Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut
perusahaan untuk melakukan perancangan produk yang sesuai dengan harapan
konsumen.

Perancang

menggunakan

kemampuan

intelektual

untuk


mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dan memastikan agar produknya sesuai
dengan kebutuhan pasar serta spesifikasi desain produk yang disepakati.
1

Orang-orang di wilayah Barat dulu tidak memperhatikan kebutuhan

pendukung yang baik untuk tidur, orang-orang tidur di atas matras yang
diletakkan di atas pegas. Tempat tidur yang kokoh mulai diperkenalkan pada akhir
tahun 1950-an, untuk pencegahan penyakit tulang belakang, dan banyak orang
mulai meletakkan papan kayu di bawah matras mereka, hal ini menjadi solusi
yang umum namun tidak cukup baik untuk memperbaiki properti pendukung
tempat tidur dan dapat menyebabkan permasalahan ventilasi. Belakangan ini,
definisi dari tidur yang baik telah banyak berbeda. Tempat tidur masa kini telah
dilengkapi dengan matras, rangka, bantal kepala, dan selimut.
Perkembangan ilmu pengetahuan meningkatkan pemahaman masyarakat
akan pentingnya kualitas tidur yang baik sehingga masyarakat mulai
memperhatikan tempat tidur yang digunakan. Spring bed menjadi solusi atas
1


Bart Haex, Back and Bed Ergonomic Aspects of Sleeping, (United States of America: CRC Press,
2005) h. 50.

Universitas Sumatera Utara

kebutuhan masyarakat akan alat pendukung tidur yang baik. Salah satu konsumen
terbesar produk spring bed adalah rumah tangga. Pertumbuhan jumlah rumah
tangga seharusnya mempengaruhi jumlah penjualan spring bed.
Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut ternyata tidak turut secara
signifikan meningkatkan jumlah penjualan spring bed di PT. Ivana Mery Lestari
Matras. PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan industri manufaktur
pembuatan produk spring bed. Berdasarkan data yang ada di perusahaan, dapat
diketahui bahwa perusahaan mengalami fluktuasi jumlah penjualan. Berdasarkan
data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi kecenderungan penurunan
penjualan produk spring bed. Hal ini menunjukkan adanya indikasi ketidakpuasan
konsumen terhadap produk spring bed. Konsumen memiliki keluhan terhadap
desain produk spring bed yang dibuat perusahaan.

Berdasarkan penelitian


pendahuluan yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner keluhan
terhadap 30 orang konsumen, didapatilah keluhan.
Pengamatan awal juga menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki
upaya untuk menelusuri keinginan konsumen dalam merancang produk spring
bed. Keinginan konsumen memegang peranan penting sebagai salah satu masukan

dalam perancangan produk, maka perusahaan memerlukan penelusuran keinginan
konsumen untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perusahaan memerlukan pendekatan
penerapan Quality Function Deployment (QFD) dan Axiomatic Design (AD)
untuk memperbaiki rancangan produk spring bed yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Sebagai langkah pertama, perusahaan perlu melakukan penelusuran

Universitas Sumatera Utara

keinginan konsumen yang dilakukan dengan Kansei Engineering.

2

Kansei


Engineering mengarah pada pernyataan apa yang dipikirkan, di mana

pengetahuan, emosi, dan hasrat terharmonisasi, orang-orang dengan Kansei adalah
orang yang penuh dengan emosi dan hasrat, dan mampu bereaksi secara cepat dan
sensitif terhadap sesuatu. Kansei Engineering berfokus pada persepsi terhadap
suatu

objek

dan

dengan

demikian

menghasilkan

respon.


Metode

ini

mengkombinasikan perasaan dan emosi dengan pengembangan produk.
Metode Kansei Engineering kemudian diintegrasikan dengan QFD. 3QFD
(Quality Function Deployment) didefinsikan sebagai metode pengembangan
desain yang bertujuan untuk kepuasan konsumen dan menerjemahkan keinginan
konsumen menjadi target desain dan poin penting dalam quality assurance
(jaminan mutu) untuk digunakan dalam fase produksi. QFD dapat dilihat sebagai
proses di mana suara konsumen diberi bobot untuk digunakan di keseluruhan
proses produksi. Ada 6 elemen dasar dari QFD, yaitu penentuan kebutuhan
konsumen (The QFD what), bagaimana kebutuhan konsumen dapat dicapai (The
QFD how), hubungan antar kebutuhan konsumen, nilai/bobot target kebutuhan,
hubungan antara pertemuan setiap kebutuhan, kuantifikasi/ perhitungan tingkat
kepentingan. House of Quality merupakan tools yang paling umum digunakan
dalam QFD. House of Quality terdiri atas komponen berikut: pernyataan objektif,
suara konsumen (voice of customer ), tingkat kepentingan, penilaian kompetitif,

2


Falk Steinberg, dkk. 2015. The Improvement Of Kansei Engineering By Using The Repertory
Grid Technique, Management and Production Engineering Review.
3
Sukhlal Mujalda, dkk. 2015. An Application of Quality Function Deployment for Modular
Kitchen, International Journal of Innovative Research in Science, Engineering, and Technology.

Universitas Sumatera Utara

suara supplier, bobot target, matriks korelasi, hubungan bobot matriks absolute
dan bobot relatif.
Hasil analisis dengan QFD kemudian dilanjutkan dengan menggunakan
metode Axiomatic Design untuk penentuan parameter desain fungsi rancangan
yang tepat. 4Ide Axiomatic Design sebenarnya berasal dari sistem industri dan
produksi, tetapi AD masih relevan untuk sistem hardware dan software. Metode
desain ini menjembatani domain-domain berbeda ketika menjelaskan desain
sistem yang sesuai. Dua aksioma menjadi dasar dari metode ini. Secara matematis
dapat ditunjukkan bahwa desain yang mengikuti aksioma tersebut merupakan
desain yang lebih baik, dalam arti desain tersebut lebih sederhana dan biaya lebih
sedikit.


1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalah

yang perlu dicari pemecahannya adalah adanya keluhan konsumen terhadap
produk spring bed di PT. Ivana Mery Lestari Matras sehingga diperlukan upaya
untuk mengidentifikasi karakteristik teknik yang akan menghasilkan atribut
produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen.

4

D. Tarenskeen, dkk. 2015. Applying the V Model and Axiomatic Design in the Domain of IT
Architecture Practice , 9th International Conference on Axiomatic Design.

Universitas Sumatera Utara

1.3.


Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memberikan usulan rancangan

perbaikan produk spring bed yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menggunakan metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap produk spring bed.
2. Mengidentifikasi atribut rancangan produk spring bed dengan metode Quality
Function Deployment.

3. Pengembangan desain karakteristik teknis dengan menggunakan metode
Axiomatic Design.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam
menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal perancangan produk melalui metode Quality Function
Deployment dan Axiomatic Design dalam memaksimalkan fungsi produk .

2. Manfaat bagi perusahaan
Menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengembangkan rancangan produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :


1. Penelitian dilakukan di PT. Ivana Mery Lestari Matras untuk desain produk
spring bed 5 kaki, merk Meldaland, tipe Selena.

2. Metode Kansei Engineering dibatasi hingga tahap ke-7, digunakan untuk
mengetahui atribut produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
3. Pengidentifikasian dan perencanaan desain produk dilakukan dengan metode
Quality Function Deployment (QFD) dan peningkatan desain dilakukan

dengan metode Axiomatic Design.
Asumsi yang dibutuhkan dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Produk spring bed dengan desain saat ini masih tetap digemari pasar.
2. Semua fasilitas yang digunakan, pada proses produksi berada dalam kondisi
tidak rusak dan bekerja normal.
3. Responden mengetahui dan memakai spring bed sehingga dapat memberikan
penilaian pada pertanyaan dalam kuesioner.
4. Responden tidak dipengaruhi oleh pihak lain saat memberikan jawaban pada
kuesioner.

Universitas Sumatera Utara


1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini sebagai

berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan tentang PT Ivana
Mery Lestari Matras, ruang lingkup bidang usaha, daerah pemasaran, proses
produksi produk spring bed, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam

proses produksi.
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, konsep
dasar Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD), dan Axiomatic
Design, pembuatan dan penyebaran kuesioner, uji keseragaman dan kecukupan

data, validitas data, reliabilitas data.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, definisi operasional,
identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik
sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur

penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan
saran.

Universitas Sumatera Utara

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, mengumpulkan data primer
dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk
mengolah data dalam memecahkan masalah. Data yang berkaitan dengan objek
penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup, yang kemudian diolah
sesuai dengan prosedur pengolahan data. Pengolahan data dilaksanakan mulai dari
tabulasi hasil kuesioner, pengujian validitas dan reliabilitas data, pengkategorian
atribut dengan Kansei Engineering, kemudian pembangunan matriks House of
Quality untuk mendapatkan rancangan perbaikan. Selanjutnya penentuan

parameter desain yang tepat dengan menggunakan Axiomatic Design untuk
mendapatkan desain produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pengolahan
kuesioner, analisis pembuatan QFD (Quality Function Deployment), analisis
solusi yang dihasilkan dengan metode Axiomatic Design.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
rancangan produk baru, variabel proses perakitan dari QFD, solusi dari metode
Axiomatic Design , hasil pemecahan masalah, dan saran-saran yang bermanfaat

bagi perusahaan maupun penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara