Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1

Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statements) adalah hasil dari proses akuntansi

yang memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan dan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh
manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal yang berisi
seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat
pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang
membutuhkannya (Yadiati, 2007). Laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan.

Laporan

keuangan

beserta

pengungkapannya

dimaksudkan

untuk

menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan yang akan dipergunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan
laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia pada Standar Akuntansi
Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, laporan
keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau


pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pengguna yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi,
misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Analisis keuangan yakni analisis rasio keuangan pada laporan keuangan
merupakan alat penting untuk analisis keuangan perusahaan. Manfaat laporan
keuangan menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis
melalui analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan dapat mengungkapkan
hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi
dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen
yang membentuk rasio (Wild dkk, 2005). Analisis rasio paling bermanfaat bila
berorientasi ke depan. Analisis rasio keuangan pada laporan keuangan digunakan
untuk mengetahui manajemen keuangan dalam pengelolaan dan pengalokasian
aktivitas pendanaan, aktivitas investasi, efisiensi dan efektivitas aktivitas operasi
perusahaan.
Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan rasio keuangan pada laporan
keuangan yaitu leverage, likuiditas, profitabilitas dan kinerja operasi untuk
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor,
kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan. Rasio keuangan dapat

dijadikan sebagai prediktor nilai perusahaan yang menggambarkan tentang kinerja
perusahaan.

2.1.2 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah gambaran mengenai kondisi perusahaan. Nilai
perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, tercermin dalam harga saham
perusahaan (Sujoko, 2007). Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi nilai
perusahaan. Keputusan manajerial akan mempengaruhi nilai perusahaan, dengan
keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga
nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kesejahteraan investor.
Nilai perusahaan mencerminkan persepsi investor tentang kinerja perusahaan pada
waktu yang lalu dan prospek masa depannya.
Memaksimalkan nilai perusahaan menurut theory of firm merupakan salah
satu tujuan perusahaan, maka manajemen keuangan perusahaan harus dapat
dijalankan dengan optimal sehingga keberhasilan kinerja perusahaan dapat
tercapai. Nilai perusahaan mencerminkan kemampuan manajemen keuangan
dalam pengelolaan dan pengalokasian aktivitas pendanaan, aktivitas investasi,
efisiensi dan efektivitas aktivitas operasi perusahaan. Optimalisasi nilai
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan,

dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan
keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat diukur dari price book value (PBV) yang
merupakan perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai buku per lembar
saham. Nilai buku adalah perbandingan antara ekuitas dengan jumlah saham yang
beredar. Indikator ini menghubungkan nilai pasar saham yang mencerminkan

kinerja perusahaan di masyarakat umum terhadap nilai buku per lembar saham
yang dinyatakan dalam neraca perusahaan. Nilai pasar dapat dipengaruhi oleh
pilihan, tingkah laku, psikologis, persaingan pengambilalihan, perubahan
ekonomi, perkembangan ekonomi, kondisi politik dan sebagainya. Harga saham
perusahaan dapat diketahui berada di atas, di bawah atau wajar nilai bukunya,
keberadaan price book value (PBV) sangat penting bagi investor dalam
menentukan strategi dalam berinvestasi. Price Book Value (PBV) menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah
ekuitas yang diinvestasikan, investor dapat mengetahui berapa kali market value
dihargai melebihi dari book value sehingga investor mendapat gambaran apakah
nilai perusahaan berpotensi untuk naik ke depannya.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diindikasikan dengan price to book
value (PBV).

Rumus:

Price Book Value

=

Harga Pasar per Lembar Saham
Nilai Buku per Lembar Saham

Price to book value (PBV) yang tinggi menunjukkan bahwa nilai
perusahaan tinggi. Price to book value (PBV) berkaitan kuat dengan nilai pasar
saham, perubahan nilai pasar saham akan merubah nilai price to book value
(PBV). Nilai price to book value (PBV) baik ketika nilai price to book value
(PBV) diatas satu yaitu nilai pasar lebih besar daripada nilai buku perusahaan dan
sebaliknya. Perusahaan dengan price to book value (PBV) yang masih rendah

sebaiknya dibeli untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar pada
tingkat resiko tertentu, sebaliknya perusahaan dengan price to book value (PBV)
yang tinggi berarti dinilai baik dan tergolong overvalued, akan tetapi jika
perusahaan memiliki kinerja yang baik masih mempunyai prospek nilai pasar

akan naik. Perusahaan dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan apresiasi
pasar sehingga diyakini memiliki prospek ke depan.

2.1.3 Leverage
Leverage merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan kewajiban (Kasmir, 2008). Leverage digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi dan
perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan dengan penggunaan modal
sendiri dan modal pinjaman. Manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang
dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal. Perusahaan dikatakan
solvabel jika total aktivanya lebih besar dari kewajibannya.
Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan kewajiban untuk
membiayai investasinya dan mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan
hidup selama jangka waktu yang panjang. Investor, kreditor, stakeholders dan
manajemen perusahaan berkepentingan dalam leverage perusahaan, yaitu
kemampuan membayar bunga atau pokok pinjaman jatuh tempo. Leverage dapat
diartikan sebagai gambaran kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva
atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan


bagi pemilik perusahaan. Tujuan leverage adalah mendeteksi sinyal awal bahwa
perusahaan sedang berada di ambang kepailitan (Simamora, 2000). Leverage
sebagai penaksir resiko dari perusahaan, semakin tinggi leverage, semakin tinggi
resiko investasi yang menyebabkan turunnya nilai perusahaan.
Static trade off theory mengemukakan trade off antara cost of debt dan
benefit of debt. Static trade off berasumsi bahwa perusahaan mempertimbangkan
manfaat pengurangan pajak ketika kewajiban meningkat dan meningkatnya
agency cost pada sisi lain untuk penyediaan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan

karena

turunnya

kredibilitas

perusahaan.

Perusahaan


diperkenankan meningkatkan kewajiban jika manfaat lebih besar daripada
pengorbanan akibat dari peningkatan kewajiban. Peningkatan kewajiban
perusahaan pada titik tingkat optimal tertentu dapat meningkatkan tingkat
pengembalian pada kegiatan operasional sehingga dapat memaksimalkan harga
saham pada nilai perusahaan akan meningkat dan apabila peningkatan kewajiban
perusahaan tidak berada pada titik optimal tertentu maka resiko perusahaan akan
meningkat melebihi tingkat pengembalian pada kegiatan operasional sehingga
harga saham tidak maksimal akan menurunkan nilai perusahaan.
Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio kewajiban
terhadap ekuitas (debt to equity ratio).
Rumus:

Debt Equity Ratio

=

Total Debts
Equity

Rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio) menunjukkan

resiko dari perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham
yang mencerminkan nilai perusahaan. Rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt to
equity ratio) mengukur perbandingan antara kewajiban dengan ekuitas pemegang
saham perusahaan. Rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio)
menggambarkan kemampuan ekuitas sendiri dalam menjamin kewajiban.
Kewajiban merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai
perusahaan. Semakin rendah rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity
ratio) berarti semakin rendah resiko keuangan dan semakin besar batas pengaman
pemberi pinjaman (Horne, 1997).

2.1.4 Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek kepada kreditor jangka pendek (Hanafi,
2007). Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.
Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar kewajiban
jangka pendek disebut sebagai perusahaan yang likuid. Perusahaan yang likuid
menghindarkan perusahaan dari resiko kebangkrutan dan kesulitan keuangan.
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi menunjukkan tingginya
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu

perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat, semakin tinggi likuiditas akan
meningkatkan nilai perusahaan karena pasar akan bereaksi positif. Likuiditas

berkaitan juga dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu
menjadi kas dan menunjukkan kekuatan dana perusahaan untuk mendanai
berbagai aktivitas operasi perusahaan, melakukan investasi dan membayar
kewajiban

perusahaan.

Likuiditas

menggambarkan

kekuatan

manajemen

perusahaan, akan tetapi likuiditas yang tinggi dapat juga menurunkan nilai
perusahaan karena pengelolaan keuangan perusahaan kurang efektif yakni banyak

dana perusahaan yang idle sehingga dapat mengurangi kemampuan laba
perusahaan yang dapat menurunkan nilai perusahaan.
Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio lancar (current
ratio).
Rumus:

Current Ratio

=

Current Assets
Current Liabilities

Rasio lancar (current ratio) digunakan sebagai proksi dari likuiditas yakni
kemampuannya untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban lancar,
semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva lancar, semakin besar
kemampuan bahwa kewajiban lancar akan dibayar, sebagai penyangga kerugian,
semakin besar penyangga, semakin kecil resikonya, rasio lancar (current ratio)
menunjukkan keamanan yang tersedia untuk menutup penurunan nilai aktiva
lancar non-kas pada saat aktiva tersebut dilepas atau dilikuidasi, sebagai cadangan
dana lancar, rasio lancar (current ratio) merupakan ukuran tingkat keamanan
terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan, seperti adanya

kerugian luar biasa dapat membahayakan arus kas secara sementara dan tidak
terduga.
Rasio lancar (current ratio) mengukur kemampuan aktiva lancar
membayar kewajiban jangka pendek. Rasio lancar (current ratio) menggambarkan
tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Perusahaan dengan rasio
lancar (current ratio) yang tinggi menunjukkan perusahaan dalam keadaan yang
sehat. Semakin tinggi rasio lancar (current ratio) berarti semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (Kasmir, 2008). Laba merupakan sumber pembayaran
bunga dan pokok pinjaman bagi kreditor sedangkan bagi investor ekuitas, laba
merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek. Investor lebih
menginginkan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi karena investor
beranggapan bahwa profitabilitas yang tinggi, perusahaan mampu memberikan
pengembalian investasi yang tinggi.
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Profitabilitas penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang
merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

manajemen perusahaan (Brigham dkk, 2006). Profitabilitas dapat dikatakan
sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas
yang dilakukan pada periode akuntansi. Perusahaan dengan profitabilitas yang
tinggi menunjukkan tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dan semakin baik kinerja perusahaannya, semakin tinggi profitabilitas akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio pengembalian
atas ekuitas saham biasa (return on equity).
Rumus:
Return On Equity

=

EAIT
Equity

Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on equity)
mempunyai keterkaitan yang kuat dihubungkan dengan nilai perusahaan. Rasio
pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on equity) merupakan rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas sendiri (Kasmir, 2008). Rasio
pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on equity) menggambarkan tingkat
pengembalian atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio pengembalian atas
ekuitas saham biasa (return on equity) memberikan sinyal positif kepada investor
akan perusahaan sehingga akan memudahkan manajemen untuk menarik modal
dalam bentuk saham. Semakin tinggi pengembalian atas ekuitas saham biasa
(retun on equity) berarti menunjukkan efisiensi penggunaan ekuitas sendiri
semakin baik menggambarkan posisi pemilik perusahaan semakin kuat.

2.1.6 Size
Size yaitu ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya size
suatu perusahaan ditentukan oleh total aktiva yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan kecil dengan total aktiva yang kecil cenderung menggunakan biaya
modal sendiri dan kewajiban jangka pendek dibandingkan kewajiban jangka
panjang karena biayanya lebih rendah. Perusahaan besar memiliki total aktiva
yang besar. Kondisi keuangan perusahaan dengan total aktiva yang besar lebih
kuat, operasional lebih stabil dan relatif lebih dapat menghasilkan laba sehingga
prospek perusahaan ke depannya lebih baik.
Perusahaan besar lebih mudah mengakses ke pasar modal maka
perusahaan besar lebih fleksibel untuk mendapatkan dana karena kemudahan
aksesbilitas ke pasar modal. Perusahaan dengan total aktiva yang besar
menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap maturity dan lebih
memiliki sumber pendanaan yang kuat. Manajemen perusahaan lebih dapat
mengendalikan dan memanfaatkan aktiva yang ada di perusahaan besar untuk
mencapai tujuan perusahaan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan,
maka investor akan merespon positif untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan
akan meningkat.
Size dalam penelitian ini diproksikan dengan total aktiva.
Rumus:
Size = Log Natural Total Aktiva
Perusahaan dengan size yang besar memiliki kapitalisasi pasar yang besar,
nilai buku yang besar dan laba yang tinggi. Perusahaan besar dapat lebih mudah

memperoleh sumber pendanaan dari internal maupun eksternal. Perusahaan
dengan size yang besar dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang
lebih tinggi, perusahaan yang besar lebih dapat menjalankan operasinya secara
berkelanjutan maka semakin besar size, nilai perusahaan akan semakin tinggi.

2.1.7 Operating Performance
Operating

performance

menunjukkan

kinerja

operasi

perusahaan

merupakan rasio antara laba bersih operasi terhadap total penjualan. Kinerja
operasi perusahaan adalah hasil prestasi perusahaan selama periode waktu tertentu
dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam kegiatan
operasional. Kinerja operasi perusahaan sebagai alat pendeteksi awal dalam
berbagai investasi untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa depan.
Operating performance menunjukkan semakin efisiensi perusahaan mengelola
biaya operasi dan semakin efektif meningkatkan tingkat penjualannya. Operating
performance perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja operasi perusahaan
semakin baik akan meningkatkan nilai perusahaan.
Operating performance dalam penelitian ini diproksikan dengan margin
laba operasi (operating profit margin).
Rumus:
Operating Profit Margin

=

Operating Profit
Total Revenue

Aspek penting dari kinerja operasi adalah laba operasi hanya terkait
dengan laba yang berasal dari aktivitas operasi usaha, pendapatan dan beban yang
tidak terkait dengan operasi usaha bukan merupakan bagian dari laba operasi

(Wild dkk, 2005). Laba operasi hanya terkait dengan aktivitas usaha yang masih
berlangsung, laba atau kerugian yang terkait dengan operasi yang dihentikan
dikeluarkan dari laba operasi.
Margin laba operasi (operating profit margin) merupakan rasio antara laba
bersih operasi terhadap total penjualan. Margin laba operasi (operating profit
margin) disebut sebagi pure profit yang diterima dari penjualan yang dilakukan
karena mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial berupa bunga serta kewajiban
terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Semakin tinggi margin laba
operasi (operating profit margin) berarti menunjukkan semakin tinggi efisiensi
dan efektif perusahaan mengelola keuangan operasi.

2.2

Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh

Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen struktur modal,
profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel independen struktur
modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel independen
profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel independen
ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
variabel dependen nilai perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Abdul (2015) dengan judul Effect Of
Ownership Structure, Capital Structure, Profitability And Company’s Growth

Towards Firm Value. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen
ownership structure, capital structure, profitability and company’s growth secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan
variabel independen profitability secara parsial berpengaruh positif signifikan,
variabel independen capital structure secara parsial berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Mareta, dkk (2014) dengan judul Pengaruh
Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel independen leverage dan profitabilitas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan
variabel independen leverage dan profitabilitas secara parsial berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Nani (2012) dengan judul Pengaruh
Profitabilitas, Kebijakan Hutang Dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel independen profitabilitas, kebijakan hutang dan
dividen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai
perusahaan dan variabel independen profitabilitas secara parsial berpengaruh
positif signifikan, variabel independen kebijakan hutang secara parsial
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.

Penelitian terdahulu lainnya yang berkaitan dengan nilai perusahaan
disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Ayu Sri
Ary Wirajaya
(2013)

Judul Penelitian
Pengaruh Struktur
Modal,
Profitabilitas Dan
Ukuran Perusahaan
Pada Nilai
Perusahaan

Variabel Penelitian
Independen:
Struktur Modal (DER)
Profitabilitas (ROE)
Ukuran
Dependen:
Nilai Perusahaan

Hasil Penelitian
Parsial:
Struktur modal
berpengaruh negatif
signifikan.
Profitabilitas
berpengaruh positif
signifikan.
Ukuran berpengaruh
positif tidak
signifikan.
Simultan:
Struktur modal,
Profitabilitas, Ukuran
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Nani Martikarini
(2012)

Nyoman Wedana
(2014)

Pengaruh
Profitabilitas,
Kebijakan Hutang
Dan Dividen
Terhadap Nilai
Persahaan
Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2009-2011

Pengaruh Faktor
Fundamental Pada
Nilai Perusahaan
Sektor
Telekomunikasi Di
Bursa Efek
Indonesia

Independen:
Profitabilitas (ROE)
Kebijakan Hutang (DER)
Dividen (DPR)
Dependen:
Nilai Perusahaan

Parsial:
Profitabilitas,
Dividen berpengaruh
positif signifikan.
Kebijakan Hutang
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Simultan:
Profitabilitas,
Kebijakan Hutang,
Dividen berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Independen:
Return On Asset
Return On Equity
Earning Per Share
Pertumbuhan Perusahaan
Debt Equity Ratio
Dependen:
Nilai Perusahaan

Parsial:
Return On Asset,
Return On Equity,
Pertumbuhan
Perusahaan
berpengaruh positif
signifikan.
Earning Per Share
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Debt Equity Ratio
berpengaruh negatif

tidak signifikan.
Simultan:
Return On Asset,
Return On Equity,
Earning Per Share,
Pertumbuhan
Perusahaan, Debt
Equity Ratio
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Komang Samisi
Putu Agus
(2013)

Pengaruh Struktur
Pendanaan, Ukuran
Dan Umur
Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan
Kepemilikan
Manajerial Sebagai
Variabel Moderasi

Independen:
Struktur Pendanaan (DER)
Ukuran
Umur
Dependen:
Nilai Perusahaan
Moderating:
Kepemilikan Manajerial

Parsial:
Struktur Pendanaan,
Ukuran, Umur
berpengaruh positif
signifikan.
Simultan:
Struktur Pendanaan,
Ukuran, Umur
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Moderasi:
Kepemilikan
manajerial tidak
memoderasi struktur
pendanaan terhadap
nilai perusahaan.

Retno Kurniasih,
dkk
(2011)

Pengaruh Kinerja
Keuangan
Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan
Corporate Social
Responsibility
Sebagai Variabel
Moderasi

Independen:
Profitabilitas (ROE)
Likuiditas (CR)
Leverage (DER)
Dependen:
Nilai Perusahaan
Moderating:
Corporate Social
Responsibility

Parsial:
Profitabilitas,
Leverage
berpengaruh positif
signifikan.
Likuiditas
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Simutan:
Profitabilitas,
Likuiditas, Leverage
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Moderasi:
Corporate Social
Responsibility tidak
memoderasi kinerja
keuangan terhadap
nilai perusahaan.

Vidyanita
Hestinoviana,
dkk
(2013)

The Influence Of
Profitability,
Solvability, Assets
Growth And Sales
Growth Toward
Firm Value

Independen:
Profitability (ROE)
Solvability (LTDTER)
Assets Growth
Sales Growth
Dependen:
Firm Value

Parsial:
Profitability, Sales
Growth berpengaruh
positif tidak
signifikan.
Solvability
berpengaruh positif
signifikan.
Assets Growth
berpengaruh negatif
signifikan.
Simultan:
Profitability,
Solvability, Assets
Growth, Sales
Growth berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Abdul Rasyid
(2015)

Effect Of
Ownership
Structure, Capital
Structure,
Profitability And
Company's Growth
Towards Firm
Value

Independen:
Ownership Structure
Capital Structure (DER)
Profitability (ROE)
Company's Growth
Dependen:
Firm Value

Parsial:
Managerial
Ownership Structure
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Institutional
Ownership Structure,
Profitability
berpengaruh positif
signifikan.
Capital Structure
berpengaruh negatif
tidak signifikan.
Company's Growth
berpengaruh negatif
signifikan.
Simultan:
Ownership Structure,
Capital Structure,
Profitability And
Company's Growth
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Mareta Nurjin,
dkk
(2014)

Pengaruh Leverage
Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan

Independen:
Leverage (DER, DR)
Profitabilitas (ROE)
Earning Per Share
Dependen:
Nilai Perusahaan

Parsial:
Leverage,
Profitabilitas,
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Earning Per Share
berpengaruh positif
signifikan.

Simutan:
Leverage,
Profitabilitas, Earning
Per Share
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Natalia
Ogolmagai
(2013)

Rosiyana Dewi
Tia Tarnia
(2011)

Leverage
Pengaruhnya
Terhadap Nilai
Perusahaan Pada
Industri
Manufaktur Yang
Go Pubic Di
Indonesia

Pengaruh Kinerja
Keuangan
Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan
Good Corporate
Governance
Sebagai Variabel
Moderasi

Independen:
Leverage (DER, DAR)
Dependen:
Nilai Perusahaan

Parsial:
Leverage (DER, DAR)
berpengaruh tidak
signifikan.
Simutan:
Leverage (DER, DAR)
berpengaruh tidak
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Independen:
Return On Asset
Return On Equity
Leverage (DER)
Dependen:
Nilai Perusahaan
Moderating:
Good Corporate Governance

Parsial:
Return On Asset,
Leverage berpengaruh
positif signifikan.
Return On Equity
berpengaruh negatif
tidak signifikan.
Simutan:
Return On Asset,
Return On Equity,
Leverage berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Moderasi:
Good Corporate
Governance tidak
memoderasi kinerja
keuangan terhadap
nilai perusahaan.

Wahyu Ardimas
Wardoyono
(2014)

Pengaruh Kinerja
Keuangan Dan
Corporate Social
Responsibility
Terhadap Nilai
Perusahaan Pada
Bank Go Public
Yang Terdaftar Di
Bei

Independen:
Return On Asset
Return On Equity
Operating Profit Margin
Net Profit Margin
Corporate Social
Responsibility
Dependen:
Nilai Perusahaan

Parsial:
Return On Asset
berpengaruh positif
signifikan.
Return On Equity
berpengaruh negatif
signifikan. Operating
Profit Margin, Net
Profit Margin
berpengaruh positif
tidak signifikan.
Corporate Social
Responsibility
berpengaruh negatif

tidak signifikan.
Simutan:
Return On Asset,
Return On Equity,
Operating Profit
Margin, Net Profit
Margin, Corporate
Social Responsibility
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan.

Sumber: Peneliti, 2015
Hasil penelitian empiris terdahulu masih menunjukkan perbedaan hasil,
hal tersebut mungkin dikarenakan adanya inkonsistenan, perbedaan sifat variabel,
objek penelitian, kebijakan yang berlaku dan/atau perbedaan dalam metode
statistik yang digunakan. Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada
penelitian oleh Ayu dan Ary (2013) dengan perbedaan yaitu mengganti dan
menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas, profitabilitas dan
size, variabel moderating operating performance, objek penelitian adalah
perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20112014.

Dokumen yang terkait

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 17

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Nilai Perusahaan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia

0 0 24