MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET DAN JARAK BERJENJANG MELALUI PERMAINAN SERVIS TANGKAP (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).
(Penelitian Tindakan Kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rendi Riswandi 0903218
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
KETINGGIAN NET DAN JARAK BERJENJANG MELALUI PERMAINAN SERVIS TANGKAP
(PenelitianTindakanKelaspada Mata
PelajaranPendidikanJasmaniOlahragadanKesehatan di Kelas V SDN SukamulyaKecamatanSumedang Utara KabupatenSumedang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I,
Dr.H.Ayi Suherman, M.Pd. NIP. 196002151984111001
Pembimbing II,
Drs.H.Encep Sudirjo, S.Pd.,M.Pd NIP. 196203171987031004
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Guru SekolahDasar S1 Penjas
Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd NIP. 1959050 2019881002
(3)
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 9
1. Rumusan Masalah ... 9
2. Pemecaham Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Batasan Istilah ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KajianTeoritis 1. Hakikat PendidikanJasmani ... 15
a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 16
b. Tujuan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 18
c. Manfaat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 19
d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 21 2. Perkembangan Keterampilan Gerak ... 23
a. Pengertian Perkembangan keterampilan gerak ... 23
b. Teori Perkembangan Gerak Anak Sekolah Dasar... 23
c. Karateristik Siswa di Sekolah Dasar ... 24
3. Teori Belajar Pendidikan Jasmani... 25
4. Permainan Bola Voli ... 27
5. Modifikasi Dalam Pembelajaran Bola voli Mini ... 36
a. Pengertian modifikasi ... 36
b. Modifikasi materi pembelajaran ... 37
6. Pembelajaran Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak berjenjang pada permainan bola voli mini Melalui Permainan Servis Tangkap ... 39
(4)
C. HipotesisTindakan ... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
1. Lokasi Penelitian ... 46
2. Waktu Penelitian ... 46
B. Subjek Penelitian ... 47
C. Metode dan Desain Penelitian ... 48
1. Metode Penelitian ... 48
2. Desain Penelitian ... 51
D. Prosedur Penelitian ... 52
E. Instrumen Penelitian ... 63
1. Pedoman Observasi ... 63
2. Pedoman Wawancara ... 68
3. Catatan Lapangan ... 70
4. Tes ... 70
5. Dokumentasi ... 72
F. Data danSumber Data ... 72
1. Data ... 72
2. SumberData ... 73
G. TeknikPengolahandanAnalisis Data ... 73
1. TeknikPengolahan ... 73
2. Analisis Data ... 73
3. Validasi Data ... 75
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 78
1. Paparan Data Awal ... 78
1) Hasil Observasi Perencanaan Kinerja Guru ... 79
2) Data Awal Hasil Pelaksanaan Observasi Kinerja Guru ... 81
3) Hasil Observasi Data Awal Aktivitas Siswa ... 83
4) Hasil Observasi Awal Tes Hasil Belajar Siswa ... 85
5) Paparan Rekapitulasi Data Awal ... 86
a) Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Data Awal ... 86
b) Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Kinerja Guru Data Awal ... 88
c) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Data Awal ... 89
d) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Data Awal ... 90
2. Paparan Data TindakanSiklus I ... 91
(5)
3) Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 102
4) Paparan Data Hasil Tes Keterampilan Siswa Siklus I ... 105
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 109
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus I 109 a) Analisis Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 109
b) Refleksi Berdasarkan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 110
2) Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I 110
a) Refleksi Berdasarkan PelaksanaanPembelajaran Siklus I ... 110
b) Analisis Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 111
3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus I ... 111
a) Analisis Aktivitas Siswa Siklus I ... 111
b) RefleksiAktivitas Siswa Siklus I ... 112
4) Analisis dan Refleksi Hasil Keterampilan Belajar Siswa Siklus I ... 113
a) Analisis Keterampilan Belajar Siswa Siklus I ... 113
b) Refleksi Hasil Keterampilan Belajar Siswa Siklus I ... 114
3. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 114
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 115
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 118
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 120
1) Paparan Data Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 120
2) Paparan Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 123
3) Paparan Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 125
4) Paparan Data Hasil Tes Keterampilan Siswa Siklus II ... 128
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 132
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 132
a) Analisis Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 132
b) Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 133
2) Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus ... 133
a) Analisis Berdasarkan Kinerja Guru Siklus II ... 133
b) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 134
3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus II ... 134
a) Analisis Aktivitas Siswa Siklus II ... 134
b) Refleksi Aktivitas Siswa Siklus II ... 135
4) Analisisdan Refleksi Hasil Keterampilan Belajar Siswa Siklus II ... 136
a) Analisis Keterampilan Belajar Siswa Siklus II ... 136
(6)
1) Paparan Data Observasi Perencanaan Pembelajaran
Siklus III ... 140
2) Paparan Data Hasil Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III .. 143
3) Paparan Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ... 145
4) Paparan Data Hasil Tes Keterampilan SiswaSiklus III ... 148
d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 152
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 152
a) Analisis Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 152
b) Refleksi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 153
2) Analisis dan Refleksi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus ... 153
a) Analisis Berdasarkan Kinerja Guru Siklus III ... 153
b) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 154
3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus III ... 154
a) Analisis Aktivitas Siswa Siklus III ... 154
b) Refleksi Aktivitas Siswa Siklus III ... 155
4) Analisis dan Refleksi Hasil Keterampilan Belajar Siswa Siklus III ... 155
a) Analisis Keterampilan Belajar Siswa Siklus III ... 155
b) Refleksi Hasil Keterampilan Belajar Siswa Siklus III 156
B. Pembahasan ... 156
1. Pembahasan Tahap Perencanaan Pembelajaran ... 157
2. Pembahasan Tahap Kinerja Guru ... 160
3. Pembahasan Aktivitas Siswa ... 162
4. Pembahasan Hasil Belajar ... 164
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 166
B. Saran ... 169
DAFTAR PUSTAKA ... 171
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 174
(7)
1.1 Deskripsi Pembelajaran Data Awal ... 5
1.2 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 6
2.1 Permainan Servis Tangkap... 43
3.1 Jadwal Penelitian ... 46
3.2 Daftar Siswa SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 47
3.3 Daftar Staf Pengajar SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang ... 48
3.4 Lembar Observasi Perencanaan Kinerja Guru I (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)... 64
3.5 Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru II (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) ... 65
3.6 Instrumen Aktivitas Siswa ... 66
3.7 Format Observasi Hasil Belajar ... 67
3.8 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru ... 68
3.9 Format Wawancara untuk Siswa ... 69
3.10 Catatan Lapangan ... 70
3.11 Format Observasi Hasil Belajar ... 71
4.1 Paparan Data Awal Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ... 81
4.2 Data Awal Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru... 81
4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 83
4.4 Data Awal Hasil Keterampilan Belajar Siswa ... 85
4.5 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Data Awal Perencanaan Pembelajaran ... 87
4.6 Rekapitulasi Hasil PerolehanPersentase Data awal Pelaksanaan Kinerja Guru ... 88
(8)
Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan
Servis Tangkap Siklus I ... 98
4.10 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap Kinerja Guru Siklus I ... 100
4.11 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap Siklus I ... 103
4.12 Data Hasil Observasi Tes Keterampilan Belajar Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap Siswa Siklus I ... 106
4.13 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 109
4.14 Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 110
4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 112
4.16 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 113
4.17 Hasil Perencanaan Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap Siklus II ... 121
4.18 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap Kinerja Guru Siklus II ... 123
4.19 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 126
4.20 Data Hasil Observasi Keterampilan Belajar Siswa Siklus II ... 129
4.21 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 132
4.22 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus II ... 133
4.23 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 135
(9)
4.26 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Gerak Dasar Servis Bawah Dengan Modifikasi Ketinggian Net Dan Jarak Berjenjang
Melalui Permainan Servis Tangkap Kinerja Guru Siklus III ... 143
4.27 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 146
4.28 Data Hasil Observasi Keterampilan Belajar Siswa Siklus III ... 149
4.29 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 152
4.30 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus III ... 153
4.31 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 154
4.32 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 155
(10)
2.1 Cara Melakukan Servis Bawah ... 30
2.2 Cara Melakukan Servis Atas ... 31
2.3 Cara Melakukan Passing Bawah ... 32
2.4 Cara Melakukan Passing Atas ... 33
2.5 Cara Melakukan Smash ... 34
2.6 Modifikasi Jarak Berjenjang ... 40
2.7 Jarak Ketinggian Net 150 cm ... 40
2.8 Jarak Ketinggian Net 175 cm ... 41
2.9 Jarak Ketinggian Net 200 cm ... 41
3.1 Model Spiral Kemmis dan MC Taggart ... 51
3.2 Lapangan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang melalui Permainan Servis Tangkap... 55
3.3 Model Miles and Huberman Komponen dalam Analisis Data (Flow Model) ... 74
4.1 Lapangan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang melalui Permainan Servis Tangkap ... 93
4.2 Lapangan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang melalui Permainan Servis Tangkap ... 116
(11)
4.1 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Data Awal dan SiklusI ... 99 4.2 Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Pada Data Awal dan
Siklus I ... 102 4.3 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Data Awal dan Siklus ... 105 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal dan Siklus 1 ... 108 4.5 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Siklus I dan Siklus II . 122 4.6 Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I dan
Siklus II ... 125 4.7 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 128 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 131 4.9 Perbandingan Perencanaan Pembelajaran Pada Siklus I, II dan Siklus
III ... 142 4.10 Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I dan
Siklus II ... 145 4.11 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 148 4.12 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I danSiklus II ... 151 4.13 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Dari Data Awal Sampai Siklus
III dan Target Penelitian ... 158 4.14 Penilaian Kinerja Guru Dari Data Awal Sampai Siklus III dan Target
Penelitian ... 160 4.15 Penilaian Aktivitas SiswaDari Data Awal Sampai Siklus III dan
Target Penelitian ... 162 4.16 Penilaian Hasil Belajar Dari Data Awal Sampai Siklus III dan Target
(12)
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 175
2. Lembar Hasil Observasi Kinerja Perencanaan Guru Siklus I ... 183
3. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I ... 188
4. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 191
5. Lembar Hasil Tes Kerja Siswa Siklus I ... 193
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 195
7. Lembar Hasil Observas Kinerja Perencanaan Guru Siklus II ... 203
8. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 208
9. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 211
10.Lembar Hasil Tes Kerja Siswa Siklus II ... 213
11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 215
12.Lembar Hasil Observasi Kinerja Perencanaan Guru Siklus III ... 223
13.Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja GuruSiklus III ... 228
14.Lembar Hasil Observasi Aktivitas SiswaSiklus III ... 231
15.Lembar Hasil Tes Kerja Siswa Siklus III ... 233
16.Catatan Lapangan Siklus I ... 235
17.Catatan Lapangan Siklus II ... 236
18.Catatan Lapangan Siklus III ... 237
19.Pedoman Wawancara Guru ... 238
(13)
23.Surat Keputusan Pembimbing Skripsi ... 247
24.Surat Permohonan Ijin Melaksanakan Penelitian ... 248
25.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 249
(14)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani merupakan salah satu bagian integral dari pendidikan yang berfungsi sebagai malatih keterampilan anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh KTSP (Depdikbud, 2006: 174) yaitu:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Melalui Pendidikan Jasmani dapat menumbukan kecerdasaan dan pembentukan watak seseorang. Nixom dan Cozens (Safari, 2011: 8) “Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak”.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan berbeda dengan mata pelajaran lain anak cenderung labih aktif, karena Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melatih keterampilan anak melalui gerak.
Jelas bahwa mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dirancang untuk mengembangkan keterampialn gerak, nilai-nilai penjas, dan memahami konsep aktivitas jasmani. Hal tersebut sesuai dengan tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI yang tertuang dalam KTSP (Depdikbud, 2006: 175).
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. 2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
(15)
4. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertangungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Berdasarkan rumusan tujuan diatas jelas menyatakan, agar peserta didik melalui olahraga dapat mengembangkan dan memelihara kebugaran jasmaninya, sehingga dapat mewujudkan pola hidup sehat pada dirinya sendiri, peserta didik dapat mengontrol perkembangan fisik dan psikis yang ada pada dirinya, melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar yang nantinya dapat dikembangkan oleh dirinya sendiri, peserta didik dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan jasmani untuk dirinya sendiri yang nantinya kelak dapat diterapkan kepada orang lain dengan dapat bersikap jujur, sportif, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dll, melalui pendidikan jasmani peserta didik dapat melindungi dirinya sendiri dengan dilatihnya keterampilan-keterampilan yang terdapat pada pendidikan jasmani, dan dengan memahami aktivitas jasmani peserta didik dapat berpola hidup yang baik secara fisik dan psikis.
Jadi, tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah untuk
mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, Meningkatkan
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis, Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasman dan menjaga keselamatan diri demi kelangsungan hidupnya.
Tujuan-tujuan dari pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tersebut akan tercapai jika, seorang guru sebelum memulai kepada pembelajaran hendaknya harus menyusun rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditentukan. Selaras dengan yang diungkapkan oleh
(16)
Safari (2012: 45) bahwa “perencanaan pembelajaran pendidikan jasmani adalah upaya yang berkaitan dengan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau dapat disediakan”.
Guru tidak hanya menyusun rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru juga harus dapat memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar pembelajaran lebih memadai. Hal tersebut selaras dengan yang di ungkapkan oleh Sagala (2006:61) “Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai.
Pada kenyataannya pada saat guru mengajar permainan misalnya permainan bola voli tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, banyak siswa yang keteteran dalam menerima materi yang disampaikan oleh gurunya. Agar pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat mudah dipahami siswa, dapat membuat siswa tertarik, dan dapat menantang siswa hendaknya guru dalam pembelajaran membutuhkan suatu alat bantu, dengan cara memodifikasi pembelajaran. Selaras yang diungkapkan oleh Bahagia dan Suherman (2000: 31) menyatakan bahwa “pembelajaran dapat dimodifikasi dengan cara mengurangi struktur permainan yang sebenarnya sehingga pembelajaran strategi dasar bermain dapat diterima dengan relatif mudah oleh siswanya”.
Dengan penggunaan modifikasi dalam pembelajaran akan dapat memperlancar siswa dalam belajar dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bahagia dan Suherman (2000: 1) “Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkan dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya”.
Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan banyak yang dapat dimodifikasi agar pembelajaran dapat lebih mudah diterima siswa, Bahagia dan Suherman (2000: 31) mengungkapkan pengurangan struktur permainan dapat dilakukan terhadap faktor:
(17)
2. bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan yang digunakan, 3. jenis skill yang digunakan,
4. aturan,
5. jumlah pemain,
6. organisasi pemain, dan 7. tujuan permainan.
Tidak hanya menggunakan modifikasi untuk memperlancar siswa dalam proses menerima pembelajaran, dengan menggunakan permainan dapat membuat siswa menjadi tertarik dan melatih kerjasama antar siswa pada proses pembelajaran. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Kusmaedi, (2009: 7) “Permainan adalah kegiatan yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang merupakan kesepakatan dari komunitas tertentu” .
Sesuai apa yang di paparkan di atas, maka penelitian ini memodifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dalam permainan bola voli mini melatih teknik gerak dasar servis bawah. Dengan pengurangan struktur permainannya pada bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan yang digunakan.
Di SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang terdapat masalah-masalah pada proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Setelah pengambilan data awal dari hasil observasi di SDN Sukamulya pada tanggal 24 November 2012 pada materi permaianan bola voli ditemukan masalah-masalah pada kinerja guru dan aktivitas siswa yang tidak mendukung ketercapaian KKM. Masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
(18)
Deskripsi Pembelajaran (Data Awal)
No. Kinerja Guru Aktifitas Siswa
1 Media:
Guru tidak menggunakan media.
Dampak:
a. Pembelajaran monoton.
b. Melatih keterampilan tidak tereksplorasi. c. Tidak menantang siswa belajar.
2 Pengelolaan Kelas:
a. Guru kurang menguasai kelas. b. Guru kurang menguasai materi. c. Guru tidak mengontrol siswa saat
pembelajaran berlangsung.
Dampak:
a. Siswa tidak bisa diatur. b. Siswa sibuk sendiri.
c. Pembelajaran menjadi tidak terarah. d. Siswa lebih banyak bergerombol.
e. Banyak siswa yang lebih banyak bermain daripada mengikuti pembelajaran
3 Metode:
Guru menggunakan metode ceramah (drill), dan penugasan.
Dampak:
a. Siswa tidak ada motovasi dari guru, sehingga siswa malas untuk belajar. b. Pembelajaran pasif.
4 Pendekatan:
Guru hanya memperhatikan siswa yang pintar saja.
Dampak:
a. Siswa yang “kurang” mengalami kesulitan dalam pembelajaran. b. Siswa yang nakal sulit di atur. 5 Model:
Guru tidak menggunakan model
pembelajaran.
Dampak:
Pembelajaran yang dialami siswa tidak terarah dan bermakna.
Berdasarkan tabel 1.1 tampak bahwa masalah pada kinerja guru yaitu mengenai media, pengelolaan kelas, pendekatan, metode, dan model pembelajaran. Hal yang nampak di atas bukan terjadi tanpa sebab, melainkan bisa terjadi karena rendahnya kinerja guru dan berdampak pada aktivitas siswa.Oleh karena itu dapat berdampak terjadinya penurunan pada hasil belajar siswa. Berikut adalah data hasil belajar yang diperoleh ketika pengambilan tes servis bawah bola voli mini data awal:
(19)
Tabel 1.2
Data Awal Hasil Belajar Siswa
No Nama
Aspek yang dinilai Ket
Sikap Kaki Sikap badan Ayunan Lengan
Arah Bola
Skor Nilai T TT 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Siti Latifah N. 8 66,7
2 Tina Amelia 8 66,7
3 Santi 5 41,7
4 Fitri Fatrisia 8 66,7
5 Vitaloka 7 58,3
6 Sindi Somartini 5 41,7
7 Siti Nurseha 7 58,3
8 Dahlia Yulia Wati 10 83,3
9 Wiran 9 75
10 Shahidda A. N. H. 5 41,7
11 Laeli J. S. 6 50
12 Fitri sri Haryani 5 41,7
13 Aa Supriyatna 5 41,7
14 Fauzan 11 91,7
15 Siti Aulia 5 41,7
16 Yeni Rostina 10 83,3
17 Aril Darmawan 5 41,7
18 Arif Permana 10 83,3
19 Syifa Nur A. 7 58,3
20 Santi Susanti 5 41,7
21 Lutfi 7 58,3
22 Miftah 7 58,3
23 M. Rafli 6 50
24 Wulan Lestari 6 50
25 Dede Permana 7 58,3
26 Arif K. 8 66,7
27 Sovia I. 6 50
28 Yuli Yuliawati 9 75
29 Leni 10 83,3
30 Siti Naila 6 50
Jumlah 10 16 4 8 14 8 1 9 20 1 15 15 212 475 5 25
Persentase (%) 1 6 ,7 % 8 3 ,3 %
Target 80
KKM 77
Keterangan: Skor ideal = 12 Nilai Akhir: � ��� �
� ��� � × 100
Dari paparan tabel 1.2 terlihat bahwa hanya lima siswa yang tuntas dan 25 siswa yang belum tuntas, bila dipersentasekan siswa yang tuntas adalah 16,7% sedangkan yang belum tuntas 83,3% dengan nilai KKM yang ditentukan oleh guru yaitu 77. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran perlu mendapatkan
(20)
perbaikan karena hasil belajar siswa dalam materi permainan bola voli mini dalam gerak dasar servis bawah bola voli.
Jadi berdasarkan analisis hasil data awal tes servis bawah bola voli bisa di ketahui bahwa pada aspek posisi kaki sepuluh siswa mendapatkan nilai tiga karena hanya satu aspek yang muncul yaitu posisi kaki maju ke depan dan kaki yang maju ke depan sedikit di rengutkan, kemudian 16 siswa mendapatkan nilai dua karena pada posisi kaki maju ke depan tetapi tidak di renggutkan dan empat siswa mendapatkan nilai satu karena pada posisi kaki sejajar, kemudian pada sikap badan delapan siswa mendapatkan nilai tiga karna satu aspek yang nampak yaitu posisi badan condong sedikit ke depan, kemudian 14 siswa mendapatkan nilai dua yaitu posisi badan tegak dan delapan siswa mendapatkan nilai satu karena pada sikap badan condong ke belakang, kemudian pada posisi ayunan lengan satu siswa mendapatkan nilai tiga karena posisi ayunan lengan di tarik ke belakang kemudian di ayunkan, kemudian sembilan siswa mendapatkan nilai dua karena pada posisi ayunan setengah di tarik kebelakang kemudian di ayunkan dan 20 siswa mendapatkan nilai satu karena pada posisi ayunan lengan tidak di tarik ke belakang dan tidak di ayunkan, dan pada arah bola satu siswa yang mendapatkan nilai tiga, kemudian 15 siswa mendapatkan nilai dua karena pada arah bola meleset ke samping dan tidak melewati net dan 15 siswa mendapatkan nilai satu karena pada arah bola ke atas dan tidak melewati net.
Adapun kelemahan masalah yang dihadapi siswa dalam melakukan servis bawah diantaranya pada saat melambungkan bola bola cenderung lebih dekat dan jauh dari jangkawan tangan sehingga pada saat memukul bola bola tidak terarah secara baik.Pada saat ayunan tangan, tangan tidak sepenuhya di tarik ke belakang sehingga berakibat pukulan bola tidak melewati net, dan pada saat perkenaan bola dengan tangan terlalu tinggi atau rendah sehingga mengakibatkan bola yang dipukul tidak teratur. Dan masalah yang paling mendasar anak merasa takut dengan jarak servis dan tinggi net yang dianggap terlalu jauh dan telalu tinggi sehingga menimbulkan tidak percaya diri pada diri anak untuk melakukan servis bawah. Latihan yang secara terus menerus membuat siswa menjadi malas melakukan servis bawah karena merasa tangannya sakit, kurangnya motivasi dari
(21)
guru yang diberikan kepada siswa dan kurangnya kreativitas guru dalam mengemas pembelajaran itu menjadi penyebab anak tidak bisa dalam melakukangerak dasar servis bawah dalam permainan bola voli dengan baik.
Berdasarkan permasalahan yang di hadapi siswa peneliti berpikiran untuk menggunakan modifikasi dengan permainan yang mampu merangsang anak dalam permainan bola voli terutama gerak dasar servis bawah sehingga kemampuan anak dalam melakukan gerak dasar servis bawahmenjadi lebih meningkat dengan modifikasi dan permainan yang mampu membuat anak menjadi lebih tertarik. Salah satu caranya dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
Dengan menggunakan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap diharapkan pada hasil belajar siswa dapat lebih bermakna, karena dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap mendorong siswa untuk lebih aktif dan menguasai gerak dasar servis bawah yang terkait dengan permainan bola voli dan dengan modifikasi jarak dan ketinggian net berjenjang dapat membantu siswa bermain bola voli. Juga dapat memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa akan lebih meningkat. Karena modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap merupakan bagian dari pemainan yang dapat menarik siswa lebih bergerak aktif, tidak membuat siswa bosan dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Oleh Karena itu, penelitian ini berjudul “Meningkatkan Gerak Dasar Servis Bawah dalam Permainan Bola Voli Mini dengan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap” (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan di Kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah
Bagaimana pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
(22)
sumedang dengan menggunakan modifikasi ketinggian net dan jarak melalui permainan servis tangkap secara lebih rinci rumusan masalah tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut?
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
b. Bagaimana pelaksanaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
c. Bagaimana aktivitas siswa penggunaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
d. Bagaimana hasil belajar siswa penggunaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil observasi di kelas V SDN Sukamulya, masalah yang terjadi pada siswa saat proses pembelajaran sedang berlangsung siswa tidak bisa di atur, siswa berleha-leha dan tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru dalam belajar, hal tersebut karena kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran dan siswa sulit mengikuti proses pembelajaran. Masalah belum optimalnya guru penjas dalam menyajikan proses pembelajaran untuk meningkatkan teknik gerak dasar servis bawah dalam bola voli mini. Juga dilihat dari hasil tes siswa belum mencapai hasil yang memuaskan, terbukti dengan nilai siswa yang belum mencapai target KKM.
(23)
Untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan, maka dirancang sebuah modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkapbola voli mini untuk meningkatkan gerak dasar servis bawah yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Sedangkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga tahapan siklus yaitu:
Siklus I
a) Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus I peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dengan tinggi net 150 CM dan jarak berjenjang 3 M melalui permainan servis tangkap.
b) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus I. Dimana dalam siklus 1 peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dengan tinggi net 150 CM dan jarak berjenjang 3 M melalui permainan servis tangkap.
Siklus II
a) Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net 175 CM dan jarak berjenjang 4,5 M melalui permainan servis tangkap.
b) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus II. Dimana dalam siklus II
(24)
peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dengan tinggi net 175 CM dan jarak berjenjang 4,5 M melalui permainan servis tangkap.
Siklus III
a) Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net sebenarnya dengan tinggi 200 CM dan jarak berjenjang 6 M melalui permainan servis tangkap.
b) Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus III. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui perencanaan pembelajaran modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
b. Mengetahui pelaksanaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
c. Mengetahui aktivitas siswa dengan penggunaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil
(25)
belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas VSDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
d. Mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi permainan bola voli mini di kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi permainan bola voli mini. 2) Memberikan suatu suasana baru untuk siswa dalam materi permainan bola
voli mini.
3) Melatih siswa untuk bekerja sama dan saling membantu ketika belajar dalam permainan.
4) Memotivasi siswa untuk lebih rajin belajar. b. Bagi Guru
1) Mengembangkan kreativitas guru dengan penerapan modifikasi.
2) Memberikan suatu pengalaman baru bagi guru dalam menerapkan modifikasi pada materi permainan bola voli mini.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2) Dapat memotivasi guru yang lain agar dalam pembelajaran lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan media.
3) Sebagai upaya perbaikan kualitas sekolah. 4) Sebagai bahan referensi sekolah.
b. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan mengenai teori, strategi, model pembelajaran, dan media pembelajaran.
2) Memberi suatu pengalaman dalam mencari masalah ke sekolah dan memecahkan masalah tersebut.
(26)
3) Meningkatkan pengetahuan dalam menghadapi masalah.
E. Batasan Istilah
Untuk memperjelas fokus penelitian diberikan batasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan adalah suatu proses meningkatkan derajat atau taraf. (Kamus
besar bahasa Indonesia, 2002: 1198). Jadi dapat dijelaskan meningkatkan adalah kemampuan seseorang yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tidak mengerti menjadi mengerti.
2. Gerak Dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus
Besar: 359). Jadi dapat disimpulkan bahwa gerak dasar adalah gerak yang dimiliki seseorang yang dilakukan dalam aktivitas gerak yang dapat dilatih dan dikembangkan dalam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak
memukul bola. Somantri, Hendra dan Sujana Atep, (2009: 23).
4. Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran
dengan cara meruntunkan dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. (Bahagia dan Suherman, 2000: 1). Jadi berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa modifikasi adalah salah satu cara membuat pembelajaran yang sebernarnya menjadi di permudah sehingga pembelajaran dapat dapat di terima siswa dengan mudah.
5. Modifikasi Ketinggian Net Berjenjang adalah“Tinggi adalah jauh antaranya
dari sebelah bawah sedangkan Ketinggian adalah hal (keadaan dsb)
tinggi”.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996: 1059). Modifikasi yang di
maksudkan peneliti adalah dimana ketinggian net yang dimodifikasi adalah net tersebut di buat mudah di mulai dari ketinggian net yang rendah mulai dari ketinggian 150 cm hingga nantinya mencapai ketinggian yang sebenarnya.
6. Modifikasi Jarak Berjenjang adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara
dua benda atau tempat”. (Kamus Besar Indonesia, 1996: 402). Modifikasi
(27)
servis bawah dimulai dengan jarak yang lebih dekat dimaksudkan untuk mempermudah melakukan servis bawah dimulai dengan jarak servis 3 m hingga nantinya mencapai jarak yang sebenarnya.
7. Permainan adalah kegiatan yang didalamnya terdapat aturan-aturan yang
merupakan kesepakatan dari komunitas tertentu.Dalam permainan unsur-unsur kesenangan dan kepuasan tetap ada. Kusmaedi, (2009: 4)
8. Permainan Bola voli mini adalah modifikasi dari permainan bola voli standar
yang mengembangkan peraturan-peraturan agar menarik dan lebih mudah dipahami serta ditujukan untuk siswa SD. (Kharisma, 2011).
9. permainan servis tangkap adalah permainan yang dilakukan dalam gerak
dasar servis bawah dalam materi bola voli mini.Permainan ini dilakukan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 15 orang.Kedua regu tersebut mempunyai tugas masing-masing yaitu regu penagkap dan regu servis.Dengan ketentuan bagi regu penangkap yang mendapatkan bola dijadikan sebagai tiket untuk melakukan servis dengan tidak mendahului urutan regu servis pertama. 10.Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku, tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotoris. (Sudjana, 2010: 3).
(28)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Tempat dilakukannya penelitian adalah SDN Sukamulya yang berada di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Hal yang mendasari pengambilan tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa sudah dipahami karakteristik siswa di SD tersebut, selain itu alasan utamanya karena di kelas V SDN Sukamulya terdapat masalah dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan yang harus segera mendapatkan tindakan, masalah tersebut yaitu kurangnya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi dan mengemas pembelajaran.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yaitu kurang lebih selama lima bulan, yaitu bulan Desember 2012 sampai dengan bulan April 2013.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Uraian kegiatan WAKTU PELAKSANAAN
Januari Pebruari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan siklus 1 4 Pelaksanaan siklus 2
5 Pelaksanaan siklus 3
6 Pengolahan data 7 Penyusunan laporan
(29)
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sukamulya yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Adapun alasan pemilihan siswa kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.
1. Peneliti sudah mengenal kondisi siswa dan mudah dalam perijinan karena, peneliti sebagai guru di SDN Sukamulya.
2. Terdapat banyak masalah yang muncul dalam pembelajaran Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan.
a. Data siswa
SDN Sukamulya memiliki 267 siswa dengan jumlah seluruhnya siswa, yang terdiri dari 141 siswa laki-laki dan 126 siswa perempuan.
Tabel 3.2
Daftar Siswa SDN Sukamulya
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang
No. Kelas Banyak Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. I 26 27 51
2. II 23 15 38
3. III 26 15 41
4. IV 24 19 42
5. V 23 36 59
6. VI 19 17 36
Jumlah 141 126 267
b. Data guru
Tenaga pengajar dan staf berjumlah 26 orang, yang terdiri dari satu orang kepala sekolah, 12 orang guru kelas, dua orang guru penjas, lima orang guru sukwan, dan satu orang penjaga sekolah.
(30)
Tabel 3.3
Daftar Staf Pengajar SDN Sukamulya
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang
No Nama NIP Golongan Jabatan
1. Asepudin, S.Pd.I 196106151981091001 IV/a Kepala Sekolah
2. Muhamad Sidik, S.Pd.SD 195904211979121003 IV/a Guru Kelas
3. Karsimah Tika S, S.Pd.SD
195903231982012001 IV/a Guru Kelas
4. Drs. Ruhiat Harjana 196409211986101001 IV/a Guru PJOK
5. Eti Supiati, S.Pd.I 195912281982022005 IV/a Guru PAI
6. Tati Sulastri, S.Pd.SD 196401291983052001 IV/a Guru Kelas
7. Siti Maryam, S.Pd.SD 196212071983052004 IV/a Guru Kelas
8. E. Yiyis Wiarsih, S.Pd.SD
196310041983052004 IV/a Guru Kelas
9. Odah, S.Pd.SD 196205121984102005 IV/a Guru Kelas
10. Empong Sunarti, S.Pd 196509201986102004 IV/a Guru Kelas
11. Amir, S.Pd.SD 196210021988031004 IV/a Guru Kelas
12. Yuyun Kurniasih, S.Pd 196712211991032008 III/a Guru Kelas
13. Adang Abdul Majid 196811182000031002 III/a Guru PJOK
14. Empo, S.Pd.SD 196507272006041002 III/a Guru Kelas
15. Nunung Rokayah, S.Pd.SD
196202242006042001 III/a Guru Kelas
16. Ani Suryani Sukwan - Guru B. Sunda
17. Apong Suhaeti Sukwan - Guru Kelas
18. Hefi Sufiyati, S.Pd Sukwan - Guru B. Inggris
19. Ajang Amir S. S.Pd.I Sukwan - Guru PAI
20. Ateng Saepudin Sukwan - Guru Karawitan
21. Hamdani 196703051988031006 II/a Penjaga
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian pada saat ini merupakan hal yang paling penting dalam mengupayakan untuk pemecahan masalah yang dialami, yang dilakukan oleh seseorang melalui prose penyelidikan terhadap suatu masalah sehingga dapat menimbulkan suatu pemecahan masalah. Selaras dengan yang dikemukakan oleh Hilway (Sumadoyo, 2013:1) bahwa, Penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang di lakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
(31)
Banyak klasifikasi metode penelitian yang diajukan oleh para ahli dimana dalam mengelompokan metode-metode penelitian, kriteria yang dipakai adalah teknik serta prosedur penelitian.
Metode penelitian adalah semua bentuk kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta tentang prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan bertujuan menaikan tingkat ilmu serta teknologi, menurut Margono (Suherman, 2011:33).
Adapun beberapa metode penelitian diantaranya :
a. Metode penelitian deskriptif (descriptive research): penelitian untuk membuat pencandraan secara sistwmatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
b. Metode penelitian historis (historical research): penelitian untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui kegiatan pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesis bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
c. Metode penelitian eksperimen sungguhan (true-experimental research): penelitian untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab akibat mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok dengan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
d. Metode penelitian eksperimen semu: penelitian untuk memperoleh yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh yang informasi sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ memanipulasikan semua variabel yang relevan.
e. Metode penelitian tindakan (action research): penelitian untuk
memecahkan masalah-masalah situasional melalui pendekatan
kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri dengan rangkaian kegiatan aksi-refleksi-aksi di lapangan atau dunia kehidupan nyata.
Metode penelitian kualitatip memiliki karakteristik yang diantaranya di tuturkan oleh Moleong (Sumadoyo:7-8) sebagai berikut:
a. Penelitian kualitatif menggunakan latar ilmiah atau pada konsteks dari suatu keutuhan (enity).
b. Penelitian kualitatif instrumenya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain.
c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
d. Penelitian kualitatif menggunakan analisisi data secara induktif.
e. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtatif yang berasal dari data.
(32)
f. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka.
g. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil.
h. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.
i. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objekvitas, dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersipat sementara).
k. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Berdasarkan beberapa metode penelitian yang diungkapkan diatas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dimana permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi kesulitan anak dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah dimana upaya yang dilakukan dalam membantu mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menggunakan dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap, sehingga dengan bantuan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap tersebut kesulitan anak dalam melakukan gerak dasar servis bawah diharapkan dapat dipecahkan. Menurut Wiriaatmadja (2005: 13) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas.
Bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Sedangkan menurut Wihardit dan Wardhani (2008:1.4) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
(33)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya memecahkan masalah proses pembelajaran yang melalui suatu percobaan atau gagasan dan praktek, yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat.
2. Desain Penelitian
Penelitian pada tahap ini adalah berbentuk siklus dimana keberhasilan ini akan didasarkan pada proses pada hasil yang dicapai. Adapun desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian yang dilakukan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yaitu model spiral (Wiriaatmadja, 2005: 66) yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali. Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart, dilakukan secara berulang-ulang sampai perencanaan yang telah dirancang sudah mencapi target yang diinginkan.
Dalam perencanaan Kemmis dan Mc. Taggart menggunakan sistem spiral bahwa tahapan-tahapan dalm refleksi diri dimulai dari perencanaan (Plan), tindakan (Action), pengamatan (Observe), refleksi (Reflect), perencanaan kembali. Sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.1
Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
(34)
a. Perencanaan (plan): Pada tahapan ini, guru merencanakan pembelajaran berdasarkan permasalahan. Misalnya, permasalahan siswa adalah kesulitan menjawab pertanyaan, pada tahap ini guru merancang strategi bertanya untuk mendorong siswa agar mampu menjawab pertanyaan.
b. Tindakan (action): Pada tahapan ini, rancangan guru yang telah di buat dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
c. Pengamatan (observe): Pada tahapan ini, diamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
d. Refleksi (reflect): Pada tahapan ini, dianalisis kekurangan dan kelebihan dari rancangan yang telah di buat dan dilaksanakan. Apabila terdapat banyak kekurangan, maka kegiatan pembelajaran perlu diperbaiki agar pembelajaran akan lebih meningkat.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan di lakukan berbentuk siklus. Pelaksanaan setiap siklus disesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, sehingga sampai pada target yang telah ditentukan.
Untuk melihat kemampuan awal dalam gerak dasar servis bawah, siswa diberikan tes awal kepada siswa sebagai bahan evaluasi. Sedangkan observasi awal dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa pada saat pembelajaran, sebagai bahan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar servis bawah.
Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan dalam penelitian ini, dilaksanakan empat tahap penelitian yaitu rencana, pelaksanaan, obervasi, refleksi.
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu didilakukan sebelum memulai pada tahap perencanaan tindakan, seperti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu:
(35)
a. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Mempersiapkan alat evaluasi maupun catatan lapangan untuk melihat kinerja guru, aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar selama proses pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi jarak dan ketinggian net berjenjang melalui permainan servis tangkap pada kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dilapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan pendamping mulai dari posisi tubuh sampai ketepatan memukul bola. Setiap bagian demi bagian di observasi meliputi kelemahan-kelemahan siswa yang sering terjadi diantaranya mengenai penampilan/performen.
d. Mempersiapkan instrument untuk menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
e. Refleksi
2. Tahap Pelaksanaan (Action)
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan apa yang sebelumnya telah dirancang, tahap ini merupakan pokok dari pelaksanaan penilitian tindakan kelas. Pada kegiatan ini juga dilaksanakan kegiatan pengumpulan data yang terdiri dari observasi kinerja guru dan aktivitas siswa serta evaluasi hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebgai berikut:
a. Kegiatan Awal Pembelajaran ( 15 Menit )
1) Siswa dibariskan.
2) Mengecek kehadiran siswa/berdoa.
3) Menjelaskan tujuan dan langkah pembelajaran. 4) Melakukan apersepsi kepada siswa.
5) Mendemontrasikan materi yang akan disampaikan. 6) Melakukan gerakan pemanasan.
7) Guru memimpin pemanasan statis yang mengarah kepada pembelajaran. a) Menundukan kepala kebawah 2 x 8 hitungan.
(36)
c) Menengokan kepala samping kiri 2 x 8 hitungan. d) Menengokan kepala samping kanan 2 x 8 hitungan. e) Mengangkat tangan keatas dan kebawah 2 x 8 hitungan. f) Menyilangkan tangan kesamping kiri dan kanan.
g) Gerakan kaki diangkat satu ke depan dada terus dilipat kesamping dan belakang masing-masing 2 x 8 hitungan.
h) Meluruskan kaki ke depan, ujung kaki dipegan oleh tangan dilakukan dengan 2 x 8 hitungan.
8) Pemanasan dinamis.
a) Memutar kepala searah jarum jam, selanjutnya gerakannya dibalik melawan arah jarum jam.
b) Memutar bahu ke arah depan dan belakang secara bergantian. c) Memutar lengan ke arah depan dan belakang secara bergantian.
d) Memutar lengan searah jarum jam, selanjutnya dibalik menjadi berlawanan dengan arah jarum jam.
e) Memutar ujung kaki searah jarum jam, selanjutnya dibalik menjadi berlawanan dengan arah jarum jam.
f) Lari ditempat.
b. Kegiatan Inti Pembelajaran (45 Menit)
1) Menjelaskan pengertian dan peraturan permainan.
2) Mendemontrasikan gerakan servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak melalui permainan servis tangkap.
3) Siswa dikumpulkan dan dibagi menjadi 2 regu atau 2 kelompok, yang anggotanya dicampur antara laki-laki dan perempuan.
(37)
Gambar 3.2
Lapangan Modifikasi Ketinggian Net dan Jarak Berjenjang Melalui Permainan Servis Tangkap
Keterangan :
Kelompok Servis
Kelompok Tangkap
Ketinggian Net yang Dimodifikasi dengan tinggi 150 cm
Jarak yang Dimodifikasi dengan jarak 3 M.
(38)
Alur perpindahan kelompok tangkap menjadi kelompok servis.
5) Setiap kelompok melakukan undian yang di wakili kapten untuk menentukan siapa yang menjadi kelompok penangkap dan kelompok servis.
6) Sesudah menentukan siapa yang menjadi kelompok penangkap dan kelompok servis.
7) Kemudian masing-masing kelompok masuk ke dalam lapangan bola voli mini dan menempati lapangan kelompok penangkap dan kelompok servis.
8) Bagi kelompok servis berkesempatan melakukan servis 1 kali dan melakukan servis pada ketinggian net dan jarak yang telah di modifikasi yaitu :
a) Ketinggian net 150 CM b) Jarak 3 M
9) Regu Servis
a) Permainan diawali dari regu servis yang melakukan servis ke daerah regu penangkap servis.
b) Setiap siswa melakukan servis secara bergiliran.
c) Setelah melakukan servis secara otomatis siswa harus berpindah tempat dengan cara berlari ke regu tangkap.
10)Regu Tangkap
a) Regu penangkap servis bertugas untuk menangkap bola hasil servis yang dilakukan oleh regu servis.
b) Setiap siswa bertugas menangkap bola secara rebutan dari hasil servis yang dilakukan oleh regu servis.
c) Dan sebaliknya bagi regu tangkap, setelah menangkap bola berlari sambil membawa bola hasil tangkapan dan langsung memberikan bola kepada siswa yang ada di regu servis.
d) Bagi yang mendapatkan bola berkesempatan untuk menjadi kelompok servis.
c. Kegiatan Akhir Pembelajaran (10 Menit)
1) Tes keterampilan servis bawah 2) Melakukan pendinginan
(39)
3) Siswa duduk santai mendengarkan penjelasan guru mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4) Mendiskusikan pembelajaran yang telah dilaksanankan
5) Tanya jawab tentak pembelajaran servis bawah dalam permainan bola voli. 6) Tindak lanjut dan penguatan pembelajaran.
7) Guru menutup pembelajaran dengan do‟a, dan anak disuruh untuk berganti
pakaian untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
3. Tahap observasi
Dalam pelaksanaan kegitan penilitian yang dilakukan adalah mengobservasi semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa kelas V dan kinerja guru penjas. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data untuk mengetahui bagaimana keaktifan dan keterlibatan siswa kelas V dalam proses pembelajaran servis bawah bola voli mini dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada tahap berikutnya.
Dengan adanya tahap observasi diharapkan dapat mengenali setiap perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai maka peneliti harus mencari dan menemukan factor penyebab serta menemukan langkah-langkah yang harus perbaikan.
4. Tahap Analisis dan Refleksi (Reflection)
Pada tahap ini seluruh kegitan yang telah diamati, di kaji ulang oleh peneliti. Dimaksudkan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dan memberikan solusi untuk memecahkan masalah tersebut dam memeriksa kembali lembaran-lembaran hasil pembelajaran, yang dilakukan dengan pengamatan tentang gerak dasar servis bawah dalam pemainan bola voli mini yang meliputi catatan tentang data yang ditemukan dilapangan. Dari hasil tersebut maka dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan.
(40)
Dari tahapan-tahapan di atas maka langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
a. Rencana tindakan
1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada pembelajaran modifikiasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus. Dimana siklus 1 menggunakan modifikasi ketinggian net dengan ketinggian 150 cm dengan jarak 3 M melalui permainan servis tangkap. Siklus 2 menggunakan ketinggian net 175 cm dengan jarak 4,5 M melalui permainan servis tangkap. Dan disiklus ke 3 menggunakan ketinggian net yang sebenarnya yaitu 2 M dan jarak sebenarnya 6 M melalui permainan servis tangkap, namun pada siklus ini tadinya bola yng seharusnya ditangkap oleh siswa dirubah menjadi di passing, dimaksudkan agar menghindari kesalah pahaman siswa terhadap permainan bola voli yang tadinya setelah servis bola ditangkap tetapi yang seharusnya bola di passing.
3) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai tindakan apa ynag harus dilakukan agar dapat memotivai siswa dalam pembelajaran.
4) Menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan pembelajaran gerak dasar servis bawah pada materi bola voli mini dengan memodifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap. 5) Mendesain alat evaluasi untuk melihat, apakah pemebelajaran gerak dasar
servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dapat memotivasi siswa dan hasil belajar siswa akan meningkat?
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan metode demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
(41)
1) Kegiatan Awal Pembelajaran a) Siswa dibariskan.
b) Mengecek kehadiran siswa/berdoa.
c) Menjelaskan tujuan dan langkah pembelajaran. d) Melakukan apersepsi kepada siswa.
e) Melakukan gerakan pemanasan.
f) Penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh siswa. Pada kegiatan ini guru dapat memotivasi siswa, sehingga hasil belajar siswa meningkat.
2) Kegiatan Inti Pembelajaran
a) Pada siklus 1 peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat, Dimana siklus 1 menggunakan modifikasi ketinggian net dengan ketinggian 150 cm dengan jarak 3 M melalui permainan servis tangkap.
b) Pada siklus 2 peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat, Siklus 2 menggunakan ketinggian net 175 cm dengan jarak 4,5 M melalui permainan servis tangkap.
c) Pada siklus 3 peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat, Dan disiklus ke 3 menggunakan ketinggian net yang sebenarnya yaitu 2 M dan jarak sebenarnya 6 M melalui permainan servis tangkap, namun pada siklus ini tadinya bola yng seharusnya ditangkap oleh siswa dirubah menjadi di passing, dimaksudkan agar menghindari kesalahpahaman siswa terhadap permainan bola voli yang tadinya setelah servis bola ditangkap tetapi yang seharusnya bola di passing.
3) Kegiatan Akhir Pembelajaran a) Merefleksi kegiatan pembelajaran.
b) Siswa dikumpulkan , mendengarkan kesimpulan materi yang telah dilakukan.
c) Guru menutup pembelajaran dengan do‟a, dan anak disuruh untuk berganti
(42)
5. Tahap observasi
Observasi dilakukan oleh observer dalam hal ini peneliti sendiri, guru dan kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengetahui bagaimana aktifitas siswa dalam pembelajaran atau merekam data yang lengkap mengenai semua hal saat proses pembelajaran berlangsung, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada tahap berikutnya. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar pedoman kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan.
Dengan adanya kegiatan observasi diharapkan dapat mengetahui tingkat perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran. Sebagai bahan bahan pertimbangan untuk mendapatkan obat yang dapat mengatasi masalah tersebut.
6. Tahap Analisis dan Refleksi (Reflection)
Guru penjas dan peneliti sebagai mitra peneliti melakukan analisis dan refleksi dari hasil pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap yang telah di laksanankan. Pada tahap analisis di maksudkan untuk memerikasa data kembali hasil temuan yang telah di dapatkan di lapangan tentang pembelajaran gerak dasar servis bawah. Dari hasil tersebut maka dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan.
7. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I s/d Siklus III Siklus I
a. Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus 1 peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
(43)
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus 1. Dimana dalam siklus 1 peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran servis bawah bola voli mini dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap sekaligus mengevaluasi perilaku siswa kelas V dan guru penjas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus 1. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa kelas V dan kinerja guru penjas .
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dan hasil pada siklus 1 untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus II.
Siklus II
a. Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus II. Dimana dalam siklus II peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
(44)
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkapsekaligus mengevaluasi perilaku siswa kelas V SDN Sukamulya dan guru penjas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa kelas V dan kinerja guru penjas.
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses pembelajaran servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dan hasil pada siklus 1 untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus III.
Siklus III
a. Perencanaan
Materi pembelajaran di sesuaikan dengan program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran (RPP) dengan penekan perilaku guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus III. Dimana dalam siklus III peneliti merencanakan penerapan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap.
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap sekaligus mengevaluasi perilaku siswa kelas V dan guru penjas sesuai dengan tujuan
(45)
yang telah ditetapkan di siklus III. Dimana peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa kelas V dan kinerja guru penjas.
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses pembelajaran servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjejang melalui permainan servis tangkap dan hasil pada siklus III sebagai akhir dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang kemudian memasuki tahap teknik pengolahan data.
E. Instrumen Penelitian
Alat evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai segala aktivitas siawa dan kinerja guru daam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada materi bola voli gerak dasar servis bawah dengan mengunakan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap. Menurut Maulana (2009: 35) “Observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan,
dan jika perlu pengecapan”. Yang menjadi objek penelitian adalah siswa siswi
kelas V SDN Sukamulya dalam pembelajaran penjas dan dilaksanakan pada saat proses penelitian berlansung. Lembar observasi yang digunakan pada teknik ini adalah IPKG 1, IPKG 2, lembar observasi aktivtas siswa, dan lembar tes hasil belajar.
a. Lembar observasi IPKG 1 adalah lembar observasi yang digunakan untuk penilaian kinerja guru dalam perencanaan pembelajran yang didalamnya meliputi rencana pembelajaran penjas yaitu diantaranya sebagai berikut rumusan tujuan pembelajaran, mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber dan metode pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan alat penilaian, serta tampilan dokumen rencana pembelajaran.
(46)
Tabel 3.4
Lembar Observasi Perencanaan Kinerja Guru I (Kemampuan Merencanakan Pembelajaran)
No Aspek yang diamati Skor
1. Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 2 3 4 B C K
a. Merumuskan tujuan pembelajaran b. Kejelasan rumusan
c. Kejelasan cakupan rumusan d. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
Jumlah 1 Persentase
16x100%= %
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan Materi, Media, Sumber
Belajar dan Metode Pembelajaran.
a. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran. b. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran.
c. Memilih sumber belajar.
d. Memilih metode pembelajaran.
Jumlah 2 Persentase
16x100%= %
3. Merencakanan Skenario Kegiatan Pembelajaran
a. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran. b. Menyusun langkah-langkah pembelajaran. c. Menentukan alokasi waktu pembelajaran.
d. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran.
e. Kesesuaian metode, materi dengan peserta didik.
Jumlah 3 Persentase
20x100%= %
4. Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian Merencanakan
a. Menentukan proses dan jenis penilain. b. Membuat alat penilaian.
c. Menentukan kriteria penilaian.
Jumlah 4
Persentase
12x100%= %
5. Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran
a. Kebersihan dan kerapihan. b. Penggunaan bahasa lisan.
Jumlah 5 Persentase
8x100%= %
Jumlah Persentase Perencanaan Pembelajaran %
Target %
b. IPKG 2 adalah lembar observasi yang dipergunakan untuk penilaian kinerja guru dalam kemampuan pelaksanaan pembelajaran, aspek-aspek yang diamati yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, inti pembelajaran,
(47)
mendemontrasikan kemampuan dalam pembelajaran penjas, melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Tabel 3.5
Lembar Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru II (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
N
o. Aspek yang diamati
Skor Keterangan
1 2 3 4 B C K
1. Pra Pembelajaran
a. Merumusakan tujuan pembelajaran
b. Kejelasan rumusan
Jumlah 1 Persentase
�x100%= %
2. Membuka Pembelajaran
a. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan b. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan
rencana kegiatan
Jumlah 2 Persentase
�x100%= %
3. Mengelola Inti Pembelajaran
a. Memberi petunjuk dan contoh gerakan yang berkaitan dengan isi pembelajaran
b. Menanggapi respond an pertanyaan siswa c. Melakukan komunikasi lisan, isyarat dan gerakan
badan
d. Memicu dan memelihara ketertiban siswa e. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak
siswa
Jumlah 3 Persentase
��x100%= %
4. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus dalam Pembelajaran
a. Merangkaikan gerakan
b. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktifitas gerak
c. Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas gerak
d. Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan
e. Penggunaan media dan alat pembelajaran
Jumlah 4 Persentase
��x100%= %
5. Melaksanakan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
a. Melaksanakan penelitian selama proses pembelajaran
b. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Jumlah 5 Persentase
(1)
pada setiap siklus yang dilaksanakan pada pembelajaran gerak dasar servis dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui pernmainan servsi tangkap, pada data awal aktivitas siswa mencapai 61,1%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 72,2% dan belum mencapai target yang telah ditentukan sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II dan pada siklus II memperoleh dengan persentase 86,3% namun masih perlu perbaiakan agar mencapai target yang telah ditentukan yaitu 90% dan pada siklus III aktivitas siswa meningkat dan telah mencapai target yang ditentukan bahkan mencapai lebih dari target yaitu mencapai dengan persentase 93,3% dengan pencapaian tersebut aktivitas siswa pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dikelas V SDN Sukamulya kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang dikatan baik.
4. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap ada tiga aspek yang dinilai yaitu: aspek sikap badan, posisi kaki, ayunan lengan dan lambungan bola siswa terlebih dahulu diberikan dulu pengarahan bagai mana cara melakukan tes servis bawah bola voli mini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam melakukan servis.
Berdasarkan hasil analisis hasil belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap, pada setiap siklusnya mengalami peningkatan secara bertahap, maupun pada persentase peraspek yang dilaksanakan dikelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang menunjukan persentase yang baik dan meningkat pada setiap siklusnya. Yaitu bisa dilihat pada persentase ketuntasan pada data awal 5 siswa dikatakan tuntas dengan persentase 40% dan 25 siswa tidak tuntas dengan persentase 83,3% dari jumlah siswa 30 siswa, pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 12 siswa tuntas dengan persentase 42,8% dan 16 siswa dikatakan belum tuntas dengan persentase 57,1% dari 28 siswa yang mengikuti pembelajaran karana 2 siswa berhalangan hadir dikarenakan sakit, dan pada siklus
(2)
II 23 tuntas dengan persentase 76,7% , 7 siswa dinyatakan belum tuntas dengan persentase 23,3% dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran sedangkan pada siklus III 29 siswa dikatakan tuntas dengan persentase 96,6% dan 1 siswa dinyatakan tidak tuntas dengan persentase 3,3% dan dinyatakan sudah tuntas karena sudah mencapai target yaitu 90%.
Dengan demikian pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melaui ermainan servis tangkap dapat meningkatkan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli mini.
B. SARAN
Pembelajaran gerak dasar servis bawah denagn modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap merupakan pengembangan pembelajaran yang dapat meningkatkan gerak dasar servis bawah dalam permaianan bola voli mini. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dikelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang, ada beberapa hal yang perlu disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
1) Modifikasi melalui permainan merupakan alternative yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam pembelajaran gerak dasar servis bawah bola voli mini. Namun guru pendidikan jasmani harus mampu lebih mengembangkan dan menciptakan pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
2) Guru harus bisa lebih memahami tentang yang mengacu terhadap pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga dalam penerapannya sesuai dengan karateristik siswa.
3) Guru harus mampu menciptakan perubahan dalam mengajar, supaya terciptanya pembelajaran yang lebih baik lagi atau inovasi-inovasiyang baru.
(3)
2. Bagi Siswa
1) Pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi permainan bola voli mini.
2) Pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang melalui permainan servis tangkap dapat memberikan suatu suasana baru untuk siswa dalam materi permainan bola voli mini.
3) Pembelajaran gerak dasar dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang mealui permainan servis tangkap dapat melatih siswa untuk bekerja sama dan saling membantu ketika belajar dalam permainan.
4) Pembelajaran gerak dasar servis bawah dengan modifikasi ketinggian net dan jarak berjenjang dapat memotivasi siswa untuk lebih rajin belajar dalam pembelajaran bola voli mini.
3. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
2) Dapat memotivasi guru yang lain agar dalam pembelajaran lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan media.
3) Sebagai upaya perbaikan kualitas sekolah. 4) Sebagai bahan referensi sekolah.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
1) Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
2) Hasil penelitian ini semoga bermanfaat untuk perbaikakn dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Bahagia,Yoyo dan Suherman, Adang. (2000). Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Beutelstahl, Dieter . (2008). Belajar Bermaian Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya. Budiningsih, Asri c. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: PT Rineka
Cipta.
Depdikbud . (2006). Kurikulum 2006. Jakarta: Media Makmur Majumandiri. Harjanto.(2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Husdarta dan Kusmaedi, Nurlan. (2010). Pertumbuhan & Perkembangan Perserta Didik Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ijobaraya. (2010). Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://ijobaraya.wordpress.comtagtes-adalah. [11 November 2012].
Ismail, Adang. (2006). Education Games (Menjadi Cerdasdan Ceria dengan Permainan Edukatif). Yogyakarta: Nuansa Aksara.
Jaya dan Marjuki. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Kharisma, Tegar Bayu. (2011). Pengembangan pembelajaran permainan bola voli mini di kelas V SDN Babadan 2 Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar / Tegar Bayu Kharisma. [Online]. Tersedia: http://library.um.ac.id/free- contents/index.php/pub/detail/pengembangan-pembelajaran-permainan- bola-voli-mini-di-kelas-v-sdn-babadan-2-kecamatan-wlingi-kabupaten-blitar-tegar-bayu-kharisma-48947.html. [31 Desember 2012].
Kusmaedi, Nurlan. (2009). Permainan tradisional. Sumedang: Program Studi – S1 Pendidikan Jasmani Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Lutan, Rusli. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar. Jakarta Pusat : Direktorat Jendral Olahraga, Depdiknas.
(5)
Maulana, dkk.(2010). Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang: Upi Press.
Mahendra, A. (2004). Falsafah Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAH
RAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/Asas_dan_Falsafah_Penjas_Agus_Mahendra/ Mitranto dan Slamet. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas
Orkes untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Pelatihan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon 110.(2012). Bahan Ajar Pendidikan Jasmani. Bandung: Panitia Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Rayon 110 UPI.
Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-Prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran. Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya.
Rosdiani, Dini. (2012). Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Safari, Indra. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warliartika.
Sagala, Syaiful. (2003). Konsep Dan MaknaPembelajaran.Bandung: Alpabeta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta :Faja rInterpratama Offset. Saputra, Yudha, Sunarya Endang dan Badruzaman. (2006). Pengantar Filsafat
Pendidikan Jasmani, Kesehatandan Rekreasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Subroto, T. Yudiana Y. Juliantine, T. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung. Tidak diterbitkan.
Subroto, Toto dan Yudiana Yunyun. (2010). Permainan Bola Voli. Sumedang: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.
(6)
Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Sumedang: CV. Bintang Warli Artika.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan.
Somantri, Hendra dan Sujana, Atep. (2009). Permaianan Net. Sumedang: Program Studi-S1 Pendidikan Jasmani Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Sumadoyo, Samsu. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susilawati. (2010). Hand Out Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif.
Sumedang: Program Studi Pendidikan JasmaniPendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sutardi, Didin (2011) Upaya peningkatan kemampuan gerak dasar service bawah bola voli melalui permainan lomba service yang dimodifikasi di kelas V SDN sukamantri kecamatantan jungsari kabupaten sumedang.Sumedang: Tidak di terbitkan.
Teten. (2011) Modifikasi alat pemukul untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul bola dalam permaianan kasti pada siswa kelas IV sekolah dasar negeri Cileunyi I kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Sumedang: Tidak diterbitkan.
Wardhani, Igak dan Wihardit, Kuswayat. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Zaelani, Yana (2011) Pembelajaran passing bawah permainan bola voli melalui modifikasi bola pada siswa kelas IV SDN sukanegla Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.Sumedang: Tidak diterbitkan.
……. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.