PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP.
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN
PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
oleh
Amelia Herlina 1302554
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA
(2)
ii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3)
iii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN
PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Oleh Amelia Herlina
S.Pd Universitas Bengkulu, 2012
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung
© Amelia Herlina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
(4)
iv Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
HALAMAN PENGESAHAN TESIS
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN
PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Oleh Amelia Herlina
NIM. 1302554
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing,
Dr. Muslim, M.Pd. NIP. 19640606199031003
Mengetahui,
(5)
v Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr.Phil. Ari Widodo, M.Ed
(6)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep
Siswa SMP
Amelia Herlina
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: ameliasherlina@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang memadukan materi pelajaran biologi, fisika dan kimia SMP kelas VIII dengan tema tekanan. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada tema tekanan. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest and posttest control group. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP Negeri di Bandung. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dan satu lagi kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan berpikir kritis, tes penguasaan konsep dan angket tanggapan siswa. Hasil perolehan rata-rata N-gain keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,65 dengan kategori sedang sedangkan kelas kontrol sebesar 0,36 dengan kategori sedang. Tes uji beda rata-rata N-gain sebesar 0,000 lebih kecil dari � = 0,05. Rata-rata N-gain penguasaan konsep kelas eksperimen sebesar 0,61 dengan kategori sedang dan kelas kontrol sebesar 0,48 dengan kategori sedang. Hasil tes uji beda rata-rata N-gain penguasaan konsep sebesar 0,046 lebih kecil dari � = 0,05. Dengan demikian peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada tema tekanan setelah pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed meningkat secara signifikan. Hampir seluruh siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.
Kata kunci: Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed, Problem Based Learning, Keterampilan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep
(7)
xii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Integrated Science Learning Webbed Type on The Theme of Pressure to Increase Critical Thinking Skills and Content Knowledge of Junior High
School Students
Amelia Herlina
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: ameliasherlina@gmail.com
Abstract
Integrated science learning webbed type aims to know the increase critical thinking ability and content knowledge of students on the theme of pressure. Research method was quasy experimental with non-equivalent pretest and posttest control group design. The population was the whole of VIII grade in the one school. The sample were two classes for experiment class that used integrated science learning webbed type and control class used conventional learning that integrated science learning fragmented type. Sampling using purposive sampling technique. The instruments were critical thinking test, content knowledge test and student perception questionnaire. The result analysis of N-gain acquired average of N-gain critical thinking skills in experiment class is 0.65 with medium category and control class is 0.36 with medium category. Discrimination index of critical thinking skills is 0.000 less than 0.05. Average N-gain of content knowledge for experiment class is 0.61 with medium category and control class is 0.48 with medium category. Discrimination index of content knowledge is 0.046 less that 0.05. So, critical thinking skills and content knowledge of junior high school students after implementation of integrated science learning webbed type on the theme of pressure increased significantly. Almost all of students gave positive perception to integrated science learning webbed type on the theme of pressure. Keywords: Integrated Science Learning Webbed Type, Problem Based Learning,
(8)
xiii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
(9)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR HAK CIPTA ... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
ABSTRAK ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Batasan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Struktur Organisasi Tesis ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Hakikat Pembelajaran IPA ... 9
B. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ... 13
C. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 15
D. Keterampilan Berpikir Kritis ... 20
E. Penguasaan Konsep ... 24
F. Hubungan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed, Model Pembelajaran PBL, Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep ... 27
G. Penelitian yang Relevan ... 28
H. Kajian Materi Tema Tekanan ... 29
I. Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III METODE PENELITIAN... 44
A. Desain Penelitian ... 44
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
C. Variabel Penelitian ... 45
D. Definisi Operasional ... 46
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Prosedur Penelitian ... 57
G. Analisis data ... 60
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Temuan Penelitian ... 67
(10)
v Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 97
A. Simpulan ... 97
B. Implikasi ... 97
C. Rekomendasi ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 99
(11)
vi Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Lingkup Materi IPA SMP/MTs (Permendikbud nomor 64 tahun 2013
Tentang Standar Isi ... 11
2.2 Keterkaitan antara langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar Dan Maknanya ... 12
2.3 Peran Guru, Siswa dan Masalah dalam Model Pembelajaran PBL ... 16
2.4 Sintaks Model Pembelajaran PBL ... 17
2.5 Aspek dan Kemampuan Keterampilan Berpikir Kritis ... 22
2.6 Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis ... 23
2.7 Dimensi Taksonomi Bloom Revisi ... 25
2.8 Dimensi Proses Kognitif Menurut Anderson ... 26
2.9 Matriks Tujuan Pembelajaran ... 27
2.10 Hubungan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed, Model Pembelajaran PBL, Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep ... 27
2.11 KD Kelas VIII yang Terkait Tema Tekanan ... 30
2.12 Kompetensi Dasar dan Indikator Keterpaduan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan... 31
3.1 Non-Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design ... 44
3.2 Jenis Instrumen Penelitian ... 47
3.3 Pemberian Skor Pilihan Ganda Beralasan ... 49
3.4 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sebelum Validasi ... 49
3.5 Tingkat Daya Pembeda ... 52
3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Keterampilan Berpikir Kritis ... 53
3.7 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Setelah Validasi dan Uji Coba ... 54
3.8 Rekapitulasi Soal Tiap Jenjang Kognitif Penguasaan Konsep Sebelum Validasi ... 55
3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep ... 56
3.10 Rekapitulasi Sebaran Soal Tipa Tingkatan Kognitif Penguasaan Konsep Setelah Validasi dan Uji Coba ... 57
3.11 Kategori Perolehan Nilai Indeks Gain ... 61
3.12 Kriteria Persentase Tanggapan ... 66
4.1 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 68
4.2 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Keterampilan Berpikir Kritis... 68
4.3 Hasil Uji Beda Rata-Rata Data Pretes Keterampilan Berpikir Kritis ... 70
4.4 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ... 70
4.5 Hasil Uji Homogenitas Varians Data N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis ... 70
4.6 Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 71
4.7 Uji Normalitas Pretes Penguasaan Konsep ... 74 4.8 Hasil Uji Non Parametrik Mann-Whitney U Data Pretes
(12)
vii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penguasaan Konsep ... 74
Tabel Halaman
4.9 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep ... 75 4.10 Hasil Uji Homogenitas Varians Data N-Gain Penguasaan Konsep ... 75 4.11 Hasil Uji Beda Rata-rata N-Gain Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76 4.12 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa
terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed
(13)
viii Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed ... 13
2.2 Aspek Berpikir Kritis ... 22
2.3 Integrasi Tipe Webbed pada Tema Tekanan... 31
2.4 Osmosis pada Sel Tubuh ... 36
3.1 Alur Penelitian ... 58
3.2 Bagan Alur Analisis Data Uji Beda Rata-Rata ... 64
4.1 Diagram Perbandingan Persentase Nilai Rata-Rata Pretes, Postes dan N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 67
4.2 Diagram Persentase Rata-Rata Nilai N-Gain pada Setiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 72
4.3 Diagram Perbandingan Persentase Nilai Rata-Rata Pretes, Postes dan N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 73
4.4 Diagram Persentase Rata-Rata Nilai N-Gain pada Setiap Tingkatan Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 77
4.5 Perbandingan Rata-Rata N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk Tiap Konsep Tema Tekanan ... 77
(14)
ix Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran A Perangkat Pembelajaran... 104
A.1 Silabus Pembelajaran ... 105
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 109
A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 140
Lampiran B Instrumen Penelitian... ... 156
B.1 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 157
B.2 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep ... 169
B.3 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ... 184
B.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 187
B.5 Kisi-kisi Soal Pretes – Postes Keterampilan Berpikir Kritis ... 190
B.6 Kisi-kisi Soal Pretes – PostesPenguasaan Konsep ... 198
B.7 Lembar Soal dan Lembar Jawaban Pretes – Postes ... 208
B.8 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli terhadap Instrumen ... 216
Lampiran C Hasil Uji Coba Instrumen... ... 218
C.1 Hasil Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 219
C.2 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 221
C.3 Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ... 222
C.4 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ... 225
Lampiran D Hasil Penelitian ... 226
D.1 Rekapitulasi Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 227
D.2 Rekapitulasi Postes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 228
D.3 Rekapitulasi Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 229
D.4 Rekapitulasi Postes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol .. 230
D.5 Rekapitulasi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 231
D.6 Rekapitulasi N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol . 232 D.7 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Tingkatan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 233
D.8 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Tingkatan Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 237
D.9 Rekapitulasi Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 241
D.10 Rekapitulasi Postes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 243
D.11 Rekapitulasi Pretes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 245
D.12 Rekapitulasi Postes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 247
D.13 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen... 249
D.14 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 250
D.15 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Indikator Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 251 D.16 Rekapitulasi N-Gain Untuk Setiap Indikator Penguasaan
(15)
x Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konsep Kelas Kontrol ... 253
Lampiran Halaman D.17 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep Pada Setiap Konsep Kelas Eksperimen ... 255
D.18 Rekapitulasi N-Gain Penguasaan Konsep pada Setiap Konsep Kelas Kontrol ... 257
D.19 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed pada Tema Tekanan ... 259
D.20 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed ... 260 22 D.21 Rekapitulasi Hasil Uji Pendahuluan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ... 261
D.22 Rekapitulasi Hasil Uji pendahuluan penguasaan Konsep Siswa .... 262
Lampiran E Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 263
E.1 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 264
E.2 Uji Normalitas Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 265
E.3 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Pretes Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 266
E.4 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 268
E.5 Uji Normalitas N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 269
E.6 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis N-Gain Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 270
E.7 Uji Normalitas Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 272
E.8 Uji Normalitas Pretes Penguasaan Konsep Kelas Kontrol... 273
E.9 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Pretes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 274
E.10 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 275
E.11 Uji Normalitas N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 276
E.12 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis N-Gain Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 277
Lampiran F Dokumen Penelitian ... 279
F.1 Komentar Umum Hasil Judgment Instrumen... 280
F.2 SK Pembimbing ... 282
F.3 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian... 284
F.4 Foto Kegiatan Penelitian ... 285
(16)
1
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang sangat potensial membangun keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Pembelajaran IPA bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tapi juga merupakan suatu bentuk proses penemuan yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada pengalaman langsung secara ilmiah. Pembelajaran IPA yang bermanfaat berarti terdapat konten keseharian atau konteks yang berguna untuk pembelajaran pendewasaan dan pembelajaran jangka panjang (Astrom, 2006).
Pada saat ini pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu belum sepenuhnya terlaksana. Meski sudah menjadi IPA terpadu tapi pada kenyataannya masih diajarkan secara terpisah dengan tema yang berbeda. Guru yang mengajar pelajaran IPA terpadu di SMP memiliki latar belakang pendidikan yang beragam seperti pendidikan kimia, pendidikan biologi dan pendidikan fisika berpotensi membuat guru bias dalam memberikan pembelajaran.
Dalam praktiknya pelaksanaan IPA terpadu masih mengalami banyak kendala. Beberapa alasan yang sering diungkapkan berkaitan dengan terkendalanya pelaksanaan IPA terpadu di SMP adalah keterbatasan alokasi waktu persiapan pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan belajar, dan jumlah siswa tiap kelas yang terlalu banyak. Pada jenjang SMP memungkinkan adanya kerja sama antara guru (team teaching) yang berlatar belakang pendidikan kimia, biologi dan fisika untuk bekerja sama mengembangkan pembelajaran IPA terpadu, tetapi kenyataannya di lapangan sulit untuk melakukan team teaching (Khalid et al., 2011).
Selain pembelajaran IPA terpadu yang masih menemukan banyak kendala di lapangan, pembelajaran IPA terpadu juga masih berorientasi pada tes atau ujian. Kondisi siswa yang hanya ditekankan pada kemampuan menghapal akan berdampak pada lemahnya penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Konten akademik dan keterampilan praktis seharusnya tidak dilihat terpisah
(17)
2
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melainkan saling melengkapi dalam pembelajaran. Pemahaman konsep yang baik dari beberapa sudut pandang akan membuat siswa lebih bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka. Guru sebaiknya bisa membuat pembelajaran IPA terpadu menjadi pelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Jika siswa memiliki ketertarikan dan menyukai pelajaran IPA terpadu maka siswa akan memiliki daya ingat jangka panjang mengenai pelajaran tersebut (Bulunuz & Jarrett, 2010).
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu akan lebih optimal jika guru dalam merencanakan pembelajaran mempertimbangkan kondisi dan potensi siswa serta kemampuan sumber daya pendukung lainnya. Kondisi dan potensi siswa tersebut meliputi minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Adapun kemampuan sumber daya pendukung meliputi kemampuan guru, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta kepedulian stakeholders sekolah. Kurikulum pembelajaran IPA terpadu seharusnya dibekali petunjuk bagi guru tanpa membatasi kebebasan dan kekreatifitasan guru dalam mendesain pembelajaran. Kebebasan guru dalam mendesain kurikulum pembelajaran berkemungkinan akan membangun rasa penasaran, ketertarikan dan memancing rasa ingin tahu siswa (Bulunuz & Jarrett, 2010).
Pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu hendaknya menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Keterampilan berpikir merupakan salah satu tujuan intelektual pembelajaran IPA pada kurikulum 2013, karena diharapkan siswa mampu menggunakan keterampilan berpikir dalam kehidupannya untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Hal itu tertuang dalam Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs yang menyatakan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif dalam penyelesaian masalah sosial di masyarakat dan untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik. Rasional pengembangan kurikulum 2013 dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Tantangan eksternal yang dihadapi salah satunya yaitu kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
(18)
3
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk kerja. Pendidikan yang sesuai dengan masa depan akan terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran yang dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, dari satu arah menuju interaktif, dari pasif menuju aktif menyelidiki, dari maya/ abstrak menjadi konteks dunia nyata, dari pembelajaran pribadi menjadi pembelajaran berbasis tim, dari hubungan satu arah menjadi kooperatif, dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, dari pemikiran faktual menjadi kritis, dari penyampaian pengetahuan menjadi pertukaran pengetahuan (Kemendikbud, 2014, hlm. 4-5).
Observasi awal dilakukan untuk mengetahui keadaan yang terjadi dilapangan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran IPA mengenai keterampilan berpikir kritis siswa. Melalui wawancara diketahui bahwa guru tidak memiliki data tentang tingkat keterampilan berpikir kritis siswa, oleh karena itu peneliti melakukan uji coba lapangan. Berdasarkan uji coba lapangan yang pernah dilakukan di SMP Negeri tempat dilakukannya penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih perlu ditingkatkan. Uji coba ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membuat tes keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda beralasan yang diujikan pada siswa di salah satu kelas VIII. Dari hasil uji coba ini diperoleh hasil bahwa keterampilan berpikir kritis siswa masih perlu ditingkatkan. Keterampilan berpikir kritis siswa perlu dikembangkan sejak dini agar siswa mampu menghadapi tantangan masa depan (Thompson, 2011).
Tidak hanya keterampilan berpikir kritis yang perlu diperhatikan, tetapi juga penguasaan konsep siswa karena kedua hal ini sama-sama penting (Burris & Garton, 2007). Untuk mengetahui kondisi pengusaan konsep siswa di sekolah tempat penelitian maka peneliti juga mengadakan wawancara kepada guru dan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa secara umum penguasaan konsep siswa sudah cukup baik tetapi tidak pada semua materi pelajaran. Penguasaan konsep siswa masih perlu ditingkatkan pada beberapa
(19)
4
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi seperti tekanan. Peneliti memberikan tes penguasaan konsep siswa sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini diberikan secara bersamaan dengan tes keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas yang sama. Berdasarkan hasil uji coba ini maka bisa dilihat bahwa penguasaan konsep siswa masih perlu ditingkatkan. Sehingga untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pengusaan konsep siswa maka perlu dilakukan pengintegrasian pada pembelajaran IPA. Dengan mengintegrasikan materi pelajaran IPA dari biologi, fisika dan kimia diharapkan siswa mampu melihat keterkaitan antara konsep dengan fenomena yang terjadi di dunia nyata dan memancing siswa untuk berpikir kritis. IPA dikembangkan sebagai pembelajaran terpadu yaitu pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan keterampilan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengemabngan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam (Kemendikbud, 2014, hlm. 9).
Kompetensi Dasar (KD) pada kelas VIII semester II SMP yang bisa diintegrasikan dengan tema tekanan cukup banyak mencakup biologi, fisika dan kimia, sehingga siswa bisa melihat bagaimana keterpaduannya. Untuk memadukan materi peneliti tertarik menggunakan pembelajaran terpadu tipe webbed karena keterpaduan ini mampu membangun keterampilan berpikir kritis dengan melihat konsep, topik dan ide secara luas yang dihubungkan dengan tema tertentu sehingga diharapkan mampu memecahkan masalah yang mereka hadapi dengan berpikir luas dan melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Pembelajaran terpadu tipe webbed bersifat tematik, menggunakan tema yang selaras dengan konsep, topik dan ide (Fogarty, 1991, hlm. 54). Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung pada siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Daryanto, 2014).
Pembelajaran IPA terpadu tipe webbed ini diharapkan dapat memperkuat konsep siswa dalam memahami pelajaran. Selain itu, pembelajaran terpadu tipe webbed tergolong mudah diterapkan untuk guru yang belum bisa, belum terbiasa atau pemula dalam mengintegrasikan pelajaran (Fogarty, 1991, hlm. 55).
(20)
5
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi guru untuk memadukan pembelajaran IPA dengan tema yang beragam sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kedepannya.
Selain pengintegrasian kurikulum pembelajaran, pendekatan dalam penyampaian pembelajaran juga perlu diperhatikan (Becker & Park, 2011). Sebagai seorang profesional, guru memerlukan keterampilan praktis agar mampu menjembatani antara individu dan kelompok untuk membangun pengetahuan bersama-sama. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa integrasi kurikulum pembelajaran IPA berbasis aktivitas terhadap prestasi menunjukkan peningkatan yang signifikan (Turpin & Cage, 2004). Pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja sama dalam kelompok pada IPA terpadu mempengaruhi hasil belajar dan sikap siswa. Diperoleh perbedaan yang signifikan, hasil belajar dan sikap siswa lebih baik pada kelompok yang belajar bersama dalam kelompok dibandingkan dengan kelas kontrol yang belajar dengan cara tradisional (Ajaja, 2010). Oleh karena itu, dalam penyampaian materi IPA terpadu tipe webbed tema tekanan ini peneliti menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) yang merupakan model pembelajaran berpusat pada siswa dalam menyelesaikan masalah. Melalui model pembelajaran PBL siswa dituntun untuk menghubungkan antara fenomena dengan konsep yang dipelajari. Model pembelajaran PBL dirasa sangat mendukung perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa dan cocok digunakan untuk penyampaian pembelajaran IPA terpadu tipe webbed tema tekanan.
Jika ditinjau dari kebaharuan penelitian ini berdasarkan jurnal yang tersedia secara online, maka jurnal penelitian mengenai pembelajaran IPA terpadu tipe webbed masih sangat susah diperoleh meskipun pembelajaran terpadu tipe webbed ini sudah lama ditemukan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai mengintegrasikan pembelajaran IPA yaitu “Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Webbed Tema Tekanan untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMP”.
(21)
6
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:
1. Perlunya pendidikan yang menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.
2. Perlunya pendidikan yang membantu siswa memahami pelajaran IPA terpadu secara utuh.
3. Belum terbiasanya siswa belajar dengan melihat pembelajaran IPA secara luas dan terpadu karena materi pelajaran yang masih terpisah-pisah dan latar belakang pendidikan guru IPA yang masih dominan spesifik disiplin ilmu biologi, fisika dan kimia, bukan lulusan pendidikan IPA sehingga dalam pembelajaran masih berfokus pada satu disiplin ilmu.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran IPA terpadu tipe webbed
pada tema tekanan?”. Agar penelitian lebih terarah maka rumusan masalah
dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setelah diterapkan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan dibandingkan dengan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented?
2. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa setelah diterapkan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan dibandingkan dengan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented?
3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan?
D. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
(22)
7
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Keterpaduan diambil dari KI 3 (KD 3.6 dan 3.8) dan KI 4 (KD 4.8) pada mata pelajaran IPA SMP kelas VIII. Pada KD 3.6 hanya dibahas mengenai pernapasan dan peredaran darah manusia.
3. Berdasarkan Fogarty (1991) untuk memadukan pembelajaran ada 10 tipe, tapi dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe webbed.
4. Pengukuran hanya akan dilakukan pada keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep sebagai dampak penerapan pembelajaran terpadu tipe webbed. 5. Peningkatan penguasaan konsep yang diukur adalah ranah kognitif berdasarkan klasifikasi hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang mencakup dimensi pengetahuan faktual dan konseptual (Anderson, 2001) yang diuji dengan soal pilihan ganda. Tipe soal yang akan diuji adalah soal jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi).
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema tekanan.
2. Meningkatkan penguasaan konsep siswa melalui penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema tekanan.
3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed tema tekanan.
F. Manfaat Penelitian
Data hasil penelitian ini diharapkan menjadi bukti tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada tema tekanan yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa SMP yang nantinya dapat memperkaya referensi mengenai hasil penelitian yang sejenis dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan seperti peneliti, guru, mahasiswa dan LPTK.
(23)
8
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Struktur Organisasi Tesis
Penulisan tesis ini terdiri dari lima Bab yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Bab I: Pendahuluan
Struktur bab pendahuluan pada tesis ini terdiri dari latar belakang penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan struktur organisasi tesis.
2. Bab II: Kajian Pustaka
Kajian pustaka pada tesis ini berisikan konsep dan teori mengenai pembelajaran terpadu tipe webbed, model pembelajaran problem based learning (PBL), keterampilan berpikir kritis, penguasaan konsep dan kajian materi tema tekanan. Pada bab ini juga dituliskan penelitian terdahulu yang relevan.
3. Bab III: Metode Penelitian
Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural mulai dari desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan.
4. Bab IV: Temuan dan Pembahasan
Bab ini menyampaikan dua hal utama, yaitu temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
5. Bab V: Simpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan dan saran yang menyajikan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.
(24)
9
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
(25)
44
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah eksperimen semu. Desain yang digunakan adalah non-equivalent pretest and posttest control group. Desain penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol (Creswell, 2013). Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented. Desain penelitian disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Non-Equivalent Pretest and Posttest Control Group Design
Kelas Pretes Perlakuan Postes
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
O X O
O - O
(Creswell, 2014, hlm. 242) Keterangan:
O = Keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah perlakuan pembelajaran sebagai pretes dan postes.
X = Pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.
B. Lokasi, Populasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri di Bandung pada semester dua tahun ajaran 2014/2015.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII yang terdiri dari 11 kelas di salah satu SMP Negeri di Bandung pada semester dua tahun ajaran 2014/2015. Peneliti memilih populasi siswa ini dengan alasan, karena merupakan kelompok siswa yang dirasa siap untuk menerima perlakuan penelitian ini baik dari segi waktu dan materi yang tersedia.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu dengan cara purposive sampling. Tujuan pemilihan sampel agar penelitian
(26)
45
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlangsung efektif dan efisien terutama pada karakteristik sampel, alokasi waktu, materi, lingkungan belajar dan perizinan penelitian. Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah, penempatan siswa pada setiap kelas menggunakan program sehingga karakteristik siswa pada seluruh kelas dianggap sama.
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas. Pemilihan kedua kelas ini karena siswa pada kedua kelas dianggap memiliki kesempatan yang sama dari keseluruhan populasi untuk dipilih menjadi sampel baik dari sisi karakteristik maupun prestasi. Prestasi siswa kedua kelas tidak jauh berbeda berdasarkan nilai raport pelajaran IPA semester I pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Rata-rata pencapaian siswa pada aspek pengetahuan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut adalah 87 dan 86,92, untuk aspek keterampilan rata-rata pencapaian siswa pada kedua kelas adalah 88,05 dan 87,35 dan untuk aspek sikap rata-rata pencapaian siswa pada kedua kelas yaitu 82,28 dan 82,48. Dari kedua kelas sampel yang dipilih, satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen yaitu diberikan model pembelajaran IPA tipe webbed dan satu lagi kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented.
C. Variabel Penelitian i. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented.
ii. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.
iii. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang perlu dikendalikan dalam penelitian ini, yaitu: a. Guru mata pelajaran
Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan oleh peneliti dan pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran IPA. Sebelum pembelajaran dimulai guru pada kelas eksperimen
(27)
46
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kelas kontrol berdiskusi tentang apa yang akan mereka lakukan dimasing-masing kelas, sehingga dimasing-masing-dimasing-masing guru bisa menyesuaikan dan menyeimbangkan diri.
b. Materi pelajaran
Materi yang diajarkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah materi yang sama. Pada kelas eksperimen materi yang berhubungan dengan tema tekanan diintegrasikan dengan pembelajaran terpadu tipe webbed dan kelas kontrol materinya diintegrasikan dengan pembelajaran terpadu tipe fragmented. Guru pada kelas kontrol mengajarkan materi tekanan ini dimulai dari tekanan pada biologi, kimia, kemudian fisika tanpa menghubungkan keterkaitan materi antara ketiga disiplin ilmu ini.
c. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang digunakan untuk kedua kelas sama banyak yaitu 10 jam dalam 4 kali pertemuan.
d. Karakteristik kelas
Siswa pada kelas dianggap memiliki karakteristik yang sama untuk dipilih menjadi sampel baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.
e. Lingkungan belajar
Kelas eksperimen dan kelas kotrol juga memiliki lingkungan belajar yang sama karena pembelajaran dilakukan di laboratorium dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan istilah yang digunakan, maka perlu penjelasan lebih lanjut mengenai istilah dalam penelitian ini agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut yaitu:
1. Pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA yang memadukan materi pelajaran dengan menggunakan tema tekanan dalam disiplin ilmu biologi, fisika, dan kimia SMP kelas VIII semester II. Pemaduan materi pelajaran berdasarkan KD yang berhubungan dengan tema
(28)
47
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tekanan kemudian dibuat KD keterpaduannya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Keterlaksanaan pembelajaran terpadu tipe webbed diukur menggunakan lembar observasi.
2. Keterampilan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir siswa secara logis dan sistematis untuk memecahkan masalah. Keterampilan berpikir kritis yang diteliti dalam penelitian ini meliputi delapan aspek yaitu 1) mempertanyakan permasalahan (question at issue), 2) tujuan (purpose), 3) informasi (information), 4) konsep (concepts), 5) asumsi (assumptions), 6) sudut pandang (points of view), 7) interpretasi dan inferensi (interpretation and inference), 8) implikasi dan konsekuensi (implications and consequences). Pengukuran keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan tes pilihan ganda beralasan.
3. Penguasaan konsep dalam penelitian ini merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Penguasaan konsep diuji dengan menggunakan tes penguasaan konsep ranah kognitif berdasarkan revisi taksonomi Bloom yang mencakup jenjang jenjang C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi). Pengukuran penguasaan konsep dilakukan melalui tes dalam bentuk pilihan ganda.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data diperoleh melalui tes berpikir kritis (pretes dan postes) dan tes penguasaan konsep (pretes dan postes), dimana kedua tes ini diberikan dalam bentuk lembaran soal yang sama agar tidak membingungkan siswa. Instrumen dalam penelitain ini dirancang untuk menganalisis pengaruh pembelajaran IPA terpadu pada tema tekanan terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Jenis Instrumen Penelitian
No Jenis Instrumen Sumber Data Waktu
1 Tes keterampilan berpikir kritis Siswa Awal dan akhir kegiatan pembelajaran
2 Tes penguasaan konsep Siswa Awal dan akhir kegiatan
(29)
48
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Angket tanggapan siswa Siswa Akhir kegiatan pembelajaran
1. Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Tes digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa pada tema tekanan. Untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis siswa digunakan instrumen berupa 10 soal pilihan ganda beralasan. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretes) dan akhir (postes) pembelajaran. Pretes digunakan untuk melihat kondisi awal siswa. Dari hasil tes ini akan dihitung gain yang dinormalisasi (N-Gain) yang digunakan untuk melihat peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada tema tekanan melalui penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk tes keterampilan berpikir kritis pada tema tekanan.
b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi.
c. Melakukan validasi dari instrumen yang telah dibuat dengan meminta pertimbangan ahli (judgement expert).
d. Melakukan uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis.
e. Hasil uji coba akan dianalisis untuk mengukur reliabilitas tes, daya pembeda, serta tingkat kemudahan tes.
Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen diuji coba dan dianalisis kelayakanannya melalui uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
a. Uji Validitas
Instrumen yang baik harus memiliki kesahihan atau validitas yang baik. Pengujian validitas instrumen yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian validasi logis dan validasi empiris. Analisis validasi logis yaitu dengan mengkonsultasikan butir soal pada para ahli untuk mendapatkan validasi isi dan
(30)
49
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
validitas konstruksi butir soal untuk memastikan bahwa instrumen yang dibuat telah sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur pada penelitian. Penilaian para ahli dalam penelitian ini dilakukan oleh 3 orang ahli dalam bidang biologi, fisika dan kimia.
Instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan meliputi 8 aspek keterampilan berpikir kritis yang diadaptasi dari fungsi berpikir kritis Inch
et al. (2006), yaitu 1) mempertanyakan permasalahan (question at issue), 2) tujuan (purpose), 3) informasi (information), 4) konsep (concepts), 5) asumsi (assumptions), 6) sudut pandang (points of view), 7) interpretasi dan inferensi (interpretation and inference), 8) implikasi dan konsekuensi (implications and consequences). Jumlah soal keterampilan berpikir kritis yang dinilai oleh ahli sebanyak 20 soal pilihan ganda beralasan. Peneliti memilih menggunakan soal pilihan ganda beralasan karena dapat menunjukkan apakah siswa benar-benar memahami permasalah dan terampil secara kritis menggunakan konsep IPA serta jenis soal ini mampu mencakup materi lebih banyak dan mendalam dalam satu butir soal. Pemberian skor pilihan ganda beralasan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Pemberian Skor Pilihan Ganda Berasalan
Jawaban Alasan Skor
Benar Benar 2
Benar Salah 1
Salah Benar 0
Salah Salah 0
Rekapitulasi sebaran soal per aspek keterampilan berpikir kritis sebelum divalidasi dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Sebelum Validasi
Aspek Berpikir Kritis Distribusi Nomor Soal
Jumlah Soal
Pertanyaan pada isu (Question at issue) 2, 9 2
Tujuan (purpose) 5, 11 2
Asumsi (assumptions) 17, 18, 19 3
Informasi (informations) 13, 14, 15 3
Konsep (concepts) 3, 12, 20 3
Interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and
inference) 4, 6, 16 3
Implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences) 1, 8 2
Sudut pandang (Point of view) 7, 10 2
(31)
50
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian para ahli untuk seluruh soal keterampilan berpikir kritis meliputi aspek-aspek kesesuaian tes dengan indikator soal, redaksi soal, fungsi berpikir kritis Inch et al. (2006), dan kesesuaian kunci jawaban pada setiap soal. Secara umum, kesimpulan dari hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa soal-soal yang disusun telah layak digunakan sebagai instrumen keterampilan berpikir kritis. Hanya ada beberapa redaksi soal dan pilihan jawaban yang perlu diperbaiki, karena instrumen ini berupa tes pilihan ganda beralasan sehingga jawaban yang disediakan pada pilihan ganda harus disesuaikan dengan uraian alasan dari jawaban soal tersebut. Selain itu, perbaikan juga dilakukan pada uraian alasan yang semestinya ringkas, padat, dan tepat. Kisi-kisi soal tes keterampilan berpikir kritis sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.1. Sedangkan komentar umum hasil judgement instrumen dapat dilihat pada Lampiran F.1.
Validasi empiris dilakukan setelah penilaian oleh ahli dilakukan dengan menguji coba soal pilihan ganda beralasan terhadap siswa yang telah menempuh mata pelajaran IPA kelas VIII dalam kurikulum 2013. Uji coba dilakukan pada siswa kelas delapan di lokasi penelitian. Analisis yang digunakan pada hasil uji coba yaitu validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Peneliti menggunakan aplikasi Anates 4.0 untuk mempermudah analisis, namun dijelaskan pula penggunaan rumus analisis secara manual.
Untuk menghitung validitas instrumen penguasaan konsep dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson korelasi product moment.
=
√{�∑ − ∑�∑ − ∑}{�∑ − ∑∑ } .... (3.1) (Garrett & Woodworth, 1979) Keterangan:r = koefisioen korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
(32)
51
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x = skor item y = skor total
Dengan menggunakan rumus korelasi product moment dapat r dapat dihitung dan hasilnya dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka kedua skor berkorelasi signifikan sehingga dapat dikatakan data valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas soal merupakan tingkat ketetapan soal yakni sejauh mana soal dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap yaitu relatif tidak berubah walaupun diujikan pada situasi yang berbeda-beda. Untuk menghitung reliabilitas instrumen penguasaan konsep dapat dilakukan dengan menggunakan rumus split half method.
=
. / . /+ / . / .... (3.2)
(Fraenkel & Wallen, 2012, hlm. 156) Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
/ . / = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara belahan instrumen, korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Penafsiran koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan tabel product moment setelah mengubah koefisien determinasi menjadi korelasi dengan mengakarkannya. Koefisien korelasi yang digunakan untuk menentukan reliabilitas dihitung dan ditafsirkan sebagai indeks korelasi sehingga batas koefisien reliabilitas adalah korelasi berdasarkan hasil konfirmasi dengan tabel korelasi product moment pada jumlah sampel dan tingkat kesalahan tertentu. Pada hakikatnya indeks reliabilitas merupakan korelasi tes dengan tes itu sendiri (r11) untuk melihat apakah tes memberikan hasil pengukuran yang stabil dan konsisten. Karena indeks reliabilitas merupakan korelasi hitung maka batas kriteria reliabilitas adalah tabel korelasi. Bila r hitung > r tabel maka kedua skor hasil
(33)
52
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengukuran berkorelasi signifikan. Signifikan korelasi menunjukkan adanya konsistensi sehingga data telah dapat dikatakan reliabel.
c. Uji Daya Beda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum atau masih kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang menguasai dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut.
DP = �
�
−
�
� = PA-PB ... (3.3)
(Kusaeri & Suprananto, 2012, hlm. 175) Keterangan:
DP = daya pembeda
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kategori tingkat daya pembeda menurut Kusaeri dan Suprananto (2012) dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Tingkat Daya Pembeda
Tingkat daya pembeda Kategori 0,40 – 1,00 Sangat memuaskan 0,30 – 0,39 Memuaskan 0,20 – 0,29 Tidak memuaskan 0,00 – 0,19 Sangat tidak memuaskan
(Kusaeri & Suprananto,2012, hlm. 177)
d. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang
(34)
53
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
�� =� +�+ .... (3.4)
(Boopathiraj & Chellamani, 2013) Keterangan:
DL = tingkat kesukaran soal
Ru = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar Rl = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar Nu = jumlah siswa kelompok atas
Nl = jumlah siswa kelompok bawah
Tingkat kesukaran soal merupakan persentase siswa yang menjawab benar, disebut juga p-value dengan range dari 0% -100%. Semakin tinggi persentasenya maka semakin mudah soal tersebut. P-value dengan nilai diatas 0,90 berarti soal yang sangat mudah dan mungkin merupakan soal yang tidak layak untuk dijadikan soal tes. P-value dibawah 0,20 mengindikasikan bahwa soal sulit dan harus dipelajari lagi apakah ada bahasa yang membingungkan atau konten memerlukan pembaharuan (Boopathiraj & Chellmani, 2013).
e. Penentuan Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Uji coba tes instrumen penguasaan konsep ini dilakukan sebanyak satu kali. Perhitungan reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal hasil uji coba instrumen tes keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada Lampiran C.1 dan C.2. Rekapitulasi hasil uji coba tes keterampilan berpikir kritis disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis
No. Butir Soal Asli No. Butir Soal Baru
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran
Keterangan Keputusan
Indeks Kategori Indeks Kategori
1 1 0,28 Tidak memuaskan 0,69 Sedang Diterima Digunakan 2 2 0,33 Sangat memuaskan 0,61 Sedang Diterima Digunakan 3 - 0,28 Tidak memuaskan 0,69 Sedang Direvisi Tidak digunakan 4 - 0,39 Memuaskan 0,81 Mudah Diterima Tidak digunakan
5 3 0,33 Memuaskan 0,83 Mudah Diterima Digunakan
(35)
54
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 - 0,06 Sangat tidak memuaskan 0,69 Sedang Direvisi Tidak digunakan 8 - 0,28 Tidak memuaskan 0,75 Mudah Direvisi Tidak digunakan 9 - -0,06 Sangat tidak memuaskan 0,64 Sedang Direvisi Tidak digunakan 10 4 0,44 Sangat memuaskan 0,44 Sedang Diterima Digunakan 11 - 0,39 Memuaskan 0,53 Sedang Direvisi Tidak digunakan 12 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,50 Sedang Direvisi Tidak digunakan 13 5 0,50 Sangat memuaskan 0,58 Sedang Diterima Digunakan 14 6 0,17 Sangat tidak memuaskan 0,25 Sukar Direvisi Digunakan 15 - 0,22 Tidak memuaskan 0,61 Sedang Direvisi Tidak digunakan 16 7 0,56 Sangat memuaskan 0,44 Sedang Diterima Digunakan 17 8 0,56 Sangat memuaskan 0,39 Sedang Diterima Digunakan 18 - 0,50 Sangat memuaskan 0,36 Sedang Diterima Tidak digunakan
19 9 0,33 Memuaskan 0,67 Sedang Diterima Digunakan
20 10 0,33 Memuaskan 0,78 Mudah Diterima Digunakan
Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen keterampilan berpikir kritis yang dilakukan, maka dipilih 10 butir soal dari 20 butir soal instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang telah diujicobakan. Pemilihan 10 butir soal ini disesuaikan dengan indikator pembelajaran pada tema tekanan. Dilihat dari daya pembeda dari 10 soal yang dipilih maka terdapat 5 soal dengan kategori sangat memuaskan, 3 soal dengan kategori memuaskan, 1 soal dengan kategori tidak memuaskan dan 1 soal yang dengan kategori tidak memuaskan. Ditinjau dari tingkat kesukaran dari 10 soal yang digunakan terdapat 1 butir soal dengan kategori sukar, 7 soal dengan kategori sedang dan 2 soal dengan kategori mudah. Untuk memenuhi indikator pembelajaran peneliti menggunakan satu soal memiliki daya pembeda dengan kategori sangat tidak memuaskan dan tingkat kesukaran soal dengan kategori sukar yang sudah direvisi.
Reliabilitas instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang diperoleh dengan dengan bantuan piranti pengolah data Anates V4 menghasilkan nilai sebesar 0,80. Hal ini menandakan bahwa instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang tinggi. Rekapitulasi sebaran soal per indikator keterampilan berpikir kritis yang digunakan pada penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Setelah Validasi dan Uji Coba
Aspek Berpikir Kritis Distribusi Nomor Soal
Jumlah Soal
Tujuan (purpose) 3 1
Asumsi (assumptions) 8, 9 2
(36)
55
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konsep (concepts) 10 1
Interpretasi dan menarik kesimpulan (interpretation and
inference) 7 1
Implikasi dan akibat-akibat (implication and concequences) 1 1
Sudut pandang (Point of view) 4 1
Pertanyaan pada isu (Question at issue) 2 1
Jumlah 10
2. Tes Penguasaan Konsep
Tes digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa pada tema tekanan. Untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa digunakan instrumen berupa 15 soal pilihan ganda. Sejalan dengan tes keterampilan berpikir kritis tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal (pretes) dan akhir (postes) pembelajaran. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes penguasaan konsep sama dengan langkah yang dilakukan pada keterampilan berpikir kritis dari membuat kisi-kisi instrumen sampai menganalisis hasil uji coba. Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen tes penguasaan konsep juga diuji coba dan dianalisis kelayakanannya melalui uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal.
a. Uji Validitas
Penguasaan konsep yang diukur adalah ranah kognitif berdasarkan klasifikasi hasil belajar berdasarkan taksonomi Bloom revisi yang mencakup dimensi pengetahuan faktual dan konseptual (Anderson, 2001). Tipe soal yang akan diuji adalah soal jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4 (menganalisis) dan C5 (mengevaluasi). Jumlah soal penguasaan konsep yang dinilai oleh ahli sebanyak 30 soal pilihan ganda. Jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan jawaban salah akan diberi skor 0. Rekapitulasi sebaran soal per tingkatan kognitif sebelum divalidasi dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Rekapitulasi Soal Tiap Jenjang Kognitif Penguasaan Konsep Sebelum Validasi
Tingkatan Penguasaan Konsep
Distribusi Nomor Soal Jumlah Soal Mengingat (C1) 5, 6, 11, 13, 15, 22, 23,
26, 30
(37)
56
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Memahami (C2) 1, 2, 7, 8, 9, 10, 17, 18,
19, 20, 29
11
Menerapkan (C3) 3, 4, 14 3
Menganalisis (C4) 12, 16, 25, 28 4
Mengevaluasi (C5) 21, 24, 27 3
Jumlah Soal 30
Secara umum, kesimpulan dari hasil penilaian para ahli menyatakan bahwa soal-soal penguasaan konsep yang disusun telah layak digunakan sebagai instrumen dengan perbaikan pada kalimat, bentuk soal, angka dan gambar yang digunakan. Kisi-kisi soal tes keterampilan berpikir kritis sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.3.
b. Penentuan Instrumen Tes Penguasaan Konsep
Uji coba tes instrumen penguasaan konsep ini dilakukan sebanyak satu kali. Perhitungan reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal hasil uji coba instrumen tes penguasaan konsep dapat dilihat pada Lampiran C.3 dan C.4. Rekapitulasi hasil uji coba tes penguasaan konsep disajikan pada Tabel 3.9.
Berdasarkan analisis hasil uji coba instrumen penguasaan konsep yang dilakukan dari 30 soal dipilih 15 soal yang akan digunakan. Soal yang digunakan dilihat dari daya pembeda terdapat 13 soal dengan kategori sangat memuaskan, 1 soal dengan kategori memuaskan dan 1 soal dengan kategori tidak memuaskan. Jika ditinjau dari tingkat kesukaran soal terdapat 2 soal dengan kategori sangat mudah, 2 soal dengan kategori mudah, 9 soal dengan kategori sedang, 1 soal dengan kategori sukar dan 1 soal dengan kategori sangat sukar. Reliabilitas instrumen tes penguasaan konsep sebesar 0,67. Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen yang dilakukan, maka dipilih 15 butir soal yang disesuaikan dengan indikator dari 30 butir soal instrumen tes penguasaan yang telah diujicobakan.
Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep
No. Soal Asli No. Soal Baru
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keterangan Keputusan Indeks Kategori Indeks Tafsiran
1 - 0,11 Sangat tidak memuaskan 0,97 Sangat mudah Direvisi Tidak digunakan 2 - 0,33 Memuaskan 0,86 Sangat sukar Diterima Tidak digunakan
3 1 0,56 Sangat memuaskan 0,23 Sukar Diterima Digunakan
4 3 0,56 Sangat memuaskan 0,37 Sedang Diterima Digunakan 5 2 0,44 Sangat memuaskan 0,34 Sedang Diterima Digunakan 6 - 0,22 Tidak memuaskan 0,49 Sedang Direvisi Tidak digunakan
(38)
57
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,77 Mudah Direvisi Tidak digunakan 8 - -0,11 Sangat tidak memuaskan 0,06 Sangat sukar Direvisi Tidak digunakan 9 4 0,56 Sangat memuaskan 0,37 Sedang Diterima Digunakan 10 - 0,22 Tidak memuaskan 0,40 Sedang Direvisi Tidak digunakan 11 5 0,67 Sangat memuaskan 0,31 Sedang Diterima Digunakan 12 6 0,78 Sangat memuaskan 0,34 Sedang Diterima Digunakan 13 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,29 Sukar Direvisi Tidak digunakan 14 7 0,33 Sangat memuaskan 0,14 Sangat sukar Diterima Digunakan 15 - 0,11 Sangat tidak memuaskan 0,09 Sangat sukar Direvisi Tidak digunakan
16 - 0,33 Memuaskan 0,49 Sedang Direvisi Tidak digunakan
17 8 0,78 Sangat memuaskan 0,40 Sedang Diterima Digunakan 18 - 0,22 Tidak memuaskan 0,49 Sedang Direvisi Tidak digunakan 19 - 0,22 Tidak memuaskan 0,29 Sukar Direvisi Tidak digunakan 20 - 0,22 Tidak memuaskan 0,46 Sedang Direvisi Tidak digunakan 21 10 0,33 Sangat memuaskan 0,89 Sangat mudah Diterima Digunakan 22 9 0,22 Tidak memuaskan 0,83 Mudah Direvisi Digunakan 23 11 0,33 Sangat memuaskan 0,89 Sangat mudah Diterima Digunakan 24 - 0,00 Sangat tidak memuaskan 0,69 Sedang Direvisi Tidak digunakan 25 12 0,56 Sangat memuaskan 0,34 Sedang Diterima Digunakan 26 - 0,44 Sangat memuaskan 0,60 Sedang Direvisi Tidak digunakan
27 13 0,33 Memuaskan 0,54 Sedang Direvisi Digunakan
28 14 0,44 Sangat memuaskan 0,74 Mudah Diterima Digunakan 29 15 0,44 Sangat memuaskan 0,31 Sedang Diterima Digunakan 30 - 0,22 Tidak memuaskan 0,89 Sangat mudah Direvisi Tidak digunakan
Rekapitulasi sebaran soal per tingkatan kognitif penguasaan konsep yang digunakan pada penelitian diperlihatkan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Tingkatan Kognitif Penguasaan Konsep Setelah Validasi dan Uji Coba
Tingkatan Kognitif Distribusi Nomor Soal
Jumlah Soal
Mengingat (C1) 2, 5, 7, 8, 13 5
Memahami (C2) 4, 6, 10, 15 4
Menerapkan (C3) 1, 3 2
Menganalisis (C4) 12, 14 2
Mengevaluasi (C5) 9 1
Jumlah Soal
3. Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa tentang penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang dilaksanakan pada tema tekanan. Angket berupa pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari tiga tanggapan terhadap pembelajaran setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup artinya jawaban dari setiap pertanyaan sudah disiapkan sehingga responden tinggal memilih. Angket tanggapan siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.3.
(39)
58
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap akhir penelitian. Alur penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
1. Tahap Persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian meliputi:
a) Melakukan studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah pendidikan dan menentukan tujuan penelitian. Studi lapangan juga berfungsi untuk mengetahui kondisi lapangan dengan mewawancarai guru pengampu mata pelajaran IPA untuk mendapatkan gambaran kondisi siswa pada kelas VIII, melihat rata-rata hasil belajar IPA dan mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh guru. Peneliti juga melakukan uji pendahuluan untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis dan pengusaan konsep siswa, hasilnya diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa masih cukup rendah.
(40)
59
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian
b) Melakukan studi literatur untuk memperoleh landasan teoritis yang sesuai tentang pembelajaran IPA terpadu tipe webbed.
c) Melakukan studi kurikulum 2013 terhadap pelajaran IPA SMP kelas VIII untuk menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar yang bisa dipadukan dengan tipe webbed.
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Pembuatan instrumen
LKS dan Kuisioner
RPP Instrumen Soal
Penilaian para ahli
Validasi instrumen
Analisis dan revisi instrumen
Kelas eksperimen Kelas kontrol
Pretes Pretes
Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed
Pelaksanaan pembelajaran konvensional
Postes Postes
Pembahasan temuan penelitian
Kesimpulan Analisis data Analisis Berpikir Kritis dan
(41)
60
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d) Menganalisis indikator dari variabel yang akan diukur yaitu berpikir kritis dan sikap ilmiah.
e) penyusunan perangkat pembelajaran IPA terpadu seperti RPP dan LKS.
f) Menyusun instrumen penelitian yang meliputi tes keterampilan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep siswa, lembar observasi aktifitas guru dan angket tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan.
g) Meminta pertimbangan dosen ahli terhadap instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas soal kemudian melakukan perbaikan sesuai dengan saran dosen ahli.
h) Melaksanakan uji coba dan analisis instrumen penelitian untuk mengukur reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran butir-butir soal yang akan digunakan pada tes awal (pretes) dan tes akhir (postes).
i) Melakukan perbaikan instrumen yang sudah divalidasi dan diuji coba. j) Menentukan populasi dan sampel penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan penelitian meliputi:
a) Memberikan tes awal (pretes) yang terdiri dari tes keterampilan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep pada tema tekanan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b) Melaksanakan proses pembelajaran IPA terpadu tipe webbed pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented pada kelas kontrol.
c) Melakukan observasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran IPA Terpadu tipe
webbed dan mencatat kejadian faktual penting dalam catatan lapangan penelitian.
d) Melakukan tes akhir (postes) yang terdiri dari tes keterampilan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep pada tema tekanan setelah pembelajaran IPA Terpadu tipe
webbed pada kelas eksperimen dan pembelajaran IPA terpadu tipe fragmented
pada kelas kontrol.
e) Memberikan angket tanggapan kepada siswa mengenai kegiatan pembelajaran IPA terpadu tipe webbed yang telah dilakukan.
(1)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
(2)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ajaja, O. P. (2010). Effects of Cooperative Learning Strategy on Junior Secondary School Students Achievement in Integrated Science. Electronic
Journal of Science Education, 14(1), 1–18.
Akinoglu, O. & Tandogan, R. O. (2006). the Effects of Problem Based Active Learning in Science Education on Students Academic Achievements, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology, 3(1), 71–81. http://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2006.07.006. Allamnakhrah, A. (2013). Learning Critical Thinking in Saudi Arabia: Student
Perceptions of Secondary Pre-Service Teacher Education Programs. Journal
of Education and Learning, 2 (1), 197–210. http://doi.org/10.5539/jel.v2n1p197.
Åström, M. (2006). Defining Integrated Science Education Education and and
Putting It It to Test. Science And Technology.
Becker, K. H. & Park, K. (2011). Integrative Approaches among Science,
Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Subjects on Students’
Learning: A Meta-Analysis. Journal of STEM Education: Innovations and
Research, 12(5), 23–37.
Boopathiraj, C. & Chellamani, K. (2013). Analysis of Test Items on Difficulty Level and Discrimination Index in The Test for Research in Education.
International Journal of Social Science & Interdiciplinary Research, 2(2),
189–193.
Budiningsih, C. A. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta. Bulunuz, M. & Jarrett, O. S. (2010). Developing an Interest in Science:
Background Experiences of Preservice Elementary Teachers. International
Journal of Environmental and Science Education, 5(1), 65–84.
Burris, S. & Garton, B. (2007). Effect Of Instructional Strategy On Critical Thinking And Content Knowledge: Using Problem-Based Learning In The
Secondary Classroom. Journal of Agricultural Education.
http://doi.org/10.5032/jae.2007.01106.
Campbell, et al. (2010). Biologi Edisi ke 8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Caturangga, F. K. (2014). Integrated science learning through project based learning in sekolah indonesia singapura. SEAMEO QITEP in Science,
(September), 136–140.
Coladarci, et al.(2011). Fundamentals of Statictical Reasoning in Education. USA: John Miley and Sons inc.
Costa, A. L. & Pressceisen, B. Z. (1985). Developing Mind: A Resource Book for
(3)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edokpayi, J. N. & Suleiman. (2011). Scholars Research Library. Scholar
Reasearch Library, 3(4), 527–535. Retrieved from http://scholarsresearchlibrary.com/ABR-vol1-iss2/ABR-2010-1-2-87-90.pdf. El-shaer, A. & Gaber, H. (2014). Impact of Problem-Based Learning on Students
` Critical Thinking Dispositions, Knowledge Acquisition and Retention.
Journal of Education and Practice, 5(14), 74–86.
Ennis, R. H. (1985). Critical Thinking. New Jersey: Prentice Hall.
Etherington, M. (2011). Investigative primary science: A problem-based learning approach. Australian Journal of Teacher Education, 36(9). Retrieved from http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol36/iss9/4/.
Graaff, E. & Kolmos, A. (2003). Characteristics of problem-based learning.
International Journal of Engineering Education, 19(5), 657–662.
Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics
courses. American Journal of Physics, 66(1), 64.
http://doi.org/10.1119/1.18809.
Idowu, D. (2012). Developing Nigerian Integrated Science Curiculum.
International Journal of Social Science and Education, 2 (1 January 2012),
420–439.
Igwebuike, T. B. & Oriaifo, S. O. (2014). Effect of a Constructivist Instructional Strategy on Affective Outcomes by Integrated Science Students. University
of Bahrain, 10(1), 1–10.
Implications, T. (2013). a Comparison of Achievement in Problem-Based.
International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4(1), 154–164.
Keil, et al. (2009). Improvements in Student Achievement and Science Process Skills Using Environmental Health Science Problem-Based Learning
Curricula. Journal of Science Education, 13(1), 1–18.
Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013
Tahun Ajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta:
Kemendikbud.
Khalid, et al. (2011). Impact of Teacher's Background and Behavior on Students
Learning. International Journal of Human Resource Studies, 1(2), 60–88.
http://doi.org/10.5296/ijhrs.v1i2.1101.
Krathwohl, D. R. (2002). A Revision of Bloom's Taxonomy:An Overview.
Theory Into Practice, 41(4), 212–218.
(4)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Masek, et al. (2011). The Effect of Problem Based Learning on Critical Thinking Ability: A Theoretical and Empirical Review. International Review of Social
Sciences and Humanities, 2(1), 215–221.
Minium, et al. (1993). Statistical Reasoning in Psychology and Education Third
Edition. USA: John Willey and sons.
Opara, J. a. (2011). Bajah’S Model and the Teaching and Learning of Integrated Science in Nigerian High School System. International Journal of Academic
Research in Business and Social Science, 1(August), 152–161.
Petress, K. (2004). Critical Thinking: An Extended Definition. Education, 124(3), 461. Retrieved from http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db =eric&AN=EJ698515&site=ehost-live\nhttp://content.ebscohost.com/Conten tServer.asp?T=P&P=AN&K=13186516&S=R&D=aph&EbscoContent=dGJ yMMTo50Sep644yNfsOLCmr0yep69Ssqu4S6+WxWXS&ContentCustomer =dGJyMPGpsEiwrL.
Raimi, S. M. & Adeoye, F. a. (2000). Problem Based Learning Strategy and
Quantitative Ability in College of Education Students ’ Learning of
Integrated Science. Ilorin Journal of Education, 1–11. Retrieved from
http://unilorin.edu.ng/journals/education/ije/july2004/Problem Based
Learning Strategy And Quantitative Ability In College Of Education Students Learning Of Integrated Science.pdf.
Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Savery, J. R. (2006). Overview of problem-based learning: Definitions and
distinctions. Interdiciplinary Journal of Problem-Based Learning, 1(1), 9–
20. http://doi.org/10.7771/1541-5015.1002.
Snyder, L. G. & Snyder, J. M. (2008). Teaching Critical Thinking and Problem Solving Skills How Critical Thinking Relates to Instructional Design. The
Delta Pi Epsilon Journal, 2, 90–99.
Sungur, et al. (2006). Improving achievement through problem-based learning.
Journal of Biological Education, 40(4), 155–160. http://doi.org/10.1080/00219266.2006.9656037.
Thompson, C. (2011). Critical thinking across the curriculum: Process over
output. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9), 1–7.
Retrieved from http://www.ijhssnet.com/journals/Vol.1,No.9,Special
Issue,July_2011/1.pdf.
Tim Abdi Guru. (2013). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
(5)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tiwari, et al. (1999). Enhancing Students’ Critical Thinking through Problem
-Based Learning. Implementing Problem -Based Learning: Proceedings of the
First Asia Pacific Conference on Problem Based Learning, 75–85.
Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi dan
implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Bumi Aksara.
Turpin, T. & Cage, B. N. (2004). Effect of An Integrated, Activity-Based Science Curriculum on Student Achievement, Science Process Skills, and Science
Attitudes. Electronic Journal of Literacy Through Science, 3, 1–17.
Walker, S. E. (2003). Active Learning Strategies to Promote Critical Thinking.
Journal of Athletic Training, 38(3), 263–267.
Wibowo, et al.(2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kerjasama Mahasiswa Melalui Pendekatan Inquiry pada Mata Kuliah Pendidikan Sains.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA, UNY, 56-62.
Zhou, et al. (2013). Developing Students’ Critical Thinking Skills by Task-Based
Learning in Chemistry Experiment Teaching. Creative Education, 4(12), 40–
(6)
Amelia Herlina, 2015
PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP