Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi gaya melalui metode demonstrasi dan eksperimen siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur - USD Repository

  

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI

GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN

SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP NEGERI 32 SENDAWAR

KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Angela Ignatia

  

NIM : 071424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012

  

ABSTRAK

  Angela Ignatia (2012). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada

  

Materi Gaya Melalui Metode Demonstrasi Dan Eksperimen Siswa Kelas VIII

Semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur .

  Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2012).

  Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai konsep gaya sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen; (2) untuk mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai konsep gaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen; (3) untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang gaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen.

  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-kualitatif. Subyeknya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Tahun Pelajaran 2011/2012. Instrumen penelitian kuantitatif yang digunakan yaitu pre test, post test, dan kuesioner sedangkan penelitian kualitatif adalah pembahasan hasil pre test, post test, dan kuesioner yang ingin mengungkapkan pemahaman siswa dan sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan metode demonstrasi dan eksperimen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t statistik.

  Hasil Penelitian ditemukan bahwa (1) sebelum proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen pemahaman awal siswa sangat rendah: (2) setelah proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen pemahaman akhir siswa mengalami peningkatan; (3) sikap siswa sangat positif mengenai metode demonstrasi dan eksperimen dan siswa sangat menyukai metode tersebut.

  Berarti pembelajaran fisika tentang gaya menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa.

  

ABSTRACT

Angela Ignatia (2012).

  The Effort to Improve Students’ Understanding of

Energy through Demonstration and Experimentation Methods in Eighth Graders

of Second Semester of SMP Negeri 32 Sendawar of Kutai Barat District of East

Kalimantan. The Study Program of Physics Teacher Training, the Department of

  Mathematics and Science, the Faculty of Teacher Training and Pedagogical Sciences, Sanata Dharma University, Yogyakarta (2012).

  The study aimed at: (1) finding out students’ initial understanding of energy concept before learning with demonstration and experimentation methods; (2) finding out students’ final understanding of energy concept after learning with demonstration and experimentation methods; and (3) finding out the improvement of students’ understanding of energy concept after learning with demonstration and experimentation methods.

  It was a quntitative-qualitative study. Its subjects were eighth graders of

  

SMP Negeri 32 Sendawar of the academic year 2011/2012. It used the

  quantitative study instruments such as pre-test, post-test, and questionnaire, while the qualitative instrument was the discussion of the results of the pre-test, the post-test, and the questionnaire to uncover students’ understanding of and attitude toward physics learning with demonstration and experimentation method. The data was analyzed using statistic t-test.

  The results of the study showed that (1) before the learning process with demonstration and experimentation methods the students’ initial understanding was very low; (2) after the learning process with the demonstration and experimentation methods the students’ understanding improved significantly; (3) the students’ attitude toward the demonstration and experimentation methods was positive and they liked the methods very much.

  It was concluded that the physics learning of energy with the demonstration and experimentation methods could improve the s tudents’ understanding.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Gaya Melalui Metode Demonstrasi Dan Eksperimen Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri

  32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur” yang disusun guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, saran, dan nasehat dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1.

  Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan yang membangun dalam penyusunan skripsi.

  2. Seluruh dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan serta seluruh karyawan JP.MIPA yang telah memfasilitasi selama proses masa studi di Universitas Sanata Dharma.

  3. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberikan beasiswa kepada penulis.

  4. Keluarga besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Kutai Barat (IPMDKB) Yogyakarta, sebagai wadah untuk mengembangkan diri di luar tempat akademik.

  5. Jeragan, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP Negeri 32 Sendawar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam pemgambilan data untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

  6. Misran Hasudungan, S.Si., selaku guru pengampu mata pelajaran IPA SMP Negeri 32 Sendawar yang telah memberikan gambaran kondisi siswa di kelas demi menunjang proses penelitian.

  7. Alentinus, selaku wali kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar yang telah membantu memberikan data siswa.

  8. Para guru dan staf karyawan SMP Negeri 32 Sendawar yang telah bersedia membantu penulis selama pelaksanaan kegiatan penelitian.

  9. Seluruh Siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar yang telah berpartisipasi dalam memperlancar proses penelitian.

  10. Kedua orangtua saya Papi dan Mami tercinta yang telah memberikan dukungan doa, dukungan moral, dukungan material, dan membantu meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian. Serta adikku Yogi tercinta telah membantu dalam membuat alat dan bahan untuk penelitian.

  11. Pacar saya tercinta “Yakobus Kristian” untuk tempat curhat keluh kesahku dan selalu memberi semangat dalam segala hal, serta keluarga besar saya atas dukungan doanya selama penulisan skripsi ini.

  12. Teman-teman: Robert, Wawan, Enita, Nuning, dan seluruh teman-teman Pendidikan Fisika yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih hari-hari bersama, dukungannya, dan bantuannya.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala petunjuk, kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat menunjang pengembangan dan perbaikan penulisan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga skirpsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 14 Juni 2012 Penulis

  Angela Ignatia

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL

  …….………….…………………….……..……….…… i HALAMAN PERSETUJUAN

  PEMBIMBING ..……………………...…...... ii HALAMAN PENGESAHAN

  …….……………..………..………….………. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ..……………………...…...... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  ...……………………..……....…….. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vi ABSTRAK

  ………………………………………….………..……..……....... vii ABSTRACT

  …………………………………..……………...………….….... viii KATA PENGANTAR

  …………………………….……………….……….... ix DAFTAR ISI

  ………………….……………………...…………..….……….. xii DAFTAR GAMBAR ………………………………….................................... xv DAFTAR TABEL ………………………………………………..….……….. xvi DAFTAR LAMPIRAN ………………………………...………....….………. xviii

  BAB I PENDAHULUAN ………………………...…...……..………….…... 1 A.

  Latar Belakang Masalah ..………………………….…………….….... 1 B. Identifikasi Masalah ..…………….…………….……………....…...... 4 C. Batasan Masalah ..………………………….………………................. 4 D.

  Rumusan Masalah ................................................................................. 4 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

  BAB II. DASAR TEORI A. Fisika atau Sains...................................................................................... 7 B. Belajar ..................................................................................................... 8 C. Pemahaman Konsep ............................................................................... 9 D. Metode Demonstrasi dan Eksperimen .................................................... 11 1. Pengertian Demonstrasi ................................................................... 12 2. Pengertian Eksperimen .................................................................... 12 E. Gaya ....................................................................................................... 14 1. Pengertian Gaya ............................................................................... 14 2. Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh .................................................. 14 3. Mengukur Gaya ................................................................................ 14 4. Resultan Gaya ................................................................................... 15 5. Macam-Macam Gaya ........................................................................ 16 6. Gaya Gesek ....................................................................................... 17 7. Massa dan Berat Benda ..................................................................... 18 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 20 1. Tempat Penelitian ............................................................................. 20 2. Waktu Penelitian .............................................................................. 20 C. Subyek Penelitian ................................................................................... 21 D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 21 1. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 21

  2. Instrumen Pembelajaran ................................................................... 22 E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 23 F.

  Metode Analisis Data ............................................................................. 25

  BAB IV. DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ............................................................................... 29 B. Data Penelitian ....................................................................................... 30 C. Analisis Data dan Pembahasan .............................................................. 33 1. Pembahasan Data Secara Kualitatif Berdasarkan Data Penelitian ... 33 2. Pemahaman awal siswa tentang konsep gaya .................................... 35 3. Pemahaman akhir siswa tentang konsep gaya ................................... 47 4. Analisis statistik peningkatan pemahaman siswa .............................. 63 5. Perubahan konsep dan peningkatan pemahaman konsep .................. 64 6. Sikap Siswa terhadap pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eskperimen ......................................................................................... 83

  BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 85 B. Saran ....................................................................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA …………………..................……………..…................ 88

  LAMPIRAN …………………..………….................................…..………..... 90 RIWAYAT HIDUP............................................................................................. 181

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.

  Gaya-gaya segaris dan searah ................................................................ 15 Gambar 2.

  Dua gaya segaris, berlawanan arah, dan sama besar ............................. 16 Gambar 3.

  Tiga gaya segaris, F

  

1 berarah ke kiri sedangkan F

2 berarah ke kanan ... 16 Gambar 4.

  Skema prosedur penelitian ..................................................................... 23

  DAFTAR TABEL Tabel 1.

  Tingkat pemahaman siswa .................................................................... 26 Tabel 2.

  Variasi jawaban untuk soal pre test dan pos test ................................... 27 Tabel 3.

  Persentase peningkatan pemahaman konsep siswa ............................... 28 Tabel 4.

  Kualifikasi sikap siswa terhadap pengajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen ...................................................................................... 28 Tabel 5.

  Skor siswa untuk pre test dan post test .................................................. 31 Tabel 6.

  Data tingkat pemahaman siswa untuk pre test ....................................... 32 Tabel 7.

  Data tingkat pemahaman siswa untuk post test ..................................... 33 Tabel 8.

  Variasi jawaban siswa dalam mengerjakan soal pre test ....................... 35 Tabel 9.

  Variasi jawaban siswa dalam mengerjakan soal post test ...................... 47 Tabel 10.

  Analisis data kuantitatif per siswa berdasarkan peningkatan pemahaman konsep siswa ........................................................................................... 65

  Tabel 11.

  Kualifikasi sikap siswa terhadap pengajaran dengan metode demonstrasi dan eskperimen ....................................................................................... 84

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.

  Surat Permohonan Ijin Penelitian ........................................................... 91 Lampiran 2.

  Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 92 Lampiran 3

  Tabel 12. Data hasil pre test siswa ......................................................... 93 Lampiran 4.

  Tabel 13. Data hasil post test siswa ....................................................... 94 Lampiran 5.

  Tabel 14. Persentase perubahan hasil pre test dan post test masing-masing siswa ....................................................................................................... 95 Lampiran 6.

  Tabel 15. Skor hasil kuesioner sikap siswa terhadap metode demonstrasi dan eksperimen ....................................................................................... 96 Lampiran 7.

  Tabel 16. Indikator ................................................................................. 97 Lampiran 8.

  Instrumen Pre Test ................................................................................ 101 Lampiran 9.

  Instrumen Post Test .............................................................................. 103 Lampiran 10.

  Pedoman jawaban soal Pre Test ........................................................... 106

  Lampiran 11.

  Pedoman jawaban soal Post Test ......................................................... 110 Lampiran 12.

  Kuesioner Sikap Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Metode Demonstrasi dan Eksperimen ............................................................... 116 Lampiran 13.

  Sampel Jawaban Siswa untuk Pre Test (2 subyek) .............................. 119 Lampiran 14.

  Sampel Jawaban Siswa untuk Post Test (2 subyek) ............................. 125 Lampiran 15.

  Sampel Penyataan Siswa untuk kuesioner (2 subyek) ......................... 135 Lampiran 16.

  Daftar Siswa mengikuti Pre Test .......................................................... 141 Lampiran 17.

  Daftar Siswa Mengikuti Post Test ........................................................ 142 Lampiran 18.

  Daftar Siswa Mengikuti kegiatan Demonstrasi dan Eksperimen ......... 143 Lampiran 19.

  Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................... 144 Lampiran 20.

  Gambar 5. Foto sekolah dan kegiatan siswa ........................................ 176

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang

  meningkat, akhirnya Sekolah Menengah Pertama ini didirikan pada tahun 1989 sampai sekarang. Ide berdirinya sekolah ini adalah berkat Bapak Linus Karim bersama guru-guru Sekolah Dasar Katolik Kampung Pepas Eheng. Pada awalnya sekolah ini hanya SMP swasta yang diberi nama SMP Purnama 8 Pepas Eheng tetapi sejalan dengan kemajuan, perkembangan, dan antusias para siswa untuk sekolah akhirnya pada tahun 2009 sekolah ini diresmikan menjadi sekolah Negeri yang bernama Sekolah Menengah Pertama Negeri 32 Sendawar yang terletak di Kampung Pepas Eheng Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

  Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru IPA kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar, diperoleh informasi tentang proses pembelajaran IPA yang dilaksanakan di SMP Negeri 32 Sendawar. Pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 32 Sendawar masih didominasi oleh guru. Selama proses pembelajaran guru memberikan materi

  IPA dengan metode ceramah dan diskusi kelas, sementara metode demonstrasi dan eksperimen tidak pernah digunakan dengan alasan tidak ada alat dan laboratorium yang mendukung. Akibatnya siswa jarang mau bertanya, menyampaikan pendapat ataupun menjawab pertanyaan dari guru.

  Pada waktu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, siswa bingung dengan yang akan ditanyakan. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kemampuan berpikir dan pemahaman konsep IPA siswa masih rendah yang mengakibatkan nilai rata-rata IPA tidak mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini juga disebabkan oleh guru yang mengajar IPA bukan guru bidang yang bersangkutan sehingga dalam menyampaikan dan menjelaskan materi pembelajaran mengalami kendala dan kesulitan karena kurang menguasai materi IPA yang mau diajarkan. Padahal Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting, baik pola pikirnya dalam membentuk siswa menjadi berkualitas maupun terapannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Setiap individu mempunyai pandangan yang berbeda tentang pelajaran fisika. Ada yang memandang fisika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan ada juga yang memandang fisika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Bagi yang menganggap fisika menyenangkan, maka akan tumbuh motivasi dalam diri individu tersebut untuk mempelajari fisika dan optimis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat menantang dalam pelajaran fisika. Sebaliknya, bagi yang menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan, maka individu tersebut akan bersikap pesimis dalam menyelesaikan masalah fisika dan kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Sikap-sikap tersebut tentunya akan mempengaruhi hasil dan pemahaman yang akan mereka capai dalam belajar.

  Gaya merupakan salah satu konsep fisika yang dipelajari di SMP yang meliputi beberapa hal antara lain pengertian gaya, resultan gaya dan gaya gesek. Namun siswa seringkali mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang ada pada materi gaya. Padahal materi gaya merupakan dasar untuk mempelajari materi selanjutnya. Kesulitan ini disebabkan oleh kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diterima dan motivasi mereka untuk belajar berbeda-beda sehingga mempengaruhi kemampuan kognitifnya.

  Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika adalah pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen. Penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar. Suparno (2007:77, 142) mengatakan bahwa metode demonstrasi dan eksperimen diharapkan dalam proses belajar mengajar aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan perubahan konsep yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Apalagi demonstrasi dan eksperimen berfungsi menunjukkan gejala-gejala atau untuk memperoleh data yang dapat membangkitkan masalah (pertanyaan-pertanyaan), sehingga proses pelajaran selanjutnya merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang pada akhirnya dapat mengarah pada kesimpulan berupa konsep, hukum, maupun definisi.

  Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis memilih topik “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Gaya Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur”.

B. Identifikasi Masalah

  Permasalahan yang ada di SMP Negeri 32 Sendawar pada proses pembelajaran fisika telah diuraikan pada bagian latar belakang namun muncul persoalan yang lebih spesifik antara lain: (1) Metode pembelajaran seperti apa yang cocok untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII di SMP Negeri 32 Sendawar?; (2) Apakah pengajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas

  VIII di SMP Negeri 32 Sendawar?; (3) Apakah metode demonstrasi dan eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menemukan sendiri konsep, prinsip, dan hukum dalam pembelajaran fisika? C.

   Batasan Masalah

  Supaya penelitian ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik, maka permasalahan yang ada dibatasi. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar tentang gaya.

  D.

  Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana pemahaman awal siswa tentang gaya sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 32 Sendawar?

  2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa tentang gaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 32 Sendawar? 3. Bagaimana sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen?

E. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1.

  Mengetahui pemahaman awal siswa mengenai konsep gaya sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen.

2. Mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai konsep gaya setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen.

  3. Mengetahui sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen F.

  Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1.

  Bagi siswa : Model pembelajaran dengan metode demonstrasi dan eksperimen diharapkan dapat membantu siswa mempermudah memahami materi pelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa.

  2. Bagi guru : Sebagai bahan masukan bagi guru dalam rangka pemilihan metode dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan pemahaman, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran.

  3. Bagi sekolah : Sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kegiatan belajar mengajar IPA di sekolah.

  4. Bagi Peneliti: Menambah pengalaman dan menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah serta memperluas pengetahuan dan wawasan tentang pengunaan metode demonstrasi dan eksperimen untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gaya.

BAB II DASAR TEORI A. Fisika atau Sains Foster (2003:2) mengatakan bahwa kata Fisika berasal dari bahasa Yunani

  : physikos, ” alamiah ”, dan physis, ”Alam”, maka fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan benda-benda mati. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Anwar 2005:103), fisika adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang zat dan energi. Fisika oleh Piaget dikelompokkan sebagai pengetahuan fisis. Pengetahuan fisis terjadi karena abstraksi

  • – terhadap alam dunia ini. Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat sifat fisis dari suatu objek atau kejadian seperti bentuk, besar, kekasaran, berat, serta bagaimana objek
  • –objek itu berinteraksi satu dengan yang lain ( Piaget; Wadsworth; dalam Suparno 2007:12).

  Fisika merupakan ilmu pengetahuan alamiah yang banyak mengandung konsep, hipotesis, teori, asas, dan hukum yang menjelaskan berbagai gejala dan fenomena alam. Dengan demikian sumber belajar fisika adalah alam itu sendiri (Sumaji dalam Susilo 1998:219). Adapun yang disampaikan Soekarno (1992:9), fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesa, pengujian hipotesa dengan jalan eksperimen, penarikan kesimpulan, dan penemuan teori atau konsep.

  Jadi fisika secara keseluruhan adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam yang merupakan fakta yang dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dengan alam dan dengan suatu metode keilmuan yang ditunjang dengan melakukan penelitian atau eksperimen.

B. Belajar

  Skinner dalam Dimyati (2009: 9), berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

  Sebaliknya, bila tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Winkel (2004:56) belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Dimyati (2007:26-27) mengatakan bahwa belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman yang berhubungan langsung dengan konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan. Konsep merupakan dasar untuk belajar aturan- aturan dan akhirnya untuk memecahkan masalah. Dengan demikian konsep sangat penting bagi manusia dalam berpikir dan belajar. Oleh karena itu perlu adanya tindakan dalam memotivasi siswa terhadap pemahaman suatu konsep yang sebenarnya melalui suatu pembelajaran yang efisien.

  Jadi dengan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada siswa, perubahan yang terjadi akibat proses belajar yang berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap.

C. Pemahaman Konsep

  Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari fisika sehingga pengetahuan siswa bertambah. Teori filsafat kontruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi.

  Secara singkat filsafat konstruktivisme mengungkapkan bahwa pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri. Dalam hal siswa belajar sains, maka pengetahuan sains adalah bentukan dari siswa yang sedang belajar (von Glasersfeld dalam Bettencourt; Matthews; Piaget; dalam Suparno, 2007:28). Pengetahuan sains siswa bukan sesuatu yang sudah jadi, tetapi yang dibentuk dalam perjalanan waktu, melalui proses panjang. Akibat dari pandangan itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.

  Pengetahuan hanya terjadi bila siswa aktif mengkonstruksi.

  2. Konstruksi itu terjadi lewat indera siswa: dengan melihat, meraba, mencium, mengukur, dan memikirkan.

  3. Konstruksi dapat melalui metode inkuiri, metode ilmiah dengan siswa membuat hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis, dan mengambil kesimpulan.

  4. Pengetahuan itu tidak sekali jadi dan sempurna, tetapi berkembang, makin sempurna yang merupakan suatu proses.

  Sarkim dalam Susilo, dkk (1998:238) mengatakan bahwa, setiap kegiatan pembelajaran selalu terikat pada tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan tersebut. Tujuan yang dirumuskan secara operasional sangat membantu menentukan materi dan jenis kegiatan pembelajaran yang tepat. Akan tetapi tujuan yang operasional saja belum cukup dijadikan dasar untuk menentukan materi dan jenis kegiatan yang memungkinkan tercapainya tujuan. Terdapat aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih materi dan jenis kegiatan pembelajaran yaitu pengetahuan awal yang dimiliki siswa.

  Pandangan tentang pentingnya pengetahuan awal siswa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran didasari oleh keyakinan bahwa pembelajaran sains melibatkan konsekuensi pada perlunya guru memahami proses terjadinya perubahan konsepsi siswa agar guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang membantu siswa melakukan restrukturisasi konsepsinya (Sarkim dalam Susilo, dkk 1998:238).

  Pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum mengikuti suatu proses pembelajaran dapat berasal dari hasil belajar formal di sekolah maupun terbentuk melalui pengalamannya sehari-hari (Sarkim dalam Susilo, dkk 1998:238).

  Sedangkan Menurut Sudjana dalam , yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.

  Dalam hal ini, siswa tidak hanya menghafal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari konsep atau masalah.

  Kartika (2007:23) menyebutkan beberapa indikator yang menunjukkan bahwa seseorang memahami suatu konsep, yaitu (1) dapat menyatakan definisi konsep dengan kalimat sendiri, (2) dapat menjelaskan makna konsep pada orang lain, (3) dapat menganalisis hubungan konsep dalam suatu hukum, (4) dapat menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun praktis, (c) memprediksikan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada suatu sistem pada kondisi tertentu terpenuhi; (5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan lebih cepat, (6) dapat membedakan konsep satu dengan konsep lain yang berkaitan, (7) dapat membedakan konsepsi yang benar dan konsepsi yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan.

D. Metode Demonstrasi dan Eksperimen

  Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah metode atau cara guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Sedangkan metode atau teknik mengajar merupakan sekumpulan teknik-teknik pengajaran yang dikelola secara sistematis dengan tujuan agar siswa mengalami kemudahan dalam memahami materi pembelajaran.

  Metode mengajar yang sering digunakan guru di SMP Negeri 32 Sendawar ini adalah metode ceramah. Padahal dalam metode seperti ini guru hanya menerangkan (berbicara) dan siswa mencatat. Suparno (2007:31) mengatakan bahwa mengajar adalah kegiatan yang membantu siswa sendiri membangun pengetahuannya. Maka peran seorang guru bukanlah untuk menstransfer pengetahuan yang telah ia punyai kepada siswa. Tetapi lebih sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka secara cepat dan efektif

  Salah satu program untuk mengembangkan metode mengajar di era globalisasi sekarang ini adalah metode mengajar yang ditekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang aktif, agar siswa tertarik pada pelajaran fisika. Salah satu pembelajaran model ini yaitu pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen. Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi.

  1. Pengertian Demonstrasi Suparno (2007:142) mengemukakan bahwa demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukkan. Maka model pembelajaran dengan demonstrasi diartikan sebagai model mengajar dengan pendekatan visual agar siswa dapat mengamati proses, informasi, peristiwa, alat dalam pelajaran fisika. Tujuannya sangat jelas agar siswa lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu kenyataan yang dapat diamati sehingga mudah mengerti. Siswa lewat demonstrasi dapat mengamati sesuatu yang nyata dan bagaimana cara bekerjanya proses tersebut.

  2. Pengertian Eksperimen Suparno (2007:77) mengemukakan bahwa secara umum metode

  eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini lebih mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Sering disebut metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Namun dalam praktek, guru dapat pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau hukumnya.

  Dalam hal ini seakan-akan teori atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan. Dengan metode ini siswa dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.

  Dalam penelitian ini demonstrasi dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama, karena siswa ikut aktif dan terlibat melakukan demonstrasi bersama guru. Misalnya, ikut mengukur, mengamati, mengumpulkan data, menjawab pertanyaan, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan eksperimen dilakukan secara terbimbing, karena seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Sehingga siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat, maka akan diberikan lembar kerja siswa (LKS). Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka lakukan.

E. Gaya 1.

  Pengertian Gaya Jika kita mendorong atau menarik benda diam menjadi bergerak, dikatakan kita melakukan gaya terhadap benda. Jadi, dapat didefinisikan bahwa gaya adalah suatu tarikan atau suatu dorongan

  yang dilakukan pada suatu benda . Gaya dapat menimbulkan

  perubahan-perubahan (Sumarwan, dkk. 2007:2) 2.

  Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh a.

  Gaya Sentuh Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dan terjadi sentuhan langsung dengan benda.

  b.

  Gaya Tak Sentuh

  Gaya tak sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dan tidak terjadi sentuhan langsung dengan benda.

3. Mengukur Gaya

  Salah satu alat untuk mengukur gaya adalah neraca pegas. Apabila dikenai gaya, pegas akan merengang. Jarak regangan dapat dibaca pada skala neraca. Angka pada skala menunjukkan besar gaya yang sedang diukur. Satuan gaya dalam SI adalah newton, disingkat N (kg m/s

  2 ).

4. Resultan Gaya

  Dua buah gaya yang bekerja pada sebuah benda, dapat digantikan dengan sebuah gaya. Gaya pengganti tersebut disebut resultan gaya dan dilambangkan dengan R. Misalnya, gaya F

  1 , F 2 dan F 3 bekerja pada

  sebuah benda, maka resultan gaya R = F

  1 + F 2 + F 3 + ....... Jadi, resultan gaya adalah penjumlahan gaya.

  a.

  Gaya-Gaya Segaris dan Searah Jika ada dua buah gaya F

  1 dan F 2 segaris kerja dan searah. Besar

  resultan kedua gaya tersebut adalah jumlah kedua gaya. Arah resultan gaya ini serah dengan kedua gaya.

  F

  1 F

  2 R Gambar 1. Gaya-gaya segaris dan searah b.

  Gaya-Gaya Segaris dan Berlawanan Arah Jika ada dua gaya segaris, berlawanan arah, dan sama besar, maka akan terjadi keseimbangan. Jika keduanya bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam atau akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut.

  • F

  1 F

  2 Gambar 2. dua gaya segaris, berlawanan arah, dan sama besar

  Jika ada lebih gaya yang segaris dan berlawanan arah, maka gaya yang mempunyai arah ke kanan atau ke atas bertanda positif, sedangkan gaya dengan arah ke kiri atau ke bawah bernilai negatif.

  • F

  1 F

  2 F

  3 Gambar 3. tiga gaya segaris, F 1 berarah ke kiri sedangkan F 2 dan F berarah ke kanan.

  3 5.

  Macam-Macam Gaya Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibedakan dalam berbagai macam. Tim Abdi Guru (2006:112) mengungkapkan macam-macam gaya tersebut adalah sebagai berikut: a.

  Gaya Otot

  Gaya otot adalah gaya yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita,

  misalnya ketika kita menendang bola, maka kita mengerahkan gaya otot kaki kita.

  b.

  Gaya Listrik

  Gaya listrik adalah gaya yang dilakukan oleh benda yang

  bermuatan listrik. Gaya listrik misalnya terdapat pada sisir dan penggaris plastik yang telah digosok dengan rambut kering dapat menarik sobekan kertas-kertas kecil. c.

  Gaya Pegas Gaya pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis.

  Contohnya gaya pegas terdapat pada ketapel dan busur panah.

  d.

  Gaya Gravitasi

  Gaya Gravitasi adalah gaya yang diakibatkan oleh gaya tarik Bumi

  terhadap segala benda di permukaan Bumi. Adanya gaya gravitasi menyebabkan kita tetap dapat berdiri di atas permukaan Bumi, dan tidak melayang-layang di udara.

  e.

  Gaya Magnet

  Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet, misalnya

  ketika kita mendekatkan magnet batang pada paku besi, maka paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet batang.

  f.

  Gaya Mesin

  Gaya mesin adalah gaya ditimbulkan oleh alat-alat atau benda yang menggunakan mesin.

6. Gaya Gesek

  Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang

  bergesekan dan arahnya berlawanan. Gaya gesekan yang terjadi pada

  saat benda belum bergerak disebut gaya gesekan statis, sedangkan

  gaya gesekan yang terjadi setelah benda bergerak disebut gaya gesekan kinetis (Kanginan, 2002:4).

  a.

  Gaya Gesekan Udara Apakah ada gesekan ketika benda bergerak di udara? Untuk memahami adanya gaya gesekan di udara maka dilakukan percobaan.

  b.

  Gaya Gesekan pada Permukaan Air Gaya gesekan juga bekerja pada air. Terlihat, ketika benda yang didorong di permukaan air akhirnya akan berhenti. Benda berhenti karena pada benda bekerja gaya gesekan oleh permukaan air yang arahnya berlawanan dengan arah dorongan.

  c.

  Gaya Gesekan Antar Zat Padat Gaya gesekan bekerja ketika suatu benda padat bergerak di atas benda padat lainnya. Bagaimana besar dan sifat gaya gesekan? Maka dilakukan percobaan.

7. Massa dan Berat Benda a.

  Massa

  Massa benda adalah ukuran banyaknya materi (zat) yang

  dikandung oleh benda itu. Massa mempunyai lambang m dari kata

  mass . Alat ukur massa dalah neraca. Massa adalah besaran yang tidak memiliki arah, sehingga disebut besaran skalar (Sumarwan, dkk. 2007:19) b.

  Berat Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda itu.

  Berat diberi lambang w, dari kata weight, satuannya dalam SI adalah newton (N). Benda-benda di Bumi selalu jatuh ke Bumi karena adanya gaya gravitasi. Oleh karena itu, berat selalu memiliki arah tegak lurus pada permukaan Bumi, dan menuju pusat Bumi. Berat diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.

  Perbandingan antara berat dan massa ( ) ini disebut juga sebagai percepatan gravitasi (g) yang dapat ditulis: g = ( ) atau w = m.g

  2

  dengan: g = percepatan gravitasi, satuan (N/kg atau m/s ) w = berat benda, satuan newton (N) m = massa benda, satuan kilogram (kg)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

  mendalami suatu kelompok tertentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif-kuantitatif. Penelitian kualitatif karena kesimpulan mengenai peningkatan pemahaman siswa disimpulkan secara kualitatif berdasarkan kualitas jawaban subyek penelitian. Sedangkan penelitian kuantitatif data dan kesimpulan yang diambil berdasarkan perhitungan statistik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian.

  1. Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas 5 pada materi FPB dan KPK melalui metode learning tournament

1 6 156

Perubahan konsep siswa tentang tekanan pada zat padat dan zat cair melalui eksperimen terbimbing (temu fakta pada tiga siswa kelas VIII SMPN 3 Sendawar Kutai Barat).

0 0 176

Penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar, nilai karakter, dan pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri pada materi gaya gesek.

0 0 196

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana.

0 3 180

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

0 1 133

Perubahan konsep siswa tentang tekanan pada zat padat dan zat cair melalui eksperimen terbimbing (temu fakta pada tiga siswa kelas VIII SMPN 3 Sendawar Kutai Barat)

0 1 174

Efektivitas pembelajaran fisika di SMP pada pokok bahasan pesawat sederhana dengan metode demonstrasi dan tekanan dengan metode eksperimen menggunakan lembar kegiatan siswa pada siswa kelas VII semester II SMP Pangudi Luhur Boro - USD Repository

0 3 175

Peningkatan prestasi belajar IPA materi perubahan sifat benda dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri Ngino 2 semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 140

Peningkatan pemahaman siswa mengenai getaran melalui pembelajaran dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Kanisius Juwana - USD Repository

0 0 177

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen pada materi gaya mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Banyakan Mertoyudan Magelang semester genap - USD Repository

0 0 88