Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada PT. PLN Area Medan

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian
dengan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau suatu
daerah tertentu.

2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN Area Medan yang berlokasi di Jl. Listrik No.
8 Medan.

2.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 13 ).Populasi
dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada kantor PT.PLN Area
Medan yang berjumlah 300 orang.


Universitas Sumatera Utara

B. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber daya yang
sebenarnya dalam suatu penelitian. Kemudian pengertian sampel adalah kelompok
kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik
populasi juga oleh sampel.
Dalam penelitian ini, seluruh karyawan pada kantor PT. PLN (Persero)
Area Medan yang berjumlah 300 orang. Menurut Arikunto (1993 : 104 ), apabila
subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila populasi lebih dari 100,
maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% sampel atau lebih. Dengan
demikian berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah 10 % karyawan pada kantor PT.PLN (Persero) area Medan yang berjumlah
30 orang.

2.4 Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
1. Data Kuantitatif : data yang diperoleh dari perusahaan dalambentuk angkaangka seperti laporan jumlah karyawan.

2. Data Kualitatif : data yang diperoleh baik dalam bentukinformasi lisan
maupun tulisan yang bukan berupa angkadan berhubungan dengan materi
penulisan seperti strukturdan sejarah organisasi perusahaan.
b. Sumber Data
1. Data Primer : yaitu data yang diperoleh melalui pengamatandan
wawancara secara langsung tentang hasil berbagai halyang menyangkut

Universitas Sumatera Utara

permasalahan yang berhubungan denganpenilaian kinerja terhadap
peningakatan karier karyawan.
2. Data Sekunder : yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang
ada di perusahaan. Data ini berupagambaran umum perusahaan misalnya,
sejarah berdirinya,struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab.

2.5 Metode Pengumpulan Data
Untuk menyusun skripsi diperlukan suatu metode penelitian gunamendapatkan
data yang objektif sehingga laporan tersebut dapatdipertanggungjawabkan
kebenarannya informasi.
1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data secara teoritis

dengan cara menelaah berbagai buku literaturdan bahan teori lainnya yang
berkaitan dengan masalah yangdibahas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan datalapangan dengan
cara sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsungketempat
penelitian dan melakukan pengamatan secaralangsung terhadap aktivitas
keseharian, lingkungan, dansarana kerja.
b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukantanya jawab dengan
pimpinan dan karyawan perusahaanguna memperoleh keterangan data yang
diperlukan, misalnya kapan penilaian kinerja dilakukan, puaskahkaryawan tentang
hasil penialain serta kariernya, dansebagainya.
c. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui daftarpertanyaan yang
diajukan kepada pihak-pihak yangberhubungan dengan masalah yang diteliti.

Universitas Sumatera Utara

Untuk menilaitanggapan responden maka penulis menggunakan skalalikert dalam
Sugiyono (2007:132) yaitu dengan menghitungbobot setiap pertanyaan.
2.6 Teknik Pengukuran Skor
Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik
pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban
responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval.
Di dalam skala interval ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap
alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut :
1.

Untuk jawaban alternatif “a”diberi skor 5

2.

Untuk jawaban alternatif ”b”diberi skor 4

3.

Untuk jawaban alternatif “c”diberi skor 3

4.

Untuk jawaban alternatif “d”diberi skor 2


5.

Untuk jawaban alternatif “e”diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-

masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu
ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing
responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :

Maka diperoleh:

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Skor untuk kategori sangat rendah

=


1.00 – 1.80

Skor untuk kategori rendah

=

1.81 – 2.61

Skor untuk kategori sedang

=

2.62 – 3.42

Skor untuk kategori tinggi

=

3.43 – 4.23


Skor untuk kategori sangat tinggi

=

4.24 – 5.00

2.7 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa
data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel
bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun
metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif sangat
ditentukan oleh kualitas atau instrumen alat pengumpulan data yang
digunakan.Suatu instrumen data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang
harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan dalam mengelola data
penelitian.
a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Instrumen dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

Universitas Sumatera Utara

diteliti.Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk
(construct).
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson(Arikunto, 2006
: 72)sebagai berikut :

Keterangan



: rxy
















= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N

= Jumlah Sampel

∑x

= Jumlah skor x


∑y

= Jumlah skor y

∑xy

= Jumlah hasil kali antara x dan y

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien korelasinya
dengan rumus Uji-t (Suharyadi, 2004 : 466) yaitu :




Nilai thitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan t tabel. Bila thitung dari
rumus di atas lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel), maka dinyatakan valid, dan
sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel (thitung< ttabel), maka dinyatakan tidak
valid


b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam mengukur gejala yang sama.Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

Universitas Sumatera Utara

internal consistency dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan
rumus Spearman Brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap
(Sugiyono, 2005 : 126). Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

Keterangan : ri = realiabilitas internal seluruh instrumen
rb

= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

2.7.1 Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya
hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005:
212).Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan















: rxy

= Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N

= Jumlah Sampel

∑x

= Jumlah skor x

∑y

= Jumlah skor y

∑xy

= Jumlah hasil kali antara x dan y



Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat
dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara
kedua variabel yaitu :
a.

Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.

Universitas Sumatera Utara

b.

Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel
kedua.

c.

Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan
hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau
interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :
Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199

Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399

Rendah

Antara 0,40 – 0,599

Sedang

Antara 0,60 – 0,799

Tinggi

Antara 0,80 – 1,000

Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi
untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak.Tabel korelasi
ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan.Ketentuannya adalah bila r hitung
lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak.Sebaliknya,
apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam
hal ini yang signifikan 5%.Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

Universitas Sumatera Utara

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data
berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.

Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan
pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan
5 yang disebut frekuensi

b.

Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi,

c.

Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor,

d.

Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh,

e.

Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:
(Z)



(

)

f.

Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

g.

Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
persamaan

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI
(Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting,

Universitas Sumatera Utara

M.Si.Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada
sebelumnya.Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval
yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana
data setidak-tidaknya berskala interval.

2.7.2

Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus
diujikan adalah Ho :ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari
populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka
dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :




Keterangan : t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah data pengamatan

Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai t tabel untuk mengetahui sejauh mana
hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.Kriteria pengujian
adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga
thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α,
maka hipotesis diterima jika



0 atau Ha : ρ<
0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji
pihak kiri.Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang
diambil.

2.7.3

Koefisien Determinasi
Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus
koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :
D = (rxy)2 x 100%
Keterangan : D = koefisien determinan
rXY= koefisien korelasi product moment antara X dan Y

2.7.4

Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu
variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana
adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206):
Y = a +bX
Keterangan:
Y= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan
a

= konstanta (nilai Y apabila X = 0 )

b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan ataupenurunan variabel
X= Subjek variabel independen yang mempunyai nilaitertentu.

Universitas Sumatera Utara

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:


















Universitas Sumatera Utara