Karakteristik Katarak Kongenital di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009-2014

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Katarak merupakan suatu kelainan mata yang berupa kekeruhan pada
lensa, disebabkan oleh pemecahan protein atau bahan lainnya oleh proses oksidasi
dan foto-oksidasi (Tana, 2005). Katarak juga dapat didefinisikan sebagai setiap
keadaan kekeruhan lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-duanya (Ilyas,
2010).Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera
setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun (Ilyas,2010). Katarak ini
merupakan opasitas kongenital dari kristalin lensa yang dapat dikategorikan
berdasarkan beberapa etiologi (Friedman,2009).
Di Indonesia, prevalensi kebutaan menurut data statistik adalah sebesar
0,4%. Penyebab kebutaan terbanyak adalah katarak dengan prevalensi nasional
sebesar 1,8 % (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Data statistik lain juga mendukung
bahwa katarak merupakan penyebab paling sering terjadinya kebutaan di
Indonesia dengan prevalensi 1,5% (Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran, 1993-1996).
Katarak pada pasien pediatri merupakan penyebab mayor kebutaan pada

anak-anak (Yi,et al, 2011). Penyebab kebutaan ini biasanya ambliopia yang
disebabkan oleh katarak kongenital (Taylor,2009). Katarak merupakan penyebab
kebutaan utama pada anak yang dapat dicegah (American Academy of
Ophtalmology,2011). Keberhasilan penanganan tergantung dari penegakan

diagnosis yang dilakukan dengan segera dan rujukan untuk operasi sesuai indikasi
(Lloyd, 2007).
Insidensi katarak pada anak ini berbeda pada berbagai laporan, prevalensi
katarak global menyatakan bahwa 1 sampai 15 per 10.000 anak menderita katarak
kongenital dan diperkirakan ada 200.000 anak yang buta karena katarak ini
(Foster, et al, 1997). Di Amerika Serikat, insidensi ini 2 per 10.000 kelahiran

2

(Bhatti,et al 2003). Di Cina, insidensi ini diperkirakan 5 dari 10.000 kelahiran
(Nie, 2008) dan mengakibatkan 22% sampai 30% kebutaan pada anak (Zhu,
2012).
Deskripsi epidemiologi katarak kongenital

sangat penting untuk


meningkatkan pemahaman mengenai kondisi yang dihadapi (Bhatti,et al 2003).
Pengetahuan mengenai morfologi dan lateralitas katarak kongenital juga dapat
membantu dalam mengetahui etiologi dan prognosisnya (Lambert dan Drack,
1996). Selain itu, diperlukan data mengenai usia saat penyakit dideteksi karena
banyak pasien yang terlambat diketahui terkena katarak kongenital sehingga
menunda operasi penanganan katarak tersebut (You,et al, 2011).
Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada data karakteristik
katarak kongenital karena perlunya mengetahui data epidemiologi, yaitu umur,
jenis kelamin, lateralitas serta jenis operasi katarak kongenital.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana karakteristik katarak kongenital ditinjau dari usia?
1.2.2. Bagaimana karakteristik katarak kongenital ditinjau dari jenis kelamin?
1.2.3. Bagaimana karakteristik katarak kongenital ditinjau dari lateralitas?
1.2.4. Bagaimana karakteristik katarak kongenital ditinjau dari jenis operasi?

1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai karakteristik katarak
kongenital tahun 2009 sampai 2014 di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik

Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.Mengetahui karakteristik katarak kongenital ditinjau dari usia.
1.3.2.2.Mengetahui karakteristik katarak kongenital ditinjau dari jenis kelamin.
1.3.2.3.Mengetahui karakteristik katarak kongenital ditinjau dari lateralitas.
1.3.2.4.Mengetahui karakteristik katarak kongenital ditinjau dari jenis operasi.

3

1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Penulis
Menambah wawasan mengenai penyakit mata, khususnya katarak
kongenital.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan mengenaikarakteristik katarak kongenital.
1.4.3. Bagi Fakultas Kedokteran
1.4.3.1.Menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.3.2.Meningkatkan pengetahuan mengenai katarak kongenital.
1.4.4. Bagi RSUP H. Adam Malik

Membantu pendataan katarak kongenital ditinjau dari usia, jenis kelamin,
lateralitas, dan jenis operasi.