Audit Terhadap Siklus Produksi Pengujian (9)
NAMA
NIM
KELAS
:DEBY MEGASARI WH
: 2014017135
: 4A2
Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan
Deskripsi Sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam
kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan
produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku
dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan produkn jadi, sediaan suku cadang,
dan bahan baku habis pakai.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan PengujianSubtantif Terhadap Sediaan
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan.
Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian
transaksiyang berkaitan dengan sediaan.
Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang di cantumkan di neraca.
Membuktikan asersi penilaian sediaan yang di cantumkan di neraca.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut di rancang pengujianj subtantif yang digolongkan ke
dalam lima kelompok,yaitu:
1.
Prosedur Audit Awal.
2.
Prosedur Analitik.
3.
Pengujian Terhadap Transaksi Rinci.
4.
Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci.
5.
Verifikasi Terhadap Pengujian Dan Pengungkapan.
Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima
asersi management yang terkandung dalam akun Modal Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Keberadaan dan Keterjadian.
Kelengkapan.
Hak Kepemilikan.
Penilaian.
Penyajian dan pengungkapan.
Prosedur Audit Awal
Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan
rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi
yang mendukungnya.
Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan:
1.
2.
3.
4.
5.
Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang
bersangkutandi dalam buku besar.
Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
Lakukan rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar.
Prosedur Analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang
bersangkutan dengan sediaan.
Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap
sediaan :
Ratio
Formula
1.Tingkat perputaran
sediaan
Kos produk yang dijual : Rerata saldo sediaan
Sediaan produk jadi produk jadi
Sediaan produk
Kos produksi : Rerata saldo sediaan produk
dalam proses
dalam proses
Sediaan bahan baku Biaya bahan baku : rerata saldo sediaan bahan
Sediaan barang
baku
dagangan
Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan
barang dagangan
2.Ratio sediaan dengan
Sediaan : Aktiva lancar
aktiva lancar
3.Ratio laba bruto
Laba bruto : hasil penjualan bersih
dengan hasil penjulan
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan
mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang berkaitan dengan akun tersebut.
·
·
·
·
·
·
Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut.
Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur
pembelian,laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan
pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur pembelian.
Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Pengujian terhadap saldo akun rinci
Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan
Untuk membuktikan asersi:
1. keberadaan dan keterjadian,
2. kelengkapan,
3. penilaian sediaan, auditormelakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap
penghitungan fisik sediaan adalah:
(1) memeriksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
(2) melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang telah dilakukan oleh
klien.
Periksa Instruksi Tertulis Mengenai Perhitungan Fisik Sediaan
Instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan sebaiknya di susun bersama
antara klien dengan auditor independen, sehingga jika instruksi tersebut digunakan untuk
melaksanakan penghitungan fisik sediaan. Auditor harus memeriksa instruksi tertulis yang
dibuat oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan data hasil
penghitungan fisik sediaan.
Lakukan Pengamatan Terhadap Pengujian Fisik Sediaan yang Dilakukan oleh
Klien
Pengujian fisik sediaan merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh klien untuk
menjamin ketelitian data sediaan yang di catat dalam catatan akuntansinya.
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
1.
Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca.
2.
3.
Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan
menurut unsur-unsur utama sediaan.
Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.
Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode
penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di
neraca.
Melakukan analisis review terhadap sediaan.
Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio
yang bersangkutan dengan sediaan.
Audit Siklus Produksi meliputi:
1. Perencanaan Audit
2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi
Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait,
dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan
pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus
produksi
4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian
substantif untuk saldo sediaan
5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama
audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah
Pengertian Audit Siklus Produksi:
Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.u
Teridiri atas:u
1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
2. Pengendalian jumlah sediaan
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri
dengan pemindahan produk ke barang jadiu
Siklus produksi berinteraksi dengan:u
1. Siklus Pengeluaran
2. Siklus Personalia
3. Siklus Pendapatan
A. Pengembangan Strategi Audit
B. Materialitas
C. Pertimbangan Pengendalian Internal
D. Tujuan Audit Siklus Produksi
Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost
seperti:
a. Indirect material, labor dan overhead
b. Joint product cost
c. Disposisi cost variance
d. Akuntansi untuk scrapt
5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo
udara, estimasi oleh pakar dsbg)
6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
8. Sediaan yang rentan
9. Penjualan yang dapat diretur
Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
1. Perputaran Sediaan
2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
5. Produk rusak per juta
1. Pemisahan fungsi
a. General control dan application contro
2. Pengendalian Pengolahan Informasi
b. Termasuk otorisasi transaksi
3. Pengendalian Pisik
4. Review Kinerja dan Akuntabilitas
SUMBER
: http://subektihandiyati.blogspot.co.id/2014/09/audit-terhadap-siklusproduksi.html
NIM
KELAS
:DEBY MEGASARI WH
: 2014017135
: 4A2
Audit Terhadap Siklus Produksi: Pengujian Subtantif Terhadap Saldo sediaan
Deskripsi Sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk di jual dalam
kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan
produk yang akan di jual. Dalam usaha manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku
dan bahan penolong, sediaan produk dalam prose, sediaan produkn jadi, sediaan suku cadang,
dan bahan baku habis pakai.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan PengujianSubtantif Terhadap Sediaan
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan.
Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian
transaksiyang berkaitan dengan sediaan.
Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang di cantumkan di neraca.
Membuktikan asersi penilaian sediaan yang di cantumkan di neraca.
Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Untuk mencapai tujuan tersebut di rancang pengujianj subtantif yang digolongkan ke
dalam lima kelompok,yaitu:
1.
Prosedur Audit Awal.
2.
Prosedur Analitik.
3.
Pengujian Terhadap Transaksi Rinci.
4.
Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci.
5.
Verifikasi Terhadap Pengujian Dan Pengungkapan.
Kelima kelompok pengujian Subtantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima
asersi management yang terkandung dalam akun Modal Saham dan Akun Penilaiannya,yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Keberadaan dan Keterjadian.
Kelengkapan.
Hak Kepemilikan.
Penilaian.
Penyajian dan pengungkapan.
Prosedur Audit Awal
Sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan
rekonsoliasi antara informasi sediaan yang di cantumkan di neraca dengan catatan akuntansi
yang mendukungnya.
Karena itu, auditor malakukan melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsoliasi informasi sediaan di neraca dengan catatan akuntansi yang
bersangkutan:
1.
2.
3.
4.
5.
Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun, Sediaan yang
bersangkutandi dalam buku besar.
Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
Lakukan rekonsoliasi biku pembantu sediaan dengan akun control sediaan di buku
besar.
Prosedur Analitik
Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan neraca.Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang
bersangkutan dengan sediaan.
Rasio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap
sediaan :
Ratio
Formula
1.Tingkat perputaran
sediaan
Kos produk yang dijual : Rerata saldo sediaan
Sediaan produk jadi produk jadi
Sediaan produk
Kos produksi : Rerata saldo sediaan produk
dalam proses
dalam proses
Sediaan bahan baku Biaya bahan baku : rerata saldo sediaan bahan
Sediaan barang
baku
dagangan
Kos produk yang dijual : rerata saldo sediaan
barang dagangan
2.Ratio sediaan dengan
Sediaan : Aktiva lancar
aktiva lancar
3.Ratio laba bruto
Laba bruto : hasil penjualan bersih
dengan hasil penjulan
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mendebit dan
mengkredit akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang berkaitan dengan akun tersebut.
·
·
·
·
·
·
Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut.
Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas keluar,faktur
pembelian,laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.
Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung : faktur penjualan,laporan
pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang,memo debit untuk retur pembelian.
Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan dalam Minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Pengujian terhadap saldo akun rinci
Pengamatan Terhadap Penghitungan Fisik Sediaan
Untuk membuktikan asersi:
1. keberadaan dan keterjadian,
2. kelengkapan,
3. penilaian sediaan, auditormelakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Prosedur Audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap
penghitungan fisik sediaan adalah:
(1) memeriksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan.
(2) melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang telah dilakukan oleh
klien.
Periksa Instruksi Tertulis Mengenai Perhitungan Fisik Sediaan
Instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan sebaiknya di susun bersama
antara klien dengan auditor independen, sehingga jika instruksi tersebut digunakan untuk
melaksanakan penghitungan fisik sediaan. Auditor harus memeriksa instruksi tertulis yang
dibuat oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan data hasil
penghitungan fisik sediaan.
Lakukan Pengamatan Terhadap Pengujian Fisik Sediaan yang Dilakukan oleh
Klien
Pengujian fisik sediaan merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh klien untuk
menjamin ketelitian data sediaan yang di catat dalam catatan akuntansinya.
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
1.
Memeriksa klarifikasi sediaan di neraca.
2.
3.
Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus disajikan
menurut unsur-unsur utama sediaan.
Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan.
Klien diharuskan menjelaskan di dalam laporan keuangannya mengenai metode
penentuan kos dan metode penilaian yang digunakan dalam menyajikan sediaan di
neraca.
Melakukan analisis review terhadap sediaan.
Review analitik ini merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran
sediaan yang disajikan di neraca.Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio
yang bersangkutan dengan sediaan.
Audit Siklus Produksi meliputi:
1. Perencanaan Audit
2. Aktivitas Pengendalian-transaksi produksi
3. Pengujian Substantif- Saldo Sediaan
4. Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi
Tujuan pembelajaran audit siklus produksi:
1. Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok transaksi dan akun terkait,
dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
2. Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
3. Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan
pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus
produksi
4. Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian
substantif untuk saldo sediaan
5. Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama
audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah
Pengertian Audit Siklus Produksi:
Adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.u
Teridiri atas:u
1. Production planning and control (tipe dan jumlah barang yang akan diproduksi)
2. Pengendalian jumlah sediaan
3. Transaksi dan peristiwa yang terkait dengan proses produksi
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri
dengan pemindahan produk ke barang jadiu
Siklus produksi berinteraksi dengan:u
1. Siklus Pengeluaran
2. Siklus Personalia
3. Siklus Pendapatan
A. Pengembangan Strategi Audit
B. Materialitas
C. Pertimbangan Pengendalian Internal
D. Tujuan Audit Siklus Produksi
Risiko Bawaan Transaksi Sediaan:
1. Hotel dan sekolah biasanya rendah
2. Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi
3. Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi
4. Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost
seperti:
a. Indirect material, labor dan overhead
b. Joint product cost
c. Disposisi cost variance
d. Akuntansi untuk scrapt
5. Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo
udara, estimasi oleh pakar dsbg)
6. Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah
7. Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar
8. Sediaan yang rentan
9. Penjualan yang dapat diretur
Prosedur Analitik Audit Siklus Produksi:
1. Perputaran Sediaan
2. Pertumbuhan Sediaan dengan pertumbuhan Penjualan
3. Barang jadi yang selesai dibuat dengan pemakaian bahan baku
4. Barang jadi yang selesai dibuat dengan tenaga kerja langsung
5. Produk rusak per juta
1. Pemisahan fungsi
a. General control dan application contro
2. Pengendalian Pengolahan Informasi
b. Termasuk otorisasi transaksi
3. Pengendalian Pisik
4. Review Kinerja dan Akuntabilitas
SUMBER
: http://subektihandiyati.blogspot.co.id/2014/09/audit-terhadap-siklusproduksi.html