Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth T2 752013008 BAB V

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam Bab III serta analisa dan pembahasan
dalam Bab IV maka ada beberapa hal penting yang dapat ditarik sebagai kesimpulan
akhir dari tesis ini, terkait dengan Peranan Gereja dalam konflik dua komunitas
Pemuda Batu Gantung di Ambon yaitu:
Pertama, bahwa pada prinsipnya Gereja memahami dan mencermati konflik
yang terjadi di Batu Gantung Dalam dan Batu Gantung Ganemo dalam konteks
perubahan sosial di mana terjadi transformasi nilai dalam relasi sosial pemuda yang
mengganggu keutuhan hidup berjemaat. Kedua, resolusi konflik melalui mediasi dan
pelayanan dan konseling pastoral telah gagal membawa perdamaian diantara dua
komunitas bertikai. Gagalnya resolusi konflik melalui mediasi disebabkan karena
Gereja kurang memahami secara baik latar belakang dari setiap model resolusi yang
digunakan. Dalam strategi mediasi sikap Gereja yang terlalu mencampuri pertikaian
dua komunitas pemuda bertikai menunjukan bahwa Gereja bukanlah mediator yang
bersikap netral. Alasan ini ditunjukan dari sikap intimidasi atau ancaman menarik
pelayanan dan status angota jemaat selama proses mediasi berlangsung. Hal itu untuk
mendorong dua belah pihak dapat secepatnya mengakhiri konflik. Dalam rangka
memuluskan caranya, Gereja sering mengeluarkan ayat-ayat suci Alkitab sebagai Alat
propaganda untuk membenarkan tujuannya dan sekaligus menyalahkan tindakantindakan yang melahirkan konflik. Artinya, mediasi yang dilakukan Gereja bersifat

88

sekedar pembinaan sehingga tidak menghasilkan solusi menang-menang (win-win
solution). Yang mana semua pihak menerima hasil secara terbuka. Selain itu,
pelayanan pastoral sebagai salah satu strategi penyelesaian konflik, tidak dapat
memuaskan dua belah pihak. Karena subtansi penyelesaiainya yaitu menang-kalah
(Win-Lose Solution). Artinya pelayanan dan konseling pastoral menghasilkan pihak
yang menang dan ada pihak yang kalah. Ketiga, dalam praktek resolusi konflik,
Gereja tidak melakukan pendidikan perdamaian. Padahal, Jemaat GPM Rehoboth
sendiri memiliki pendidikan formal dari jenjang Anak dan Remaja, dan Katekisasi.
Selain itu pula ada wadah organisasi pemuda yang bisa dijadikan ruang
mensosialisasikan ide-ide tentang perdamaian.
B. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut di atas, dapat ditarik beberapa saran atau
rekomendasi bagi perbaikan kualitas pelayanan MJ Rehoboth dalam kaitan
penyelesaian konflik. Pertama, membentuk kelompok-kelompok kecil (small group)
yang masing-masing anggotanya terdiri dari dua komunitas berkonflik. Kelompok
kecil ini dapat dibagi menurut jenis pekerjaan atau menurut keinginan bersama yang
disepakati. Membangun komunitas memungkinkan keterbukaan yang semakin besar
dan akuntabilitas yang timbal balik, yang pada akhirnya akan memperkuat komunitas.

Selain itu pu;a fungsi small group penting dalam pelayanan penyembuhan dan
pertumbuhan gereja. 85 Kedua, merancang kurikilum pendidikan perdamaian di
sekolah minggu dan katekisasi, denga tujuan untuk membentuk manusia-manusia

85

Howard Clinebell, Tipe-Tipe Dasar Pendampingan dan Konseling Pastoral, (Yogjakarta: Kanisius,
2002), hl. 463

89

yang memiliki karakter unggul menurut iman Kristen.. Ketiga, mengajarkan
kurikulum perdamaian di setiap jenjang Anak dan Remaja, Katekisasi, Wadah-wadah
oragnisasi gereja dan kepemudaan dan di ajarkan dalam small group tersebut di atas.
Tidaklah cukup hanya dengan merancang dan memperluas kurikulum pendidikan
perdaimaian. Tetapi harus juga diajarkan dalam sebuah dialog yang bermanfaat.

90


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Single Parent terhadap Anak dari Perspektif Konseling Feminis di GPM Jemaat Rehoboth Sektor Bethania T2 752014006 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Single Parent terhadap Anak dari Perspektif Konseling Feminis di GPM Jemaat Rehoboth Sektor Bethania T2 752014006 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Indonesia dalam Pemahaman Pendeta Gereja Protestan Maluku (GPM) T2 752011022 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth T2 752013008 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth T2 752013008 BAB II

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth T2 752013008 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat Musik Dalam Adat dan Gereja (Studi Terhadap Penggunaan Alat Musik di Jemaat GPM Soya Klasis Pulau Ambon) T2 752013005 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran dan Strategi Gereja dalam Pembangunan Karakter Taruna dan Pemuda di GPIB Jemaat Bukit Sion Balikpapan T1 752013018 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kadar Asam Urat dan Disabilitas Komunitas di Daerah Batu Gantung Dalam, Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon

0 1 38