PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN.
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh :
NENG SHOLIHAT
NIM. 1303188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN
Oleh :
Neng Sholihat
S.Pd Universitas Riau, 2011
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan (M.Pd) pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung
© Neng Sholihat 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
HALAMAN PENGESAHAN TESIS
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN
Oleh :
Neng Sholihat
NIM. 1303188
Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing
Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd
NIP. 19510726197803200
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dr.Phil. Ari Widodo, M.Ed
NIP. 196705271992031001
(4)
PERNYATAAN
“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul
“
Pengaruh Pembelajaran
IPA Terpadu Tipe Integrated Terhadap Penguasaan Konsep dan Berpikir Kritis
Siswa SMP pada Topik Tekanan
”
ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini”.
Bandung, Agustus 2015
Yang membuat pernyataan,
(5)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE INTEGRATED
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN
Neng Sholihat
1303188
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir
kritis siswa pada topik Tekanan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi
eksperimen yang dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung Provinsi
Jawa Barat dengan sampel siswa kelas VIII semester 2 pada tahun ajaran
2014/2015. Pengumpulan data dilakukan dengan
pretest
dan
posttest
untuk
mengukur peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis,
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket tanggapan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji-t
pada
N-Gain
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
pada
topik Tekanan secara signifikan lebih meningkatkan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa dibandingkan dengan penerapan pembelajaran
IPA tidak terpadu. Hal ini dapat dilihat dari
N-Gain
penguasaan konsep untuk
kelas eksperimen sebesar 0,40, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,28.
N-Gain
keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen sebesar 0,41 lebih tinggi
dibandingkan
N-Gain
kelas kontrol sebesar 0,19. Dapat disimpulkan bahwa
penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
lebih efektif dalam
meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa SMP
pada topik Tekanan dibandingkan dengan penerapan pembelajaran IPA tidak
terpadu.
Kata kunci :
pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated, penguasaan konsep,
keterampilan berpikir kritis, tekanan
(6)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECTS OF IMPLEMENTATION INTEGRATIVE SCIENCE
LEARNING TYPE INTEGRATED TOWARDS JUNIOR HIGH
STUDENTS’ CONTENT KNOWLEDGE AND CRITICAL THINKING
SKILLS ON THE TOPIC OF PRESSURE
Neng Sholihat
1303188
Abstract
This study aims to analyze the effects of implementation the integrative
science learning type integrated towards content knowledge and critical thinking
skills on the topic of Pressure. The methods used in this study were
quasi-experimental designs which were conducted at a junior high school on Bandung
City, in West Java Province. The sampling of this study was eighth grades of
second semester in 2014/2015. The data were collected by using pretest and
posttest to measure the improvement of the students’
content knowledge and
critical thinking skills, observation sheet, and questioner to understand students’
responses on the implementation of integrative science learning type integrated.
The hypothesis testing in this study was done by using t-test on stud
ents’ content
knowledge and critical thinking skills. The result revealed that the implementation
of integrative science learning type integrated on the topic of pressure improved
students’ content knowledge and critical thinking skills compared to convent
ional
science learning. This can be seen from the N-
Gain of students’ content
knowledge in the experimental group which was 0,40, while 0,28 for control
group. The N-
Gain of students’ critical thinking skills
in the experimental group
was 0,41, which was higher than that in the control group, which was 0,19. It can
be concluded that the implementation of integrative science learning type
integrated
on the topic of pressure is more effective to improve students’ content
knowledge and critical thinking skills compared to the implementation
conventional science learning.
Keywords : implementation of integrative science learning type integrated,
content knowledge, critical thinking skills, pressure
(7)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta perkenan-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA
TERPADU TIPE
INTEGRATED
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN
BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN
”.
Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar magister pada
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan
Indonesia. Tesis ini terdiri dari lima bab yang mendeskripsikan pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
pada topik tekanan. Penulis mencoba menghadirkan
desain pembelajaran terpadu yang diharapkan dapat menjadi alternatif tipe
pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik belajar aktif dalam
membangun pengetahuan yang terpadu, meningkatkan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa, serta mengupayakan pembelajaran yang
relevan dan bermakna bagi kehidupan siswa di masyarakat, baik masa sekarang
maupun di masa yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Bandung, Agustus 2015
Penulis
(8)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
(9)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur alhamdulillah ke hadirat Allah SWT dan shalawat beriring salam
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan para sahabat.
Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tulus serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1.
Ibu Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd sebagai dosen pembimbing tesis
sekaligus dosen Penasehat Akademik (PA) atas segala waktu yang telah
tercurahkan, kebaikan hati, bimbingan, dan motivasi selama penulis
menempuh studi dan menyusun tesis ini.
2.
Ibu Neneng Kartini, S.Pd, M.Pd sebagai guru IPA SMP Negeri 2 Bandung,
beserta seluruh staf sekolah yang telah memberikan izin dan bantuan selama
proses penelitian berlangsung.
3.
Ibu Dr. Lilik Hasanah, M.Si, Bapak Dr. Hayat Sholihin, M.Sc dan Bapak
Dr. Didi Teguh Chandra, M.Si sebagai dosen penguji sidang tesis yang telah
memberikan saran dan perbaikan.
4.
Bapak Dr. Phil. Ari Widodo, M.Ed selaku ketua Program Studi Pendidikan
IPA Sekolah Pascasarjana UPI, beserta staf akademik yang memberikan izin,
kemudahan, serta memberikan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini.
5.
Seluruh dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang
telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama menempuh studi.
6.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah memberikan
bantuan dana kepada penulis selama menempuh studi melalui program
beasiswa BPPDN (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri).
7.
Orang tua tercinta Bapak H. Idrus H. Ismail, B.A dan Ibu Hj. Yayah yang
selalu mendoakan dan memberikan dukungan moral maupun materiil.
8.
Amelia Herlina, sahabat berbagi suka dan duka.
(10)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Batasan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Terpadu Tipe
Integrated
... 7
B. Penguasaan Konsep ... 10
C. Keterampilan Berpikir Kritis ... 14
D. Kompetensi Dasar Terkait Topik Pembelajaran Tekanan
... 18
E. Deskripsi Materi Topik Tekanan ... 19
F. Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
pada Topik Tekanan ... 30
G. Hipotesis Penelitian ...34
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ...35
B. Populasi dan Sampel Penelitian ...36
C. Variabel Penelitian ... 36
D. Definisi Operasional ... 37
E. Instrumen Penelitian ... 38
F. Prosedur Penelitian ... 52
G. Teknik Analisis Data... 54
H. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 61
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 62
1. Penguasaan Konsep ... 62
2. Keterampilan Berpikir Kritis ... 73
3. Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu
(11)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tipe
Integrated
... 82
4. Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
... 83
B. Pembahasan ... 84
1. Penguasaan Konsep ... 84
2. Keterampilan Berpikir Kritis ... 96
3. Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu
Tipe
Integrated
...104
4. Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
...105
5. Kendala yang Dihadapi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran IPA
Terpadu Tipe
Integrated
...107
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...108
B. Saran ...108
DAFTAR PUSTAKA ...110
LAMPIRAN ...114
(12)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kata Kerja Operasional Tingkatan Kognitif Menurut Anderson ... 12
2.2 Tingkatan Penguasaan Konsep dan Indikatornya ... 13
2.3 Indikator Keterampilan Berpikir Kritis ... 18
3.1 Instrumen Penelitian dan Tujuan Penggunaan Instrumen ... 38
3.2 Rekapitulasi Soal Tiap Tingkatan Penguasan Konsep Sebelum Validasi .... 41
3.3 Rekapitulasi Soal Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Sebelum Validasi ... 42
3.4 Kategori Reliabilitas Tes ... 43
3.5 Interpretasi Daya Pembeda ... 44
3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal ... 45
3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Penguasaan Konsep ... 46
3.8 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Tingkatan Penguasaan Konsep ... 48
3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 49
3.10 Rekapitulasi Sebaran Soal Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis... 51
3.11 Kategorisasi Skor
N-gain
... 56
3.12 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ... 60
3.13 Jadwal Penelitian ... 61
4.1 Rata-rata Skor
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 63
4.2 Penguasaan Konsep Siswa untuk Tiap Konsep pada Topik Tekanan... 64
4.3 Penguasaan Konsep Siswa pada Setiap Tingkatan Penguasaan Konsep ... 66
4.4 Hasil
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 67
4.5 Uji Normalitas
Pretest
Penguasaan Konsep ... 68
4.6 Uji Homogenitas
Levene’s Test
Data
Pretest
Penguasaan Konsep ... 69
4.7 Hasil Uji Parametrik
Independent Sample T-Test
Data
Pretest
Penguasaan Konsep ... 70
4.8 Uji Normalitas Data
N-Gain
Penguasaan Konsep ... 71
4.9 Uji Homogenitas Varians Data
N-Gain
Penguasaan Konsep ... 71
4.10 Hasil Uji Beda Rata-rata
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ... 73
4.11 Rata-rata Skor
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 74
4.12 Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Setiap Indikator ... 75
4.13 Hasil
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 77
4.14 Uji Normalitas
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis... 78
4.15 Uji Homogenitas
Levene’s Test
Data
Pretest
Keterampilan
Berpikir Kritis... 79
4.16 Hasil Uji Parametrik
Independent Sample T-Test
Data
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis ... 79
(13)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.18 Uji Homogenitas Varians Data
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis ... 80
4.19 Hasil Uji Beda Rata-rata
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 81
4.20 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Penerapan
Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
... 82
4.21 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
(14)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Fungsi Berpikir Kritis Menurut Inch
et al
... 17
2.2 Sistem Pencernaan Manusia ... 20
2.3 Peristiwa Osmosis pada Sel Darah ... 21
2.4 Ilustrasi Pemasangan Infus Kepada Pasien... 23
2.5 Tekanan pada Darah dalam Tubuh ... 24
2.6 Gelembung Renang (
swimbladders
) pada Ikan ... 26
2.7 Sistem Pernapasan Manusia ... 28
2.8 Proses Difusi O
2dan CO
2dalam Paru-paru dan Darah ... 29
2.9 Skema Pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
Topik Tekanan ... 30
3.1 Desain
The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group
... 35
3.2 Alur Penelitian ... 55
4.1 Perbandingan Persentase Rata-rata Skor
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 63
4.2 Perbandingan Rata-rata
N-Gain
Penguasaan Konsep Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk Tiap Konsep Topik Tekanan ... 65
4.3 Perbandingan Rata-rata
N-Gain
pada Setiap Tingkatan Penguasaan
Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 66
4.4 Perbandingan Persentase Rata-rata Skor
Pretest
,
Posttest
, dan
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 74
4.5 Perbandingan Rata-rata
N-Gain
pada Tiap Indikator Keterampilan
Berpikir Siswa Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76
(15)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Perangkat Pembelajaran ... 114
A.1 Silabus Pembelajaran ... 115
A.2 Skema Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
pada
Topik Tekanan ... 120
A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA Terpadu
Tipe
Integrated
... 123
A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS)... 143
Lampiran B. Instrumen Penelitian... 158
B.1 Kisi-kisi Tes Penguasaan Konsep ... 159
B.2 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berpikir Kritis... 173
B.3 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ... 190
B.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 193
B.5 Kisi-kisi Soal
Pretest
–
Posttest
Penguasaan Konsep ... 196
B.6 Kisi-kisi Soal
Pretest
–
Posttest
Keterampilan Berpikir Kritis ... 208
B.7 Lembat Soal dan Lembar Jawaban
Pretest
–
Posttest
... 222
Lampiran C. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 231
C.1 Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep ... 232
C.2 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Penguasaan Konsep... 235
C.3 Hasil Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 237
C.4 Hasil Pengolahan Data Uji Coba Tes Keterampilan Berpikir Kritis ... 239
Lampiran D. Data-data Hasil Penelitian... 241
D.1 Rekapitulasi
Pretest
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 242
D.2 Rekapitulasi
Posttest
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 244
D.3 Rekapitulasi
Pretest
Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 246
D.4 Rekapitulasi
Posttest
Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 248
D.5 Rekapitulasi
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 250
D.6 Rekapitulasi
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 251
D.7 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Tiap Konsep Kelas Eksperimen ... 252
D.8 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Tiap Konsep Kelas Kontrol ... 254
D.9 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Setiap Tingkatan Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen... 256
D.10 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Setiap Tingkatan Penguasaan Konsep
Kelas Kontrol ... 258
D.11 Rekapitulasi
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen .. 260
D.12 Rekapitulasi
Posttest
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen 262
D.13 Rekapitulasi
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 264
D.14 Rekapitulasi
Posttest
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 266
(16)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.16 Rekapitulasi
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Kontrol... 269
D.17 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Setiap Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas Eksperimen ... 270
D.18 Rekapitulasi
N-Gain
Untuk Setiap Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas Kontrol ... 274
D.19 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa terhadap Penerapan
Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
pada Topik Tekanan ... 278
D.20 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA
Terpadu Tipe
Integrated
... ... 280
Lampiran E. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 284
E.1 Uji Normalitas
Pretest
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen ... 285
E.2 Uji Normalitas
Pretest
Penguasaan Konsep Kelas Kontrol ... 286
E.3 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata
Pretest
Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 287
E.4 Uji Normalitas
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen... 289
E.5 Uji Normalitas
N-Gain
Penguasaan Konsep Kelas Kontrol... 290
E.6 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis
N-Gain
Penguasaan Konsep
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 291
E.7 Uji Normalitas
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen... 293
E.8 Uji Normalitas
Pretest
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Kontrol ... 294
E.9 Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata
Pretest
Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 295
E.10 Uji Normalitas
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Eksperimen... 297
E.11 Uji Normalitas
N-Gain
Keterampilan Berpikir Kritis
Kelas Kontrol ... 298
E.12 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis
N-Gain
Keterampilan
Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 299
Lampiran F. Dokumen Penelitian ... 301
F.1 Komentar Umum Hasil
Judgment
Instrumen... 302
F.2 SK Pembimbing Tesis ... 304
F.3 Surat Izin Penelitian/Observasi ... 306
F.4 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian... 307
(17)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
(18)
1
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sekarang mulai diterapkan di
Indonesia. Penerapan kurikulum didasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun
2003, bahwa penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di
masa depan. Salah satu tuntutan dalam kurikulum 2013 ialah adanya keterpaduan
dalam pembelajaran bidang ilmu yang satu dengan yang lainnya.
Pedoman
Pengembangan
Kurikulum
2013
menjelaskan
bahwa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat SMP dilaksanakan dengan
basis keterpaduan, yaitu sebagai mata pelajaran
integrative science
, bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Konsep-konsep dan keterampilan praktis dari berbagai
disiplin ilmu seharusnya tidak disajikan secara terpisah, melainkan saling
melengkapi dalam pembelajaran (Niemi & Jakku-sihvonen, 2009). Namun fakta
yang terjadi di lapangan, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu belum
sepenuhnya terlaksana. Meski sudah menjadi mata pelajaran IPA Terpadu, namun
pada kenyataannya konsep-konsep dengan topik yang sama masih diajarkan
berdasarkan disiplin ilmu secara terpisah.
Salah satu faktor yang menjadi alasan sulitnya melaksanakan pembelajaran
IPA Terpadu di SMP yaitu latar belakang pendidikan yang beragam dari guru
yang mengajar mata pelajaran IPA terpadu di SMP seperti pendidikan fisika,
pendidikan kimia, atau pendidikan biologi. Kualitas guru sangat mempengaruhi
hasil belajar siswa (Khalid
et al
., 2011). Oleh karena itu, sebagai seorang
profesional, guru memerlukan keterampilan dalam membangun pengetahuan antar
disiplin ilmu agar pembelajaran yang baik dapat terlaksana.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lainnya seperti keterbatasan alokasi
waktu persiapan pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan belajar, dan
jumlah peserta didik tiap kelas yang terlalu banyak. Adanya faktor-faktor tersebut
(19)
2
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyebabkan pembelajaran IPA Terpadu masih menemukan banyak kendala
dalam penerapannya di lapangan, sehingga pada akhirnya hasil yang dicapai dari
proses pembelajaran yang dilaksanakan juga masih jauh dari yang diharapkan.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu alternatif pendekatan dalam
pembelajaran akan mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran (Trianto, 2010, hlm. 40). Dengan adanya pemaduan
itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan arti
bahwa pada pembelajaran terpadu, siswa dapat memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan
antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan siswa sesuai
dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran, baik fisik maupun emosionalnya. Kebebasan guru dalam
mendesain kurikulum pembelajaran memiliki potensi untuk membangun rasa
penasaran dan ketertarikan siswa (Bulunuz & Jarret, 2010). Oleh karena itu, di
dalam merencanakan pembelajaran terpadu, guru harus memperhatikan kondisi
dan potensi peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung lainnya.
Kondisi dan potensi peserta didik tersebut meliputi minat, bakat, kebutuhan, dan
kemampuan peserta didik. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan sumber
daya pendukung meliputi kemampuan guru, ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran, serta kepedulian
stakeholders
sekolah.
Di dalam pembelajaran IPA yang bermanfaat terdapat konten-konten
konteksual yang berguna untuk pembelajaran pendewasaan dan pembelajaran
jangka panjang (Astrom, 2006). Melalui pembelajaran IPA Terpadu, siswa diajak
untuk mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dalam topik yang sama,
sehingga diharapkan penguasaan konsep siswa akan semakin baik. Penguasaan
konsep yang baik akan membuat siswa lebih bijak dalam menyelesaikan
masalah-masalah dan atau fenomena yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari terkait
konsep yang dipelajari.
(20)
3
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di samping untuk meningkatkan penguasaan konsep, pelaksanaan
pembelajaran IPA Terpadu diharapkan dapat menumbuhkan keterampilan berpikir
(thinking skill)
siswa yaitu berpikir kreatif dan berpikir kritis. Sebagaimana yang
dinyatakan oleh
Rofi’udin (2000) dalam hasil p
enelitiannya bahwa terjadi keluhan
tentang rendahnya kemampuan berpikir kritis-kreatif dan kemampuan proses sains
yang dimiliki oleh lulusan pendidikan dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia.
Oleh karena itu, dipandang perlu adanya pembiasaan dalam melatihkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan, salah satunya yaitu melalui pembelajaran IPA Terpadu.
Pada penelitian yang pernah dilakukan tentang pembelajaran IPA Terpadu
ditemukan bahwa integrasi kurikulum pembelajaran IPA berbasis aktivitas
menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap prestasi dan keterampilan
proses sains (Turpin & Cage, 2004). Penelitian yang serupa menunjukkan bahwa
pembelajaran IPA Terpadu yang mengharuskan siswa bekerja sama dalam
kelompok mempengaruhi hasil belajar dan sikap siswa (Ajaja, 2010). Namun,
selain pengintegrasian kurikulum pada topik pembelajaran, pendekatan dalam
penyampaian pembelajaran juga perlu diperhatikan (Becker & Park, 2011). Oleh
karena itu, model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian harus
mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif bagi siswa agar keberhasilan
penelitian ini dapat lebih optimal.
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran (Kemendikbud, 2014, hlm. 27). Proses pembelajaran yang terjadi
dipadankan dengan suatu proses ilmiah yang merujuk pada teknik-teknik
investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, untuk memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Siswa diharapkan untuk terlibat aktif dalam mengeksplorasi pengetahuan terkait
pembelajaran dengan menggunakan metode ilmiah. Model pembelajaran
penemuan (
Discovery Learning
) merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif, mengubah
pembelajaran yang
teacher oriented
menjadi
student oriented
, serta mengubah
(21)
4
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
modus ekspositori dimana siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan
dari guru menjadi modus diskoveri dimana siswa menemukan informasi sendiri.
Model
Discovery Learning
dipandang tepat oleh peneliti sebagai model
pembelajaran yang efektif untuk memfasilitasi pengintegrasian materi IPA
Terpadu, karena pada model ini masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam
masalah yang direkayasa oleh guru sehingga keterlibatan guru dalam
pengintegrasian materi pembelajaran dapat lebih mengarahkan siswa untuk
menemukan konsep atau prinsip yang menjadi tuntutan penguasaan kompetensi
dari materi yang dipelajari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPA di
SMP Negeri 2 Bandung, diketahui bahwa tingkat penguasaan konsep siswa untuk
mata pelajaran IPA sangat rendah untuk beberapa materi, diantaranya yaitu materi
Tekanan. Rata-rata penguasaan konsep siswa untuk materi Tekanan pada tiga
tahun terakhir berada di bawah 70%.
Materi pembelajaran tekanan merupakan materi yang dipelajari di kelas
VIII SMP. Tekanan dan aplikasinya dalam kehidupan merupakan topik yang
sangat luas, mencakup konsep-konsep dalam disiplin ilmu fisika, biologi, dan
kimia. Peneliti tertarik untuk mengintegrasikan topik pembelajaran Tekanan
dalam pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
, karena konsep dan
keterampilan yang diajarkan dalam disiplin ilmu fisika, biologi, dan kimia
berkaitan dan saling tumpang tindih. Pengintegrasian pembelajaran tipe
Integrated
menyusun ulang konsep-konsep yang tumpang tindih antar disiplin
ilmu menjadi suatu desain dan pola pembelajaran yang baru. Dengan
menggunakan pendekatan lintas disiplin, pembelajaran tipe
Integrated
memadukan disiplin-disiplin ilmu dengan menemukan konsep, keterampilan dan
sikap yang tumpang tindih dalam semua disiplin ilmu tersebut (Fogarty, 1991,
hlm. 76).
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, pembelajaran terpadu tipe
Integrated
yang digunakan pada topik Tekanan diharapkan dapat membantu siswa
(22)
5
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kritis dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian di dalam pembelajaran IPA tentang
“
Pengaruh Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Integrated
Terhadap Penguasaan
Konsep dan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Topik Tekanan
”.
B.
Rumusan Masalah
Rumusa
n masalah dalam penelitian ini adalah “B
agaimanakah perbedaan
peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik
Tekanan antara yang mendapatkan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
dengan yang mendapatkan pembelajaran IPA tidak terpadu?
”
Agar penelitian lebih terarah, maka rumusan masalah di atas dijabarkan
menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa pada topik
Tekanan antara yang mendapatkan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
dengan yang mendapatkan pembelajaran IPA tidak terpadu?
2.
Bagaimanakah perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada
topik Tekanan antara yang mendapatkan pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
dengan yang mendapatkan pembelajaran IPA tidak terpadu?
3.
Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
pada topik Tekanan?
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dibuat pembatasan masalah
untuk lebih memfokuskan kajian penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1.
Pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
yang diterapkan pada penelitian
ini merujuk pada tipe pembelajaran terpadu menurut Fogarty (1991).
2.
Pembelajaran IPA tidak terpadu yang diterapkan pada penelitian ini
merupakan pembelajaran IPA yang dilaksanakan sebagaimana pada
umumnya, dimana konsep-konsep diajarkan secara terpisah berdasarkan
disiplin ilmu Fisika, Kimia, dan Biologi.
(23)
6
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Model pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
dan pembelajaran IPA tidak terpadu adalah
Discovery Learning
.
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
pada topik Tekanan terhadap penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memperoleh gambaran mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
pada topik Tekanan.
E.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah:
1.
Sebagai bukti empiris tentang potensi penerapan pembelajaran IPA Terpadu
tipe
Integrated
dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan
berpikir kritis siswa pada topik Tekanan.
2.
Menjadi referensi yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan
seperti guru, mahasiswa, para praktisi pendidikan dan lembaga-lembaga
penyelenggara pendidikan.
3.
Menjadi referensi bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian
sejenis serta pengembangannya.
(24)
35
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Pada
penelitian ini diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa penerapan
pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
, sedangkan pada kelompok kontrol
diterapkan pembelajaran IPA tidak terpadu.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
the
matching-only pretest-posttest control group design
(Fraenkel dan Wallen, 2012,
hlm. 275). Dengan desain seperti ini, subyek penelitian adalah dua kelompok yang
memiliki kemampuan yang setara, sehingga apabila terjadi perbedaan hasil dapat
diketahui bahwa perbedaan tersebut diakibatkan oleh adanya perlakuan. Pada
masing-masing kelompok diberikan
pretest
/tes awal (O) dan
posttest
/tes akhir (O)
yang sama, namun dengan
treatment
/perlakuan (X) yang berbeda. Instrumen
pretest
dan
posttest
sama, tetapi diberikan dalam waktu yang berbeda. Desain
penelitian
the matching-only pretest-posttest control group design
dapat
digambarkan seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Desain The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group
(Fraenkel dan Wallen, 2012, hlm. 275)
Keterangan:
M
= Kelas yang memiliki kemampuan yang setara (
matching
)
O
= Tes Awal
(pretest)
dan Tes Akhir
(posttest)
X
= Perlakuan pada kelas eksperimen berupa penerapan pembelajaran
IPA Terpadu tipe
Integrated
C
= Perlakuan pada kelas kontrol berupa penerapan pembelajaran IPA
tidak terpadu
Eksperimen
M
O
X
O
(25)
36
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester
genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Kota Bandung. Sedangkan
sampelnya adalah dua kelas siswa kelas VIII, yaitu kelas VIII-G sebagai kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penerapan pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
dan kelas VIII-I sebagai kelas kontrol yang mendapatkan
perlakuan berupa penerapan pembelajaran IPA tidak terpadu.
Penetapan kelas sebagai sampel penelitian dilakukan melalui teknik
purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan pemilihan kelas tersebut sebagai sampel penelitian didasarkan pada
data nilai hasil pembelajaran siswa di semester ganjil yang diperoleh dari guru
bidang studi IPA di sekolah tersebut. Selain itu, juga didasarkan pada informasi
dari guru bidang studi IPA yang mengajar di kelas tersebut tentang keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
C.
Variabel Penelitian
1.
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran IPA
Terpadu tipe
Integrated
pada kelas eksperimen dan pembelajaran IPA tidak
terpadu pada kelas kontrol.
2.
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa.
3.
Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang perlu dikendalikan yaitu guru mata pelajaran,
alokasi waktu, karakteristik kelas, materi pelajaran, dan lingkungan belajar.
Pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya dilakukan oleh
peneliti. Alokasi waktu dan materi pelajaran yang digunakan untuk kedua kelas
sama. Siswa pada kedua kelas yang ditetapkan sebagai sampel dianggap memiliki
karakteristik dan tingkat kemampuan yang sama. Kelas eksperimen dan kelas
kontrol juga memiliki lingkungan belajar yang sama.
(26)
37
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.
Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran tentang istilah-istilah dalam
penelitian ini, maka dilakukan pendefinisian secara operasional sebagai berikut :
1.
Pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai pembelajaran IPA yang mengintegrasikan konsep-konsep dari
disiplin ilmu Biologi, Fisika dan Kimia secara terpadu untuk memperoleh
irisan (
overlapping
) konsep, keterampilan dan sikap dari materi yang
dipelajari. Keterlaksanaan pembelajaran diukur dengan lembar observasi.
2.
Topik pembelajaran Tekanan dalam penelitian ini merupakan materi yang
dipelajari di kelas VIII SMP. Dalam disiplin ilmu Fisika, topik ini
mempelajari tentang tekanan, tekanan hidrostatis, kapilaritas, tekanan zat cair
pada ruang tertutup, gaya apung, dan tekanan udara. Dalam disiplin ilmu
Kimia, topik ini mempelajari tentang difusi dan osmosis. Sedangkan dalam
disiplin ilmu Biologi, topik ini mempelajari prinsip tekanan pada sistem
pencernaan manusia, sistem transportasi manusia, sistem transportasi
tumbuhan, sistem pernapasan manusia, dan sistem pernapasan ikan.
3.
Penguasaan konsep dalam penelitian ini merupakan kemampuan siswa dalam
menguasai materi pembelajaran. Indikator penguasaan konsep diadopsi dari
jenjang kognitif Bloom revisi, yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C
3), menganalisis (C
4), dan mengevaluasi (C
5), dan
mencipta (C6). Pengukuran penguasaan konsep dilakukan melalui tes tertulis
dalam bentuk pilihan ganda.
4.
Keterampilan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keterampilan berpikir siswa secara logis dan sistematis untuk memecahkan
masalah. Indikator berpikir kritis dikembangkan dari fungsi berpikir kritis
menurut Inch
et al
., yaitu pertanyaan terhadap masalah (
question at issue
),
tujuan (
purpose
), informasi (
informations
), konsep (
concepts
), asumsi
(
assumptions
), sudut pandang (
point of view
), interpretasi dan menarik
kesimpulan (
interpretation and inference
), serta implikasi dan akibat-akibat
(
implication and concequences
). Pengukuran keterampilan berpikir kritis
(27)
38
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5.
Pengaruh dalam penelitian ini adalah peningkatan
N-Gain
terhadap
penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa dari kegiatan
pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
untuk kelas eksperimen dan
pembelajaran IPA tidak terpadu untuk kelas kontrol. Kemudian
N-Gain
tersebut diuji untuk melihat apakah peningkatan tersebut berbeda signifikan.
E.
Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun
dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Tabel 3.1 mencantumkan jenis-jenis instrumen disesuaikan dengan tujuan
penggunaan instrumen tersebut.
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian dan Tujuan Penggunaan Instrumen
No
Jenis
Instrumen /
Alat
Pengumpul
Data
Tujuan Instrumen
Sumber
Data
Waktu
1
Tes
Penguasaan
Konsep
Mendeskripsikan dan menganalisis
penguasaan konsep siswa pada
topik Tekanan sebelum dan sesudah
mengikuti
proses
pembelajaran.
Instrumen tes berupa tes pilihan
ganda dengan empat pilihan.
Siswa
Awal
dan
akhir
kegiatan
pembelajaran
2
Tes
Keterampilan
Berpikir
Kritis
Mendeskripsikan dan menganalisis
keterampilan berpikir kritis siswa
pada topik Tekanan sebelum dan
sesudah
mengikuti
proses
pembelajaran. Instrumen tes berupa
tes pilihan ganda dengan empat
pilihan yang disertai dengan alasan.
Siswa
Awal
dan
akhir
kegiatan
pembelajaran
3
Angket
Tanggapan
Mengetahui
tanggapan
siswa
tentang penerapan pembelajaran
IPA Terpadu tipe
Integrated
yang
dilaksanakan pada topik Tekanan.
Instrumen angket berbentuk angket
tertutup
yang
terdiri
dari
pertanyaan-pertanyaan
tentang
aspek tanggapan siswa terhadap
pembelajaran.
Siswa
Akhir
kegiatan
pembelajaran
(28)
39
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Jenis
Instrumen /
Alat
Pengumpul
Data
Tujuan Instrumen
Sumber
Data
Waktu
4
Lembar
Observasi
Mengetahui
keterlaksanaan pembelajaran IPA
sejauh
mana
Terpadu tipe
Integrated
yang
diterapkan
dalam
penelitian.
Instrumen
lembar
observasi
berbentuk
observasi
terstruktur
dengan
menggunakan
lembaran
daftar cek.
Guru
Selama
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
1.
Tes
Tes digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dan keterampilan
berpikir kritis siswa pada topik Tekanan. Untuk mengetahui tingkat penguasaan
konsep siswa digunakan instrumen berupa 20 soal pilihan ganda, dan untuk
mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis digunakan instrumen berupa 20
soal pilihan ganda beralasan. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu di awal
(
pretest
) dan akhir (
posttest
) perlakuan.
Pretest
digunakan untuk melihat kondisi
awal subyek penelitian. Dari hasil tes ini akan dihitung
gain
ternormalisasi (
N-Gain
) yang digunakan untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa pada topik Tekanan melalui penerapan
pembelajaran IPA Terpadu tipe
Integrated
.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes adalah
sebagai berikut:
a.
Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk tes penguasaan konsep dan tes
keterampilan berpikir kritis pada topik Tekanan.
b.
Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi.
c.
Melakukan validasi konstruksi dari instrumen yang telah dibuat dengan
meminta pertimbangan ahli (
judgement expert
).
d.
Melakukan uji coba instrumen tes penguasaan konsep dan tes keterampilan
berpikir kritis.
(29)
40
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e.
Hasil uji coba akan dianalisis untuk mengukur reliabilitas tes, daya pembeda,
serta tingkat kemudahan tes.
Sebelum digunakan untuk mengambil data dalam penelitian, instrumen
dianalisis dan diuji coba kelayakanannya sehingga layak digunakan dalam
penelitian. Adapun teknik analisis instrumen tes dan deskripsi hasil ujicoba
instrumen tes dijelaskan sebagai berikut:
a.
Analisis Instrumen Tes
Penelitian yang berkualitas diperlukan pengumpulan data yang berasal dari
instrumen penelitian yang baik. Untuk menghasilkan instrumen yang baik, maka
dilakukan beberapa analisis, meliputi: analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda
dan tingkat kemudahan.
1)
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat (Arikunto, 2013). Pengujian validitas instrumen yang
dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian validitas konstruksi (
construct
validity
). Untuk mengetahui validitas konstruksi sebuah instrumen digunakan
pendapat dari ahli (
judgement experts
).
Judgement experts
dilakukan dengan
meminta penilaian dari ahli yang sesuai dengan lingkup yang diteliti untuk
memastikan bahwa instrumen yang dibuat telah sesuai dengan aspek-aspek yang
akan diukur pada penelitian.
Judgement experts
untuk mendapatkan validitas
konstruksi pada penelitian ini dilakukan oleh lima orang ahli.
a)
Validitas Konstruksi untuk Instrumen Tes Penguasaan Konsep
Jumlah soal penguasaan konsep yang dinilai oleh ahli sebanyak 30 soal
pilihan ganda dengan rincian untuk setiap tingkatan penguasaan konsep yaitu:
mengingat (C1) sebanyak 4 soal, memahami (C2) sebanyak 6 soal,
mengaplikasikan (C
3) sebanyak 10 soal, menganalisis (C
4) sebanyak 4 soal,
mengevaluasi (C5) sebanyak 3 soal, dan mencipta (C6) sebanyak 4 soal.
Rekapitulasi sebaran soal per tingkatan penguasaan konsep sebelum divalidasi
dapat dilihat pada Tabel 3.2.
(30)
41
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Rekapitulasi Soal Tiap Tingkatan Penguasaan Konsep Sebelum Validasi
Konsep
Tingkatan Penguasaan Konsep
Me ngingat (C 1) Me mahami (C 2) Me ngaplikasikan (C 3) Me nganalisis (C 4) Me ngevaluasi (C 5) Me ncipta (6)Tekanan
1
2, 6, 7, 9
3, 4, 8, 10,
13
12
11, 14
5
Sistem
Pencernaan
Manusia
-
-
15, 17
16
-
-
Sistem
Transportasi
Manusia
18
19
21
20
22
-
Sistem
Transportasi
Tumbuhan
23
25
-
-
-
24
Sistem
Pernapasan
Manusia
28
-
26
27
-
-
Sistem
Pernapasan
Ikan
-
-
29
-
-
30
Jumlah
4
6
10
4
3
3
Judgement
dari ahli untuk seluruh soal penguasaan konsep meliputi
aspek-aspek kesesuaian tes dengan indikator soal, redaksi soal, tingkatan penguasaan
konsep dan kesesuaian kunci jawaban pada setiap soal. Secara umum, kesimpulan
dari hasil
judgement
ahli yaitu instrumen penguasan konsep yang disusun sudah
memenuhi validitas konstruksi dan dapat digunakan untuk keperluan penelitian.
Tetapi ada beberapa butir soal yang tingkatan penguasaan konsepnya tidak sesuai,
namun setelah mendapatkan saran dari beberapa ahli serta dikonsultasikan dengan
pembimbing, maka soal-soal tersebut diperbaiki dan disesuaikan dengan tingkatan
penguasaan konsep yang seharusnya. Hal lainnya yaitu masih ada beberapa
redaksi soal yang perlu diperbaiki dan penggunaan gambar yang lebih kontekstual
pada gambar. Setelah direvisi, maka instrumen tes penguasaan konsep siap untuk
diuji coba kepada siswa yang telah mempelajari topik Tekanan. Kisi-kisi soal tes
(31)
42
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penguasaan konsep sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.1. Sedangkan
hasil validitas konstruksi tes penguasaan konsep oleh ahli (
judgement experts
)
berupa komentar umum selengkapnya dilihat pada Lampiran F.1.
b)
Validitas Konstruksi untuk Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis
Instrumen tes keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan meliputi 8
indikator keterampilan berpikir kritis yang diadaptasi dari fungsi berpikir kritis
Inch
et al
., yaitu: (1) pertanyaan terhadap masalah, (2) tujuan, (3) informasi, (4)
konsep, (5) asumsi, (6) sudut pandang, (7) interpretasi dan menarik kesimpulan,
dan (8) implikasi dan akibat-akibat. Jumlah soal keterampilan berpikir kritis yang
dinilai oleh ahli sebanyak 24 soal pilihan ganda beralasan. Rekapitulasi sebaran
soal per indikator keterampilan berpikir kritis sebelum divalidasi dapat dilihat
pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Rekapitulasi Soal Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Sebelum Validasi
Indikator
Keterampilan Berpikir Kritis
Nomor Soal
Jumlah
pertanyaan terhadap masalah
7, 12
2
tujuan
4, 8
2
informasi
11, 14, 18
3
konsep
1, 9, 19, 24
4
asumsi
10, 16, 20, 22, 23
5
sudut pandang
3, 13
2
interpretasi dan menarik kesimpulan
5, 15, 21
3
implikasi dan akibat-akibat
2, 6, 17
3
Judgement
dari ahli untuk seluruh soal keterampilan berpikir kritis meliputi
aspek-aspek kesesuaian tes dengan indikator soal, redaksi soal, fungsi berpikir
kritis Inch
et al
., dan kesesuaian kunci jawaban pada setiap soal. Secara umum,
kesimpulan dari hasil
judgement
ahli menyatakan bahwa soal-soal yang disusun
telah layak digunakan sebagai instrumen keterampilan berpikir kritis. Hanya ada
beberapa redaksi soal dan pilihan jawaban yang perlu diperbaiki, karena
instrumen ini berupa tes pilihan ganda beralasan sehingga jawaban yang
disediakan pada pilihan ganda harus disesuaikan dengan uraian alasan dari
jawaban soal tersebut. Selain itu, perbaikan juga dilakukan pada uraian alasan
(32)
43
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
... (3.1)
yang semestinya ringkas, padat, dan tepat. Kisi-kisi soal tes keterampilan berpikir
kritis sebelum validasi dapat dilihat pada Lampiran B.2. Sedangkan komentar
umum hasil
judgement
instrumen dapat dilihat pada Lampiran F.1.
2)
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap atau relatif
tidak berubah-ubah walaupun diujikan pada situasi yang berbeda-beda. Nilai
reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Untuk
menghitung reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
metode belah dua atau
split half method
pada persamaan 3.1.
(Fraenkel & Wallen, 2012)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
= r
xyyang disebut sebagai indeks korelasi antara belahan instrumen,
korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Penafsiran koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
tabel
product moment
setelah mengubah koefisien determinasi menjadi korelasi
dengan mengakarkannya. Koefisien korelasi yang digunakan untuk menentukan
reliabilitas dihitung dan ditafsirkan sebagai indeks korelasi sehingga batas
koefisien reliabilitas adalah korelasi berdasarkan hasil konfirmasi dengan tabel
korelasi
product moment
pada jumlah sampel dan tingkat kesalahan tertentu.
Selanjutnya, untuk mengetahui klasifikasi reliabilitas nilai koefisien
korelasi yang telah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Kategori Reliabilitas Tes
Batasan
Kategori
0,80 < r
11 ≤ 1,00Sangat Tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80
Tinggi
0,40 < r
11 ≤ 0,60Cukup
(33)
44
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
... (3.2)
0,20 < r
11 ≤ 0,40Rendah
r11 ≤ 0,20
Sangat Rendah
(Sumber: Arikunto, 2013)
3)
Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang
kemampuannya rendah (Arikunto, 2013). Semakin tinggi koefisien daya pembeda
butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang
menguasai dengan siswa yang kurang menguasai kompetensi. Untuk menghitung
daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan persamaan 3.2 sebagai berikut.
(Boopathiraj & Chellmani, 2013)
Keterangan:
DP = daya pembeda
Ru = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar
Rl = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Nu = jumlah siswa kelompok atas
Nl = jumlah siswa kelompok bawah
Daya pembeda dapat di tes signifikannya dengan indeks daya diskriminasi
-1,00 sampai +1,00. Soal ditolak jika memiliki nilai daya pembeda negatif dan
soal yang memiliki daya pembeda diatas 0,20 dianggap memuaskan untuk
digunakan dalam tes (Boopathiraj dan Chellmani, 2013).
Untuk mengetahui kualifikasi daya pembeda butir soal selengkapnya, nilai
indeks daya pembeda yang telah diperoleh dapat dikonsultasikan dengan tabel
interpretasi daya seperti yang terlihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5.
Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda
Kualifikasi
0,00
–
0,20
Jelek
(1)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated secara signifikan lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa pada topik Tekanan dibandingkan dengan pembelajaran IPA tidak terpadu.
2. Penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated secara signifikan lebih meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada topik Tekanan dibandingkan dengan pembelajaran IPA tidak terpadu.
3. Secara umum, hampir seluruh siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated pada topik Tekanan setelah dilaksanakannya pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated pada topik Tekanan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1.Guru hendaknya meningkatkan kompetensi dalam mengajar, terutama dalam hal pengelolaan kelas dan merancang pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated dengan baik sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih efektif. 2. Untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa, sebaiknya siswa lebih
sering diberikan latihan dengan berbagai variasi soal.
3. Proses refleksi di akhir pembelajaran hendaknya menjadi perhatian yang serius dalam melaksanakan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated, karena proses refleksi memberikan pengaruh besar terhadap pemantapan konsep siswa.
4. Agar aktivitas diskusi yang dilakukan siswa pada tahap penutup tidak memakan banyak waktu, maka guru hendaknya mampu mengatur kesesuaian waktu yang tersedia sehingga pembelajaran dapat terlaksana lebih maksimal.
(2)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Evaluasi pada setiap pertemuan diperlukan agar guru mengetahui efektivitas pembelajaran terhadap peningkatan yang dialami oleh siswa untuk setiap aspek yang ditinjau, sehingga ketika ditemukan kurang efektifnya salah satu kegiatan dalam pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated yang diterapkan dalam proses pembelajaran dapat dilakukan perbaikan untuk pertemuan berikutnya.
6. Kompetensi Dasar (KD) yang diteliti pada topik Tekanan ini yaitu KD 3.6, 3.8 dan 4.8. Pada penelitian pengaruh penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis selanjutnya dapat dipilih KD lainnya yang bersesuaian dengan topik tertentu, sehingga pengaruh penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa untuk mata pelajaran IPA Terpadu dapat dilihat secara keseluruhan.
(3)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ajaja, O. P. (2010). Effects of cooperative learning strategy on junior secondary school students achievement in Integrated science, 14(1), 1–18.
Allamnakhrah, A. (2013). Learning critical thinking in Saudi Arabia: student perceptions of secondary pre-service teacher education programs. Journal of Education and Learning, 2(1), 197–210. http://doi.org/10.5539/jel.v2n1p197 Amin, M. (1987). Mengajar IPA dengan menggunakan metode discovery dan
inquiry bagian I. Jakarta: Depdikbud.
Anderson, L.W. et.al. (2001). A taxonomy for learning and teaching and assesing: A revision of Bloom’s Taxonomy of education objectives. New York: Longman.
Anderson, L.W., dkk. (2010). Pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Åström, M. (2006). Defining Integrated science education and putting it to test. Science And Technology.
Baharuddin.(1982). Peranan kemampuan dasar intelektual sikap dan pemahaman dalam fisika terhadap kemampuan siswa di Sulawesi Selatan membangun model mental. (Disertasi). IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.
Barnet, S. dan Bedau, H. (2011). Critical thinking, reading, and writing (Edisi ketujuh). USA: Tufts University.
Becker, K.H., & Park, K. (2011). Effects of integrative approaches among Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) subjects on
students’ learning: a preliminary meta-analysis. Journal of STEM Education: Innovations and Research, 12(5), 23–37.
Boopathiraj dan Chellamani. (2013). Analysis of test item on difficulty level and discrimation index in the the test for research in education. International Journal of Social Science & Interdiciplinary Research, 2 (2). pp.189-193. Bulunuz, M., & Jarrett, O. S. (2010). Developing an interest in science:
background experiences of preservice elementary teachers. International Journal of Environmental and Science Education, 5(1), 65–84.
Burris, S., & Garton, B. (2007). Effect of instructional strategy on critical thinking and content knowledge: using problem-based learning in the secondary
classroom. Journal of Agricultural Education.
http://doi.org/10.5032/jae.2007.01106
(4)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Costa, AL dan Pressceisen, B.Z. (1985). Developing mind : A resource book for teaching thinking. Alexandria: ASCD.
Coladarci, T., Cobb, C.D., Minium, E.W., & Clarke, R.B. (2011). Fundamentals of Statictical Reasoning in Education. USA: John Miley and Sons inc. Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. (2014). Pembelajaran tematik, terpadu. terintegrasi (Kurikulum 2013). Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menegah.
Djamarah, S.B dan Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Edokpayi, J. N., & Suleiman. (2011). Scholars research library. Scholar Reasearch Library, 3(4), 527–535. Retrieved from http://scholarsresearchlibrary.com/ABR-vol1-iss2/ABR-2010-1-2-87-90.pdf Ennis, R.H. (1995). Critical thinking. New Jersey : Prentice Hall.
Fisher, A. (2009). Berpikir kritis (sebuah pengantar). Jakarta: Erlangga.
Fogarty, R. (1991). The mindful school: How to integrate the curricula. USA: Skylight Publishing.
Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. (2012). How to design and evaluate research in education. Edisi kedelapan. United States: McGraw-Hill.
Giancoli. (2001). Fisika. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Halliday, R., Resnick, R., & Walker, J. (2010). Fisika dasar jilid 1 edisi 7 (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Hake, R.R. (1998). Interactive—engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physic courses. American Journal Of Physic 66, pp.64-74.
Hake, R.R. (1999). Analyzing change/gain scores. American Educational Research Association’s Divison, Measurement and Research Methodology. Husnan, M. (2013). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran
abad 21. Jakarta: Grafika Indonesia.
Idowu, D. (2012). Developing Nigerian Integrated Science Curiculum. InternationalJournal of Social Science and Education, 2(1 January 2012), 420–439.
Igwebuike, T. B., & Oriaifo, S. O. (2014). Effect of a constructivist instructional strategy on affective outcomes by Integrated science students. University of Bahrain, 10(1), 1–10.
(5)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Inch, E., Warnick, B., & Endres, D. (2006). Critical thinking and communication: The use of reason in argument. USA: Pearson.
Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan guru implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Khalid, A., Yasmin, S., & Azeem, M. (2011). Impact of teacher’s background and
behavior on students learning. International Journal of Human Resource Studies, 1(2), 60–88. http://doi.org/10.5296/ijhrs.v1i2.1101
Liliasari. (2002). Pengembangan model pembelajaran kimia untuk meningkatkan strategi kognitif mahasiswa calon guru dalam menerapkan berpikir konseptual tingkat tinggi. Laporan Penelitian Hibah Bersaing IX Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2001-2002. Bandung : FMIPA UPI.
M. Nur. (2011). Model pembelajaran berdasarkan masalah jilid 2. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
Meltzer, D. E. (2002). The relationship between mathematics preparation and
conceptual learning gains in physics: a possible ‘‘hidden variable’’ in
diagnostic pretest scores. Am. J. Phys. 70 (12). pp.1259-1268.
Minium, E.W., King, B.M., & Bear, G. (1993). Statistical Reasoning in Psychology and Education Third Edition. USA: John Willey and sons
Mustafa, J. (2011). Proposing a model for integration of social issues in school curriculum. International Journal of Academic Research, 3 (1). pp.925-931 Niemi, H., & Jakku-sihvonen, R. (n.d.). Teacher Education Curriculum of
Secondary School Teachers. Chart, 7–12.
Opara, J. a. (2011). Bajah ’ s model and the teaching and learning of Integrated science in Nigerian high school system. International Journal of Academic Research in Business and Social Science, 1(August), 152–161.
Pangaribowo, A. (2013). Implementasi pembelajaran terpadu tipe shared untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa SMK pada topik limbah di lingkungan kerja. (Tesis). UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Petress, K. (2004). Critical thinking: An extended definition. Education, 124(3), 461. Isle: ProQuest Information and Learning Company.
Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Rofi’uddin, A. (2000). Model pendidikan berpikir kritis-kreatif untuk peserta didik sekolah dasar. Majalah Bahasa dan Seni 1(28) Februari: 72-94.
Simsek, P. & Kabapinar, F. (2010). The effects of inquiry-based learning on
(6)
Neng Sholihat , 2015
PENGARUH PEMBELAJARAN IPA TERPAD U TIPE INTEGRATED TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP D AN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP PAD A TOPIK TEKANAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skills andscience attitudes. Procedia Social And Behavioral Science 2, hlm.1190-1194.
Snyder, L. G., & Snyder, J. M. (2008). Teaching critical thinking and problem solving skills how critical thinking relates to instructional design. The Delta Pi Epsilon Journal, 2, 90–99.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir kompleks dan implementasinya dalam pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Thompson, C. (2011). Critical thinking across the curriculum: Process over
output. International Journal of Humanities and Social Science, 1(9), 1–7.
Retrieved from
http://www.ijhssnet.com/journals/Vol._1_No._9_Special_Issue_July_2011/1. pdf
Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi dan implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Tsai, P., Chen, S., Chang, H., & Chang W. (2013). Effects of prompting critical
reading of science news on seventh graders’ cognitive achievement. International Journal of Environmental & Science Education vol.8, hlm. 85-107.
Turpin, T., & Cage, B. N. (2004). Effect of an Integrated, activity-based science curriculum on student achievement, science process skills, and science attitudes. Electronic Journal of Literacy Through Science, 3, 1–17.
Zhou, Q., Huang, Q., & Tian, H. (2013). Developing students ’ critical thinking
skills by task-based learning in chemistry experiment teaching. Creative Education, 4(12), 40–45. http://doi.org/10.4236/ce.2013.412A1006