MASALAH MASALAH DUNIA ISLAM Tantangan Ko

MASALAH-MASALAH DUNIA ISLAM
“ Tantangan Kontemporer : Permasalahan Islam “
sebagai Kaum Minoritas di Perancis
Dosen Pengampu : Sidiq Ahmadi.,S.IP.,MA.

Oleh :
Kelompok 6
Naufal Hibatullah

20130510147

Nurinayah

20130510293

M. Alfian Maulana

20130510374

Novriansyah Gunawan 20130510476


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2015

Pendahuluan
Latar Belakang
Globalisasi dan menguatnya politik identitas memicu munculnya kembali diskursus
minoritas. Keadaan inilah yang dirasakan oleh kaum minoritas islam yang cenderung diciderai
keberadaannya dibelahan bumi Eropa. Pada abad 21 saat ini islam berkembang dengan sangat
pesat di daratan Eropa, namun disisi lain perkembangan tersebut kaum islam minoritas terus
mendapatkan tekanan baik dalam bentuk diskrimisasi maupun persekusi. Kehadiran islam di
Perancis sudah ada sejak abad 8 M dan mulai teridentifikasi semenjak akhir abad 19 dan awal
abad 20. Namun bagai menemui batu sandungan besar terutama pasca terjadinya tragedi besar
yakni Peristiwa 11 September 2001 semakin memperburuk hubungan antara minoritas islam
dengan Perancis, ditambah lagi

dengan terjadinya penyerangan teoris terhadap Ibu Kota

Perancis yakni Paris yang diprakarsai oleh kelompok militan ISIS pada 13 November 2015
menjadi babak baru penderitaan kaum minoritas islam di Perancis.


1

Dalam perkembangannya

hingga saat ini minoritas islam mengalami halangan dalam berbagai aspek kehidupan, tidak
jarang mereka menghadapi berbagai masalah yang bersifat sosial,kultural,dan politis, lebih dari
itu bahkan kelangsungan minoritas islam yang krusial yakni untuk melaksanakan kewajibannya
seperti solat dan menutup aurat menjadi hal yang harus diperdebatkan. Problematika islam
minoritas tidak hanya berpusat pada bagaimana integrasi dan keberadaan mereka dalam
mayoritas saja melainkan pengakuan “kesedaratan” atau diakui keberadaan mereka. Dalam
kenyatannya hal yang terjadi dalam hubungan antara kaum islam minoritas dengan masyarakat
mayoritas Perancis selama ini ialah kecenderungan untuk saling berprasangka yang berujung
pada tindakan yang diskriminatif.
Oleh karena itu penulis menyusun paper ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
mengenai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kaum minoritas islam ditanah
Perancis.Berusaha untuk menjelaskan bagaimanan proses masuknya islam di Perancis kemudian
menjelaskan tentang bentuk-bentuk diskriminasi yang dilakukan terhadap kaum minoritas islam
dan serta berusaha untuk memberikan solusi alternative sebagai masukan untuk penyelesaian
permasalahan tersebut.
Pembahasan

1 Antaranews.com/berita, Dimas Sangadji, ISIS Teror Paris Perancis.

1

Sejarah Masuknya Islam di Perancis
Perkenalan Prancis dengan Islam sudah berlangsung lama, pada abad 8 M Islam mencoba
memperluas daerah kekuasaannya, tetapi sebab kegagalan di abad pertengahan ini ialah Islam
sibuk menghadapi Perang Salib dan akhirnya mereka meninggalkan Perancis. Demikian pula
Perancis pernah menjajah negeri-negeri Islam seperti Aljazair, Maroko, Tunisia, Senegal, Mali
dan libanon. Bahkan Perancis pernah menjadikan Aljazair sebagai salah satu provinsinya .
Selanjutnya Bangsa Perancis pernah menginjakkan kakinya di Mesir di saat Napoleon
menaklukan Mesir pada tahun 1798. Penaklukan ini sudah lama diinginkan oleh Raja Louis XIV
untuk memudahkan jalur perdagangan melalui Laut Merah dan Laut Teng ah menuju ke Timur
dan ke India. Masuknya Islam di Perancis ini menjadi signifikan bersamaan dengan kolonialisasi
Perancis di Afrika Utara yang dimulai pada tahun 1830. Para pedagang dikenal dengan istilah
turcos datang dari Aljazair setelah tahun 1850, menyusul kemudian imigran Maroko yang
bekerja di dermaga Merseilles, kontruksi pembangunan kota Paris dan di sektor pertambangan
di Perancis bagian selatan.
Sesudah Perang Dunia I, Perancis sangat kekurangan tenaga kerja dan untuk mengejar
kekurangan ini imigrasi orang-orang Aljazairpun didorong untuk pindah ke Perancis. 2

[ CITATION Liv15 \l 1033 ] Pada tahun 1924 penduduk muslim mencapai 120.000 orang.
Imigrasi muslim ke Prancis cenderungan meningkat setelah Perang Dunia II, dengan penduduk
muslim mencapai 240.000 pada tahun 1950 . Pada awal abad 18, gelombang pekerja berdatangan
lagi ke Perancis, utamanya setelah Aljazair merdeka tahun 1962. Pekerja itu terdiri atas warga
Aljazair, Maroko, dan Tunisia. Pada tahun 1974 pemerintah Perancis mengeluarkan deregulasi
tentang bolehnya membawa istri dan keluarga bagi para pekerja tersebut. Seiring dengan
perkembangan waktu, jumlah orang-orang Islam bertambah dan semakin plural. Hal ini ditandai
dengan hadirnya pendatang Turki, Afrika (Senegal, Mali, Mauritania), Timur Tengah (Mesir,
Siria, Iraq, Lebanon), Asia Barat dan Tengah (Iran, Afganistan,Pakistan). Disamping pekerja,
masuk pula para pelajar, intelektual, dan professional muslim di Perancis ini yang menyebabkan
Islam secara perlahan namun pasti mengalami perkembangan dan pertambahan hingga Islam
menjadi agama kedua di Perancis setelah Kristen.3
2 Ahmed, L. I. (n.d.). Muslim in the West. Retrieved 12 14, 2015, from Saalam
3 Islam in France. (n.d.). Retrieved 12 14, 2015, from Euro-Islam.info: http://www.euro

islam.info/country-profiles/france.
2

Komunitas Muslim
Jumlah kaum muslim di Perancis jika dihitung secara pasti memang agak sulit, tetapi

memperkirakannya sesuai dengan sensus boleh jadi dapat membantu memprediksi jumlah
masyarakat muslim. Secara umum komunitas muslim di Perancis terdiri atas empat unsur
[ CITATION Isl15 \l 1033 ]:
1. Orang asing yang berasal dari negara muslim yang sudah lama di Perancis. Pada sensus
tahun 1990 dilaporkan berjumlah 614.207 (Aljazair), 575.652 (Mar oko), 206.336
(Tunisia)197. 712 (Turki).
2. Orang Aljazair yang berkebangsaan Perancis. Sejak Aljazair merdeka, sebagian mereka
ada yang pindah ke Perancis dan memilih menjadi warga negara Perancis. Menurut data
yang ada, mereka berjumlah kurang lebih 500.000 orang.
3. “Perancis Baru” yaitu muslim yang mendapatkan hak kewarganegaraan akibat kelahiran
atau naturalisasi. Mereka ini memiliki akses yang cukup luas untuk berkiprah di
masyarakat Perancis.
4. Komunitas Perancis yang memeluk Islam yang sekitar 40.000-an orang . Seiring dengan
berkembangannya agama Islam di negara Perancis, jumlah sarana ibadah dan kegiatan
keislaman pun semakin meningkat.
Menurut survei yang dilakukan kelompok Muslim Perancis, sampai saat ini, jumlah
masjid di seantero Perancis mencapai 2500 buah dan kurang lebih 300 lagi masih dalam
tahappembangunan.4[ CITATION Por15 \l 1033 ] Mulai dari yang berupa ruangan sewaan di
bawah tanah sampai gedung yang dimiliki oleh warga Muslim dan dibangun di tempat-tempat
umum. Awalnya, masjid-masjid yang ada di Perancis didirikan oleh orang-orang Muslim asal

Pakistan yang bekerja di pabrik-pabrik di Paris, Perancis. Mereka mengubah ruangan kecil
tempat makan siang atau berganti pakaian menjadi ruangan untuk shalat. Terkadang, mereka
menggunakan ruangan di asramanya sebagai sarana ibadah. Sehingga, hal itu terus berkembang
dan menyebar. Tak hanya masjid yang tumbuh, sekolah dan lembaga pendidikan Islam di negeri
mode ini pun turut berkembang. Sejumlah sekolah Islam berdiri di Perancis. Sampai kini,
sedikitnya ada empat sekolah Muslim swasta yang kurikulumnya disesuaikan dengan kurikulum

4 Porter, T. (2015, 6 16). French Muslim leader Dalil Boubaker calls for empty Catholic churches to be

turned into mosques. Retrieved 12 14, 2015, from INTERNATIONAL BUSINESS TIMES.
3

pendidikan nasional Prancis, namun ada tambahan pelajaran khusus muatan lokal tentang
keislaman, seperti bahasa Arab dan agama Islam.5[ CITATION Osa09 \l 1033 ]
Bentuk – Bentuk Diksriminasi Islam di Perancis
SIMBOL KEAGAMAAN
Salah satu diskriminasi utama yang diterima umat Muslim di Prancis adalah simbol
keagamaan. Kerudung dan jenggot yang dianggap sebagai simbol agama (simbol religius), bisa
menimbulkan aksi kekerasan, membahayakan kehidupan rakyat dan negara yang berdasar
sekulerisme. Sehingga diskriminasi terhadap umat Muslim hanya menjalankan kewajiban Islam

untuk menggunakan Jilbab atau Cadar pun terjadi dimana-mana. Mulai dari kehidupan seharihari, parasiswa dan pengajar di sekolah, hingga di dunia kerja bagi para pegawai. Terutama
setelah kejadian 9/11 di Amerika, Muslim yang tinggal di negara baratpun harus hidup dengan
aturan-aturan yang berlawanan dengan tuntutan agama, ini membuat ruang gerak bagi mereka
sedikit terkekang oleh aturan tersebut. Di Perancis, diskriminasi sangat terasa bagi umat Muslim
karena memiki tatacara berpakaian yang lebih menonjol di banding agama-agama lain. 6
IBADAH
Salah satu kewajiban umat Muslim adalah beribadah yaitu mendirikan shalat

Namun

sangat disayangkan, bentuk diskriminasi terhadap umat muslim di Perancis bukan hanya di
kehidupan sosial. Umat Muslim di Perancis pun harus menghadapi berbagai halangan hanya
untuk menjalankan ibadah shalat. Perusahaan-perusahaan diizinkan untuk menerapkan larangan
penggunaan simbol keagamaan atau budaya dengan alasan dapat mengganggu klien atau kolega
mereka atau dapat mengganggu citra perusahaan, pada hal peraturan Uni Eropa melarang
diskriminasi dengan alasan agama atau keyakinan.
Umat Islam di Perancis juga banyak yang harus sembah yang di tempat terbuka karena
pemerintah menolak kebanyakan pengajuan pembangunan masjid dengan alasan tidak sesuai

5 Osa, & Taq. (2009, 7 27). Islam di Prancis Terbesar di Eropa. Retrieved 12 14, 2015, from –Republika.


6 Arrahmah.com/news/2013/07/05/serangan-anti-muslim-kian-meningkat-di perancis.

4

dengan tradisi dan budaya. Selain itu penyerangan juga terjadi ketempat beribadah Muslim.
Terhitung sekitar 40 serangan terhadap masjid terjadi pada tahun 2012.7
PEKERJAAN
Diskriminasi bagi warga muslim di Perancis masih terus menghadapi diskriminasi di
berbagai aspek. Satu lagi bentuk diskriminasi terhadap umat Islam di Prancis adalah di dunia
kerja. Dibandingkan rekan-rekan mereka yang non muslim, pemeluk Islam mendapatkan
intimidasi dan diskriminasi 2,5 kali lipat lebih banyak dari mereka. Hal itu bisa berupa berbagai
hal, seperti hal kecil berupa pembedaan perlakuan. Data tersebut disimpulkan dari riset sebuah
penelitian professor ilmu politik David Laitin, yang baru dikeluarkan Universitas Stanford.
Tidak hanya ketika bekerja, dalam mencari pekerjaanpun umat Islam di Prancis juga
mengalami diskriminasi. Dalam studi lain yang diterbitkan oleh Prosiding National Academy of
Sciences tersebut disimpulkan bahwa warga Prancis yang beragama nonmuslim lebih banyak
untuk dipanggil dalam wawancara kerja dari pada warga muslim, yaitu sebesar 2,5 kali lipat.
Walaupun keduanya sama-sama berkualitas dengan etnis dan latarbelakang yang sama. Sehingga
hal ini sangat jelas menunjukan diskriminasi terhadap umat Muslim. 8

Penelitian juga membuktikan, identitas sekuler mempengaruhi hasil lamaran pekerjaan.
Kandidat Muslim memiliki peluang dua kali lipat untuk masuk ketahap wawancara ketika
mengatakan mereka sekuler, di banding saat mengaku taat. Sebaliknya, peluang kandidat Katolik
berkurang separuh ketika mengaku sekuler. Hal ini kemungkinan terjadi karena identifikasi
Katolik dilihat oleh perekrut sebagai tanda bahwa pria itu lebih disiplin.
PENYERANGAN
Dan bentuk diskriminasi yg paling disayangkan adalah penyerangan terhadap umat
Muslim di Prancis. Tidak hanya serangan verbal, tetapi serangan fisik juga terjadi terhadap
Muslim di Perancis, dan hal ini telah meningkat secara terus menerus. Dalam sebuah laporan
tahunan, CCIF mengatakan serangan terhadap Muslim Perancis telah terus meningkat dalam
7 Republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/11/27/me5a78-muslim-prancis-masih-alami-

diskriminasi.
8 Muslimdaily.net/berita/internasional/muslim-prancis-juga-hadapi-diskriminasi-di-lapangan-kerja.

5

beberapa tahun terakhir. Dikatakan bahwa serangan anti-Muslim meningkat menjadi 469 kasus
tahun lalu, darihanya 298 kasus pada 2011 dan 188 kasus pada tahun 2010.
Serangan-serangan itu ditujukan terhadap Muslim, dan sayangnya hal ini terutama

diterima perempuan.Penyerangan yang terjadi pun beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari di
jalan, di tempat tinggal dan toko-toko, bahkan penyerangan terjadi terhadap tempat-tempat yang
dianggap sakral seperti Masjid dan Pemakaman Muslim.
Prospek Integrasi dan Solusi Terhadap Diskriminasi Muslim di Perancis
Kaum Muslim merupakan salah satu imigran yang tiap tahunnya mengalami peningkatan
jumlah di Eropa. Muslim yang tinggal di Eropa yang berasal dari Asia, Afrika, Balkan, Turki,
dan berbagai area lain kemudian hingga kini telah menjadi kelompok minoritas yang besar di
Eropa. Belum lagi ketika kelompok Muslim tersebut kemudian melahirkan generasi-generasi
kedua bahkan ketiga, tentu kelompok minoritas Muslim di Eropa akan kian banyak. Melihat
keadaan tersebut, Muslim tentu akan turut mempengaruhi masa depan Eropa. Isu diskriminasi
menjadi penting seiring dengan pertumbuhan jumlah imigran muslim di Eropa pada umumnya
dan Prancis pada khususnya setiap tahunnya, untuk mengatasi isu ini peran berbagai pihak
diperlukan agar kedepannya isu diskriminasi tidak terjadi dan menyebar di kemudian hari berikut
hal-hal yang mungkin dapat dilakukan.9
Peran organisasi-organisasi muslim maupun organisasi-organisai internasional lain dalam
isu diskriminasi muslim sudah seharusnya lebih pro aktif, karena dalam beberapa tahun terakhir
peran organisasi-organisasi tersebut seperti Organisasi Konferensi Islam, Amnesty Internasional,
Komite Menentang Islamfobia di Perancis (CCIF) hanya sebatas laporan terhadap data
diskriminasi yang terjadi di Eropa maupun Prancis, sudah saatnya organisasi-organisasi tersebut
melakukan aksi nyata karena sudah bukan waktunya lagi untuk sekedar berbicara mengenai isu

ini harus ada langkah nyata yang dilakukan.10 Selain itu Uni Eropa sebagai organisasi utama di
Eropa harusnya berbuat lebih banyak untuk menantang pandangan negatif dan prasangka buruk
terhadap Islam, setiap kebijakan yang dirumuskan harusnya lebih menyentuh ke ranah grassroot
9 Indonesia), (. (2012, Mei 5). Menelusuri Diskriminasi Muslim di Eropa. Dipetik Desember 13,
2015.
10 Konferensi Seputar Diskriminasi Warga Muslim Di Eropa. (2008, Januari 11). Dipetik Desember 13,
2015.
6

dimana masalah utama terdapat dan bersumber, dalam mengimplementasikan kebijakan terhadap
para penduduk Muslim yang ada di Eropa, pemerintah Uni Eropa memang telah mendirikan
sebuah dewan konsultatif

Muslim sebagai bentuk kepedulian pemerintah Eropa terhadap

aspirasi Muslim di Eropa.
Fungsi dari dewan konsultatif Muslim ini adalah sebagai perantara atau bisa disebut juga
juru bicara resmi dari kelompok muslim yang dapat terhubung dengan pemerintahan resmi
negara. Di satu sisi, memang di sini terlihat bahwa pemerintah negara-negara di Eropa berusaha
tidak meminggirkan kelompok minoritas, yakni Islam, mempromosikan kebijakan-kebijakan
dengan prinsip ekualitas, serta menerapkan kebebasan memeluk agama. Namun, di sisi lain
ternyata pemerintah Eropa masih berhubungan erat dengan gereja dan masih ditemukan adanya
pola hubungan yang erat antara negara dan gereja sehingga gereja dapat menikmati
keistimewaan-keistimewaan tertentu. Selain itu, kebijakan pemerintah yang menyediakan dewan
untuk berdialog dengan perwakilan resmi negara dan masyarakat sipil lainnya, justru
menyebabkan kelompok Muslim ternyata tidak memiliki akses langsung untuk berinteraksi
dengan masyarakat Eropa itu sendiri. Hal ini justru akan menyebabkan masyarakat Muslim di
Eropa merasa terdiskriminasi. Sesungguhnya pemerintah perlu untuk meningkatkan akses bagi
masyarakat Muslim untuk dapat berinteraksi langsung dalam kebudayaan dan masyarakat Eropa
dibandingkan dengan menyediakan lembaga resmi yang justru membuat masyarakat Muslim
merasa terpinggirkan. Namun, di samping itu pemerintah juga menerapkan kebijakan
memberikan status legal kepada masyarakat Muslim dengan memperbolehkan masyarakat
Muslim untuk berorganisasi, mendirikan simbol-simbol Islam, misalnya masjid dan lembaga
Islam seperti sekolah Islam dengan memenuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah tiap-tiap negara Eropa.
Dari sisi pemerintah Perancis sendiri sudah seharusnya untuk lebih melirik prospek
integrasi penduduk Muslim di Prancis yang dapat dilihat dari cara ekonomi. Jumlah muslim
Prancis yang mencapai 8% atau ± 7 juta jiwa merupakan jumlah yang cukup besar dan bisa
dimanfaatkan sebagai tenaga kerja untuk menggerakkan roda perekonomiannya. Karena itu
penting bagi Prancis untuk memperlakukan umat Muslim dengan baik dan penting juga bagi
pemerintah Prancis untuk secara aktif mengintegrasi penduduk Muslim agar kemudian
kebutuhan akan tenaga kerja dapat terpenuhi dan roda perekonomian di Prancis dapat terus
7

berputar. Pada intinya dari pada mengisolasi dan mendiskriminasi penduduk dan migran Muslim
dalam berkehidupan di Prancis, pemerintah Prancis seharusnya menampung kepentingan Muslim
itu sendiri dan lebih aktif mengusahakan integrasi untuk merangkul penduduk asli Prancis dan
kelompok Muslim bersama-sama. Hal ini dapat menjadi sebuah prospek baik bagi integrasi
Muslim di Prancis meski pada kenyataannya hal ini tentu sulit dilakukan.11
Pada ranah individu yang dapat dilakukan sudah tidak ada gunanya lagi selalu berperan
sebagai korban, karena itu tidak membawa perubahan, melainkan hanya sikap pasif. Sudah
saatnya umat muslim di Prancis bersikap aktif sebagai warga negara. Artinya berperan mengubah
citra mereka sendiri. Termasuk menjadikan tiap mesjid di Prancis sebagai gedung terbuka.
Termasuk ikut pula berdiskusi dalam masyarakat. Selanjutnya tiap warga muslim di Eropa
berkewajiban untuk aktif dan juga memanfaatkan hak warga yang mereka miliki sebagai
penduduk di Prancis. Tidak boleh ada kesimpulan, bahwa seorang warga muslim tidak dapat
sekaligus menjadi warga Eropa.

Penutup
Kesimpulan
Permasalahan kontemporer mengenai kaum islam minoritas di negara sekuler seperti
Perancis mejadi hal yang perlu diperhatikan. Pasalnya islam masuk ke Perancis sejak abad 8 M
dan mulai teridentifikasi pada akhir abad 19 dengan alasan bahwasannya pada saat itu Perancis
membutuhkan kaum islam karena kekurangan tenaga kerja dan penduduk terutama pasca Perang
Dunia . Kemudian untuk mengejar kekurangan ini imigrasi penduduk dari negara islam seperti
11 Yustiazari, F. (2015, Januari 10). Muslim di Eropa: Melihat Celah dan Prospek Integrasi Muslim di
Eropa. Dipetik Desember 13, 2015, dari web.unair.ac.id.

8

Aljazair ,Turki dan Maroko terjadi dan diperbolehkan oleh Perancis. Banyaknya

bentuk

diskrimisi yang dialami oleh kaum minoritas islam di Perancis dengan berlandaskan pada
ketakuatan mereka akan tindakan radikal yang dilakukan oleh kaum islam seperti yang terjadi
pada peristiwa pemboman pada 9 September

2001 dan 13 November 2015 semakin

memperburuk citra islam di mata Perancis dan melakukan penekanan terhadap kaum minoritas
islam di kawasan mereka . Oleh karena itu permasalahan ini memerlukan penyelesaian yakni
dengan adanya kerjasama dari segala pihak seperti organisasi islam, perwakilan umat muslim
pada organisasi internasional dan dukungan pro aktif dari masyarakat islam dunia untuk
membantu menyumbang pikiran dan tindakan dalam penyelesaian masalah ini.

Daftar Pustaka
- Ahmed, L. I. (n.d.). Muslim in the West. Retrieved 12 14, 2015, from Saalam:
http://www.salaam.co.uk/themeofthemonth/april02_index.
- Islam in France. (n.d.). Retrieved 12 14, 2015, from Euro-Islam.info: http://www.euroislam.info/country-profiles/france/.

9

- Osa, & Taq. (2009, 7 27). Islam di Prancis Terbesar di Eropa. Retrieved 12 14, 2015, from
-Republika: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/09/07/27/65037islam-di-prancis-terbesar-di-eropa.
- Porter, T. (2015, 6 16). French Muslim leader Dalil Boubaker calls for empty Catholic
churches to be turned into mosques. Retrieved 12 14, 2015, from INTERNATIONAL
BUSINESS

TIMES:

http://www.ibtimes.co.uk/french-muslim-leader-dalil-boubaker-calls-

empty-catholic-churches-be-turned-into-mosques-1506417

- Indonesia), (. (2012, Mei 5). Menelusuri Diskriminasi Muslim di Eropa. Dipetik Desember 13,
2015, dari http://indonesian.irib.ir: http://indonesian.irib.ir/ranah/sosialita/item/43812Menelusuri_Diskriminasi_Muslim_di_Eropa
- Konferensi Seputar Diskriminasi Warga Muslim Di Eropa. (2008, Januari 11). Dipetik Desember
13, 2015, dari www.dw.com: http://www.dw.com/id/konferensi-seputar-diskriminasi-wargamuslim-di-eropa/a-3053839
- Yustiazari, F. (2015, Januari 10). Muslim di Eropa: Melihat Celah dan Prospek Integrasi
Muslim di Eropa. Dipetik Desember 13, 2015, dari web.unair.ac.id.

- Arrahmah.com/news/2013/07/05/serangan-anti-muslim-kian-meningkat-di Perancis.
-

Republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/11/27/me5a78-muslim-prancis-

masih-alami-diskriminasi.
-

Muslimdaily.net/berita/internasional/muslim-prancis-juga-hadapi-diskriminasi-di-lapangan-

kerja.
- Antaranews.com/berita, Dimas Sangadji, ISIS Teror Paris Perancis.

10