Analisa Saham Sebagai Jaminan Dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada Bank Bri Cabang Medan)

8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang lemah sehingga di dalam
menjalani hidup dan kehidupannya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dan
kerjasama dengan sesamanya.
Perkembangan peradaban manusia yang seiring dengan perkembangan
zaman mempengaruhi cara berfikir dan juga kebutuhan manusia itu sendiri.
Dengan perkembangan tersebut manusia juga menjadi semakin berkembang, tidak
lagi terbatas hanya dalam bidang pangan dan sandang, akan tetapi sudah semakin
luas.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan bahkan untuk meningkatkannya
maka antara satu pihak dengan pihak lain di dalam masyarakat sering mengadakan
interaksi. Demikian juga halnya dengan pinjam meminjam uang adalah sanagat
sering terjadi di dalam masyarakat yang bahkan bukan antara individu dengan
individu melainkan juga adalah antara individu/ seseorang dengan pihak Bank,
baik Bank Pemerintah maupun Swasta.
Sesuai dengan tujuan negara kita yaitu untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur, maka digalakkanlah pembangunan di segala bidang. Salah
satu sektor yang mendapat perhatian besar adalah bidang ekonomi.
Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat maka pemerintah dan juga
pihak swasta sangat besar perhatiannya untuk membantu masyarakat dalam hal

Universitas Sumatera Utara

9

pengadaan dana melalui pemberian kredit.
Pemberian kredit dimaksudkan untuk masyarakat terutama dalam hal
pengembangan usaha, yang tentunya disertai dengan kebijaksanaan yang dapat
membantu dan membimbing masyarakat dengan maksud untuk semakin
meningkatkan perkembangan ekonomi.
Dalam rangka untuk memperoleh modal ini, masyarakat kebanyakan
melakukan pinjaman kredit dari Bank, sebab bunga pinjaman uang di Bank adalah
lebih kecil dibandingkan dengan bunga pinjaman dari anggota masyarakat.
Bank selaku satu-satunya badan yang diberi wewenang untuk menyalurkan
dan mengatur peredaran uang, sudah tentu mengadakan perikatan dengan
nasabahnya yang membutuhkan kredit.

Kredit merupakan fasilitas untuk menjalankan peredaran uang sehingga
menyebabkan timbulnya hutang, di mana hutang tersebut harus dibayar oleh di
debitur berdasarkan persetujuan yang telah disepakati dalam suatu perjanjian
untuk membuka kredit.
Dalam hal si kreditur telah meminjamkan sejumlah uang kepada debitur
maka sudah tentu kreditur mengharapkan bahwa uang yang telah dipinjamkannya
tersebut akan dapat diterimanya kembali di kemudian hari. Selain dari pada itu
kreditur yang telah meminjamkan sejumlah uang kepada orang lain berarti bahwa
kreditur menaruh kepercayaan kepada orang lain (debitur) yang diberinya
pinjaman tersebut. Selain dari kepercayaan yang berdasarkan itikad baik dari si
peminjam, maka kepercayaan itu juga berdasarkan atas adanya kemampuan dari si
peminjam untuk membayar kembali pinjamannya.

Universitas Sumatera Utara

10

Apabila si peminjam tidak dapat membayar apa yang telah dipinjamnya
itu, maka masih ada barang-barang debitur yang dapat dipergunakan untuk
melunasi pinjaman tersebut. Hal ini sesuai dengan ketentuan undang-undang

sendiri yang menetapkan bahwa orang yang mempunyai piutang selalu dilindungi
dimana kekayaan si berhutang dijadikan sebagai jaminan bagi seluruh hutanghutangnya. Ketentuan ini dapat kita lihat dari Pasal 1131 KUH Perdata yang
menyatakan : “Segala kebendaan si berhutang baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari,
menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perserorangan”.
Namun demikian orang tidak puas hanya dengan jaminan secara umum itu
saja, kekhawatiran akan adanya kemungkinkan bahwa si debitur tidak dapat
melunasi pinjamannya di kemudian hari akan selalu diperhitungkan oleh si
kreditur. Untuk mencegah adanya kemungkinan seperti itu, maka kreditur akan
meminta supaya satu atau beberapa barang tertentu yang menajdi milik peminjam
disisihkan guna menjadikan jaminan istimewa untuk melunasi hutang di
peminjam.
Dalam sistem hukum positif yang berlaku di Indonesia dikenal adanya
beberapa bentuk lembaga jaminan seperti gadai, hipotik, creditverband, sedangkan
dalam jurisprudensi dan prakteknya dikenal lembaga fiducia dan dalam dunia
perbankan dikenal adanya jaminan sertifikat yaitu sertifikat deposito dan sertifikat
Bank serta Saham. Berlakunya saham sebagai jaminan kredit adalah setelah
keluarnya SK Direksi Bank Indonesia No. 26/68/Kep/Dir yang mengatur syarat
formal atas kebolehan saham sebagai jaminan kredit.


Universitas Sumatera Utara

11

Saham adalah salah satu jenis surat berharga yang pada saat ini mengalami
perkembangan yang pesat dan banyak diperjual belikan di pasar modal. Saham
adalah tanda penyertaan modal pada perusahaan terbatas sebagaimana diatur
dalam KUHD. Saham sebagai tanda penyertaan modal dapat dijadikan jaminan
dalam hal kita meminjam uang ke Bank.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini berjudul: “Analisa Saham
Sebagai Jaminan Dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada Bank BRI Cabang
Medan)”.

B. Permasalahan
Setiap pelaksanaan penelitian penting diuraikan permasalahan karena
dengan hal yang demikian dapat diketahui pembatasan dari pelaksanaan penelitian
dan juga pembahasan yang akan dilakukan.
1. Bagaimana pelaksanaan dan pengikatan saham sebagai jaminan kredit?
2. Bagaimana keabsahan berlakunya saham sebagai jaminan dalam
perjanjian kredit?

3. Bagaimana konsekwensi terhadap jaminan akibat debitur Wanprestasi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan pengikatan saham
sebagai jaminan kredit.
2. Untuk mengetahui keabsahan saham dapat dipergunakan sebagai

Universitas Sumatera Utara

12

jaminan kredit.
3. Untuk mengetahui konsekwensi hukum yang timbul terhadap jaminan
akibat debitur Wanprestasi.

D. Manfaat Penulisan
Sedangkan yang menjadi manfaat penelitian dalam hal ini adalah:
1. Secara teoritis kajian ini diharapkan memberikan kontribusi penelitian
perihal perjanjian saham sebagai jaminan kredit.

2. Secara praktis sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak terkait baik
itu pihak yang terkait langsung khususnya dengan pihak pemilik saham.

E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Sifat/materi penelitian
Sifat/materi penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini
adalah deskriptif analisis yang mengarah penelitian hukum yuridis empiris yaitu
wujud atau penuangan hasil penelitian mengenai hukum yang berlaku di
masyarakat. 1
2.

Sumber Data
Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data primer dan data

sekunder yang terdiri dari:
a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai adalah Kitab Undang

1


Asri Wijayanti. 2011. Strategi Penulisan Hukum. Bandung: Lubuk Agung, hal. 97.

Universitas Sumatera Utara

13

Undang Hukum Perdata.
b. Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang
diteliti.
c. Bahan hukum tersier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun
kamus umum dan website internet.
3.

Alat Pengumpul Data
Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah melalui studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan dan penelitian
lapangan pada Bank BRI Cabang Medan.
4.


Analisis Data
Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, studi

dokumen, serta penelitian lapangan pada Bank BRI Cabang Medan maka hasil
penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis kualitatif ini pada dasarnya
merupakan pemaparan tentang teori-teori yang dikemukakan, sehingga dari teoriteori tersebut dapat ditarik beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dan
pembahasan skripsi ini.

F. Keaslian Penulisan
Adapun penulisan skripsi yang berjudul “Analisa Saham Sebagai Jaminan
Dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada Bank BRI Cabang Medan)” ini merupakan
luapan dari hasil pemikiran penulis sendiri. Dari analisis kepustakaan di Fakultas
Hukum USU tidak ditemukan, sehingga dengan demikian kajian dan penelitian ini
adalah yang pertama sekali. Sehingga penulisan skripsi ini masih asli serta dapat

Universitas Sumatera Utara

14

dipertanggungjawabkan secara moral dan akademik.


G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa Bab, dimana dalam bab
terdiri dari unit-unit bab demi bab. Adapun sistematika penulisan ini dibuat dalam
bentuk uraian:
Bab I.

Pendahuluan
Dalam Bab ini akan diuraikan tentang uraian umum seperti penelitian
pada umumnya yaitu, Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan
Penulisan, Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penelitian,
serta Sistematika Penulisan.

Bab II.

Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kredit
Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan tentang beberapa hal yang
berkaitan dengan judul sub bab yaitu: Pengertian Perjanjian,
Pelaksanaan Perjanjian, Syarat Sahnya Perjanjian, Perjanjian Kredit.


Bab III.

Tinjauan Umum Tentang Jaminan Saham
Dalam bagian ini akan diuraikan pembahasan tentang hal-hal yang
secara umum dibahas mengenai: Lahirnya Suatu Jaminan, Ketentuan
Dan Prosedur Pembukaan Saham, Saham Sebagai Surat Berharga.

Bab IV.

Analisa Tentang Saham Sebagai Jaminan Dalam Perjanjian Kredit.
Dalam bagian ini akan diuraikan pembahasan terhadap: Pelaksanaan
Dan Pengikatan Saham Sebagai Jaminan Kredit, Keabsahan

Universitas Sumatera Utara

15

Berlakunya Saham Sebagai Jaminan Dalam Perjanjian Kredit,
Konsekwensi Terhadap Jaminan Akibat Debitur Wanprestasi.
Bab V.


Kesimpulan dan Saran
Bab ini adalah bab penutup, yang merupakan bab terakhir dimana
akan diberikan kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara