RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS.

(1)

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN

PEMBENIHAN IKAN MAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh

Lalu Wirajat Ringan 0811688

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN

PEMBENIHAN IKAN MAS

Oleh:

Lalu Wirajat Ringan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Lalu Wirajat Ringan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LALU WIRAJAT RINGAN 0811688

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. NIP. 1962 0830 1988 03 1002

Pembimbing II

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pend. Teknologi Agroindustri FPTK UPI

Dr. Sri Handayani, MPd. NIP. 19660930 199703 2 001


(4)

STUDENT RESPONSES REGARDING THE USE OF STANDARD OPERATING ACTIVITIES PROSDUR

SEEDLING CHIPRINUS CARPIO FISH Lalu Wirajat Ringan

(0811688)

ABSTRACT

The background of this study of the need for a standard that provides standardization of the carp hatchery activities . The purpose of this study was to use a picture megetahui SOP and SOP regarding the use of student responses on carp hatchery activities at SMKN 2 Subang .

The method used is descriptive method of quantitative analysis . descriptive research research that is not meant to test the knowledge of certain hypotheses , but only describe what it is about a variable , symptoms and circumstances . The study population was all students of class XI APSDP SMKN 2 Subang with a total of 12 students . The samples used in this study is the total sample . This research data collection techniques using questionnaires and documentation techniques . Analysis of the data used is descriptive analysis .

The results of the study in the descriptive analysis showed APSDP class XI student responses regarding the use of SOP on carp hatchery activities are in the high category . In the form of standardization activity indicators are in the high category , describe the purpose of the indicator in the category of medium , describes the process of implementation of activities categorized as high , increasing the independence of the implementation of the indicators in the high category , indicators reduce the error rate of a high category implementation , process indicators ensure consistency of implementation in the medium category . Keywords : Response , SOP , Chiprinus Carpio fish in Hatchery


(5)

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSDUR PADA KEGIATAN

PEMBENIHAN IKAN MAS Lalu Wirajat Ringan

(0811688)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dari kebutuhan akan suatu standar yang memberikan standarisasi mengenai kegiatan pembenihan ikan mas. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui gambaran penggunaan SOP dan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas di SMK Negeri 2 Subang.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis kuantitatif. penelitian deskriptif yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI APSDP SMKN 2 Subang dengan jumlah sebanyak 12 siswa. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif.

Hasil penelitian dalam analisis deskriptif menunjukkan tanggapan siswa kelas XI APSDP mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas berada dalam kategori tinggi. Pada indikator membentuk standarisasi kegiatan berada pada kategori tinggi, indikator menggambarkan tujuan masuk dalam kategori sedang, menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan masuk kategori tinggi, indikator meningkatkan kemandirian pelaksanaan kegiatan dalam kategori tinggi, indikator mengurangi tingkat kesalahan pelaksanaan kegiatan kategori tinggi, indikator menjamin konsistensi proses pelaksanaan kegiatan dalam kategori sedang.


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah... 3

1.4. Rumusan masalah ... 3

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1. Respon Siswa ... 5

2.2. Macam-Macam Respon ... 6

2.3. Standar Operasional Prosedur ... 7

2.4. Pembenihan Ikan Mas ... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

3.2. Desain Penelitian ... 28

3.3. Metode Penelitian ... 28

3.4. Definisi Operasional ... 29

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6. Instrumen Penelitian ... 30

3.7. Pengembangan Instrumen... 31


(7)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1. Hasil Penelitian ... 35

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

5.1. Kesimpulan ... 48

5.2. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai juru teknik. Hal tersebut tercantum dalam Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No 67 Th 2004 tentang tuntutan keterampilan siswa SMK :

1. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang Akuntabel sebagai Pusat Pembudayaan Kompetensi Berstandar Nasional

2. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional

3. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang 1ocal1ble dan fleksibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan

4. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidkan kejuruan 5. Meningangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa.

Pendidikan kejuruan dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki keahlian, yaitu menguasai kemampuan standar atau yang dinamakan kompetensi, yang dimaksud kompetensi disini adalah refleksi dan kemampuan siswa untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang menitik beratkan pada penguasaan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap.


(9)

2

Salah satu kompetensi dasar yang terdapat di kurikulum SMK Negeri 2 Subang yaitu pembenihan ikan mas. Kurikulum SMK memuat tujuan bahwa SMK harus dapat menciptakan peserta didik dengan keahlian dan keterampilan tertentu agar peserta didik dapat bekerja baik di dunia kerja maupun dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah. Dengan adanya tujuan tersebut maka dalam proses pembelajarannya, SMK lebih banyak kegiatan praktikum dalam pembelajarannya dibandingkan kegiatan pembelajaran dengan penyampaian teori di kelas dengan perbandingan 70% praktikum dan 30% teori. Hal ini dimaksudkan agar SMK dapat menciptakan siswa dan lulusan dengan motivasi yang tinggi, mental yang kuat, dan dapat bekerja sama dengan orang lain (Tuloli, M.Y., 2006).

Peroses pada suatu pekerjaan harus dirancang dan dikembangkan. Kesalahan prosedur dapat terjadi, bila suatu pekerjaan tidak dirancang dengan baik sehingga dapat menimbulkan kecelakaan atau kerusakan. Sesuai dengan uraian di atas salah satu aspek penting untuk mengurangi kecelakaan kerja dan kerugian adalah dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP). Namun kenyataannya, pada kegiatan pembenihan di SMK Negeri 2 Subang belum menerapkan SOP.

Pembenihan dilakuakan seperti yang tertera dibuku pelajaran Budiaya Ikan mas untuk SMK, peulis gusria 2010, dan hanya dalam bentuk teori sedangkan aplikasian nya dengan cara tradisional karena Pembina praktik kegiatan siswa adalah petani ikan daerah Subang dimana para petani ikan tersebut mewarisi pengetahuan pendahulunya denga sisitem pembenihan ikan tradisioal atau kegiatan pembenihan lebih mengutamakan secarara alami/tanpa campur tanga manusia, dan dalam kegiatan pembenihan ikan belum menggunakan SOP yang terstandarisasi. Oleh sebab itu perlu adanya SOP yang berstandar agar kegiatan pembenihan menjadi lebih


(10)

3

berkelanjutan, terarah, dan terdokumentasikan. Kegiatan pembenihan yang sesuai dengan SOP masih belum pernah dilakukan oleh siswa. Maka dari itu peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang “Respon Siswa Mengenai Penggunaan Standar Operasional Prosedur di SMK Negeri 2 Subang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, muncul beberapa masalah yang memperkuat alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah dari judul yang penulis pilih adalah:

1. Praktek pembenihan ikan mas tidak menerapkan SOP.

2. Praktik pembenihan ikan mas dilakukan siswa secara tradisional.

3. Peraktik pembenihan ikan mas sebagai tolak ukur efektifitas dan efisiensi kinerja pada pembenihan ikan mas.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah. Dengan penggunaan SOP dalam kegiatan pembenihan ikan mas ini diharpkan hasilnya lebih optimal.

1.4 Perumusan masalah

Penelitian ini perlu dirumuskan Pada masalah penelitian agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah. Hal itu sesuai dengan Suharsimi Arikunto (2006: 24), yaitu : “Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka penulis harus


(11)

4

merumuskan masalahnya shingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa.” Maka dari itu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas? 2. Bagaimana respon siswa Mengenai penggunaan SOP dalam kegiatan

pembenihan ikan mas?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu yang ingin diperoleh atau ingin dicapai setelah proses penelitian atau sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam problematika penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2006:58). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni untuk megetahui gambaran penggunaan SOP di antaranya pemilihan calon induk, pemeliharaan induk, pemilihan induk matang gonad, pemberokan, persiapan wadah pemeliharaan, pemiahan iduk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pendederan benih pemanenan, dan respon siswa Mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas di SMK Negeri 2 Subang.

1.6 Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dan sumbangan pikiran terhadap pihak yang terkait. Manfaat yang diperoleh yaitu memberikan gambaran umum tentang penggunaan SOP dan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas di SMK Negeri 2 Subang.


(12)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Subang, yang beralamat di Jl. Wera Km 05 Kecamatan Dangdeur Kabupaten Subang.

3.1.1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:80) bahwa: ”Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan hanya orang tetapi objek atau benda alam lainnya, populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau sujek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa Program Keahlian Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan, Kelas XI SMK Negeri 2 Subang sebanyak 12 orang.

3.1.2. Sampel

Menurut Sugiyono, (2012 : 81) “yang dimaksud dengan sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, yaitu seluruh kelas XI tahun pelajaran 20112-2013, yang memilih program keahlian agribisnis produksi sumberdaya perairan di SMK Negeri 2 Subang kompetensi budidaya perairan sebanyak 12 orang.


(13)

27

3.2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Oemar dalam Anggraeni (2012:56) desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang dilakukan selama melakukan penelitian dari awal sampai penelitian berakhir. Berdasarkan uraian diatas maka langkah-langkah desain penelitian ini adalah:

1. Persiapan, dilakukan dengan pembuatan rencana penelitian yang meliputi penemuan masalah, merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian

2. Menentukan populasi dan sampel penelitian 3. Menentukan alat pengumpul data atau instrumen. 4. Penyusunan instrumen penelitian (angket). 5. Penyebaran instrumen kepada responden. 6. Pengumpulan kembali instrumen.

7. Analisis Instrumen. 8. Analisis data penelitian.

9. Menyusun laporan hasil penelitian.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada umumnya penelitian dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang akan diteliti. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian deskriftif merupakan penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan.


(14)

28

3.4. Definisi Operasional

1. Respon siswa

Menurut Hamalik, “respon merupakan gerakan-gerakan yang terkoordinasi

oleh persepsi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa luar dalam lingkungan

sekitar”. Sedangkan menurut Marsiyah “adalah meminta keterangan tentang fakta

yang diketahui oleh responden/juga mengenai pendapat atau sikapnya.

Dalam penelitian ini penulis ingin melihat repon siswa dalam memberikan pakan ikan mas terhadap penggunaan SOP dan tidak menggunakan SOP yang mana penulis ingin mengukur dan melihat tanggapan siswa terhadap penggunaan SOP tersebut. tertentunya yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata pelajaran (M. Yamin 2010 : 166). Adapun pada penelitian ini yaitu melihat kegiatan praktikum pembenihan ikan mas.

2. Standard Operasional Perosedur

SOP merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Dimana pada penelitian ini siswa diberikan SOP sebelum melaksanakan Pembenihan ikan mas agar penelitimengtahui respon siswa erhadap penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas.

3. Pembenian Ikan Mas

Pembenihan ikan mas adalah suatu kegiatan usaha memproduksi benih ikan mas yang dilakukan secara terbatas sampai ukuran benih siap tebar. kegiatan pembenihan ikan mas dalam penelitian ini dilaksanakan oleh siswa APSDP kelas XI SMK Negeri 2 Subang.


(15)

29

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket. Angket digunakan untuk menjaring data tentang respon siswa terhadap pnggunaan SOP.

3.6. Instrumen Penelitian

3.6.1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (siswa) untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk setiap butir pertanyaan telah tersedia. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala Likert.

3.6.2. Bentuk angket

Adapun angket yang disebarkan kepada responden/siswa yang menjadi sampel berbentuk skala likert dengan peringkat jawaban sebagai berikut :

Jawaban

Skor

Positif Negatif

- Sangat setuju - Setuju

- Ragu - Ragu - Kurang setuju - Tidak setuju

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5


(16)

30

Setiap responden/ siswa diberikan kesempatan untuk memilih salah satu jawaban dari keempat rentang tersebut. Setiap pilihan jawaban akan di beri skor sesuai dengan peringkat jawaban yang telah ditetapkan pada skala likert di atas.

3.7. Pengembangan Instrumen

Menurut arikunto (1997), Instrument yang baik untuk memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliable, pembuatan instrument harus dilandasi dengan kajian pustaka. Karena itu kuisioner sebagai instrument pengumpul data dalam penelitian ini perlu diuji validitas reabilitas dengan cara melakukan uji coba instrument.

3.7.1. Validitas Instrumen Penelitian

Setiap penelitian perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2012:121) yang mengemukakan tentang perbedaan hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan mendapatkan data (mengukur) itu valid. Selanjutnya instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Jadi dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka akan menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel. Validitas Instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk variabel X dan Y (Sugiyono 2012:183), yaitu:


(17)

31

∑ ∑ ∑ Keterangan:

rxy = Koefisien antara X dan Y N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total

Selanjutnya untuk menentukan valid atau tidak validnya instrumen adalah apabila nilai rhitung lebih besar dari 0.3 maka item instrumen dikatakan valid (Sugiyono, 2012 : 126).

3.7.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil pengukuran kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok yang sama dalam waktu yang berlainan atau kalau instrumen ini digunakan oleh orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan. Karena hasilnya tetap maka instrumen itu dapat dipercaya (reliabel atau dapat terandalkan). Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek yang berbeda.

Reliabilitas angket dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (spilt half) dan dikorelasikan antara skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua, selanjutnya akan dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Sugiyono, 2012 : 359) :

r

i =


(18)

32

Dimana:

ri =reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua Selanjutnya untuk menentukan reliabel atau tidak reliabelnya instrumen yaitu dengan mengkonsultasikan dengan r tabel. Instrumen dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel.

3.8. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 147) “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.”

Penelitian ini dilakukan pada sampel total atau populasi (tanpa diambilnya sampel) sehingga menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012 : 147) “Penelitian yang dilakukan pada

populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif

dalam analisisnya.”

Penelitian diskriptif dengan analisis kuantitatif dalam pemakaian akan melibatkan pemakaian statistik diskriptif tanpa menggunakan statistik inferensial karena hanya bertujuan untuk mendeskripsikan tanpa adanya pengujian terhadap hubungan variabel. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda baik dalam hal teknik analisisnya maupun tujuan yang akan dihasilkan dari analisisnya.


(19)

33

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas yaitu sebagai berikut :

a. Menghitung skor terendah dan skor tertinggi dengan rumus : Skor Terendah = SR x JB x JR

Skor Tertinggi = ST x JB x JR Keterangan :

SR = Skor Terendah ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden

b. Menentukan daerah kategori menjadi 5 tingkatan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, untuk masing-masing variabel. c. Menghitung panjang interval dengan cara membagi skor tertinggi dengan

lima kelas.

d. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Gambar 3.1 Garis Kontinum

e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter diatas untuk memperoleh gambaran variabel. (Sugiyono, 2002:81)


(20)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas memberikan beberapa kegunaan diantaranya membentuk standarisasi kegiatan, menggambarkan tujuan kegiatan, menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kemandirian pelaksanaan kegiatan, mengurangi tingkat kesalahan pelaksanaan kegiatan dan menjamin konsistensi proses pelaksanaan.

2. Respon siswa mengenai penggunaan SOP dalam kegiatan pembenihan ikan mas berada pada kategori tinggi.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai saran dengan mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi saran adalah sebagai berikut:

1. Guru harus senantiasa mendampingi siswa dalam kegiatan praktek pembenihan ikan mas agar proyek terealisasi dengan baik.

2. Sebaiknya dalam kegiatan praktek pembenihan ikan mas menggunakan SOP agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan optimal.


(21)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.( 2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Anggraini (2010) institutional ownership. Gramedia indonesia Ahmadi, (2010). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Bello, Tope, "Kinerja Implikasi Strategi Organisasi dengan Struktur dan Competit ion ", Internasional Jurnal Manajemen,( 2000), vol.17, pp.443

Gusrina (2010) Pembeihan ikan mas (ciprhinus carpio) Vedca Cianjur Hamalik, (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung :Bumi Aksara Mar’at (1984). Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung; Ghalia Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sugiyono, (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta

Sarlito Wirawan Sarwono. Psikologi Sosial : Individu dan Teori - Teori Psikologi Sosial . Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. (2002).

Sanjaya.(2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sujanto, A. (2010). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara SOP SMK Pembangunan Negeri Tanjung Sari

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tcipto ATmoko (2010). Standadar operasioal prosedur SOP dan akuntabilitas kerja pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara

Tuloli M.Yusuf. (2006) Administrasi dan Supervisi Pendidikan , Bandung Indonesia Rosda Karya.


(22)

50

Winarno, Surakhmad. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito.


(1)

Lalu Wirajat Ringan, 2014

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy = Koefisien antara X dan Y

N = Jumlah responden X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total

Selanjutnya untuk menentukan valid atau tidak validnya instrumen adalah apabila nilai rhitung lebih besar dari 0.3 maka item instrumen dikatakan valid (Sugiyono, 2012 : 126).

3.7.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil pengukuran kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok yang sama dalam waktu yang berlainan atau kalau instrumen ini digunakan oleh orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan. Karena hasilnya tetap maka instrumen itu dapat dipercaya (reliabel atau dapat terandalkan). Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek yang berbeda.

Reliabilitas angket dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (spilt half) dan dikorelasikan antara skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua, selanjutnya akan dianalisis dengan rumus Spearman Brown (Sugiyono, 2012 : 359) :

r

i =


(2)

Dimana:

ri =reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua

Selanjutnya untuk menentukan reliabel atau tidak reliabelnya instrumen yaitu dengan mengkonsultasikan dengan r tabel. Instrumen dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel.

3.8. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif dengan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 147) “Statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.”

Penelitian ini dilakukan pada sampel total atau populasi (tanpa diambilnya sampel) sehingga menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012 : 147) “Penelitian yang dilakukan pada

populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif

dalam analisisnya.”

Penelitian diskriptif dengan analisis kuantitatif dalam pemakaian akan melibatkan pemakaian statistik diskriptif tanpa menggunakan statistik inferensial karena hanya bertujuan untuk mendeskripsikan tanpa adanya pengujian terhadap hubungan variabel. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda baik dalam hal teknik analisisnya maupun tujuan yang akan dihasilkan dari analisisnya.


(3)

Lalu Wirajat Ringan, 2014

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas yaitu sebagai berikut :

a. Menghitung skor terendah dan skor tertinggi dengan rumus :

Skor Terendah = SR x JB x JR Skor Tertinggi = ST x JB x JR Keterangan :

SR = Skor Terendah ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Butir JR = Jumlah Responden

b. Menentukan daerah kategori menjadi 5 tingkatan yaitu sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, untuk masing-masing variabel.

c. Menghitung panjang interval dengan cara membagi skor tertinggi dengan

lima kelas.

d. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Gambar 3.1 Garis Kontinum

e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter diatas untuk


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas memberikan

beberapa kegunaan diantaranya membentuk standarisasi kegiatan, menggambarkan tujuan kegiatan, menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kemandirian pelaksanaan kegiatan, mengurangi tingkat kesalahan pelaksanaan kegiatan dan menjamin konsistensi proses pelaksanaan.

2. Respon siswa mengenai penggunaan SOP dalam kegiatan pembenihan

ikan mas berada pada kategori tinggi.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai saran dengan mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi saran adalah sebagai berikut:

1. Guru harus senantiasa mendampingi siswa dalam kegiatan praktek

pembenihan ikan mas agar proyek terealisasi dengan baik.

2. Sebaiknya dalam kegiatan praktek pembenihan ikan mas menggunakan


(5)

Lalu Wirajat Ringan, 2014

RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.( 2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Anggraini (2010) institutional ownership. Gramedia indonesia Ahmadi, (2010). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta

Bello, Tope, "Kinerja Implikasi Strategi Organisasi dengan Struktur dan Competit ion ", Internasional Jurnal Manajemen,( 2000), vol.17, pp.443

Gusrina (2010) Pembeihan ikan mas (ciprhinus carpio) Vedca Cianjur Hamalik, (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung :Bumi Aksara

Mar’at (1984). Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung; Ghalia Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sugiyono, (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta

Sarlito Wirawan Sarwono. Psikologi Sosial : Individu dan Teori - Teori Psikologi Sosial . Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. (2002).

Sanjaya.(2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sujanto, A. (2010). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara SOP SMK Pembangunan Negeri Tanjung Sari

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Tcipto ATmoko (2010). Standadar operasioal prosedur SOP dan akuntabilitas kerja pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara

Tuloli M.Yusuf. (2006) Administrasi dan Supervisi Pendidikan , Bandung Indonesia Rosda Karya.


(6)

Winarno, Surakhmad. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito.