T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Lembaga Pengawas Persaingan Usaha di Singapura dan di Indonesia

PERBANDINGAN LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN
USAHA DI SINGAPURA DAN DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana

Adinda Tiara Riandini
NIM : 312013058

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
JANUARI 2017

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabbarokatuh
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya yang selalu menuntun dan memberikan rahmat dalam

penyelesaian skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum, Program Studi Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Kristen Satya Wacana.
Dalam Penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan bimbingan,
nasihat, motivasi dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Papa Drs. Abdul Rochim dan Mama Titik
Ngadiati, yang selalu menjadi orang tua dengan kasih sayang, selalu
memberikan semangat dan doa yang tidak pernah ada habisnya.
2. Bapak Yakub Adi Krisanto, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktunya dan selalu memberikan pengetahuan untuk
membimbing penulisan skripsi ini.
3. Bapak Theofransus Litaay, S.H., LL.M., Ph.D., dan Bapak Arie Siswanto,
S.H., M.Hum., selaku dosen penguji yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk menguji skripsi ini dan atas sarannya kepada penulis agar skripsi ini
menjadi lebih baik.
4. Bapak Teguh Prasetyo, S.H., M.Si., selaku Dosen dan Dekan Program Studi
Ilmu Hukum dan Ibu Dr. Christina Maya Indah, S.H., M.H., selaku Dosen dan
Ketua Program Studi Ilmu Hukum, beserta seluruh keluarga besar civitas
akademika Fakultas Hukum UKSW Salatiga, semua dosen yang telah

memberikan ilmu kepada Penulis dan staff Tata Usaha yang telah memberikan
pelayanan kepada Penulis selama berkuliah di Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana.
5. Kakak-kakakku tersayang yang selalu kubanggakan, Ita Yeniar Krisna, S.T.,
Didin Trisno Wardana, S.T., Ir. Rizal Dwi Cahyono, M.M., Shinta Dewi, S.E.,

Astri Primadiasti Andini, S.H., M.Kn, Acep Maksum, S.E., M.M., dan para
penyemangat ku, Azzavira Salsa Anandita, Nazla Radinka Chansa, Haiza
Radella Zahra, Baharian Aristya Rahardian, Christopher Adrian, Zein Amadeo
Maksum, Mama Tutik yang juga menjadi motivasi penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Sahabat terbaik penulis selama berkuliah di Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Niluh Putu Annisa, Haqni Putri Indriani, Yolanda Putri
Victory, Kristiani, Diah Marla Pitaloka, Alm. Faza Aryandana, Stefanus
Bintang, Aldyka San, Michael Andreo, Heri Fadeo, Renaldy, Amelia Dian,
terima kasih karena telah memberikan suka cita dalam menjalani kehidupan
kampus dan dukungan bagi penulis dan dukungannya bagi penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Seluruh mahasiswa Fakultas Hukum dan Teman-teman fakultas hukum
angkatan 2013 semuanya, terima kasih untuk semua kenangan baik dan

buruknya selama berkuliah.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis sejak proses pengumpulan data
sampai penjilidan.
Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, namun besar
harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
hukum.
Salatiga, 27 Januari 2017
Penulis

Adinda Tiara Riandini

KATA PENGANTAR

Karya Ilmiah ini merupakan hasil penelitian untuk pengembangan ilmu hukum,
khususnya dalam hukum persaingan usaha. Latar belakang penulisan skripsi ini
karena adanya Pasar Bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang telah
berlaku sejak tahun 2015. Maka penulis berpendapat perlu dilakukannya kajian
ulang mengenai kebijakan hukum persaingan di Indonesia. Dalam hal ini penulis

membandingkan Kebijakan Persaingan Usaha di Indonesia dengan Kebijakan
Persaingan Usaha di Singapura, khususnya dalam hal kewenangan dan tugas
Lembaga Pengawas Persaingan Usaha untuk menangani perkara-perkara
persaingan usaha. Adapun permasalahan yang disorot dalam penelitian ini yaitu
Bagaimanakah peranan KPPU dalam penanganan perkara persaingan usaha
dibandingkan dengan Negara Singapura.
Kebijakan Persaingan Usaha di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
tahun 1999 tentang larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Undang-undang tersebut juga melahirkan lembaga independen yang bergerak dalam
penyelesaian perkara yaitu Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) serta
memberikan kewenangan kepada KPPU untuk melakukan pemeriksaan,
penuntutan, konsultasi, mengadili dan memutus perkara. Konsep kewenangan KPPU
tersebut memegang peran sebagai investigator, penyidik, pemeriksa, penuntut, dan
pemutus. UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat ini didalamnya mengatur 3 hal substantif yang
dilarang, yaitu Perjanjian yang dilarang, Kegiatan yang dilarang dan Posisi
Dominan.
Hukum Persaingan Usaha di Singapura diatur dalam The Competition Act 2004
(‘the Act’) of Singapore (Undang - Undang kompetisi Singapura tahun 2004) yang
disahkan oleh Parlemen Singapura pada tanggal 19 oktober 2004 yang kemudian

melahirkan Competition Commission of Singapore (CCS) pada tanggal 1 januari
2005. CCS adalah sebuah departemen dibawah kementrian perdagangan dan
industri di singapura yang mengelola dan memberlakukan hukum persaingan.
Singapura juga memiliki 3 hal substantif yang dilarang didalam Competition
Actnya yang meliputi perjanjian anti-kompetitif, penyalahgunaan posisi dominan,
dan merger yang substansial mengurangi kompetisi. Sama halnya seperti KPPU,
CCS memegang peran ganda sebagai investigator, penyidik, pemeriksa, penuntut,
dan pemutus. Akan tetapi dalam hal perbedaan CCS memiliki kelebihan dalam
fungsi lain yang tidak dimiliki KKPU yaitu penggeledahan dan penyitaan.
ASEAN melalui lembaga strukturalnya yang menangani implementasi kebijakan
persaingan usaha ASEAN Expert Group on Competition (AEGC) telah membuat
sebuah pedoman sebagai acuan negara-negara anggota ASEAN dalam

menghadapi pasar bebas MEA, yaitu ASEAN Regional Guidelines on Competition
Policy yang telah disepakati pada tahun 2010. Akan tetapi berkaitan dengan hal
tersebut diatas, penulis berpendapat bahwa kebijakan persaingan usaha dalam
penanganan perkara kembali pada hukun nasional masing-masing negara.
Pedoman MEA hanya digunakan sebagai acuan saja bila terdapat sengketa
transnasional dalam perkara persaingan usaha yang tidak mencapai titik temu,
maka dari itulah penting bagi kita untuk berkenalan dengan kebijakan dan hukum

negara lain, terutama yang berkaitan dengan pasar bebas MEA, salah satunya
adalah kebijakan persaingan usaha di negara Singapura. Dan perlu kiranya segera
diadakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang anti
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat kaitannya dengan pasar bebas MEA
yang telah berlaku sejak tahun 2015 lalu, harapan kedepan agar KPPU dapat
mengakomodir segala bentuk perdagangan trans-nasional agar tercipta persaingan
usaha yang sehat, agar pelaku usaha Indonesia dapat bersaing dengan pelaku
usaha asing.

Salatiga, 27 Januari 2017

Adinda Tiara Riandini

ABSTRAK
PERBANDINGAN LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA DI
SINGAPURA DAN DI INDONESIA
Oleh
Adinda Tiara Riandini

Permasalahan utama dalam skripsi ini adalah bagaimanakah peranan KPPU dalam

penanganan perkara persaingan usaha dibandingkan dengan Negara Singapura?
Penelitian dilakukan dengan metode yuridis normatif, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk memberikan perbandingan penyelesaian perkara persaingan usaha di
singapura dan Indonesia, yang dimaksudkan gambaran atau pilihan penyelesaian
perkara persaingan usaha yang sesuai dan dapat membawa KPPU bekerja lebih
baik dimasa datang. Penyelesaian perkara persaingan usaha dibebankan kepada
Competition Commission of Singapore (CCS) dan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU). Terdapat perbedaan peranan antara CCS dan KPPU dalam
penyelesaian perkara. Perbedaan tersebut dapat ditemukan dalam tata cara
penyelesaian perkara, perbedaan kewenangan dan tugas pada tiap komisi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa KPPU sebagai organ penegak Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 tentang larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat memiliki kekurangan dalam menjalankan perannya dibandingkan
CCS. Salah satunya adalah dalam hal melakukan penggeledahan, agar KPPU
dapat bertindak cepat dalam mencari bukti pelanggaran, sehingga para pelaku
usaha tidak dapat menghilangkan barang bukti yang menjadi objek pemeriksaan
KPPU. Diperlukan penyempurnaan dari UU No. 5 Tahun 1999 melalui
pengaturan yang tegas mengenai hukum acara persaingan usaha guna
menciptakan keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan bagi Indonesia yang
berpengaruh terhadap perekonomian negara.


Kata Kunci : KPPU, CCS, MEA, Kebijakan Persaingan Usaha.

DAFTAR ISI

……………………………….

i

……………………………………....

ii

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

……………………….

iii

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI


……………………….

iv

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

……………………….

v

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ………..

vi

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGUJIAN

………………………………


vii

………………………………………

ix

………………………………………………

xi

UCAPAN TERIMA KASIH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

DAFTAR PERATURAN

……………………………………....

xiii


DAFTAR LAMPIRAN

………………………………………

xiii

ABSTRAK

……………………………………………………....

xiv

BAB 1

PENDAHULUAN…………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah

…………………………………........

1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………

12

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………....

13

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….

13

E. Metode Penelitian ……………………………………………….

13

Pendekatan Penelitian ……………………………………….
Bahan Hukum ………………………………………………
Unit Amatan ………………………………………………
Unit Analisis ………………………………………………

14
14
15
15

……………………………………….

15

1.
2.
3.
4.

F. Sistematika Penulisan
BAB 2

PEMBAHASAN……………………………………………

A. Competition Policy di Era MEA ………………………………..
1.
2.
3.

Pengertian Competition Policy ………………………………..
Tujuan Competition Policy..................................................... …
Sejarah Lahirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN……………..

17
17
20
22

B. Peran Hukum Persaingan ……...………………………………...

29

C. Kewenangan Competition Authority di Indonesia dan di Singapura..

32

1.
2.

Competition Authority Singapura…………………………… …
Competition Authority Indonesia……………………………...

32
40

D. Tata Cara Penanganan Perkara Oleh Lembaga Pengawas………………
Persaingan Usaha…..………………………………………………..
1.
2.

Tata Cara Penanganan Perkara di CCS …….………………......
Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU………………………

51
52

………………………………………………………..

58

E. Analisis
1.
2.
3.
4.

51

Analisis Kebijakan Persaingan Usaha …………………………
Analisis Struktur Organisasi ………………………………...
Analisis Tugas dan Kewenangan Kelembagaan……………….
Analisis Hubungan dengan Pihak Ketiga……………………..

BAB 3

58
63
65
74

PENUTUP………………………………………………….

A. Kesimpulan…………………..………………………………….

78

B. Saran……………………………………………………………...

80

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………

81

LAMPIRAN .......................................................................................

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24