EVALUASI AKHIR SEMESTER GASAL JUDUL KORE

EVALUASI AKHIR SEMESTER GASAL

JUDUL
KORELASI ANTARA STRUKTUR BATUAN DAN VEGETASI DALAM MENENTUKAN
LOKASI AQUIFER AIR TANAH DI DESA KORO, KECAMATAN MERAKURAK,
KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

MATA KULIAH :
PENGANTAR ILMU KEBUMIAN

Diusulkan oleh :

Muhammad Reza Shalahuddin Noor

(3713100001) Angkatan 2013

Diptya Mas Nugraha

(3713100042) Angkatan 2013

Faizal Alifiyansah R


(3713100026) Angkatan 2013

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan

: KORELASI ANTARA STRUKTUR BATUAN DAN
VEGETASI DALAM MENENTUKAN LOKASI
AQUIFER

AIR

KECAMATAN

TANAH


DI

MERAKURAK,

DESA

KORO,

KABUPATEN

TUBAN, JAWA TIMUR
2. Bidang Kegiatan

: ( ) ETS

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

:


(√) EAS

a. Nama Lengkap

: Muhammad Reza Shalahuddin Noor

b. NRP

: 3713100001

c. Jurusan

: Teknik Geofisika

d. Universitas

: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

e. Alamat


: Jl. Gebang Kidul 56 D Surabaya

f. No.Telp/HP

: 083873688178

g. Alamat email

: noor13@mhs.geofisika.its.ac.id

4. Anggota Penulis

: 2 orang

5. Dosen Pendamping

:

a. Nama Lengkap


: Dr. Widya Utama, DEA

b. NIP

: 196110241988031001

c. Alamat Rumah

:

d. No.Telp/HP

: 08155922170

Surabaya, 9 Januari 2014
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Geofisika

Ketua Pelaksana Kegiatan


(Dr. Ir. Muhammad Taufik)

(Muhammad Reza Shalahuddin Noor)

NIP.195509191986031001

NRP. 3713100001
i

Pembantu Rektor III

Dosen Pendamping

(Prof. Drs. Nur Iriawan, MIkom., Ph.D)

(Dr. Widya Utama, DEA)

NIP.196210151988031002

NIP.196110241988031001


ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tim
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Korelasi antara Struktur Batuan
dan Vegetasi dalam Menentukan Lokasi Aquifer Air Tanah di desa Koro, kecamatan
Merakurak Kabupaten Tuban, Jawa Timur”. Shalawat serta salam senantiasa kami curahkan
kepada Rasulullah SAW yang kita harapkan syafa’at nya di Yaumul Kiamat nanti. Karya tulis ini
disusun guna memberikan sebuah gagasan tentang krisis air tanah yang yang terdapat di desa
Koro, kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sebagai langkah awal, penulis
melakukan identifikasi ketersediaan air tanah berdasarkan indiator-indikator yang telah diketahui.
sehingga diharapkan dapat membantu warga desa Koro yang mengalami kesulitan air. Rasa terima
kasih yang dalam-dalamnya tim penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Widya Utama, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir Semester 1.
2. Bapak Syaeful Bahri, selaku dosen Teknik Geofisika
3. Kakak - kakak dan teman-teman Teknik Geofisika yang telah banyak
memberikan semangat, serta masukan.
4. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun

materil kepada penulis.

Semoga karya tulis ini dapat bermafaat bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Surabaya, 11 Januari 2014

Tim Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ...... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... vii
RINGKASAN .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN .................................................................................................................2

Latar Belakang .................................................................................................................... . 2
Tujuan ..................................................................................................................................2
Manfaat ................ ................................................................................................................ 2
GAGASAN ...........................................................................................................................3
Cara Mendapatkan aquifer air tanah ................................................................................ 3
Letak geografis kabupaten Tuban ....................................................................................... 3
Struktur batuan di kota Tuban ........................................................................................... 4
Hubungan porositas dan permeabilitas............................................................................... 6
Hubungan air tanah dan vegetasi ....................................................................................... 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 13

iv

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peta Geografis Kabupaten Tuban .........................................................................4
Gambar 2. Peta Geologi Kabupaten Tuban .........................................................................4


v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Porositas dan Kuantitas
Tabel 2. Nilai Permeabilitas Tanah .

......................................................................................... 7
...................................................................................... 8

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Peta Geologi Kabupaten Tuban .................................................................... 13

vii

RINGKASAN

Telah dilakukan analisis tentang geomorfologi batuan dan vegetasi pada daerah Desa Koro,
Tuban, Jawa Timur.. Berdasarkan peta geologi, daerah desa Koro merupakan daerah yang dekat
dengan gua-gua yang merupakan hasil pelarutan karst. Berdasarkan laporan warga, daerah tersebut
jarang ditemukan sumur air tanah dikarenakan kondisi lahan yang gersang. Kondisi lahan tersebut
ternyata mengandung batuan gamping. Pada Peta Geologi Tuban menunjukkan bahwa daerah
tersebut termasuk dalam Formasi Paciran yang didominasi oleh batuan gamping dolomite. Analisis
dilakukan dengan menggunakan sifat porositas dan permeabilitas batuan beserta vegetasi tanaman,
yaitu pada batuan gamping dan pohon Jati. Batuan gamping memiliki nilai permeabilitas yang
rendah dan tanah lempung 1 x 10-7 Hasil yang didapatkan dengan menggunakan analisis tersebut
menunjukkan bahwa desa Koro berpotensi memilliki air tanah yang produktif. Air tanah tersebut
berada pada kedalaman 140 meter. Kondisi ini dikarenakan akibat adanya batu gamping, lempung
dan akibat pelarutan karst.

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, air bersih menjadi barang yang cukup langka di daerah-daerah tertentu. Hal ini
terjadi tidak di daerah perkotaan saja, namun juga di daerah pedesaan dan daerah pinggiran lainnya.
Permasalahan di daerah perkotaan lebih condong pada krisis air bersih, sanitasi, dan penampungan
air. Masyarakat di kota yang tinggal di rumah yang berhimpitan satu sama lain menyebabkan
sanitasi air yang kurang bagus. Lain lagi di daerah pedesaan, masyarakat seringkali tidak dapat
menemukan sumber mata air.
Padahal, air merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Saat ini sebagian besar kebutuhan air
diperoleh dari pemanfaatan sumber air permukaan seperti sungai, danau, mata air, serta sumur
dangkal. Namun seiring berjalannya waktu cadangan air permukaan terus berkurang sedangkan
jumlah penggunanya semakin bertambah. Berkurangnya cadangan air permukaan antara lain
disebabkan karena perubahan area yang semula merupakan daerah resapan air hujan kemudian
menjadi lapisan kedap air seperti perumahan, jalan aspal dan bangunan umum lainnya. Akibatnya,
daerah tempat meresapnya air hujan ke dalam tanah berkurang, padahal peresapan air hujan ke
dalam tanah adalah sumber utama dari air tanah.
Dari kesulitan-kesulitan tersebut, sebenarnya setiap daerah mempunyai potensi sumber air
meskipun kelihatannya tidak memungkinkan. Seperti desa Koro di wilayah kabupaten Tuban
yang kondisinya tidak memungkinkan untuk memiliki sumber mata air, tetapi sebenarnya
mempunyai potensi sumber air tanah.
Tujuan :
1. Mengkaji dan mengidentifikasi kondisi geomorfologi di desa Koro untuk mengetahui
sumber aquifer air tanah.
2. Memberikan referensi atau gambaran kepada masyarakat umum tentang kondisi aquifer
dibawah tanah desa Koro kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban
Manfaat :
1. Sebagai pedoman untuk penelitian atau pencarian data primer di lokasi tersebut
2. Sebagai pengetahuan bagi masyarakat tentang kondisi geologi di derah tersebut
2

3. Sebagai solusi bagi pembaca jika mendapatkan kasus seperti daerah tersebut yang
kekurangan air sementara menurut data sekunder daerah tersebut kaya akan kandungan air
tanahnya maka akan bisa mencari sumber air tanahnya

GAGASAN
Cara Mendapatkan air tanah

Air tanah adalah air yang diperoleh dari hasil pemboran tanah hingga mencapai lapisan
akifer ataupun sungai dalam tanah. Untuk menemukan lapisan akifer, pemboran harus dilakukan
sampai kedalaman puluhan bahkan ratusan meter. Selain itu kita juga harus menentukan lokasi
ekplorasi air tanah meliputi survei hidrogeologi dan geologi untuk memilih letak titik pemboran,
serta survei geolistrik untuk mengetahui keberadaan lapisan tanah yang dapat menyimpan dan
meluluskan air tanah (akifer), serta uji pemompaan untuk mengetahui besarnya jumlah air yang
dapat di eksplorasi dari lapisan akifer tersebut.

Letak Geografis Kabupaten Tuban

Kabupaten Tuban adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada
di kota Tuban. Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km. Tuban dikenal
sebagai Kota Seribu Goa karena letak Tuban yang berada pada deretan Pegunungan Kapur
Utara. Bahkan beberapa Goa di Tuban terdapat stalaktit dan stalakmit. Goa yang terkenal di Tuban
adalah Goa Akbar, Goa Putri Asih, Goa Ngerong, dll. Tuban terletak di tepi pantai pulau
Jawa bagian utara. Dilihat dari peta Indonesia, letak geografisnya Tuban terletak pada
111°30’ - 112°35’ BT 6°40’ - 7°18’ LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah utara

: Laut Jawa

2) Sebelah timur

: Kota Lamongan

3) Sebelah selatan

: Kota Bojonegoro

4) Sebelah barat

: Kota Rembang

3

Gambar 1
Peta letak geografis kabupaten Tuban

Struktur Batuan di kota Tuban

4

Keterangan :

: Aluvium Pantai. Terutama endapan dataran pantai, pada muara sungai tercampur dengan
endapan aluvium yang terdiri dari lempung, pasir dan kerikil.
: Aluvium Sungai. Endapan dataran banjir dari Bengawan Solo, terdiri dari lumpur, lanau,
pasir, kerikil.
: Batu gamping.
: Formasi Kabuh.Batu pasir dan konglomerat
: Formasi Paciran. Batu gamping, dolomit, kemungkinan mengandung fosfat. Terdapat di
bagian bawah. Ketebalan diperkirakan sekitar 100-750 m.
: Anggota Ngrayong, formasi tuban. Batu pasir kuarsa yang berselingan dengan batu
lempung dan batu gamping.
: Formasi Tuban. Batu lanau yang berselingan dengan batu gamping dan lempung.
Ketebalan diperkirakan sekitar 600 m.
: Batu Lanau, formasi Kujung. Batu lanau yang berdampingan dengan batu lempung. Juga
terdapat kongresi dolomit dan pirit. Ketebalan diperkirakan >700 m.
: Batu lempung, formasi Kujung. Sebagian batu gamping dengan selingan batu lanau dan
betu lempungan serta pasir. Ketebalan diperkirakan sekitar 600 m.

Dari peta di atas dapat dilihat bahwa desa Koro di kabupaten Tuban terletak pada formasi batu
gamping serta terdapat sebagian kecil batu lempung..
Batuan Gamping

Struktur batu-batuan yang terdapat di desa Koro kabupaten Tuban, umumnya adalah sturktur
formasi yang terdiri dari batuan gamping. Batuan gamping merupakan batuan yang terbentuk
akibat aktivitas organisme mikroskopik di laut dangkal. Batuan Gamping termasuk dalam golongan
batuan Calcite, yang memiliki kekerasan yang tinggi.
5

Kondisi batuan gamping di kabupaten Tuban terletak pada bagian barat dan timur Tuban.
Batuan gamping terdiri atas batuan klastik dan non-klastik. Pada jenis klastik, terbentuk atas
rombakan batuan non-klastik melalui proses erosi air, transportasi, sortasi dan adanya mineralmineral yang ikut.
Batu gamping berfungsi sebagai tempat peresapan air sekaligus penyimpanan air. Potensi
penyimpanan air pada batu gamping terbilang cukup tinggi. Berdasarkan uji coba yang dilakukan
oleh laboratorium, batu gamping kompak mampu menyimpan air sebesar 87,2 liter per m 3.
Sementara batu gamping putih yang biasa diambil untuk bata kumbung, mampu menyimpan air
lebih besar, yaitu 198 liter per m3. Yang pasti, setiap meter kubik batu kapur yang diambil, akan
membawa konsekuensi atas pengurangan cadangan air di Tuban. Dan setiap petak pohon yang
gundul, akan semakin mempercepat pengurangan cadangan air itu. Satu meter kubik kapur
menyimpan 97, 2 hingga 198 liter air.
Batu gamping dan dolomite termasuk dalam tipe porositas sekunder. batuan karbonat di
daerah karst mempunyai porositas yang besar adalah lebih signifikan karena adanya percelahan
hasil proses pelarutan sehingga lebih cocok digolongkan sebagai porositas sekunder. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa batuan gamping yang belum terkarstifikasi akan mempunyai nilai
porositas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan batuan gamping yang telah terkarstifikasi
dengan baik (Madiapoera, T, 1990).
Lempung

Batuan lempung memiliki rasio yang besar antara luas permukaan terhadap volum butiran
sehingga unsur Air (H2O) terikat kuat ke permukaan partikel lempung ( clay bound-water ). Batuan
yang termasuk dalam kelompok batuan sedimen tersebut disusun oleh mineral-mineral lempung
yang sulit dibedakan antar satu dengan yang lain. Lempung bukanlah sumber air yang baik karena
ukuran yang sangat kecil antara partikel mikroskopis menciptakan gesekan yang secara efektif
menghentikan pergerakan air. Ciri-ciri lempung atau tanah liat adalah sebagai berikut :




Tanahnya suit menyerap air sehingga tidak menguntungkan bagi pertanian.
Apabila cuaca kemarau, butir-butiran tanah akan terpecah-pecah secara halus.
Tekstur tanah akan lengket apabila dalam keadaan basah (Hardiyatno, 1999).

Hubungan Porositas dan Permeabilitas
Porositas
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori dari suatu batuan
dengan volume total batuan per satuan volume tertentu.
6

Rumus dari porositas yaitu :

Keterangan :
∅ = Porositas (%)

Vp = Volume pori-pori (cc)
Vb = Volume batuan total (cc)
Vgr = Volume butiran (cc)

Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a) Porositas primer adalah porositas yang terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan proses
pengendapan.
b) Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk setelah proses pengendapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas batuan :
a) Ukuran butir. Semakin kecil ukuran butir maka rongga yang terbentuk akan semakin kecil begitu juga
sebaliknya jika ukuran butir besar maka rongga yang terbentuk juga semakin besar.
b) Bentuk butir. Batuan dengan bentuk butir jelek akan memiliki porositas yang besar, sedangkan kalau bentuk
butir baik maka akan memiliki porositas yang kecil.
Porositas (%)

Kuantitas

( 0% – 5 %)

dapat diabaikan (negligible)

(5% – 10%)

buruk (poor)

(10%- 15%)

cukup baik (fair)

(15%- 20%)

baik (good)

(20%- 25%)

sangat baik ( very good )

(>25%)

istimewa ( excellent )
Tabel 1

Tabel Ukur Porositas dan kontinuitas

7

Permeabilitas
Kemampuan tanah untuk meloloskan air adalah Permeabilitas tanah. Permeabilitas tanah
dipengaruhi oleh struktur dan tekstur beserta unsure organic lainnya yang mampu meningkatkan
laju permeabilitas. Semakin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah
koefisien permeabilitasnya. Maka, lapisan tanah yang berbutir kasar dengan butiran-butiran yang
halus mempunyai nilak k yang lebih rendah dan pada tanah ini, nilai koefisien permeabilitas adalah
fungsi angka pori. Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat
juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi
muka air tanah dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah
dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat,
tetapi berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi
oleh lapisan rapat air. Berikut data hasil permeabilitas dari beberapa jenis tanah :

Tabel 2
Nilai Permeabilitas Tanah

Hubungan Air Tanah dan Vegetasi
Tumbuhan sangat erat kaitannya dengan air tanah. Tumbuh-tumbuhan (vegetasi) dapat
memberikan stabilitas permukaan tanah dari jalinan akar dan terhambatnya aliran air di permukaan.
Sistem akar tumbuhan yang menyebar secara lateral, keluar dari tumbuhan dan mengikat butiran8

butiran tanah menjadi menyatu atau dapat tumbuh secara vertikal masuk ke dalam tanah
hingga menembus lapisan tanah yang lebih stabil.
Vegetasi terdiri dari 7 jenis yaitu :
1) Vegetasi Pantai
2) Vegetasi Mangrove/Rawa
3) Vegetasi Payau
4) Vegetasi Gambut
5) Vegetasi Dataran Rendah
6) Vegetasi Dataran Tinggi
7) Vegetasi Pegunungan (Ossting, 1982)
Di desa Koro, mayoritas tumbuhannya adalah pohon jati yang dapat tumbuh di dataran
tinggi maupun dataran rendah. Pohon jati merupakan jenis pohon penghasil kayu yang bermutu
tinggi, dapat tumbuh hingga 30-40 m. Daunnya besar dan akan rontok di musim kemarau, ini
berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Pohon jati bisa tumbuh ditempat dengan curah hujan 1500 – 2000 mm/tahun serta suhu 27 –
o
36 C mampu tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk
pertumbuhan jati adalah tanah dengan pH 4,5-7, mengandung cukup banyak kapur (Ca,calcium)
dan fosfor. Pohon jati dapat tumbuh hingga 1300 mdpl. Pohon jati termasuk spesies pionir yang
tahan kebakaran karena kulitnya tebal. Pohon jati merupakan tanaman yang menjadi indikator
ketersediaan air tanah. Hutan jati juga membantu kesuburan tanah karena akar pepohonan dalam
hutan jati tumbuh melebar dan mendalam. Pertumbuhan akar ini akan membantu menggemburkan
tanah,sehingga akan memudahkan air masuk kedalamnya.

9

KESIMPULAN
Berdasarkan geomorfologi yang telah kita kaji atau data sekunder di desa Koro, kecamatan
Merakurak, kabupaten Tuban dapat disimpulkan bahwa daerah tersebut berpotensi mengandung air
tanah yang produktif. Walaupun kondisi tanah di daerah tersebut gersang, namun pada kedalaman
140 meter terdapat sumber mata air (aquifer ). Kondisi batuan gamping dan tanah lempung yang
memungkinkan dan akibat pelarutan karst sehingga tercipta daerah untuk tampungan air hujan di
bawah tanah.

10

Daftar Pustaka
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. (2006). Data geologi ESDM Jawa Timur. Surabaya: Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Prov. jawa Timur.
Hartono, & Suharsono. (1997). Peta Geologi Lembar Tuban Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Haryono, E., & Adji, T. N. (2006). Buku Ajar Karst Indonesia. Yogyakarta.: Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada.
Nasution, A. I. (2010, April 29). Karst Sumber Air Masa Depan. Retrieved January 11, 2014, from
Karstaceh: http://www.karstaceh.com
Noor, D. (2009). Pengantar geologi. Bogor: CV. Graha Ilmu.
Pangaribuan, L. (2013, September 14). Porositas Tanah. Retrieved January 1, 2014, from
librapangrib.blogspot: http://librapangrib.blogspot.com/
Sonegondrong. (2008, Februari 3). Manfaat Air Bersih. Retrieved Januari 11, 2014, from Anak
bangsa: http://www.naskleng.blogspot.com

11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
NRP
Tempat, tanggal lahir
Alamat asal
No HP/email
Nama Orang Tua
Riwayat pendidikan

: Muhammad Reza Shalahuddin Noor
: 3713100001
: Nganjuk, 30 April 1995
: Desa Podoluhur RT 02/03, Klirong, Kebumen
: 083873688178/ezxtrada@gmail.com
: Supriyatin Nur Widayat
: SD N 3 Podoluhur
SMP N 1 Kebumen
SMA N 1 Kebumen

Nama
NRP
Tempat, tanggal lahir
Alamat asal
No HP/email
Nama Orang Tua
Riwayat pendidikan

: Diptya Mas Nugraha
: 3713100042
: Surabaya, 18 Agustus 1995
: Jl. Semampir Tengah 2 No.12 Surabaya
: 08563407059 / bejodiptya@gmail.com
: Drs. Winarno
: SDN Barata Jaya Surabaya
SMPN 1 Surabaya
SMAN 17 Surabaya

Nama
NRP
Tempat, tanggal lahir
Alamat asal
No HP/email
Nama Orang Tua
Riwayat pendidikan

: Faizal Alfiansyah
: 3713100026
: Surabaya, 9 Juni 1995
: Jl.Pasar Turi No.5 Surabaya
: 085733144274/
:
: SDN 15 Malang
SMPN 3 Surabaya
SMAN 1 Surabaya

12

LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Geologi Kabupaten Tuban

13