TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA ETNIS DAYAK BENUAQ ( Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar Kutai Barat Tahun Ajaran 20122013)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA
ETNIS DAYAK BENUAQ
( Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar
Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Nama: Imran Gregorius
NIM : 081114062

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTO DAN PERSEMBAHAN
Harapan yang tertunda menyedihkan hati,
Tetapi keinginan yang terpenuhi
Adalah pohon kehidupan
Amsal 13: 12

”Lihatlah ke atas


’tuk meneladan kesuksesan,

lihatlah ke bawah ’tuk menikmati kebahagiaan”
Terus naik bukan turun,
Jadilah kepala bukan ekor.
(sebuah refleksi di akhir masa studi)

SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA:
Ayahku : Merang, dan Ibuku : Teresia Seneq, saudara-saudara ku Dion, Arman
ngudau, Yuliana Fransiska Ima, Hadi Christianus, dan Feronika.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA
ETNIS DAYAK BENUAQ
(Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar
Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Imran Gregorius
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat motivasi
belajar siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012-2013 dan
mengidentifikasi butir-butir instumen motivasi belajar yang masih rendah pada
diri para siswa SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 yang
berdampak implikatif terhadap pemilihan topik-topik program bimbingan belajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMP Negeri 32 Sendawar, Kutai
Barat Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 120 siswa. Instrumen penelitian
ini adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini memiliki 45
butir pernyataan yang mengungkapkan empat aspek motivasi belajar, yaitu
dorongan mencapai sesuatu, komitmen, inisiatif dan optimis. Teknik analisis data
menggunakan analisis statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui
tabel, perhitungan mean, standar deviasi serta pengkategorisasian. Motivasi

belajar siswa dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi,
cukup tinggi, rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa-siswi SMP
Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013 cukup tinggi (72,5%). Menurut hasil
analisis capaian skor-skor butir instrument penelitian terdapat 4 butir motivasi
belajar yang berada pada kategori rendah dan 7 butir motivasi belajar yang berada
pada kategori sangat rendah.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE LEARNING MOTIVATION LEVEL OF STUDENTS FROM
DAYAK BENUAQ

(A Descriptive Study on the Students at SMP 32 Sendawar, Kutai Barat
in 2012/2013 Academic Year)

Imran Gregorius
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
The aim of this research is to describe the students’ learning motivation
level at SMP 32 Sendawar in 2012/2013 academic year and to identify the
instrument items of learning motivation which are categorized as low on the
students at SMP 32 Sendawar in 2012/2013 academic year. This will result
implicatively to determine the topics of learning guidance program.
The type of this research is descriptive analysis with survey method. The
research population is from all students at SMP 32 Sendawar, Kutai Barat in
2012/2013 academic year which consists of 120 students. The instrument of this
research is a questionnaire made by the researcher himself. The questionnaire
consists of 45 statements describing four learning motivation aspects, namely
motivation to achieve something, commitment, initiative, and optimism. The
technique of data analysis is using table, mean calculation, deviation standards as
well as categorization. The students’ learning motivation is categorized into 5
categories, namely very high, high, fairly high, low, and very low.

The result of the research shows that students’ learning motivation at SMP
32 Sendawar in 2012/2013 academic year is fairly high (72.5%). According to the
score analysis in the result, there are 4 learning motivation elements that are
categorized low and 7 learning motivation elements which are categorized very
low.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sangat luar biasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus
Kristus yang telah memberikan segalanya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul tingkat motivasi belajar pada
siswa etnis dayak benuaq (study deskriftif pada siswa SMP Negeri 32 Sendawar

Kutai Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Penyusunan skripsi TINGKAT MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA ETNIS
DAYAK BENUAQ (Studi Deskriftif pada Siswa SMP 32 Sendawar Kutai
Barat Tahun Ajaran 2012/2013) ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Dalam masa studi
dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu
dan memberi kelancaran dalam penulisan skripsi sekaligus sebagai dosen
pembimbing yang dengan penuh pengertian, kesabaran, keceriaan, dan
ketulusan hati memberikan bimbingan, waktu, tenaga, pikiran, saran, dan
semangat kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
2. Seluruh keluarga besar SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat
Provinsi Kalimantan Timur yang telah bersedia memberikan ijin tempat
untuk melaksanakan penelitian ini.
3. Kedua orang tua saya Bapak Merang dan Ibu Teresia Seneq serta saudarasaudara ku Dion, Arman ngudau, Yuliana Fransiska Ima, Hadi
Christianus, dan Feronika, yang telah menjadi semangat saya dalam

menyelesaikan skripsi, terimakasih untuk dukungan berupa materi, doa
dan penghiburan selama penyusunan skripsi.
4. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan
beasiswa kepada penulis.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Rumusan Masalah ..................................................................

4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................

5

D. Manfaat Penelitian .................................................................

5

E. Definisi Operasional ..............................................................

7

BAB II KAJIAN TEORI ..........................................................................

8

A. Hakikat Motivasi Belajar.........................................................

8

1. Definisi Motivasi ..............................................................

8

2. Teori Motivasi ..................................................................

9

3. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 11

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar ............................... 13
5. Ciri-Ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar ............... 15
6. Jenis-Jenis Motivasi Belajar ............................................. 16
7. Fungsi Motivasi Belajar ................................................... 21
8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........ 22
9. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar ............................ 24
10. Faktor yang Menyebabkan Menurunnya Motivasi Belajar
Siswa ............................................................................... 27
B. Hakikat Bimbingan Belajar .................................................... 28
1. Definisi Bimbingan Belajar ............................................... 28
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Belajar ............................... 30
3. Topik-Topik Bimbingan Belajar ........................................ 32
C. Gambaran Pendidikan Di Masyarakat Kutai Barat .................. 32
1. Kutai Barat Secara Umum ................................................ 32
2. Ciri Khas Kutai Barat ....................................................... 33
3. Sarana dan Prasarana ........................................................ 33
4. Kebiasaan Belajar Siswa .................................................. 34
5. Lingkungan Sekitar .......................................................... 35
6. Lingkungan Keluarga ....................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 36
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 36
B. Subjek Penelitian ................................................................... 36
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............... 38
D. Pengujian Instrumen Penelitian .............................................. 38
E. Teknik Analisis Data .............................................................. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 47
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 47
B. Pembahasan ........................................................................... 52
C. Dampak Implikatif Hasil Penelitian ........................................ 56

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 60
A. Kesimpulan ............................................................................ 60
B. Saran ...................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62
LAMPIRAN ................................................................................................ 64

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................... 38
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .................................................... 40
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar ............................. 41
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 42
Tabel 5 Kisi-Kisi Koesioner Motivasi Belajar Setelah Uji
Coba ............................................................................................. 43
Tabel 6 Kategori Motivasi Belajar ............................................................. 44
Tabel 7 Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 32 Sendawar ...... 45
Tabel 8 Penggolongan Motivasi Belajar Berdasarkan PAP I ...................... 46
Tabel 9 Penggolongan Motivasi Belajar Siswa SMPN 32 Sendawar
Tahun Ajaran 2012/2013 ............................................................... 48
Tabel 10 Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar ........................... 49
Tabel 11 Item-Item Motivasi Belajar Siswa SMP N 32 Sendawar Tahun
Ajaran 2012/2013 yang Berkategori Rendah dan Sangat Rendah .. 51
Tabel 12 usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar ........................................................................... 57

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Hierarki Kebutuhan Maslow ...................................................... 10
Gambar 2 Grafik Motivasi Belajar Siswa ................................................... 49
Gambar 3 Grafik Komposisi Capaian Skor Butir Motivasi Belajar .............. 50

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Satuan Pelayanan Bimbingan ............................................ 65

Lampiran 2

Kuesioner ......................................................................... 87

Lampiran 3

Hasil Ujicoba Kuesioner .................................................... 91

Lampiran 4

Surat Ijin Penelitian .......................................................... 94

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan diuraikan beberapa hal yang berhubungan
dengan latar belakang masalah, rumusan masalah yang menjadi dasar
untuk mencari jawaban terhadap permasalahan penelitian, kemudian
tujuan dilaksanakan penelitian, terakhir manfaat dan definisi operasional
penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Motivasi sangat erat hubungannya dengan belajar, tanpa motivasi
siswa tidak akan dapat belajar dengan baik. Motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman,
2008:75).
Motivasi belajar siswa merupakan faktor yang paling menentukan
dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Siswa belajar dengan
penuh perhatian agar mendapat nilai ujian yang baik. Dengan motivasi,
siswa dapat menguasai bahan mata pelajara dengan baik. Idealnya, siswa
bersekolah dengan tujuan agar menguasai bidang ilmu pengetahuan yang

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

ia pelajari. Sehingga dalam mempelajari setiap bahan mata pelajaran
tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan, bukan hanya untuk sekedar
lulus meski dengan nilai yang sangat baik sekalipun.

Siswa dapat

dimotivasi untuk mengerahkan segala tenaga yang dibutuhkan untuk
belajar, antara lain dengan motivasi dari dalam diri dan motivasi dari luar
diri (Djiwandono, 2002:356). Dari dalam diri mahasiswa seperti adanya
kebutuhan mengenai mata pelajaran tersebut sehingga ia terdorong untuk
belajar lebih giat lagi. Dari dirinya juga sudah ditanamkan tekad bahwa ia
harus menyelesaikan sekolahnya tepat waktu. Dari luar dirinya seperti
lingkungan yang mendukung perkembangan, guru yang mengajar, teman,
orang tua dan lain-lain.
Dengan motivasi belajar siswa yang tinggi, maka ia dapat
mengetahui prestasi belajar dari dirinya yang dinyatakan dalam nilai, baik
hasil ujian tengah semester maupun akhir semester. Prestasi belajar
diperoleh melalui proses belajar mengajar, dimana siswa mendapat
informasi melalui materi yang diajarkan guru, buku-buku penunjang dan
informasi lainnya
Tanpa

motivasi

belajar,

siswa

tidak

bersemangat

dalam

menyelesaikan sekolah tepat waktu, mendapat nilai pas-pasan bahkan
kurang baik. Siswa tidak memiliki minat yang lebih mengenai materi yang
telah diperoleh.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
beberap orang tua wali murid (khususnya di sekitar SMP N 32 Sendawar),
menunjukkan bahwa anak-anak mereka akan belajar dengan rajin hanya
pada saat akan menghadapi ujian atau ulangan umum. Keadaan yang
demikian menggambarkan bahwa motivasi belajar siswa etnis Dayak
Benuaq masih rendah. Kondisi ini didukung oleh keadaan penduduk di
daerah tersebut, dimana sebagian besar adalah petani karet. Anak-anak
mereka juga sudah terbiasa membantu orangtua untuk menambah
penghasilan keluarga. Mulai dari anak-anak yang usia sepuluh tahun sudah
dapat memperoleh penghasilan sendiri (mendapatkan uang) sampai
dengan orang dewasa. Keadaan inilah yang menjadi penyebab anak-anak
usia sekolah menjadi malas sekolah, mereka beranggapan bahwa dari pada
saya harus sekolah lebih baik saya mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan saya. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab motivasi
belajar siswa rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang tua siswa
ketika menerima raport putra-putrinya diperoleh gambaran bahwa hasil
ujian kurang memuaskan, hal ini terlihat dari hasil raport yang pas-pasan
yang telah dikemukakan oleh orang tua dari beberapa siswa yang di
wawancara.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Berdasarkan hasil wawancara peneliti, peneliti mengamati bahwa
motivasi siswa SMP Negeri 32 sendawar rendah. Ini dapat dilihat dari
hasil perolehan nilai dari setiap akhir semester. Pada kenyataannya ada
kecenderungan bahwa siswa kurang melakukan belajar secara mandiri
karena siswa kurang sadar akan tugas dan kewajibannya.
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 32 Sendawar Kutai Barat,
Kalimantan Timur. Sekolah ini dipilih karena dari hasil wawancara dan
observasi peneliti, ditemukan bahwa sebagian besar siswa di SMP Negeri
32 Sendawar memiliki nilai akademik yang rendah Peneliti ingin
mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar yang dimiliki siswa SMP
Negeri 32 Sendawar.

B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini secara spesifik masalah-masalah yang ingin
dipecahkan adalah sebagai berikut :
1.

Seberapa tinggi tingkat motivasi belajar siswa etnis Dayak Benuaq
pada SMP Negeri 32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013?

2.

Butir-butir pengukur motivasi belajar manakah yang terindikasi
rendah untuk diusulkan sebagai topik-topik bimbingan belajar yang
implikatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Negeri
32 Sendawar tahun ajaran 2012/2013?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tingkat motivasi belajar siswa SMP Negeri 32
Sendawar tahun ajaran 2012-2013.
2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran motivasi belajar yang skor
capaiannya masih rendah pada diri para siswa SMP Negeri 32
Sendawar tahun ajaran 2012/2013 yang berdampak implikatif
terhadap pemilihan topik-topik program bimbingan belajar

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca
khususnya

mahasiswa

Bimbingan

dan

Konseling

untuk

mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang dimiliki
menyangkut teori-teori tentang motivasi belajar siswa sebagai
bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Praktis
a.

Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program
Bimbingan Konseling, khususnya dalam rangka meningkatkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

motivasi

belajar

siswa

agar

siswa

semakin

6

mampu

meningkatkan motivasi dalam belajar.
b. Bagi Siswa
Siswa semakin sadar untuk berefleksi sampai sejauh
mana tingkat motivasi belajar siswa dan dapat memperoleh
bantuan-bantuan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengentahuan peneliti
dalam hal tingkat
memperkaya

motivasi belajar siswa SMP dan

pengentahuan

penelitian

dalam

bidang

bimbingan dan konseling sebagai modal sebagai seorang
konselor sekolah.

E. Definisi Operasional
1. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

2. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 32 Sendawar
tahun ajaran 2012/2013.
3. SMP Negeri 32 Sendawar adalah salah satu SMP Negeri yang
berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
4. Topik bimbingan adalah tema/pokok bimbingan yang akan dibahas
atau disajikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

Bab ini memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan landasan teori
antara lain pengertian motivasi belajar, bimbingan, remaja kutai barat.

A.

Hakikat Motivasi Belajar

1. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere

yang berati menggerakkan.

Banyak orang menyebut ”motif”, diartikan sebagai daya upaya untuk mendorong
seseorang dalam melakukan sesuatu (Sardiman, 2011). Menurut Santrock (2007),
motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Hal
ini berarti perilaku yang mempunyai motivasi adalah perilaku yang penuh
semangat, dan terarah.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan
energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut,
terdapat tiga elemen penting, yaitu:
a. Motivasi itu mengawali terbentuknya perubahan energi pada diri individu.
b.Motivasi ditandai dengan munculnya rasa (feeling), afeksi seseorang.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Dari ketiga elemen tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi akan
menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri manusia, sehingga menimbulkan

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

perasaan dan juga emosi, yang kemudian mendorongnya untuk bertindak karena
adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan (Sardiman, 2011).

2. Teori Motivasi
Teori motivasi lahir dari kalangan para psikolog. Menurut ahli jiwa,
dijelaskan bahwa dalam motivasi terdapat suatu hierarki atau tingkatan-tingkatan,
yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang
sesuai dengan soal kebutuhan, yaitu teori yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow (Sardiman, 2011):
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat dan
sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan, yaitu rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih; kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat
atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yaitu mengembangkan bakat
dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan
pribadi.
Sesuai kebutuhan-kebutuhan di atas, Maslow menciptakan piramida hierarki
kebutuhan seperti gambar di bawah ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Under
Standing and
knowledge (6)
Self actualization (5)
Self esteem (4)
Love and belonging (3)
Safety (2)
Physiological (1)
(Sumber: Sardiman, 2011)

Gambar 1
Hierarki Kebutuhan Maslow

Gambar di atas menunjukkan tingkatan-tingkatan dari kebutuhan manusia
mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas. Kebutuhan yang ada di
tingkat atas hanya akan terpenuhi apabila kebutuhan yang di bawahnya telah
terpenuhi.
Selain teori motivasi di atas, terdapat teori-teori lain yang berkaitan dengan
motivasi, yaitu (Sardiman, 2011):
a. Teori insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri individu diasumsikan seperti tingkah
binatang,

yakni berkaitan dengan

insting

atau

pembawaan.

Dalam

memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari.
Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

b. Teori fisiologis
Teori ini disebut juga behavior theories. Teori ini menjelaskan bahwa semua
tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan
organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik atau kebutuhan primer.
c. Teori psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur
kejiwaan yang ada dalam diri manusia, yaitu id dan ego. Tokoh dari teori ini
adalah Sigmund.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori motivasi terdiri
atas teori kebutuhan Abraham Maslow, teori insting, teori fisiologis dan teori
psikoanalitik. Dalam penelitian ini teori motivasi yang digunakan adalah teori
kebutuhan Abraham Maslow.

3.

Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Winkel (1995) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar, dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Menurut
Sardiman (2011), motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Sedangkan menurut Prayitno (1989) motivasi dalam belajar tidak hanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

merupakan suatu energi yang menggerakan siswa untuk belajar, tetapi juga suatu
yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan sesuatu yang mampu mendorong siswa untuk belajar baik itu dari
dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dengan adanya motivasi belajar,
siswa akan merasa bersemangat untuk belajar yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar siswa diperoleh siswa tergantung dari usaha belajar yang
telah dilakukan oleh siswa yang bersangkutan. Prestasi yang diperoleh siswa
mencerminkan sejauh mana siswa tersebut memahami meteri-materi yang
diberikan guru di dalam kelas, dan maupun menjawab soal-soal dari materi yang
telah dipahaminya itu dalam sebuah tes/ulangan yang diberikan pada siswa
tersebut. Dalam menerima materi ada perbedaan reaksi siswa yang satu dengan
yang lain. Ada yang menerima materi pelajaran dengan perasaan senang ada juga
yang menerima materi dengan terpaksa, malas, bahkan ada juga yang tidak
tertarik, dan bahkan ada juga siswa menerima dengan perasaan takut.
Terjadi perbedaan reaksi dalam belajar itu dikarenakan adanya perbadaan
motivasi dalam belajar dari setiap siswa. Menurut Prayitno (1989) motivasi dalam
belajar tidak saja merupakan suatu energi penggerak untuk belajar, tetapi juga
sebagai sesuat yang mengarahkan aktivitas siswa pada tujuan belajar. Dalam hal
ini tujuan belajar adalah perolehan prestasi dengan baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Menurut Djamarah (2000) dalam proses belajar motivasi sangat dibutuhkan,
sebab seorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin
melakuakan aktivias belajar.

4. Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar
Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang baik, memiliki aspek-aspek
sebagai berikut (Chemis dan Goleman, 2001 dalam Sardiman, 2011):
a. Dorongan mencapai sesuatu
Suatu kondisi yang mana individu berjuang terhadap sesuatu untuk
meningkatkan dan memenuhi standar atau kriteria yang ingin dicapai dalam
belajar.
b. Komitmen
Salah satu aspek yang cukup penting dalam proses belajar adalah adanya
komitmen di kelas. Siswa yang mempunyai komitmen dalam belajar,
mengerjakan

tugas

pribadi

dan

kelompoknya

tentunya

mampu

menyeimbangkan tugas yang harus didahulukan terlebih dahulu. Siswa yang
memiliki komitmen juga merupakan siswa yang merasa bahwa ia memiliki
tugas dan kewajiban sebagai seorang siswa, yaitu harus belajar. Selain itu,
dengan kelompoknya siswa juga memiliki komitmen untuk mengerjakan
tugas secara bersama-sama.
c. Inisiatif
Kesiapan untuk bertindak atau melakukan sesuatu atas peluang atau
kesempatan yang ada. Inisiatif merupakan salah satu proses siswa yang dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

dilihat kemampuannya, apabila siswa memiliki pemikiran dari dalam diri
untuk melakukan tugas dengan disuruh orang tua atau siswa sudah memiliki
pemahaman untuk menyelesaikan tugas pekerjaan rumah tanpa di suruh orang
tua. Siswa yang memiliki inisiatif, merupakan siswa yang sudah mempunyai
pemikiran dan pemahaman sendiri dan melakukan sesuatu berdasarkan
kesempatan yang ada. Ketika siswa menyelesaikan tugas belajar untuk ujian,
maka siswa memiliki kesempatan untuk memperluas pengetahuan serta dapat
menyelesaikan hal lain yang lebih bermanfaat lagi.
d. Optimis
Suatu sikap yang gigih dalam mengejar tujuan tanpa perduli adanya
kegagalan dan kemunduran. Siswa yang memiliki sikap optimis, tidak akan
menyerah ketika belajar ulangan, meskipun mendapat nilai yang jelek, tetapi
siswa yang memiliki rasa optimis tentunya akan terus belajar giat untuk
mendapat nilai yang lebih baik. Optimis merupakan sikap yang seharusnya
dimiliki oleh setiap siswa, agar siswa belajar bahwa kegagalan dalam belajar
bukanlah suatu akhir belajar dan bukan berarti siswa itu merupakan siswa
yang bodoh.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi motivasi
belajar terdiri atas aspek dorongan mencapai sesuatu, adanya komitmen, inisiatif
dan selalu optimis.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

5. Ciri-Ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar
Seseorang yang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada
dirinya. Menurut Supriyadi (2005), siswa yang memiliki motivasi belajar
memiliki ciri-ciri berikut ini.
a. Memperhatikan materi pelajaran
b. Ketekunan dalam belajar
c. Ketertarikan dalam belajar
d. Keseringan belajar
e. Komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah
f. Semangat dalam belajar
g. Kehadiran siswa di sekolah
Menurut Sardiman (2011), ciri-ciri orang yang mempunyai motivasi
adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang memecahkan masalah soal-soal
Adapun orang-orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Uno
(2008) antara lain:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri siswa
yang memiliki motivasi belajar antara lain adalah adanya keinginan untuk
berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, komitmennya dalam
memenuhi tugas-tugas sekolah, tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya,
lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, senang
memecahkan masalah soal-soal, semangat dalam belajar, kehadiran di sekolah,
dan ulet menghadapi kesulitan.

6. Jenis-jenis Motivasi dalam Belajar
Dalam proses belajar siswa, ada dua jenis motivasi belajar, yaitu motivasi
yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang disebut motivasi intrinsik dan motivasi
yang berasal dari luar diri siswa yang disebut motivasi ekstrinsik.
a. Motivasi belajar intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 2011).
Motivasi yang segala sesuatunya berasal dari diri tanpa ada pengaruh dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

luar. Misalnya, dari diri siswa senang membaca, menulis, dan lain-lain tanpa
ada paksaan dari orang lain.
Bila seeorang telah memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia
secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi
dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar motivasi instrinsik sangat
diperlukan, terutama pada saat belajar sendiri. Seseorang yang memiliki
motivasi instrinsik selalu ingin maju dalam belajarnya. Keinginan itu
dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa semua mata pelajaran yang
dipelajari sekarang akan berguna masa mendatang (Djamarah, 2000).
Dalam proses belajar, siswa yang bermotivasi secara instrinsik dapat
dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.
Hal tersebut dikarenakan siswa ingin mencapai tujuan belajar yang
sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah menguasai apa yang
sedang dipelajari dan memperoleh prestasi belajar yag baik bukan untuk
mendapat pujian dari guru atau orang tua.
Menurut Djamarah (2000) siswa yang memiliki motivasi instrisik
cendrung akan menjadi orang yang terdidik. Memiliki pengentahuan, yang
cendrung memilikin keahlian tertentu.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa, yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

b. Motivasi Ekstrisik
Motivasi ekstrisik merupakan kebalikan dari motivasi instrinsik.
Menurut Sardiman (2011), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang motifmotifnya aktif, dan berfungsi karena ada rangsangan dari luar.
Menurut Djamarah (2000) motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila
siswa mendapatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor belajar situasi
belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal
yang dipelajarinya, misalnya untuk mendapat nilai tinggi, mendapat gelar,
untuk kehormatan, dan sebagainya.
Menurut Santrock (2007), motivasi ekstrinsik yaitu melakukan sesuatu
untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi
ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan
hukuman. Misalnya, siswa belajar keras dalam menghadapi ujian untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berfungsi sebagai penggerak,
penggerak dalam wujud suatu perbuatan. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena
adanya motivasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat meraih hasil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

prestasi yang baik. Motivasi seorang siswa akan menentukan tingkat
pencapaian prestasinya.
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, dibagi menjadi dua, yaitu
(Sardiman, 2011):
a. Motif-motif bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada
tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, minum, bekerja,
beristirahat. Motif-motif tersebut sering disebut motif-motif yang disyaratkan
secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari
Motif-motif yang dipelajari yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari
oleh seseorang. Misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan, mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif tersebut
sering disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Hal ini
disebabkan karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama
manusia lainnya, yang akhirnya membentuk motivasi.
Frandsen (Sardiman, 2011) menyebutkan bahwa jenis-jenis motif terdiri atas:
a. Cognitive motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yaitu menyangkut kepuasan
individual yang berada dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan
produk mental. Jenis motif ini sangat penting dalam kegiatan belajar di
sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

b. Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Kebutuhan individu
itu tidak hanya tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga
mampu membuat suatu kejadian. Oleh karena itu diperlukan kreativitas, dan
imajinasi. Dengan demikian, seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi
diri.
c. Self-enhancement
Dengan aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang yang menjadi salah satu keinginan bagi setiap
individu. Dalam kegiatan belajar, dapat diciptakan suasana kompetensi yang
sehat bagi siswa untuk mencapai prestasi.
Woodworth dan Marquis (Sardiman, 2011) membagi jenis motivasi menjadi
tiga jenis, yaitu:
a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum, makan,
bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
b. Motif-motif darurat. Misalnya dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu, yang disebabkan karena
rangsangan dari luar.
c. Motif-motif objektif, menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat, yang muncul karena dorongan
untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
Berdasarkan uraian di atas, motivasi belajar terbagi menjadi motivasi
intrinsic, motivasi ekstrinsik, motivasi bawaan, motivasi yang dipelajari, cognitive

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

motives, self-expression, self-enhancement, motif atau kebutuhan organis, motifmotif darurat dan motif-motif objektif.

7. Fungsi Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat
menjadikan seseorang mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Menurut
Sardiman (2011), fungsi motivasi antara lain:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan mana yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Lebih lanjut Sardiman (2011) menyebutkan bahwa masih ada fungsi-fungsi
lain, yaitu pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu
usaha karena adanya motivasi. Dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar
akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seorang siswa yang belajar
dengan tekun akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
belajar seorang siswa sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Menurut Uno (2008), fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk melakukan suatu aktivitas yang didasarkan atas
pemenuhan kebutuhan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

b. Menentukan arah tujuan yang hendak dicapai
c. Menentukan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi
dalam belajar adalah untuk mendorong, menggerakkan dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan peserta didik dalam belajar sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Demiyati dan Mudjiono (1990) mengatakan bahwa yang mempengauhi
motivasi belajar antara lain:
a. Cita-cita dan Aspirasi Siswa
Setiap manusia mempunyai cita-cita dalam hidupnya, termasuk siswa. Citacita dan aspirasi senantiasa ia kejar dan perjuangkan bahkan tidak jarang ada
rintangan yang ditemuinya dalam mengejar cita-cita itu siswa akan berusaha
semaksimal mungkin. Dengan adanya cita-cita siswa dapat memperkuat
motivasi belajarnya.
b. Kemampuan Siswa
Keinginan siswa perlu diiringi dengan kemampuan dan kecakapan untuk
mencapainya. Keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang baik misalnya,
perlu diiringi dengan usaha yang diperlukan dalam memperoleh nilai yang
baik, entah itu dengan cara mencatat yang perlu atau mengerjakan tugas yang
diberikan, mendengarkan penjelasan dengan saksama. Dengan di dukung oleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

kecakapan dan kemampuan maka keinginan siswa untuk mendapat nilai yang
baik akan tercapai.
c. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi rohani dan jasmani mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Seseorang yang sedang sakit, lapar, atau sedih akan
mengganggu kegiatan belajar. Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan
senang/gembira akan mudah memusatkan perhatian dalam belajar. Dengan
demikian keadaan jasmaniah dan rohaniah mempengaruhi motivasi belajar.
d. Kondisi Lingkungan Belajar
Lingkungan balajar meliput lingkunan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik antara lain, lingkungan tempat belajar, fasilitas belajar, dan
suasana balajar. Sedangkan lingkungan sosial antara lain, hubungan dengan
teman dikelas, teman sebaya, dengan rekan guru dan sebagainya.
e. Unsur-unsur Dinamis Belajar
Siswa tinggal di lingkunan yang berbeda-beda, misalnya lingkungan tempat
tinggal, lingkungan tempat bermain, dan lingkungan disekitar. Dari lingkunga
siswa dapat meningkatkan motivasi belajar misalnya, siswa mengagumi
seorang dokter, maka siswa akan belajar dengan tekun supaya bisa menjadi
dokter juga.
f. Upaya Guru dalam Membantu Siswa
Guru adalah seorang pendidik ysng profesional, ia bergaul setiap hari dengan
siswa. Sebagai seorang yang professional, sudah tugasnya supaya siswa dapat
dengan mudah belajar di kelas serta mendapat prestasi yang baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita dan aspirasi siswa, kemampuan
siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis belajar, dan
usaha guru dalam membantu siswa.

9. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar
Menurut Djamarah (2000) ada beberapa bentuk motivasi secara ekstrinsik
yag dimanfaatkan dalam menggairahkan siswa dalam belajar di kelas, antara lain:
a. Memberi angka
Angka dimaksudkan sebagai simbol, atau nilai dari hasil aktivitas siswa.
Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberi rangsangan pada siswa
untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasinya di masa
mendatang.
b. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan
atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan biasanya hadiah dijadikan
alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak yang berprestasi, rangking
satu, dua dan tiga dari siswa yang lainya. Pemberian hadiah ini juga
mendorong siswa lainnya untuk berusaha lebih baik lagi dan berupaya untuk
memperbaiki nilai yang dimilikinya.
c. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan. Dalam kelas persaingan dapat dijadikan alat
motivasi, untuk mendorong anak untuk bergairah dalam belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

d. Ego-innvolvement
Seorang yang berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
dengan baik dapat menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik
adalah simbol kebanggaan dan harga diri. Begitu pula siswa sebagai subyek,
siswa akan belajar dengan keras karena harga dirinya.
e. Memberi Ulangan
Ulangan dapat dijadikan alat motivasi, siswa biasanya akan mempersiapkan
diri dengan belajar dari jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Dengan
diadakan

maka

siswa

secara

tidak

langsung

akan

belajar

untuk

mempersiapkan ulangan itu agar memperoleh nilai yang baik.
f. Mengetahui Hasil
Mengentahui hasil biasanya dijadikan alat motivasi. Dengan mengentahui
hasil, siswa terdorong untuk belajar lebih giat. Apabila hasil belajar itu
mengalami kemajuan, siswa berusaha mempertahankan bahkan meningkatkan
intensitas belajarnya guna mendapat prestasi belajar yang lebih baik
dikemudian hari.
g. Pujian
Pujian yang diberikan pada waktu yang tepat dapat dijadikan alat motivasi.
Pujian adalah bentuk reinforcement positif dan sekaligus merupakan motivasi
yang baik. Dengan diberi pujian siswa akan lebih bergairah mengerjakan
tugas yang diberikan padanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

h. Hukuman
Meskipun hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kesengajaan tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah pasti hasil akan lebih baik daripada siswa yang
tidak berhasrat untuk belajar.
j. Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap untuk mempertahankan dan
mengenang beberapa aktivitas. Seseorang berminat terhadap suatu aktivitas
akan memperhatikan aktivitas tersebut secara konsisten dengan rasa senang.
Siswa yang berminat terhadap sesuatu cendrung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati. Minat dapat dibangkitkan
dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k. Tujuan yang Diakui
Rumusan tutuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

27

dicapai akan menguntungkan siswa sehingga menimbulkan gairah untuk
belajar terus.
Menurut Rohani dan Ahmadi (2007), motivasi pada siswa dapat tumbuh
melalui beberapa cara, yaitu:
a. Mengajar yang bervariasi
b. Mengadakan pengulangan informasi
c. Memberikan stimulus baru, misalnya dengan memberikan pertanyaanpertanyaan kepada siswa
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan belajaranya.
e. Menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa, seperti
gambar, foto, video dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ssiwa dapat
ditumbuhkan melalui bentuk-bentuk mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat
memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan dan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa
juga dapat meningkatkan semangat siswa untuk lebih giat dalam belajar, sehingga
tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.
10. Faktor yang Menyebabkan Menurunnya Motivasi Belajar Siswa
Pada saat ini di sekolah-sekolah banyak dijumpai bahwa motivasi belajar
siswa menurun. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang muncul, seperti
berkurangnya perhatian siswa saat pelajaran di kelas, kelalaian mengerjakan tugas
(PR), rendahnya persiapan saat ulangan/ujian, adanya pandangan asal lulus, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

sebagainya. Menurut Winkel (1995), faktor yang mendasari adanya gejala tersebut
antara lain:
a. Kehidupan di luar sekolah menawarkan berbagai bentuk rekreasi yang dapat
membuat orang merasa puas, meskipun rasa puas itu tidak bertahan lama.
b. Pengaruh dari teman yang tidak menghargai prestasi tinggi dalam belajar di
sekolah dan di bidang lain.
c. Kekaburan mengenai cita-cita kehidupan sesudah tamat sekolah.
d. Keadaan keluarga yang kurang menguntungkan, karena sejak kecil anak
kurang di tantang untuk memberikan prestasi yang patut dibanggakan atas
dasar usaha sendiri.
e. Sikap keritis orang muda terhadap masyarakat, sehingga mereka meragukan
kegunaan dari belajar di sekolah.

B. Hakikat Bimbingan Belajar
1. Definisi Bimbingan Belajar
Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk bimbingan, pengajaran, dan
latihan. Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan
secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan
nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik.
Bimbingan juga mempunyai arti khusus, yaitu sebagai suatu upaya atau program
membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan
melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

29

Istilah “bimbin

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI QUANTUM LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Kasus Siswa SMP Alternatif Qoryah Thoyyibah dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tahun 2005 ).

0 0 5

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA SMP Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Strategi Student Facilitator And Explaining Pada Siswa SMP Negeri 2 Geyer Tahun Ajaran 2011/2012 (

0 2 16

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA: Studi Deskripsif Terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Ajaran 2012-2013.

0 0 44

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase-fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

0 0 135

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

0 1 133

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SMP DALAM PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKADITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas VIII-H SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 20122013)

0 0 15

LOCAL WISDOM DAN PERILAKU EKOLOGIS MASYARAKAT DAYAK BENUAQ

0 0 7

Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi gaya melalui metode demonstrasi dan eksperimen siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur - USD Repository

0 0 200