T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tekanan Darah Mahasiswa dengan Latar Belakang Etnik yang Berbeda di Salatiga T1 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Pengukuran Antopometri dan umur.
Pada pengukuran antopometri terdiri dari pengukuran berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB) serta umur dari masing-masing
responden. Pemeriksaan ini dilakukan pada 50 responden yang
terdiri dari 25 mahasiswa sumba dan 25 mahasiswa toraja. Hasil
dari pengukuran ini menunjukan bahwa rata-rata tinggi mahasiswa
Toraja yaitu 163,16 cm sedangkan pada mahasiswa Sumba yaitu
159,44 cm. Untuk usia dari masing-masing responden dibagi juga
menjadi 2 kelompok berdasarkan latarbelakang etnik. Pada
mahasiswa Toraja rata-rata umur responden yaitu 20,4 tahun
sedangkan pada mahasiswa Sumba rata-rata umur reponden yaitu
19,5 tahun.
Pengukuran antopometri dan umur diambil menggunakan
formulir oleh peneliti pada Bulan Juli dan Bulan Oktober 2016.
1
2
Tabel 4.1 Pengukuran Antopometri dan Umur mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba
ANTOPOMETRI
Toraja
TB
BB
No Nama (cm)
(Kg)
Sumba
TB
BB
Umur Nama (cm)
(Kg)
Umur
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
G
168
55
20
D
145
A
162
51
21
I
159
A
163
47
18
S
154
B
167
52
22
Y
163
N
155
44
19
H
165
S
149
46
21
H
165
E
163
51
20
U
164
R
156
53
25
A
154
N
156
43
21
C
157
R
155
53
19
E
146
J
170
65
23
N
156
P
165
55
23
H
154
H
165
53
22
N
162
A
155
48
22
A
151
C
173
85
21
R
164
J
162
52
20
A
157
N
161
53
19
D
153
A
168
53
19
U
159
D
180
58
19
D
167
M
184
80
20
R
167
V
164
44
19
A
168
O
169
58
19
M
165
C
153
62
21
R
169
I
156
53
18
D
157
J
160
45
19
A
165
∑
163,16 54,36 20,4
∑
159,44
Keterangan : TB= Tinggi badan, BB= Berat badan.
40
60
45
49
55
65
71
51
54
45
50
50
47
46
54
46
46
46
80
58
50
50
51
45
45
51,96
19
19
19
19
22
21
23
19
21
20
23
22
18
18
18
18
18
19
18
21
18
18
21
18
19
19,56
4.1.2 Pengukuran tekanan darah mahasiswa Toraja dan
mahasiswa Sumba
Pengukuran tekanan darah mahasiswa Toraja dan Sumba
merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan
4
darah mahasiswa Toraja dan Sumba diambil selama 4 kali dan 3
kali dalam 1 hari yaitu pada pukul 09:00 WIB, 13:00 WIB, dan 20:00
WIB. Data tekanan darah diambil menggunakan tensimeter digital.
Rata-rata tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja dan Sumba
yaitu pagi (111,71):(104,9) mmHg , Siang (114,65):(110,42) mmHg,
malam (118,74):(109,14) mmHg, sedangkan untuk tekanan darah
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu pagi (71,76):(69,51)
mmHg, siang (74,12):(70,8) mmHg dan malam (76,17):(72,59)
mmHg.
untuk rata-rata keseluruhan tekanan darah sistolik dan
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu sistolik 115:108
mmHg dan diastolik 74:71 mmHg.
Pemeriksaan
tekanan
darah
pada
mahasiswa
toraja
dilakukan di kontrakan dan juga kos dari mahasiswa Toraja pada
bulan juli dan oktober 2016 sedangkan pada mahasiswa Sumba
dilakukan di kos dan di asrama pada Bulan Juli dan Oktober 2016.
Tabel 4.2 Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik
mahasiswa Toraja dan mahasisw Sumba
5
Suku
Toraja
Ratarata
Sumba
Ratarata
Waktu
Sistolik
Nilai
max
164
Nilai
min
90
Diastolik
1. Pagi
111
2. Siang
114
74
3. Malam
118
76
115
74
139
93
71
1. Pagi
104
69
2. Siang
110
70
3. Malam
109
72
108
70
Nilai
Max
102
Nilai
Min
60
88
60
Pada Tabel 4.2 menunjukan rata-rata Tekanan darah sistolik
dan diastolik dari mahasiswa Toraja dan Sumba. Rata-rata
Tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja adalah 115 dan diastolik
74 sedangkan untuk mahasiswa Sumba sistolik 108 dan diastolik
70.Nilai maximum dan minimum dari tekanan darah sistolik
mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 164:139 dan minimum 90:93
sedangkan untuk nilai maximum tekanan darah diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba adalah 102:88 dan minimum 60:60.
Grafik 4.1 Perbandingan tekanan darah sistolik mahasiswa
Toraja dan sumba
6
Toraja
164
162
160
158
156
154
152
150
148
146
144
142
140
138
136
134
132
130
128
126
124
122
120
118
116
114
112
110
108
106
104
102
100
98
96
94
92
90
Sumba
139
137
135
133
131
129
127
125
123
121
119
117
115
113
111
109
107
105
103
101
99
97
95
93
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
Keterangan : P= Pagi, S= Siang, M= Malam. Nilai Max : 164:139
dan min : 90:93
Gafik 4.2 Perbandingan Tekanan darah diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba
7
Toraja
102
Sumba
88
100
86
98
96
84
94
82
92
90
80
88
78
86
84
76
82
74
80
78
72
76
70
74
72
68
70
66
68
66
64
64
62
62
60
60
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
Keteranagan : P= Pagi, S= Siang, M= Malam. Nilai max : 102:88
nilai min : 60:60
Pada grafik 4.1 dan 4.2 menunjukan perbandingan tekanan
darah sistolik dan diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba. Tekanan
8
darah sistolik dan diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba
mempunyai nilai tertinggi dan terendah Ini diambil berdasarkan
pengukuran yang dilakukan peneliti terhadap masing-masing
responden. Untuk nilai tertinggi tekanan darah sistolik mahasiswa
Toraja dan Sumba yaitu 164:139 mmHg dan nilai terendah dari
tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu 90:90.
Pada tekanan darah diastolik untuk nilai tertinggi mahasiswa Toraja
dan Sumba yaitu 102:88 sedangkan nilai terendah tekanan darah
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu 60:60.
Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik dapat
terlihat pada grafik 4.1 dan 4.2, jika dirata-ratakan maka
perbandinagan tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba yaitu 115/74 : 108/71 mmHg.
Tabel 4.3. Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik pagi hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangs
a
N
TD
sistolik
TD
diastolik
Toraja
Sumba
Toraja
Sumba
25
25
25
25
Mean
Std
Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
89.09
21.09
0.195
9
Tabel 4.3 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada pagi
hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa
Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
Tabel 4.4 Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik siang hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
TD sistolik
Toraja
25
Sumba
25
Toraja
25
Sumba
25
TD diastolik
Mean
Std Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
92.12
22.379
0.835
Tabel 4.4 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada siang
hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa
Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
10
Tabel 4.5. Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik malam hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
TD sistolik
Toraja
25
Sumba
25
Toraja
25
Sumba
25
TD diastolik
Mean
Std Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
93.83
22.212
0.126
Tabel 4.5 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada
malam hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara
mahasiswa Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
11
Tabel 4.6 Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik pagi, siang dan malam pada mahasiswa Toraja dan
Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
Mean
Std
Deviation
Sig
Tekanan
darah, suku
dan waktu
TD sistolik
Toraja
Sumba
Toraja
Sumba
25
25
25
25
91.68
21.906
0.606
TD diastolik
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada pagi,
siang dan malam hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara
mahasiswa Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
4.1.3 Perhitungan jenis dan lamanya aktifitas fisik pada
mahasiswa Toraja dan sumba
Perhitungan tentang jenis dan lamanya aktifitas fisik yang
dilakukan oleh mahasiswa Toraja dan Sumba menggunakan
metode pivot secara manual oleh peneliti. Selanjutnya pengambilan
data tentang aktifitas fisik melalui wawancara yang dilakukan oleh
peneliti.
12
Tabel 4.7 Jenis dan lama aktivitas fisik pada mahasiswa Toraja
TORAJA
lamanya waktu dan responden
jenis aktifitas fisik
jalan santai
duduk santai
cuci piring
makan pagi
makan siang
makan malam
mandi pagi
mandi siang
mandi malam
cuci pakaian
nonton TV
internetan
Berdandan
Belajar
Nongkrong
tidur siang
Setrika
Masak
kegiatan diluar
pergi ke pasar
Istirahat
baca buku
doa pagi
pekerjaan rumah
berlari kecil
bermain musik
jalan cepat
Berenang
bermain bola basket
bermain futsal
bermain bola kaki
Joging
Gym
Total
1
10
25
2
2
1
82
53
25
2
1
1
1
0
0
0
104
∑total
dengan
82
106
75
8
5
6
7
0
0
0
52
lamanya
kategori
1
1
1
4
4
5
6
7
8
9
10
5
14
8
10
9
1
18
2
6
1
4
2
4
5
9
1
2
3
5
10
6
9
12
1
3
3
1
8
1
4
1
6
5
1
1
2
13
3
3
7
2
1
3
6
1
1
2
1
1
R
12
25
5
15
9
11
15
1
25
4
15
25
5
8
11
20
7
7
2
2
15
3
7
2
1
3
6
1
1
2
1
1
1
268
∑
jam
Aktivitas
3
1
½
1½
1½
1½
3½
½
3½
2
8½
11 ½
1
½
2½
10
1½
3
13
1
2½
1
½
1
½
1
½
2
2
2
2
½
1
341
aktifitas
Rata-rata dari total waktu yang digunakan mahasiswa Toraja
4.3 jam
13
Pada tabel 4.7 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan
lamanya aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Toraja. Pada
hasil perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu
82 jam yang digunakan oleh 25 mahasiswa Toraja, pada
durasiuwaktu 2 jam ditemukan 106 jam waktu yang digunakan
semua mahasiswa Toraja untuk melakukan aktifitas mereka, pada
durasi waktu 3 jam ditemukan 75 jam waktu yang diperoleh untuk
melakukan aktifitas,pada durasi waktu 4 jam diperoleh waktu 8 jam
untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 5 jam diperoleh waktu
5 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 6 jam diperoleh
waktu 6 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 7 jam
diperoleh waktu 7 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk
durasi waktu 8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan
aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 52 jam untuk
mahasiswa Toraja melakukan aktifitas. Waktu terbanyak dari jenis
aktifitas mahasiswa Toraja adalah kegiatan luar yaitu dengan 13
jam dan yang terendah pada jenis aktifitas cuci piring, mandi siang,
belajar, doa pagi, berlari kecil jalan cepat dan jogging deng waktu ½
jam (30 menit). Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang di
pakai untuk melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Toraja
adalah 341 jam kemudian di cari rata-rata dari total jam yang di
14
pakai dan total dari jumlah semua aktifitas yang dilakukan oleh
mahasiswa Toraja adalah 4,3 jam untuk setiap aktifitas.
Tabel 4.8 Jenis dan lamanya aktifitas fisik mahasiswa Sumba
SUMBA
lamanya waktu dan responden
jenis aktifitas fisik
jalan santai
duduk santai
cuci piring
makan pagi
makan siang
makan malam
mandi pagi
mandi siang
mandi malam
cuci pakaian
nonton TV
internetan
Berdandan
Belajar
Nongkrong
tidur siang
Setrika
Masak
kegiatan diluar
pergi ke pasar
Istirahat
baca buku
doa pagi
pekerjaan rumah
berlari kecil
bermain musik
jalan cepat
Berenang
bermain bola basket
bermain futsal
bermain bola kaki
Joging
Gym
Total
∑ total dengan lamanya
kategori aktifitas
1
8
25
1
10
5
9
8
2
3
4
5
6
7
8
9
R
10
1
3
14
15
14
6
5
14
5
2
3
9
2
7
3
1
3
12
10
1
1
10
1
6
1
5
1
1
1
1
1
5
2
2
1
2
17
8
1
4
5
1
7
9
1
9
4
2
2
1
1
93
93
83
166
18
54
0
0
1
5
2
12
1
7
0
0
0
0
∑
jam
Aktivitas
0
0
110
55
9
25
3
15
25
19
20
5
25
9
2
25
1
5
14
19
3
5
5
2
25
1
4
5
1
7
9
9
4
3
2
1
1
308
1½
1
½
1½
1½
1½
3½
½
3½
2
2
11 ½
1½
½
5½
6½
3½
3½
16
½
3
½
½
½
½
2
½
2
2
3
2
½
2
87
392
15
Rata-rata dari total waktu yang digunakan mahasiswa Sumba
4.5 jam
Pada tabel 4.8 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan
lamanya aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Sumba.
Pada hasil perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan
waktu 93 jam yang digunakan oleh 25 mahasiswa Sumba, pada
durasi waktu 2 jam ditemukan 166 jam waktu yang digunakan
semua mahasiswa Sumba untuk melakukan aktifitas mereka, pada
durasi waktu 3 jam ditemukan 54 jam waktu yang diperoleh untuk
melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 5 jam diperoleh waktu 5 jam
untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 12 jam diperoleh
waktu 6 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 7 jam
diperoleh waktu 7 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk
durasi waktu 4,8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan
aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 55 jam untuk
mahasiswa Sumba melakukan aktifitas. Waktu terbanyak dari jenis
aktifitas mahasiswa Sumba adalah kegiatan luar yaitu dengan 16
jam dan yang terendah pada jenis aktifitas cuci piring, mandi siang,
belajar, pergi ke pasar, baca buku, doa pagi, pekerjaan rumah,
berlari kecil, jalan cepat dan jogging dengan waktu ½ jam (30
menit). Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang di pakai untuk
16
melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Sumba adalah 392
Makanan
frekuensi konsumsi
jam kemudian di cari rata-rata dari total jam yang di pakai dan total
dari jumlah semua aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa Toraja
adalah 4,5 jam untuk setiap aktifitas.
17
Nasi
bubur
ubi
kentang
pokok
daging sapi
daging B2
daging
ayam
daging ikan
telur
lauk
hewani
tahu
tempe
kacang
lauk nabati
kangkung
sawi
sup
bayam
terong
daun
pepaya
sayuran
nangka
pepaya
apel
anggur
jambu
buah
indomie
roti
snack
lain-lain
Total
>1x/hari
T
S
25
25
1
25
26
1
1
1x/hari
T
S
0
10
4-6x/minggu
T
S
0
2
1
1
15
15
1
14
14
11
10
10
2
9
9
30
28
20
18
0
0
18
1
10
9
10
5
47
6
2
2
15
15
4
5
0
0
0
0
10
25
35
91
3
25
28
83
0
0
0
3
10
0
4
1
13
44
5
25
5
0
0
5
5
11
18
13
25
32
6
25
36
20
6
18
10
13
2
17
36
10
19
0
20
25
25
25
25
25
0
5
0
6
7
25
20
71
25
25
25
25
107
25
25
19
3
9
7
4
3
1
5
9
13
7
43
11
14
10
10
0
10
8
20
25
19
25
18
64
43
6
6
5
5
131
1x/tahun
T
S
7
4
11
21
1x/bulan
T
S
3
0
10
1
10
77
1-3x/minggu
T
S
90
3
3
9
20
19
94
12
29
12
223
22
91
2
5
10
0
25
6
25
25
31
2
297
0
63
Tabel 4.9 Food Frequency (FFQ) mahasiswa Toraja dan Sumba.
Keterangan : T= Responden Mahasiswa Toraja, S= Responden
Mahasiswa Sumba.
0
63
18
4.1.4 Perhitungan perilaku makan dari mahasiswa Toraja dan
mahasiswa sumba
Pengambilan data tentang perilaku makan dari mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba adalah dengan menggunakan metode Food
Frequency (FFQ). FFQ menjelaskan tentang kebiasaan makan dari
setiap responden. Mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
mempunyai kebiasaan makanan yang berbeda. Ada beberapa jenis
makanan yang ada pada FFQ diantaranya ada makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah dan mkanan lain.
Dari tabel 4.9 makan pokok juga ada beberapa pilihan
diantaranya nasi, bubur, ubi, dan kentang ini diambil berdasarkan
kebiasaan
makan
mkanan
pokok
mahasiswa
Toraja
dan
mahasiswa Sumba selama 1 bulan. frekuensi tertinggi Kebiasaan
makan makanan pokok mahasiswa
Toraja dan Sumba ada di
1x/bulan dengan frekuensi 32:36 atau jika dirata-ratakan adalah
16:18 yang mengaku mengkonsumsi makanan pokok sedangkan
untuk frekuensi terendah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
ada di 1-3x/minggu dengan frekuensi 3:4.
Pada lauk hewani terdapat beberapa pilihan diantaranya
daging sapi, daging B2, daging ayam, daging ikan dan telur.
Frekuensi tertinggi kebiasaan makan makanan lauk hewani
mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 47:36 atau jika
19
dirata-ratakan menjadi 12:12 namun pada mahasiswa Toraja
mengkonsumsi lauk hewani 4-6x/minggu sedangkan mahasiswa
Sumba 1x/bulan dan untuk frekuensi terendah mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba dengan frekuensi 1:1.
Lauk nabati terdapat beberapa pilihan diantaranya tahu,
tempe dan kacang. Frekuensi tertinggi kebiasaan makan makanan
lauk nabati mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 30:28
atau jika dirata-ratakan adalah 15: yang mengaku mengkonsumsi
lauk nabati >1x/hari sedangkan frekuensi terendah mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 10:2 yang mengkonsumsi
lauk nabati .
Pada sayuran terdapat beberapa pilihan diantaranya
kangkung, sawi, sup, bayam, terong dan daun pepaya. Frekuensi
tertinggi kebiasaan makan makanan sayuran mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba adalah 71:107 jika dirata-ratakan adalah
18:21 yang mengaku mengkonsumsi sayuran, sedangkan frekuensi
terendah kebiasaan makan sayuran mahasiswa Toraja dan
mahasiswa Sumba adalah 5:43 atau jika dirata-ratakan 5:22.
Pada buah terdapat beberapa pilihan diantaranya nagka,
pepaya, apel, anggur dan jambu. Frekuensi tertinggi kebiasaan
makan buah mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 94:91 atau jika
dirata-ratakan adalah 24:23 sedangakan untuk frekuensi terendah
20
kebiasaan makan buah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
adalah 6:3.
Pada makanan lain terdapat pilihan diantaranya indomie,
roti dan snack. Frekuensi tertinggi makan makanan mahasiswa
toraja dan Sumba adalah 35:29 atau jika diarata-ratakan adalah
18:15
dan
frekuensi
terendah
kebiasaan
mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 3:2.
makan
makanan
21
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Perbandingan tekanan darah mahasiswa Toraja dan
sumba dengan pola makan dan aktivitas.
Dari
hasil
uji
beda
nyata
yang
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS dilihat pada tabel 4.3, 4.4, dan 4.5
maka standart deviasi tekanan darah mahasiswa Toraja dan sumba
pada pagi hari adalah 89.09, sedangkan pada siang hari adalah
92,12, sedangkan pada malam hari adalah 93,83 dan pada tabel
4.6 untuk satndart deviasi tekanan darah pagi siang dan malam
adalah 21,906. Signifikansi dari hasil uji beda nyata yang dilakukan
pada tekanan darah sistolik dan diastolik pada pagi hari, siang hari,
malam hari dan tekanan darah pagi siang malam adalah p>0,05
atau tidak ada perbedaan yang nyata dari tekanan darah
mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba. Jika dilihat dari nilai
rata-rata secara keseluruhan tekanan darah sitolik dan diastolik
masing-masing mahasiswa pada pagi, siang, dan malam tekanan
darah mahasiswa Toraja dan sumba tidak jauh berbeda yaitu
dengan nilai tekanan darah sistolik 115 dan diastolik 74 sedangkan
mahasiswa sumba tekanan darah sistolik 108 dan tekanan darah
diastolik 70.
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah dari seseorang
salah satunya adalah jenis makanan yang berlemak tinggi. Pada
22
penelitian ini jika dilihat dari tabel 4.9 tingkat kecenderungan makan
dari mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba tidak terlalu jauh
berbeda namun kecenderungan konsumsi makan dari mahasiswa
Toraja sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa Sumba
maka tekanan darah mahasiswa Toraja lebih tinggi dari mahasiswa
Sumba. Sedangkan untuk aktivitas fisik sendiri bisa di bandingkan
pada tabel 4.7 dan 4.8 pada mahasiswa Toraja tingkat aktivitas
sebanyak 4,3 lebih rendah di banding dengan mahasiswa sumba
4,5 menurut hasil perhitungan rata-rata total jam yang di gunakan.
Maka dari hasil penelitian aktivitas fisik ini bisa dapat disimpulkan
bahwa seseorang yang jarang atau kurang melakukan aktivitas
tekanan darahnya lebih tinggi dari pada orang yang banyak
melakukan aktivitas.
Berdasarkan
hasil
penelitian
faktor
risiko
terjadinya
hipertensi di Kabupaten Karang Anyar tahun 2007 oleh Aris
Sugiarto pada orang yang tidak biasa berolahraga memiliki risiko
terkena hipertensi sebesar 4,73 kali dibandingkan dengan orang
yang memiliki kebiasaan olahraga ideal. Olahraga secara teratur
terbukti dapat merombak lemak yang berbahaya. Olahraga juga
dapat menghindari terjadinya penimbunan lemak di dinding
pembuluh darah. Apabila penderita hipertensi jarang melakukan
olahraga maka penimbunan lemak di dinding pembuluh darah tidak
dapat dihindari, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah (Hull
23
&Alison, 2002). Olahraga yang dapat mengontrol tekanan darah
yaitu dengan cara melakukan olahraga yang sifatnya aerobik
seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan renang. Frekuensi yang
dianjurkan adalah 5-7 kali setiap minggu dengan lama berolahraga
lebih dari 30 menit (Beevers. D, G, 2002). Menkonsumsi buah dan
sayur juga mengurangi resiko tekanan darah tinggi (Frylyan, 2010).
maka tekanan darah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
dapat terkontrol atau tidak jauh berbeda karena olahraga seperti
jalan santai/jalan kaki, berenang dan jogging sudah dilakukan oleh
mahasiswa Toraja dan Sumba.
Hasil dari penelitian ini berhubungan dengan pernyataan
Depkes (2007), yang menjelaskan dimana pola hidup akan berubah
sesuai dengan pola hidup yang ada pada lingkungan tempat
tinggal. Dalam hal ini, karena penelitian ini bukan dilakukan di
daerah asal Mahasiswa Toraja dan Sumba namun pada mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba yang berdomilisi di Salatiga yang
cenderung sudah mengikuti pola hidup yang ada di Salatiga mulai
dari pola makan maupun aktivitas fisik maka tidak ada perbedaan
signifikan tekanan darah mahasiswa Toraja dan Sumba.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Pengukuran Antopometri dan umur.
Pada pengukuran antopometri terdiri dari pengukuran berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB) serta umur dari masing-masing
responden. Pemeriksaan ini dilakukan pada 50 responden yang
terdiri dari 25 mahasiswa sumba dan 25 mahasiswa toraja. Hasil
dari pengukuran ini menunjukan bahwa rata-rata tinggi mahasiswa
Toraja yaitu 163,16 cm sedangkan pada mahasiswa Sumba yaitu
159,44 cm. Untuk usia dari masing-masing responden dibagi juga
menjadi 2 kelompok berdasarkan latarbelakang etnik. Pada
mahasiswa Toraja rata-rata umur responden yaitu 20,4 tahun
sedangkan pada mahasiswa Sumba rata-rata umur reponden yaitu
19,5 tahun.
Pengukuran antopometri dan umur diambil menggunakan
formulir oleh peneliti pada Bulan Juli dan Bulan Oktober 2016.
1
2
Tabel 4.1 Pengukuran Antopometri dan Umur mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba
ANTOPOMETRI
Toraja
TB
BB
No Nama (cm)
(Kg)
Sumba
TB
BB
Umur Nama (cm)
(Kg)
Umur
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
G
168
55
20
D
145
A
162
51
21
I
159
A
163
47
18
S
154
B
167
52
22
Y
163
N
155
44
19
H
165
S
149
46
21
H
165
E
163
51
20
U
164
R
156
53
25
A
154
N
156
43
21
C
157
R
155
53
19
E
146
J
170
65
23
N
156
P
165
55
23
H
154
H
165
53
22
N
162
A
155
48
22
A
151
C
173
85
21
R
164
J
162
52
20
A
157
N
161
53
19
D
153
A
168
53
19
U
159
D
180
58
19
D
167
M
184
80
20
R
167
V
164
44
19
A
168
O
169
58
19
M
165
C
153
62
21
R
169
I
156
53
18
D
157
J
160
45
19
A
165
∑
163,16 54,36 20,4
∑
159,44
Keterangan : TB= Tinggi badan, BB= Berat badan.
40
60
45
49
55
65
71
51
54
45
50
50
47
46
54
46
46
46
80
58
50
50
51
45
45
51,96
19
19
19
19
22
21
23
19
21
20
23
22
18
18
18
18
18
19
18
21
18
18
21
18
19
19,56
4.1.2 Pengukuran tekanan darah mahasiswa Toraja dan
mahasiswa Sumba
Pengukuran tekanan darah mahasiswa Toraja dan Sumba
merupakan data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan
4
darah mahasiswa Toraja dan Sumba diambil selama 4 kali dan 3
kali dalam 1 hari yaitu pada pukul 09:00 WIB, 13:00 WIB, dan 20:00
WIB. Data tekanan darah diambil menggunakan tensimeter digital.
Rata-rata tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja dan Sumba
yaitu pagi (111,71):(104,9) mmHg , Siang (114,65):(110,42) mmHg,
malam (118,74):(109,14) mmHg, sedangkan untuk tekanan darah
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu pagi (71,76):(69,51)
mmHg, siang (74,12):(70,8) mmHg dan malam (76,17):(72,59)
mmHg.
untuk rata-rata keseluruhan tekanan darah sistolik dan
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu sistolik 115:108
mmHg dan diastolik 74:71 mmHg.
Pemeriksaan
tekanan
darah
pada
mahasiswa
toraja
dilakukan di kontrakan dan juga kos dari mahasiswa Toraja pada
bulan juli dan oktober 2016 sedangkan pada mahasiswa Sumba
dilakukan di kos dan di asrama pada Bulan Juli dan Oktober 2016.
Tabel 4.2 Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik
mahasiswa Toraja dan mahasisw Sumba
5
Suku
Toraja
Ratarata
Sumba
Ratarata
Waktu
Sistolik
Nilai
max
164
Nilai
min
90
Diastolik
1. Pagi
111
2. Siang
114
74
3. Malam
118
76
115
74
139
93
71
1. Pagi
104
69
2. Siang
110
70
3. Malam
109
72
108
70
Nilai
Max
102
Nilai
Min
60
88
60
Pada Tabel 4.2 menunjukan rata-rata Tekanan darah sistolik
dan diastolik dari mahasiswa Toraja dan Sumba. Rata-rata
Tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja adalah 115 dan diastolik
74 sedangkan untuk mahasiswa Sumba sistolik 108 dan diastolik
70.Nilai maximum dan minimum dari tekanan darah sistolik
mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 164:139 dan minimum 90:93
sedangkan untuk nilai maximum tekanan darah diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba adalah 102:88 dan minimum 60:60.
Grafik 4.1 Perbandingan tekanan darah sistolik mahasiswa
Toraja dan sumba
6
Toraja
164
162
160
158
156
154
152
150
148
146
144
142
140
138
136
134
132
130
128
126
124
122
120
118
116
114
112
110
108
106
104
102
100
98
96
94
92
90
Sumba
139
137
135
133
131
129
127
125
123
121
119
117
115
113
111
109
107
105
103
101
99
97
95
93
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
Keterangan : P= Pagi, S= Siang, M= Malam. Nilai Max : 164:139
dan min : 90:93
Gafik 4.2 Perbandingan Tekanan darah diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba
7
Toraja
102
Sumba
88
100
86
98
96
84
94
82
92
90
80
88
78
86
84
76
82
74
80
78
72
76
70
74
72
68
70
66
68
66
64
64
62
62
60
60
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
P (09:00) S (14:00) M (20:00)
Keteranagan : P= Pagi, S= Siang, M= Malam. Nilai max : 102:88
nilai min : 60:60
Pada grafik 4.1 dan 4.2 menunjukan perbandingan tekanan
darah sistolik dan diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba. Tekanan
8
darah sistolik dan diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba
mempunyai nilai tertinggi dan terendah Ini diambil berdasarkan
pengukuran yang dilakukan peneliti terhadap masing-masing
responden. Untuk nilai tertinggi tekanan darah sistolik mahasiswa
Toraja dan Sumba yaitu 164:139 mmHg dan nilai terendah dari
tekanan darah sistolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu 90:90.
Pada tekanan darah diastolik untuk nilai tertinggi mahasiswa Toraja
dan Sumba yaitu 102:88 sedangkan nilai terendah tekanan darah
diastolik mahasiswa Toraja dan Sumba yaitu 60:60.
Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik dapat
terlihat pada grafik 4.1 dan 4.2, jika dirata-ratakan maka
perbandinagan tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa
Toraja dan Sumba yaitu 115/74 : 108/71 mmHg.
Tabel 4.3. Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik pagi hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangs
a
N
TD
sistolik
TD
diastolik
Toraja
Sumba
Toraja
Sumba
25
25
25
25
Mean
Std
Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
89.09
21.09
0.195
9
Tabel 4.3 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada pagi
hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa
Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
Tabel 4.4 Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik siang hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
TD sistolik
Toraja
25
Sumba
25
Toraja
25
Sumba
25
TD diastolik
Mean
Std Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
92.12
22.379
0.835
Tabel 4.4 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada siang
hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa
Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
10
Tabel 4.5. Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik malam hari mahasiswa Toraja dan Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
TD sistolik
Toraja
25
Sumba
25
Toraja
25
Sumba
25
TD diastolik
Mean
Std Deviation
Sig
Tekanan
darah dan
suku
93.83
22.212
0.126
Tabel 4.5 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada
malam hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara
mahasiswa Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
11
Tabel 4.6 Hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik dan
diastolik pagi, siang dan malam pada mahasiswa Toraja dan
Sumba (N=50)
Jenis
Suku
bangsa
N
Mean
Std
Deviation
Sig
Tekanan
darah, suku
dan waktu
TD sistolik
Toraja
Sumba
Toraja
Sumba
25
25
25
25
91.68
21.906
0.606
TD diastolik
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji beda nyata Tekanan darah sistolik
dan diastolik mahasiswa Toraja (n=25) dan Sumba (n=25). Hasil uji
beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan Suku pada pagi,
siang dan malam hari tidak ada perbedaan nyata atau sama antara
mahasiswa Toraja dan Sumba atau nilai p> 0.05.
4.1.3 Perhitungan jenis dan lamanya aktifitas fisik pada
mahasiswa Toraja dan sumba
Perhitungan tentang jenis dan lamanya aktifitas fisik yang
dilakukan oleh mahasiswa Toraja dan Sumba menggunakan
metode pivot secara manual oleh peneliti. Selanjutnya pengambilan
data tentang aktifitas fisik melalui wawancara yang dilakukan oleh
peneliti.
12
Tabel 4.7 Jenis dan lama aktivitas fisik pada mahasiswa Toraja
TORAJA
lamanya waktu dan responden
jenis aktifitas fisik
jalan santai
duduk santai
cuci piring
makan pagi
makan siang
makan malam
mandi pagi
mandi siang
mandi malam
cuci pakaian
nonton TV
internetan
Berdandan
Belajar
Nongkrong
tidur siang
Setrika
Masak
kegiatan diluar
pergi ke pasar
Istirahat
baca buku
doa pagi
pekerjaan rumah
berlari kecil
bermain musik
jalan cepat
Berenang
bermain bola basket
bermain futsal
bermain bola kaki
Joging
Gym
Total
1
10
25
2
2
1
82
53
25
2
1
1
1
0
0
0
104
∑total
dengan
82
106
75
8
5
6
7
0
0
0
52
lamanya
kategori
1
1
1
4
4
5
6
7
8
9
10
5
14
8
10
9
1
18
2
6
1
4
2
4
5
9
1
2
3
5
10
6
9
12
1
3
3
1
8
1
4
1
6
5
1
1
2
13
3
3
7
2
1
3
6
1
1
2
1
1
R
12
25
5
15
9
11
15
1
25
4
15
25
5
8
11
20
7
7
2
2
15
3
7
2
1
3
6
1
1
2
1
1
1
268
∑
jam
Aktivitas
3
1
½
1½
1½
1½
3½
½
3½
2
8½
11 ½
1
½
2½
10
1½
3
13
1
2½
1
½
1
½
1
½
2
2
2
2
½
1
341
aktifitas
Rata-rata dari total waktu yang digunakan mahasiswa Toraja
4.3 jam
13
Pada tabel 4.7 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan
lamanya aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Toraja. Pada
hasil perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu
82 jam yang digunakan oleh 25 mahasiswa Toraja, pada
durasiuwaktu 2 jam ditemukan 106 jam waktu yang digunakan
semua mahasiswa Toraja untuk melakukan aktifitas mereka, pada
durasi waktu 3 jam ditemukan 75 jam waktu yang diperoleh untuk
melakukan aktifitas,pada durasi waktu 4 jam diperoleh waktu 8 jam
untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 5 jam diperoleh waktu
5 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 6 jam diperoleh
waktu 6 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 7 jam
diperoleh waktu 7 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk
durasi waktu 8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan
aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 52 jam untuk
mahasiswa Toraja melakukan aktifitas. Waktu terbanyak dari jenis
aktifitas mahasiswa Toraja adalah kegiatan luar yaitu dengan 13
jam dan yang terendah pada jenis aktifitas cuci piring, mandi siang,
belajar, doa pagi, berlari kecil jalan cepat dan jogging deng waktu ½
jam (30 menit). Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang di
pakai untuk melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Toraja
adalah 341 jam kemudian di cari rata-rata dari total jam yang di
14
pakai dan total dari jumlah semua aktifitas yang dilakukan oleh
mahasiswa Toraja adalah 4,3 jam untuk setiap aktifitas.
Tabel 4.8 Jenis dan lamanya aktifitas fisik mahasiswa Sumba
SUMBA
lamanya waktu dan responden
jenis aktifitas fisik
jalan santai
duduk santai
cuci piring
makan pagi
makan siang
makan malam
mandi pagi
mandi siang
mandi malam
cuci pakaian
nonton TV
internetan
Berdandan
Belajar
Nongkrong
tidur siang
Setrika
Masak
kegiatan diluar
pergi ke pasar
Istirahat
baca buku
doa pagi
pekerjaan rumah
berlari kecil
bermain musik
jalan cepat
Berenang
bermain bola basket
bermain futsal
bermain bola kaki
Joging
Gym
Total
∑ total dengan lamanya
kategori aktifitas
1
8
25
1
10
5
9
8
2
3
4
5
6
7
8
9
R
10
1
3
14
15
14
6
5
14
5
2
3
9
2
7
3
1
3
12
10
1
1
10
1
6
1
5
1
1
1
1
1
5
2
2
1
2
17
8
1
4
5
1
7
9
1
9
4
2
2
1
1
93
93
83
166
18
54
0
0
1
5
2
12
1
7
0
0
0
0
∑
jam
Aktivitas
0
0
110
55
9
25
3
15
25
19
20
5
25
9
2
25
1
5
14
19
3
5
5
2
25
1
4
5
1
7
9
9
4
3
2
1
1
308
1½
1
½
1½
1½
1½
3½
½
3½
2
2
11 ½
1½
½
5½
6½
3½
3½
16
½
3
½
½
½
½
2
½
2
2
3
2
½
2
87
392
15
Rata-rata dari total waktu yang digunakan mahasiswa Sumba
4.5 jam
Pada tabel 4.8 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan
lamanya aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Sumba.
Pada hasil perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan
waktu 93 jam yang digunakan oleh 25 mahasiswa Sumba, pada
durasi waktu 2 jam ditemukan 166 jam waktu yang digunakan
semua mahasiswa Sumba untuk melakukan aktifitas mereka, pada
durasi waktu 3 jam ditemukan 54 jam waktu yang diperoleh untuk
melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 5 jam diperoleh waktu 5 jam
untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 12 jam diperoleh
waktu 6 jam untuk melakukan aktifitas, untuk durasi waktu 7 jam
diperoleh waktu 7 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk
durasi waktu 4,8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan
aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 55 jam untuk
mahasiswa Sumba melakukan aktifitas. Waktu terbanyak dari jenis
aktifitas mahasiswa Sumba adalah kegiatan luar yaitu dengan 16
jam dan yang terendah pada jenis aktifitas cuci piring, mandi siang,
belajar, pergi ke pasar, baca buku, doa pagi, pekerjaan rumah,
berlari kecil, jalan cepat dan jogging dengan waktu ½ jam (30
menit). Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang di pakai untuk
16
melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Sumba adalah 392
Makanan
frekuensi konsumsi
jam kemudian di cari rata-rata dari total jam yang di pakai dan total
dari jumlah semua aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa Toraja
adalah 4,5 jam untuk setiap aktifitas.
17
Nasi
bubur
ubi
kentang
pokok
daging sapi
daging B2
daging
ayam
daging ikan
telur
lauk
hewani
tahu
tempe
kacang
lauk nabati
kangkung
sawi
sup
bayam
terong
daun
pepaya
sayuran
nangka
pepaya
apel
anggur
jambu
buah
indomie
roti
snack
lain-lain
Total
>1x/hari
T
S
25
25
1
25
26
1
1
1x/hari
T
S
0
10
4-6x/minggu
T
S
0
2
1
1
15
15
1
14
14
11
10
10
2
9
9
30
28
20
18
0
0
18
1
10
9
10
5
47
6
2
2
15
15
4
5
0
0
0
0
10
25
35
91
3
25
28
83
0
0
0
3
10
0
4
1
13
44
5
25
5
0
0
5
5
11
18
13
25
32
6
25
36
20
6
18
10
13
2
17
36
10
19
0
20
25
25
25
25
25
0
5
0
6
7
25
20
71
25
25
25
25
107
25
25
19
3
9
7
4
3
1
5
9
13
7
43
11
14
10
10
0
10
8
20
25
19
25
18
64
43
6
6
5
5
131
1x/tahun
T
S
7
4
11
21
1x/bulan
T
S
3
0
10
1
10
77
1-3x/minggu
T
S
90
3
3
9
20
19
94
12
29
12
223
22
91
2
5
10
0
25
6
25
25
31
2
297
0
63
Tabel 4.9 Food Frequency (FFQ) mahasiswa Toraja dan Sumba.
Keterangan : T= Responden Mahasiswa Toraja, S= Responden
Mahasiswa Sumba.
0
63
18
4.1.4 Perhitungan perilaku makan dari mahasiswa Toraja dan
mahasiswa sumba
Pengambilan data tentang perilaku makan dari mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba adalah dengan menggunakan metode Food
Frequency (FFQ). FFQ menjelaskan tentang kebiasaan makan dari
setiap responden. Mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
mempunyai kebiasaan makanan yang berbeda. Ada beberapa jenis
makanan yang ada pada FFQ diantaranya ada makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah dan mkanan lain.
Dari tabel 4.9 makan pokok juga ada beberapa pilihan
diantaranya nasi, bubur, ubi, dan kentang ini diambil berdasarkan
kebiasaan
makan
mkanan
pokok
mahasiswa
Toraja
dan
mahasiswa Sumba selama 1 bulan. frekuensi tertinggi Kebiasaan
makan makanan pokok mahasiswa
Toraja dan Sumba ada di
1x/bulan dengan frekuensi 32:36 atau jika dirata-ratakan adalah
16:18 yang mengaku mengkonsumsi makanan pokok sedangkan
untuk frekuensi terendah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
ada di 1-3x/minggu dengan frekuensi 3:4.
Pada lauk hewani terdapat beberapa pilihan diantaranya
daging sapi, daging B2, daging ayam, daging ikan dan telur.
Frekuensi tertinggi kebiasaan makan makanan lauk hewani
mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 47:36 atau jika
19
dirata-ratakan menjadi 12:12 namun pada mahasiswa Toraja
mengkonsumsi lauk hewani 4-6x/minggu sedangkan mahasiswa
Sumba 1x/bulan dan untuk frekuensi terendah mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba dengan frekuensi 1:1.
Lauk nabati terdapat beberapa pilihan diantaranya tahu,
tempe dan kacang. Frekuensi tertinggi kebiasaan makan makanan
lauk nabati mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 30:28
atau jika dirata-ratakan adalah 15: yang mengaku mengkonsumsi
lauk nabati >1x/hari sedangkan frekuensi terendah mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba adalah 10:2 yang mengkonsumsi
lauk nabati .
Pada sayuran terdapat beberapa pilihan diantaranya
kangkung, sawi, sup, bayam, terong dan daun pepaya. Frekuensi
tertinggi kebiasaan makan makanan sayuran mahasiswa Toraja
dan mahasiswa Sumba adalah 71:107 jika dirata-ratakan adalah
18:21 yang mengaku mengkonsumsi sayuran, sedangkan frekuensi
terendah kebiasaan makan sayuran mahasiswa Toraja dan
mahasiswa Sumba adalah 5:43 atau jika dirata-ratakan 5:22.
Pada buah terdapat beberapa pilihan diantaranya nagka,
pepaya, apel, anggur dan jambu. Frekuensi tertinggi kebiasaan
makan buah mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 94:91 atau jika
dirata-ratakan adalah 24:23 sedangakan untuk frekuensi terendah
20
kebiasaan makan buah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
adalah 6:3.
Pada makanan lain terdapat pilihan diantaranya indomie,
roti dan snack. Frekuensi tertinggi makan makanan mahasiswa
toraja dan Sumba adalah 35:29 atau jika diarata-ratakan adalah
18:15
dan
frekuensi
terendah
kebiasaan
mahasiswa Toraja dan Sumba adalah 3:2.
makan
makanan
21
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Perbandingan tekanan darah mahasiswa Toraja dan
sumba dengan pola makan dan aktivitas.
Dari
hasil
uji
beda
nyata
yang
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS dilihat pada tabel 4.3, 4.4, dan 4.5
maka standart deviasi tekanan darah mahasiswa Toraja dan sumba
pada pagi hari adalah 89.09, sedangkan pada siang hari adalah
92,12, sedangkan pada malam hari adalah 93,83 dan pada tabel
4.6 untuk satndart deviasi tekanan darah pagi siang dan malam
adalah 21,906. Signifikansi dari hasil uji beda nyata yang dilakukan
pada tekanan darah sistolik dan diastolik pada pagi hari, siang hari,
malam hari dan tekanan darah pagi siang malam adalah p>0,05
atau tidak ada perbedaan yang nyata dari tekanan darah
mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba. Jika dilihat dari nilai
rata-rata secara keseluruhan tekanan darah sitolik dan diastolik
masing-masing mahasiswa pada pagi, siang, dan malam tekanan
darah mahasiswa Toraja dan sumba tidak jauh berbeda yaitu
dengan nilai tekanan darah sistolik 115 dan diastolik 74 sedangkan
mahasiswa sumba tekanan darah sistolik 108 dan tekanan darah
diastolik 70.
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah dari seseorang
salah satunya adalah jenis makanan yang berlemak tinggi. Pada
22
penelitian ini jika dilihat dari tabel 4.9 tingkat kecenderungan makan
dari mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba tidak terlalu jauh
berbeda namun kecenderungan konsumsi makan dari mahasiswa
Toraja sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa Sumba
maka tekanan darah mahasiswa Toraja lebih tinggi dari mahasiswa
Sumba. Sedangkan untuk aktivitas fisik sendiri bisa di bandingkan
pada tabel 4.7 dan 4.8 pada mahasiswa Toraja tingkat aktivitas
sebanyak 4,3 lebih rendah di banding dengan mahasiswa sumba
4,5 menurut hasil perhitungan rata-rata total jam yang di gunakan.
Maka dari hasil penelitian aktivitas fisik ini bisa dapat disimpulkan
bahwa seseorang yang jarang atau kurang melakukan aktivitas
tekanan darahnya lebih tinggi dari pada orang yang banyak
melakukan aktivitas.
Berdasarkan
hasil
penelitian
faktor
risiko
terjadinya
hipertensi di Kabupaten Karang Anyar tahun 2007 oleh Aris
Sugiarto pada orang yang tidak biasa berolahraga memiliki risiko
terkena hipertensi sebesar 4,73 kali dibandingkan dengan orang
yang memiliki kebiasaan olahraga ideal. Olahraga secara teratur
terbukti dapat merombak lemak yang berbahaya. Olahraga juga
dapat menghindari terjadinya penimbunan lemak di dinding
pembuluh darah. Apabila penderita hipertensi jarang melakukan
olahraga maka penimbunan lemak di dinding pembuluh darah tidak
dapat dihindari, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah (Hull
23
&Alison, 2002). Olahraga yang dapat mengontrol tekanan darah
yaitu dengan cara melakukan olahraga yang sifatnya aerobik
seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan renang. Frekuensi yang
dianjurkan adalah 5-7 kali setiap minggu dengan lama berolahraga
lebih dari 30 menit (Beevers. D, G, 2002). Menkonsumsi buah dan
sayur juga mengurangi resiko tekanan darah tinggi (Frylyan, 2010).
maka tekanan darah mahasiswa Toraja dan mahasiswa Sumba
dapat terkontrol atau tidak jauh berbeda karena olahraga seperti
jalan santai/jalan kaki, berenang dan jogging sudah dilakukan oleh
mahasiswa Toraja dan Sumba.
Hasil dari penelitian ini berhubungan dengan pernyataan
Depkes (2007), yang menjelaskan dimana pola hidup akan berubah
sesuai dengan pola hidup yang ada pada lingkungan tempat
tinggal. Dalam hal ini, karena penelitian ini bukan dilakukan di
daerah asal Mahasiswa Toraja dan Sumba namun pada mahasiswa
Toraja dan mahasiswa Sumba yang berdomilisi di Salatiga yang
cenderung sudah mengikuti pola hidup yang ada di Salatiga mulai
dari pola makan maupun aktivitas fisik maka tidak ada perbedaan
signifikan tekanan darah mahasiswa Toraja dan Sumba.