T1 852011017 BAB III

BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
Konsep penyusunan komposisi “Senangnya Masa Kecilku” komposisi ini
dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan
Cinta. Instrumen yang digunakan dalam komposisi ini adalah piano. “Bahagia
Mengenal Sekolah” sebagai movement pertama, terdiri dari introduksi, bagian A,
bridge, bagian B, dan bagian A1. Cerita komposisi dalam lagu ini banyak not
berdekatan karena menggambarkan sebuah kerisauan dari awal mengenal temanteman baru dalam sekolah dilanjutkan dengan mulainya beradaptasi dengan
lingkungan baru dan mulai mengenal teman-teman, yang diakhiri dengan ketenangan.
“Senangnya Bermain” sebagai movement kedua, terdiri dari introduksi,
bagian A, bagian A1, bagian B, bagian C, bagian D, bagian D1, dan Coda. Di sini
banyak terdapat not triplet, secara keseluruhan lagu berirama woogie boogie. Woogie
boogie sendiri adalah gaya musik blues yang muncul diakhir abad ke-19. Musik ini

populer pada 1940-an, musik bergaya Woogie boogie ini lebih menekankan pada
ritme bukan melodi musik ini dapat membuat orang menari ceria berdasarkan feel
tripletnya.
“Cinta” sebagai movement ketiga, cinta yang penulis maksud disini adalah
sebuah cinta dari keluarga, yang lambat laun disadari oleh sang anak bahwa dia
punya sebuah keluarga yang sangat mencintainya dan merasa hidup tenang bila ada
sebuah keluarga yang selalu mendukung.

A. Bahagia Mengenal Sekolah
Tabel 3.1. Analisis Struktural “Bahagia Mengenal Sekolah”
Introduksi

Birama 1 – 10

Bagian A

Birama 11 – 34

Bridge

Birama 36 – 38

Bagian B

Birama 39 – 47

Bagian A1


Birama 48 – 59

Bagian pertama dari komposisi ini menggunakan tempo adante (74). Pada bagian
introduksi terbagi 2 frase dengan suasana G mayor ke C mayor bagian awal yang
menggambarkan keingintahuan waktu pertama kali masuk sekolah (gambar 3.1)
dan dilanjutkan masuk kedalam bagian A

Gambar 3.1 Bagian Introduksi frase 1 birama 1–4 frase 2 birama 5-10

Pada awal masuk kedalam bagian A terdapat perubahan tempo yaitu
menjadi Adante (gambar 3.2). Motif utama terdapat pada birama 11-15 (gambar
3.3) melodi yang berdekatan menggambarkan kegelisahan pada awal masuk
sekolah, dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Terjadi pengembangan dari
motif utama pada birama 16-23 (gambar 3.4). Pada birama 24 terjadi perubahan

tempo menjadi 84 (gambar 3.5), dilanjutkan dengan adanya accellerando pada
birama 31-33 menuju pada tempo 110-120 dan dimainkan dengan forte. Pada
bagian ini menggambarkan mulainya rasa senang datang karena sudah mulai
mengenal lingkungan dan teman – teman baru.


Gambar 3.2 perubahan tempo menjadi adante

Gambar 3.3 Motif utama pada lagu

Gambar 3.4 Pengembangan dari motif utama

Gambar 3.5 perubahan tempo menjadi 84

Gambar 3.6 terdapat accellerando menuju tempo 110 – 120 dengan forte.
Bridge pada birama 36-37 dimainkan dengan not triplet dan ada perubahan tempo
dengan tanda rit. (gambar 3.7)

Gambar 3.7 Bagian bridge

Masuk kedalam bagian B diawali dengan dinamika mp (mezzo piano)Motif
utama pada bagian B ini terdapat pada birama 39-42 (gambar 3.8). Birama 43-46
terjadi pengulangan dari 3 birama sebelumnya not naik 1 oktaf hanya pada
birama 43. Birama 47 sebagai pengantar menuju bagian penutup yaitu 48-59, di
bagian penutup diambil dari sebagian dari motif utama bagian A tetapi ada yang
sedikit membedakan yaitu chord yang digunakan dan diakhiri dengan tanda

permata. Di bagian B ini menggambarkan suasana senang gembira bahwa telah
mengenal lingkungan dan bisa beradaptasi di tunjukkan pada not yang melompat
1 oktaf. Dan diakhir lagu (gambar 3,11) akhir dari hari pertama mengenal sekolah
yang ditutup dengan satu – satu not dan akhir not dengan tanda permata yang
menggambarkan ketenangan.

Gambar 3.8 motif utama pada bagian B.

Gambar 3.9 pengulangan motif utama

Gambar 3.10 bagian pengantar menuju bagian penutup dari bagian B.

Gambar 3.11 birama 48-59 adalah penutup bagian B

B. Senangnya Bermain
Tabel 3.2. Analisis Struktural “Senanglah Bermain”
Introduksi

Birama 1 – 8


Bagian A

Birama 9 – 16

Bagian A1

Birama 17 – 25

Bagian B

Birama 26 – 34

Bagian A1

Birama 35 – 41

Bagian C

Birama 42 – 59


Bagian D

Birama 60 – 68

Bagian B

Birama 69 – 76

Bagian D1

Birama 77 – 94

Coda

Birama 95 – 98

Lagu diawali introduksi pada birama 1–8 yang dimainkan dengan not triplet
dengan tempo 130 (gambar 3.12) not triplet yang menggambarkan senangnya
saat bermain.


Gambar 3.12 Introduksi.

Bagian A dimulai birama 9-16 yang memunculkan motif utama dari lagu
“Senangnya Bermain”. Bagian A juga menggunakan not triplet, bahkan
keseluruhan lagu. Bagian repeat adalah sebagai gambaran penulis senang
melakukan sebuah permainan yang berulang-ulang dimainkan dan not triplet
sendiri menggambarkan tentang keceriaan saat bermain.

Gambar 3.13 Bagian A dari lagu.

Birama 17-25 terjadi pengulangan motif utama dari bagian A tetapi not bagian
bass dimainkan naik kedalam treble clef. Ada pengulangan pada birama 25 kamar
satu kembali lagi kebirama 17 dan dilanjutkan birama 24 (gambar 3.14) lalu
memasuki kamar kedua birama 26 (gambar 3.15).

Gambar 3.14 Bagian A1 terjadi repeat

Gambar 3.15 kamar kedua dari bagian A (setelah repeat)

Birama 26-34, bagian B masih menggunakan not triplet, dan terjadi pengulangan

(repeat) pada birama 33 kamar pertama (gambar 3.16) dilanjutkan masuk
kedalam kamar kedua birama 34 (gambar 3.17)

Gambar 3.16 Bagian B

Gambarr 3.17 kamar kedua bagian B
Kembali lagi ke bagian A1 tidak ada not yang berbeda disini hanya tidak ada
tanda pengulangan dan kamar satu, dua (gambar 3.18).

Gambar 3.18 Bagian A1 diulang kembali
Birama 43 – 59 adalah bagian C. Berbeda dengan bagian lainnya yang hampir
semua not dengan triplet disini tidak semua memakai not triplet dan dimainkan
dengan forte (Gambar 3.19) bagian ini menggambarkan puncak kesenangan
dimana sang anak menemukan permainan yang sangat digemarinya yaitu
“sodoran” nada atas turun kebawah dan naik lagi lalu turun kembali
menggambarkan efek sodoran. Diakhir birama 59 terlihat pergantian nada dasar
menjadi D di birama 60 di bagian selanjutnya (gambar 3.20)

Gambar 3.19 Bagian C.


Gambar 3.20 akhir dari Bagian C yang memperlihatkan perpindahan nada dasar
menuju D.

Birama 60-68 dibagian D ini terdapat modulasi yaitu dari nada dasar mayor C
berpindah ke mayor D dan dimainkan dengan ff (fortisimo), perpindahan ini
bermaksud meningkatkan suasana pada lagu semakin ceria. Ada pengulangan
pada birama 67 kamar satu (gambar 3,21) , dan dilanjutkan masuk kedalam
kamar 2 birama 68(gambar 3,22). Hampir keseluruhan bagian menggunakan not
triplet.

Gambar 3.21 bagian D yang bermodulasi dari nada dasar C mayor menuju D
mayor.

Gambar 3.22 kamar kedua menuju bagian selanjutnya.

Birama 70 – 77 adalah bagian B1 dibagian ini adalah pengembangan dari bagian
B, dan terdapat pengulangan(repeat) kamar 1 birama 76 (gambar 3.23) dan
masuk kamar 2 pada birama 77 (gambar 3.24)

Gambar 3.23 bagian B1


Gambar 3.24 kamar dua dari bagian B1 untuk lanjut ke bagian selanjutnya
.
Birama 77 – 94 bagian ini adalah bagian D1
pengembangan dari bagian D (gambar 3,25) , hampir keseluruhan not triplet.
Ditambahkan melodi simple pada birama 86 – 95 dan ada perubahan dari nada D
mayor kembali lagi ke C mayor yang menggambarkan sebuah keceriaan yang
telah lama didapat dengan melakukan hal kembali yang sama dengan kata lain
tidak bosan dengan hal lama (gambar 3.26)

Gambar 3.25 pengembangan dari bagian D

Gambar 3.26 melodi simple not triplet dan terdapat perubahan nada dasar dari D
mayor ke C mayor.

Birama 95 – 98 adalah coda, terdapat tanda rit pada awal (gambar 3,27) Bagian
terahkir dari komposisi lagu ini

Gambar 3.27 bagian akhir dari lagu.


C. Cinta
Tabel 3.3. Analisis Struktural “Cinta”
Bagian A

Birama 1 – 8

Bagian A1

Birama 9 - 12

Bagian A2

Birama 13 – 16

Bagian A3

Birama 17 – 24

Bagian B

Birama 25 - 31

Bagian C

Birama 32 – 45

Bagian A3

Birama 46 – 53

Bagian B

Birama 54 – 61

Bagian B1

Birama 62 – 73

Lagu diawali dengan Bagian A pada birama 1-8 (gambar 3.28) dan dimainkan
dengan expressivo dilanjutkan dengan pengembangan dari bagian A menjadi A1
pada birama 9 – 12 (gambar 3.29) dilanjutkan dengan terjadinya pengembangan

lagi dari bagian A menjadi bagian A2 pada birama 13 – 16 (gambar 3.30) dan
terahkir pengembangan dari bagian A pada birama 17 – 24 menjadi bagian A3
(gambar 3.31). Banyak terjadi pengembangan bagian A menggambarkan
emosional

seorang

anak

Gambar 3.28 Bagian A

Gambar 3.29 Bagian A1

yang

labil.

Gambar 3.30 Bagian A2

Gambar 3.31 Bagian A3
Selanjutnya masuk kedalam Bagian B yaitu pada birama 25 – 31 di bagian B
dimainkan dengan forte yang menggambarkan ketidaktahuan anak jika terkadang
orang tua memarahi adalah tindakan orangtua untuk menasehati anaknya. Dan
anak masih sering memberontak.
(gambar 3.32).

Gambar 3.32 Bagian B

Dilanjutkan masuk kedalam bagian C birama 32 - 45. Masuk kedalam bagian C
terdapat perpindahan nada dasar dari F mayor menjadi D mayor yang
menggambarkan pergantian suasana hati menjadi lebih tenang dan berfikir lebih
kritis. gambar ada tanda accel pada birama 42 ini menggambarkan sebuah
emosional kesenangan karena telah mengerti jika orangtua memarahi karena
demi kebaikan sang anak (3.33)

Gambar 3.33 Bagian C
Kembali lagi masuk kedalam bagian A3 yaitu pada birama 46-53 (gambar 3.34)

Gambar 3.34 Bagian A3
Dilanjutkan masuk kembali kedalam bagian B birama 54 – 61 (gambar 3.35)
dan dilanjut ke bagian akhir yaitu bagian B1 birama 62 – 73 )gambar 3.36)
terdapat rit di birama 68 dan diakhir lagu dimainkan dengan ppp yang
menggambarkan sebuah ketenangan setelah mengerti makna cinta dari sebuah
keluarga.

Gambar 3.35 kembali masuk Bagian B

Gambar 3.36 akhir lagu bagian B1