Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Bab I
Pendahuluan

A.

Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada

orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang
disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata
yang terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu. Bahasa sebagai simbol yang
bermakna terdiri atas satuan- satuan tertentu yang secara fungsional saling
berhubungan sebagai suatu system. Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun
tulis, kita sebenarnya tidak menggunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi,
kata-kata itu terangkai mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga
terbentuklah rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran, atau
perasaan. Dan rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, fikiran, atau
perasaan itu disebut kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek
(S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa

tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P
dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau
rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna
menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap
sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa
penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak ditentukan
oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana
pengertian kalimat, bagian- bagiannya dan jenis kalimat beserta contoh dan ciriciri kalimat itu sendiri. Oleh karena itu, kami tim penulis berusaha untuk
memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah ini. Semoga

1

makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait
pertanyaan yang dikaji.
B.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalimat?
2. Apa saja jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia?

3. Apa ciri-ciri dari jenis-jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia?

C.

Tujuan
Diharapkan agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang kalimat

berupa pengertian kalimat, jenis, ciri-ciri dari jenis kalimat dan contoh dari
masing-masing kalimat dalam Bahasa Indonesia.

2

Bab II
Pembahasan
A.

Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat

berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan

bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan
dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat
informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk
menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis,
harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki
kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah
frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
B.

Jenis-Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa jenis kalimat yang biasa digunakan

dalam tulisan maupun lisan. Beberapa kalimat memiliki ciri-ciri yang
memudahkan untuk mengenali jenis dari kalimat tersebut.
1.


Kalimat Tunggal
Kalimat Tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat,

yaitu terdiri dari satu subjek, satu predikat, dan bisa dilengkapi dengan
objek dan keterangan. Contoh:




Kakak berlari.
Pak Arman makan bakso.
Pak Arman makan bakso di kantin.

3

Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan di antara keterangan tempat,
keterangan waktu, keterangan alat, keterangan cara, dan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut:







1.1

Amir bermain sepak bola di lapangan.
Paman mengunjungi kami kemarin.
Ibu menjahit pakaian dengan rapi.
Rini menulis surat dengan mesin tik.
Dina menulis puisi untuk ibunda diberanda pada sore hari.
Jenis-Jenis Kalimat Tunggal
1.1.1

Kalimat Nominal

Kalimat tunggal nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda. Contoh:
Ayahnya
S

Kakaknya
S




1.1.2

guru
di SMA .
P
K
pemain bola.
P

Kalimat Verbal

Kalimat tunggal verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata kerja. Contoh:



Budi
S



Shinta menangis semalaman.
S
P
K

1.1.3

tidur
P

dikelas .
K

Kalimat Adjektival


Kalimat ini memiliki Predikat yang berupa kata sifat. Contoh:
Ayahnya baik
S
P
Rumahnya sangat besar
S
P




1.1.4

Kalimat Numeral

Kalimat tunggal numeral memiliki predikat berupa kata bilangan.
Contoh:

4


Yang datang10 orang
S
P
Bukunya hanya 2 buah
S
P




1.1.5

Kalimat Preposisional

Kalimat ini predikatnya berupa kata depan atau preposisional.
Contoh:




1.2

Ibunya dari Jawa Barat
S
P
Budi didalam kamarnya
S
P

Perluasan Kalimat Tunggal

Perluasan kalimat tunggal bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut.
1.2.1

Menambahkan

unsur

baru


seperti

keterangan

pelengkap. Contoh:
Pemburu membakar hutan kemarin malam

S
P
O
K
(Kalimat
tersebut
mengalami
perluasan

atau

dengan

ditambahkan keterangan waktu kemarin malam).
1.2.2 Memperluas unsur-unsur yang ada seperti subjek dan
predikat. Contoh:
Paman yang tinggal di Bandung akan datang.

S
P
(Kalimat tersebut mengalami perluasan pada unsur subjek).
2.

Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat

atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat
letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya,
konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
5

2.1 Jenis-Jenis Kalimat Majemuk.
 Kalimat Majemuk Setara
 Kalimat Majemuk Bertingkat
 Kalimat Majemuk Campuran
 Kalimat Majemuk Rapatan
2.2 Kalimat Majemuk Setara
Kalimat Majemuk Setara yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
2.2.1

Jenis-Jenis Kalimat Majenuk Setara
2.2.1.1 Kalimat Majemuk Setara Sejalan
Kaliamt majemuk ini terdiri dari beberapa kalimat yang
bisa berdiri sendiri dan dihubungkan dengan konektor
seperti, dan, sesudah itu, sebelum, ketika dan lain-lain.
Contoh:
 Aku sedang membaca buku dan Adikku sedang
mengerjakan PR-nya di ruang tamu.
 Aku sedang tertidur ketika pamanku datang dari desa.
2.2.1.2 Kalimat Majemuk Setara Berlawanan
Kalimat majemuk ini juga terdiri dari beberapa kalimat
yang bisa berdiri sendiri namun dengan situasi yang
berlawanan.

Kalimat-kalimat

tersebut

dihubungkan

dengan konektor seperti: Tetapi, Melainkan, Namun, dan
lain-lain. Contoh:
 Andi merupakan anak yang rajin tetapi Andi sangat
suka bangun kesiangan.
 Susan terkenal akan kejujurannya tetapi kakaknya
terkenal karena ketidak jujurannya.
2.2.1.3 Kalimat Majemuk Setara Hubungan SebabAkibat
Kalimat majemuk ini memiliki 2 klausa yang saling
berkaitan namun bisa berdiri sendiri dimana salah satu

6

klausa merupakan akibat dari klausa lainnya. Klausaklausa ini biasanya dihubungkan dengan konektor seperti
Karena, Akibatnya, Sehingga dan lain-lain. Contoh:
 Andi sangat rajin belajar sehingga dia mendapatkan
peringkat pertama di kelas.
 Ani suka begadang setiap malam akibatnya dia sering
terlambat pergi ke sekolah.
 Dia menagis sejadi-jadinya karena ayahnya pergi
meninggalkannya.
2.2.1.4 Kalimat Majemuk Setara Penguat
Kalimat majemuk ini memiliki klausa yang menjadi
penguat suatu klausa lainnya. Biasanya kalimat majemuk
penguat dicirikan dengan konektor berupa Bahkan,
Terlebih lagi, dan lain-lain. Contoh:
 Andi sudah lama diingatkan untuk tidak nakal lagi
bahkan ibunya sudah menghukumnya berkali-kali.
 Ani merupakan anak yang berbakat didalam bidang
musik bahkan dia bisa memainkan semua jenis alat
musik.
2.2.1.5

Kalimat Majemuk Setara Pemilihan

Kalimat majemuk ini memiliki klausa-klausa yang
merupakan suatu pilihan yang harus dilaksanakan. Jenis
kalimat ini biasanya dihubungkan dengan konektor
“Atau”. Contoh:
 Belajar yang serius atau kau tidak lulus dalam ujian.
 Dia bingung untuk pergi sendiri atau pergi dengannya.
2.2.1.6

Kalimat Majemuk Setara Berurutan

Kalimat majemuk ini memiliki kalusa-klausa yang saling
berurutan. Dengan kata lain, klausa yang satu terjadi
sesudah atau sebelum klausa yang lainnya. penghubung

7

atau konektor jenis kalimat ini adalah Kemudian, lalu,
setelah itu dan lain-lain. Contoh:
 Ani harus pergi ke pasar dahulu kemudian dia harus
pergi ke kantor post.
 Aku belajar dengan serius tadi malam setelah itu aku
menonton televisi.
 Dia tiba-tiba datang dari arah barat lalu dia duduk di
sebelahku.
2.3 Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk ini memiliki 2 klausa yang hubungannya tidak
sejajar. Di dalam kalimat ini terdapat klausa yang berkedudukan
sebagai induk kalimat dan anak kalimat. Konjungsi pengubung
kalimat ini adalah jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab,
sehingga dan dengan. Contoh:
 Aku sudah tertidur ketika ayahku pulang.
 Jika aku menjadi juara kelas, Ayah akan memberiku hadiah.
 Walaupun dia sangat kaya, hidupnya sederhana.
 Tingkah lakunya menunjukkan bahwa dia anak nakal
2.4 Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang menghubungkan
kalimat majemuk setara dan kalimat bertingkat. Biasanya kalimat
majemuk campuran memiliki klausa lebih dari 2. Contoh:
 Pekerjaan itu telah selesai ketika ayahku dating dan ibu



sudah menyiapkan makan malam.
Induk kalimat: Pekerjaan itu sudah selesai.
Anak kalimat: Ayah dating.
Anak kalimat: Ibu sudah menyiapkan makan malam.
Indonesia negra maritime, tetapi Indonesia menghadapi
kendala

serius

dalam

hal

teknologi

sehingga



pemanfaatannya tidak optimal.
Ketika aku datang, semua temanku telah pulang padahal



hari ini masih cerah.
Pamanku memberitahukan bahwa dia akan datang dan aku



sangat senang.
Ketika perampokan itu terjadi, aku sedang tertidur
sedangkan ayahku tidak ada di rumah.

8

2.5 Kalimat Mejemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan beberapa kalimat
tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama, maka
bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh:
 Pekerjaan Reno hanya makan. (kalimat tunggal 1)
 Pekerjaan Reno hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
 Pekerjaan Reno hanya main game. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaan Reno hanya makan, tidur, dan main game.




(kalimat majemuk rapatan)
Rizal membeli mobil Ferari.
Rizal membeli motor Ninja.
Rizal membeli Jet sky.
Rizal membeli mobil Ferari, motor Ninja, dan Jet Sky.
(kalimat majemuk rapatan)

3.

Kalimat Berita
Kalimat Berita adalah suatu jenis kalimat yang isinya berupa informasi

atau peristiwa yang dipaparkan. Kalimat ini berfungsi untuk menyampaikan
informasi kepada para pembaca atau pendengarnya agar mereka mengetahui
informasi atau peristiwa yang sedang terjadi. Kalimat berita sendiri terdiri
dari beberapa macam bentuk yaitu, kalimat berita langsung, kalimat berita
tak langsung, kalimat berita positive, dan kalimat berita negatif.
3.1

Ciri-ciri Kalimat Berita

Untuk mengetahui apakah suatu kalimat merupakan kalimat berita apa
bukan, perhatikanlah beberapa ciri-ciri kalimat berita sebagai berikut:


Dalam bentuk tulisan kalimat berita diawali dengan huruf kapital



dan selalu diakhiri dengan tanda titik.
Dalam bentuk lisan kalimat berita ditandai dengan intonasi yang



datar atau netral.
Yang paling penting adalah kalimat berita merupakan FAKTA

bukanlah OPINI seseorang atau kelompok.
3.2 Jenis-Jenis Bentuk Kalimat Berita
3.2.1 Kalimat Berita Positif

9

Kalimat berita positif adalah kalimat yang berisi berita atau
peristiwa yang positif yang ditandai dengan tidak adanya
pengingkaran atau penyangkalan. Contoh:


Presiden Jokowi turun tangan langsung untuk mengatasi



permasalahan antara KPK dan POLRI.
Budi memenangkan juara satu lomba membaca puisi



setingkat provinsi.
Jakarta diterjang banjir akibat hujan yang turun terusmenerus selama 4 hari.

3.2.2 Kalimat Berita Negatif
Kalimat Berita Negatif adalah kalimat berita yang isinya
merupakan berita negatif atau pengingkaran. Kalimat berita
negatif ditandai dengan adanya kata-kata pengingkaran seperti,
tidak dan bukan. Contoh:


Presiden Jokowi tidak jadi melantik Budi Gunawan sebagai



Kapolri yang baru.
Air terjun Lembah Hitam bukanlah tempat tujuan wisata



yang menarik untuk dikunjungi.
Ancaman bom pada Hotel Merpati bukanlah omong kosong
belaka.

3.2.3 Kalimat Berita Langsung
Kalimat Berita Langsung adalah kalimat berita yang memuat
peristiwa atau kejadian yang berasal dari kutipan atau ujaran
seseorang yang kembali disampaikan persis sesuai aslinya. Ciri
Kalimat berita langsung dapat dilihat dari Intonasi pada kalimat
kutipan yang bernada lebih tinggi daripada kalimat pengiringnya.
Contoh:


Ibu guru mengumumkan, ”Besok kalian belajar di rumah



dan kembali lagi kesekolah pada hari senin.”
“Evakuasi bangkai pesawat Air Asia telah berhasil kami
lakukan,” ujar ketua Basarnas pada konverensi pers.

10



Ayah memberitahu,“Nenek kamu sudah dipanggil oleh Allah
SWT.”

3.2.4 Kalimat Berita Tidak Langsung
Kalimat Berita Tidak Langsung adalah kalimat yang memuat
kejadian/peristiwa yang dikutip oleh penutur namun tidak persis
seperti apa yang disampaikan sumbernya. Dengan kata lain,
penutur menyampaikan kembali apa yang telah disampaikan oleh
narasumber. Kalimat ini dicirikan oleh intonasi yang menurun
pada akhir kalimat. Contoh:


Ibu mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang



bersejarah bagi keluarga kami.
Presiden Jokowi mengintruksikan kepada menteri perikanan
untuk menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di



perairan Indonesia.
Presiden Samsung mengatakan bahwa tahun ini mereka akan
melemparkan produk terbaru mereka di pasar Indonesia.

4.

Kalimat Tanya
Kalimat Tanya ialah kalimat yang dipergunakan dengan tujuan

memperoleh reaksi berupa jawaban dari yang ditanya atau penguatan
sesuatu yang telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya diucapkan dengan
intonasi menaik pada suku kata akhir. Dalam bentuk tulis ditandai dengan
tanda tanya (?).
4.1 Ciri-Ciri Kalimat Tanya
4.1.1 Penggunaan kata tanya: apa, siapa, di mana, bagaimana,
mengapa, dan lain-lain. Contoh:
 Bagaimana kondisi pengungsi lumpur Lapindo saat ini?
 Apa Anda sudah berpengalaman di bidang mesin?
4.1.2 Penggunaan kata bukan atau tidak. Contoh:
 Bukankah ini tas yang kamu bawa?
 Ini hasil ulanganmu, bukan?
 Tidakkah dia merasa aneh dengan sikapmu?
4.1.3 Penggunaan kata akhiran -kah pada predikat kalimat yang
diubah susunannya SP-PS. Contoh :

11

 Ia lulus tahun ini. Luluskah ia tahun ini?
 Ia sudah pulang. Sudah pulangkah ia?
4.1.4 Penggunaan intonasi naik pada suku kata akhir. Contoh :
 Ayahnya terlibat perampokan.
 Ayahnya terlibat perampokan?
4.2 Jenis Kalimat Tanya dan Kata Tanya
4.2.1

Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi

Kalimat Tanya Klarifikasi (penegasan) dan Kalimat Tanya
Konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat tanya yang disampaikan
kepada orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas
persoalan yang sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat
tanya ini tidak meminta penjelasan, tapi hanya membutuhkan
jawaban pembenaran atau sebaliknya Dalam bentuk ucapan ya atau
tidak dan benar atau tidak benar.
Contoh kalimat tanya Klarifikasi:
 Benarkah Saudara yang memimpin penelitianmu?
 Apa benar barang-barang ini milik Anda?
Contoh kalimat tanya Konfirmasi:
 Apakah Saudara mempunyai hubungan erat dengan terdakwa?
 Apa Bapak sudah menerima surat pengunduran diri dari saya?

4.2.2

Kalimat Tanya Retoris

Kalimat Tanya Retoris adalah kalimat tanya yang tidak
memerlukan jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat tanya
retoris biasanya digunakan dalam pidato, khotbah, atau orasi.
Pertanyaan retoris dikemukakan dengan bermacam-macam maksud
sesuai dengan pokok pembicaraan. Pertanyaan retoris bertujuan
untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi, memberi
kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar.
Contoh kalimat retoris:
 Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
12

 Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
4.2.3

Kalimat Tanya Tersamar

Kalimat Tanya Tersamar maksudnya adalah bentuk kalimat tanya
yang mengacu pada bermacam maksud. Dengan kalimat tanya
tersamar, penanya dapat menyampaikan berbagai tujuan seperti,
memohon,

meminta,

menyindir,

membiarkan,

mengajak,

menegaskan, menyetujui, menggugah, melarang, menyuruh, dan
lain sebagainya. Contoh:
Tujuan meminta:


Bolehkah saya tahu siapa namamu?



Dapatkah kamu menolong saya?

Tujuan mengajak:


Bagaimana kalau kamu ikut dalam perlombaan sains
antarsekolah?



Dapatkah kamu menemaniku ke pesta itu nanti malam?

Tujuan memohon:


Apakah kamu bersedia menerima lamaran saya?



Bersediakah kamu meminjamkan motormu kepadaku?

Tujuan menyuruh:


Bagaimana kalau kamu berangkat ke sekolah sekarang?



Maukah kamu membuatkan kue bolu?

Tujuan merayu:


Kapan saya bisa mengajak kamu jalan-jalan?



Jadi kan kamu traktir saya makan hari ini?

Tujuan menyindir:


Apa tidak ada orang yang lebih bodoh dari kamu?



Begini caranya kamu berterima kasih?

Tujuan menyanggah:

13



Apa dengan cara ini semua persoalan dapat selesai?



Bagaimana jika kita mencari cara yang lain?

Tujuan meyakinkan:


Mestikah saya bersumpah di hadapanmu?



Apa selama ini kata-kata saya cuma pepesan kosong?

Tujuan menyetujui:
Tak ada alasan untuk ditolak, bukan?



4.2.4

Kalimat Tanya Biasa

Kalimat tanya biasa disebut juga kalimat tanya untuk menggali
informasi.

Kalimat

untuk

menggali

informasi

biasanya

menggunakan kata tanya. Kata tanya yang dipergunakan,
dirumuskan dengan 5W+1H, yaitu: what (apa), where (di mana),
who (siapa), whene (kapan), why (mengapa) dan how (bagaimana).
Contoh penggunaannya di dalam kalimat:

5.



Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?



Dari mana asal api?



Siapa yang pertama kali melihat kejadian ini?



Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?

Kalimat Perintah
Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna

memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.
5.1

Ciri-Ciri Kalimat Perintah





5.2

Intonasi pada bagian akhir kalimat naik atau meninggi;
Diakhiri dengan tanda baca seru (!);
Kalimat perintah menggunakan pola inversi;
Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

Jenis dan Contoh Kalimat Perintah
5.2.1 Kalimat Perintah Biasa

14

Kalimat perintah jenis ini adalah kalimat yang isinya secara
langsung hanya menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh:





Tutup pintu itu!
Ambilkan aku air minum!
Buatkan ayah sarapan pagi sebelum berangkat!
Periksa semua jendela sebelum pergi meninggalkan rumah!

5.2.2 Kalimat Perintah Ajakan
Kalimat perintah jenis ini mengandung perintah dengan cara
mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya kalimat
perintah ini ditandai dengan kata-kata “ayo, “marilah”, dan lainlain. Contoh:






Ayo belajar dengan giat!
Marilah berbuat baik satu sama lain!
Ayo kita bangun rasa kekeluargaan!
Budayakanlah hidup bersih!
Marilah bersama-sama menanam pohon!

5.2.3 Kalimat Perintah Larangan
Kalimat perintah ini bermakna meminta atau memerintah
seseorang untuk tidak melakukan atau melarang orang lain
berbuat sesuatu. Bisanya kalimat ini ditanda dengan kata-kata
larangan seperti “jangan”, dan lain-lain. Contoh:






Jangan membuang sampah di sembarang tempat!
Jangan bangun kesiangan!
Jangan berjalan di atas rumput!
Jangan berbicara selagi makan!
Jauhkan diri Anda dari narkoba dan obat-obatan terlarang!

5.2.4 Kalimat Perintah Saran
Kalimat perintah ini bermakna menyuruh atau meminta seseorang
untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan saran. Kalimat
perintah ini ditandai dengan kata-kata seperti seharusnya,
sebaiknya, dan lain-lain. Contoh:

15







Sebaiknya kamu datang tepat waktu esok hari!
Sebaiknya kamu jangan pernah menggangunya!
Seharusnya kamu pergi dari ruanagn ini sekarang!
Sebaiknya Anda belajar dengan giat agar naik kelas!
Seharusnya kau hidupkan lampu ini!

5.2.5 Kalimat Perintah Sopan
Kalimat perintah ini seperti kalimat perintah biasa namun
terdengar lebih sopan. Agar menjadi kalimat perintah yang sopan
kalimat perintah perlu ditambah dengan menggunakan kata-kata
permohonan seperti, “mohon”, “tolong”, dan lain-lain. Contoh:



Mohon jangan berisik di ruangan ini!
Mohon pindahkan motor Anda dari tempat ini!

16

Bab III
Penutup

A.

Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat

berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan.
Dalam Bahasa Indonesia kalimat memiliki beberapa jenis seperti kalimat
tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat berita, kalimat Tanya dan kalimat
perintah. Yang setiap kalimat itu memiliki penggunaan tertentu dan dapat
diketahui jenisnya melalui ciri – ciri atau ciri khas dari kalimat tersebut.
Pada umumnya kalimat – kalimat tersebut digunakan setiap hari baik
secara lisan maupun tulisan, baik dalam individu maupun dalam kelompok.
Dengan waktu dan kondisi tertentu.

17

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Tunggal
http://lentera-jiw4.blogspot.co.id/2012/11/kalimat-tunggal.html
https://riantopasbar.wordpress.com/2013/12/30/macam-macam-kalimat-perintah/
http://lihatilmu.blogspot.co.id/2013/06/macam-macam-kalimat-tanya-beserta.html
https://nurainunmedina.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-kalimat-tanya/
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-dan-contoh-kalimat-beritaadalah-penjelasan-detail.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Berita

18

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74