PERBANDINGAN KADAR KOLESTEROL ANTARA PEROKOK TEMBAKAU DENGAN PEROKOK ELEKTRIK DI KOTA BANJARBARU - Repo STIKES-BL

  PERBANDINGAN KADAR KOLESTEROL ANTARA PEROKOK TEMBAKAU DENGAN PEROKOK ELEKTRIK DI KOTA BANJARBARU Yusran Fauzi Luthfi Ika Maulida Nurahma, Atni Primanadini Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jl. Kelpa Sawit 8 Bumi Berkat No.1 Telp.(0511) 7672224 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714 Email :

  ABSTRAK

  Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya kebiasaan orang Indonesia mengonsumsi rokok tembakau dan rokok elektrik penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbandingan kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok penelitian ini merupakan penelitian quasi ekperimen yang bersifat deskriptif, Metode analisis yang digunakan yaitu kolorimatrik enzimatik CHOD-PAP yang merupakan metode pengukuran kadar kolesterol dalam darah menggunakan bantuan 3 enzim, yaitu: kolesterol esterase, kolesterol oksidase dan peroksidase. Hasil pemeriksaan kolesterol sebanyak 26 sampel yang terdiri dari 15 sampel perokok tembakau dan 11 sampel perokok elektrik didapatkan hasil rata-rata pada perokok tembakau adalah 256 mg/dl dan pada perokok elektrik adalah sebesar 181,4 mg/dl, dan dianalisa dengan uji t dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan terhadap kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik yang dengan nilai signifikan 0,181 yang lebih dari 0.05 berarti H0 diterima H1 ditolak Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya agar kiranya dapat meneliti pemeriksaan kadar lipid yang lain misalkan HDL, LDL ataupun Trigliserida bagi perokok aktif untuk melihat pengaruh Rokok terhadap kadar lemak dalam darah

  . Kata Kunci : Kolesterol, Chod – pap , uji T COMPARISON OF CHOLESTEROL LEVELS OF TOBACCO AND ELECTRIC

  VAPORIZER SMOKERS IN BANJARBARU CITY Yusran Fauzi Luthfi Ika Maulida Nurahma, Atni Primanadini Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Jl. Kelpa Sawit 8 Bumi Berkat No.1 Telp.(0511) 7672224 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714 Email : ABSTRACT

  This research is based on the habits of Indonesians consuming tobacco cigarettes and electric vaporizer, researchers want to know whether there is a comparison of cholesterol levels in tobacco smokers and electric smokers in order to find out the picture of cholesterol levels in tobacco smokers and the picture of cholesterol levels in electric smokers and know is there any comparison of cholesterol level on tobacco and electric smoker by using independent T test, The method used in this research is quasi experiments that are descriptive ie where should not be distinguished from one to another or must with the same treatment, the method of analysis used is CHOD-PAP enzymatic colorimatrics which is a method of measuring cholesterol levels in the blood using the help 3 enzymes, namely: cholesterol esterase, cholesterol oxidase and peroxidase. From the results of cholesterol examination of 20 samples consisting of 10 samples of tobacco smokers and 10 samples of electrical smokers found the average results in smokers tobacco is 163,4 mg / dl and in electric smokers is 180,4 mg / dl, and analyzed by T test it can be concluded that there is an effect of increasing to cholesterol level on tobacco smoker and electric smoker with significant value 0,297 which more than 0.05 mean H0 accepted H1 is rejected Based on the above conclusion, it can be suggested for further researcher to presumably can examine the examination of other lipid levels for example HDL, LDL or Triglycerides for active smokers to see the effect of Cigarettes on blood fat levels. Keyword : Cholsterol, Chod – pap , T test

  PENDAHULUAN

  Zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok terutama nikotin dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah. Merokok juga menyebabkan gangguan metabolisme lemak. Pada perokok ditemukan kadar HDL rendah, itu artinya pembentukan kolesterol baik yang bertugas membawa lemak dari jaringan kehati menjadi terganggu, Sementara kebalikannya justru terjadi peningkatan pada kadar LDL. LDL merupakan senyawa lipoprotein yang berat jenisnya rendah. Lipoprotein ini membawa lemak dan mengandung kolesterol yang sangat tinggi, dibuat dari lemak endogenus di hati. LDL ini diperlukan tubuh untuk mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh jaringan tubuh LDL merupakan kolesterol jahat karena memiliki sifat aterogenik (mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan mengurangi pembentukan reseptor LDL). Hal ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan kadar kolesterol-LDL. Kelebihan kolesterol dalam pembuluh darah akan dikembalikan oleh HDL ke hati dan mengeluarkannya bersama empedu. Oleh karena itu, pada pengobatan penurunan kandungan lemak difokuskan untuk menurunkan kadar LDL. Kandungan LDL normal kurang dari 130 mg/%. Kalau kandungan LDL 130-155 mg/% berarti seseorang dianggap berisiko sedang, sedangkan kadar lebih dari 160 mg/% berarti berisiko tinggi. (Jaya, 2009)

  Alasan peneliti mengambil penelitian karena belakangan ini penggunaan rokok elektronik sedang menjadi trend di propinsi Kalimantan selatan khususnya dikota Banjarmasin Banjarbaru hal tersebut ditandai dengan marak berdirinya toko yang menjual rokok elektrik dan adanya perkumpulan para pemakai rokok elektrik. Dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Adakah perbandingan pengaruh peningkatan kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik? Tujuan Penelitian

  Tujuan umum

  Dengan melihat permasalahan di atas maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rokok tembakau dan rokok elektrik terhadap kolesterol

  Tujuan khusus

  Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar peningkatan kadar kolesterol.

   Mengetahui gambaran kadar kolesterol pada perokok tembakau  Mengetahui gambaran kadar kolesterol pada perokok elektrik.  Mengetahui apakah ada perbandingan kadar kolesterol pada perokok tembakau dan elektrik

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini dilakukan secara quasi eksperimen yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh peningkatan kadar kolesterol pada perokok aktif tembakau dan perokok aktif elektrik (Vapor)

  Populasi dan Sampel Populasi

  • – masing di pipet serum sebanyak 5 ul

  RSUD Ratu Zalecha Martapura pada Bulan Maret 2017

   Tambahkan 500 ul reagen kerja kolesterol pada 32 tabung tersebut.  Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25 0c atau 5 menit pada suhu 370c. ukur absorbans blanko, standar dan sampel dalam waktu 60 menit pada fotometer.

   Beri label A 01 - A 15 untuk 15 tabung reaksi dan B 01 – B 15 untuk 15 tabung reaksi lainnya (tabung A untuk sampel Perokok Tembakau Aktif, dan tabung B untuk sampel perokok elektrik aktif)  Pada tabung standar di isi 10 ul larutan standar  Pada tabung sampel masing

   Siapkan 32 tabung steril  Beri label blanko pada 1 tabung, dan label standar untuk 1 tabung.

  Cara Kerja Pemeriksaan

  Adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti . Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel darah (serum) dan kuesioner

  Data Primer

   Puasa merokok 10-12 jam  Tidak dalam masa penyembuhan  Sedang tidak mengalami stres oleh karena penyakit akut

  Prosedur pengambilan dan Pengumpulan data

   Alat yang dipergunakan, fotometer, sentrifuge, klinikpet, tabung reaksi dan rak tabung, tip warna kuning dan biru.

  Kuesioner

   Pengambilan sampel dilakukan pada perokok di daerah Banjarbaru pada pagi hari  Pemeriksaan dilakukan di

  Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perokok tembakau dan perokok elektrik berdasarkan survey di kota Banjarbaru yang berjenis kelamin laki-laki

  Lokasi dan Waktu Penelitian

   Reagen kolesterol  Serum darah perokok tembakau dan elektrik

  Bahan penelitian

   Pengaruh rokok tembakau dan tlektrik terhadap kadar kolesterol

  Variabel terikat

   Hasil pemeriksaan kadar kolesterol pada perokok aktif tembakau dan perokok aktif elektrik (Vapor)

  Variabel Penelitian Variabel bebas

   Bukan dengan perokok dengan nilai kolesterol dibawah normal

   Perokok aktif yang berusia 20 -23 tahun  Perokok yang merokok minimal 3 bungkus dalam sehari untuk perokok tembakau  Perokok yang mengonsumsi minimal satu botol liquid dalam 3 hari untuk perokok elektrik.

  Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara purposive sampling terdapat 15 orang perokok tembakau dan 15 orang perokok elektrik dengan persyaratan sebagai berikut :

  Sampel

   Catat hasil pemeriksaan

   < 124 mg/dl Dibawah nilai normal

  N o Kategori Jumlah Persentase

  PEMBAHASAN

  H0 = Ada perbandingan antara kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik H1 = Tidak ada pengaruh perbandingan antara kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik

  Keterangan :

  kesimpulan yang diperoleh adalah ada perbedaan yang bermakna antara kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik dapat dilihat pada nilai kolesterol perokok tembakau 256 mg/dl dengan rokok elektrik 183 mg/ dl dengan nilai sig 0,181

  Independent Sampel Test. sehingga

  Analisis data untuk mengetahui adanya perbedaan kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik menggunakan uji statistik

  Uji Statistik Hasil Uji T Independent

  18 Orang

  2

  2 Diatas Normal

  82

  9

  1 Normal

  Elektrik

   124 - 218 mg/dl Normal

  15 Orang 100%

  Total

  2 Diatas Normal 1 6,6

  1 Normal 14 93,4

  N o Kategori Jumlah Persentase

  Tembakau

  Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar kolesterol dengan metode COD-PAP selanjutnya diuji dengan uji statistik, data yang didapatkan menggunakan uji T(Membandingkan 2 sampel dengan perlakuan yang sama)dengam program SPSS digunakan untuk menguji signifikansi rata-rata dua kelompok. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol

  Analisis Data

  Dari Hasil pemeriksaan secara langsung diberi kode pada masing-masing tabung dan disamakan pada tabel hasil pemeriksaan.

  Koding Data

  Data yang diperoleh dari penelitian ini diambil dan didapat secara langsung kadar kolesterol, dan hasil uji yang didapat, kemudian dilakukan pengecekan agar tidak ada kekeliruan.

  Editing Data

  4.10. Pengolahan dan Analisa Data

   > 218 mg/dl Diatas nilai normal

  Dalam penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah terhadap 26 sampel yang terdiri dari 15 perokok tembakau dan 11 perokok elektrik di kota Banjarbaru dengan menggunakan metode CHOD-PAP. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Dari 20 responden yang diteliti diperoleh responden dengan kadar kolesterol normal 131- 215 sebanyak 23 orang (85%), dan kadar kolesterol diatas normal 232-265 sebanyak 3 orang (15%) Hal ini menggambarkan bahwa tingkat kesehatan masih tinggi karena masih banyak yang berada pada nilai normal. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia nilai normal kadar kolesterol untuk usia 20-24 tahun adalah 124-218 mg/dl (menkes, 2010)

  Berdasarkan uji Statistic Independent sample T Test didapatkan nilai F 1.900 dengan nilai sig 0.181 . nilai sig lebih dari 0,05 maka maka varian kedua kelompok tersebut tidak sama . Jika varian kedua kelompok tersebut tidak sama nilai sig yang digunakan adalah equal variance not assumed , nilai signifikan 0.181 probabilitas (tingkat signifikan) lebih besar dari 0,005.

  Dengan demikian HO diterima, artinya dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata kadar kolesterol pada perokok tembakau dan perokok elektrik .Perbedaan ini dapat dilihat dari rata-rata kadar kolesterol pada perokok tembakau yaitu 256 mg/dl dan rokok elektrik 183 mg/dl, artinya bahwa rata-rata kadar kolesterol perokok tembakau lebih tinggi dari pada rokok elektrik Peningkatan kadar kolesterol disebabkan oleh kadar nikotin dalam tubuh karena nikotin yang berpengaruh pada kerja jantung, meningkatkan penggumpalan darah dan akhirnya meningkatkan kadar kolesterol LDL darah dan menurunkan kadar kolesterol HDL darah. Pada perokok, nikotin dipercaya mengontribusi pada abnormalitas profil lipid. Efek nikotin, hampir secara keseluruhan melepaskan katekolamin, meningkatkan lipolisis, dan meningkatkan asam lemak bebas. Dengan meningkatnya asam lemak bebas membuat produksi kolesterol LDL yang berlebihan dan dengan produksi LDL yang berlebihan maka kadar kolesterol HDL darah dengan sendirinya akan menurun(Neal, 2004)

  Kesimpulan

  Dari hasil analisa data pemeriksaan kadar kolesterol darah pada laki-laki perokok dikota banjarbaru, dapat disimpulkan

   Rata-rata kadar kolesterol pada perokok tembakau 256 mg/dl.  Rata-rata kadar kolesterol pada perokok elektrik 181 mg/dl.  Ada perbandingan kadar kolesterol pada pengguna rokok tembakau dan rokok elektrik di kota Banjarbaru dengan uji T independen dan didapatkan hasil sig 0,181

  Saran

   Bagi para perokok tembakau dan perokok elektrik diharapkan untuk bisa menghentikan merokok karena merokok dapat menyebabkan tinggi kadar kolesterol dengan cara yang merokok tembakau bisa mengganti dengan merokok elektrik dengan memilih liquid yang rendah kadar nikotinya atau yang max PG lebih bagusnya lagi bisa berhenti dengan cara menggantinya dengan memakan permen, sedangkan pada perokok elektrik bisa juga dengan cara yang sama seperti perokok tembakau yaitu dengan cara menggantinya dengan permen  Bagi masyarakat yang merokok berat ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan merokok dan diharapkan bisa memahami bahwa merokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain

   Bagi institusi diharapkan hasil penelitian ini dijadikan refensi sebagai masukan tentang pentingnya memberikan informasi dan penyuluhan kepada perokok tentang bahaya merokok, sehingga para perokok dapat bertahap mengurangi konsumsi rokok lebih bagusnya lagi bisa berhenti merokok  Bagi institusi terkait perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah rokok degan pemeriksaan yang lain seperti pemeriksaan kadar HDL, LDL, TG, SGOT, SGPT dan PB

  Ucapan Terima Kasih

  Kepada Ibu Kartika Sari, M.Si selaku Direktur Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru.

  Kepada Ibu Ika Maulida Nurahma selaku pembimbing utama dan Ibu Atni Primanadini S.Si M.Kes selaku pembimbing pendamping dalam penyusunn Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan saran, bimbingan dan masukannya. Kepada Bapak Drs H Akhmad Yanie, M.Sc, Apt selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis sehingga Karya Tulis Iilmiah ini dapat diselesaikan. Serta terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan arahan dalam melakukan penelitian maupun penulisan Karya Tulis Ilmiah.

  Abdullah, 2010. Efektivitas Penggunaan Model Alat Respirasi Dan Menjelaskan Bahaya Rokok Kepada Siswa Kelas IX SMP Negeri

  13 Banda Aceh.Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyih Banda Aceh Afrin, L., Rahman, N.R., Hoque,M.N., Amin, M.R. 2009, Effect of Cigarette Smoking on HDL-C in Adolescent. Journal of Shadeed Suhrawardy Medical College. 1:14-16

  Akang,2009 . Menjaga Kadar Kolestrol dalam Tubuh . Jakarta : Erlangga Alhawari imam.2012.Bahaya rokok serta dalam hukum islam . penerbit ibnul al-jauziah.bekasi BPOM,2007 . Bahaya Rokok Bagi Kesehatan, Vol. 7 No.2 Jakarta : BPOM

  BPOM,2015 . Bahaya Rokok

  Elektrik Racun Berbalut Teknologi,Vol. 16 No. 5

  Jakarta : BPOM

DAFTAR PUSTAKA

  Chem, 2013. Analisis Kolesterol Dengan Menggunakan Metode Eznimatik Kolorimetrik Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyih Banda Aceh Depkes, 2013 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). www.litbang.depkes. go.id(Diakses pada tanggal( 10 02 2017)

  Fessenden, Ralp J. dan Joan S.

  Jakarta : Penerbit Kesaint Blanc Laugesen M, 2008 Safety report on the Ruyan ecigarette cartridge and inhaled aerosol. Health New Zealand Ltd.

  Universitas Surakarta Lars Heslet, 1991. Cholesterol.

  Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Kusuma, 2015. Hubungan Pola Makan Dengan Peningkatan Kadar

  Elektronik (Electronic

  Surabaya : Airlangga University Press Kurniawan, 2016. Rokok

  Surabaya : Airlangga University Press Joewono, 2003 . Efek Buruk Rokok Bagi Tubuh.

  Cetakan I Rizma: Yogyakarta Joewono, B.S, 2003 .Ilmu Penyakit Jantung.

Cigarette)

  Jakarta Jaya, M. 2009. Pembunuh berbahaya itu bernama rokok .

  Hendrik L, Blum, 1974 . Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan .

  Pemeriksaan Kolestrol . Vol. 3 Surakarta Solo Grafika Utama

  Guyton, A.C; Hall, J. E., 2007, Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta. Hardjoeno H , 2007 . Panduan

  Jakarta: Erlangga Firdaus M.2013 . kadar kolesterol pada perokok aktif 2 jam setelah merokok akademi analis kesehatan makasar

  Kimia Organik Jilid 2.

  Fessenden. 2009.

Kolesterol. Journal

  Lukyta , Dwi Prasetya, 2011.

  Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

  Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Kolesterol HDL(analisis Data Of The Indonesia Family Life Survey 2007/2008). Poltekes Depkes Bandung

  Marks, D.B, 2011 Biokimia Kedokteran Dasar.

  Edisi 27.Jakarta : ECG Menkes, 2010 Pedoman

  Pemeriksaan Kimia Klinik No. 1792/ Menkes/SK/XII/2010 Neal L, Steven G, 2004.

  Sari Purnama, 2014. Pengaruh Olaharaga Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah . Universitas Lampung Soeharto I. Kolesterol dan Lemak Jahat,Kolesterol dan Lemak Baik Dan

  Jakarta Pugalendi KV, 2010. Blood Cholesterol and HDL Cholesterol in Cigarette Smokers

  Pengaruh Rokok Bagi Kesehatan Dikalangan Remaja.Skripsi .Unive rsitas Negeri Malang Mamat, dan Sudikno,2010.

  Povey, R. 2002 . Memantau Kadar Kolesterol Anda. Cetak I Arcan.

Proses Terjadinya Serangan Jantung

  Poedjiadi, A. Dan Titin, S, 2007.

  Nurasriyah, Siti, 2012. Penulisan Ilmiah Tentang Kolesterol. Makalah.

  Cardiovascular Toxicity of Nicotine: Implications for Nicotine Replacement Therapy

  PT Gramedia Pustaka Utama; 2001: 57. Sudarma, I Made. 2009. Kimia Bahan Alam. Mataram

  Suwandi David, Christine Sugiarto , 2013 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Metode Electrode –Based Biosensor Dengan Metode Spektrometri

  Program Studi S1 Keperawatan Stikes Payung Nergri Pekanbaru

  Universitas Kristen Maranatha Bandung Tadika, 2013 Pengaruh Lama

  Merokok Terhadap Kadar Kolesterol Darah . Poltekkes Depkes Bandung Triswanto, Sugeng D,2007 Stop Smoking .Jakarta :

  Hubungan Antara Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner (Studi Kasus Dirumah Sakit X Kota Semarang) Unnes Journal of publik Health . Fakultas Ilmu Olahraga , Universitas Negri Semarang

  Metabolisme Kolesterol Hati: Khasiat Ramuan Jati Belanda (Guazuma

  Ulmifolia Lamk) Dalam Mengatur Konsentrasi Kolesterol Seluler”.Skripsi.

  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Progresif Books Tsani, Fitri Rusydiana,2013

  Wongkar Djon, Bathesda Suba, & Devita Rosalin Maseda, 2013.

  Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Prilaku Merokok Pada Usia Remaja Putra Di SMA Negeri Tompasobaru.

  Universitas Sam Ratulangi Menado World Health Organization (WHO). 2008.

Indonesia Wahyudi, Andi, 2009.”

  Dampak Tembakau dan ://whoindon Pengendaliannya di Indonesia (Diakses pada tanggal 7 02 201)