaitan

dengan waktu tunggu menjadi perdebatan pada beberapa penelitian menunjukkan
sebagai faktor prediksi yang lebih kuat dibandingkan keseluruhan faktor-faktor lain.
Beberapa penelitian dengan metodologi dan instrumen pengukuran yang berbeda,
menyatakan bahwa persepsi pasien terhadap perilaku staf IGD lebih penting
dibandingkan waktu tunggu dalam menentukan kepuasan pasien secara keseluruhan
terhadap pelayanan di IGD (Boudreaux, 2000; Bursch B, 1993; Hall MF, 1996; Rhee
KJ, 1996; Yarnold PR, 1998)

Penelitian oleh Boudreaux (2004), menyatakan faktor pelayanan staf perawat
merupakan faktor prediktor terkuat dalam menentukan kepuasan pasien. Namun
dinyatakan pula keterbatasan dalam penelitian ini yaitu adanya penentu kepuasan
pasien IGD dapat berbeda berdasar sifat kegawatan pasien, kronisitas penyakit,
maupun faktor pengalaman sebelumnya tentang kunjungan ke IGD. Penelitian ini
menyarankan penelitian lanjutan dengan menentukan beberapa faktor yang terkait
langsung maupun tidak langsung terhadap waktu tunggu dan terjadinya keterlambatan
dengan mempertimbangkan sifat kegawatan pasien.

Dokumen yang terkait

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

1 43 181

Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Tn.S Dengan Spondilitis Tuberkulosis Di RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

0 5 16

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Informasi External Causes Pasien Instalasi Gawat Darurat Kasus Kecelakaan Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 2 8

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Informasi External Causes Pasien Instalasi Gawat Darurat Kasus Kecelakaan Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

0 3 5

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG VIP RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.

0 0 15

Analisis Sistem Akuntansi Piutang Pasien Pkms Pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta COVER

0 0 16

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA KEGIATAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN DI KONSULTASI GRATIS RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

0 0 7

HUBUNGAN WAITING TIME DENGAN KEPUASAN PASIEN PRIORITAS 3 DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS WALUYA SAWAHAN MALANG

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP

0 2 7