PENGUJIAN KAUSAL PREDIKTIF ATAS ISSU FOR

LA

,C

PENGUJIAN KAUSAL PREDIKTIF ATAS ISSU FORMAL
CONTROL, KNOWLEDGE OF CONTROL, DAN KINERJA SISTEM
ELECTRONIC DATA INTERCHANGE: TELAAH PELUANG BAGI
PROFESI AKUNTAN INDONESIA DALAM MENYONGSONG
REALISASI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

A

W


A

F.X. KURNIAWAN TJAKRAWALA
Prodi S1 Akuntansi, FE Universitas Tarumanagara
[email protected]

JA

K

R

YUNSA LIANTO
KAP Siddharta Widjaja & Rekan

T

ABSTRACT

O


F

K

U

R

N

IA

W

A

N

One of the issues inherent in the ASEAN Economic Community

which will be realized by the
ommunity
omm
nity w
end of 2015 is the transaction activity that takes place
acee in a paperless-manner.
p
Thus the system
of electronic data interchange (EDI) would dominate the transaction activity. Paperless
transactions require high control as well as adequate
dequate kknowledge and skills. The uniqueness and
also being the state of art of this research iss it brin
brings the latest issues in the field of Accounting
bring
Information Systems research on the causal
relationship of the issue of the formal control of the
usal rela
EDI system performance, which has never be
been done by Indonesian researchers in accounting .
The purpose of this study is to predict the

th causal relationships related factors formal control
issues such as formal internal
control; formal third-party control; as well as knowledge of
al contro
contr
control against EDI system
performance. This research applies survey method for the
tem perf
acquisition of primary
ry data. The purposive sampling techniques applied through the
distribution of 1700 sets of questionnaires addressed to the respondent who occupied the
managerial levell in 17 companies listed on IDX Factbook located in Jakarta, and had
implemented EDI
Valid data obtained amount to 92 (response-rate = 54.12%) were
ED system.
systt
analyzed by apply
applying a latent-path modeling. The five hypotheses in this study were tested by
applyi
implementing

menting the
th ttechnique of Partial Least Squares (PLS) which refers to the ComponentBased
sed SEM approach. The results of hypotheses testing empirically proved able to predict that
the factors
factor
facto formal control issues positively influenced the performance of EDI system, and the
effects
effe will be even greater when mediated by knowledge of control. Electronic-based business
environment
in the perspective of the ASEAN Economic Community provides opportunities for
e
env
the accounting profession to play active roles, such as end-users of EDI systems; EDI systems
designer; or as the auditor of EDI system via Continuous Online Auditing activity.
Keywords: asean economic community, electronic data interchange, internal formal control,
thrid-party formal control, knowledge of control, acccounting information systems,
latent-path modeling, partial least square, component-based sem

1404


Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

K

U

R

N

IA

W


A

N

T

JA

K

R

A

W

A

LA


,C

Salah satu issu yang melekat pada ASEAN Economic Community yang akan terealisasi pada
akhir tahun 2015 adalah aktivitas transaksi yang berlangsung secara paperless. Dengan
demikian sistem electronic data interchange (EDI) akan mendominasi aktivitas transaksi.
Transaksi yang paperless menuntut kendali yang tinggi serta pengetahuan dan ketrampilan yang
ng
memadai. Keunikan yang sekaligus menjadi state of art dari penelitian ini adalah bahwa
hwa
penelitian ini mengusung issu terkini dalam riset bidang Sistem Informasi Akuntansi mengenai
mengena
relasi kausal dari issu formal control terhadap kinerja sistem EDI, yang belum pernah
ah dilakukan
dilakuka
dilakuk
oleh para peneliti akuntansi Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi
seberapa
rediksi se
sebe
besar relasi kausal faktor-faktor terkait issu formal control seperti internal formal

control; thirdrmal cont
contro
party formal control; serta knowledge of control terhadap kinerja sistem
electronic data
istem elec
ele
interchange. Penelitian ini menerapkan metode survey untuk perolehan data primer.
Pengambilan sampel dengan teknik purposive melalui pendistribusian
busian 17
170 satuan kuesioner
yang ditujukan kepada responden yang menduduki level manajerial
jerial pad
pada 17 perusahaan yang
terdaftar pada IDX factbook dan berlokasi di Jakarta, serta telah
menerapkan sistem EDI. Dataelah mene
mener
data valid yang diperoleh berjumlah 92 (response-rate = 54,12%)
dianalisa dengan menerapkan
4,12%) di
latent-path modeling. Lima hipotesis dalam penelitian

an ini diuji dengan mengimplemetasikan
teknik Partial Least Squares (PLS) yang mengacu
u pada ppendekatan Component-Based SEM.
Hasil uji hipotesis secara empiris terbukti mampu
memprediksi dengan signifikan bahwa faktorpu mempr
faktor issu formal control berpengaruh positif
terhadap kinerja sistem EDI, dan pengaruhnya
sitif terha
akan semakin besar manakala dimediasi oleh knowledge
of control. Lingkungan bisnis yang
kn
berbasis elektronik dalam perspektif ASEAN Economic
Community menyuguhkan peluang bagi
E
profesi akuntan untuk berperan aktif,
ktif, baik sebagai end-user sistem EDI; designer sistem EDI;
ataupun sebagai auditor untuk sistem
EDI melalui aktivitas Continuous Online Auditing.
istem ED


A

SARIPATI

F

PENDAHULUAN

O

Sejak terbentukn
terbentuknya
ASEAN pada tahun 1967, telah banyak kesepakatan yang
erbentuk
dihasilkan guna
upaya kerjasama regional antarnegara dalam kawasan asia tenggara.
naa menunjang
menun
ASEAN Economic
conomic Community sejatinya merupakan satu dari tiga kesepakatan—selain ASEAN
Securityy Community
dan ASEAN Socio-Cultural Community—yang dihasilkan dalam ASEAN
Comm
Commu
Summit
mit tahun
tahu 2003 di Bali. Ketiga kesepakatan tersebut saling menunjang dan berhubungan
dengan upaya
mewujudkan deklarasi ASEAN Vision 2020 yang tercetus pada ASEAN Summit
up
tahun 1997 di Malaysia. Semangat mengujudkan AEC ditindaklanjuti dengan ditetapkannya
suatu
sua pedoman yang disebut AEC Blueprint pada ASEAN Economic Ministers Meeting tahun
2006 di Malaysia. Komitmen untuk meningkatkan kerjasama dan daya saing ASEAN dalam
menghadapi kompetisi global semakin dipertegas dalam ASEAN Summit tahun 2007 di Filipina,
dimana para pejabat tinggi ASEAN sepakat untuk mempercepat realisasi AEC dari tahun 2020
menjadi tahun 2015 (ASEAN Secretariat 2008).
Salah satu issu yang melekat pada ASEAN Economic Community yang akan terealisasi
pada akhir tahun 2015—yang secara efektif berlaku tahun 2016—adalah aktivitas transaksi
yang berlangsung secara paperless. Hal ini selaras dengan salah satu kerangka pokok dalam

1405

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

,C

AEC Blueprint yaitu highly competitive economic region khususnya pada elemen e-commerce
(ASEAN Secretariat 2008). Lee dan Lee (2010) menyatakan bahwa keberadaan internet
memungkinkan konektivitas e-commerce dalam skala besar. Konektivitas antarpihak—misalnya
dalam ujud B2B commerce—akan berlangsung dengan mengadopsi sistem electronic data
interchange (EDI) melalui internet ataupun third-party value-added network. Dengan demikian
sistem EDI akan relatif dominan dalam pemrosesan transaksi ekonomi yang terjadi antarpihak
dalam komunitas ASEAN.

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

R

A

W

A

LA

tut
Hall (2013) menyatakan bahwa transaksi yang paperless dalam sistem EDI menuntut
k yang
kendali yang tinggi serta pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dari pihak-pihak
manan
anan dan
terlibat. Hal ini menguatkan argumen Smith (2005) bahwa EDI control terhadap keamanan
asikan E
ED
integritas sistem menjadi faktor penentu keberhasilan dalam mengimplementasikan
EDI.
nan yang ti
Nakayama (2003) menyatakan bahwa resiko channel conflict maupun kerentanan
timbul
mengham
akibat sharing informasi antarpihak yang bertransaksi menjadi faktor yang menghamba
menghambat kinerja
sistem EDI.

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

T

JA

K

menggali iissu EDI control
Penelitian dalam bidang sistem informasi akuntansi yang menggal
ti luar, na
dan EDI performance telah dilakukan oleh sejumlah peneliti
namun relatif belum
nelitian
elitian Le
L
mendapatkan hasil yang konklusif. Sebagai contoh, hasil penelitian
Lee dan Lee (2010); Lee
ndapatkan bbukti empiris bahwa EDI
dan Han (1998, 2000a); Lee, Han, dan Kym (1998) mendapatkan
ek
ernal/
nal/th
control—baik yang bersifat: formal ataupun informal; ekt
ekternal/third-party
maupun internal—
erforman
forman Hasil tersebut konsisten dengan
berhubungan positif secara signifikan dengan EDI performance.
ngan temu
temuan Smith (2005), namun tidak konsisten dengan
temuan Iyer, et al. (2004); Craighead, et
ementara itu, sejauh ini belum ditemukan hasil
al. (2006); dan juga Lee, et al. (2009). Sementara
mengul
penelitian akuntansi di Indonesia yang mengula
mengulas issu EDI control (formal control dan
knowledge control) dan kinerja sistem EDI. Sehi
Sehingga relatif sulit untuk membuat komparasinya
ia.
a. Denga
dengan hasil penelitian di Indonesia.
Dengan berpijak pada hal tersebut, maka penelitian ini
uan
an mendapatkan
mend
dilakukan. Penelitian ini bertujuan
bukti empiris mengenai a)hubungan kausal
rmal con
cont
antara faktor EDI control (formal
control dan knowledge control) terhadap kinerja sistem EDI;
aktor EDI control (formal control terhadap knowledge control).
b) hubungan kausal antarfaktor

O

ah
Rumusan Masalah

P

R

O

P

E

R

T

Y

umusa masalah penelitian ini adalah: a) seberapa besar causal-predictive dari
umusan
Rumusan
konstruk internal formal EDI control, third-party formal EDI control, dan knowledge of EDI
ol terhad
control
terhadap konstruk kinerja sistem EDI?; b) seberapa besar causal-predictive dari
nstruk in
konstruk
internal formal EDI control maupun third-party formal EDI control terhadap konstruk
knowled
knowledge of EDI control?
Ma
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dikaji pada aspek teoretis maupun praktis. Manfaat dari
aspek teoretis, bahwa hasil penelitian ini berkontribusi meningkatkan wawasan konsep tentang
kontrol dan kinerja sistem EDI. Demi pengembangan ilmu, para akademisi/peneliti akuntansi
(khususnya di bidang Sistem Informasi Akuntansi) dapat menindaklanjuti hasil penelitian ini
melalui replikasi dan/atau adaptasi. Kontribusi bagi profesi akuntan pendidik yang mengampu
mata kuliah yang berhubungan dengan sistem informasi, maka hasil penelitian ini dapat menjadi
salah satu rujukan domestik untuk materi edukasi bagi mahasiswa. Adapun manfaat dari aspek

1406

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

,C

praktis adalah bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pelaku bisnis—baik yang
telah dan/atau belum mengadopsi EDI—mengenai sejumlah parameter yang berhubungan
dengan kontrol maupun pengetahuan pada saat berinteraksi dalam lingkungan bisnis yang
menerapkan sistem EDI. Khusus bagi profesi akuntan publik; auditor/akuntan internal, hasil
penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam menyikapi realisasi ASEAN Economic Community di
penghujung tahun 2015, dengan senantiasa meningkatkan kompetensinya sehingga dapat
berperan aktif dalam lingkungan bisnis yang kental dengan keterlibatan information technology.
TINJAUAN PUSTAKA & PENGEMBANGAN HIPOTESIS

K

R

A

W

A

LA

artikan
ikan
Dari aspek Sistem Informasi Akuntansi, Electronic Data Interchange diartikan
ndar form
format
sebagai pertukaran informasi bisnis yang diproses dengan komputer dalam suatu standar
tertentu dan berlangsung antarperusahaan/institusi (Hall, 2013). Liang, et al. (2004) se
secara
sec
spesifik mengartikan EDI sebagai suatu jenis e-commerce antarorganisasi yangg memungkinkan
memungk
memun
at machice
machic
organisasi saling bertukar dokumen secara elektronik dalam suatu format
machice-readable
mendoron pelaku
p
terstruktur. Pesatnya pertumbuhan e-commerce dalam cakupan global mendorong
bisnis
mmerce.
mmerce
di negara berkembang mengadopsi EDI demi melangsungkan B2B-commerce.

IA

W

A

N

T

JA

perusahaa
Menurut Hall (2013), Sistem EDI mengubah cara bisniss perusah
perusahaan secara substansial.
ntrol yang uunik dan patut mendapat
Dan bagi profesi akuntan, sistem EDI memunculkan issu kontrol
eh minimnya
minim
minimn keterlibatan orang pada
perhatian khusus. Issu kontrol yang unik ini disebabkan oleh
transaksi paperless yang berlangsung dalam sistem EDI. Relat
Relatif lemahnya kontrol dan/atau
nsi menim
pemahaman yang kurang atas sistem EDI, berpotensi
menimbulkan masalah pada saat hendak
d) dari ssuatu transaksi; berpotensi terjadinya
memastikan keabsahan (authorized and valid)
rta
ta lemahnya
lemah
unauthorized access terhadap data digital, serta
audit trail dari suatu transaksi.
Resources Dependence Theory

P

R

O

P

E

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

ory dicetuskan
dicetu
Resource dependence theory
oleh Pfeffer dan Salancik (1978), merupakan
k perilaku dan politik dari pola hubungan antarorganisasi yang
teori yang berfokus pada aspek
n keterga
ketergan
terjadi. Upaya perolehan dan
ketergantungan atas sumberdaya pada pihak lain mendasari aspek
hubunga antarpihak terkait. Dengan asumsi bahwa setiap organisasi
perilaku dan politik suatu hubungan
ngo imal
ngop
ima
berupaya untuk mengoptimalkan
kepentingan individu dan kelompoknya, maka tujuan
adalah untuk meminimalkan ketergantungan terhadap perusahaan “XYZ”
perusahaan “ABC”” adala
berup
dan sebaliknya berupa
berupaya memaksimalkan ketergantungan perusahaan “XYZ” terhadap
ABC ddan hal ini akan ditentukan oleh bargaining-position yang dimiliki pihakABC”,
perusahaan“ABC”,
ng berinteraksi.
berint
pihak yang
Dengan berpijak pada teori ini, maka Reekers dan Smithson (1995)
atakan ba
menyatakan
bahwa kompleksitas teknologi dari sistem EDI dan kebutuhan untuk mengamankan
kses
ses kepa
akses
kepada sumberdaya tertentu yang berlangsung antarorganisasi, cenderung akan
“memak
“memaksa” suatu pihak mengikuti “aturan main” dari pihak lain yang memiliki bargainingpos
posit
position
lebih baik.
D
Diffusion
of Innovation Theory

Difusi adalah proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu
dari waktu ke waktu di antara para anggota suatu sistem sosial. Komunikasi adalah proses di
mana peserta membuat dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai saling pengertian.
Sebuah inovasi adalah suatu ide, praktek, atau objek yang dianggap sebagai hal yang baru bagi
individu tertentu (Rogers, 2003). Persepsi tentang kebaruan dari sesuatu bagi individu
menentukan reaksinya akan hal tersebut. Seseorang mungkin tahu tentang suatu inovasi untuk

1407

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

beberapa waktu, namun belum bersikap untuk mendukung/mengadopsi atau menolaknya. Fokus
teori ini adalah karakteristik individu yang dapat mendukung atau malah menghambat adopsi
teknologi baru. Berkenaan dengan sistem EDI, maka persepsi individu tertentu dalam organisasi
mengenai inovasi yang muncul dari sistem EDI akan menentukan sikap reaksinya untuk
mengadopsi sistem tersebut atau cenderung menolaknya (Chwelos, et al, 2001).

A

Kausalitas Formal Control, Knowledge of control & EDI Performance.

JA

K

R

A

W

A

LA

,C

Menurut Lee dan Lee (2010) formal control sistem EDI dapat diklasifikasi menjadi
ala
alah
internal formal control dan third-party/external formal control. Internal formal control adalah
an dari
kontrol untuk mengatasi ancaman keamanan dalam sebuah organisasi yang dihasilkan
operasion
perilaku manusia atau proses bisnis yang salah. Internal formal control termasuk operasional
prosedur, perubahan prosedur, dan standard. Third-party/external formal control adalah
kontrol
dalah ko
kont
dari jaringan komunikasi yang disediakan oleh pihak ketiga seperti provider
err maupun
maupu mitra
010)
0) serta L
dagang. Sedangkan Knowledge of control diartikan oleh Lee dan Lee (2010)
Lee et al.
si berbag
berbagai situasi rutin
(2009) sebagai kontrol yang memungkinkan karyawan untuk mengatasi
edge of control
co
dan non-rutin, melaui pengalaman kerja dan pendidikan. Knowledge
tergolong
sebagai informal control.

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

T

200
Hasil penelitian Lee dan Lee (2010); Lee dan Han (1998, 20
2000a); Lee, Han, dan Kym
al EDI co
(1998) mendapatkan bukti empiris bahwa internal formal
control berhubungan positif
dengan EDI performance. Adapun Grover dan Saeed (2007)
menemukan hasil adanya pengaruh
2007) men
ntarorgani
kontrol terhadap keberhasilan integrasi sistem antarorganisasi
(IOS). Sedangkan Iyer et al.
(2004) mendapatkan hasil yang tidak signifikan atas hipo
hipotesis bahwa formal control yang lebih
baik akan menyebabkan peningkatan B2B e-comme
e-commerce
implementation. Lee dan Lee (2010)
-comme
al formal EDI control dan external formal EDI control
menyatakan bahwa semakin baik internal
an
n kemam
menuntut pengetahuan, kepedulian, dan
kemampuan yang semakin tinggi dari pelaksana untuk
ng secara prosedural. Sementara Lee et al. (2009) menemukan
memastikan sistem EDI berlangsung
hasil yang tidak signifikan atas hi
hipotesis bahwa Hardware IT knowledge, maupun
ledge—
ledge
—m
Organizational IT knowledge—masing-masing—memiliki
pengaruh terhadap process
performance. Namun demikian,
mikian, Lee et al. (2009) berhasil mendapatkan bukti empiris yang
signifikan atas hipotesis
yang
esis
sis yya
ng menyatakan bahwa Individual IT knowledge memiliki pengaruh
terhadap process performance.
Selaras dengan itu, Huang et al.(2008) mendapatkan bukti
perform
performa
empiris yang signifikan
ignifikan
ifikan bahwa application knowledge memiliki hubungan yang positif terhadap
adopsi sistem
informasi.
Sedangkan temuan Craighead, et al. (2006) mendapatkan hasil yang
em
m inf
infor
tidak signifikan
gnifikan
nifikan at
aatas hipotesis bahwa EDI experience memiliki hubungan yang positif dengan IS
performance.
ormance
rmance

P

R

O

P

E

Uraian diatas mendasari pengembangan hipotesis—yang divisualkan dalam Model
Penelitian sebagaimana tersaji dalam Gambar 1 (pada lampiran)—sebagai berikut:
Peneli

H1. Internal Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem EDI.
H
H2. Third-Party Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem EDI.
H3. Internal Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Knowledge of EDI Control.
H4. Third-Party Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Knowledge of EDI
Control.

H5. Knowledge of EDI Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem EDI.

1408

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

METODE PENELITIAN

LA

,C

Penelitian ini menggunakan data primer melalui metode survei. Populasi dalam
penelitian ini adalah personil semua level manajerial pada perusahaan yang terdaftar di IDX
Factbook 2014. Pemilihan sampel berlangsung dengan menerapkan teknik purposive sampling.
Kriteria penarikan sampel yang menjadi subyek penelitian ini adalah bahwa: a)responden
berada pada jabatan supervisor, manajer/kabag dan direktur; b) responden bekerja dii
kerja
perusahaan yang berlokasi di Jakarta dan terdaftar di IDX Factbook 2014; d)responden bekerja
pada perusahaan yang telah mengadopsi/mengimplementasikan sistem EDI.

A

Desain Penelitian dan Teknik Sampling

T

JA

K

R

A

W

A

leh Ghoza
Ghoz
Penelitian ini menggunakan reflective indikator—yang didefinisikan oleh
Ghozali
onstruk Pada
(2011)—yaitu indikator yang dianggap merefleksikan/merepresentasikan konstruk.
14)—
14)
—maka
mak jumlah
penelitian yang menerapkan indikator reflektif--sesuai anjuran Ferdinand (2014)—maka
a. Oleh kkar
sampel yang dipilih yaitu minimal lima hingga 10 kali jumlah indikatornya.
karena jumlah
indikator dalam penelitian ini sebanyak 31, maka ditetapkanlah sampel
sejumlah 170 yang
mpel seju
sejum
disebar melalui pos, email, maupun pengiriman langsung. Sebanyak
nyak 140 kkuesioner berhasil
diperoleh kembali dari para responden (yang berasal dari 17 perusahaa
perusahaan terdaftar di BEI),
perusah
namun 48 diantaranya tidak dapat digunakan karena tidak terisi
isi dengan llengkap, sehingga hanya
terdapat 92 kuesioner yang dapat diolah (usable response-rate
ate sebesar
sebesa 54,12%).
sebe

N

Operasionalisasi dan Pengukuran Konstruk

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

Penelitian ini memuat dua konstruk eksogen
yaitu Third-Party Formal Control (TFC);
sogen
ogen yai
Internal Formal EDI Control (IFC) serta dua kon
konstruk endogen yaitu Knowledge of EDI
kons
PER).
ER). Baik
Ba konstruk eksogen maupun endogen diukur
Control (KCO) dan Kinerja Sistem EDI (PER).
menggunakan instrumen skala Likert dengan rrentang satu sampai dengan lima, dimana angka
k Setuju; 3= Netral; 4= Setuju; 5= Sangat Setuju. Indikator
1= Sangat Tidak Setuju; 2= Tidak
reflektif dipakai untuk menjelaskan
eksogen maupun endogen. Selaras dengan
laskan konstruk
k
McBride (2010), Jogiyanto (2010), Lyons
(2009), Vander stoep & Johnston (2009), maupun
L
Sirkin (2006), penelitian ini mem
memposisikan skala Likert ke dalam kategori Skala Interval.
Dalam menentukan item
item-item
item indikator reflektif atas konstruk eksogen maupun endogen,
penelitian ini mengacu
gacu pada
pad Lee dan Lee (2010); Lee dan Han (1998, 2000a, 2000b); Lee, et
pa
al.(1998, 2009).
Operasionalisasi konstruk dalam penelitian ini dapat disimak pada Tabel 1
) Operas
Opera
(pada lampiran).
ran).
ran
)

R

T

Teknik
Pengolahan
Data dan Pengujian Hipotesis.
k Pengola
Pengo

P

R

O

P

E

Penelitian
ini menerapkan latent-path modeling yang akan dianalsis dengan metode
Pe
Partial Least
Square (PLS). Metode PLS cocok untuk causal-predictive analysis. Spesifikasi
L
lain dari
metode ini adalah bahwa PLS tidak mengasumsikan data normal sehingga tidak
d
m
me
mensyaratkan
uji normalitas (Ghozali 2011). Pengeolahan data untuk keperluan pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SmartPLS-v.2. Aplikasi ini memiliki dua tool
pokok yakni PLS Algoritma dan Bootstrapping. Output dari PLS Algoritma antara lain berupa
nilai hitung loading-factor dari indikator; composite reliability; path-coefficient (disebut juga
original sample); serta koefisien determinasi (R-Square). Bootstrapping digunakan untuk
mengetahui signifikansi dari parameter hasil olahan PLS Algoritma, yang ditampilkan melalui tvalue, dengan cut-off—menurut Ghozali (2011)—yaitu lebih besar dari t-tabel/1,64 (p lebih

1409

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

W

A

LA

,C

Pengujian hipotesis berlangsung dalam dua tahap yaitu Uji Model Pengukuran (Outer
Model Test) serta Uji Model Struktural (Inner Model Test). Outer Model diuji dengan
menggunakan kriteria Convergent Validity untuk Uji Validitas, serta Composite Reliability
untuk Uji Reliabilitas. Indikator dianggap valid jika memiliki nilai loading-factor lebih besar
dari 0,50, walaupun demikian cut-off idealnya adalah 0,70. Suatu konstruk memliki tingkat
reliabilitas yang baik jika nilai Composite Reliability lebih besar atau sama dengan 0,70
,70
(Ghozali 2011). Inner Model dievaluasi dengan mengamati nilai R-Square (dengan cut-off
ff 0,67;
0,33; 0,19 yang mengindikasikan bahwa model tersebut baik; moderat; lemah) serta signifikansi
gnifikansi
nifikans
t-statistik atas nilai path coefficient (original sample). Path coefficient mencerminkan
minkan po
ppola
asosiasi kausal prediftif antar konstruk terkait (Ghozali 2011).

A

kecil dari 0,10); lebih besar dari t-tabel/1.96 (p lebih kecil dari 0,05); atau lebih besar dari ttabel/ 2.58 (p lebih kecil dari 0,01).

A

HASIL ANALISIS & PEMBAHASAN

K

R

Hasil Statistik Deskriptif

T

JA

Tabel 3 (dalam lampiran) menyajikan hasil statistik deskriptif
memuat kisaran
eskriptif
skriptif yang
yan
y
teoretis; kisaran aktual; rerata; serta deviasi standar atas empat
att konstru
konstruk yaitu internal formal
EDI control(IFC); third-party formal EDI control(TFC); knowledge
nowledge of EDI control(KCO), dan
EDI performqance(PER) yang merupakan obyek penelitian
ian ini.
ini

A

N

Hasil Uji Model Pengukuran (Outer Model)

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

Hasil Uji Validitas melalui convergent
validity olahan PLS algoritma dari aplikasi
gent
ent vali
valid
SmartPLS-v.2 tercermin pada nilai faktor loadingg dari 31 indikator reflektif (IFC1,IFC2,…,
PER10) dan ditampilkan dalam Tabel 4 dan Gam
Gambar 2 (dalam lampiran). Seluruh nilai faktor
loading menunjukkan hasil lebih besar
esar dari cut-off 0,50. Dengan demikian semua indikator
reflektif telah memiliki validitass yang bbaik. Setelah melalui teknik bootstrapping, tampak
bahwa seluruh indikator dapat
merefleksikan konstruk terkait (IFC, TFC, KCO, dan PER)
at merefl
secara signifikan. Hal ini tercermin
rcermin ppada nilai t-statistik yang menunjukkan hasil lebih besar dari
cut-off 2,58 (t-tabel) sebagaimana
dapat disimak dalam Tabel 4 dan Gambar 3 (dalam
bagaima
lampiran). Hasil Uji
Reliabilitas
tercermin pada nilai composite reliability dari seluruh
ji Re
R
b
konstruk dalam penelitian
enelitian ini (IFC, TFC, KCO, PER) yang menampilkan nilai lebih dari cut-off
0,70. Hal ini sek
sekaligus
se
aligu menunjukkan bahwa seluruh konstruk pada penelitian ini memiliki
reliabilitas yang b
baik, yang dapat disimak pada Tabel 4 (dalam lampiran).
bai

R

Hasil Uji Mod
Model Struktural (Inner Model)

P

R

O

P

E

Olahan data dengan menu PLS Algoritma pada aplikasi SmartPLS-v.2 memberikan
O
R-Square untuk konstruk Knowledge of EDI Control (KCO) sebesar 49,8 persen, dan
nilai Rnila
R
untuk konstruk EDI Performance (PER) sebesar 81,50 persen. Hal ini dapat diinterpretasikan
untu
bbahwa: a) konstruk IFC dan TFC mampu menjelaskan secara moderat (karena melebihi cut-off
0,33) atas variabilitas konstruk KCO; b) konstruk IFC, TFC, dan KCO mampu menjelaskan
secara baik (karena melebihi cut-off 0,67) terhadap variabilitas konstruk PER. Tabel 4 dan
Gambar 2 (dalam lampiran) menampilkan nilai R2 dari setiap konstruk terkait.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Hipotesis Satu. Tabel 5 dan Gambar 2 (dalam lampiran) menunjukkan
nilai path coefficient sebesar 0,387, yang mencerminkan bahwa hubungan kausal prediktif antar

1410

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

A

LA

,C

konstruk bersifat positif. Signifikansi dari path coefficient ditunjukkan oleh nilai t-statistik
sebesar 5,786 (lebih besar dari 2,58/t-tabel) signifikan pada p lebih kecil dari 0,01, yang dapat
disimak pada Tabel 5 dan Gambar 3 (dalam lampiran). Secara statistik, penelitian ini berhasil
menolak H0. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Lee & Lee (2010); Lee, et al.(2009);
Lee & Han (2000a). Dengan terdukungnya H1 maka penelitian ini berhasil memprediksi bahwa
Internal Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem EDI secara
signifikan. Adapun total-effect (yang diperoleh nelalui penjumlahan direct-effect dan indirecteffect) dari IFC terhadap PER akan bertambah besar menjadi 0,561 [= 0,387 + (0,463 x 0,375)]
)]
,561
pada saat melibatkan KCO yang merupakan konstruk pemediasi. Total effect sebesar 0,561
ih besar
tersebut signifikan pada p lebih kecil dari 0,01 dengan nilai t-statistik sebesar 9,049 (lebih
dari 2,58/t-tabel).

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

IA

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

Hasil Uji Hipotesis Dua. Tabel 5 dan Gambar 2 (dalam lampiran)) menun
menunjukkan
menunju
ausal
usal pre
predik
nilai path coefficient sebesar 0,506, yang mencerminkan bahwa hubungan kausal
prediktif antar
nnila t-statistik
konstruk bersifat positif. Signifikansi dari path coefficient ditunjukkann oleh nilai
ecil dari 0,
sebesar 7,501 (lebih besar dari 2,58/t-tabel) signifikan pada p lebih kecil
0,01, yang dapat
atistik, penelitian
pen
pe
disimak pada Tabel 5 dan Gambar 3 (dalam lampiran). Secara statistik,
ini berhasil
menolak H0. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Lee & Lee (201
(20
(2010); Lee, et al.(2009);
Lee & Han (2000a). Dengan terdukungnya H2 maka penelitian
ian ini berhasil
berh
be
memprediksi bahwa
Third-Party Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap
Kinerja Sistem EDI secara
erhadap K
erhada
signifikan. Adapun total-effect dari TFC terhadap PER
besar menjadi 0,728 [=
R akan bertambah
ber
0,506+ (0,593 x 0,375)] pada saat melibatkan KCO
merupakan konstruk pemediasi. Total
O yang m
effect sebesar 0,728 tersebut signifikan pada p lebih kecil dari 0,01 dengan nilai t-statistik
sebesar 12,486 (lebih besar dari 2,58/t-tabel).
l)).

O

F

K

U

R

N

Hasil Uji Hipotesis Tiga. Tabel
abel 5 dan
d Gambar 2 (dalam lampiran) menunjukkan
da
nilai path coefficient sebesar 0,463, yang men
mencerminkan bahwa hubungan kausal prediktif antar
konstruk bersifat positif. Signifikansi
fikansi
ikansi da
ddari path coefficient ditunjukkan oleh nilai t-statistik
sebesar 6,256 (lebih besar dari
2,58/t-tabel) signifikan pada p lebih kecil dari 0,01, yang dapat
ri 2,58/t
2,58/tdisimak pada Tabel 5 dan Gambar 3 (dalam lampiran). Secara statistik, penelitian ini berhasil
menolak H0. Hasil ini kkonsisten
nsiste dengan hasil penelitian Lee & Lee (2010) maupun Lee, et
al.(2009). Dengan terdukungnya
terduk
terdukun
H3 maka penelitian ini berhasil memprediksi bahwa Internal
Formal EDI Control
positif terhadap Knowledge of EDI Control secara signifikan.
trol
rol berpengaruh
berp

P

R

O

P

E

R

T

Y

Hasil
asil Uji
U Hipotesis Empat. Tabel 5 dan Gambar 2 (dalam lampiran) menunjukkan
nilai path
coefficient sebesar 0,593, yang mencerminkan bahwa hubungan kausal prediktif antar
h coeffici
konstruk
bersifat positif. Signifikansi dari path coefficient ditunjukkan oleh nilai t-statistik
truk
ruk bers
sebesar
8,454 (lebih besar dari 2,58/t-tabel) signifikan pada p lebih kecil dari 0,01, yang dapat
ebesar
besar 8,4
disimak pada Tabel 5 dan Gambar 3 (dalam lampiran). Secara statistik, penelitian ini berhasil
menolak H0. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Lee & Lee (2010) serta Lee, et
men
aal.(2009). Dengan terdukungnya H4 maka penelitian ini berhasil memprediksi bahwa ThirdParty Formal EDI Control berpengaruh positif terhadap Knowledge of EDI Control secara
signifikan.
Hasil Uji Hipotesis Lima. Tabel 5 dan Gambar 2 (dalam lampiran) menunjukkan
nilai path coefficient sebesar 0,375, yang mencerminkan bahwa hubungan kausal prediktif antar
konstruk bersifat positif. Signifikansi dari path coefficient ditunjukkan oleh nilai t-statistik
sebesar 5,090 (lebih besar dari 2,58/t-tabel) signifikan pada p lebih kecil dari 0,01, yang dapat

1411

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

disimak pada Tabel 5 dan Gambar 3 (dalam lampiran). Secara statistik, penelitian ini berhasil
menolak H0. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Lee & Lee (2010) maupun Lee, et
al.(2009). Dengan terdukungnya H5 maka penelitian ini berhasil memprediksi bahwa
Knowledge of EDI Control berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem EDI secara signifikan.

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

A

LA

,C

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kendali formal—IFC dan TFC—
sistem EDI sangat terkait dengan pengetahuan atas kontrol sistem EDI. Keberlangsungan IFC
ebut
maupun TFC membutuhkan pengetahuan pada tingkat yang memadai atas kontrol tersebut
mbrono
khususnya menyangkut konten dan pentingnya sistem EDI. Ketidaktahuan dan sikap sembrono
teknolog
harus dihindari bila berada dalam lingkungan bisnis yang sarat dengan muatan teknologi
ntrol form
forma
canggih yang saling berinteraksi. Resiko dan konsekuensi atas lemahnya kontrol
formal—
osedur
sedur kon
ko
misalnya pada interface komunikasi; jaringan virtual; ataupun detail prosedur
kontrol—
DI, Hal
Ha ini akan
semestinya dipahami dengan amat baik oleh para pelaksana sistem EDI,
mak
meningkatkan keterampilan, kepedulian dan motivasi yang positif. Jika tidak, m
maka kepatuhan
niscaya, menjadi lemah.
terhadap kontrol yang ada, dan efeknya pada kinerja sistem EDII niscaya
Dampak dari kontrol tersebut harus benar-benar dipahami oleh ppela
pelaksana sistem EDI
an
n denga
dengan efesien pada kinerja
sehubungan dengan potensi dari kontrol yang tidak berjalan
mikian pped
organisasi. Manakala pelaksana sistem EDI sistem EDI demikian
peduli pada kerentanan yang
em sokk ata
ema
aatau entitas lainnya, maka para
timbul dari komunikasi dengan jaringan third-party, pemasok
staf EDI akan lebih siap untuk risiko tak terduga dann secara aktif menerapkan prosedur kontrol
seperti perencanaan kontinjensi, pembuatan file back-up dan senantiasa peduli dengan jejak
audit yang memadai.

A

Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Y

O

F

K

U

R

N

IA

Upaya mengadopsi teknologi yang kom
kompleks mencakup pula proses meminimalkan
an
n keahl
keahli
hambatan pengetahuan. Pengembangan
keahlian yang dibutuhkan menjadi issu penting bagi
m EDI ddengan pertibangan bahwa kurangnya SDM trampil
organisasi yang mengadopsi sistem
berarti memperkecil peluang keberhas
keberhasilan dalam implementasi sistem EDI. Semakin baik
oll dan Third-Party
T
Internal Formal EDI Control
Formal EDI Control akan menunjang kinerja
sistem EDI. Dan hal ini tidak te
terlepas dari faktor Knowledge of EDI Control. Keberhasilan
pelaksanaan sistem EDI mem
membutuhkan tingkat kompetensi yang memadai dalam kontrol
me
teknologi melalui pemantau
pemantauan proses secara berkesinambungan (continuous monitoring) yang
pemant
relatif setara dengan
audit berbasis komputer. Pelaksana sistem EDI seyogyanya
d ngan teknik
de
t
memiliki komitmen
omitm dan rasa tanggungjawab demi keberhasilan penerapan sistem EDI.
omitmen

R

T

Bahasan
Khusus Telaah Peluang Profesi Akuntan dalam Menyongsong Realisasi AEC
an Khu
Khusu

P

R

O

P

E

Dalam perspektif sistem informasi akuntansi, ASEAN Economic Community
D
memposisikan eksistensi sistem EDI yang relatif dominan dalam mendukung konektivitas
mempos
interface dari pihak-pihak tertentu yang bertransaksi (antar negara). Fakta empiris dari hasil
inte
interf
ppenelitian ini menunjukkan bahwa pelaku bisnis di Indonesia telah relatif concern dengan faktor
pe
pengendalian—secara internal organisasi maupun dari pihak ketiga—serta pengetahuan yang
memadai mengenai kontrol sistem EDI, guna mendapatkan kinerja EDI yang optimal. Dan
terkait dengan realisasi AEC 2015 yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan, maka
profesi akuntan di Indonesia dapat berperan aktif melalui salah satu dampak dari AEC yaitu
pada pemrosesan informasi transaksi yang niscaya akan berlangsung dengan melibatkan EDI.

1412

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

,C

Berpijak pada Hall (2013), terdapat tiga peran akuntan yang berhubungan dengan SIA
yaitu selaku system user; system designer; ataupun system auditor. Apabila semata menjadi
system-user saja, maka akuntan dituntut untuk tidak gagap dengan teknologi EDI. Akuntan
harus mampu menjabarkan segala aspek kebutuhannya—seperti aturan baku yang mengacu
pada standar akuntansi keuangan; unsur-unsur IT control; hal-hal teknis terkait pengolahan data
melalui operasi matematika maupun algoritma (misal saat menghitung depresiasi)—secara
gamblang dan lugas kepada profesional yang akan merancang sistem informasi akuntansi atas
segala aktivitas transaksi finansial yang melibatkan sistem electronic data interchange.

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

T

JA

K

R

A

W

A

LA

Pilihan peran selaku system designer memungkinkan akuntan berkolaborasi dengan
ngan
system programmer dalam merancang SIA berbasis teknologi informasi yang menunjang
ngg sistem
EDI. Tugas akuntan berfokus pada aspek conceptual system melalui identifikasi jenis
informasi,
nis inform
informas
sumber informasi, pihak-pihak mana saja yang berhubungan dengan informasi,, serta uunsu
unsur IT
control apa saja yang harus ada pada saat menghasilkan informasi tersebut.
t.. Hal in
ini ddemikian
elatif pape
pap
penting mengingat transaksi pada sistem EDI akan berlangsung relatif
paperless, yang
bermakna pula minimnya audit trail. Dan tanggung jawab atas hal terse
tersebut tidak dapat
tersebu
il analisis conceptual system
diserahkan pada system programmer. Dengan bersandar pada hasil
dari akuntan, maka system programmer dapat merancang teknologi
informasi yang relatif
eknologi in
ekenomis, efisien, serta efektif guna melaksanakan suatu aktivitas
tertentu dalam sistem EDI.
tivitas ter
terten

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

Pilihan peran profesi akuntan selaku system audi
auditor,
dapat diklasifikasi menjadi dua
aud
tor, dda
kelompok yaitu auditor eksternal/akuntan publik dan
n auditor internal. Kedua kelompok auditor
tersebut harus memiliki kompetensi untuk melangsungkan
angsungk aktivitas information technology
auditing pada organisasi bisnis yang telah mengimplementasikan
sistem EDI. Dengan demikian
ngimplem
akan memudahkan komunikasi dan kerjasama
antara kedua kelompok auditor tersebut pada saat
ama
ma antar
anta
akuntan publik menerima penugasan audit
udit dari kklien. Disamping itu, akuntan publik juga harus
tanggap dengan semakin derasnya kebutuha
kebutuhan akan jasa Continuous Online Auditing(COA).
COA sejatinya telah jamak dilakukan
kukan oleh
ole para akuntan publik afiliasi Big-4 maupun afiliasi
ol
non Big-4 di Indonesia. Namun
un denga
dengan realisasi AEC 2015 kelak menuntut akuntan non afiliasi
agar mampu pula memberikan
layanan COA bagi klien bila tidak ingin “ketinggalan kereta”.
rikan lay
Berkenaan dengan aspek
ek auditing,
uditin Institut Akuntan Publik Indonesia bahkan telah me-launching
program yang disebut
ebut CAT
CA (Certified on Audit Teaching), yang berupaya meng-upgrade
C
kemampuan paraa dosen pengajar mata kuliah auditing agar senantiasa update dengan
perkembangan
zaman.
an zzam
an

E

R

KESIMPULAN,
KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI
SIMPUL

P

R

O

P

Kesimpulan. Pengujian hipotesis H1, H2, H3, H4, serta H5, menunjukan hasil ditolaknya
K
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara empiris hasil penelitian ini telah berhasil
H0. D
memprediksi bahwa konstruk internal formal EDI control (IFC), third-party formal EDI control
m
(TFC), dan knowledge of EDI control (KCO)—masing-masing—memiliki pengaruh positif
secara signifikan terhadap konstruk EDI perfeormance (PER). Disamping itu, penelitian ini juga
telah berhasil memprediksi bahwa konstruk internal formal EDI control (IFC) maupun thirdparty formal EDI control (TFC)—masing-masing—memiliki pengaruh positif secara signifikan
terhadap konstruk knowledge of EDI control (KCO). Oleh karena itu, rumusan masalah telah
terverifikasi dengan terdukungnya lima hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

1413

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

,C

Keterbatasan Penelitian. Meskipun secara statistik, penelitian ini telah lolos uji validitas
dan reliabilitas, namun kondisi sebenarnya tidak dapat dipastikan. Hal ini didasari pada asumsi
bahwa responden bersikap jujur saat mengisi kuesioner. Penelitian ini tidak menerapkan nonresponse-bias test. Penelitian ini tidak menerapkan uji normalitas data—sehingga terdapat
kemungkinan bahwa data yang diolah dalam penelitian ini bersifat tidak normal—karena pada
hakikatnya tidak diperlukan syarat data normal untuk penerapan teknik Partial Least Square.
Adapun populasi dari penelitian ini terfokus hanya pada sektor privat/swasta saja, dan belum
menyentuh sektor publik/ pemerintah.

A

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

IA

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

A

LA

wledge;
dge;
Implikasi. Kendati riset dengan topik hubungan kausal antara issu kontrol; knowledge;
dan kinerja EDI telah dilakukan beberapa tahun lalu oleh peneliti luar, namun relatif
elatif suli
sulit
mencari hasil riset akuntansi Indonesia yang mengulas topik tesebut, dan menjadikan
jadikan hha
hasil
penelitian ini memiliki VWDWHRIDUWdan berkontribusi memberi khazanah pengetahuan
tahuan ba
baru bagi
dunia riset akuntansi (Indonesia), khususnya penelitian dalam bidang Sistem IInformasi
Akuntansi. Bagi praktisi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku
bisnis Indonesia
elaku bis
bisni
(dalam hal ini sektor privat) yang telah mengadopsi sistem EDI telah
peduli pada aspek
h relatif pped
kendali formal—baik dari sisi internal maupun eksternal/pihak ketiga—maupun
informal yang
etiga—
etiga
—ma
m u
dalam hal ini direpresentasikan dengan memiliki pengetahuann yang memadai
tentang aspek
m
me
kendali sistem EDI. Hal ini menyiratkan bahwa pelaku bisnis
isnis yang telah mengadopsi sistem
EDI di Indonesia akan relatif siap memasuki era $6($1
(FRQRPLF &RPPXQLW\ (AEC) yang
$1
1 (FRQ
(FRQRP
didominasi oleh pemrosesan transaksi secara elektronik.
AEC di penghujung tahun
onik.
nik. Realisasi
Re
R ali
2015 secara khusus memberi ruang yang relatiff besar ba
bbagi profesi akuntan Indonesia, yaitu
dalam peran sebagai HQGXVHU sistem EDI; sebagai
desainer sistem informasi yang mengadopsi
agai des
desa
sistem EDI; ataupun sebagai auditor untuk sistem informasi
yang telah mengadopsi sistem EDI.
inf

P

R

O

P

E

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

Demi tujuan pengembangan
replikasi dan/atau adaptasi riset dengan
n ilmu, kiranya
k
topik sejenis masih layak dilakukan
kan
an oleh ppara peneliti akuntansi di Indonesia, baik dengan
teknik covariance-based SEM ataupun component-based
SEM/Partial Least Square. Penelitian
c
selanjutnya dapat memasukkan
kan faktor resiko, dengan pertimbangan bahwa transaksi EDI relatif
rentan terhadap resiko seperti etika pengguna; data security. Hal lain yang dapat
dipertimbangkan padaa penelitian
pen
pe elitia
eliti selanjutnya adalah dengan memasukkan konstruk Continuous
Online Auditing yang
ang dapat
dap diposisikan sebagai konstruk eksogen atau endogen terhadap kinerja
EDI. Selain itu, pada
penelitian selanjutnya, maka pilihan populasi dapat difokuskan pada sektor
ada pe
pen
pemerintah, misaln
misalnya otoritas beacukai; pelabuhan; perbankan, departemen perdagangan, dan
misa
sebagainya.
ini penting dipahami, mengingat bahwa implementasi EDI tidak semata hanya
ya. Hal in
berlangsung
ngsung di sektor swasta, namun juga telah diadopsi secara luas di sektor pemerintah.

1414

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

R

T

Y

O

F

K

U

R

N

IA

W

A

N

T

JA

K

R

A

W

A

LA

,C

A

ISBN: 978-979-3775-57-9

P

E

DAFTA PUSTAKA
DAFTAR

P

R

O

ASE
ASEAN Secretariat. 2008. ASEAN economic community blueprint. Jakarta.
Chwelos, P., Benbasat, I., dan Dexter, A. S. 2001. Research report: empirical test of an edi
adoption model. Information System Research. 12(3): 304-321.

Craighead, C. W., Patterson, J. W., Roth, P. L. dan Segars, A. H. 2006. Enabling the benefits of
supply chain management systems: an empirical study of electronic data interchange
(edi) in manufacturing. International Journal of Production Research. 44 (1): 135157.

1415

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

Ferdinand, A. 2014. Structural equation modeling dalam penelitian manajemen: aplikasi
model-model rumit dalam penelitian untuk skripsi, tesis, dan disertasi doktor. Edisi 5.
Semarang: Badan Penerbit Undip.

LA

,C

Grover, V., dan Saeed, K. A. 2007. The impact of product, market, and relationship
characteristics on interorganizational system integration in manufacturer-supplier
dyads. Journal of Management Information Systems.23(4):185-216.

A

Ghozali,I. 2011. Structural equation modeling metode alternatif dengan partial least square
(Edisi Ketiga). Semarang: Badan Penerbit Undip.

A

Hall, J. A. 2013. Introduction to Accounting information system. International edition
onn of 8th
revised edition. South-Western College Publishing.

A

W

Huang, Z., Janz, B. D. dan Frolick, M. N. 2008. A comprehensive examinationn of Internet-EDI
Interne
Intern
adoption. Information Systems Management. 25(3): 273-286.

K

R

Pengalama
Pengalaman
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman
(Edisi Pertama). Yogjakarta: BPFE.

T

JA

hain B2B ee-commerce and timeIyer, K. N., Germain, R., dan Frankwick, G. L. 2004. Supply chain
rnal of P
based delivery performance. International Journal
Physical Distribution &
Logistics Management. 34(8): 645-661.

W

A

N

Lee, S. M., Kim, J., Choi, Y., dan Lee, S-G. 2009. Effects of IT knowledge and media selection
on operational performance of small firms. Small
Sm Business Economics. 32(3): 241257.

N

IA

Lee, S., Han, I., dan Kym, H. 1998. The impa
impact of EDI controls on EDI implementation.
International Journal of Electronic
Commerce. 2 (4): 71-98.
ctronic C

U

R

Lee, S., dan Han, I. 1998. The design
EDI controls using case-based reasoning. International
esign
sign of E
Journal of Intelligentt Systems
System in Accounting, Finance & Management. 7(3): 135-152.

O

F

K

. 2000a. The imp
impact of EDI controls on the relationship between EDI
implementation
tion and
and performance.
p
Information Resources Management Journal 13(4):
25-33.
2000b. Fuzzy cognitive map for the design of EDI controls. Information &
. 2000
Management. 37(1): 37-50.
Manage
Managem
Le
Lee, S., dan L
Lee, K . C. 2010. The relationship among formal EDI controls, knowledge of EDI
co
controls, and EDI performance. Information Technology and Management 11(1): 4359.
Lian
Liang H., Xue Y., Byrd T.A., dan Rainer R.K. 2004. Electronic data interchange usage in
China’s healthcare organizations: the case of Beijing’s hospitals. International Journal
of Information Management 24: 507–522.
Lyons, J.S. 2009. Communimetrics: A communication theory of measurement in human service
settings. New York: Springer.
McBride, D.M. 2010. The process of research in psychology. Thousand Oaks, C.A.: Sage
Publications.

1416

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

4rd Economics & Business Research Festival
19 November 2015

ISBN: 978-979-3775-57-9

Nakayama, M. 2003. An assessment of EDI use and other channel communications on trading
behavior and trading partner knowledge. Information & Management 40: 563–580
J. dan Salancik, G.R. 1978. The external control of organisations: a resource
dependence perspective. New York: Harper & Row.

,C

Reekers, N., dan Smithson, S. 1995. The impact of electronic data interchange on
interorganizational relationships: integrating theoretical perspectives. System Sciences.
4: 757-766.

A

Pfeffer,

LA

Rogers, E. M. 2003. Diffusion of innovation. 5th edition. New York: The Free Press, A Division
vision
sion
of Simon & Schuster, Inc.

W

A

Sirkin, R. M. 2006. Statistics for the Social Sciences. 3rd edition. Thousand Oaks: S
Sa
Sage
Publications, Inc.

R

A

Smith, A. D. 2005. Accountability in EDI systems to prevent employee
ee fraud. information
in
systems management, 22. (2): 30-38.

JA

K

Vanderstoep, S.W. dan Johnston, D.D. 2009. Research methodss for ever
everyday life: blending
every
qualitative and quantitative approaches. San Fransisco:
o: John Wiley
Wil & Sons, Inc.
W

T

LAMPIRAN

A

Operasionalisasi Konstruk Eksogen dan Endogen

N

Tabel 1

Deskripsi
ripsi
ipsi Indik
Indikator

IFC/Internal Formal IFC1
EDI Control

Sistem login dengan tepat dikendalikan dengan
menggunakan password
men
meng

K

IFC5

Kebijakan penyimpanan file diterapkan secara efektif
pada semua transaksi yang diterima atau dihasilkan

IFC6

Akses yang tidak sah ke transaksi EDI telah
dikendalikan secara efektif

IFC7

Pesan EDI diperiksa mengenai duplikasi, kelalaian, atau
ketidaktepatan sebelum di transmisikan.

IFC8

Pesan EDI diperiksa mengenai duplikasi, kelalaian, atau
ketidaktepatan sesudah ditransimisikan/diterima.

TFC1

Third-party Network memiliki jaringan yang tepat
dalam hal “help desk function” untuk menjamin

T
R
E
P
O
R

Akses secara fisik atau langsung ke komputer telah
dikendalikan secara memadai
Hanya SDM yang berwenang yang dapat mengakses ke
dalam sistem EDI

P
TFC/Third-Party

Sistem hanya dapat berubah hanya melalui otorisasi dari
manajer yang bertanggung jawab

IFC4

Y

O

F

IIFC3
IF
C

IA

N
R

U

IFC2
C2

W

Konstruk Eksogen / Kode
(Endogen)
Indikator

1417

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

Konstruk Eksogen / Kode
(Endogen)
Indikator

Deskripsi Indikator

Formal EDI Control

pelayanan tepat waktu secara berkelanjutan.
Third-party Network memastikan bahwa setiap pesan
baik yang dikirim atau diterima untuk mitra dagang
tanpa penundaan yang berlebihan.

TFC3

Third-party Network segera menyediakan prosedur
han
an
pemulihan yang tepat dalam hal jaringan atau kesalahan
komputer.

TFC4

Third-party Network memastikan kesalahan
han pesa
pesan
pesan,
lum
um kerusakan
keru
kerusa
kehilangan, dan duplikasi terdeteksi sebelum
timbul.

TFC5

Third-party Network secara otomatis
omatis m
melacak dan
melaporkan status komunikasi pesan.

TFC6

Third-party Network menyediakan
yediakan in
infrastruktur jaringan
nerapkan EDI
ED System.
yang sesuai untuk menerapkan

TFC7

Third-party Network
work men
mendukung koneksi dengan
m
ungan melalui
me
beragam lingkungan
berbabagi layanan konversi
protokol.

TFC8

Third-party
party N
Network mendukung koneksi dengan
lingkungan
gkungan
gk
kungan yang beragam melalui penyediaan berbagi
standar ppesan.

U

Staf EDI dapat mengatasi segera atas kesalahan dalam
pesan EDI dengan menggunakan pengalaman yang
mereka sendiri.

KCO4

Staf EDI sering bekerja sama dengan rekan-rekan lain
untuk mendapatkan bantuan pada saat memperbaiki
kesalahan.

KCO5

Staf EDI mengatasi masalah atau kesalahan dalam EDI
dengan kemampuan yang mereka sendiri.

E
R

O

P

Saran teknis, bim