UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : ENIYAWATI

0905150

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011


(2)

NIM : 0905150

JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING I

Dr. NURLAN KUSMAEDI, M,Pd NIP. 19530111 198003 1002

PEMBIMBING II

Drs. RESPATI MULYANTO M.Pd NIP. 19590520 198803 1 002

MENGETAHUI

KETUA PGSD S1 PENJAS

Dr. H. AYI SUHERMAN, M.Pd NIP. 196002151984111001


(3)

Penulisan judul skripsi “UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN

MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON”.

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah sepenuhnya kaya saya sendiri, tidak ada bagian didalamnya yang temasuk kriteria plagiat karya orang lain.

Sumedang, Juni 2011

NAMA : ENIYAWATI NIM : 0905150


(4)

i

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASISH ……… iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… ix

DAFTAR GRAFIK ……….. x

DAFTAR LAMPIRAN ……… xi

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah ……….. 7

C. Tujuan Penelitian ……… 9

D. Manfaat Penelitian ……… 10

E. Batasan Istilah ……… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 13

A. Tinjauan Teoritis ……… 13

B. Kelincahan ……… 20

C. Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat ……… 21

D. Permainan Gobak Sodor ……… 22

E. Konsep Bermain ……… 27

F. Kajian Teori yang Relevan ……… 30

G. Hipotesis Tindakan ……… 34

BAB III METODE PENELITIAN ……… 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 35

1. Lokasi Penelitian ……… 35

2. Waktu Penelitian ……… 36

B. Subjek Penelitian ……….. 36


(5)

ii

A. Paparan Data Awal ……… 54

B. Paparan Data Tindakan ……… 68

1. Paparan Data Siklus I ……… 68

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ……… 85

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ……… 101

C. Pembahasan ……….. 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 124

A. Kesimpulan ……… 124

B. Saran ………. 127

DAFTAR PUSTAKA ……… 129

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……… 131


(6)

iii

1.1 Daftar Nilai Tes Awal ………. 6

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ……….. 36

3.2 Daftar Siswa Kelas III ………. 37

4.1 Hasil Perencanaan Pembelajaran Data Awal ……….. 55

4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal ……… 58

4.3 Hasil Aktivitas Siswa Data Awal ………. 60

4.4 Hasil Belajar Data Awal ……….. 62

4.5 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran Data Awal ………. 64

4.6 Rekapitulasi Kinerja Guru Data Awal ……….. 65

4.7 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ……….. 66

4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Data Awal ……….. 67

4.9 Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ………. 71

4.10 Hasil Kinerja Guru Siklus I ……….. 73

4.11 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ………. 76

4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus I ……….. 79

4.13 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ………….. 80

4.14 Rekapiltulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I ……… 80

4.15 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 83

4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ……… 84

4.17 Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ………. 89


(7)

iv

4.22 Rekapiltulasi Hasil Kinerja Guru Siklus II ……… 97

4.23 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ……….. 99

4.24 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ……… 100

4.25 Hasil perencanaan pembelajaran siklus III ……… 103

4.26 Hasil Kinerja Guru Siklus III ……… 105

4.27 Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ……….. 108

4.28 Hasil Belajar Siswa Siklus III ………. 109

4,29 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus III ………… 110

4.30 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus III ……….. 111

4.31 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ………. 112

4.32 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….. 113

4.33 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran ………. 114

4.34 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru ………. 117

4.35 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ……….. 119


(8)

v

2.1 Lapangan Permainan Gobak Sodor ……… 24 3.1 Denah SDN 2 Kalitengah ……… 35 3.2 Bagan Model Spiral Kemmis dan MC Taggart ……….. 45


(9)

vi

4.1 Peningkatan Hasil Perencanaan Pembelajaran ……… 115

4.2 Peningkatan Hasil Kinerja Guru ………. 117

4.3 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa ……….. 119


(10)

vii

1 Format Perencanaan Pembelajaran IPKG I ………. 131

2 Fomat kinerja guru IPKG II ………. 132

3 Format Aktivitas Siswa ……… 133

4 Format hasil belajar Siswa ……… 134

5 RPP Siklus I ……….. 135

6 RPP Siklus II ……….. 138

7 RPP Siklus III ……… 141

8 Profil SDN 2 Kalitengah ………. 144

9 Gerakan Melompat ……… 145

10 Gerakan Lari Cepat ……….. 146

11. Gerakan Merubah Arah ………. 147

12. Permainan Bogak Sodor ……….. 148

13 Ijin Penelitian dari UPI ……… 149

14 Sk. Bimbingan Penulisan Skripsi ……… 150

15 SK. Kepala Sekolah ……….. 151


(11)

1 A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematik, melalui kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.

Fungsi pendidikan jasmani adalah mengutamakan aktivitas-aktivitas jasmani yang berperan dalam pembinaan dan pengembangan individu dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial serta emosional yang serasi, selaras serta seimbang.

Tujuan pendidikan jasmani yang termuat dalam GBPP yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah agar guru dapat mengembangkan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/ karakteristik, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

Materi atau bahan ajar pada pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam kurikulum tahun 2006/KTSP meliputi beberapa aspek antara lain permainan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan pendidikan luar sekolah.


(12)

Berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI nomor 1V/MPR/1999 tentang Garias-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang sistem Pendidikan Nasional, nomor 25 Tahun 2000, tentang Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia :

a. Nomor 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah di ubah dengan nomor 55 tahun 1998;

b. Nomor 72 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Biasa; c. Nomor 38 Tahun 1992, tentang Tenaga Pendidikan.

Berdasarkan keputusan Depdikbud 1993 fungsi dan tujuan pendidikan jasmani tersebut salah satunya adalah upaya meningkatkan peran serta olahraga anak SD yang berbakat dan berpotensi untuk dikembangkan prestasinya, baik di tingkat Kecamatan, Propinsi, Nasional bahkan sampai International.

Pendidikan jasmani menekankan aspek pendidikan yang bersifat menyeluruh (Kesehatan Kebugaran Jasmani, Ketrampilan berfikir, Stabilitas Emosional, Penalaran dan Tindakan Moral) yang merupakan tujuan pendidikan pada umumnya, dimana siswa melakukan kegiatan berupa permainan (game) dan berolahraga disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Meskipun demikian unsur prestasi dan kompetensi juga terdapat di dalamnya dan dimanfaatkan sebagai alat pendidikan.


(13)

Didalam proses pembelajaran kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum tahun 2006, yang harus dijadikan perhatian dan dijalankan serta dipertimbangkan secara khusus, karena didalamnya mengandung aspek sosial, budaya masyarakat setempat dan emosional.

Sedangkan menurut (Supandi,1992:4) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Seseorang yang telah melakukan proses belajar karena adanya perubahan tingkah laku yang relatif permanen.

Melalui pembelajaran jasmani, siswa akan memperoleh pengajaran yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan. Berbagai ungkapan kreatif, inovatif, ketrampilan gerak, kesegaran jasmani, pola hidup sehat, pengetahuan dan pengalaman terhadap gerak manusia, juga akan dapat membentuk kepribadian yang positif. Dalam mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani melalui salah satu uji diri/senam yaitu senam ketangkasan sederhana tanpa alat.

Sebagaimana esensi tujuan permainan adalah untuk mendapatkan kegembiraan, kesenangan, kepuasan dan kebebasan. Demikan pula tujuan dari senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor adalah untuk membutuhkan rasa senang bagi para siswa terhadap pelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat. Jika perasaan senang terhadap pelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat tersebut melalui Permainan Gobak Sodor (melompat, berlari dengan merubah arah) sudah melekat pada dirinya, maka akan timbul minat dan


(14)

motivasi untuk mempelajari ketrampilan senam ketangkasan sederhana tanpa alat tersebut. Selama permaian berlangsung, ketika siswa terlibat dalam aktivitas permainan, siswa dapat merasakan kegembiraan, taktik bagaimana cara melompat lalu berlari dengan merubah arah untuk menghindari penangkapan dari pihak lawan. Dalam situasi permainan pembentukan aspek-aspek psikologis juga dapat terlatih secara alami.

Misalnya pada saat permaian Gobak Sodor di mulai mereka tidak diajarkan untuk menghindari penangkapan dari pihak lawan, namun karena dalam permainan itu sifatnya berlomba dan disarankan berusaha jangan sampai kena, maka anak-anak dengan kelincahannya berusaha juga agar tidak sampai ketangkap dari pihak lawan.

Kondisi siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, waktu pembelajaran materi senam ketangkasan dasar tanpa alat melalui tes terhadap siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon dari 24 siswa yang mampu melakukan senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari dengan merubah arah) dengan baik hanya 6 orang siswa atau sekitar 25%, selebihnya yaitu 18 orang siswa atau 75%, tidak bisa atau tidak mengerti aba-aba/komandan dari guru. Dengan demikian melompat, berlari dengan merubah arah pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat merupakan suatu masalah yang terjadi pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.


(15)

Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 bulan Pebruari tahun 2011 dilapangan, kemudian peneliti merefleksi bahwa siswa kurang menguasai melompat, berlari cepat dengan merubah arah pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat. Adapun perolehan hasil observasi yang dilakukan penelitian pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Daftar Nilai Tes Awal Praktek Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat (melompat, berlari dengan merubah arah)

No Nama Nilai

Kriteria

Tuntas Tidak Tuntas 1 Kusuma Dewi 60 √

2 Sri Ertika 40 √ 3 Syahruludin 60 √ 4 Linar Anggraeni 30 √ 5 Abdusyukur 70 √

6 Asri Rizki 60 √

7 Ayu 70 √

8 Agi Saputra 70 √

9 Bayu Wibowo 60 √ 10 Dinda Mutia Nurhalizah 30 √

11 Eksa 60 √

12 Indah Oktaviani 60 √ 13 Khaerul Anam 70 √

14 Lidya Astuti 50 √ 15 Liza Afriyani 70 √

16 Moh. Teguh M 60 √ 17 Nurochman 50 √ 18 Nimatul Khasanah 50 √ 19 Rizki Amirudin 30 √

20 Rizki 50 √

21 Siti Marocha 50 √ 22 Thomas Aldi 70 √

23 Viki Sulaeman 50 √

24 Waluyo 60 √

Jumlah 131


(16)

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu cara yang sesuai dengan permasalahan yang muncul. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang pakar pendidikan jasmani (Supandi 1992:5) yang menyatakan “Tujuan menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang memungkinkan murid lancar dan mencapai sasaran belajar”.

Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak Sodor. Hal ini dilakukan untuk memudahkan siswa dalam melakukan melompat, berlari dengan merubah arah pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat.

Melihat kondisi tersebut Peneliti akhirnya terinspirasi untuk menerapkan model pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak Sodor dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam melakukan gerakan melompat, berlari dengan merubah arah pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat, sehingga dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal, untuk mengembangkan lebih lanjut peneliti

menuangkan penelitian tersebut dalam judul : “UPAYA

MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON”.


(17)

B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai upaya meningkatkan kelincahan melalui permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

b. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai upaya meningkatkan kelincahan melalui permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan permainan Gobak Sodor, pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

d. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.


(18)

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai berikut :

Pada tahap awal siswa diberi informasi atau penjelasan tentang tata cara melakukan senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari cepat dengan merubah arah). Siswa melakukan dengan posisi berbaris empat bersap. Siswa diberi penjelasan tentang kelincahan dalam senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari cepat dengan merubah arah) dengan benar.

Kemudian siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari cepat dengan merubah arah) untuk mengetahui kemampuan awal secara umum, seperti yang telah dilakukan pada saat observasi data awal

Pada tahap berikutnya seluruh siswa melakukan senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor secara berkelompok yang terdiri dari 12 orang (satu kelompoknya), dengan cara kelompok satu sebagai regu jaga dan kelompok dua sebagai pemain. Tiap-tiap siswa melakukan melompat, berlari cepat dengan merubah arah untuk menghindari tangkapan dari pihak lawan, dan berusaha agar kembali ke tempat semula. Dan dilakukan secara bergantian bila salah satu peserta ada yang terkena tangkapan atau katupan dari pihak penjaga.


(19)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat, dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan program pembelajaran pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

b. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran senam setangkasan tanpa alat, dengan cara memberikan penjelasan tentang tata cara kelincahan dalam permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

c. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor yaitu dengan cara masing-masing siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon diberi kesempatan untuk mengikuti permainan Gobak Sodor.

d. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalaui kelincahan pada permainan Gobak Sodor yaitu dengan cara guru melakukan pengamatan dan penilaian pada waktu siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon melaksanakan permainan Gobak Sodor.


(20)

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini manfaatnya sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa.

c. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa sehingga senam ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai bekal bagi pembinaan gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

2. Bagi Guru

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengemukakan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan terhadap permasalahan yang nyata di lapangan.

b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengantisipasi permasalahan yang dihapai yaitu pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari dengan merubah arah) dari program pendidikan jasmani lingkup aktivitas akuatik.

c. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan tentang aplikasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.


(21)

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon sebagai masukan betapa pentingnya motivasi dan minat belajar pendidikan jasmani.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran dalam penulisan judul dan isinya, maka penulis menggunakan beberapa batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kelincahan (Agitatif) adalah suatu kemampuan untuk mengubah posisi (arah) secara cepat.

2. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang secara keseluruhan sebagai hasil. 3. Permainan Gobak Sodor adalah suatu permainan tradisional yang

dilakukan dengan cara, seseorang berusaha untuk menghindari dari tangkapan lawan kemudian menuju tempat yang dituju dan kembali lagi ke tempat semula dengan lari secepatnya dan dengan kelincahannya agar tidak tertangkap dari pihak lawan. (Internet, NN 2011)

4. Senam ketangkasan sederhana tanpa alat yaitu suatu senam yang dilakukan dengan tanpa bantuan alat. (Internet, NN 2011)


(22)

5. Pendidikan jasmani menurut Depdikbud dalam GBPP Pendidikan Jasmani (1995;1) adalah “suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dalam pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang selaras dan seimbang”.


(23)

(24)

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas dilakukan di lapangan/halaman SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena peneliti merupakan salah satu pengajar di SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon sehingga cukup mengetahui keadaan akademis dan keadaan lingkungan sekolahnya. Hal ini dinilai untuk dapat mempermudah dalam proses penelitian. Berikut adalah denah lokasi penelitian SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabipaten Cirebon yang terdapat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Denah SDN 2 Kalitengah

G E D U N G P A K E T C

U

KELAS 5 KELAS 6 KELAS 1 KELAS 2

WC R. GURU & R. KEPSEK

KELAS 3

KELAS 4


(25)

2. Waktu Penelitian

Tabel Penelitian 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Waktu Pelaksanaan

No. Deskripsi Tahun 2011

Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Seminar Proposal

2 Pelak. Penelitian

Siklus I

Siklus II

Siklus III

3 Pengolahan dan

Analisis Data 4 Peny. & Rev. Lap

5 Pertanggung

Jawaban Laporan

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN 2 Kaliteng Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena penelitian menilai perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran dikelas III yang dapat membawa pembaharuan dan perubahan dalam pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan meningkatkan minat belajar sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat, khususnya dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat.

Berdasarkan pada pengertian di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Kalitengah dengan perincian daftar siswa tersebut sebagai berikut :


(26)

Tabel 3.2

DAFTAR SISWA KELAS III

SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALITENGAH No Nama Laki-laki Perempuan 1 Kusuma Dewi √ 2 Sri Ertika √ 3 Syahruludin √

4 Linar Anggraeni √ 5 Abdusyukur √

6 Asri Rizki √

7 Ayu √

8 Agi Saputra √ 9 Bayu Wibowo √

10 Dinda Mutia Nurhalizah √

11 Eksa √

12 Indah Oktaviani √ 13 Khaerul Anam √

14 Lidya Astuti √ 15 Liza Afriyani √ 16 Moh. Teguh M √

17 Nurochman √

18 Nimatul Khasanah √ 19 Rizki Amirudin √

20 Rizki √

21 Siti Marocha √ 22 Thomas Aldi √

23 Viki Sulaeman √ 24 Waluyo √


(27)

C. Metode Dan Desain Penelitian A. Metode Penelitian

Suatu penelitian karya ilmiah akan berhasil efektif apabila dalam penelitian menggunakan metode yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga dalam penelitian tersebut mampu untuk menentukan masalah dan dapat ditarik kesimpulan akhir yang dapat dipertanggungjawabkan serta tidak diragukan lagi akan kebenarannya.

Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, dan peneliti terlibat langsung dan berperan serta saat mengumpulkan atau menghimpun informasi dilapangan sebagai data dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara dengan para siswa serta orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung didalamnya.

Gambaran secara khusus yang ingin diketahui dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Seberapa besar daya tangkap/pikiran anak pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat (Melompat, berlari dengan merubah arah).


(28)

b. Apakah ada peningkatan daya berpikir anak pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat terhadap keberhasilan tujuan pendidikan jasmani ?.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun yang mendasari ataupun menjadi alasan memilih PTK adalah karena objek permasalahan. Penelitian ini adalah metode pembelajaran yang merupakan permasalahan praktik aktual. Permasalahan aktual ini muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diperoleh guru. PTK menurut Ebbert dalam Wiriatmaja (muningar 2006:12) menyatakan :

Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksimereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Kemudian penelitian ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam (Kasbolah 1999:14) mengatakan :

Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Sedangkan menurut Ebbutt (dalam Hopkins 1993:23) mengemukakan :

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru


(29)

dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran reflektif mereka mengenai hasil tindakan-tindakan tersebut.

Adapun jenis-jenis metode penelitian yaitu : 1. Metode Eksperimen

Pengertian metode eksperimen adalah suatu metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya control.

Sedangkan tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki adanya tindakan hubungan sebab akibat berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan control untuk perbandingan.

2. Metode Deskriptip

Metode deskripti menurut Nazir (2005:54) adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptip adalah untuk membuat deskriptip gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. 3. Metode Historis

Pengertian metode penelitian Historis adalah salah satu penelitian mengenai pengumpulan data dan evaluasi data secara sistematik, yang berkaitan dengan kejadian masa lalu.


(30)

Tujuan dari metode historis adalah untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab, pengaruh atau perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.

4. Metode Penelitian Tindakan

Pengertian metode penelitian tindakan adalah sutau bentuk penelitian eksperimental yang berfokus pada pengaruh langsung dalam lingkungan masyarakat.

Tujuan dari metode penelitian tindakan yaitu yang praktek penelitiannya langsung untuk meningkatkan kualitas kinerja masyarakat atau bidang perhatiannya.

5. Desain Penelitian

a. Desain Penelitian Kualitatif Non Standart.

Desain ini bersifat terstandart artinya ada aturan yang sama yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk mengadakan penelitian dalam bidang apapun.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari adanya suatu masalah, yang membatasi suatu objek penelitian, mencari teori dan hasil penelitian yang relevan, mendesain metode penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, saran dan rekomendasi data.


(31)

b. Desain Percobaan

Desain percobaan adalah step-step atau langkah yang utuh dan berurutan yang dibuat lebih dahulu, sehingga keterangan yang ingin diperoleh dari percobaan akan mempunyai hubungan yang nyata dengan masalah penelitian. Dengan adanya desain percobaan, maka keyakinan akan diperoleh data yang cocok serta dapat dianalisis secara objektif semakin bertambah dan inferensi yang valid terhadap populasi yang diinginkan akan terjamin diperolehnya.

c. Desain Model Spiral

Metode PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh kemmis dan MC. Tanggart yaitu model spiral. Adapun model tindakan yang dilakukan adalah merupakan proses pengkajian dari beberapa siklus berkelanjutan, dimana pada setiap siklusnya terdiri dari 4 (empat) tahap kegiatan, yaitu :

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi

4. Refleksi

Pada setiap siklus refleksi yang merupakan evaluasi, dijadikan bahan pertimbangan untuk perencanaan siklus selanjutnya.


(32)

Perencanaan merupakan kegiatan awal pada setiap siklus yang disusun sebelum pendekatan pembelajaran permainan Gobak Sodor untuk meningkatkan hasil belajar senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. Pada perencanaan ini didalamnya berisi beberapa hal yang dijadikan indikator, keberhasilan pemecahan masalah, tindakan-tindakan untuk memperbaiki program, metode dan alat yang digunakan, serta rencana metode dan teknik pengolahan data.

Pelaksanaan tindakan kelas merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun. Dalam hal ini adalah pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak Sodor untuk meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Tanpa Alat pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

Observasi merupakan kegiatan mengamati proses dan hasil dari pelaksanaan pembelajaran kelincahan permainan Gobak Sodor untuk meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon. Pelaksanaan observasi waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan pada saat observasi seperti yang dinyatakan Wiriaatmaja (Muningar 2006:67) yaitu :

„Pengamatan (observasi) pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang


(33)

Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan permainan Gobak Sodor untuk meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

Untuk lebih jelasnya berikut merupakan gambar dari keempat tahapan PTK yang terdapat dalam Gambar 3:2.

PLAN R E F A C T OBSERVASI R E F A C T PLAN OBSERVASI R E F A C T PLAN OBSERVASI Gambar 3.2


(34)

D. Prosedur Penelitian

1. Tahapan Perencanaan Tindakan

a. Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang baik dan memuaskan dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan olahraga tentang senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui perbaikan RPP.

b. Membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati kinerja guru.

c. buat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa dalam materi yang telah dipelajari yaitu tentang senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui permainan Gobak Sodor.

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan A. Kegiatan Awal

a. Siswa dibarikan menjadi empat bersaf b. Mengabsen/mengecek kehadiran siswa

c. Menegur siswa yang tidak menggunakan seragam olahraga d. Melakukan gerakan pemanasan :

Senam stretching:

- Gerakan merenggutkan kepala kedepan dan kebelakang - Gerakan menengokkan kepala kesamping kiri dan kanan - Gerakan tangan membentuk huruf s


(35)

- Gerakan menekukkan lutut kesamping kanan dan kiri dengan kaki dibuka

- Gerakan kaki dilipat ke depan kemudian ke belakang - Gerakan kombinasi

B. Kegiatan Inti

a. Pertama-tama siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu regu penjaga dan regu penyerang, setelah itu dilakukan undian dengan menggunakan suit yang di mana pemenang menjadi regu penyerang dan yang kalah menjadi regu penjaga.

b. Setelah ditentukan pemenangnya dibuatlah sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang dengan petak-petaknya kurang lebih 6 petak.

c. Posisi petak-petak tersebut dibatasi dengan tali rapia dan bendera kecil, setelah tersusun rapih lapangan tersebut, regu panjaga menempati atau berdiri di atas tali rapia, dan regu penyerang berbaris didepan garis paling depan dan siap untuk melakukan/berusaha masuk kedalam kotak pertama, kedua, ketiga dan sampai pada kotak terakhir. Kemudian berputar dengan merubah arah untuk masuk kembali dan berusaha agar tidak tertangkap pihak penjaga/lawan hingga kembali ke tempat semula.


(36)

d. Jika salah satu penyerang berhasil masuk hingga ke petak terakhir dan berhasil kembali ke tempat semulan tanpa tertangkap/kena sentuhan penjaga, maka kelompok penyerang mendapat nilai 1.

e. Jika salah satu pemain dapat tertangkap/kena sentuhan dari pihak lawan, maka terjadi pergantian permainan tersebut, yaitu dengan posisi yang tadi menjadi regu penyerang bergantian menjadi regu penjaga dan sebaliknya.

f. Lakukan permainan tersebut sampai durasi waktu yang telah ditentukan habis.

C. Kegiatan Akhir

a. Siswa dikumpulkan sambil duduk dan kaki dilujurkan

b. Siswa menyimak evaluasi dari guru dan melakukan tanyajawab

c. Setelah kegiatan selesai, siswa diperintahkan untuk berganti pakaian dan mengikuti pelajaran lainnya

3. Tahapan Observasi

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran/tindakan, yaitu selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan saat hasil akhir kerja siswa. Dilakukan dengan mengisi lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.


(37)

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi dan diperoleh dalam proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan cara :

a. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian

b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Instrumen Penelitian Pembelajaran (IPKG I)

Perencanaan pembelajaran yaitu suatu alat teknik untuk pengumpulan dan pencatatan hasil dari seorang guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan suatu bentuk lembaran instrumen perencanaan kinerja guru atau IPKG I.

2. Instrumen Pelaksanaan Kinerja Guru (IPKG II)

Pelaksanaan kinerja guru yaitu suatu alat teknik untuk pengumpulan dan pencatatan hasil dari seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan lembar catatan instrumen pelaksanaan kinerja guru atau IPKG II. Adapun waktu yang dilaksanakan yaitu hari Rabu tanggal 23 Maret sampai 20 April 2011


(38)

dengan pengambilan data dari siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Margono (Zuriah,2007:173) Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian, tempat berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini merupakan hasil dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati berlangsungnya kegiatan baik dari aktivitas siswa dan guru, mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Tujuan dilakukan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa dan guru sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran.

4. Hasil Tes

Selama proses kegiatan pembelajaran siswa diberikan suatu tes keterampilan gerakan dari apa yang telah dipelajari, adapun bentuk dari tes tersebut adalah anak melakukan gerakan melompat, berlari dengan cepat dan merubah arah, sedangkan waktu pelaksanaannya dilakukan setelah proses pembelajaran kegiatan inti berakhir.

F. Validasi Data

Pengumpulan data ini dihimpun berdasarkan hasil wawancara dan tes gerakan melompat, berlari ddan merubah arah pada senam ketangkasan sederhana tanpa alat. Teknik ini di lakukan dengan cara free test dan post


(39)

test sehingga dapat terlihat kemampuan siswa melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan menggunakan media kelincahan pada perpainan gobak sodor.

Teknik validasi data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Triangulasi

Elliot (Wiraatmaja, 2005;169) mengemukakan bahwa”

Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang , yaitu sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang peneliti”. Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti yaitu dengan membandingkan apa yang diamati oleh observer selama penelitian dengan guru yang difokuskan pada kinerja guru dan respon siswa terhadap pembelajaran. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal sehingga mempunyai kesemapatan untuk peneliti menganalisisnya dan melakukan perubahan berdasarkan data yang diperoleh. Kegiatan Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan refleksi.selain itu juga, dalam Triangulasi ini dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media.Hasil Triangulasi ini dijabarkan dalam bentuk catatan lapangan.


(40)

b. Member Check

Member Chek adalah memeriksa kembali keterangan- keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK. Apakah keterangan atau informasi itu bersifat tetap atau berubah, sehingga dapat dipastikan kejelasan dan kebenarannya. Dalam proses ini informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh penulis dan rekan sejawat di konfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas III melalui diskusi.

c. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi

Menurut Meleong (2002 :179) “ teknik ini dilakukan dengan cara

mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat”. Penggunaan teknik ini dengan maksud agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran dalam memberikan kesempatan awal yang baik untuk menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti. e. Expert Opinion

Expert Opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan penelitian kepada pakar profesional. Dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen untuk memeriksa semua tahapan kegiatan peneliti yang telah dilakukan, dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang peneliti kemukakan, kemudian peneliti melakukan perbaikan berdasarkan


(41)

arahan pembimbing. Adapun contohnya penulis meminta nasehat kepada pakar seperti Dosem Pembimbing atau Dosen Penguji yang akan memeriksa semua tahapan penelitian.


(42)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan pada bab IV penulis akhirnya dapat menyimpulkan bahwa L

1. Perencanaan Pembelajaran

Dalam perencanaan ini peneliti mempersiapkan rencana yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran dimana hal-hal yang dilakukan yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran juga mempersiapkan peralatan yang akan digunkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus I merencanakan perencanaan tindakan selanjutnya berawal dari hasil refleksi pertama, untuk mengatasai ketrampilan siswa dalam gerakan melompat, berlari, merubah arah dan kelincahan pada senam ketangkasan sederhana tanpa alat tersebut maka peneliti menggunakan model pembelajaran permainan Gobak Sodor dengan tahapan pembelajaran yang sistematis. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan ketepatan gerakan mlompat, berlari dan merubah arah yang benar dan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada permainan Gobak Sodor sehingga siswa termotivasi dalam gerakan melompat, berlari dan merubah arahdalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat tidak sulit apa yang dibayangkan siswa, dengan itu siswa dapat melakukan pembelajaran senam ketangksan sederhana tanpa alat. Pada


(43)

123

siklus II berdasarkan analisis dan refleksi siklus I maka dilaksanakan siklus II karena dirasa perlu perbaikan dan peningkatan, maka perlu ditindaklanjuti kekuranga-kekurangan tersebut dengan melaksanakan tindakan diawal siklus II, karena di siklus II tujuan pembelajaran ditekankan pada penugasan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor.

Tindakan dengan rancangan perencanaan pembelajaran siklus III disusun berdasarkan kelemahan dan hambatan perencanaan pada tindakan sklus III, maka untuk meningkatkan dan memperbaiki perencanaan tindakan tersebut peneliti memperbaiki perencanaan dengan menyusun rancangan rencana pembelajaran tentang meningkatkan kelincahan pada permainan Gobak sodor melalui lari zig-zag dan permainan kejarlah aku dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada siklus III. Dilakukan 1 kali pertemuan, alokasi waktu 2 x 35 menit, sistematik proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, sehingga diperoleh hasil yang sudah mencapai target bahkan lebih dari target mengenai perencanaan pembelajaran.

2. Kinerja Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap siklus hampir sama, hanya saja ada hal-hal yang membedakan dari faktor penyampaian materi yang diberikan dan awal kegiatan inti, yaitu pada siklus I dengan menggunaka model kelincahan pad permainan Gobak Sodor yang sebenarnya, pada siklus II melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui


(44)

124

permainan Gobak Sodor dengan memberikan contoh yang dibantu beberapa siswa dengan menggunakan peraturan permainan yang dimodifikasi, pada siklus III melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui kelincahan permainan Gobak Sodor dengan peraturan yang sebenarnya. Setiap akhir siklus dilakukan pengetesan, tes yang dilakukan adalah melompat berlari merubah arah dan kelincahan yang dilaksanakan pada waktu pelaksanaan permainan Gobak Sodor tersebut. Kemudian setelah pengetesan selesai siswa dikumpulkan untuk mendengarkan guru, koreksi secara menyeluruh sambil tanya jawab, tindaklanjut diberikan supaya siswa mau berlatih memanfaatkan waktu yang senggang.

3. Aktivitas Siswa

Dalan kegiatan aktivitas siswa ada bebrapa faktor yang menjadi faktor utama dalam kegiatan pembelajaran senam sederhana tanpa alat melalui permainan Gobak Sodor yaitu siswa kurang termotivasi, kurang adanya kerjasama dengan teman, dan kedisiplinan dalam menyimak materi kurang memperhatikan. Setelah diadakan tindakan pada siklus I, II dan III ada sedikit nampak pengaruh media alat melalui permainan Gobak Sodor yang dimodivikasi sehingga pengaruh modivikasi permainan Gobak Sodor dapat membawa pengaruh yang positif.

4. Hasil Belajar

Tehnik yang digunakan pembelajaran senam sederhana tanpa alat yang didalamnya terdapat gerakan melompat, berlari, merubah arah dan kelincahan yang dilakukan pada siklus I, II dan III melalui permainan Gobak


(45)

125

Sodor dapat meningkatkan proses hasil belajar siswa dengan baik, sehingga dalam proses pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor sudah mencapai target pada KKM yang telah ditentukan dari target semula.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian mengenai penerapan model permainan Gobak Sodor dalam meningkatkab hasil belajar melompat, berlari dan merubah arah pada Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, maka dapat penulis sarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Kepada peserta didik supaya rajin mengikuti pelajaran jasmani dan melaksanakan tugas-tugas latian yang dianjurkan oleh guru dilingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

2. Bagi Guru

a. Guru harus dapat menguasai dan mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan baik, dalam menerapkan pembelajaran melompat, berlari dan merubah arah pada senam ketangkasan sederhana tanpa alat, agar bisa mencapai hasil yang optimal, sehingga siswa mampu melakukan gerkan melompat, berlari dan merubah arah dengan baik.


(46)

126

b. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal dalam proses pembelajaran melompat, berlari dan merubah arah, hendaknya guru bisa menciptakan kemasan-kemasan baru yang disajikan kepada anak dengan semenarik mungkin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi terlatih dalam melakukan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat yaitu gerakan melompat, berlari dan merubah arah seperti melalui model kelincahan permainan Gobak Sodor. 3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan pentingnya permainan tradisional bagi kelincahan siswa sekolah dasar, memberikan peluang dan dorongan kepada guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang menyenangkan.

4. Bagi Lembaga

Perlunya pihak lembaga menjadikan sumber rujukan dan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa agar mempermudah penelitian dan semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan model permainan Gobak Sodor sebagai tindakan.

Demikian kesimpulan dan saran dalam rangka penulisan skripsi ini, mudah-mudahan apa yang telah dituangkan dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarat, Rineka Cipta

Aziz Syamsir (2000), Modul Permainan Kecil di Sekolah Dasar, Modul Universitas Terbika

Depdikbud (1993), Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah

Dasar, Jakarta.

Depdikbud (1995), Pedoman Pengajaran Senam di Sekolah Dasar, Jakarta.

Depdiknas (2009), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, UPI.

Dirjen Dikdasmen (1993), Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar

Program Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta,

Dekdikbud

Drijen Dikdasmen (2001), Mengajar Pendidikan Jasmani, Pendekatan

Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar, Jakarta, Dekdiknas

Guru abdi Tim (2007). Penjaskes Orkes Kelas III, Jakarta. Erlangga.

NN (2011), Permainan Gobag Sodor, www. Pojok Penjas. Word Press. Com

NN (2011), Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat, www. Pojok Penjas. Word Press. Com

Ponco Poetro Soetoto (2000). Modul Permainan anak Tradisional, Universitas Terbuka


(48)

PP. No. 28 Tahun 1990, Tentang Pendidikan Dasar

Sahara Sayuti (2000), Modul Senam Dasar, Universitas Terbuka.

Supriyanto Joko (2007), Gembira Olahraga, Solo, Tiga Serangkai, Pustaka


(1)

siklus II berdasarkan analisis dan refleksi siklus I maka dilaksanakan siklus II karena dirasa perlu perbaikan dan peningkatan, maka perlu ditindaklanjuti kekuranga-kekurangan tersebut dengan melaksanakan tindakan diawal siklus II, karena di siklus II tujuan pembelajaran ditekankan pada penugasan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor.

Tindakan dengan rancangan perencanaan pembelajaran siklus III disusun berdasarkan kelemahan dan hambatan perencanaan pada tindakan sklus III, maka untuk meningkatkan dan memperbaiki perencanaan tindakan tersebut peneliti memperbaiki perencanaan dengan menyusun rancangan rencana pembelajaran tentang meningkatkan kelincahan pada permainan Gobak sodor melalui lari zig-zag dan permainan kejarlah aku dalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada siklus III. Dilakukan 1 kali pertemuan, alokasi waktu 2 x 35 menit, sistematik proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, sehingga diperoleh hasil yang sudah mencapai target bahkan lebih dari target mengenai perencanaan pembelajaran.

2. Kinerja Guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap siklus hampir sama, hanya saja ada hal-hal yang membedakan dari faktor penyampaian materi yang diberikan dan awal kegiatan inti, yaitu pada siklus I dengan menggunaka model kelincahan pad permainan Gobak Sodor yang sebenarnya, pada siklus II melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui


(2)

124

permainan Gobak Sodor dengan memberikan contoh yang dibantu beberapa siswa dengan menggunakan peraturan permainan yang dimodifikasi, pada siklus III melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui kelincahan permainan Gobak Sodor dengan peraturan yang sebenarnya. Setiap akhir siklus dilakukan pengetesan, tes yang dilakukan adalah melompat berlari merubah arah dan kelincahan yang dilaksanakan pada waktu pelaksanaan permainan Gobak Sodor tersebut. Kemudian setelah pengetesan selesai siswa dikumpulkan untuk mendengarkan guru, koreksi secara menyeluruh sambil tanya jawab, tindaklanjut diberikan supaya siswa mau berlatih memanfaatkan waktu yang senggang.

3. Aktivitas Siswa

Dalan kegiatan aktivitas siswa ada bebrapa faktor yang menjadi faktor utama dalam kegiatan pembelajaran senam sederhana tanpa alat melalui permainan Gobak Sodor yaitu siswa kurang termotivasi, kurang adanya kerjasama dengan teman, dan kedisiplinan dalam menyimak materi kurang memperhatikan. Setelah diadakan tindakan pada siklus I, II dan III ada sedikit nampak pengaruh media alat melalui permainan Gobak Sodor yang dimodivikasi sehingga pengaruh modivikasi permainan Gobak Sodor dapat membawa pengaruh yang positif.

4. Hasil Belajar

Tehnik yang digunakan pembelajaran senam sederhana tanpa alat yang didalamnya terdapat gerakan melompat, berlari, merubah arah dan kelincahan yang dilakukan pada siklus I, II dan III melalui permainan Gobak


(3)

Sodor dapat meningkatkan proses hasil belajar siswa dengan baik, sehingga dalam proses pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor sudah mencapai target pada KKM yang telah ditentukan dari target semula.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian mengenai penerapan model permainan Gobak Sodor dalam meningkatkab hasil belajar melompat, berlari dan merubah arah pada Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, maka dapat penulis sarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Kepada peserta didik supaya rajin mengikuti pelajaran jasmani dan melaksanakan tugas-tugas latian yang dianjurkan oleh guru dilingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

2. Bagi Guru

a. Guru harus dapat menguasai dan mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan baik, dalam menerapkan pembelajaran melompat, berlari dan merubah arah pada senam ketangkasan sederhana tanpa alat, agar bisa mencapai hasil yang optimal, sehingga siswa mampu melakukan gerkan melompat, berlari dan merubah arah dengan baik.


(4)

126

b. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal dalam proses pembelajaran melompat, berlari dan merubah arah, hendaknya guru bisa menciptakan kemasan-kemasan baru yang disajikan kepada anak dengan semenarik mungkin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi terlatih dalam melakukan pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat yaitu gerakan melompat, berlari dan merubah arah seperti melalui model kelincahan permainan Gobak Sodor. 3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan pentingnya permainan tradisional bagi kelincahan siswa sekolah dasar, memberikan peluang dan dorongan kepada guru dan siswa untuk melakukan kegiatan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang menyenangkan.

4. Bagi Lembaga

Perlunya pihak lembaga menjadikan sumber rujukan dan fasilitas yang memadai bagi mahasiswa agar mempermudah penelitian dan semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan model permainan Gobak Sodor sebagai tindakan.

Demikian kesimpulan dan saran dalam rangka penulisan skripsi ini, mudah-mudahan apa yang telah dituangkan dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarat, Rineka Cipta

Aziz Syamsir (2000), Modul Permainan Kecil di Sekolah Dasar, Modul Universitas Terbika

Depdikbud (1993), Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar, Jakarta.

Depdikbud (1995), Pedoman Pengajaran Senam di Sekolah Dasar, Jakarta.

Depdiknas (2009), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, UPI.

Dirjen Dikdasmen (1993), Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta, Dekdikbud

Drijen Dikdasmen (2001), Mengajar Pendidikan Jasmani, Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar, Jakarta, Dekdiknas

Guru abdi Tim (2007). Penjaskes Orkes Kelas III, Jakarta. Erlangga.

NN (2011), Permainan Gobag Sodor, www. Pojok Penjas. Word Press. Com

NN (2011), Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat, www. Pojok Penjas. Word Press. Com

Ponco Poetro Soetoto (2000). Modul Permainan anak Tradisional, Universitas Terbuka


(6)

PP. No. 28 Tahun 1990, Tentang Pendidikan Dasar

Sahara Sayuti (2000), Modul Senam Dasar, Universitas Terbuka.

Supriyanto Joko (2007), Gembira Olahraga, Solo, Tiga Serangkai, Pustaka


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN GOBAK SODOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LARI PADA ANAK KELAS III SDN 2 KARANGRANDU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

1 25 76

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL

0 5 120

PENGARUH PERMAINAN GOBAK SODOR TERHADAP UNSUR KONDISI FISIK KELINCAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI 066044 PERUMNAS HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR DI PLAY GROUP MAISITHOH KEDUNGLENGKONG, SIMO, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 19

MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA SISWA KELAS IV SDN CIKARAMAS I KECAMATAN TANJUNGMEDAR KABUPATEN SUMEDANG.

1 5 40

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS DALAM BOLA BASKET MELALUI PERMAINAN KUCING BOLA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEMLAKA GEDE KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

0 0 98

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MEMUKUL BOLA MELALUI MEDIA BOLA GANTUNG DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BATEMBAT KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 4 39

MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI MELALUI PEMBELAJARAN GOBAK SODOR PADA SISWA KELAS III SDN SITANGGAL 06 KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES.

0 0 41

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR DI KELAS V SDN MEKARSARI II KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 2 46

PENERAPAN PERMAINAN BENTENGAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA KEBUGARAN JASMANI (PTK Pada Kelas V SDN Balerante 2 Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon).

4 14 64