Kepabeanan Ekspor Impor pertemuan 12

Wewenang Pemeriksaan :






Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap

barang
sarana pengangkut
tempat / bangunan
badan / orang
buku / catatan

WEWENANG CUSTOMS
(KONSEP PEMBUKUAN)

 melakukan audit kepabeanan
 dalam pelaksanaan audit, petugas berwenang :
a. meminta laporan keuangan, buku, catatan, dokumen dan
surat yang berkaitan dengan kegiatan kepabeanan;
b. meminta keterangan lisan/tertulis dari orang terkait;
c. memasuki bangunan kegiatan usaha, ruangan tempat
penyimpanan laporan keuangan, buku, catatan, dokumen
dan surat maupun barang yang berkaitan dengan kegiatan
kepabeanan;
d. melakukan tindakan pengamanan terhadap tempat/ruangan
penyimpanan dokumen jika dianggap perlu.

KONSEP PEMBUKUAN
PEMBUKUAN

adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan
informasi yang meliputi dan mempengaruhi
keadaan harta, utang, modal, pendapatan, dan
biaya yang secara khusus menggambarkan

jumlah harga perolehan dan penyerahan barang
atau jasa, yang kemudian diikhtisarkan dalam
laporan keuangan
YG BERKEWAJIBAN
MEMBUAT
 IMPORTIR
 EKSPORTIR
 PENGUSAHA TPS
 PENGUSAHA TPB
 PPJK
 PENGUSAHA PENGANGKUTAN

KONSEP PEMBUKUAN
MENGGAMBARKAN KEGIATAN USAHA
SEBENARNYA, MINIMAL CATATAN
HARTA, KEWAJIBAN, MODAL,
PENDAPATAN DAN BIAYA
BUKU

CATATAN


SURAT-SURAT

n
u
h
a
t
0
1
n
a
p
m
i
s
i
d
b
Waji


MENGGUNAKAN HURUF LATIN, ANGKA
ARAB, MATA UANG RUPIAH, BAHASA
INDONESIA ATAU MATA UANG ASING
DAN BAHASA ASING

KEWAJIBAN MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN DIPERLUKAN UNTUK
PELAKSANAAN AUDIT KEPABEANAN SETELAH
BARANG DIKELUARKAN DARI KAWASAN
PABEAN

AUDIT KEPABEANAN

Untu

t
i
d
u

kA

n
a
n
a
e
b
a
p
Ke

IMPORTIR, EKSPORTIR, PENGUSAHA TPS, PENGUSAHA TPB,
PPJK, PENGUSAHA PENGANGKUTAN

WAJIB MENYERAHKAN

laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi
bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan
usaha termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan

dengan kegiatan di bidang kepabeanan

AUDIT KEPABEANAN
Kegiatan Pemeriksaan
• laporan keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti dasar
pembukuan, dan


surat yang berkaitan dengan kegiatan
usaha, termasuk data elektronik,
serta surat yang berkaitan dengan
kegiatan di bidang kepabeanan,



dan/atau sediaan barang dalam
rangka pelaksanaan ketentuan
perundang-undangan di bidang
kepabeanan


BEA CUKAI BERWENANG
MELAKUKAN AUDIT TERHADAP

IMPORTIR
EKSPORTIR
PENGUSAHA TPS
PENGUSAHA TPB
PPJK
PENGUSAHA PENGANGKUTAN

Auditee adalah Orang / Badan Hukum yang dilakukan audit
(obyek audit)

Tu j u a n A u d i t K e p a b e a n a n
• Pemberian pelayanan kepabeanan menerapkan
risk management, sehingga pemeriksaan
pabean dilakukan secara selektif dan
pengawasan dilakukan dengan
Post Clearance Audit

• Menguji tingkat kepatuhan pengguna jasa
kepabeanan atas pemenuhan ketentuan
perundang-undangan di bidang kepabeanan dan
ketentuan perundang-undangan lainnya yang
terkait dengan kepabeanan
• Mengamankan penerimaan negara disekitar
bea masuk dan pajak dalam rangka impor

AUDIT KEPABEANAN

AUDIT
UMUM

audit kepabeanan yang memiliki ruang
lingkup pemeriksaan secara lengkap dan
menyeluruh terhadap pemenuhan
kewajiban kepabeanan

AUDIT
KHUSUS


audit kepabeanan yang memiliki ruang
lingkup pemeriksaan terhadap pemenuhan
kewajiban kepabeanan tertentu

AUDIT
INVESTIGASI

audit kepabeanan yang dilakukan
untuk menyelidiki dugaan tindak
pidana kepabeanan

AUDIT UMUM
DILAKUKAN SECARA:


TERENCANA 
SESUAI DAFTAR RENCANA OBYEK AUDIT
(DROA)




SEWAKTU-WAKTU 
Perintah Dirjen, Permintaan Direktur, KaKanwil,
KaKPU, permintaan instansi diluar DJBC, permintaan
obyek audit, dan Informasi Masyarakat

BERDASARKAN SKALA PRIORITAS

AUDIT KHUSUS
SEWAKTU-WAKTU 

Berdasar Perintah Direktur Jenderal,
permintaan bidang yang terkait,
permintaan instansi diluar DJBC,
permintaan obyek audit, dan
Informasi Masyarakat
BERDASARKAN SKALA PRIORITAS

AUDIT INVESTIGASI

• Secara sewaktu-waktu
• Dalam hal terdapat indikasi tindak pidana di
bidang kepabeanan dan/atau cukai
• Indikasi-  didasarkan pada rekomendasi dari
bidang penindakan
• Pelaksanaan
audit
investigasi
harus
didahulukan dari audit umum dan audit
khusus guna penyelesaian secepatnya

TIM AUDIT ....
• Pengawas Mutu Audit
• Pengendali Teknis Audit
• Ketua Auditor
• Satu orang atau lebih Auditor

AUDIT INVESTIGASI  DITAMBAH DENGAN PEJABAT / PETUGAS
DARI BIDANG PENINDAKAN
BILA DIPANDANG PERLU, DAPAT DITAMBAH :
 PEJABAT / PETUGAS DARI BIDANG LAIN SELAIN AUDITOR SESUAI
KOMPETENSINYA
 PEJABAT / PETUGAS DARI INSTANSI LAIN
TIM AUDIT MULAI MELAKUKAN AUDIT BERDASAR SURAT TUGAS /
SURAT PERINTAH DARI ATASAN LANGSUNG

PELAKSANAAN AUDIT
MELIPUTI :
 PEKERJAAN LAPANGAN :
- . Paling Lama 30 hari, dan
- . Terbagi dalam 2 (dua) kegiatan :
1. Penyampaian Surat Tugas/Perintah dan Observasi;
2. Pengumpulan Data dan Informasi
Dalam tahap ini, Tim Audit dapat melakukan
pencacahan fisik dan sediaan barang
DAN
 PEKERJAAN KANTOR

HARUS DISELESAIKAN DALAM
JANGKA WAKTU PALING LAMA
3 (TIGA) BULAN

BILA DIPERKIRAKAN TIDAK
DAPAT DISELESAIKAN DALAM
JANGKA WAKTU TERSEBUT,PMA
MENGAJUKAN PERMOHONAN
PERPANJANGAN WAKTU

Kewajiban Auditee ...




menyerahkan data audit dan
menunjukkan sediaan barangnya
memberikan keterangan lisan dan/atau
tertulis
menyediakan tenaga dan/atau peralatan
atas biaya Auditee apabila penggunaan
data elektronik memerlukan peralatan
dan/atau keahlian khusus;

Jika Auditee tidak Kooperatif
:




Auditee/wakil menolak diaudit 
menandatangani Surat Pernyataan
Penolakan Diaudit
Auditee/wakil menolak
menandatangani Surat Pernyataan
Penolakan Diaudit  Tim Audit
membuat Berita Acara Penolakan

Sanksi !!!
• Orang
yang
tidak
menyelenggarakan
pembukuan dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar Rp 50.000.000,00 (Pasal 52 (1) UU No.
17/2006)

• Orang
yang
tidak
memenuhi
ketentuan
Pembukuan dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar Rp 25.000.000,00 (Pasal 52 (2) UU No.
17/2006)

• Orang yang menyebabkan pejabat bea dan cukai
tidak dapat menjalankan kewenangan audit
kepabeanan dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar Rp 75.000.000,00 (Pasal 86 (2) UU
No. 17/2006)

TINDAKAN PENGAMANAN
TINDAKAN PENYEGELAN dilakukan untuk menjamin Lap Keu,
buku, catatan, dan dokumen, termasuk data elektronik yang
menjadi bukti dasar pembukuan dan berkaitan dengan kegiatan
di bidang kepabeanan dan/atau cukai serta barang yang penting
agar tidak dihilangkan, tidak berubah atau tidak
berpindah tempat/ruangan sampai pemeriksaan dapat
dilanjutkan dengan tetap mempertimbangkan kelangsungan
TINDAKAN PENGAMANAN DILAKUKAN
kegiatan usaha
DALAM HAL :
• Auditee tidak memberi kesempatan
Tim Audit memasuki ruangan/tempat
lain …
DISEGEL TIM AUDIT DJBC • Auditee menolak untuk diaudit
• Pegawai Auditee menolak membantu
kelancaran audit
• Tim Audit memerlukan upaya
pengamanan Data Audit

DAFTAR TEMUAN SEMENTARA
(DTS)


Daftar yang memuat temuan
dan kesimpulan sementara atas
hasil pelaksanaan tugas
•• Disusun
berdasarkan
Kertas
Disampaikan
kepada Auditee
Kerja
(KKA)
untukAudit
ditanggapi
• Sebelum memberikan tanggapan,
Auditee dapat meminta
penjelasan tertulis
• Auditee dapat mengajukan
permohonan perpanjangan waktu
penyampaian tanggapan
• Auditee
memberi tanggapan
Tidak diperlukan dalam
haltidak
:
dianggap
menyetujui
Audit Investigasi dan Audit
Khusus
dalam DTS

rangka keberatan atas Penetapan Pejabat
Bea dan Cukai

PEMBAHASAN AKHIR


Dilakukan untuk membahas tanggapan
DTS selambatnya 7 (tujuh) HK sejak
diterima tanggapan
• Auditee diundang oleh bidang Audit
• untuk
melakukan
pembahasan
akhirBAHA
Pembahasan
Akhir
ditutup dengan
(Berita Acara hasil Audit)
• Jika Auditee menyetujui seluruh DTS,
Lembar Pernyataan Persetujuan DTS
dijadikan dasar pembuatan BAHA
• Jika Auditee tidak menanggapi DTS, tidak
menghadiri /melaksanakan Pembahasan
Akhir,
maka
Auditee
dianggap
HASIL PEMBAHASAN AKHIR
menyetujui seluruh DTS sebagai dasar
Memuat :
pembuatan BAHA
• Temuan audit yang disetujui Auditee
• Temuan audit yang dibatalkan oleh Tim Audit;
dan/atau
• Temuan audit yang dipertahankan Tim Audit

LAPORAN HASIL AUDIT (LHA)





Disusun berdasar BAHA (Berita Acara Hasil Audit)
LHA disampaikan kepada Auditee dan pihakpihak / bidang
yang terkait
Tindak Lanjut Hasil Auidit :
- . Diterbitkan surat penetapan jika ada temuan
kekurangan pembayaran
- . Diterbitkan surat rekomendasi jika tidak ada
temuan
kekurangan pembayaran, termasuk
rekomendasi
restitusi jika ada kelebihan pembayaran