this PDF file PERANAN UPTD PEMADAM KEBAKARAN DAN PERALATAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGANOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN DI MASYARAKAT KABUPATEN PANGANDARAN | Herdianto | MODERAT (Modern dan Demokratis) 1 PB

PERANAN UPTD PEMADAM KEBAKARAN DAN PERALATAN
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
DI MASYARAKAT KABUPATEN PANGANDARAN
HENDRI HERDIANTO
ABSTRAK
P enelitian ya ng penulis la kukan berawal dari adanya masa la h bahwa
belum terwujudnya pelayanan yang optimal oleh UPTD Pemadam Kebakaran
dan Peralatan yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Pangandaran,
dia ntaranya ya itu : 1) Belum terwujudnya ketepatan waktu dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat dalam menerima layanan terutama masih adanya
keterlambatan dilapangan; 2) Belum terwujudnya daya tanggap petugas dalam
menanggulangi masalah yang dilaporkan masyarakat; 3) Masih kurangnya
sosialisasi yang dilakukan oleh UPTD Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran kepada masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis.Adapun sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 18 orang, sedangkan sumber data sekunder yang digunkan adalah
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari
observasi dan wawancarat. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Peranan UPTD Pemadam Kebakaran dan Peralatan Kabupaten Pangandaran
dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat belum optimal, seperti tugas
fungsi UPTD Pemadam Kebakaran dan Peralatan Kabupaten Pangandaran
sebagai lembaga pelayanan jasa belum dijalankan dengan baik.
Belum
optimalnya pelayanan disebabkan terdapatnya hambatan-hambatan yaitu : a)
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). b) Masih terbatasnya
alokasi anggaran bagi kelengkapan sarana dan prasarana pendukung c) Tingkat
koordinasi yang belum maksimal antara UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan dengan masyarakat; 3) Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah: 1).Meningkat kesejahteraan petugas dengan
mengalokasikan anggaran yang ada 2). Mengalokasikan dana untuk menunjang
sarana dan prasarana pendukung pelayanan 3) Mengadakan sosialisasi agar
masyarakat mengetahui prosedur dan langkah-langkah yang jelas tentang cara
penanganan kebakaran yang benar.

Kata Kunci : Pelayanan, Kepuasan Masyarakat

H a l a m a n | 68


PENDAHULUAN
Dibentuknya suatu pemerintahan,
pada hakekatnya adalah memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat.
Pemerintahan tidaklah dibentuk untuk
melayani diri sendiri tetapi untuk
melayani masyarakat, menciptakan
kondisi yang memungkinkan setiap
anggota masyarakat dapat mendapatkan
kepuasan
dan kenyamanan dalam
mendapatkan layanan dari pemerintah
untuk kepentingan umum. Pemerintah
merupakan manifestasi dari kehendak
rakyat, karena itu harus memperhatikan
kepentingan rakyat dan melaksanakan
fungsi rakyat melalui proses dan

mekanisme pemerintahan.
Bersamaan dengan itu maka
pelayanan yang diberikan oleh instansi
pemerintahan saat ini masih sering
mendapatkan sorotan, terutama dalam
hal pemberian pelayanan kepada
masyarakat, hal ini mulai berlaku sejak
timbulnya iklim yang lebih demokratis
dalampemerintahandan
keterbukaan
informasi publik yang mengharapkan
adanya
pemenuhan
pemberian
pelayanan dari instansi pemerintahan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
saat ini. Disamping itu pula selama ini
pengukuran
keberhasilan
maupun

kegagalan dari instansi pemerintah
dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai fungsi pelayanan
tehadap masyarakat masih sulit untuk
dilakukan secara obyektif.
Upaya
untuk
membangun
kepemerintahan yang baik (Good
Governance) pada satu lembaga
pemerintahan merupakan tuntutan
masyarakat yang tidak bisa ditawartawar lagi. Untuk itu diperlukan adanya
upaya yang serius dari pemerintah
dalam hal ini instansi terkaityakni
pemerintah
daerah
Kabupaten
Pangandaran dalam hal ini UPTD

Pemadam Kebakaran dan Peralatan

Kabupaten Pangandaran agar mampu
berkordinasi dan bekerja keras dalam
upaya mewujudkan pelayanan yang
baik kepada masyarakat Kabupaten
Pangandaran khususnya, hal ini erat
kaitannya sejauh mana peranan masingmasing stakeholder, Dinas dan UPTD
terkait teknis pelaksanaan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
dengan aturan yang berlaku agar dapat
menjalankan tugas-tugasnya dengan
baik.
Hal yang demikian nampaknya
belum tercipta sepenuhnya di UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran dan hal
tersebut bisa kita lihat dalam
kenyataannya bahwa para pegawai
dalam melaksanakan tugasnya masih
terjadiketerlambatan dalam proses
penanganannya dilapangan.Oleh karena

itu jelas disini bahwa peranan UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
terhadap
pemberian
pelayanan
sangatlah penting dalam menentukan
terwujudnya
kebutuhan
dan
kepentingan masyarakat dalam hal
keamanan dan ketertiban lingkungan
tempat tinggalnya. Disamping itu juga
pegawai
UPTD
harus
mampu
memahami peraturan dengan baik agar
bisa bekerja secara cepat dan tepat.
Hal ini diduga disebabkan oleh :
1. Ketepatan waktu dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat yang
diakibat
masih
terbatasnya
infrastruktur dan perlengkapan yang
kurang memadai yang dimiliki oleh
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Kabupaten Pangandaran
masih terbatas ini menjadi hambatan
dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat.
2. Responsif lebih mengarah pada daya
tanggap dan cepat petugas dalam

H a l a m a n | 69

merespon laporan dari masyarakat
dan segera menanggulangi masalah
yang terjadi dilapangan sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi

dilingkungan masyarakat.
3. Masih kurang adanya langkah
strategis dan sosialisasi yang
dilakukan oleh UPTD Pemadam
Kebakaran dan Peralatan Kabupaten
Pangandaran
dalam
upaya
meningkatkan partisipasi masyarakat
dan kerjasama dengan masyarakat
dalam
pelaksanaan
pemberian
pelayanan
sehingga
semua
kebutuhan
masyarakat
dapat
terlayani dengan baik.

LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pelayanan
Istilah pelayanan dalam Bahasa
Inggris
yaituservice.
Hard
dan
Stapleton
(1995:62)
mengartikan
“service sebagai pekerjaan yang
dilakukan untuk orang lain oleh
seseorang atau organisasi yang tidak
terlibat pengalihan barang-barang”.
Sedangkan pelayanan publik menurut
Moenir (1998:12) adalah “setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain
yang ditujukan guna memenuhi
kepentingan orang banyak.”
Untuk dapat memberikan pelayanan

yang memuaskan bagi pengguna jasa
dalam hal ini masyarakat, UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten
Pangandaran
sebagai
penyelenggaraan
pelayanan
harus
memenuhi
asas–asas
pelayanan.
Berdasarkan
Keputusan
Menpan
Nomor 63 Tahun 2004, asas–asas
pelayanan antara lain :
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara
memadai serta mudah dimengerti.

b. Akuntabilitas
Dapat
dipertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang–undangan.
c. Kondisional
Sesuai
dengan
kondisi
dan
kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang
pada efisiensi dan efektifitas.
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan
publik
dengan
memperhatikan
aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.
e. Kesamaan hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak
membedakan suku, ras, agama,
gender dan status ekonomi.
f. Keseimbangan hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan
publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing–masing pihak.
Faktor-faktor pendukung yang dapat
mempengaruhi pelayanan menurut
Moenir dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Pelayanan Umum di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Faktor kesadaran
Adanya kesadaran dapat membawa
seseorang kepada keikhlasan dan
kesungguhan dalam menjalankan
atau melaksanakan suatu kehendak.
Kehendak
dalam
lingkungan
organisasi kerja tertuang dalam
bentuk tugas, baik tertulis maupun
tidak tertulis, mengikat semua orang
dalam organisasi kerja. Karena itu
dengan adanya kesadaran pada
pegawai atau petugas, diharapkan
dapat melaksanakan tugas dengan
penuh keikhlasan, kesungguhan dan
disiplin. Kelebihan dan tingkah laku
orang lain jika disadari lalu
dikembangkan dapat menjadi faktor

H a l a m a n | 70

pendorong bagi kemajuan dan
keberhasilan.
2. Faktor aturan
Aturan adalah perangkat penting
dalam segala tindakan dan perbuatan
orang. Makin maju dan majemuk
suatu masyarakat makin besar
peranan aturan dan dapat dikatakan
orang tidak dapat hidup layak dan
tenang tanpa aturan. Oleh karena itu
aturan demikian besar dalam hidup
masyarakat maka dengan sendirinya
aturan harus dibuat, dipatuhi, dan
diawasi sehingga dapat mencapai
sasaran sesuai dengan maksudnya.
Pertimbangan
harus
diarahkan
kepada sebagai subyek aturan, yaitu
mereka yang akan dikenai aturan itu.
3. Faktor organisasi
Organisasi pada dasarnya tidak
berbeda dengan organisasi pada
umunya, namun ada perbedaan
sedikit dalam penerapannya, karena
sasaran pelayanan ditujukan secara
khusus, kepada manusia yang
mempunyai
dan
kehendak
multikompleks, kepada manusia
yang mempunyai dan kehendak
multikompleks. Oleh karena itu
organisasi yang dimaksud disini
tidak
semata-mata
dalam
perwujudan susunan organisasi,
melainkan lebih banyak pada
pengaturan dan mekanisme kerjanya
yang harus mampu menghasilkan
pelayanan yang memadai.
4. Faktor pendapatan
Pendapatan
adalah
seluruh
penerimaan
seseorang
sebagai
imbalan atas tenaga, dana, serta
pikiran yang telah dicurahkan untuk
orang lain atau badan/organisasi,
baik dalam bentuk uang, maupun
fasilitas, dalam jangka waktu
tertentu.

5. Faktor
kemampuan
dan
keterampilan
Kemampuan yang dimaksud disini
adalah keadaan yang ditujukan pada
sifat atau keadaan seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan
atas ketentuan-ketentuan yang ada.
Istilah yang “kecakapan” selanjutnya
keterampilan adalah kemampuan
melaksanakan tugas atau pekerjaan
dengan menggunakan anggota badan
dan pengetahuan kerja yang tersedia.
6. Faktor sarana pelayanan
Sarana pelayanan yang dimaksud
disini adalah segala jenis pelayanan,
perlengkapan kerja dan fasilitas lain
yang berfungsi sebagai alat utama
atau pembantu dalam pelaksanaan
pekerjaan, dan juga berfungsi social
dalam rangka kepentingan orangorang yang sedang berhubungan
dengan organisasi kerja itu. Fungsi
sarana pelayanan itu antara lain:
a. Mempercepat proses pelaksanaan
pekerjaan,
sehingga
dapat
menghemat waktu.
b. Meningkatkan produktivitas, baik
barang maupun jasa.
c. Kualitas produk yang lebih baik.
d. Kecepatan susunan dan stabilitas
terjamin.
e. Menimbulkan rasa kenyamanan
bagi
orang-orang
yang
berkepentingan.
f. Menimbulkan perasaan puas
orang-orang yang berkepentingan
sehingga dapat mengurangi sifat
emosional mereka.
2. Konsep dan Pengertian Kualitas
Pelayanan
2.1 Pengertian Kualitas
Memperoleh suatu pemahaman
teoritik tentang konsep kualitas
pelayanan, maka terlebih dahulu harus
dikemukakan
pengertian
kualitas.

H a l a m a n | 71

Nasution (2004:16) mengemukakan,
dalam konsep kualitas menyangkut
elemen-elemen :
1. Kualitas
mencakup
usaha
memenuhi harapan pelanggan;
2. Kualitas mencakup produk, jasa
manusia, proses dan lingkungan;
3. Kualitas merupakan kondisi yang
selalu berubah (misalnya apa
yang
dianggap
merupakan
kualitas
saat
ini mungkin
dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang).
Mengenai konsep kualitas menurut
Goesth dan Davis (dalam Tjiptono,
2004:51)
memberikan
batasan
pengertian “kualitas merupakan suatu
kondisi yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan”. Triguno (2002:76)
mendefinisikan kualitas sebagai “suatu
standar yang harus dicapai oleh
seseorang/kelompok,kerja
mengenai
kualitas sumber daya manusia, kualitas
cara kerja, proses dan hasil kerja atau
produk yang berupa barang dan jasa”.
Selanjutnya menurut Triguno (2002:76)
mengatakan“berkualitas
mempunyai
arti memuaskan kepada yang dilayani,
baik internal maupun eksternal, dalam
arti
optimal pemenuhan
atas
tuntutan/persyaratan
pelanggan/masyarakat”.
Selanjutnya Gasperz dalam Sampara
Lukman (2000:9-11) mengemukakan
bahwa pada dasarnya kualitas mengacu
kepada pengertian pokok :
a. Kualitas terdiri atas sejumlah
keistimewaan
produk,
baik
keistimewaan langsung, maupun
keistimewaan aktraktif yang
memenuhi keinginan pelanggan
dan memberikan kepuasan atas
penggunaan produk.

b. Kualitas terdiri atas segala
sesuatu
yang
bebas
dari
kekurangan atau kerusakan.
2.2 Kualitas Pelayanan
Berkualitas
mempunyai
arti
memuaskan kepada yang dilayani, baik
internal maupun eksternal.
Hal tersebut sejalan dengan yang
dikemukakan
Kasmir
(Harbani,
2007:133), bahwa “pelayanan yang
baik adalah kemampuan seseorang
dalam memberikan pelayanan yang
dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan dengan standar yang
ditentukan”. Menurut Feigenbaum
“kualitas adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya
(full
costumer
satisfaction)”. Suatu produk dikatakan
berkualitas jika dapat memberikan
kepuasan
sepenuhnya
kepada
konsumen, yaitu sesuai dengan apa
yang diharapkan konsumen terhadap
suatu produk.
Tjiptono
menyatakan
bahwa
“kualitas jasa berpusat pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan
serta
ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi
harapan pelanggan” (dalam Tjiptono,
2004:59). Selain itu juga Tjiptono
mengutip definisi kualitas pelayanan
menurut
Wyckof,
yang
mengungkapkan bahwa:
Kualitas pelayanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian
atas
tingkat
keunggulan
tersebut
untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Ini
berarti bahwa apabila jasa atau
pelayanan yang diterima (perceived
service) sesuai yang diharapkan,
maka
kualitas
pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan.
Sebaliknya, apabila jasa atau
pelayanan yang diterima lebih

H a l a m a n | 72

rendah dari yang diharapkan, maka dan catatan lain yang berkaitan dengan
kualitas pelayanan dipersepsikan penelitian.
Adapun yang termasuk data dalam
buruk. (Tjiptono, 2004: 59-60)
penelitian ini adalah meliputi :
Dari uraian di atas, dapat a. Hasil wawancara dan observasi;
disimpulkan bahwa pelayanan adalah b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;
setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan untuk diterima oleh c. Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003
tentang Prinsip-Prinsip Pelayanan
satu pihak pada pihak lain yang pada
Publik;
dasarnya tidak terwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun d. Kepmenpu Nomor 11 Tahun 2000
tentang
Teknis
Manajemen
dan hanya untuk memenuhi kepuasan
Penanggulangan Kebakaran Di
anggotanya. Pelayanan berarti melayani
Daerah Perkotaan;
suatu jasa yang dibutuhkan masyarakat
Bupati
Pangandaran
dalam
segala
bidang,kegiatan e. Peraturan
Nomor 3 Tahun 2013 tentang Tata
pelayanan
kepada
masyarakat
Kerja UPTD Pemadam Kebakaran
merupakan salah satu tugas dari
dan
Peralatan
Kabupaten
instansi pemerintah termasuk UPTD
Pangandaran.
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran. Hal tersebut
Sumber data dalam penelitian ini
dapat dimaknai sebagai aktivitas yang
dapat dirasakan melalui hubungan yaitu petugas UPTD Pemadam
antara penerima dan pemberi pelayanan Kebakaran dan Peralatan Kabupaten
menggunakan
peralatan
berupa Pangandaran dan masyarakat dengan
rincian sebagai berikut :
organisasi atau lembaga pemerintah.
a. Sumber data primer adalah :
METODE PENELITIAN
Data dalam penelitian ini terdiri atas
- Pegawai UPTD
10 orang
data primer dan data sekunder. Data
Pemadam
primer diperoleh melalui jawaban dari
Kebakaran dan
8 orang
wawancara dengan informan. Para
Peralatan
informan diharapkan dapat memberikan
Kabupaten
informasi yang mendalam dan juga
Pangandaran
jelas, sehingga informasi itu akan
- Masyarakat
membentuk satuan data tentang
18 orang
penelitian ini.
Sementara itu data sekunder
b.
Sumber data sekunder
merupakan data yang diharapkan dapat
adalah Undang-Undang Nomor 25
melengkapi
dan
mempertajam
Tahun 2009.
kecenderungan yang muncul dari data
Adapun alat pengumpulan datanya
primer. Data sekunder ini diperoleh dari adalah sebagai berikut :
dokumentasi, data statistik dari kantor 1. Studi Kepustakaan
UPTD Pemadam Kebakaran dan 2. Studi Lapangan : Observasi dan
Peralatan Kabupaten Pangandaran,
Wawancara
buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar

H a l a m a n | 73

Teknik pengumpulan data dalam dilaksanakan dengan baik.
b. Kejelasan
penelitian ini yaitu:
Dimensi
Kejelasan
telah
a. Reduksi Data
dilaksanakan dengan baik karena 50%
b. Penyajian Data
dari jawaban Responden menjawab
HASIL
PENELITIAN
DAN bahwa Dimensi Kejelasan telah
dilaksanakan dengan baik.
PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Gambaran Umum Objek Penelitian
Lokasi penelitian berada di Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pemadam
Kebakaran dan Peralatan Kabupaten
Pangandaran yang terletak di Jalan
Raya Baru Nomor 2 Kecamatan
Pangandaran, Kabupaten Pangandaran,
Provinsi Jawa Barat.
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran berada di
bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan
Umum Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Pangandaran.
Berdasarkan letak geografisnya UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran berada di
kecamatan
Pangandaran
yang
merupakan wilayah dataran yang
didominasi oleh dataran rendah dan
daerah perbukitan.
b. Karakteristik Responden
Permasalahan yang penulis teliti
dibahas
menggunakan
responden.
Responden dalam penelitian ini yaitu
masyarakat dan petugas UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten Pangandaran sebanyak 18
orang sampel.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Kesederhanaan
Dari hasil wawancara mengenai
Dimensi Kesederhanaan dari ke tiga
indikator maka Responden terbanyak
menjawab 46,3% artinya bahwa
Dimensi
Kesederhanaan
telah

c. Kepastian Waktu
Dari hasil wawancara, Dimensi
Kepastian Waktu telah dilaksanakan
dengan
baik,
karena
72,22%
Responden terbanyak menjawab yang
artinya bahwa Dimensi kepastian waktu
telah dilaksanakan dengan baik.
d. Akurasi
57,40%
jawaban
terbanyak
Responden dari ke tiga indikator
menjawab bahwa Dimensi Akurasi
telah dilaksanakan dengan baik.
e. Tanggungjawab
Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan, Dimensi Tanggungjawab
telah dilaksanakan dengan baik karena
jawaban Responden terbanyak yaitu
55,55% menjawab bahwa Dimensi
Tanggungjawab telah dilaksanakan
dengan baik.
f. Kelengkapan Sarana danPrasarana
Dimensi Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
Responden
terbanyak
menjawab 66,66% yang artinya bahwa
Dimensi Kelengkapan Sarana dan
Prasarana telah dilaksanakan dengan
baik.
g. Kemudahan Akses
Dari hasil wawancara mengenai
Dimensi Kemudahan Akses dari ke tiga
indikator dengan Responden terbanyak
yaitu 66,66% menjawab Dimensi
Kemudahan Akses telah dilaksanakan
dengan baik.

H a l a m a n | 74

h.Kedisiplinan
dan
Kesopanan
Responden
terbanyak
72,22%
menjawab
bahwa
Dimensi
Kedisiplinan,
Kesopanan
dan
Keramahan telah dilaksanakan dengan
baik.
i. Kenyamanan
Dari hasil wawancara yang telah
dilakukan maka 62,96% jawaban
terbanyak Responden yang artinya
bahwa Dimensi kenyaman telah
dilaksanakan dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan
yang
penulis lakukan mengenai Peranan
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Pada Dinas Pekerjaan Umum,
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dalam
Memberikan
Pelayanan Kepada Masyarakat Di
Kabupaten Pangandaran, maka penulis
dapat menarik beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Peranan
UPTD
Pemadam
Kebakaran dan Peralatan Pada Dinas
Pekerjaan
Umum,
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Dalam
Memberikan
Pelayanan
Kepada
Masyarakat Di Kabupaten Pangandaran
belum
optimal.
Hal
tersebut
berdasarkan
pada
kenyataan
di
lapangan yang mengidentifikasikan
bahwa keterlaksanaan tugas fungsi
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Kabupaten Pangandaran
sebagai lembaga pelayanan jasa belum
dijalankan dengan baik. Tingkat
koordinasi dan komunikasi masih
merupakan masalah utama, dimana
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Kabupaten Pangandaran
belum dapat menjalin komunikasi dan
koordinasi yang baik antara petugas
dengan masyarakat.

2. Mengenai hambatan-hambatan
yang ditemukan dalam Peranan UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Pada
Dinas
Pekerjaan
Umum,
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dalam
Memberikan
Pelayanan Kepada Masyarakat Di
Kabupaten
Pangandaran,
yaitu
diindikasikan karena faktor rendahnya
kualitas sumber daya manusia (SDM),
dukungan dana, dukungan sarana dan
prasarana dan tingkat koordinasi yang
belum
maksimal
antara
UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan
Kabupaten
Pangandaran
dengan
masyarakat. Hal tersebut memberikan
hambatan yang berarti dalam Peranan
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Pada Dinas Pekerjaan Umum,
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dalam
Memberikan
Pelayanan Kepada Masyarakat Di
Kabupaten Pangandaran.
3. Mengenai upaya-upaya yang
telah dilakukan untuk mengatasi
hambatan-hambatan yang ditemukan
dalam Peranan UPTD Pemadam
Kebakaran dan Peralatan Pada Dinas
Pekerjaan
Umum,
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Dalam
Memberikan
Pelayanan
Kepada
Masyarakat
Di
Kabupaten
Pangandaran, yakni dengan cara
mengalokasikan dana untuk menunjang
sarana prasarana dan kesejahteraan
petugas di UPTD Pemadam Kebakaran
dan Peralatan Kabupaten Pangandaran,
guna meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) UPTD Pemadam
Kebakaran dan Peralatan Kabupaten
Pangandaran
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat dari
mulai aspek perencanaan pelayanan,
pelaksanaan,
pengawasan
serta
pengendalian
dan
mengadakan
sosialisasi agar masyarakat mengetahui

H a l a m a n | 75

prosedur dan langkah-langkah yang DAFTAR PUSTAKA
jelas
tentang
cara
penanganan Buku-buku
kebakaran yang benar.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah Jakarta : Rineka Cipta.
penulis lakukan mengenai Peranan
UPTD Pemadam Kebakaran dan Bogdan dan Taylor . 1984.
Pengantar
Peralatan Pada Dinas Pekerjaan Umum, Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya:
Perhubungan,
Komunikasi
dan Usaha Nasional.
Informatika
Dalam
Memberikan
Reformasi
Pelayanan Kepada Masyarakat Di Dwiyanto, Agus. 2008.
Publik
di
Indonesia.
Kabupaten Pangandaran, maka penulis Birokrasi
dapat memberikan beberapa saran yaitu Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan Peranan
UPTD Pemadam Kebakaran dan Kotler, Philip. 1994. Marketing
Peralatan Pada Dinas Pekerjaan Umum, Management : Analysis, Planning,
Perhubungan,
Komunikasi
dan Implementation and Control (8th ed),
Edition,
Englewood
Informatika
Dalam
Memberikan International
Pelayanan Kepada Masyarakat Di Cliffs, Prentice Hall, New Jersey.
Kabupaten
Pangandaran,
UPTD
Pemadam Kebakaran dan Peralatan Sumber Lain
Kabupaten Pangandaran seyogyanya Keputusan Menteri Pendayagunaan
memprioritaskan pemberian pelayanan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun
dengan koordinasi dan komunikasi 2003
yang intens. Hal ini dikarenakan
komunikasi sangat penting untuk Identitas Penulis
memperoleh informasi, serta koordinasi Nama: Hendri Hendarto adalah
juga merupakan suatu kesatuan agar mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan
terjalin hubungan yang intensif antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPTD Pemadam Kebakaran dan Universitas Galuh Ciamis. Penulis lahir
Peralatan Kabupaten Pangandaran di Ciamis, 30 Oktober 1990. Alamat
dengan masyarakat untuk melakukan Dusun Cibuluh RT.03 RW 01 Desa
peningkatan kualitas pelayanan.
Cibuluh
Kecamatan
Kalipucang
2. Untuk meningkatkan kinerja Kabupaten
Pangandaran.
UPTD Pemadam Kebakaran dan
Peralatan Kabupaten Pangandaran
sebagai lembaga pemerintah dalam
bidang pelayanan jasa yang baik. Hal
oenting yang mesti diprioritaskan
adalah sumber daya manusia (SDM),
karena SDM yang berkualitas dan
profesional merupakan modal utama
untuk menunjang peningkatan kualitas
pelayanan.

H a l a m a n | 76