Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahanaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis dan situasi ekonomi semakin bersaing, krisis
keuangan global mempengaruhi dunia usaha. Perusahaaan didirikan dengan
tujuan utama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan
tercermin dalam harga saham perusahaan (Fama, 1978). Manajemen keuangan
perusahaan harus dapat dijalankan dengan optimal karena keberhasilan kinerja
perusahaan tercermin dari nilai perusahaan yaitu harga saham. Semakin tinggi
harga saham, semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan
konsep penting bagi investor, kreditor dan stakeholders dalam menentukan
investasi guna untuk mendapatkan capital gain dan mengantisipasi resiko yang
akan terjadi. Kesejahteraan investor akan meningkat seiring dengan meningkatnya
nilai perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan adalah
kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Informasi laporan keuangan adalah sebagai
sarana
informasi
bagi
investor,
kreditor
dan
stakeholders,
alat
pertanggungjawaban manajemen, indikator keberhasilan kinerja perusahaan dan
sebagai referensi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kinerja keuangan
perusahaan dapat dibaca melalui laporan keuangan merupakan faktor paling
dominan yang menjadi pusat perhatian investor, kreditor dan stakeholders akan
nilai perusahaan (Wild dkk, 2005). Faktor kinerja keuangan merupakan kunci
utama yang akan mempengaruhi nilai perusahaan karena merupakan faktor yang
berbicara tentang bagaimana perusahaan mengelola keuangan perusahaan agar
efisien dalam penggunaannya.
Kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis dengan analisis fundamental
yang mencakup analisis terhadap keuangan perusahaan dengan menggunakan
data-data historis, menganalisis rasio keuangan pada laporan keuangan yaitu
leverage, likuiditas, profitabilitas dan kinerja operasi untuk digunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor, kreditor, stakeholders
dan manajemen perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan yang diukur dengan
dengan rasio keuangan maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Leverage sebagai penaksir resiko dari perusahaan, semakin tinggi
leverage, semakin tinggi resiko investasi yang menyebabkan turunnya nilai
perusahaan. Hasil penelitian Nyoman (2014), Abdul (2015) dan Natalia (2013)
yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary
(2013) menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Nani (2012) dan Mareta, dkk (2014)
yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Komang dan Putu
(2013), Retno, dkk (2011), dan Rosiyana dan Tia (2011) menyatakan bahwa
leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi menunjukkan perusahaan dalam
kondisi keuangan yang sehat, semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan nilai
perusahaan karena pasar akan bereaksi positif. Hasil penelitian Retno, dkk (2011)
yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi menunjukkan tingginya
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin baik kinerja
perusahaannya, semakin tinggi profitabilitas akan meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian Ayu dan Ary (2013), Nani (2012), Nyoman (2014), Retno, dkk
(2011) dan Abdul (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil
penelitian Vidyanita, dkk (2013) dan Mareta, dkk (2014) menyatakan bahwa
profitabilitas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian Rosiyana dan Tia (2011) yang menyatakan bahwa
profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, sedangkan hasil penelitian Wahyu dan Wardoyono (2014)
menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan dengan total aktiva yang besar lebih kuat,
operasional lebih stabil dan relatif lebih dapat menghasilkan laba sehingga
prospek perusahaan ke depannya lebih baik. Manajemen perusahaan lebih dapat
mengendalikan dan memanfaatkan aktiva yang ada di perusahaan besar untuk
mencapai tujuan perusahaan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan,
maka investor akan merespon positif untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan
akan meningkat. Hasil penelitian Komang dan Putu (2013) yang menyatakan
bahwa size secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary (2013) menyatakan bahwa size secara
parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kinerja operasi perusahaan sebagai alat pendeteksi awal dalam berbagai
investasi untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa depan. Operating
performance menunjukkan semakin efisiensi perusahaan mengelola biaya operasi
dan semakin efektif meningkatkan tingkat penjualannya. Operating performance
perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja operasi perusahaan semakin baik
akan meningkatkan nilai perusahaan.
Fenomena naik turunnya harga saham menjadi isu yang berkaitan dengan
naik turunnya nilai perusahaan. Rata-rata nilai perusahaan consumer goods
mengalami kenaikan dan penurunan selama periode 2011-2014, pada tahun 2011
sebesar 4.88, tahun 2012 sebesar 7.05, tahun 2013 sebesar 6.44 dan tahun 2014
sebesar 7.61. Rata-rata nilai perusahaan mengalami pasang surut dari tahun ke
tahun, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan, tahun 2012-2013 mengalami
penurunan dan tahun 2013-2014 mengalami kenaikan. Perbandingan rata-rata
nilai perusahaan tahun 2011 dengan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2.73.
Berikut grafik rata-rata nilai perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2014.
Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods
8
7
7,611285
7,054465
6
6,448896
5
4
4,882208
3
2
1
0
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Gambar 1.1
Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods
Sumber: www.idx.co.id
Rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor nilai perusahaan yang
menggambarkan tentang kinerja perusahaan dalam mendapatkan dana dan
mengalokasikan dana tersebut agar efisien dan efektif penggunaanya. Kinerja
perusahaan akan tercermin dari nilai perusahaan sehingga menciptakan persaingan
usaha antar industri consumer goods yang mengakibatkan perusahaan consumer
goods untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan supaya tujuan perusahaan
dapat tercapai. Industri consumer goods mempunyai pangsa yang besar dan
mempunyai prospek yang bagus karena daya beli masyarakat yang semakin tinggi
berbanding lurus dengan semakin besar proporsi masyarakat golongan ekonomi
menengah di Indonesia sehingga menjadi penyumbang nilai tambah yang
dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan
kesejahteraan investor melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap prospek perusahaan. Nilai
perusahaan dapat diukur dari price book value (PBV) yang merupakan
perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham
(Brigham dkk, 2006). Harga saham perusahaan dapat diketahui berada di atas atau
di bawah nilai bukunya, keberadaan price book value (PBV) sangat penting bagi
investor dalam menentukan strateginya.
Penelitian tentang nilai perusahaan memberikan gambaran mengenai
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, semakin baik kinerja keuangan
perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Kinerja keuangan dapat
menginformasikan kondisi perusahaan saat ini dan prospek di masa yang akan
datang.
Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu
dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel
independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel
independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel
independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian
terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan
yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas,
profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2014.
Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai
perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta
memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih
menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya
inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku
dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti menganalisis
penelitiannya dalam bentuk tesis dengan judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai
Variabel Moderating Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah leverage, likuiditas, profitabilitas dan size berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia secara simultan maupun parsial?
2. Apakah operating performance dapat memoderasi pengaruh leverage,
likuiditas, profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah yang telah dikemukakan
dalam perumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
menguji
dan
menganalisis
pengaruh
leverage,
likuiditas,
profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer
goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun
parsial.
2. Untuk
menguji
dan
menganalisis
operating
performance
dapat
memoderasi pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan size terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai bukti empiris nilai perusahaan.
2. Bagi investor sebagai referensi pertimbangan keputusan investasi dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi dan sebagai bahan
evaluasi kinerja mengenai nilai perusahaan.
3. Bagi perusahaan dan emiten sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan.
4. Bagi akademisi, peneliti selanjutnya dan praktisi sebagai dasar referensi
acuan dan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai nilai perusahaan.
1.5
Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu
dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel
independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel
independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel
independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian
terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan
yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas,
profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2014.
Perbedaan penelitian yaitu menambah variabel independen yakni likuiditas
dan menambah variabel moderating yakni operating performance dan objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods dengan periode penelitian selama
2011-2014. Likuiditas merupakan salah satu analisis fundamental untuk dijadikan
sebagai dasar penilaian bagi investor, kreditor dan stakeholder untuk berinvestasi
dan mengantisipasi resiko, menilai apakah perusahaan dalam keadaan likuid
dengan
aktiva
lancar
membayar
kewajiban
jangka
pendek.
Operating
performance merupakan pure profit perusahaan yang diterima dari penjualan yang
dilakukan dengan mengabaikan kewajiban bunga dan pajak untuk menilai hasil
prestasi perusahaan selama periode waktu tertentu dan memprediksi kondisi suatu
perusahaan di masa depan. Perusahaan consumer goods merupakan industri yang
mempunyai pangsa yang besar, prospek yang bagus dan menjadi penyumbang
nilai tambah yang dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Tabel 1.1
Originalitas
Perbedaan
Variabel Dependen (Y)
Variabel Independen (X)
Penelitian Terdahulu
Nilai Perusahaan
Struktur Pendanaan
Profitabilitas
Ukuran
Variabel Moderating (Z)
Perusahaan
Periode
Sampel
Manufaktur
2009-2011
71
Penelitian Sekarang
Nilai Perusahaan
Leverage
Profitabilitas
Size
Likuiditas
Operating Performance
Consumer Goods
2011-2014
26
Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai
perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta
memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih
menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya
inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku
dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis dan situasi ekonomi semakin bersaing, krisis
keuangan global mempengaruhi dunia usaha. Perusahaaan didirikan dengan
tujuan utama yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan
tercermin dalam harga saham perusahaan (Fama, 1978). Manajemen keuangan
perusahaan harus dapat dijalankan dengan optimal karena keberhasilan kinerja
perusahaan tercermin dari nilai perusahaan yaitu harga saham. Semakin tinggi
harga saham, semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan
konsep penting bagi investor, kreditor dan stakeholders dalam menentukan
investasi guna untuk mendapatkan capital gain dan mengantisipasi resiko yang
akan terjadi. Kesejahteraan investor akan meningkat seiring dengan meningkatnya
nilai perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan adalah
kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan tercermin dari laporan keuangan
yang diterbitkan oleh perusahaan. Informasi laporan keuangan adalah sebagai
sarana
informasi
bagi
investor,
kreditor
dan
stakeholders,
alat
pertanggungjawaban manajemen, indikator keberhasilan kinerja perusahaan dan
sebagai referensi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Kinerja keuangan
perusahaan dapat dibaca melalui laporan keuangan merupakan faktor paling
dominan yang menjadi pusat perhatian investor, kreditor dan stakeholders akan
nilai perusahaan (Wild dkk, 2005). Faktor kinerja keuangan merupakan kunci
utama yang akan mempengaruhi nilai perusahaan karena merupakan faktor yang
berbicara tentang bagaimana perusahaan mengelola keuangan perusahaan agar
efisien dalam penggunaannya.
Kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis dengan analisis fundamental
yang mencakup analisis terhadap keuangan perusahaan dengan menggunakan
data-data historis, menganalisis rasio keuangan pada laporan keuangan yaitu
leverage, likuiditas, profitabilitas dan kinerja operasi untuk digunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor, kreditor, stakeholders
dan manajemen perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan yang diukur dengan
dengan rasio keuangan maka semakin tinggi nilai perusahaan.
Leverage sebagai penaksir resiko dari perusahaan, semakin tinggi
leverage, semakin tinggi resiko investasi yang menyebabkan turunnya nilai
perusahaan. Hasil penelitian Nyoman (2014), Abdul (2015) dan Natalia (2013)
yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary
(2013) menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Nani (2012) dan Mareta, dkk (2014)
yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil penelitian Komang dan Putu
(2013), Retno, dkk (2011), dan Rosiyana dan Tia (2011) menyatakan bahwa
leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi menunjukkan perusahaan dalam
kondisi keuangan yang sehat, semakin tinggi likuiditas akan meningkatkan nilai
perusahaan karena pasar akan bereaksi positif. Hasil penelitian Retno, dkk (2011)
yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi menunjukkan tingginya
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan semakin baik kinerja
perusahaannya, semakin tinggi profitabilitas akan meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil penelitian Ayu dan Ary (2013), Nani (2012), Nyoman (2014), Retno, dkk
(2011) dan Abdul (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan hasil
penelitian Vidyanita, dkk (2013) dan Mareta, dkk (2014) menyatakan bahwa
profitabilitas secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian Rosiyana dan Tia (2011) yang menyatakan bahwa
profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, sedangkan hasil penelitian Wahyu dan Wardoyono (2014)
menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan dengan total aktiva yang besar lebih kuat,
operasional lebih stabil dan relatif lebih dapat menghasilkan laba sehingga
prospek perusahaan ke depannya lebih baik. Manajemen perusahaan lebih dapat
mengendalikan dan memanfaatkan aktiva yang ada di perusahaan besar untuk
mencapai tujuan perusahaan dan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan,
maka investor akan merespon positif untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan
akan meningkat. Hasil penelitian Komang dan Putu (2013) yang menyatakan
bahwa size secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan hasil penelitian Ayu dan Ary (2013) menyatakan bahwa size secara
parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kinerja operasi perusahaan sebagai alat pendeteksi awal dalam berbagai
investasi untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa depan. Operating
performance menunjukkan semakin efisiensi perusahaan mengelola biaya operasi
dan semakin efektif meningkatkan tingkat penjualannya. Operating performance
perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja operasi perusahaan semakin baik
akan meningkatkan nilai perusahaan.
Fenomena naik turunnya harga saham menjadi isu yang berkaitan dengan
naik turunnya nilai perusahaan. Rata-rata nilai perusahaan consumer goods
mengalami kenaikan dan penurunan selama periode 2011-2014, pada tahun 2011
sebesar 4.88, tahun 2012 sebesar 7.05, tahun 2013 sebesar 6.44 dan tahun 2014
sebesar 7.61. Rata-rata nilai perusahaan mengalami pasang surut dari tahun ke
tahun, tahun 2011-2012 mengalami kenaikan, tahun 2012-2013 mengalami
penurunan dan tahun 2013-2014 mengalami kenaikan. Perbandingan rata-rata
nilai perusahaan tahun 2011 dengan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2.73.
Berikut grafik rata-rata nilai perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2014.
Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods
8
7
7,611285
7,054465
6
6,448896
5
4
4,882208
3
2
1
0
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Gambar 1.1
Rata-Rata Nilai Perusahaan Consumer Goods
Sumber: www.idx.co.id
Rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor nilai perusahaan yang
menggambarkan tentang kinerja perusahaan dalam mendapatkan dana dan
mengalokasikan dana tersebut agar efisien dan efektif penggunaanya. Kinerja
perusahaan akan tercermin dari nilai perusahaan sehingga menciptakan persaingan
usaha antar industri consumer goods yang mengakibatkan perusahaan consumer
goods untuk semakin meningkatkan kinerja perusahaan supaya tujuan perusahaan
dapat tercapai. Industri consumer goods mempunyai pangsa yang besar dan
mempunyai prospek yang bagus karena daya beli masyarakat yang semakin tinggi
berbanding lurus dengan semakin besar proporsi masyarakat golongan ekonomi
menengah di Indonesia sehingga menjadi penyumbang nilai tambah yang
dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan
kesejahteraan investor melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap prospek perusahaan. Nilai
perusahaan dapat diukur dari price book value (PBV) yang merupakan
perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham
(Brigham dkk, 2006). Harga saham perusahaan dapat diketahui berada di atas atau
di bawah nilai bukunya, keberadaan price book value (PBV) sangat penting bagi
investor dalam menentukan strateginya.
Penelitian tentang nilai perusahaan memberikan gambaran mengenai
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, semakin baik kinerja keuangan
perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan. Kinerja keuangan dapat
menginformasikan kondisi perusahaan saat ini dan prospek di masa yang akan
datang.
Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu
dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel
independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel
independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel
independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian
terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan
yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas,
profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2014.
Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai
perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta
memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih
menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya
inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku
dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti menganalisis
penelitiannya dalam bentuk tesis dengan judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Operating Performance Sebagai
Variabel Moderating Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah leverage, likuiditas, profitabilitas dan size berpengaruh terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia secara simultan maupun parsial?
2. Apakah operating performance dapat memoderasi pengaruh leverage,
likuiditas, profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah yang telah dikemukakan
dalam perumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
menguji
dan
menganalisis
pengaruh
leverage,
likuiditas,
profitabilitas dan size terhadap nilai perusahaan pada perusahaan consumer
goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun
parsial.
2. Untuk
menguji
dan
menganalisis
operating
performance
dapat
memoderasi pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan size terhadap
nilai perusahaan pada perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
mengenai bukti empiris nilai perusahaan.
2. Bagi investor sebagai referensi pertimbangan keputusan investasi dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi dan sebagai bahan
evaluasi kinerja mengenai nilai perusahaan.
3. Bagi perusahaan dan emiten sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan.
4. Bagi akademisi, peneliti selanjutnya dan praktisi sebagai dasar referensi
acuan dan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai nilai perusahaan.
1.5
Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi yang mengacu pada penelitian oleh Ayu
dan Ary (2013) dengan judul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran
Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
independen struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan dan variabel
independen struktur modal secara parsial berpengaruh negatif signifikan, variabel
independen profitabilitas secara parsial berpengaruh positif signifikan, variabel
independen ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
Penelitian dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut berbagai penelitian
terdahulu maupun teori yang ditelaah, penelitian ini direplikasi dengan perbedaan
yaitu mengganti dan menambah variabel independen dengan leverage, likuiditas,
profitabilitas dan size, variabel moderating operating performance, objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2014.
Perbedaan penelitian yaitu menambah variabel independen yakni likuiditas
dan menambah variabel moderating yakni operating performance dan objek
penelitian adalah perusahaan consumer goods dengan periode penelitian selama
2011-2014. Likuiditas merupakan salah satu analisis fundamental untuk dijadikan
sebagai dasar penilaian bagi investor, kreditor dan stakeholder untuk berinvestasi
dan mengantisipasi resiko, menilai apakah perusahaan dalam keadaan likuid
dengan
aktiva
lancar
membayar
kewajiban
jangka
pendek.
Operating
performance merupakan pure profit perusahaan yang diterima dari penjualan yang
dilakukan dengan mengabaikan kewajiban bunga dan pajak untuk menilai hasil
prestasi perusahaan selama periode waktu tertentu dan memprediksi kondisi suatu
perusahaan di masa depan. Perusahaan consumer goods merupakan industri yang
mempunyai pangsa yang besar, prospek yang bagus dan menjadi penyumbang
nilai tambah yang dominan bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Tabel 1.1
Originalitas
Perbedaan
Variabel Dependen (Y)
Variabel Independen (X)
Penelitian Terdahulu
Nilai Perusahaan
Struktur Pendanaan
Profitabilitas
Ukuran
Variabel Moderating (Z)
Perusahaan
Periode
Sampel
Manufaktur
2009-2011
71
Penelitian Sekarang
Nilai Perusahaan
Leverage
Profitabilitas
Size
Likuiditas
Operating Performance
Consumer Goods
2011-2014
26
Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi mengenai nilai
perusahaan bagi investor, kreditor, stakeholders dan manajemen perusahaan serta
memperoleh bukti empiris nilai perusahaan. Hasil penelitian empiris masih
menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya
inkonsistenan, perbedaan sifat variabel, objek penelitian, kebijakan yang berlaku
dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.