Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding | Elsamratna | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3957 12620 1 PB
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup
di Kelas III SDN Ponding-Ponding
Elsamratna
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa
kelas III SDN Ponding-ponding dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Metode
penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian
mengacu pada Model Kemmis Mc. Taggart yang dilakukan dalam satu siklus, dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan
refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi siswa dan
guru, dan tes hasil belajar IPA. Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukan siswa
yang tuntas secara individu 27 dari 35 siswa, tuntas klasikal 77%, pada siklus 2
siswa yang tuntas individu 35 dari 35 siswa, tuntas klasikal 100%. Berdasarkan
indikator kinerja keberhasilan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar materi ciri-ciri
makhluk hidup di kelas III SDN Ponding-ponding.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA; Mahkluk Hidup; Media Gambar
I.
PENDAHULUAN
Sistem pendidikan yang diterapkan dewasa ini, melalui pendekatan cara
belajar siswa aktif (CBSA). Hal ini dimungkinkan siswa berpartisipasi dalam
proses belajar secara aktif, sehingga pesan yang kita sampaikan mudah diserap,
siswa bukan hanya mendengar, tetapi melihat, merasakan dan melakukan.
Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA dan melihat kenyataan pada
siswa kelas III SDN Ponding-ponding, kemampuan menguasai materi pelajaran
IPA belum merata, atau dengan kata lain materi yang ditransfer oleh guru ke
siswa tidak dapat diterima oleh seluruh siswa secara merata. Meskipun guru telah
berusaha untuk selalu mengulangi mata pelajaran tetapi masih ada siswa yang
mengalami kesulitan. Kasus ini
diakibatkan banyak faktor, namun salah satu faktor adalah siswa yang tidak
mempunyai posisi dan tanggung jawab yang sama dengan ruang lingkup yang
46
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
luas sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berinteraksi dengan guru ataupun
teman.
Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa SDN Pondingponding terdapat beberapa kendala yang dapat menghambat proses belajar
mengajar diantaranya adalah minimnya alat bantu, rendahnya fasilitas sarana
pembelajaran, dan minimnya sumber pembelajaran yang ada di perpustakaan.
Salah satu yang terjadi dimana guru kurang sekali menggunakan media yang ada.
Kurang relevannya mata pelajaran dengan media yang digunakan, sehingga proses
belajar mengajar tidak efektif. Siswa merasa tidak sepenuhnya menerima
pelajaran dan merasa bosan sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak
memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil nilai yang diperoleh siswa masih rendah
tahun ajaran 2012/2013 semester I , nilai rata-rata 5,50, tahun ajaran 2012
semester II nilai rata-rata 6,00, tahun ajaran 2013/2014 semester I nilai rata-rata
5,80, tahun ajaran 2013/2014 semester II nilai rata-rata 6,00.
Berdasarkan data di atas, nilai-nilai tersebut sangat rendah dari ketuntasan
yakni 6,0. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan media dan solusi yang
tepat dalam menyajikan materi mahluk hidup agar mudah dimengerti. Motifasi
dan keaktifan siswa sangat dibutuhkan, sehingga dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa serta membangkitkan keinginan
motifasi dan ransangan media pembelajaran, pelajaran lebih baku, pelajaran bisa
lebih menarik, pelajaran lebih interaktif, peran guru dapat berubah kearah yang
lebih positif, hasil belajar siswa dapat meningkat.
Belajar juga merupakan suatu proses dimana seorang mulai sadar, timbul
keinginan untuk mengetahui sesuatu dan berminat untuk menanyakan sesuatu,
mencoba sesuatu, pada akhirnya menerima sesuatu. Fontana seperti yang dikutip
oleh Winataputra (1995:2) dikemukakan bahwa belajar mengandung pengertian
proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil
pengalaman.
Kemudian
Pakasi
(1981:41)
dalam
buku
“Anak
dan
Pekembangannya” mengatakan pendapat antara lain: 1) belajar merupakan suatu
komunikasi antar anak dan lingkungannya; 2) belajar berarti mengalami; 3)
belajar berarti berbuat; 4) belajar berarti suatu aktivitas yang bertujuan; 5) belajar
47
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
memerlukan motivasi; 6) belajar memerlukan kesiapan pada anak; 7) belajar
adalah berpikir dan menggunakan daya pikir; 8) belajar bersifat integratif”.
Sudjana dan Rivai (2009:34) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
menumbuhkan
motivasi
siswa,
bahan
pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami siswa, metode
mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar seperti mengamati, melakukan.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan, yaitu
peneliti
berpartisipasi
aktif
dalam
setiap
langkah
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai
peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart
(dalam Badrujaman dan Hidayat, 2010:12), alur pelaksanaan dalam penelitian
tindakan kelas ini dimulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan (3) observasi dan (4)
refleksi.
Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Ponding-ponding, Kecamatan
Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 35 siswa terdiri dari
15 laki-laki dan 20 perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini karena peneliti
adalah guru yang mengajar pada kelas tersebut sehingga memudahkan
pelaksanaan penelitian, yang lebih khusus lagi karena masalahnya berdasarkan
pengalaman peneliti sekaligus untuk mencari solusi dan perbaikan proses
pembelajaran.
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes
akhir tindakan. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas III SDN Pondingponding.
48
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. observasi dan interview.
Penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan: sebagai alat
yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan interview; dapat
mengetahui keadaan yang sesuai dengan siswa. Hasil belajar siswa setelah
menggunakan media gambar dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai
lebih atau sama dengan 70 (N 70). Sedangkan indikator keberhasilan penelitian
tindakan kelas dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%). Ketuntasan belajar
klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%) yang dihitung
dengan menggunakan rumus:
Persentase KBK
=
Daya Serap Individu =
banyak siswa yang tuntas belajar
100%
banyak siswa seluruhnya
skor yang diperoleh siswa
100%
skor maksimal
Hal ini disesuaikan dengan kriteria yang digunakan di SDN Ponding-ponding
tentang kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal (KBKM).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No
1.
2.
3.
Indikator
Aspek yang diamati
Kesiapan siswa
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
a. Memberikan salam kepada guru
b. Menyiapkan buku pembelajaran
yang akan dipelajari
c. Siswa duduk dengan tenang
d. Memperhatikan penyampaian
guru tentang materi
a. Memperhatikan media gambar
yang disajikan
b. Mencatat materi yang dijelaskan
c. Mengajukan pertanyaan tentang
media yang dilihat
d. Bertanya tentang materi yang
dijelaskan
a. Menanyakan hal-hal yang belum
dijelaskan
Memperhatikan
tujuan materi
Sikap siswa
Skala
Siklus 1
Siklus 2
2
4
1
3
1
1
3
3
2
3
2
1
4
4
2
3
2
3
49
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
4.
b. Minat siswa mengikuti proses
belajar mengajar
c. Perhatian siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar
d. Kedisiplinan dalam mengikuti
proses belajar mengajar
Siswa bekerja
a. Keaktifan siswa mengerjakan
menggunakan
LKS yang dibagikan
LKS
b. Siswa mengerjakan LKS secara
individu
c. Menyelesaikan tugas tepat waktu
d. Mengecek hasil kerja
Jumlah Skor
Rata-rata prosentase keaktifan siswa (%)
2
4
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
28
44 %
3
2
51
80%
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Aspek yang diamati
Menyampaikan
tujuan
a. Tujuan yang disampaikan diawal
pembelajaran
b. Meminta siswa mencatat tujuan
c. Tujuan pembelajaran sesuai
dengan materi
d. Materi
pembelajaran
sesuai
dengan media gambar
a. Menjelaskan pentingnya materi
IPA
b. Menjelaskan materi dalam
kehidupan sehari-hari
c. Memancing siswa untuk bertanya
d. Menghargai pertanyaan siswa
a. Media gambar bagus, jelas dan
menarik
b. Media gambar menggambarkan
situasi yang serupa
c. Media gambar sesuai dengan
kecerdasan siswa melihatnya
d. Media gambar meransang siswa
a. Meminta siswa memperhatikan
LKS
b. Menjelaskan isi LKS
c. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
d. Meminta siswa mengerjakan LKS
sesuai petunjuk
a. Memberikan penghargaan kepada
Memotivasi
siswa
Menyediakan
sarana dan
prasarana
Membagikan
LKS
Melakukan
Skala
Siklus 1
Siklus 2
2
3
2
4
2
3
2
2
3
3
2
3
1
1
2
2
4
3
2
3
2
3
1
1
3
3
2
1
4
3
1
3
1
3
50
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
aktifitas
keseharia
siswa yang menjawab dengan
benar
b. Menutup dengan salam
c. Menginformasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
d. Memotivasi siswa untuk giat
belajar
Jumlah skor
Rata-rata prosentase keaktifan guru (%)
1
2
3
3
2
3
32
44%
60
83%
Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II
No
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MH
YO
RF
IF
AL
MT
HA
JO
MF
OJ
AY
RE
LO
AR
AP
SI
EB
EC
AS
IS
SI
YU
RA
AK
VS
WU
NU
SR
GL
ME
MY
VF
NA
CC
PY
Skor Nilai
Siklus 1
50
80
60
80
70
80
40
40
90
80
90
70
40
70
70
60
60
50
60
70
80
80
80
70
50
60
50
80
50
60
80
80
70
70
60
Ketuntasan
Ya
Tidak
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
−
√
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
Skor Nilai
Siklus 2
70
100
80
100
90
100
70
70
100
100
100
90
70
90
80
80
90
80
90
100
100
100
100
100
70
80
70
100
80
90
100
100
80
80
80
Ketuntasan
Ya
Tidak
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
51
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperoleh
setelah
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah mencapai ketuntasan
ditetapkan secara individu, ada 27 siswa yang tuntas dari 35 siswa. Sehingga
prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 77,14%. Observasi terhadap kegiatan
pembelajaran tampak aktifitas siswa dalam dalam mengikuti pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 44% menjadi 80%.
Demikian pula keberhasilan guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami
peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 44% menjadi 83%. Hal ini berarti
terjadi peningkatan pengelolaan kelas dari siklus 1 ke siklus 2 dari kategori
kurang baik menjadi kategori cukup baik. Berdasarkan prosentase peningkatan
menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa materi mengidentifikasi jenis-jenis
hewan dan tumbuhan mengalami peningkatan.
Proses belajar harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan
materi. sSelain itu juga menggunakan metode yang memungkinkan keterlibatan
siswa secara maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang disertai dengan
penggunaan media
pembelajaran
yang tepat
sangat
dibutuhkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu media yang dipilih untuk menunjang hasil belajar siswa yaitu
dengan menggunakan media gambar makhluk hidup. Penggunaan media gambar
makhluk hidup dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dengan
demikian dapat membuat siswa lebih senang belajar dan pada akhirnya dapat
memberikan hasil belajar yang baik.
Peneliti melaksanakan observasi kepada siswa, untuk mengetahui faktorfaktor
penyebab
kegagalan
siswa
kelas
III
SDN
Ponding-ponding
mengidentifikasi makhluk hidup, Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui
kesulitan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu, peneliti
memaparkan secara rinci mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat kegagalan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup melalui gambar.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Faktor Guru
52
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Guru dalam memberikan materi kurang memancing siswa untuk bertanya,
kurang menghargai pertanyaan siswa, media gambar kurang meransang siswa,
tidak memerintahkan siswa untuk memperhatikan, tidak memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya, tidak memberikan penghargaan kepada
siswa yang menjawab dengan benar dan tidak menginformasikan materi yang
dipelajari pada pertemuan kedua.
b. Faktor siswa
Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap materi
yang diajarkan, kurang mengajukan pertanyaan tentang media yang dilihat
dan kurang
bertanya tentang materi yang dijelaskan.
Kesulitan siswa kelas III SDN Ponding-ponding yang masuk kategori
belum tuntas, diatasi dengan dilakukan upaya diantaranya mengupayakan
sebaik mungkin agar guru lebih dapat membangkitkan motivasi dan
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Pemberian materi
pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa, sehingga
menarik minat siswa, selain itu memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi tentang kegiatan guru
dimaksudkan untuk mengatahui tingkat kemampuan guru dalam proses belajar
mengajar, dan penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktifitas.
IV.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
melalui pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar materi tentang makhluk hidup pada Siswa Kelas III SDN Pondingponding. Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus 1 prosentase daya
serap siswa yaitu 66,57% kemudian meningkat pada siklus 2 yaitu 88%. untuk
ketuntasan belajar siswa yaitu 60 dan siswa tidak tuntas yaitu 60 . Setelah
dilakukan refleksi pada siklus 1 terdapat 8 orang siswa yang nilainya dibawah 60.
53
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Setelah tahapan siklus 2 dapat di lihat bahwa tidak ada siswa yang nilainya
dibawah 60 dan ketuntasan belajar yaitu 100%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode penggunaan
media gambar pada Kelas III SDN Ponding-ponding Tahun ajaran 2013/2014,
maka saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya dan dapat meningkatkan kompotensi peserta didik SDN Pondingponding khususnya sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah, sebagainya kepala sekolah mampu mendorong para guru untuk
melakukan selalu penelitian dengan class-room action research dengan tujuan
untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
2. Bagi Guru, membantuk meningkatkan hasil belajar tentang makhluk hidup
diharapkan menggunakan metode penggunaan sekolah maupun di luar sekolah
media gambar.
3. Bagi Siswa, diharapkan mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan
sehari-hari baik di dalam lingkungan.
DAFTAR PUSTKA
Badrujaman, A dan Hidayat, D. R (2010). Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media
Sudjana dan Rivai. (2009). Media pengajaran. Bandung:Sinar Baru
Pakasi, S. (1981). Anak dan Perkembangannya. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Tadulako
Winataputra, U. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Tadulako.
54
ISSN 2354-614X
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup
di Kelas III SDN Ponding-Ponding
Elsamratna
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa
kelas III SDN Ponding-ponding dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Metode
penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian
mengacu pada Model Kemmis Mc. Taggart yang dilakukan dalam satu siklus, dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan
refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi siswa dan
guru, dan tes hasil belajar IPA. Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukan siswa
yang tuntas secara individu 27 dari 35 siswa, tuntas klasikal 77%, pada siklus 2
siswa yang tuntas individu 35 dari 35 siswa, tuntas klasikal 100%. Berdasarkan
indikator kinerja keberhasilan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar materi ciri-ciri
makhluk hidup di kelas III SDN Ponding-ponding.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPA; Mahkluk Hidup; Media Gambar
I.
PENDAHULUAN
Sistem pendidikan yang diterapkan dewasa ini, melalui pendekatan cara
belajar siswa aktif (CBSA). Hal ini dimungkinkan siswa berpartisipasi dalam
proses belajar secara aktif, sehingga pesan yang kita sampaikan mudah diserap,
siswa bukan hanya mendengar, tetapi melihat, merasakan dan melakukan.
Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA dan melihat kenyataan pada
siswa kelas III SDN Ponding-ponding, kemampuan menguasai materi pelajaran
IPA belum merata, atau dengan kata lain materi yang ditransfer oleh guru ke
siswa tidak dapat diterima oleh seluruh siswa secara merata. Meskipun guru telah
berusaha untuk selalu mengulangi mata pelajaran tetapi masih ada siswa yang
mengalami kesulitan. Kasus ini
diakibatkan banyak faktor, namun salah satu faktor adalah siswa yang tidak
mempunyai posisi dan tanggung jawab yang sama dengan ruang lingkup yang
46
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
luas sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berinteraksi dengan guru ataupun
teman.
Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa SDN Pondingponding terdapat beberapa kendala yang dapat menghambat proses belajar
mengajar diantaranya adalah minimnya alat bantu, rendahnya fasilitas sarana
pembelajaran, dan minimnya sumber pembelajaran yang ada di perpustakaan.
Salah satu yang terjadi dimana guru kurang sekali menggunakan media yang ada.
Kurang relevannya mata pelajaran dengan media yang digunakan, sehingga proses
belajar mengajar tidak efektif. Siswa merasa tidak sepenuhnya menerima
pelajaran dan merasa bosan sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak
memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil nilai yang diperoleh siswa masih rendah
tahun ajaran 2012/2013 semester I , nilai rata-rata 5,50, tahun ajaran 2012
semester II nilai rata-rata 6,00, tahun ajaran 2013/2014 semester I nilai rata-rata
5,80, tahun ajaran 2013/2014 semester II nilai rata-rata 6,00.
Berdasarkan data di atas, nilai-nilai tersebut sangat rendah dari ketuntasan
yakni 6,0. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan media dan solusi yang
tepat dalam menyajikan materi mahluk hidup agar mudah dimengerti. Motifasi
dan keaktifan siswa sangat dibutuhkan, sehingga dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa serta membangkitkan keinginan
motifasi dan ransangan media pembelajaran, pelajaran lebih baku, pelajaran bisa
lebih menarik, pelajaran lebih interaktif, peran guru dapat berubah kearah yang
lebih positif, hasil belajar siswa dapat meningkat.
Belajar juga merupakan suatu proses dimana seorang mulai sadar, timbul
keinginan untuk mengetahui sesuatu dan berminat untuk menanyakan sesuatu,
mencoba sesuatu, pada akhirnya menerima sesuatu. Fontana seperti yang dikutip
oleh Winataputra (1995:2) dikemukakan bahwa belajar mengandung pengertian
proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil
pengalaman.
Kemudian
Pakasi
(1981:41)
dalam
buku
“Anak
dan
Pekembangannya” mengatakan pendapat antara lain: 1) belajar merupakan suatu
komunikasi antar anak dan lingkungannya; 2) belajar berarti mengalami; 3)
belajar berarti berbuat; 4) belajar berarti suatu aktivitas yang bertujuan; 5) belajar
47
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
memerlukan motivasi; 6) belajar memerlukan kesiapan pada anak; 7) belajar
adalah berpikir dan menggunakan daya pikir; 8) belajar bersifat integratif”.
Sudjana dan Rivai (2009:34) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
menumbuhkan
motivasi
siswa,
bahan
pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami siswa, metode
mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar seperti mengamati, melakukan.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan, yaitu
peneliti
berpartisipasi
aktif
dalam
setiap
langkah
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai
peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart
(dalam Badrujaman dan Hidayat, 2010:12), alur pelaksanaan dalam penelitian
tindakan kelas ini dimulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan (3) observasi dan (4)
refleksi.
Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Ponding-ponding, Kecamatan
Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 35 siswa terdiri dari
15 laki-laki dan 20 perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini karena peneliti
adalah guru yang mengajar pada kelas tersebut sehingga memudahkan
pelaksanaan penelitian, yang lebih khusus lagi karena masalahnya berdasarkan
pengalaman peneliti sekaligus untuk mencari solusi dan perbaikan proses
pembelajaran.
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil
observasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes
akhir tindakan. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas III SDN Pondingponding.
48
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. observasi dan interview.
Penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan: sebagai alat
yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan interview; dapat
mengetahui keadaan yang sesuai dengan siswa. Hasil belajar siswa setelah
menggunakan media gambar dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai
lebih atau sama dengan 70 (N 70). Sedangkan indikator keberhasilan penelitian
tindakan kelas dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%). Ketuntasan belajar
klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P 75%) yang dihitung
dengan menggunakan rumus:
Persentase KBK
=
Daya Serap Individu =
banyak siswa yang tuntas belajar
100%
banyak siswa seluruhnya
skor yang diperoleh siswa
100%
skor maksimal
Hal ini disesuaikan dengan kriteria yang digunakan di SDN Ponding-ponding
tentang kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal (KBKM).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No
1.
2.
3.
Indikator
Aspek yang diamati
Kesiapan siswa
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
a. Memberikan salam kepada guru
b. Menyiapkan buku pembelajaran
yang akan dipelajari
c. Siswa duduk dengan tenang
d. Memperhatikan penyampaian
guru tentang materi
a. Memperhatikan media gambar
yang disajikan
b. Mencatat materi yang dijelaskan
c. Mengajukan pertanyaan tentang
media yang dilihat
d. Bertanya tentang materi yang
dijelaskan
a. Menanyakan hal-hal yang belum
dijelaskan
Memperhatikan
tujuan materi
Sikap siswa
Skala
Siklus 1
Siklus 2
2
4
1
3
1
1
3
3
2
3
2
1
4
4
2
3
2
3
49
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
4.
b. Minat siswa mengikuti proses
belajar mengajar
c. Perhatian siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar
d. Kedisiplinan dalam mengikuti
proses belajar mengajar
Siswa bekerja
a. Keaktifan siswa mengerjakan
menggunakan
LKS yang dibagikan
LKS
b. Siswa mengerjakan LKS secara
individu
c. Menyelesaikan tugas tepat waktu
d. Mengecek hasil kerja
Jumlah Skor
Rata-rata prosentase keaktifan siswa (%)
2
4
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
28
44 %
3
2
51
80%
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Aspek yang diamati
Menyampaikan
tujuan
a. Tujuan yang disampaikan diawal
pembelajaran
b. Meminta siswa mencatat tujuan
c. Tujuan pembelajaran sesuai
dengan materi
d. Materi
pembelajaran
sesuai
dengan media gambar
a. Menjelaskan pentingnya materi
IPA
b. Menjelaskan materi dalam
kehidupan sehari-hari
c. Memancing siswa untuk bertanya
d. Menghargai pertanyaan siswa
a. Media gambar bagus, jelas dan
menarik
b. Media gambar menggambarkan
situasi yang serupa
c. Media gambar sesuai dengan
kecerdasan siswa melihatnya
d. Media gambar meransang siswa
a. Meminta siswa memperhatikan
LKS
b. Menjelaskan isi LKS
c. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
d. Meminta siswa mengerjakan LKS
sesuai petunjuk
a. Memberikan penghargaan kepada
Memotivasi
siswa
Menyediakan
sarana dan
prasarana
Membagikan
LKS
Melakukan
Skala
Siklus 1
Siklus 2
2
3
2
4
2
3
2
2
3
3
2
3
1
1
2
2
4
3
2
3
2
3
1
1
3
3
2
1
4
3
1
3
1
3
50
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
aktifitas
keseharia
siswa yang menjawab dengan
benar
b. Menutup dengan salam
c. Menginformasikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
d. Memotivasi siswa untuk giat
belajar
Jumlah skor
Rata-rata prosentase keaktifan guru (%)
1
2
3
3
2
3
32
44%
60
83%
Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II
No
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MH
YO
RF
IF
AL
MT
HA
JO
MF
OJ
AY
RE
LO
AR
AP
SI
EB
EC
AS
IS
SI
YU
RA
AK
VS
WU
NU
SR
GL
ME
MY
VF
NA
CC
PY
Skor Nilai
Siklus 1
50
80
60
80
70
80
40
40
90
80
90
70
40
70
70
60
60
50
60
70
80
80
80
70
50
60
50
80
50
60
80
80
70
70
60
Ketuntasan
Ya
Tidak
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
−
√
√
−
−
√
√
−
−
√
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
Skor Nilai
Siklus 2
70
100
80
100
90
100
70
70
100
100
100
90
70
90
80
80
90
80
90
100
100
100
100
100
70
80
70
100
80
90
100
100
80
80
80
Ketuntasan
Ya
Tidak
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
√
−
51
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Pembahasan
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperoleh
setelah
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah mencapai ketuntasan
ditetapkan secara individu, ada 27 siswa yang tuntas dari 35 siswa. Sehingga
prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 77,14%. Observasi terhadap kegiatan
pembelajaran tampak aktifitas siswa dalam dalam mengikuti pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 44% menjadi 80%.
Demikian pula keberhasilan guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami
peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 44% menjadi 83%. Hal ini berarti
terjadi peningkatan pengelolaan kelas dari siklus 1 ke siklus 2 dari kategori
kurang baik menjadi kategori cukup baik. Berdasarkan prosentase peningkatan
menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa materi mengidentifikasi jenis-jenis
hewan dan tumbuhan mengalami peningkatan.
Proses belajar harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan
materi. sSelain itu juga menggunakan metode yang memungkinkan keterlibatan
siswa secara maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang disertai dengan
penggunaan media
pembelajaran
yang tepat
sangat
dibutuhkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu media yang dipilih untuk menunjang hasil belajar siswa yaitu
dengan menggunakan media gambar makhluk hidup. Penggunaan media gambar
makhluk hidup dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dengan
demikian dapat membuat siswa lebih senang belajar dan pada akhirnya dapat
memberikan hasil belajar yang baik.
Peneliti melaksanakan observasi kepada siswa, untuk mengetahui faktorfaktor
penyebab
kegagalan
siswa
kelas
III
SDN
Ponding-ponding
mengidentifikasi makhluk hidup, Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui
kesulitan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu, peneliti
memaparkan secara rinci mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat kegagalan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup melalui gambar.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Faktor Guru
52
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Guru dalam memberikan materi kurang memancing siswa untuk bertanya,
kurang menghargai pertanyaan siswa, media gambar kurang meransang siswa,
tidak memerintahkan siswa untuk memperhatikan, tidak memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya, tidak memberikan penghargaan kepada
siswa yang menjawab dengan benar dan tidak menginformasikan materi yang
dipelajari pada pertemuan kedua.
b. Faktor siswa
Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap materi
yang diajarkan, kurang mengajukan pertanyaan tentang media yang dilihat
dan kurang
bertanya tentang materi yang dijelaskan.
Kesulitan siswa kelas III SDN Ponding-ponding yang masuk kategori
belum tuntas, diatasi dengan dilakukan upaya diantaranya mengupayakan
sebaik mungkin agar guru lebih dapat membangkitkan motivasi dan
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Pemberian materi
pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa, sehingga
menarik minat siswa, selain itu memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
Hasil observasi tentang kegiatan guru
dimaksudkan untuk mengatahui tingkat kemampuan guru dalam proses belajar
mengajar, dan penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktifitas.
IV.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
melalui pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar materi tentang makhluk hidup pada Siswa Kelas III SDN Pondingponding. Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus 1 prosentase daya
serap siswa yaitu 66,57% kemudian meningkat pada siklus 2 yaitu 88%. untuk
ketuntasan belajar siswa yaitu 60 dan siswa tidak tuntas yaitu 60 . Setelah
dilakukan refleksi pada siklus 1 terdapat 8 orang siswa yang nilainya dibawah 60.
53
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Setelah tahapan siklus 2 dapat di lihat bahwa tidak ada siswa yang nilainya
dibawah 60 dan ketuntasan belajar yaitu 100%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode penggunaan
media gambar pada Kelas III SDN Ponding-ponding Tahun ajaran 2013/2014,
maka saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya dan dapat meningkatkan kompotensi peserta didik SDN Pondingponding khususnya sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah, sebagainya kepala sekolah mampu mendorong para guru untuk
melakukan selalu penelitian dengan class-room action research dengan tujuan
untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
2. Bagi Guru, membantuk meningkatkan hasil belajar tentang makhluk hidup
diharapkan menggunakan metode penggunaan sekolah maupun di luar sekolah
media gambar.
3. Bagi Siswa, diharapkan mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan
sehari-hari baik di dalam lingkungan.
DAFTAR PUSTKA
Badrujaman, A dan Hidayat, D. R (2010). Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media
Sudjana dan Rivai. (2009). Media pengajaran. Bandung:Sinar Baru
Pakasi, S. (1981). Anak dan Perkembangannya. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Tadulako
Winataputra, U. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Pusat Penerbitan
Universitas Tadulako.
54