Analisa Saham Sebagai Jaminan Dalam Perjanjian Kredit (Studi Pada Bank Bri Cabang Medan)

7

ABSTRAK

Sebagai suatu bentuk pemberian pinjaman meskipun dalam bentuk
kemitraan maka landasan perjanjian pinjam meminjam juga mengikat para pihak.
Ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Buku III KUH Perdata dan
Undang-Undang Perbankan tetap menjadi landasan juridis dalam hal pemberian
pinjaman. Salah satu hal yang menarik dalam kajian perjanjian pinjaman adalah
perihal jaminan dari pihak peminjam. Hal ini disebabkan suatu kenyataan yang
ditemukan bahwa peminjam terkendala dalam hal penyediaan jaminan untuk
mendapatkan kredit dari pihak perbankan atau pihak lain yang menyalurkan
kredit.
Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah Bagaimana pelaksanaan
dan pengikatan saham sebagai jaminan kredit, Bagaimana keabsahan berlakunya
saham sebagai jaminan dalam perjanjian kredit, Bagaimana konsekwensi terhadap
jaminan akibat debitur Wanprestasi.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa pelaksanaan dan
pengikatan saham sebagai jaminan kredit adalah dimana saham merupakan
jaminan tambahan sebagaimana diatur dalam SK Direksi Bank Indonesia Nomor
26/68/kep/Dir. Sedangkan keabsahan berlakunya saham sebagai jaminan dalam

perjanjian kredit adalah dimana saham tergolong dalam benda bergerak tak
berwujud tang dapat diterima sebagai jaminan. Namun untuk kepastian hukumnya
sekaligus untuk memberi kenyaman bagi pihak Bank dalam pemberian kredit
maka pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan melalui Sk Direksi Bank Indonesia
Nomor26/68/kep/Dir yang mengatur tentang saham sebagai jaminan tambahan.
Dan bagaimana konsekwensi terhadap jaminan akibat debitur Wanprestasi, maka
secara otomatis saham yang dijaminkan oleh pihak debitur menjadi milik pihak
kreditur (Bank).
Kata Kunci: saham, perjanjian, kredit

Universitas Sumatera Utara