Kajian Hukum Mengenai Peran Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Di Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu)
ABSTRAK
Jeremia Sipahutar*
Prof. Dr. Ediwarman, S.H., M.Hum**
Dr. Mahmud Mulyadi, S.H., M.Hum***
Pencucian uang adalah rangkaian kegiatan yang merupakan proses yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap uang haram, yaitu uang yang
berasal dari tindak pidana, dengan maksud untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul harta tersebut dari pemerintah atau otoritas yang
berwenang melakukan penindakan terhadap tindak pidana, dengan cara dan
terutama memasukkan uang tersebut ke dalam sistem keuangan (financial system)
sehingga uang tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari sistem keuangan itu
sebagai uang yang halal. Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
dasar hukum yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang, peran
Kepolisian di wilayah hukum kota medan terhadap tindak pidana pencucian uang
dan faktor-faktor penghambat Kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana
pencucian uang.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif.
Untuk menemukan suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi, maka penulis
menggunakan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan (Library
Research), yang berasal dari buku-buku, makalah-makalah,situs internet maupun
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan judul skripsi ini. Peneliti juga
melakukan Studi lapangan (Field Research) dengan melakukan Wawancara
Terarah (Direct Interview) dan observasi yang dilakukan di Kepolisian Daerah
Sumatera Utara (Poldasu).
Secara keseluruhan penulisan skripsi ini menitikberatkan kepada peranan
kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pencucian uang yang meliputi
upaya pre-entif, upaya prefentif dan upaya represif. Peraturan yang terkait tindak
pidana pencucian uang ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di
Indonesia. Adapun wujud dari upaya Penal (represif) dan upaya non-penal
(preventif) yang dapat dilakukan Kepolisian untuk menanggulangi tindak pidana
pencucian uang rangka menjalankan tugasnya sebagai aparat Negara yang
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat didasarkan pada UndangUndang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peran kepolisiaan dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penegakan hukum terdapat
hambatan-hambatan yaitu baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
*
**
***
Penulis : Mahasiswa Departemen Pidana Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I : Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing II :Staf Pengajar Fakultas Hukum USU
vi
Universitas Sumatera Utara
Jeremia Sipahutar*
Prof. Dr. Ediwarman, S.H., M.Hum**
Dr. Mahmud Mulyadi, S.H., M.Hum***
Pencucian uang adalah rangkaian kegiatan yang merupakan proses yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi terhadap uang haram, yaitu uang yang
berasal dari tindak pidana, dengan maksud untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul harta tersebut dari pemerintah atau otoritas yang
berwenang melakukan penindakan terhadap tindak pidana, dengan cara dan
terutama memasukkan uang tersebut ke dalam sistem keuangan (financial system)
sehingga uang tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari sistem keuangan itu
sebagai uang yang halal. Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
dasar hukum yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang, peran
Kepolisian di wilayah hukum kota medan terhadap tindak pidana pencucian uang
dan faktor-faktor penghambat Kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana
pencucian uang.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif.
Untuk menemukan suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi, maka penulis
menggunakan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan (Library
Research), yang berasal dari buku-buku, makalah-makalah,situs internet maupun
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan judul skripsi ini. Peneliti juga
melakukan Studi lapangan (Field Research) dengan melakukan Wawancara
Terarah (Direct Interview) dan observasi yang dilakukan di Kepolisian Daerah
Sumatera Utara (Poldasu).
Secara keseluruhan penulisan skripsi ini menitikberatkan kepada peranan
kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pencucian uang yang meliputi
upaya pre-entif, upaya prefentif dan upaya represif. Peraturan yang terkait tindak
pidana pencucian uang ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang di
Indonesia. Adapun wujud dari upaya Penal (represif) dan upaya non-penal
(preventif) yang dapat dilakukan Kepolisian untuk menanggulangi tindak pidana
pencucian uang rangka menjalankan tugasnya sebagai aparat Negara yang
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat didasarkan pada UndangUndang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peran kepolisiaan dalam pelaksanaan tugasnya sebagai penegakan hukum terdapat
hambatan-hambatan yaitu baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
*
**
***
Penulis : Mahasiswa Departemen Pidana Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing I : Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing II :Staf Pengajar Fakultas Hukum USU
vi
Universitas Sumatera Utara