MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET BERTAHAP PADA SISWA KELAS V SDN SUKAMANAH KECAMATAN CISALAK KABUPATEN SUBANG.
NEGERI SUKAMANAH KECAMATAN CISALAK
KABUPATEN SUBANG
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Mengikuti Seminar Proposal Skripsi
Oleh :
DENI RAHMAT HIDAYAT 0701243
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011
(2)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Servis Bawah Dalam Pembelajaran Bola Voli Dengan Modifikasi Ketinggian Net Bertahap Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang” ini beserta isinya adalah benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko /sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelangaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Subang, Mei 2011
Deni Rahmat H. 0701243
(3)
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET BERTAHAP PADA SISWA KELAS V
SDN SUKAMANAH KECAMATAN CISALAK KABUPATEN SUBANG
Oleh :
DENI RAHMAT HIDAYAT 0701243
Skripsi ini disetujui dan disahkan : Pembimbing I
Drs. H. Anin Rukmana, M.P,d NIP.
Pembimbing II
Prof. Dr. H.J.S. Husdarta, M.Pd NIP.
Mengetahui,
Ketua Program studi PGSD Penjas
Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd NIP. 196002151984111001
(4)
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GRAFIK ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...7
1. Perumusan Masalah ...7
2. Pemecahan Masalah ...8
C. Tujuan Penelitian ...9
D. Manfaat Penelitian ...9
E. Batasan Istilah ...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...13
A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...13
1. Pengertian Pendidikan Jasmani ...13
2. Tujuan Pendidikan Jasmani...15
3. Manfaat Pendidikan Jasmani...17
4. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ...19
5. Permainan Bola Voli ...20
a. Pengertian Permainan Bola Voli ...20
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ...21
c. Teknik Dasar Servis Bawah ...23
d. Tinjauan Tentang Modifikasi Permainan ...25
B.Temuan Hasil ...26
(5)
2. Waktu Penelitian ...30
B. Subjek Penelitian ...30
C. Metode dan Desain Penelitian ...31
1. Metode Penelitian...31
2. Desain Penelitian ...31
D. Prosedur Penelitian...33
1. Tahapan Perencanaan Tindakan ...34
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ...36
3. Tahapan Observasi ...38
4. Tahapan Analisis dan Refleksi ...39
E. Instrumen Penelitian...40
1. Format Wawancara Guru dan Siswa ...40
2. Format Observasi Guru dan Siswa ...40
3. Catatan Lapangan ...41
4. Kamera ...41
5. Format Tes Hasil Pembelajaran ...41
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...41
1.Teknik Pengolahan Data ...41
2.Analisis Data ...42
G. Validasi Data ...43
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ...44
A. Paparan Data Awal ...44
B. Paparan Data Tindakan ...52
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ...52
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...52
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...54
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ...57
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ...68
2. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...72
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...72
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...74
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ...75
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ...86
3. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III ...92
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ...92
(6)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...116
A. Kesimpulan ...116
B. Saran ...119
DAFTAR PUSTAKA ...122
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...123
(7)
Tabel
4.1. Data Awal Observasi Perencanaan Pembelajaran...45
4.2 Data Awal Observasi Kinerja Guru ...46
4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I...48
4.4 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Siswa ...40
4.5. Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...57
4.6 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...60
4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siswa Siklus I ...62
4.8. Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Servis Bawah Bola Voli Siklus I ...66
4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...68
4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus I ...69
4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...70
4.12. Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...71
4.13 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ...76
4.14 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ...78
4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II………... 82
4.16 Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus II ...84
4.17 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 87
4.18 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 88
4.19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 89
4.20 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 90
4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ...96
4.22 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III………...99
4.23 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...101
4.24 Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus III ...104
4.25 Rekapitulasi Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus III…...107
4.26 Rekapitulasi Perolehan Kinerja Guru Siklus III...108
4.27 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...108
(8)
Grafik
4.1 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 60
4.2 Peningkatan Kinerja Guru siklus I ... 62
4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 65
4.4 Peningkatan Hasil Tes Servis Bawah Siklus I ... 67
4.5 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 78
4.6 Peningkatan Kinerja Guru Siklus II ... 81
4.7 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 83
4.8 Peningkatan Kemampuan Siswa Siklus II ... 90
4.9 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 98
4.10 Peningkatan Kinerja Guru siklus III ... 100
4.11 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus III... 103
4.12 Peningkatan Kemampuan Siswa Siklus III ... 106
4.13 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Tiap siklus ... 111
4.14 Peningkatan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 112
4.15 Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 113
(9)
Halaman Lampiran
1.Lampiran Instrumen Penelitian ... 123
a. Format Observasi Rencana Pembelajaran ... 123
b. Format Observasi Kinerja Guru ... 130
c. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 133
d. Format Tes ... 135
e. Format Catatan Lapangan ... 137
f. Format Wawancara Guru ... 138
g. Format Wawancara Siswa ... 139
2.Lampiran Hasil Penelitian ... 140
A. Siklus I ... 140
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 140
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 146
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 148
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 149
e. Hasil Tes Belajar ... 150
f. Catatan Lapangan ... 151
g. Wawancara Untuk Guru ... 152
h. Wawancara Untuk Siswa ... 153
B. Siklus II ... 154
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 154
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 159
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 161
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 163
e. Hasil Tes Belajar ... 164
f. Catatan Lapangan ... 165
g. Wawancara Untuk Guru ... 166
h. Wawancara Untuk Siswa ... 167
C. Siklus III ... 168
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 168
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 173
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 175
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 177
e. Hasil Tes Belajar ... 178
(10)
a. Surat Keterangan Penelitian b. Surat Ijin Penelitian
c. SK Pembimbing Skripsi d. Daftar Monitoring Bimbingan
e. Photo Kegiatan ... 189 f. Riwayat Hidup ... 192
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan salah satu materi ajar yang penting dari kurikulum sekolah dalam upaya menyiapkan anak untuk beradaptasi dengan dunia dimana mereka hidup. Karena Pendidikan Jasmani merupakan suatu pendidikan yang dapat menyiapkan peserta didik menjadi tumbuh dan berkembang sehat dan bugar jasmaninya.
Pernidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, sosial dan emosional (Bucher, 1960:40 dalam Sukintaka, 1992:10).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, penguasaan gerak dasar, untuk mengembangkan aspek organik, berkembangnya kapasitas dan kerja organik yaitu peredaran darah, jantung dan sistem pernafasan serta
mengembangkan aspek neuromuskuler (berkembangnya otot syaraf),
mengembangkan aspek kognitif (berkembangnya pengetahuan).
Pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran permainan sangat diminati dan disenangi anak-anak. Permainan dalam kaitannya dengan pembelajaran
(12)
pendidikan jasmani berupa permainan yang syarat dengan perjuangan fisik untuk memenangkan suatu permainan. Hal ini dapat berupa permainan cabang olahraga, permainan tradisional, permainan suatu teknik dasar atau keterampilan dan sebagainya. Permainan dapat menimbulkan keriangan, kelincahan, relaksasi, dan harmonisasi sehingga seseorang cenderung bergairah. Selanjutnya, siswa lebih aktif dalam melakukan persaingan dengan temannya dan akan melupakan kesulitan yang sedang dihadapi serta sepanjang hari tidak terlihat tanda-tanda kelelahan. Oleh karena itu permainan Bola Voli merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang harus diberikan kepada para siswa mulai dari kelas III Sekolah Dasar, sesuai dengan SK Mendikbud no. 0413/ U 187. Namun demikian berdasarkan fakta-fakta di lapangan, ternyata masih banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan tidak lancarnya proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum lagi pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik terhadap aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah belum dapat memfasilitasi kepentingan gerak anak.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang tidak memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa permainan bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya sementara lapangan yang sebenarnya tidak ada.
(13)
Meskipun ideal kelengkapan fasilitas sebagai media pembelajaran menjadi syarat penting, namun bukan berarti materi gerak menjadi mutlak untuk tidak dapat dilakukan. Dengan melihat kondisi nyata yang terjadi di lapangan tersebut, akhirnya penulis terinspirasi untuk dapat menghadirkan alat dan media pembelajaran yang dimodifikasi agar proses kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dan menyenangkan semua siswa. Alat bantu pembelajaran tidak selalu harus mewah atau mahal dan modern tetapi dapat menggunakan alat bantu pemebelajaran yang sederhana. Umpamannya berupa hasil modifikasi, dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
Pemberdayaan lingkungan sekolah dan alat bantu yang sederhana sangat bagus untuk disajikan dalam pembelajaran penjas sehingga siswa mendapat pendidikan gerak yang lebih banyak dalam bentuk permainan. Dengan cara modifikasi diharapkan materi gerak dapat dilakukan oleh guru agar pembelajaran lebih efektif. Artinya tugas ajar harus memperhatikan perubahan, kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan ketingkat perkembangan anak didik ke arah yang lebih baik.
Di samping harus memperhatikan beberapa karakteristik alat dan media pembelajaran, peneliti mempunyai Tujuan dari modifikasi media pembelajaran yaitu untuk memperoleh kemudahan bagi siswa dengan harapan meningkatkan keterampilan servis bawah dalam permainan Bola Voli. Untuk menerapkan bagaimana konsep pembelajaran bola voli tetap terlaksana, maka memodifikasi alat dan media menjadi salah satu solusi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
(14)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatakan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. Langkah pelaksanaan tindakan mencakup serangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Dengan demikian PTK merupakan penelitian yang praktis dalam menyelesaikan masalah yang benar-benar sering dihadapi dalam proses kegiatan pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian ini
mengambil judul: “Meningkatkan Keterampilan Servis Bawah Dalam Pemebelajaran Bola Voli Dengan Modifikasi Ketinggian Net Bertahap Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang”.
Dari hasil tes yang telah dilakukan dengan mitra peneliti, dari jumlah 17 orang siswa dalam melakukan servis bawah dalam permainan bola voli di kelas V dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel I.I
Hasil Tes Keterampilan Servis Bawah
No. Nama Siswa Skor Setiap Unsur skor Nilai T TT Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Adang Sopian √ √ √ 10 83 √
2 Cici Nurintan √ √ √ 6 50 √
(15)
4 Dedeh Winingsih
√ √ √ 3 25 √
5 Gina Nurbayu √ √ √ 7 58 √
6 Idin Sahidin √ √ √ 6 50 √
7 Irawan √ √ √ 9 75 √
8 Neng Siti
Badriah
√ √ √ 4 33 √
9 Nina Hayati √ √ √ 4 33 √
10 Ramdan
Jalaludin
√ √ √ 7 58 √
11 Rendi Holilull R. √ √ √ 9 75 √
12 Rosalinda √ √ √ 3 25 √
13 Suhendar R. √ √ √ 6 50 √
14 Tita Mulani √ √ √ 6 50 √
15 Wa Ode Tritania
M.
√ √ √ 3 25 √
16 Wildan Ahmad √ √ √ 4 33 √
17 Melisari √ √ √ 3 25 √
Jumlah 94 781
Persentase KKM Kelas 46,07
Keterangan :
T = Tuntas
(16)
Skor Ideal = 12
Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor Ideal
Kriteria Penilaian B = 8-9
C = 6-7 K = 5- 1 Penjelasan :
1. Sikap Awal
1 = Jika hanya posisi kaki kiri di depan.
2 = Jika posisi kaki kiri di depan dan badan sedikit condong.
3 = Jika posisi kaki kiri di depan, badan sedikit condong dan tangan diayun ke belakang.
4 = Jika posisi kaki kiri di depan,badan sedikit condong, tangan diayun ke belakang dan pandangan ke depan.
2. Pelaksanaan
1 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis. 2 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis,
(17)
3 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis, badan dari sedikit condong ditarik menjadi tegak dan tangan ditarik ke belakang.
4 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis, badan sedikit condong lalu ditarik menjadi tegak, tangan ditarik ke belakng dan pandangan lurus ke depan.
3. Sikap Akhir
1 = Jika posisi kaki kanan melangkah ke depan setelah melakukan servis. 2 = jika posisi kaki kanan melangkah setelah melakukan servis, badan tegap. 3 = Jika posisi kaki kanan melangkah setelah melakukan sevis, badan tegap
dan tangan sejajar kembali dengan tangan kiri.
4 = Jika posisi kaki kanan melangkah ke depan setelah melakukan servis, badan tegap, tangan kembali ke depan dan pandangan tertuju ke lawan(posisi siap menerima bola dari lawan).
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum lagi pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik terhadap aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah belum dapat memfasilitasi kepentingan gerak anak.
(18)
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang tidak memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa permainan bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya sementara lapangan yang sebenarnya tidak ada.
Berdasarkan paparan masalah di atas, dapat penulis rumuskan:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran servis bawah melalui modifikasi ketinggian net pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran servis bawah di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar servis bawah melalui modifikasi ketinggian net tersebut?
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
a. Modifikasi sarana dengan menggunakan net bola voli dengan ketinggian pertama 1,5 m, setelah siswa mampu, lalu net dinaikan 2 m dan seterusnya.
b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan di lapangan bola voli biasa atau bola voli mini dengan ukuran panjang 14 meter, lebar 7 meter. c. Peraturan:
(19)
2) Semua siswa secara bergiliran melakukan servis dari garis servis dengan tinggi net 1,5 meter.
3) Siswa yang telah melakukan servis lalu lari ke belakang barisan temannya.
4) Setelah semua siswa sudah bisa melakukan servis dengan ketinggian net 1,5 meter, lalu siswa kembali melakukan servis dengan ketinggian net 2 meter.
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran passing bawah melalui modifikasi ketinggian net dalam pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
b. Untuk mengetahu kegiatan pembelajaran passing bawah pada siswa di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
c. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bawah siswa melalui penerapan modifikasi tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam penelitian, yaitu :
(20)
1. Bagi Siswa
Dengan dilaksanakan penelitian ini dapat membuat pembelajaran olahraga atau pendidikan jasmani lebih menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajan Bola Voli dengan baik.
2. Bagi Guru
Dengan dilaksanakan penelitian ini, guru pendidikan jasmani dapat kreatif menciptakan alat bantu pembelajaran untuk kelangsungan proses belajar mengajar di lapangan sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat diatasi khususnya dalam penyampaian materi permainan bola voli.
3. Bagi Sekolah
Dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat menjadi rujukan sekolah dalam mengambil kebijakan tentang peraturan sekolah, dan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bias bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang memproduksi guru yang kreatif.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap pokok permasalahan yang diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang perlu diketahui kejelasannya.
(21)
1. Modifikasi
Modifikasi merupakan pengembangan dari sesuatu yang telah ada (Ngasmain & Soepartono 1997:13). Modifikasi dalam hal ini yaitu modifikasi permainan, sehingga yang dikembangkan adalah permainan-permainan dalam pembelajaran servis bawah bola voli.
2. Servis bawah
Servis bawah merupakan salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yaitu dengan melambungkan bola di depan pundak kanan, pada saat bersamaan tangan kanan ditarik ke belakang, kemudian diayunkan ke arah depan atas dan mengenai bagian belakang bawah bola (Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan).
3. Permainan bola voli
Permainan bola voli adalah suatu permainan dari cabang olahraga yang bertujuan memukul bola atau mengembalikan bola ke lapangan/agar jatuh di daerahnya, dengan bola melewati diatas net dan menjaga agar bola tidak jatuh dilapangan sendiri (Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan).
(22)
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar/lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
5. Keterampilan
Keterampilan adalah suatu keahlian atau kecakapan yang dimiliki seseorang dan dapat bermanfaat. Mencakup kecakapan melaksanakan, mengolah dan menciptakan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
(23)
Daftar Pustaka
M. Cholik, Toho, Lutan, Rusli. (1996/ 1997). Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Peendidikan Indonesia.
Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
(24)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena peneliti merupakan salah satu pengajar, sehingga cukup mengetahui keadaan akademis dan lingkungan sekolahnya. Hal ini dinilai dapat mempermudah dalam proses peelitian.
2. Waktu Penelitian
Lama waktu penelitian adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari sampai Juni 2011. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus sehingga permasalahan yang timbul dalam data awal dapat diatasi.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 17 orang siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Siswa kelas V
(25)
SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang dipilih sebagai subjek dalam penelitian karena peneliti merupakan salah satu Guru dikelas tersebut dan menilai perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran di kelas V yang dapat membawa perubahan dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat, khusunya dalam pembelajaran servis bawah permainan bola voli.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Karena peneitian ini mampu menawarkan pendekatan dan
prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif-kolaboratif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah siswa.
2. Desain Penelitian
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli digunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu pada
(26)
spiral refleksi yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Gambaran prosedur atau alur penelitian ini tampak pada gambar dibawah:
Bagan 1.1
Alur penelitian tindakan kelas model Spiral Kemmis & Taggart (Sarip, 2008)
Desain yang digunakan berbentuk siklus yang dimulai dari suatu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai peningkatan yang diharapkan dapat tercapai.
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan:
(27)
a. Perencanaan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai solusi.
b. Penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang akan dicapai. c. Kegiatan observasi, yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu
tindakan yang akan dilakukan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung oleh observer dengan pelaksanaan tindakan.
d. Tahapan akhir, yaitu refleksi (reflection) suatu kegiatan mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran servis bawah permainan bola voli dengan menggunakan modifikasi ketinggian net dari yang rendah ke standar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(28)
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahapan perencanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan penelitian yang dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini direncanakan lebih dari satu siklus. Perencanaan siklus tersebut disesuaikan dengan target keberhasilan siswa dalam pembelajaran servis bawah bola voli melalui modofikasi ketinggian net yaitu sebanyak 75% siswa kelas V SD Negeri Sukamanah mampu melakukan teknik servis bawah dengan baik.
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yan diajukan. Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis yang diajukan. Ini berarti, suatu tindakan dilakukan untuk memperbaiki praktik pembelajaran servis bawah permainan bola voli dengan menggunakan modifikasi ketinggian net.
a. Siklus I
Adapun langka-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1) Membuat skenario pembelajaran 2) Penentuan metode mengajar
3) Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan hasil belaja siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi, maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di keas V SDN Sukamanah dengan mengembangkan modifikasi net.
(29)
5) Memberikan informasi kepada guru penjas untuk bertindak sebagai mitra semua hal tentang tindakan.
b. Siklus II
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus I.
2) Membuat skenario pembelajaran dengn modifikasi net.
3) Membuat alat evaluasi belajar yang baru untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi yang baru, maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah dengan mengembangkan modifikasi ketinggian net.
c. Siklus III
Adapun langkah-langkan kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut:
1) Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus II.
(30)
3) Membuat alat evaluasi belajar yang baru, untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi yang baru, maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah dengan mengembangkan modifikasi ketinggian net.
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan modifikasi ketinggian net.
a. Kegiatan awal
1) Membariskan siswa
2) Memeriksa kehadiran siswa
3) Memimpin siswa untuk berdo’a sebelum berolahraga 4) Memberikan motivasi kepada siswa
5) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran 6) Menginformasikan tujuan pembelajaran
7) Melakukan peregangan statis dan dinamis b. Kegiatan inti
1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk menerapkan servis bawah.
2) Siswa melakukan permainan lempar bola.
(31)
4) Guru mengenalkan teknik dasar servis bawah bola voli. 5) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah tanpa bola.
6) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah dengan bola yang dipegang.
7) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah dengan bola yang dilambungkan.
8) Siswa melakukan servis bawah dengan cara saling berhadapan dengan tim lain secara bergiliran.
9) Siswa melakukan servis bawah dengan sendiri-sendiri.
10)Siswa belajar servis bawah dari garis serang dengan ketinggian net 1,5 meter.
11)Siswa belajar servis bawah dari garis/tempat servis dengan ketinggian net 1,5 meter.
12)Siswa belajar servis bawah dari garis/tempat servis dengan ketinggian net 2 meter.
c. Kegiatan akhir
1) Melakukan penilain terhadap siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2) Melakukan arahan kepada siswa yang salah dalam melakukan servis bawah.
3) Melakukan Tanya jawab. 4) Berdo’a.
(32)
5) Membubarkan siswa.
3. Tahapan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran menggunakan modifikasi net. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan. Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran servis bawah permainan bola voli.
Dengan adanya kegiatan observasi diharapkan dapat dikenali setiap perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka peneliti harus mencari dan menemukan faktor penyebab serta menentukan langkah perbaikan.
Apabila dalam pelaksanaan tindakan terjadi dampak yang negatif sehingga merugikan atau cenderung mengganggu keiatan lainnya, maka temuan dampak negatif dan merugikan perlu ditindak lanjuti dengan upaya mengurangi atau meniadakannya.
(33)
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis-sintetis,interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami bersama oleh praktisi dan peneliti. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertntu serta hasil yang relevan.
Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam untuk menentukan tindakan berikutnya atau siklus kedua. Kegiatan refleksi terhadap penelitian ini meliputi hal-hal yang tercantum dibawah ini.
1. Mengecek dari data yang terkumpul dari pengamatan hasil observasi kinerja guru dan kemampuan siswa pada pembelajaran servis bawah permainan bola voli. Data yang telah terkumpul kemudian di tindaklanjuti dengan Melakukan analisis dan interpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil atau tindaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan, sekaligus mampu memperoleh gambaran terhadap siklus pertama.
(34)
3. Menyusun kembalii rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada hasil analisis tindakan sebelumnya.
E. Instrument Penelitian
Untuk memperoeh informasi yang obyektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrument atau alat pengumpul data yang sesuai. Dengam penggunaan alat pengumpul data penelitian yang tepat, permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik. Adapun instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut..
1. Format Wawancara Guru dan Siswa
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan dan pencatatan data, atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa, pengamat atau responden namun dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawaban yang dikehendaki oleh siswa, pengamat atau responden.
2. Format Observasi Guru dan Siswa
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kinerja guru, serta interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus di perbaiki, diperhatikan atau ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya.
(35)
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data penelitian di lapangan.
4. Kamera
Dalam penelitian ini digunakan kamera foto sebagai alat untuk memotret situasi proses pembelajaran yang hasilnya berupa gambar atau foto yang dapat dilampirkan dalam penelitian ini sehingga terlihat secara langsung gambaran aktivitas selama proses pembelajaran.
5. Format Tes Hasil pembelajaran
Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa diberikan suatu tes keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut digunakan untuk menjadi sumber data yang penting..
F. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tes hasil belajar yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan adalah 75%. Cara untuk menghitung dan mengetahui berhasilnya suatu pembelajaran adalah Jumlah Skor x 100 =
(36)
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dilakukan setelah pengumpulan data dan pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Milles dan Huberman (Rizal, 2010) “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.
Menurut patton (Moleong, 2002), analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan juga pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian”.
Sedangkan menurut Moleong (2002:103), proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan-satuanitu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
(37)
G. Validasi Data
a. Member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama pengamatan dengan cara
mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan.
b. Trianguasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang peroleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra secara kolaboratif dan mempertimbangkan bahwa masing-masing instrument memiliki kelebihan dan kekurangan.
c. Audi trail, yaitu dengan mengecek kebenaran dari prosedur dan metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing.
d. Expert opinion, yaitu dengan mengecek kembali untuk terakhir kalinya
terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional (Dosen Pembimbing)
(38)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Moleong, Lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rizal, Samsul. (2010). Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Melalui
Modifikasi Permainan Di Kelas IV SDN Malati Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. UPI Kampus Sumedang.
(39)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Kedua hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum lagi pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik terhadap aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah belum dapat memfasilitasi kepentingan gerak anak.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang tidak memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa permainan bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya sementara lapangan yang sebenarnya tidak ada.
Pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap dalam meningkatkan keterampilan servis bawah di kelas V SDN Sukamanah
(40)
pada prosesnya meliputi perencanaan, aktivitas siswa dan kinerja guru, dan hasil belajar sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran servis bawah bola voli untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah dimulai dengan menganalisis tujuan pokok, pembelajaran servis bawah bola voli merencanakan jumlah pertemuan sebanyak tiga kali petemuan dan untuk memudahkan dalam pembelajaran, siswa dibagi ke dalam dua kelompok. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap adalah sebagai berikut: pada tahap apersepsi, guru memancing dangan memberikan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa untuk memahami teknik dasar servis bawah yang akan dipelajari dengan mengaitkan wawasan tentang olahraga bola voli. Persentase perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 76%, siklus I 88%, siklus II 90%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan.
2 Pelaksanaan pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam mengarahkan dan memotivasi siswa dan membimbing melalui arahan-arahan dalam melakukan servis bawah sehingga meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan banyak terpusat pada guru dengan mengajarkan teknik dasar servis bawah yang benar selanjutnya siswa dibagi ke dalam dua kelompok untuk belajar servis bawah
(41)
secara leluasa. Pada data awal, kinerja guru hanya 78%, siklus I 88%, sikus II 92%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%.
3 Peningkatan hasil belajar servis bawah yang dilaksanakan di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, menunjukan peningkatan yang signifikan dari hasil paparan data awal hingga hasil siklus III dapat diuraikan sebagai berikut:
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan servis bawah bola voli setiap siklusnya dari data awal 17% siswa kelas V yaitu 3 orang dari 17 siswa, siklus I tidak ada peningkatan jumlah siswa dalam kategori tuntas, hanya aspek aktivitas saja yang adanya peningkatan. Hal ini terjadi dikarenakan siswa masih takut terhadap bola, serta sering dimarahi oleh guru kalau bola tidak melewati net. Pada siklus II, meningkat menjadi 47% siswa kelas V yaitu 8 orang dari 17 siswa dan pada siklus III meningkat menjadi 94% yaitu 16 orang dari 17 siswa. Berarti hanya 6% yaitu 1 orang dari 17 siswa yang tidak memenuhi batas KKM yang ditetapkan karena siswa tersebut masih merasa kurang percaya diri dan mengalami trauma terkena bola voli yang sangat keras sampai pingsan sehingga mengalami kesulitan dalam belajar servis bawah bola voli. Dengan demikian, pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah pada siswa kela V SD Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
(42)
B. Saran
Pembelajaran servis bawah bola voli melalui melalui modifikasi ketinggian net bertahap merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Modifikasi ketinggian net bertahap adalah merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran servis bawah bola voli. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.
b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai modifikasi permainan bola voli, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi. c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara
mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.
(43)
2. Bagi siswa
a. Teknik dasar servis bawah perlu diajarkan kepada siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan servis bawah yang bermanfaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran servis bawah nantinya siswa dapat bermain bola voli dengan baik.
c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.
3. Bagi sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.
b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga bola voli, maka perlu diadakannya pertandingan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kabupaten yang dilakukan secara berkala.
c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.
(44)
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang memproduksi guru yang kreatif.
(45)
DAFTAR PUSTAKA
Beutelstahl, Dieter. (2008). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung.
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Hendrayana,Yudy. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Visiting
Foreigen Research Fellow, Indonesia University of Education. Center For Research on International Cooperation in Development University of Tsukuba.
M. Cholik, Toho, Lutan, Rusli. (1996/ 1997). Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: Depdikbud.
Moleong, Lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ngasmin dan Soepartono. (1997). Modifikasi Pembelajaran Permainan
Olahraga Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Safari, Rizal, Samsul. (2010). Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Melalui
Modifikasi Permainan Di Kelas IV SDN Malati Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. UPI Kampus Sumedang.
Indra. (2009). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Somantri, Asep. (2008). Modifikasi Alat Dan Media Pembelajaran Dalam
Permainan Bola Voli Untuk Meningkatkan Gerak Dominan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cinunuk II. UPI Kampus Sumedang.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Peendidikan Indonesia: Bandung.
Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta:Depdikbud.
(1)
pada prosesnya meliputi perencanaan, aktivitas siswa dan kinerja guru, dan hasil belajar sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran servis bawah bola voli untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah dimulai dengan menganalisis tujuan pokok, pembelajaran servis bawah bola voli merencanakan jumlah pertemuan sebanyak tiga kali petemuan dan untuk memudahkan dalam pembelajaran, siswa dibagi ke dalam dua kelompok. Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap adalah sebagai berikut: pada tahap apersepsi, guru memancing dangan memberikan pertanyaan yang dapat memotivasi siswa untuk memahami teknik dasar servis bawah yang akan dipelajari dengan mengaitkan wawasan tentang olahraga bola voli. Persentase perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 76%, siklus I 88%, siklus II 90%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan.
2 Pelaksanaan pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam mengarahkan dan memotivasi siswa dan membimbing melalui arahan-arahan dalam melakukan servis bawah sehingga meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa. Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan banyak terpusat pada guru dengan mengajarkan teknik dasar servis bawah yang benar
(2)
secara leluasa. Pada data awal, kinerja guru hanya 78%, siklus I 88%, sikus II 92%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%.
3 Peningkatan hasil belajar servis bawah yang dilaksanakan di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, menunjukan peningkatan yang signifikan dari hasil paparan data awal hingga hasil siklus III dapat diuraikan sebagai berikut:
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan servis bawah bola voli setiap siklusnya dari data awal 17% siswa kelas V yaitu 3 orang dari 17 siswa, siklus I tidak ada peningkatan jumlah siswa dalam kategori tuntas, hanya aspek aktivitas saja yang adanya peningkatan. Hal ini terjadi dikarenakan siswa masih takut terhadap bola, serta sering dimarahi oleh guru kalau bola tidak melewati net. Pada siklus II, meningkat menjadi 47% siswa kelas V yaitu 8 orang dari 17 siswa dan pada siklus III meningkat menjadi 94% yaitu 16 orang dari 17 siswa. Berarti hanya 6% yaitu 1 orang dari 17 siswa yang tidak memenuhi batas KKM yang ditetapkan karena siswa tersebut masih merasa kurang percaya diri dan mengalami trauma terkena bola voli yang sangat keras sampai pingsan sehingga mengalami kesulitan dalam belajar servis bawah bola voli. Dengan demikian, pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah pada siswa kela V SD Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
(3)
B. Saran
Pembelajaran servis bawah bola voli melalui melalui modifikasi ketinggian net bertahap merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Modifikasi ketinggian net bertahap adalah merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran servis bawah bola voli. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.
b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai modifikasi permainan bola voli, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi. c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara
mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada
(4)
2. Bagi siswa
a. Teknik dasar servis bawah perlu diajarkan kepada siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan servis bawah yang bermanfaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran servis bawah nantinya siswa dapat bermain bola voli dengan baik.
c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.
3. Bagi sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.
b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga bola voli, maka perlu diadakannya pertandingan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kabupaten yang dilakukan secara berkala.
c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.
(5)
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang memproduksi guru yang kreatif.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Beutelstahl, Dieter. (2008). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung.
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Hendrayana,Yudy. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Visiting Foreigen Research Fellow, Indonesia University of Education. Center For Research on International Cooperation in Development University of Tsukuba.
M. Cholik, Toho, Lutan, Rusli. (1996/ 1997). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Depdikbud.
Moleong, Lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ngasmin dan Soepartono. (1997). Modifikasi Pembelajaran Permainan Olahraga Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Safari, Rizal, Samsul. (2010). Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Melalui Modifikasi Permainan Di Kelas IV SDN Malati Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. UPI Kampus Sumedang.
Indra. (2009). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Somantri, Asep. (2008). Modifikasi Alat Dan Media Pembelajaran Dalam Permainan Bola Voli Untuk Meningkatkan Gerak Dominan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cinunuk II. UPI Kampus Sumedang.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Peendidikan Indonesia: Bandung.
Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta:Depdikbud.