Persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar studi kasus: SMU se-Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

  

PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Studi Kasus : SMU Se-Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Pascalia Vincentia Martiana

041334007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  PERSEMBAHAN “Let God leads your way” Biarkan Tuhan yang menuntun jalanmu

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Yesus Kristus & Bunda Maria, My Savior

  Bapak di surga Mamak tersayang

  Mas anto dan mba eko

  

MOTTO

Life is a choice

“ Hi d u p a d a l a h p i l i h a n ”

  

K ekuat an bukan ber s umber dar i kemenangan.

P er j uangan andal ah yang mel ahir kan kekuat an. K et ika

menghadapi kes ul it an dan t idak menyer ah, it ul ah

kekuat an an da.

  

Arnold sch warzeneggtr

  

Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 November 2008 Pascalia Vincentia Martiana

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Pascalia Vincentia Martiana Nomor Mahasiswa : 041334007

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Santa Maria I, Cirebon

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me- ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 5 Pebruari 2009 Yang menyatakan

  (Pascalia Vincentia Martiana)

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

  e. Bapak FX. Muhadi, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi ini. f. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan.

  h. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran dalam proses belajar selama ini. i. Seluruh kepala sekolah dan para guru Sekolah Menengah Atas se-Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah membantu kelancaran penelitian. j. Seluruh keluargaku: Bapak terkasih, Yohanes Katiman yang ada di surga, Mamak tersayang, Fransiska Romana Sarimah atas segala dukungan doa, cinta, dan kesabaran sampai sekarang. Mas Anto & Mba priska serta Mba Eko & Mas Supat terima kasih untuk perhatian, nasihat, dukungan, materiil, dan spiritual. k. Seluruh keluarga Mbah AKAD, Lek Suremi sekeluarga, Bi Juminten sekeluarga,

  Lek Yanto sekeluarga, dan Lek Bas sekeluarga terimakasih atas dukungannya, kerja kerasnya dalam membantu meneruskan usaha bapak sehingga aku akhirnya bisa lulus. l. Seluruh keluarga ALI HARJO, Pakde Wahono sekeluarga, Pakde Sri sekeluarga,

  Pakde Tarso sekeluarga, Lek Jono sekeluarga, Bi Riami dan Lek Junardi sekeluarga, dan Bi Ngat terimakasih atas doa, nasihat, dan kasih sayangnya. m. Yohanes Krisno Handoko yang selalu memberikan motivasi, dukungan, kasih sayang, cinta, dan omelan. Akhirnya aku lulus…hehehe nilainya sama lagi n. Keluarga Pak Ri, Bi Winarti dan Dek Lia terimakasih atas bantuannya, nasihat, cinta, dan kasih sayangnya selama ini. o. Sahabat-sahabat terbaikku: Christina Rini W (ayo ce, nanti ujian tak tungguin kog, bayari tapi ongkos bis nya), Yanita Minarmi (yan, makasih semangatnya, km selalu ngeyakinin aku bahwa aku bisa!), An. Swastika Putri Mahendraswara (yeee akhirnya kita lulus ya non), Sella Widya Nugraheni ( Sel, aku ga lupa kog hehe ayo chayo-chayo), Fransiska Febriyantari (ran, kerja dulu jangan buru-buru merried hehe), alfonsa ika (inget aku ya ka), Astri tumanggor( tri chayo2 ya, cptn nyusul), bleky (blek aku duluan ya..), Nia ( nin, ikut ke lampung aja yukz), Garet (Jeng ayo cepet nyusul), Iis PDU, terima kasih atas semua bantuan, perhatian, nasihat, omelan, dan semangat agar aku segera menyelesaikan skripsi. Kalian memang benar-benar hebat, sehinggga kalian membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Terima kasih untuk persahabatan yang telah kalian berikan. p. Teman-teman KOS 12B, rini, shema, lia, Agatha Kristy, renti, titik makasih atas semua dukungan, dan kebersamaan dalam suka dan duka selama di kost. q. Teman-teman PAK’A dan PAK’B Pendidikan Akuntansi’04 atas kebersamaan selama proses perkuliahan yang menyenangkan di Universitas Sanata Dharma r. Untuk Mas Luis terimakasih karna sudah membantu dalam mengedit-edit kuesioner. s. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 5 Novenber 2008 Penulis

  

ABSTRAK

PERSEPSI SISWATERHADAP IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

(Studi Kasus : SMA Se Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta)

  Pascalia Vincentia Martiana Universitas Sanata Dharma

  2008 Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) seberapa jauh kemampuan guru sekolah negeri dan sekolah swasta dalam mengimplementasikan Pendekatan

  Contextual Teaching Learning (CTL) dalam proses belajar mengajar; (2) perbedaan kemampuan guru sekolah negeri dan sekolah swasta dalam pengimplementasian Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).

  Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di 20 SMA Se Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan juli sampai agustus 2008. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa- siswi SMA baik negeri maupun swasta yang berjumlah 521 siswa.

  Untuk analisis data digunakan teknik analisis deskriptif dan analisis komparatif (uji t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) implementasi pendekatan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) untuk keseluruhan aspek terkategori baik dan untuk masing- masing aspek yaitu aspek kontruktivis terkategori sangat baik, aspek menemukan terkategori baik, aspek bertanya terkategori sangat baik, aspek masyarakat belajar terkategori baik, aspek pemodelan terkategori baik, aspek refleksi terkategori baik, dan aspek penilaian terkategori baik; (2) tidak ada perbedaan kemampuan guru sekolah negeri dan swasta dalam implementasi Pendekatan Contextual Teaching Learning (sign. value=0,086 > a= 0,05)

  

ABSTRACT

THE STUDENT’S PERCEPTION ON CTL APPROACH IN TEACHING

  Case Study on Senior High Schools in Yogyakarta Municipality Pascalia Vincentia Martiana

  Sanata Dharma University 2008

  The research has purpose to find out 1) how far the teacher’s ability in public school and private school in implementing CTL approach in teaching learning process, 2) the difference of teacher’s ability in public school and private school in implementing CTL approach.

  The case study was conducted in 20 Senior High School in Yogyakarta Municipality on july until augts 2008. The instrument used was questionnaire. The sampel in this research were 521 students from public school and private school. The data analysis technique used in this study was descriptive analytical technique and comparative analytical technique ( t test). The resul of the research shows that 1) The implementation of CTL approach for all aspect’s categoriezed as good. The detail for each aspecr are follows : contructivies aspect is categoriezed as very good, Inquiry aspect is categoriezed as good, Questioning aspect is categoriezed as good, Learning Comumunity aspect is categoriezed as good, Modeling aspect is categoriezed as good, Reflection aspect is categoriezed as good, Authentic Assessment aspect is categoriezed as good; 2) no differences on the ability of the teacher’s from public school and private school in implementing CTL approach (sign. value= 0,086> a =0,05).

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv MOTTO .................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii ABSTRAK .............................................................................................................. xi ABSTRACT ........................................................................................................... xii DAFTAR ISI ........................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Batasan Masalah ............................................................................................ 4 C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian............................................................................................ 4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Contextual Teaching Learning .................................................. 6

  1. Pengertian CTL ....................................................................................... 6

  2. Pemikiran Tentang Belajar ...................................................................... 8

  3. Perbedaan CTL dengan Pendekatan Tradisional .................................... 10

  4. Prinsip CTL ......................................................................................... 12

  5. Komponen CTL.......................................................................... ............ 13

  B. Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan CTL ............................ 17

  C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 19

  D. Hipotesis ........................................................................................................ 20

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 21 B. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................................... 21 C. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................... 21 D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 22 E. Variabel Penelitian........................................................................................ 22 F. Operasional Variabel dan Pengukuran.......................................................... 23 G. Teknik Pengumpulan Data............................................................................ 23 H. Penyusunan Instrumen Penelitian ................................................................. 24 I. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................... 26 J. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .............................................................................................. 34 B. Pengujian Prasyarat....................................................................................... 43

  C. Pengujian Hipotesis....................................................................................... 43

  D. Pembahasan................................................................................................... 45

  BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ................................................................................................... 47 B. Keterbatasan.................................................................................................. 48 C. Saran.............................................................................................................. 49 DARTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penjabaran Kisi-kisi Variabel Persepsi Siswa Tentang Implementasi

  Pendekatan CTL ....................................................................................... 24

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas ................................................................ 28Tabel 4.1 Implementasi Pendekatan CTL ................................................................ 35Tabel 4.2 Aspek Kontruktivis ................................................................................... 36Tabel 4.3 Aspek Menemukan ................................................................................... 37Tabel 4.4 Aspek Bertanya ........................................................................................ 38Tabel 4.5 Aspek Masyarakat belajar......................................................................... 39Tabel 4.6 Aspek Pemodelan...................................................................................... 40Tabel 4.7 Aspek Refleksi .......................................................................................... 41Tabel 4.8 Aspek Penilaian ........................................................................................ 42Tabel 4.9 Uji Normalitas ........................................................................................... 43

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ........................................................................ 50 Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................ 54 Lampiran 3. Uji Normalitas .................................................................................. 56 Lampiran 4. Distribusi Frekuensi ......................................................................... 57 Lampiran 5. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 78 Lampiran 6. Tabel r dan t ..................................................................................... 82 Lampiran 7. Data Induk Penelitian ...................................................................... 85 Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 198

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi masa depan. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting karena pendidikan merupakan bekal dimasa

  depan artinya tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

  Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang mendidik. Pendidikan juga merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Secara umum tujuan pendidikan membantu perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasaan, baik kedewasaan biologis maupun pendagogis. Menurut Zahara Idris (1987), tujuan pendidikan ialah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Perkembangan tersebut meliputi potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan ketrampilan.

  Peran pendidikan sangat besar terhadap kemajuan bangsa indonesia terutama peserta didik. Untuk itu perlu adanya strategi perencanaan pembangunan pendidikan yang tepat dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, sehingga mampu sejajar dan bersaing dengan negara lain.

  Keberhasilan suatu pendidikan tidak lepas dari usaha guru sebagai pendidik. Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas maka proses belajar mengajar kurang dapat maksimal.

  Pada dasarnya guru harus memiliki 4 kompetensi antara lain kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi diatas sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Salah satunya kompetensi pendagogik dimana kompetensi ini meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  Untuk itu, guru hendaknya mampu menggunakan berbagai pendekatan belajar agar tujuan pembelajaran tercapai. Menurut Mulyasa (2005:107) berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru antara lain pendekatan kompetensi, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual dan pendekatan tematik.

  Dari berbagai pendekatan diatas, peneliti memilih pendekatan kontekstual yaitu Contextual Teaching Learning (CTL) karena pendekatan CTL ini merupakan pendekatan yang paling kompleks. CTL mempunyai tujuh pilar atau komponen yang sangat menunjang keberhasilan proses belajar menjadi lebih baik. Pendekatan CTL ini lebih menekankan pada

  Student Oriented sehingga guru hanya sebagai fasilitator.

  Pendekatan CTL mempunyai tujuan yaitu mengoptimalisasi belajar dan bukan memorizing. Dalam pembelajaran yang

  understanding

  menggunakan pendekatan CTL, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Selain itu guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sendiri bukan dari apa yang dikatakan oleh guru.

  Dengan pendekatan CTL tersebut guru negeri dan swasta tentu berbeda kemampuan dalam mengimplementasinya. Pada kenyataannya, sekolah negeri kecenderungan lebih unggul dalam berbagai hal seperti input dan output yang lebih baik, fasilitas yang memadai, guru yang kompeten karena dibina untuk mengikuti berbagai pelatihan, biaya lebih murah dan lain sebagainya. Sedangkan sekolah swasta kemungkinan sebaliknya dari sekolah negeri yaitu fasilitas masih ada yang kurang memadai, biaya lebih mahal, guru- guru kurang dibina dalam mengikuti berbagai pelatihan.

  Dari latar belakang dia tas, penulis akan melakukan analisis tentang

  

“Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan CTL Dalam

Proses Belajar Mengajar”.

  B. Batasan Masalah

  Mengingat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi implementasi pendekatan CTL, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada evaluasi guru pada bidang akuntansi di sekolah negri dan swasta.

  C. Rumusan Masalah

  1. Seberapa jauh kemampuan guru sekolah negeri dan swasta dalam mengimplementasikan pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar ?

  2. Apakah ada perbedaan kemampuan guru sekolah negeri dan swasta terhadap implementasi pendekatan CTL ?

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan guru dalam mengimplementasikan pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar

  2. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan guru sekolah negeri dan swasta terhadap implementasi pendekatan CTL.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian , antara lain:

  1. Bagi Sekolah dan Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan referensi kepada guru tentang pendekatan CTL secara lebih mendalam sehingga dapat dipergunakan guru dalam proses belajar mengajar.

  2. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan akan banyak memberi bekal bagi penulis sebelum praktik dalam dunia pendidikan sehingga dapat menentukan pendekatan belajar yang sesuai bagi peserta didik.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur atau referensi penelitian sejenis. Di samping itu dapat menjadi referensi ilmiah sebagai hasil kajian empiris tentang evaluasi terhadap implementasi pendekatan CTL.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) 1. Pengertian CTL Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep

  pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari- hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan ini merupakan strategi pembelajaran yang bersifat student oriented. CTL juga merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong pembelajar membuat hubungan antara materi yang diajrkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

  CTL memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan, karena pembelajaran dilakukan secara alamiah, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan secara langsung apa yang telah dipelajari. Pembelajaran kontekstual mendorong peserta didik memahami hakekat, makna, dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin, dan termotivasi untuk belajar. Berbagai pendekatan yang ada sama-sama bertujuan untuk mengoptimalisasikan pembelajaran siswa dengan understanding dan bukan memorizing.

  Dalam kelas yang me nggunakan pendekatan ini, tugas guru adalah menjadi fasilitator dalam membantu siswa mencapai tujuan belajar. Artinya guru dituntut untuk lebih banyak berpikir tentang strategi pembelajaran daripada pemberian informasi. Strategi pembelajaran lebih penting daripada hasil (Depdiknas 2003:2).

  Hal ini sejalan dengan pernyataan Mulyasa, bahwa dalam pembelajaran kontektual tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.

  Lingkugan belajar yang kondusif sangat penting dan menunjang keberhasilan pembelajaran kontekstua l secara keseluruhan. Nurhadi (2002: 4) mengemukakan pentingnya lingkungan belajar dalam pembelajaran kontekstual sebagai berikut: a. Belajar efektif, dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.

  b. Pembelajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.strategi belajar lebih penting daripada hasilnya. c. Umpan balik bagi siswa yang berasal dari proses penilaian (assesment) yang benar.

  d. Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok.

  Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut : a. Proses belajar

  1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

  2) Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola- pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru. 3) Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan. 4) Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta- fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan. 5) Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.

  6) Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya.

  7) Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan ketrampilan seseorang.

  b. Transfer ilmu 1) Siswa belajar ari mengalami sendiri bukan dari pemberian orang lain 2) Ketrampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit).

  3) Penting bagi siswa tahu untuk apa itu belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan ketrampilan itu.

  c. Siswa sebagai pembelajar 1) Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal- hal baru. 2) Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting. 3) Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.

  4) Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri dan menyadarkan siswa untuk menerapkan srtategi mereka sendiri.

  d. Pentingnya lingkungan belajar 1) Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.

  2) Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasinya. 3) Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar.

  4) Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.

  CTL TRADISIONAL

  1. Pemilihan informasi berdasarkan

  1. Pemilihan informasi ditentukan kebutuhan siswa oleh guru

  2. Siswa terlibat secara aktif dalam

  2. Siswa secara pasif mnerima proses pembelajaran. informasi

  3. Pembelajaran dikaitkan dengan

  3. Pembelajaran sangat abstrak dan kehidupan nyata/ masalah yang teoritis disimulasikan

  4. Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

  5. Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) trtentu

  11. Perilaku baik berdasarkan moivasi ekstrinsik

  10. Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

  9. Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai rapor

  8. Ketrampilan dikembangkan atas dasar latihan

  7. Perilaku dibangun atas kebiasaan

  6. Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individu)

  4. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan

  5. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang

  12. Pembelajaran terjadi diberbagai

  11. Perilaku baik didasarkan atas motivasi intrinsik

  10. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut keliru dan merugikan

  9. Hadiah dari berperilaku baik adalah kepuasan diri

  8. Ketrampilan dikembangkan atas dasar pemahaman

  7. Perilaku dibangun atas kesadaran diri

  6. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir, kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)

  12. Pembelajaran hanya terjadi tempat, konteks dan seting dalam kelas

  13. Hasil belajar diukur melalui

  13. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan 4.

Prinsip-prinsip CTL

  Adapun prinsip-prinsip dalam pendekatan pembelajaran CTL antara lain : a. Belajar berbasis masalah (Problem-Based Learning). Belajar bukanlah sekedar menghafal informasi tetapi bagaimana menggunakan informasi yang ada dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata.

  b. Pengajaran autentik (Autentik Instruction). Pendekatan konteks secara bermakna.

  c. Belajar berbasis inquiri (Inquiri-Based Learning). Belajar sebagai aktivitas bertanya pada diri sendiri dan mencari tahu sendiri jawabannya

  d. Belajar berbasis kerja (Work-Based Learning) adalah kerja yang memberikan peluang untuk mengalami sesuatu, bukan sekedar mendengar pengalaman seseorang. e. Belajar jasa layanan (Service Learning). Belajar dengan percaya diri, merasa dibutuhkan, bekerja bersama dan akrab pada kegiatan di luar maupun di dalam kelas lebih menjanjikan hasil.

  f. Belajar bekerja sama (Cooperative Learning ). Belajar disini yaitu siswa belajar dalam kelompok kelas besar. Hal ini akan menghasilkan prestasi yang baik daripada setiap individu yang belajar sendiri-sendiri karena persaingan yang terus- menerus antar pribadi justru akan melelahkan dan meruksi hasil belajar.

  g. Belajar berbasis proyek atau tugas ( Project-Based Learning).

  Guru memberikan suatu tugas untuk membantu siswa dalam mendapatkan banyak hal secara komprehensif.

  CTL mempunyai 7 pilar atau komponen yang disusun agar belajar menjadi lebih hidup atau bermakna. Tujuh komponen CTL antara lain: a. Konstruktivis (Constructivism)

  Konstruktivis merupakan landasan berpikir pendekatan CTL yaitu bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Guru hendaknya memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja/belajar sendiri dan guru siap sebagai sumber untuk konfirmasi apa yang sudah dipelajari siswa. Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman nyata dapat diberikan melalui praktik mengerjakan sesuatu, berlatih secara fisik, mendemonstrasikan, menciptakan ide dan membangun pengertian/ bukan menerima.

  b.

Menemukan (Inquiry)

  Inquiri merupakan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh siswa melalui suatu kegiatan. Langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah merumuskan masalah, mengamati atau melakukan observasi, menganalisis dan menyajikan hasil serta mengkomunikasikan hasil pada orang lain.

  c. Bertanya (Questioning) Bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiri yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Untuk itu guru hendaknya mendorong sifat ingin tahu siswa, membimbing siswa untuk bertanya. Kegiatan bertanya ini dapat terjadi antara siswa dengan siswa, atau antar kelompok siswa.

  d. Masyarakat belajar (Learning Community) Konsep ini adalah hasil pembelajaran yang diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Masyarakat belajar dapat diciptakan melalui kegiatan sharing antar teman dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, penggunaan berbagai sumber belajar yang relevan. e. Pemodelan (Modeling) Dalam sebuah pembelajaran diperlukan contoh-contoh sebagai model yang bisa ditiru. Dalam pendekatan CTL, guru bukan merupakan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan pihak luar ataupun siswa sendiri.

  f. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang berbagai hal yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang hal-hal yang sudah dilakukan di masa lalu. Dengan cara menyisakan waktu untuk refleksi dalam setiap pertemuan untuk mengetahui hasil belajar siswa maupun proses mereka belajar. Refleksi dapat berupa pernyataan langsung, jurnal atau catatan saran siswa, diskusi, ataupun hasil karya di akhir pertemuan.

  g. Penilaian otentik (Authentic Assessment) Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar guru bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

  Penilaian otentik merupakan penilaian alternatif. Penilaian kombinasi dari beberapa jenis penilaian adalah: 1) Penilaian kinerja dapat berupa membaca, menulis, proyek, proses, pemecahan masalah ataupun tugas analisis.

  2) Observasi sistematik yang bermanfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak pembelajaran terhadap sikap siswa.

  3) Portofolio yaitu kumpulan berbagai ketrampilan, ide, minat, prestasi siswa selama jangka waktu tertentu dan bersifat reflektif, dapat berupa tulisan, gambar dan lain- lain. 4) Jurnal adalah proses refleksi siswa tentang proses maupun hasil belajarnya dapat dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar dan bentuk lain.

  Karakteristik penilaian otentik adalah dilaksanakan selama dan sesudah proses belajar, dapat digunakan untuk penilaian formatif maupun sumatif. Yang diukur dalam penilaian ini adalah performasi (bukan mengingat fakta), berkesinambungan, terintregrasi dan dapat digunakan sebagai umpan balik. Sedangkan dasar untuk menilai prestasi siswa adalah proyek atau kegiatan dan laporannya, PR, kuis, karya siswa, presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis, dan karya tulis.

  Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kontekstual dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Untuk itu, Zahorik (1995) mengungkapkan lima elemen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual. Lima elemen tersebut yaitu: a). Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik. b). Pembelajara dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya secara khusus.

  c). Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara d). Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktekkan secara langsung apa yang dipelajari.

  e). Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengemabangan pengehuan yang dipelajari.

  B.

Persepsi Siswa Implementasi Pendekatan CTL Di Sekolah Negri Dan Swasta

  Persepsi merupakan proses yang meliputi penginderaan terhadap rangsang, pengorganisasian rangsang, dan penafsiran rangsang, sehingga individu mengerti rangsang yang diinderanya. Ada tiga komponen dalam persepsi, yaitu : (1) seleksi, (2) interpretasi, dan (3) reaksi. Seleksi dilakukan terhadap rangsang yang masuk dari luar melalui penginderaan. Penafsiran dibuat untuk mengorganisasikan rangsang atau informasi sehingga mempunyai makna bagi individu. Tanggapan adalah bentuk tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interpretasi (Walgito, 1993 : 53).

  Sedangkan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and

  Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara membuat hubungan antara pengetahuan ya ng dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari- hari. Hal ini melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yakni: konstuktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan penilaian sebenarnya.

  Persepsi siswa terhadap guru dalam mengajar tentu berbeda- beda dalam implementasi pendekatan CTL nya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yaitu kemampuan guru, fasilitas, pelatihan-pelatihan, lokakarya dan partisipasi pihak sekolah.

  Pendekatan CTL pada umumnya telah digunakan oleh guru baik guru sekolah negeri maupun swasta dalam proses belajar mengajar.

  Pendekatan CTL mempunyai tujuh komponen. Dari tujuh komponen tersebut baik guru negeri maupun swasta dalam pelaksanaannya didalam proses belajar mengajar tentu juga berbeda.

  Sekolah negeri dari segi kepemilikannya merupakan sekolah milik pemerintah. Dimana seluruh infrastruktur, fasilitas, tenaga keguruan, berbagai pelatihan peningkatan kompetensi guru dan lain sebagainya pemerintah yang menyediakan. Selain itu sekolah negri merupakan sekolah unggulan berstandar nasional bahkan internasional, biaya murah dan banyak diminati oleh siswa sehingga input serta outputnya lebih unggul. Berbeda dengan sekolah swasta yang kepemilikannya dibawah suatu yayasan atau lembaga tertentu. Lembaga atau yayasan berusaha menyediakan fasilitas, tenaga keguruan dan seluruh infastruktur yang diperlukan agar dapat sejajar dengan sekolah negeri. Peningkatan fasilitas tentu diimbangi dengan kenaikan biaya, sehingga kebanyakan sekolah swasta fasilitasnya masih relatif kurang memadai. Pelatihan bagi guru pun kurang begitu diperhatikan padahal hal tersebut sangat penting dalam peningkatan kompetensi. Sedangkan untuk input dan output sekolah swasta masih dibawah sekolah negri

  1. Persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar Seorang guru pada dasarnya harus memiliki kompetensi dalam proses pengajaran. Kemampuan itu meliputi yaitu 4 kompetensi antara lain kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi diatas sangat penting dalam menunjang proses belajar mengajar. Salah satunya kompetensi pendagogik dimana kompetensi ini meliputi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  Persepsi siswa terhadap guru dalam mengajar tent u berbeda- beda dalam implementasi pendekatan CTL nya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yaitu kemampuan guru, fasilitas, pelatihan- pelatihan, lokakarya dan partisipasi pihak sekolah.

  Guru sekolah negeri tentu berbeda dengan sekolah swasta kemampuannya dalam mengimplementasikan pendekatan CTL.

  Sekolah negeri dari segi kepemilikannya merupakan sekolah milik pemerintah. Dimana seluruh infrastruktur, fasilitas, tenaga keguruan, berbagai pelatihan peningkatan kompetensi guru dan lain sebagainya pemerintah yang menyediakan. Selain itu sekolah negeri merupakan sekolah unggulan berstandar nasional bahkan internasional, biaya murah dan banyak diminati oleh siswa sehingga input serta outputnya lebih unggul. Berbeda dengan sekolah swasta yang kepemilikannya dibawah suatu yayasan atau lembaga tertentu. Tentu lembaga berusaha menyediakan fasilitas dan seluruh infastruktur yang diperlukan. Peningkatan fasilitas tentu diimbangi dengan biaya yang sangat mahal, sedangkan peningkatan untuk kompetensi guru nya kurang diperhatikan. Untuk input dan output sekolah swasta masih dibawah sekolah negeri. Sehingga kecenderungan sekolah negeri lebih baik implementasi pendekatan CTL nya dalam proses belajar mengajar.

  ada perbedaan kemampuan guru sekolah negri dan swasta terhadap implementasi pendekatan CTL. penelitian yang digunakan untuk mengganbarkan sifat dari suatu keadaan yang ada pada waktu penelitian dilakukan dan dijelajahi penyebab dari gejala- gejala tertentu (Consuelo, 1993: 71). Penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengemplementasikan pendekatan CTL dan membandingkan antara sekolah negri dan swasta.

  B. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Kodya Yogyakarta. Alasan pemilihan daerah Kodya Yogyakarta karena cukup mewakili berbagai keragaman Sekolah Menengah Atas. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli s/d Agustus 2008.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek penelitian adalah guru-guru akuntansi se-Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggunakan pendekatan CTL.

  2. Obyek penelitiannya adalah pendapat siswa tentang implementasi pendekatan CTL.

D. Populasi dan Sampel

  1. Populasi adalah keseluruhan dari sub yek penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah guru akuntansi SMA Kota DIY, yaitu 11 SMA N dan 43 SMA Swasta.

  2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 521 siswa negeri dan swasta.

  Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan sampel purposif. Artinya bahwa pengambilan sampel hanya pada sekolahan yang berada di bagian kota DIY.

E. Variabel Penelitian

  1. Variable bebas (independent variable) Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasikan (Cholid dan Abu Achmad, 2007:119). Fungsi dari variabel ini adalah variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah status sekolah.

  2. Variabel Terikat (Dependent Variabel ) Variabel terikat yaitu suatu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas ( Cholid dan Abu Achmadi, 2007:119). Variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah implementasi pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar.

F. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

  Implementasi pendekatan CTL adalah penerapan konsep atau pendekatan pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata sehingga memotivasi siswa agar dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari- hari.

  Implementasi pendekatan CTL diukur berdasarkan persepsi siswa yang diungkap dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala pengukuran yang dimodifikasi dari model Likert, dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 4, yaitu :

  Keterangan Skor Sangat setuju

  4 Setuju

  3 Tidak setuju

  2 Sangat tidak setuju

  1 G.

   Teknik Pengumpulan Data

  Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :

  1. Kuesioner Kuesioner adalah adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis (Winarto Surakhmad, hal 180).

  Kuesioner bersifat kooperatif artinya responden diharapkan bekerja sama dalam menyisihkan waktu dan menjawab pertanyaan secara tertulis dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan. Dengan kuesioner ini, peneliti akan mengumpulkan data tentang implementasi pendekatn CTL.

H. Penyusunan Instrumen Penelitian

  Penyusunan instrumen dengan menggunakan kuesioner. Variabel implementasi pendekatan CTL dibuat dengan menentukan kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penjabaran kisi-kisi variabel persepsi siswa tentang

  

implementasi pendekatan CTL

  Variabel Indikator Butir Pendekatan CTL

  1. Kesempatan belajar sendiri

  1

  a. Kontruktivis

  2. Pengalaman nyata

  2

  3. Membangun pengertian

  3

  4. Guru sumber konfirmasi 4, 5

  b. Menemukan

  1. Merumuskan suatu masalah

  6

  2. Mengamati atau mengobservasi

  7

  3. Menganalisis hasil observasi

  8

  4. Mengkomunikasikan hasil observasi

  9

  c. Bertanya

  1. Mendorong 10, 11

  2. Membimbing 12, 13

  3. Memotivasi

  14

  d. Masyarakat Belajar

  1. Diskusi bersama 15, 16

  2. Menggunakan sumber belajar

  17

  e. Pemodelan

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa mengenai implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar ditinjau dari jenis kelamin dan tempat tinggal.

0 3 140

Persepsi siswa mengenai implementasi kurikulum 2013 dalam kegiatan belajar mengajar ditinjau dari jenis kelamin dan tempat tinggal

0 5 138

Persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan CTL dalam proses belajar mengajar studi kasus: SMU se-Kodya Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 265

Pengaruh konsep diri guru dan kepuasan kerja guru terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar : studi kasus: guru-guru di SMU Negeri I Kalasan, Yogyakarta tahun 2004.

0 0 130

Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta

0 0 152

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 181

Identifikasi kesulitan siswa menyelesaikan tugas menyusun laporan keuangan dalam proses belajar mengajar - USD Repository

0 1 97

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136

Pengaruh motivasi belajar, kepercayaan diri, dan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa - USD Repository

0 0 143