MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT : Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis.

(1)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NIDA NURFARIDA JOHARIAH 0903621

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2013


(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

(PenelitianTindakan Kelas pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis)

Oleh

Nida Nurfarida Johariah

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nida Nurfarida Johariah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

Lembar Pengesahan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis)

Oleh

Nida Nurfarida Johariah NIM. 0903621

Pembimbing 1

Drs. H. Sadjaruddin Nurdin, M. Pd NIP. 195105031976031003

Pembimbing II

Elan, M. Pd NIP. 197703072008011017

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M. Pd NIP. 195206281981031001


(4)

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis)

Oleh:

NIDA NURFARIDA JOHARIAH

Pendidikan mempunyai peran dan kedudukan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, tercapainya kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Substansi dari pendidikan itu sendiri adalah terciptanya suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki siswa secara optimal. Kenyataan yang ditemui di lapangan masih banyak masalah penyampaian dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, misalnya di Kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti materi selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan teknik cerdas cermat, teknik ini dapat dipakai dalam sebuah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guna menunjang pembelajaran dan mempertajam keaktifan siswa. Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat serta meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.Peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Metode penelitian ini sangat relevan, karena bersifat perbaikan dengan melaksanakan tindakan sebagai cara untuk mencari jawaban yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Setelah peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama dua siklus pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih, memperoleh keberhasilan seperti, meningkatnya kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang semula 83,25% pada akhir siklus menjadi 95,75%, kemampuan mengajar guru dalam proses belajar mengejar dengan menggunakan teknik cerdas menjadikan siswa dapat lebih aktif terlihat dari persentase aktifitas siswa dari 75,75% meningkat pada akhir siklus menjadi 93,50%. Selain itu, daya ingatnya terasah, dan daya pikirnya berkembang. Adapun hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil post test siklus 1 67,04% dan pada siklus 2 menjadi 80%. Ini adalah bukti keberhasilan penggunaan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih


(5)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata Kunci: Teknik Cerdas Cermat, Hasil Belajar Siswa

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES INDONESIAN INDEPENDENCE STRUGGLE OF PREPARING

TECHNIQUE USING INTELLIGENT CAREFULLY

(Classroom Action Research on teaching social studies in fifth grade at SDN 1 Gunungcupu Sindangkasih District Kudat District)

by:

NIDA NURFARIDA JOHARIAH

Education has an important role and position in improving the quality of human resources as well as efforts to realize the ideals of the Indonesian nation, the achievement of the common good and intellectual life of the nation. The substance of education itself is the creation of an atmosphere of learning and learning processes that can develop the potential of students are optimally. Reality encountered in the field are still many problems in the delivery of teaching Social Sciences, for example, in Class 1 Gunungcupu District SDN Sindangkasih that the information obtained during the learning process, teachers have not empower all of her so that most students have not been able to reach the individual competencies required to follow further material. Therefore, researchers are interested in using the quiz technique, this technique can be used in a teaching Social Sciences to support learning and sharpen the student's activity. The purpose of this research is to improve the understanding of teachers in designing and implementing learning by using a clever technique carefully and increase activity and student learning outcomes in social studies learning about Preparing Struggle for Indonesian Independence. Researchers used classroom action research method. Classroom Action Research is a practical research that is intended to improve classroom learning. This research method is very relevant, because it is improved by implementing measures as a way to seek answers removed from day-to-day activities in the classroom. After researchers conducted Classroom Action Research (CAR) during two cycles of learning by using learning techniques in social studies quiz on Preparing for Indonesia's Independence Struggle in class V SDN 1 Gunungcupu District Sindangkasih, gained such success, increasing the ability of teachers to design lesson plan (RPP) the original 83.25% at the end of the cycle to be 95.75%, the ability of teachers to teach in the pursuit of learning by using intelligent technique make students more active can be seen from the percentage of student activity increased 75.75% at the end of the cycle to 93.50%. Additionally, honed his memory, and he thought growing power. The student learning outcomes also increases seen from the results of post test 67.04% of cycle 1 and cycle 2 to 80%. t is a testament to the success of the technique in learning social studies quiz on Preparing Struggle for Indonesian Independence in learning social studies in fifth grade at SDN 1 Gunungcupu District Sindangkasih Keywords: Technical Quiz, Student Results


(6)

Nida Nurfaridah Johariah,201 Nida Nurfarida Johariah,2013

Halaman PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A.Kajian Pustaka... 10

1. Hakikat Belajar ... 10

2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 11

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 13

4. Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia 14

5. Penggunaan Teknik Cerdas Cermat 15

6. Teknik Cerdas Cermat ... 19

7. Hasil Belajar ... 22

B. Kerangka Pemikiran ... 23

C.Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ...25


(7)

Nida Nurfaridah Johariah,201 Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Prosedur Penelitian ... 30

1.Orientasi dan Identifikasi Masalah ...30

2.Perencanaan Tindakan Penelitian ... 32

3.Pelaksanaan Tindakan Penelitian ...32

a. Siklus 1 ...32

1) Perencanaan Pembelajaran ... 32

2) Pelaksanaan Pembelajaran ...33

3) Observasi ...34

4) Refleksi ...34

b. Siklus 2 ...34

1) Perencanaan Pembelajaran ...34

2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 34

3) Observasi ...35

4) Refleksi ...35

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Definisi Konseptual ... 36

E. Instrumen Penelitian ...38

F. Teknik Pengumpulan Data ...38

G. Teknik Analisis Data ...39

H. Kriteria Keberhasilan ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...41

A. Hasil Penelitian ...41

1. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah ... 41

2. Hasil Perencanaan Tindakan Penelitian ...44

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Penelitian ... 44

a.Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 44

1) Hasil Perencanaan Pembelajaran ...44


(8)

Nida Nurfaridah Johariah,201 Nida Nurfarida Johariah,2013

4) Refleksi ...53

b. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...55

1) Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 55

2) Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ...56

3) Data Hasil Observasi ...57

4) Refleksi ... 64

5) Kesimpulan ...64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

1. Rencana Pembelajaran IPS ... 66

2. Proses Pembelajaran IPS ... 68

3. Aktifitas Belajar Siswa ... 70

4. Hasil Belajar Siswa ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ...73

B. Saran ...74

DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

Nida Nurfaridah Johariah,201 Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERDAS CERMAT


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran dan kedudukan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, tercapainya kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hera Lestari Mikarsa, dkk (1-2: 2007), bahwa:

Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal,yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosiobudaya di mana dia hidup.

Berdasarkan uraian tersebut, maka substansi dari pendidikan itu sendiri adalah terciptanya suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki siswa secara optimal. Hakikat dari pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi diri, hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, ayat 1 yang berbunyi:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut pengertian di atas bahwa proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang disengaja dan direncanakan agar manusia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, paham dan dapat bertindak serta berperilaku sesuai dengan kaidah aturan di masyarakat. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu proses pendidikan diantaranya dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD). Sebagai pendidikan dasar, proses pendidikan SD ditujukan untuk mkenghasilkan lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta mampu hidup di


(11)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

masyarakat dengan berbagai kondisi. Salah satu proses yang dilalui yaitu proses belajar mengajar di dalam kelas. Proses belajar mengajar terjadi manakala ada interaksi antara guru dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru memerankan fungsi sebagai pengajar atau fasilitator belajar, sedangkan siswa sebagai individu yang belajar.

Oleh sebab itu, belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain. Oleh karena itu kita harus selalu belajar supaya mempunyai bekal untuk bisa mandiri menyelesaikan tugas kehidupan. Begitu juga dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang merupakan salah satu bidang pengajaran di Sekolah Dasar yang berfungsi untuk membekali siswa agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat secara global. Bahkan, karakteristik pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih banyak ditujukkan agar siswa memiliki sikap dan watak yang bermartabat.

Selain memiliki tugas dalam pengembangan potensi siswa, guru juga dituntut untuk mampu melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hazairi (Depdikbud 2004:14) mengatakan: “Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan harus dilaksanakan secara utuh dan seimbang”. Guru tidak hanya mampu merancang pembelajaran yang dapat menyenangkan siswa saja, namun harus mampu mengaktifkan siswa melalui proses pembelajaran kreatif, dan tidak memerlukan pembiayaan besar.

Dilihat dari segi realitas, siswa sering menemukan kesulitan dalam memahami suatu materi pelajaran, terutama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kesulitan tersebut timbul diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi dan cara belajar siswa, daya kritis siswa terhadap mata pelajaran, serta tingkat intelegensi masing-masing. Sedangkan faktor eksternal secara umum mencakup lingkungan belajar, sarana dan prasarana belajar (teaching media), serta kapabilitas guru dalam menerapkan variasi model pembelajaran. Mengajar dengan menggunakan model pembelajaran


(12)

yang variatif merupakan solusi alternatif dalam memecahkan kesan monoton, pasif, kejenuhan, motivasi belajar, bahkan pencapaian hasil.

Kenyataan yang ditemui di lapangan masih banyak masalah dalam penyampaian pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial misalnya di Kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti materi selanjutnya.

Sejalan dengan kerangka berpikir dan penomena di atas, cukup beralasan apabila peserta didik perlu diberikan sebuah sentuhan berupa penerapan model pembelajaran yang bisa meningkatkan motivasi belajar, daya kritis siswa terhadap mata pelajaran IPS, serta tentunya peningkatan hasil belajar IPS. Adapun salah satu teknik pembelajaran yang bisa digunakan adalah teknik cerdas cermat yang bisa mengarahkan siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan teknik cerdas cermat, teknik ini dapat dipakai dalam sebuah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guna menunjang pembelajaran dan mempertajam keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat. Pembelajaran dengan teknik cerdas cermat diharapkan mampu memberikan perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa. Dituntut kreativitas guru dalam menerapkan teknik pembelajaran ini agar menarik minat belajar siswa dan menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Teknik pembelajaran ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan belajar sebagai transfer informasi dari guru ke siswa, menjadi kegiatan pembelajaran yang kaya aktivitas siswa dalam hal ini guru berperan hanya sebagai fasilitator. Diskusi dan kerja sama yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok dapat membuat siswa lebih aktif, karena siswa sendiri yang menentukan keberhasilan kelompok. Teknik cerdas cermat lebih menekankan dalam pemahaman, ingatan dan daya pikir pada siswa yang lebih luas, dengan menciptakan suasana yang kondusif untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.


(13)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

Cara ini lebih bermakna dan berkesan, karena dengan kerja sama siswa dimungkinkan untuk menerapkan pengalaman yang dimilikinya sehingga hasil belajar siswa meningkat dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan permasalahan di atas, melalui judul penelitian Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan Menggunakan Teknik Cerdas Cermat.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang masih berpusat kepada guru. Metode ceramah yang digunakan menyebabakan banyak siswa yang jenuh dan pasif. Oleh karena itu peneliti mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan dilapangan diantaranya:

a. Kurangnya kemampuan guru dalam merancang pembelajaran pada pembelajaran IPS.

b. Kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS. c. Rendahnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS.

d. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Kurangnya minat belajar siswa pada pembelajaran IPS khususnya materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia menjadikan siswa sulit menerima materi yang disampaikan guru. Disamping itu kurangnya penerapan variasi model dan teknik dalam pembelajaran yang dapat menyebabakan pembelajaran IPS di kelas akan terasa membosankan dan akan makin mengurangi motivasi siswa serta hasil belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka agar upaya tindakan untuk mengatasi permasalahan lebih terfokus dan efektif, maka rumusan masalah di atas dijabarkan dan dibatasi dalam pertanyaan sebagai berikut :


(14)

a. Bagaimana kemampuan guru dalam merancang pembelajaran pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik cerdas cermat?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik cerdas cermat?

c. Bagaimana aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui penggunaan teknik cerdas cermat untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan. Sindangkasih?

d. Bagaimana hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik cerdas cermat?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan teknik cerdas cermat, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

a. Untuk meningkatkan pemahaman guru merancang pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih.

b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih.


(15)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

c. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui penggunaan teknik cerdas cermat untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih.

d. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih setelah menggunakan teknik cerdas cermat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat secara umum hasil kegiatan penelitian adalah untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalan pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih melalui teknik cerdas cermat.

1. Manfaat Teoritis

Mengembangkan khasanah pendidikan Ilmu Pengetahuan terutama dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1) Membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran IPS sehingga dapat meningkatan hasil belajar siswa.

2) Membantu siswa menemukan cara belajar yang lebih efektif. b. Bagi guru

1) Menambah variasi dalam kegiatan belajar mengajar supaya siswa tidak jenuh.

2) Memperoleh informasi dan masukan dalam meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah dalam menentukan strategi yang tepat dalam memlilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.


(16)

2) Memberikan masukan kepada sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran bervariasi yang sesuai karakteristik mata pelajarannya.

E. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian, maka sistematika yang disusun peneliti dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latarbelakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Yakni permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dan diangkat untuk dijadikan bahan penelitian tindakan kelas.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Bagian yang berisi identifikasi masalah yang dijadikan bahan penelitian kemudian dianalisis sebagai rumusan masalah yang di tulis dalam bentuk kalimat tanya yang nantinya dijadikan bahan pembahasan untuk memecahkan masalah yang diteliti.

C. Tujuan Penelitian

Penjabaran dari hasil penelitian yang diharapkan, yang dikemukakan dan ditulis untuk menjawab rumusan masalah.

D. Mafaat Penilitian

Berisi tentang penjelasan-penjelasan yang dapat diambil keuntunganna atau manfaat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas baik manfaat yang dirasakan oleh guru sekolah dasar, siswa Sekolah Dasar, bagi lembaga Sekolah Dasar, bagi lembaga PGSD/ pihak akademik, dan manfaat yang dapat dirasakan oleh peneliti itu sendiri.

E. Struktur Organisasi

Bagian dari sistematika penulisan dalam menyusun laporan penelitian tentang urutan bab dan bagian bab dalam skripsi atau laporan penelitian tindakan kelas.


(17)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka

Bagian penelitian yang berisi tentang kajian konsep, teori, pendapat pakar, hasil pengalaman nyata peneliti yang dijadikan landasan pikiran dalam melaksanakan penelitian.

B. Kerangka Pemikiran

Bagian yang berisi tentang hal-hal yang mengkaji hasil teoritis hubungan antar variabel. Artinya, variabel yang dijadikan landasan pikir kemudian didukung dengan teori yang dirujuk maka akan menghasilkan rumusan hipotesis.

C. Hipotesis Penelitian

Bagian yang berisi jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Tindakan Kelas

Bagian yang berisi mengenai model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas berdasarkan teori yang digunakan peneliti.

B. Subjek Penelitian

Bagian yang berisi tentang kelompok siswa yang dijadikan penelitian. C. Data Penelitian dan Sumber Penelitian

Bagian yang berisi tentang perangkat pembelajaran yang menunjang terhadap kegiatan penelitan sedangkan sumber penelitian yakni siswa yang dijadikan subyek penelitian dan peneliti itu sendiri.

D. Prosedur Penelitian

Bagian yang berisi tentang proses kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian yang disusun secara sistematis dan bersiklus.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Bagian berisi tentang alat penelitian untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi dll.

F. Teknik Analisis Data

Bagian yang berisi tentang teknik pengolahan data yang dijadikan standar instrumen dalam penelitian.


(18)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Bagian yang berisi mengenai hasil-hasil kegiatan penelitian di lapangan yang dituangkan baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Bagian yang berisi pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bagian yang berisi mengenai pernyataan hasil pembahasan penelitian. B. Saran

Bagian yang berisi mengenai rekomendasi dan masukan-masukan yang bersifat positif.


(19)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah-langkah, strategi, atau cara ilmiah untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Sebagai dasar pertimbangan memilih lokasi tersebut adalah karena :

a. SDN 1 Gunungcupu merupakan tempat tugas orang tua peneliti, sehingga memudahkan koordinasi terhadap rekan guru dan memahami situasi kondisi tempat tersebut.

b. Jarak tempuh dari rumah ke lokasi penelitian lebih kurang 2 km, dan kualitas hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran IPS masih rendah, hal tersebut dapat peneliti lihat dari daftar nilai siswa dan nilai rata-rata rapot siswa, sehingga merasa terpanggil untuk lebih bertanggung jawab secara moral untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Jumlah siswa kelas V berjumlah 27 orang, terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswi perempuan. Dilihat dari kemampuan siswa kelas V sangat beragam. Dalam Penelitin Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti dibantu oleh satu orang guru sebagai peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas V (Sdri. Erna Herlina, S.Pd., SD) terutama dalam melakukan observasi dan refleksi. Pemilihan mitra sebagai observer yang ditunjuk oleh kepala sekolah pada proses penelitian ini didasarkan pula pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan sudah berpengalaman dalam melaksanakan Penelitian


(20)

Tindakan Kelas (PTK) karena beliau adalah lulusan dari S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.

B. Metode dan Model Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan langkah-langkah, strategi, atau cara ilmiah untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pemilihan metode di atas berdasarkan pada pendapat Uhay S dalam Kasbolah (1998: 12) yang menyatakan bahwa :

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban yang diangkat dari kegiatan sehari-hari dikelas.

Berdasarkan pendapat di atas metode penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki pembelajaran di kelas dengan melaksanakan tindakan sebagai cara untuk mencari jawaban yang diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Penelitian ini bersifat perbaikan hasil pembelajaran, untuk itu metode yang paling relevan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research Class Room).

Penelitian Tindakan Kelas memiliki berbagai karakteristik yang harus kita pahami, hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (Tuniredja, 2012: 18) bahwa PTK memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. On- the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah rill atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti).

b. Problem- solving ariented (berorientasi pada pemecahan masalah). c. Improvement- oriented (berorientasi pada peningkatan mutu)

d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical).

e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.


(21)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

g. Specifics contextual.aktivitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi guru dalam PBM di kelas.

h. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat.

i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.

Hal ini selaras dengan pendapat Sukidin, Basrowi, dan Suranto (Tuniredja, 2012: 19) bahwa,

karakteristik PTK antara lain, (1) problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru; (2) adanya tindakan-tindakan atau aksi tertentu untuk memperbaiki proses mengajar di kelas.

Menurut uraian para ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas berbeda dengan penelitian pada umumnya. Yang menjadi ciri khas paling menonjol dalam Penelitian Tindakan Kelas seperti berorientasi pada peningkatan mutu, dan adanya tindakan yang dilakukan dalam suatu siklus.

Seperti penelitian pada umumnya, PTK pun mempunyai tujuan dalam penerapannya. Menurut Mulyasa (Tuniredja, 2012: 20) secara umum tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran.

b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.

c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya. d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara

bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.

e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, danjujur dalam pembelajaran.

Jadi tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas lebih menekankan terhadap tindakan untuk memperbaiki dan peningkatkan baik layanan profesional guru maupun proses pembelajaran di kelas.


(22)

2. Model Penelitian Tindakan Kelas

Model yang dipilih dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Pemilihan model ini berdasarkan pada pertimbangan bahwa model ini sederhana dan mudah dipahami.

Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Model ini hampir sama dengan model Kurt Lewin, hanya saja komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan adanya kenyataan yang tidak dapat dipungkiri ketika antara implementasi acting dan observing sebenarnya dua kegiatan tapi tidak dapat dipisahkan secara tegas, artinya ketika seorang peneliti melakukan tindakan otomatis ia melakukan pengamatan pula karena kegiatan itu dilakukan dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan. Pada saat berlangsungnya suatu tindakan observasi dilaksanakan oleh observer.

Model ini terdiri dari dari empat tahap tindakan yaitu : a. Perencanaan(planning)

b. Pelaksanaan atau tindakan(acting) c. Observasi (observing)

d. Refleksi (reflecting)

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari pertama: membuat rencana tindakan (planing), kedua: melaksanakan rencana tindakan (acting). Dalam pelaksanaan tindakan peneliti sekaligus mengamati (observing) proses pelaksanaan tindakan serta akibat yang ditimbulkannya. Ketiga: berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh peneliti dilapangan, peneliti kemudian melakukan refleksi (reflecting) dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan. Apabila hasil refleksi menunjukkan adanya kekurangan atau kelemahan dan perlu diadakannya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan maka perlu dilakukan perbaikan rencana tindakan pada siklus berikutnya begitulah seterusnya sampai mencapai hasil yang diharapkan.


(23)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

Untuk lebih jelasnya tentang alur PTK yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1 Modifikasi Model Kemmis dan Mc Taggart (Jamal Ma’mur, 2010 : 116)

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 2 Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Refleksi

Kesimpulan Refleksi

RENCANA

Perbaikan Rencana


(24)

C. Prosedur Penelitian

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Langkah awal pada kegiatan penelitiap ini adalah pengkajian kurikulum untuk sekolah dasar tahun 2006 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Standar Kompetensi yang diharapkan diantaranya menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan indonesia. Diketahui pada saat ini hasil dari proses pembelajaran IPS pada materi masa persiapan kemerdekaan indonesia belum mencapai hasil yang optimal, masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM.

Ilmu Pengetahuan Sosial bukan merupakan disiplin ilmu sosial tersendiri, melainkan merupakan kajian dari beberapa konsep ilmu sosial itu, diharapkan siswa dapat mengetahui masalah yang dialami dalam kehidupan sehari-hari serta menghargai jasa para pahlawannya.

Sehubungan dengan pentingnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam kehidupan dan proses pembelajaran, maka perlu kiranya kita sebagai pengajar untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan cara menggunakan teknik yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Teknik yang akan digunakan adalah teknik cerdas cermat.

Bertolak dari permasalahan tersebut, yang menjadi prioritas permasalahan dalam penelitian ini adalah perlunya merancang teknik pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama tentang perjuangan mempersiapkan kenerdekaan indonesia di kelas V sekolah dasar pada semerter II.

Dalam melakukan suatu penelitian, agar dalam pelaksanaannya berjalan secara sistematis diperlukan adanya suatu prosedur ataupun langkah-langkah yang akan atau harus dilakukan ketika melakukan penelitian. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Kemmis dan Mc. Taggart terdiri dari empat tahapan yang saling berkaitan dan berkesinambungan, meliputi:

1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)


(25)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

Dengan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu untuk memperbaiki praktik-praktik pengajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan lebih efektif. Berdasarkan uraian diatas penulis simpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat besar manfaatnya, karena mengacu pada sasaranya, yaitu melakukan upaya perbaikan praktik pembelajaran untuk memperbaiki kondisi yang ada yang menjadi suatu kelemahan atau kekurangan pada saat pembelajaran berlangsung.

Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahapan dasar saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

1) Perencanaan tindakan (Planning), dalam tahapan ini segala keperluan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas mulai dari materi atau bahan ajar, rencana pembelajaran yang mencakup metode atau teknik mengajar, serta instrumen observasi dan evaluasi dipersiapkan secara matang. Selain itu, dalam tahapan ini juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat implementasi berlangsung.

2) Pelaksanaan tindakan (Acting), tahapan ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan ini berlangsung di dalam kelas. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan proses dan hasil belajar siswa serta kreativitas guru.

3) Pengamatan tindakan (Observasi), tahap ini merupakan tahapan untuk melakukan kegiatan observasi yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahapan ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh guru.

4) Refleksi terhadap tindakan (Reflecting), Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat melakukan pengamatan. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas. Karena adanya suatu refleksi yang


(26)

ideal maka akan didapatkan suatu masukan yang berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya.

2. Tahap Perencanaan Tindakan

Tahapan perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi : a. Penetapan waktu penelitian dan siklus penelitian

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap kali akan melakukan tindakan penelitian

c. Menyiapkan sumber belajar dan alat peraga yang dapat menunjang keberhasilan proses dan hasil belajar.

d. Menyiapkan alat pengumpul data.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan, siswa diberikan materi pembelajaran IPS melalui penerapan teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dalam konteks upaya meningkatkan hasil belajar siswa, Dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS ini selain menerapkan teknik cerdas cermat, peneliti menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan latihan soal yang dikenal dengan multi metode.

Sebelumnya pelaksanaan tindakan direncanakan akan dilakukan ke dalam 3 (tiga) siklus, tetapi setelah dilakukan penelitian pembelajaran selama 2 (dua) siklus hasil belajar siswa telah meningkat dan telah mencapai KKM.

Siklus I

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan disiapkan berdasarkan pengguanaan teknik cerdas cermat, dengan memperhatikan karakeristik yang dimiliki siswa. Dalam perencanaan pembelajaran, hal pertama yang dilakukan adalah peneliti mempersiapkan bahan materi, menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar penilaian dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian


(27)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

kemampuan guru dalam proses pembelajaran, lembar aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada proses pelaksanaan pembelajaran IPS, hal pertama yang dilakukan yaitu memberikan pemaparan materi, dengan menggunakan teknik cerdas cermat. Selanjutnya guru membentuk kelompok/regu yang berjumlah 9 kelompok yang terdiri dari 3 anggota. Untuk pembagian anggota kelompok sudah ditentukan oleh guru kelas yang memang sudah mengetahui tingkat kecerdasan masing-masing siswa sehingga setiap regu memiliki anggota yang tingkat kecerdasannya beragam. Sembilan kelompok/regu tersebut akan mendapatkan giliran lomba, cara menentukan yang pertama lomba yaitu dilakukan dengan cara dikocok agar tidak terjadi kecemburuan sosial diantara kelompok. Sebelum perlombaan dimulai guru menugaskan siswa untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan selama beberapa menit. Selanjutnya guru mengetuk meja tiga kali tanda cerdas cermat dimulai, tiga regu pertama bersiap-siap untuk berlomba. Masing-masing regu memiliki tanda untuk menjawab yang berbeda. Dalam teknik ini ada beberapa babak diantaranya babak soal wajib, babak rebutan dan babak final. Dalam babak soal wajib tiap regu harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam amplop yang dipilihnya, apabila kelompok tersebut tidak bisa menjawab maka pertanyaan dilemparkan kepada regu yang lain. babak kedua yaitu babak rebutan, dimana dalam babak ini ketiga regu berebut untuk menjawab pertanyaan terlebih dulu. Dan babak ketiga adalah babak final. Babak final dilaksanakan setelah semua regu tampil untuk berlomba. Peserta pada babak final adalah regu yang menang dari tiap kloter. Setelah semua babak selesai guru membacakan perolehan skor, dan regu yang mendapatkan skor terbanyak adalah pemenangnya. Dari hasil pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian, guru membagikan lembar evaluasi yang dikerjakan secara individu dan memberikan penilaian kembali untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I.


(28)

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai cara pembuatan RPP, dan kegiatan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dinilai oleh guru Kelas V SDN 1 Gunungcupu.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama rekan guru secara kolaboratif meninjau dan memikirkan kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan pada siklus 1. Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas dampak dari tindakan berdasarkan hasil observasi, dan pandangan rekan guru dalam penelitian sangat diperlukan untuk merevisi kekurangan–kekurangan dan melengkapi perencanaan pembelajaran yang akan ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan disiapkan berdasarkan pengguanaan teknik cerdas cermat, dengan memperhatikan karakeristik yang dimiliki siswa. Dalam perencanaan pembelajaran, hal pertama yang dilakukan adalah peneliti mempersiapkan bahan materi, menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar penilaian dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian kemampuan guru dalam proses pembelajaran, lembar aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada proses pelaksanaan pembelajaran IPS, hal pertama yang dilakukan yaitu memberikan pemaparan materi, dengan menggunakan teknik cerdas cermat. Selanjutnya guru membentuk kelompok/regu yang berjumlah 9 kelompok yang terdiri dari 3 anggota. Untuk pembagian anggota kelompok sudah ditentukan oleh guru kelas yang memang sudah mengetahui tingkat kecerdasan masing-masing siswa sehingga setiap regu memiliki anggota yang tingkat kecerdasannya beragam. Sembilan kelompok/regu tersebut akan mendapatkan giliran lomba, cara menentukan yang pertama lomba yaitu dilakukan dengan cara dikocok agar tidak


(29)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

terjadi kecemburuan sosial diantara kelompok. Sebelum perlombaan dimulai guru menugaskan siswa untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan selama beberapa menit. Selanjutnya guru mengetuk meja tiga kali tanda cerdas cermat dimulai, tiga regu pertama bersiap-siap untuk berlomba. Masing-masing regu memiliki tanda untuk menjawab yang berbeda. Dalam teknik ini ada beberapa babak diantaranya babak soal wajib, babak rebutan dan babak final. Dalam babak soal wajib tiap regu harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam amplop yang dipilihnya, apabila kelompok tersebut tidak bisa menjawab maka pertanyaan dilemparkan kepada regu yang lain. babak kedua yaitu babak rebutan, dimana dalam babak ini ketiga regu berebut untuk menjawab pertanyaan terlebih dulu. Dan babak ketiga adalah babak final. Babak final dilaksanakan setelah semua regu tampil untuk berlomba. Peserta pada babak final adalah regu yang menang dari tiap kloter. Setelah semua babak selesai guru membacakan perolehan skor, dan regu yang mendapatkan skor terbanyak adalah pemenangnya. Dari hasil pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian, guru membagikan lembar evaluasi yang dikerjakan secara individu dan memberikan penilaian kembali untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus II.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui dan menilai cara pembuatan RPP, dan kegiatan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dinilai oleh guru Kelas V SDN 1 Gunungcupu.

d. Refleksi

Setiap proses tindakan selalu diikuti dengan langkah observasi dan refleksi. Dengan gambaran pelaksanaan setiap pertemuan, guru menyajikan materi dalam nuansa yang berbeda-beda dalam rancangan pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk mengembangkan aktivitas belajar, guru dan siswa larut dalam proses pembelajaran dengan tujuan yang telah ditetapkan.


(30)

D. Definisi Operasonal Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional

Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu untuk dijelaskan maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian, dan juga lebih mempermudah untuk memahami makna yang dimaksud didalam kajian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Perjuangan Persiapan Kemerdekaan Indonesia dengan Menggunakan Teknik Cerdas Cermat”. Adapun istilah istilah yang dimaksud adalah:

Variebel-variabel penelitian yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Input, yaitu: Pertama, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada pokok bahasan perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui teknik cerdas cermat. Kedua, kemampuan awal guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik cerdas cermat.

b. Variabel proses, yaitu serangkaian tindakan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui teknik cerdas cermat termasuk di dalamnya, tindakan-tindakan khusus yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

c. Variabel Output, dalam tindakan penelitian ini adalah adanya peningkatan penguasaan guru dalam menggunakan teknik cerdas cermat serta adanya peningkatan pemahaman siswa mengenai peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial setelah serangkaian tindakan pembelajaran.

2. Definisi Konseptual

a. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi,sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah. IPS adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan yang meliputi perilaku dan interaksi manusia dimasa kini dan masa lalu. IPS tidak


(31)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberi tinjauan yang luas terhadap masyarakat. (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2009).

Terdapat tiga prinsip pembelajaran dalam pandangan Bruner (Nana Supriatna, 2010: 43), yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran IPS di SD yaitu :

a) Pembelajaran harus berhubungan dengan pengalaman serta konteks lingkungan siswa sehingga hal itu dapat mendorong mereka untuk belajar,

b) Pembelajaran harus terstruktur sehingga siswa bisa belajar dari hal-hal yang mudah kepada hal-hal yang lebih sulit,

c) Pembelajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan para siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri dalam mengkonstruksi pengetahuannya.

Jadi, perencanaan sangat dibutuhkan dan harus disusun sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dengan baik agar dapat melakukan eksplorasi sendiri dalam mengkonstruksi pengetahuannya yang berhubungan dengan pengalaman serta konteks lingkungan siswa.

b. Teknik Cerdas Cermat

Teknik cerdas cermat merupakan jenis teknik yang dapat meningkatkan keaktifan berbicara seseorang termasuk pada siswa. Teknik ini dapat dipakai dalam sebuah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guna menunjang pembelajaran dan mempertajam keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat. c. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Meningkatkan hasil belajar dalam kajian ini adalah serangkaian proses pembelajaran yang telah dicapai setiap siswa dalam mata pelajaran IPS dikelas V Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) tahun 2006, khususnya pada bahasan perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hasil belajar ini dalam bentuk deskriptif yang diperoleh dari prestasi belajar siswa.

3. Fokus Tindakan

Yang menjadi fokus tindakan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah:


(32)

1. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

2. Meningkatkan keterampilan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun alat penilaian pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

b. Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam menyimak dan memberi balikan terhadap penjelasan guru tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes lisan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pokok bahasan tersebut dan lembar observasi sebagai pedoman penilaian kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pedoman penilaian kemampuan penampilan mengajar guru, serta penilaian aktifitas belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan:


(33)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan observer, observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk melihat keefektivitasan guru baik dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun dalam kemampuan penampilan mengajar guru dalam proses belajar mengajar serta untuk melihat keefektivitasan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS.

2. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan adalah tes lisan dan dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menerima pembelajaran melalui teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS.

Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti memperoleh data tentang nilai siswa. Dalam penelitian tindakan ini, dilakukan melalui tes sesuai dengan prosedur teknik cerdas cermat untuk melihat hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis pada setiap kegiatan, sebagai penguji terhadap hipotesis tindakan. Teknik analisis data dapat dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut:

a) Menyeleksi dan mengelompokan. Dalam tahap ini data yang telah terkumpul diseleksi sesuai dengan fokus masalah, kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis yang ingin dicari jawabannya.

b) Memaparkan atau mendeskripsikan data, dalam tahap ini data yang telah terorganisasikan, kemudian di deskripsikan sehingga data tersebut menjadi bermakna. Mendeskripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk narasi, membuat grapik atau tabel.

c) Membuat kesimpulan atau memberi makna, dalam tahap ini merupakan penarikan kesimpulan yang di dapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang


(34)

telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan di dalam rumusan masalah penelitian.

Menyimpulkan, dalam tahap ini merupakan penarikan kesimpulan yang didapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian.

H. Kriteria Keberhasilan

Perencanaan tindak lanjut dirancang berdasarkan keterkaitan antara hasil analisis data dengan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku, misalnya : pencapaian penguasaan kompetensi sebesar 75% ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal, nilai peserta didik berkisar pada angka 50), maka pencapaian hasil yang belum sampai 75% diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (pada siklus berikutnya).

Keberhasilan proses belajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan menurut Siti, J (Enuh Hanafiah,2008:21) sebagi berikut : 1. Sangat Baik/Maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan

dikuasai oleh siswa

2. Baik/Optimal :apabila sebagian besar (75%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

3. Cukup/Minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60-74% saja dikuasai siswa


(35)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan dua siklus pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siklus 1 dengan persentase 83,25% pada siklus 2 95,75%. Ini menunjukan bahwa kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah meningkat dan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75%.

2. Kemampuan mengajar guru dalam proses belajar mengejar dengan menggunakan teknik cerdas cermat membawa dampak yang berarti karena siswa dapat lebih aktif dan daya ingat serta daya pikir terasah dan berkembang. Kemampuan penampilan mengajar guru pada proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siklus 1 dengan presentase 74,25% pada siklus 2 menjadi 96%. Ini menunjukan bahwa kemampuan penampilan mengajar guru pada proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia telah meningkat dan telah mencapai KKM yaitu 75% .

3. Aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan menunjukan peningkatan dan telah mencapai KKM yaitu 75%, bisa dilihat dari hasil tiap siklus, yaitu siklus 1


(36)

dengan presentase 75,75% pada siklus 2 dengan presentase 93,50%. Hal ini berarti aktifitas siswa pun meningkat.

4. Hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil post test siklus 1 67,04% siklus 2 menjadi 80%. Ini adalah bukti keberhasilan penggunaan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih. Dengan kata lain penggunaan teknik cerdas cermat tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Penggunaan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS memberikan peluang kepada siswa untuk beraktivitas secara optimal. Disamping itu penggunaan teknik cerdas cermat memberikan pengalaman baru baik bagi siswa maupun bagi guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut ini saran-saran yang penulis sampaikan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas.

1. Saran untuk Guru

Guru diharapkan terus meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS dengan berbagai metode, model, teknik dan pendekatan yang lebih baik. Guru senantiasa mengembangkan kemampuan diri untuk menambah wawasan dan pengetahuan, baik melalui jalur pendidikan maupun dengan cara membaca buku atau referensi yang dapat menunjang terhadap peningkatan kompetensi dan profesional.

2. Saran untuk Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Saran untuk Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.


(37)

Nida Nurfarida Johariah,2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Cetak

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Asmani, Jamal M. (2011). Tuntunan Lengkap Metotodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: DIVA PRESS.

BSNP. (2006). Kurikulum 2006 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta : BP Dharma Bhakti.

Depdiknas. (2008). Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan: kerangka dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum

. (2008). Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum

Futri. (2005). Meningkatkan Kemampuan Menyampaikan Pendapat Dalam Pembelajaran Berbicara Menggunakan Teknik Cerdas Cermat. Bandung: Tidak diterbitkan

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Depdikbud Mikarsa, H.L., Taufik, A. dan Prianto, P.L. (2007). Pendidikan Anak DI SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirman, Dadang, dkk. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS


(38)

Nida Nurfaridah Johariah,2013

Supriatna N. dkk. (2010). Pendidikan IPS SD. Bandung : UPI PRESS

Tuniredja, Tukiran. (2012). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: ALFABETA

Team Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, U S. (2007). Materi dan pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Sumber Internet

Eddi Wahyudi. (2011). Tersedia: http://eddiwahyudi.com/2011/06/04. [20 April 2013]

Junaedi, W. (2010). Aktivitas-belajar-siswa. [Online] Tersedia : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07 [ 20 April 2013]


(1)

Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan observer, observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk melihat keefektivitasan guru baik dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun dalam kemampuan penampilan mengajar guru dalam proses belajar mengajar serta untuk melihat keefektivitasan siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS.

2. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan adalah tes lisan dan dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menerima pembelajaran melalui teknik cerdas cermat tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS.

Tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa selama tindakan pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti memperoleh data tentang nilai siswa. Dalam penelitian tindakan ini, dilakukan melalui tes sesuai dengan prosedur teknik cerdas cermat untuk melihat hasil proses belajar yang telah dilaksanakan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis pada setiap kegiatan, sebagai penguji terhadap hipotesis tindakan. Teknik analisis data dapat dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut:

a) Menyeleksi dan mengelompokan. Dalam tahap ini data yang telah terkumpul diseleksi sesuai dengan fokus masalah, kemudian data diorganisasikan sesuai dengan hipotesis yang ingin dicari jawabannya.

b) Memaparkan atau mendeskripsikan data, dalam tahap ini data yang telah terorganisasikan, kemudian di deskripsikan sehingga data tersebut menjadi bermakna. Mendeskripsikan data dapat dilakukan dalam bentuk narasi, membuat grapik atau tabel.

c) Membuat kesimpulan atau memberi makna, dalam tahap ini merupakan penarikan kesimpulan yang di dapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang


(2)

telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan di dalam rumusan masalah penelitian.

Menyimpulkan, dalam tahap ini merupakan penarikan kesimpulan yang didapat berdasarkan paparan atau deskripsi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat dalam bentuk pernyataan atau yang dapat menjawab semua pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian.

H. Kriteria Keberhasilan

Perencanaan tindak lanjut dirancang berdasarkan keterkaitan antara hasil analisis data dengan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku, misalnya : pencapaian penguasaan kompetensi sebesar 75% ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal, nilai peserta didik berkisar pada angka 50), maka pencapaian hasil yang belum sampai 75% diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (pada siklus berikutnya).

Keberhasilan proses belajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan menurut Siti, J (Enuh Hanafiah,2008:21) sebagi berikut : 1. Sangat Baik/Maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan

dikuasai oleh siswa

2. Baik/Optimal :apabila sebagian besar (75%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa

3. Cukup/Minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60-74% saja dikuasai siswa


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan dua siklus pembelajaran dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siklus 1 dengan persentase 83,25% pada siklus 2 95,75%. Ini menunjukan bahwa kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah meningkat dan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75%.

2. Kemampuan mengajar guru dalam proses belajar mengejar dengan menggunakan teknik cerdas cermat membawa dampak yang berarti karena siswa dapat lebih aktif dan daya ingat serta daya pikir terasah dan berkembang. Kemampuan penampilan mengajar guru pada proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siklus 1 dengan presentase 74,25% pada siklus 2 menjadi 96%. Ini menunjukan bahwa kemampuan penampilan mengajar guru pada proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia telah meningkat dan telah mencapai KKM yaitu 75% .

3. Aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan menunjukan peningkatan dan telah mencapai KKM yaitu 75%, bisa dilihat dari hasil tiap siklus, yaitu siklus 1


(4)

dengan presentase 75,75% pada siklus 2 dengan presentase 93,50%. Hal ini berarti aktifitas siswa pun meningkat.

4. Hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil post test siklus 1 67,04% siklus 2 menjadi 80%. Ini adalah bukti keberhasilan penggunaan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 1 Gunungcupu Kecamatan Sindangkasih. Dengan kata lain penggunaan teknik cerdas cermat tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Penggunaan teknik cerdas cermat pada pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada pembelajaran IPS memberikan peluang kepada siswa untuk beraktivitas secara optimal. Disamping itu penggunaan teknik cerdas cermat memberikan pengalaman baru baik bagi siswa maupun bagi guru.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, berikut ini saran-saran yang penulis sampaikan kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas.

1. Saran untuk Guru

Guru diharapkan terus meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS dengan berbagai metode, model, teknik dan pendekatan yang lebih baik. Guru senantiasa mengembangkan kemampuan diri untuk menambah wawasan dan pengetahuan, baik melalui jalur pendidikan maupun dengan cara membaca buku atau referensi yang dapat menunjang terhadap peningkatan kompetensi dan profesional.

2. Saran untuk Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada guru dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Saran untuk Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Cetak

Aqib, Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

Asmani, Jamal M. (2011). Tuntunan Lengkap Metotodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: DIVA PRESS.

BSNP. (2006). Kurikulum 2006 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Jakarta : BP Dharma Bhakti.

Depdiknas. (2008). Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan: kerangka dasar.

Jakarta: Pusat Kurikulum

. (2008). Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum

Futri. (2005). Meningkatkan Kemampuan Menyampaikan Pendapat Dalam Pembelajaran Berbicara Menggunakan Teknik Cerdas Cermat. Bandung: Tidak diterbitkan

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS (Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Depdikbud Mikarsa, H.L., Taufik, A. dan Prianto, P.L. (2007). Pendidikan Anak DI SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirman, Dadang, dkk. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS


(6)

Nida Nurfaridah Johariah,2013 Meningkatakan Hasil…

Supriatna N. dkk. (2010). Pendidikan IPS SD. Bandung : UPI PRESS

Tuniredja, Tukiran. (2012). Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: ALFABETA

Team Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, U S. (2007). Materi dan pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Sumber Internet

Eddi Wahyudi. (2011). Tersedia: http://eddiwahyudi.com/2011/06/04. [20 April 2013]

Junaedi, W. (2010). Aktivitas-belajar-siswa. [Online] Tersedia : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07 [ 20 April 2013]


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

0 4 34

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PERSIAPAN KEMERDEKAAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 4 Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI MELALUI MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 3 Cikatomas Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 34

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD : Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS Tentang Peninggalan Sejarah di Kelas V SDN Waringinjaya 01 Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi.

1 2 36

Bab 7 Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

0 0 20

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 17

Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran IPS tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas v SDN tanjungsari tahun ajaran 2016 2017 | Zahra | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10215 21972 1 PB

0 0 5

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN

0 0 8

Penerapan Model Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Pembelajaran IPS tentang Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di Kelas V SDN Tanjungsari Tahun Ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 1 16

PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 18