Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Theory Of Constraint

(1)

                   

LAMPIRAN

 

             


(2)

   


(3)

 

KUESIONER

“Keluhan Konsumen Terhadap Produk Spring Bed”

A. DATA RESPONDEN

Nama : Umur :

Jenis Kelamin :

B. PERTANYAAN

Sehubungan dengan penyelesaian tugas sarjana yang sedang saya lakukan di TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (TI-USU) dengan judul yang diangkat sebagai topik pembahasan adalah : Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Dengan Menggunakan Metode Quality Function

Deployment dan Theory of Constraint. Maka, kami sangat mengharapkan bantuan dari Saudara/i agar bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan jujur dan terbuka, agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Data yang saudara/i berikan hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Identitas dan data diri saudara/i dijamin kerahasiaannya. Atas kerjasama yang baik dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

1. Apa keluhan yang anda rasakan saat menggunakan produk spring bed?

Jawab:... ... ...

 


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai. 2004. Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag.

Chen, Chih-Hsien, 2006. An Integrated Approach to Process Design for Air

Cargo Transportation, Taiwan, International Conference on Systems.

Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for

You. USA : Addison-Wesley Publishing Company.

Dettmer, H William. Goldratt’s Theory of Constraints: A Systems Approach to

Continuous Improvement.

Erto, Pasquale. 2009. Statistic for Innovation. Springer-Verlag Italia.

Francheschini, Fiorenzo. 2002. Advanced Quality Function Deployment. Washington DC : A CRC Press Company.

Grigoroudis, Evangelos. 2010. Customer Satisfaction Evaluation. Springer New York Dordrecht Heidelberg London.

Mital, Anil. et all. 2008. Product Development A structured Approach to

Consumer Product Development, Design and Manufacture. Cet. USA :

Elsevier.

Mitsuo Nagamachi. 2011. Kansei Affective Engineering, Jepang: New York CRC Press.

Ronald G Day. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its


(5)

Taifa, Ismail Wilson, Desai, Darshak A. 2015. Quality Function Deployment

Integration with Kano Model for Ergonomic Product Improvement (Classroom Furniture)-A Review. India Journal of Multidisciplinary

Engineering Science and Technology.  

                                       


(6)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Proses Perancangan Produk3

Perancangan adalah formalisasi dari ide atau konsep ke dalam informasi nyata. Perancangan, berdasarkan ilmu keteknikan, adalah aplikasi konsep sains, matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam struktur, mesin dan sistem yang menampilkan fungsi perspektif engineering. Produk didisain untuk konsumen selain bentuk dan fungsi produk, disiplin rekayasa dan industrial

desaigner adalah sangat penting dalam pengembangan produk. Produk konsumen

bergantung pada engineer dan industrial designer, dimana engineer berfungsi sebagai penentu fungsi produk dan industrial designer berfungsi untuk menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut.

Proses desain menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pembuatannya. Format informasi ini telah berubah selama bertahun-tahun. Informasi, dahulu, tersebut dibuat dalam bentuk gambar secara manual pada kertas, namun sekarang gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk elektronik.

Perubahan proses desain dalam beberapa konteks berikut.

a. Komponen sistem untuk jaringan

b. Produk untuk pemrosesan

c. Organisasi dan teknologi yang statis menjadi yang lenih fleksibel

d. Lembaga yang stabil menjadi sistem sementara atau berubah


(7)

Perubahan proses desain ini berarti desain menjadi fungsi pusat perusahaan untuk semua bagian perusahaan, bukan hanya desainer atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai eksternalisasi desain. Proses memungkinkan semua pemangku kepentingan (misalnya, pengguna dan bisnis) untuk melihat apa yang terjadi dan berkontribusi untuk itu dengan cara yang berada di luar kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman desainer.

Produk memiliki atribut tertentu yang membuatnya berguna untuk manusia. Atribut dapat berbentuk fisik, seperti ukuran, berat, atau kekuatan, atau berbentuk bahan kimia, seperti komposisi, toleransi panas, atau tahan karat. Beberapa sifat intrinsik, ada yang ekstrinsik, dan beberapa hasil bentuk fisik dari produk (bentuk geometri). Sifat ini menghasilkan, lingkungan di mana ia beroperasi, dan bentuk geometris yang dimilikinya, produk dapat menjalankan fungsi tertentu. Pemenuhan fungsi ini memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia dan membantu produk mencapai satu atau beberapa nilai-nilai. Pencapaian nilai-nilai ini adalah apa yang membuat produk yang berguna bagi masyarakat. Atribut intrinsik, ekstrinsik, dan atribut desain produk dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Atribut Produk

Design Internal External System

Structure Strength Operational properties

Space requirement Form Manufacturing

properties

Ergonomic properties

Durability, life Tolerance Corrosion

resistance

Aesthetic properties

Weight/mass Surface Durability Distribution

properties


(8)

Tabel 3.1. Atribut Produk (Lanjutan)

Design Internal External System

Manufacturing Methods

Delivery and

planning

properties Operation Materials Law conformance

properties

Surface quality Dimensions Manufacturing

Properties Color Economic properties Appearance Liquidation properties Storage space

Function Transportability,

packing Functionally

determined properties

Delivery deadline

Laws, regulations,

standards, codes of practice

Quality

Operational costs

Price Wastes

Recycling Function

Reliability

Sumber : Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture

3.2. Kuesioner (Questionnaire)4

Kuesioner ialah suatu bentuk instrument pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan kepadanya. Dua instrumen pengumpulan data lainnya dibandingkan, kuesioner adalah instrumen yang memiliki mekanisme yang efisien jika si peneliti mengetahui secara baik apa yang dibutuhkannya dan bagaimana mengukur variabel yang dibutuhkan.


(9)

Kuesioner dapat disampaikan secara langsung kepada responden atau dikirim melalui pos atau disampaikan melalui media elektronik. Responden tidak didampingi oleh si peneliti dalam pengisian kuesioner maka setiap pertanyaan dalam kuesioner harus mudah dipahami oleh responden dan tidak memungkinkan responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan maksud dari pertanyaan tersebut.

3.3. Metode Sampling5

Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena

manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan biaya dalam kegiatan pengumpulan data.

Sampling ialah suatu proses penarikan sampel melalui mekanisme tertentu

melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati sebenarnya. Secara garis besar, metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua bagian yaitu:

1. Probability Sampling

2. Nonprobability Sampling

3.3.1. Probability Sampling

Probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang

sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel.


(10)

1. Simple Random Sampling

Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability

sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang

yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. 2. Systematic Sampling

Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi

dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut. 3. Stratified Random Sampling

Stratified random sampling menentukan strata elemen dalam populasi menjadi perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada.

4. Cluster Sampling

Cluster sampling digunakan dengan multi stage, misalnya penelitian tentang pola hidup pada nasabah bank.

5. Area Sampling

Area sampling digunakan dengan pengambilan sampel berdasarkan perbedaan

lokasi geografis dari populasi.

3.3.2. Nonprobability Sampling

Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana setiap elemen

populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Model dari metode sampling yang non-probabilistik ini adalah convinience sampling dan purposive sampling.


(11)

1. Convinience Sampling

Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para

respondennya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri (conviniencely available) dengan alasan masing-masing.

2. Purposive Sampling

Purposive sampling adalah metode sampling non-probability yang

menggunakan orang-orang tertentu (specific target-group) sebagai sumber data/informasi. Orang-orang tertentu yang dimaksud disini adalah individu atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi. Individu atau kelompok khusus ini langsung dicatat namanya sebagai reponden tanpa melalui proses seleksi secara random.

Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah tipe pertama dari purposive sampling, responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan

pertimbangan tertentu misalnya karena kemampuannya atau kelebihannya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti. Quota Sampling adalah tipe kedua purposive sampling dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan reponden (sumber data/informasi) untuk memenuhi kuota yang telah ditetapkan.


(12)

3.4. Ukuran Sampel untuk Proporsi6

Masalah berkenaan dengan estimasi proporsi. Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel ialah:

Ket :

n : Jumlah Sampel

z : nilai z dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai z = 1,96% (tabel

distribusi normal)

p : proporsi yang akan ditaksir (sebesar 0,5 jika proporsi tidak diketahui)

q : 1 - p

e : error atau kesalahan maksimum adalah 10%.

Contoh: dimana, p = proporsi yang akan ditaksir = 2/50 = 0,04

q = 1-p

= 1-0,04 =0,96


(13)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Ivana Merry Lestari Matras yang bergerak dalam bidang produksi spring bed. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Gambir Pasar VIII, Tembung, Sumatera Utara.

4.2. Jenis Penelitian7

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan (applied

research). Perubahan karakteristik produk yang diinginkan dalam proses produksi

untuk meluncurkan produk hasil pengembangan/perbaikan tersebut. (Sukaria Sinulingga, 2013). Penelitian tersebut bertujuan untuk mendapatkan suatu usulan perbaikan rancangan produk spring bed yang diinginkan oleh konsumen.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah variabel penelitian yang merupakan inti dari problematika penelitian. Maka objek penelitian ini adalah karakteristik (atribut-atribut) spring bed ukuran 6 ft yang dibutuhkan konsumen meliputi ketebalan foam spring bed, warna matras spring bed, umur pakai spring bed, bahan rangka dipan spring bed, bahan sandaran spring bed dan bentuk sandaran

spring bed.


(14)

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel Dependen8

Variabel dependen adalah variabel terikat yang nilainya dipengaruhi variabel lain. Variabel yang termasuk dalam jenis ini yaitu:

a. Must Be

Pada kategori keharusan (must be) atau kebutuhan dari (basic needs), pelanggan menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.

b. One Dimensional

Dalam kategori one dimensional atau performance needs, tingkat kepuasan pelanggan berhubungan linear dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan pelanggan pula.

c. Attractive

Kategori attractive atau excitement needs, tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sampai tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menurunkan tingkat kepuasan. d. Indifferent

Pada kategori indifferent,kepuasan konsumen tidak dipengaruhi oleh sifat


(15)

e. Reverse

Pada kategori reverse, penetapan dari perusahaan terbalik dengan apa yang dirasakan oleh konsumen.

f. Questionable

Pada kategori questionable, adalah jawaban dari konsumen (responden) tidak jelas atau kurang sesuai dengan pertanyaan yang ada.

g. Costumer Importance

Merupakan penilaian mengenai tingkat kepentingan dari keinginan konsumen terhadap produk spring bed

h. Karakteristik Teknis

Karakteristik Teknis adalah hal respon teknis yang dilaksanakan perusahaan atas bentuk spesifikasi produk spring bed.

i. Part critis

Part critis untuk mengetahui karakteristik part atau komponen paling utama dalam pembuatan spring bed.

j. Thinking Process

Thinking Process untuk mengetahui solusi dan akar penyebab masalah

berdasarkan part ciritis dalam rancangan spring bed.

2. Variabel Independen9

Variabel independen adalah variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam


(16)

penelitian ini yakni bentuk atribut produk spring bed yang diberikan oleh pihak perusahaan.

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual ialah sebuah model yang ditunjukkan dalam bentuk diagram yang memperlihatkan struktur dan sifat hubungan logis antar variabel penelitian yang telah diidentifikasi dari teori dan temuan-temuan hasil review artikel yang akan digunakan dalam menganalisis masalah penelitian. Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Defenisi Variabel Operasional

Defenisi variabel operasional yaitu suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Defenisi variabel operasional penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1.


(17)

Tabel 4.1. Variabel Operasional

No Variabel Defenisi Alat Ukur

1 Attractive

Tingkat kepuasan konsumen akan meningkat sampai tinggi dengan meningkatnya kinerja atribut.

- Kuesioner Kano

- Wawancara dengan

konsumen

2 Must Be

Konsumen menjadi tidak puas apabila kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Tetapi kepuasan konsumen tidak akan meningkat jauh diatas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi.

- Kuesioner Kano

- Wawancara dengan

konsumen

3 One

Dimensional

Tingkat kepuasan konsumen berhubungan linear dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan konsumen pula.

- Kuesioner Kano

- Wawancara dengan

konsumen

4 Indefferent

Kepuasan konsumen tidak dipengaruhi oleh sifat produk yang fungsional atau tidak fungsional.

- Kuesiner Kano

- Wawancara dengan

konsumen

5 Reserve Penetapan dari perusahaan terbalik dengan apa

yang dirasakan oleh konsumen.

- Kuesiner Kano

- Wawancara dengan

konsumen

6 Questionable Jawaban dari konsumen (responden) tidak jelas

atau kurang sesuai dengan pertanyaan yang ada.

- Kuesiner Kano

Wawancara dengan konsumen

7 Costumer

Importance

Merupakan penilaian mengenai tingkat kepentingan dari keinginan konsumen terhadap produk.

- Kuesioner tertutup

- Wawancara dengan

konsumen

8 Karateristik

Teknis

Respon teknis yang dilaksanakan perusahaan atas bentuk spesifikasi produk spring bed

- Wawancara dengan

pihak perusahaan  


(18)

Tabel 4.1. Variabel Operasional (Lanjutan)

No Variabel Defenisi Alat Ukur

9 Part Kritis

merupakan karakteristik part atau komponen yang paling utama pada produk spring bed

- Wawancara dengan

pihak perusahaan

4.7. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi keberadaan produk spring bed di pasaran, dan studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi atribut yang diinginkan konsumen terhadap spring bed sehingga akan diberikan usulan perbaikan rancangan.

3. Penetapan Tujuan

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

6. Mengetahui kategori keinginan konsumen terhadap produk spring bed

menggunakan metode KANO.

7. Mengidentifikasi derajat kepentingan dari karakteristik springbed


(19)

8. Menentukan tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknik produk spring bed dengan menggunakan dengan Quality Function

Development (QFD).

9. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi spring bed

dengan thinking process theory of constraint.

4. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.

5. Pengolahan Data

Data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan kemudian diolah berdasarkan langkah-langkah metode yang digunakan. Metode yang digunakan yaitu KANO, Analytcal Hierarchy Process, Quality Function

Deployment fase I dan II serta Theory of Constraint.

6. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah merupakan analisis yang menjadi pemecahan masalah berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

7. Penarikan kesimpulan dan saran

Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis yang merupakan jawaban atas tujuan penelitian. Saran merupakan usulan perbaikan yang diberikan kepada perusahaan.

Langkah-langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 4.2.

   


(20)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Kuesioner Terbuka (Keluhan)

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner terbagi atas dua bagian yaitu kuesioner terbuka yang merupakan kuesioner keluhan konsumen terhadap produk spring bed dan kuesioner tertutup yang terdiri dari kuesioner KANO. Kuesioner terbuka disebarkan kepada konsumen spring

bed sebanyak 30 orang untuk mendapatkan keluhan terhadap penggunaan produk spring bed.

Hasil dari kuesioner terbuka menjadi dasar dalam penentuan atribut perbaikan pada produk spring bed. Rekapitulasi keluhan konsumen berdasarkan hasil kuesioner keluhan dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana

Mery Lestari Matras

No Keluhan Jumlah Persentase

(%)

1 Bahan dipan spring bed tidak kokoh 12 25.0 %

2 Busa spring bed tipis 9 18.8 %

3 Spring bed tidak tahan lama 5 10.4 %

4 Warna matras spring bed tidak menarik 5 10.4 %

5 Bahan kayu sandaran kurang kokoh 4 8.3 %

6 Bentuk rangka sandaran yang tidak menarik 3 6.3 %

7 Pegas yang tidak nyaman 3 6.3 %

8 Busa pada spring bed tidak nyaman 3 6.3 %


(21)

Tabel 5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana Mery Lestari Matras (Lanjutan)

No Keluhan Jumlah Persentase (%)

10 Tidak ada busa pada sandaran spring bed 1 2.1 %

Total 48 100%

Sumber: Pengumpulan Data

Berdasarkan keluhan tersebut kemudian dijadikan sebagai atribut produk

spring bed dihubungkan dengan literatur yang telah dicari sebelumnya yaitu buku

mengenai produk spring bed (Back and Bed by Bart Haex, 2005) dan (Bedroom

Furniture by Taunton Press, 1997). Atribut produk spring bed yang akan

diperbaiki dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Atribut Produk Spring Bed No. Atribut

1 Ketebalan Foam Spring Bed

2 Warna Matras Spring Bed

3 Umur Pakai Spring Bed

4 Bahan Rangka Dipan Spring Bed

5 Bahan Sandaran Spring Bed

6 Bentuk Sandaran Spring Bed


(22)

5.1.2. Kuesioner Tertutup 5.1.2.1 Kuesioner Kano

Kuesioner Kano disebarkan kepada responden yang merupakan konsumen (pengguna spring bed) dengan menggunakan non-probability sampling yaitu Convinience Sampling sebanyak 97 orang. Kuesioner Kano dibuat berdasarkan dari pertanyaan fungsional dan disfungsional. Pertanyaan fungsional menerima perasaan konsumen ketika kebutuhan terpenuhi dan pertanyaan disfungsional menerima perasaan konsumen ketika kebutuhan tidak terpenuhi. Skala penilaian yang terdapat dalam kuesioner Kano adalah Suka (S) - Harus (H), Netral (N)- Toleran (T) - Tidak Suka (TS). Rekapitulasi Kuesioner fungsional dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional

Responden

PERTANYAAN FUNGSIONAL ATRIBUT KE-

1 2 3 4 5 6

1 N H H S N T

2 S N S H H N

3 H S S S N S

4 S S H S H S

5 S N H H S N

6 H S N S H S

7 S H N S H S

8 N S H N S N

9 S S N S H S

10 H N S N S N

11 S H S N H N

12 N N T H S H

13 S T S N S H


(23)

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)

Responden

PERTANYAAN FUNGSIONAL ATRIBUT KE-

1 2 3 4 5 6

15 H H S N S S

16 S S H S H S

17 N H S H N S

18 S S H S S N

19 S H H N H S

20 S H N N S H

21 T H H H N H

22 N N S H H N

23 N H S S N S

24 S S H S H N

25 S H H S S H

26 H N N N H H

27 N S H H S S

28 H S N H S S

29 N N S S S N

30 H N H T N S

31 S N S S H H

32 H S S N S S

33 N S H N N H

34 S N S T H S

35 N H H S H H

36 S H S H S H

37 H S H N S N

38 S T S T S N

39 S H H S H S

40 N S N S N N

41 N N N S S N

42 S S N N S S

43 S S H S N S

44 H H N H N H

45 S S N S H N

46 N H N N N S


(24)

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)

Responden

PERTANYAAN FUNGSIONAL ATRIBUT KE-

1 2 3 4 5 6

49 N H S S S H

50 N N H N N S

51 N S S H S N

52 S N H H S N

53 N S N S S S

54 H H N H H N

55 T S S H H S

56 S N S N S S

57 S H H S S H

58 N T H H N S

59 S S S H H S

60 H S H N N S

61 T N S S H H

62 H N H S S H

63 S H H S H N

64 N T H N N S

65 S S S H S N

66 H S H S H S

67 N N S H N H

68 H S H S H S

69 S H H N S H

70 H T S H H S

71 S H S S S H

72 H T S H H S

73 S H N N S S

74 H N H S H H

75 H N S H S S

76 S H N H S N

77 N N H S N H

78 N S H N S H

79 S H H S H N

80 H H S S N H


(25)

Tabel 5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional (Lanjutan)

Responden

PERTANYAAN FUNGSIONAL ATRIBUT KE-

1 2 3 4 5 6

83 T H H N S S

84 H S H S S T

85 H N H S N S

86 S H N S S N

87 S H S H H S

88 H N S S H N

89 S S H N S H

90 H H S T H N

91 N H S S S H

92 H H N N S H

93 N S N S H N

94 S H H N S S

95 N S S H S S

96 S H N S S H

97 H H N N H H

Sumber: Hasil pengumpulan data

Rekapitulasi Kuesioner Disfungsional Kano dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Rekapitulasi Kuesioner Kano Disfungsional

Responden

PERTANYAAN DISFUNGSIONAL ATRIBUT KE-

1 2 3 4 5 6

1 T TS TS TS T T

2 TS N T N T TS

3 T TS N TS N T

4 TS N TS TS T TS

5 TS T TS T N T

6 N TS T TS T TS

7 TS TS T T TS T

8 TS T TS TS N TS

9 TS TS T TS T T 10 N T N H TS N 11 T N T T TS T 12 TS T N TS T T


(26)

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Data Kuesioner

6.1.1. Analisis Pengolahan Kuesioner Kano

Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap konsumen spring bed PT Ivana Mery Lestari Matras dapat ditentukan kategori Kano atribut spring bed seperti pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Tabulasi Kategori Kano Atribut Spring Bed

No Atribut Kategori

Kano si = a f(y) + b

1 Ketebalan foam spring bed 10 cm A S1 = 0.444 ey1 - 0.805

2 Warna matras spring bed putih A S2 = 0.376 ey2 – 0.679

3 Umur pakai spring bed 5 tahun M S3 = -1.137e

-y3+ 0.773

4 Bahan rangka dipan spring bed dari

kayu jati putih O S4 = 0.823 y4 – 0.396

5 Bahan sandaran spring bed dari kayu

jati putih O S5 = 0.844 y5 – 0.396

6 Bentuk sandaran spring bed setengah

lingkaran A S6 = 0.390 e

y6 – 0.648

Sumber: Pengolahan Data

10Dengan melihat kategori Kano pada setiap atribut, perusahaan dapat

melakukan prioritas pengembangan produk tersebut. Atribut-atribut yang terdapat dalam kategori attractive meliputi ketebalan foam spring bed 10 cm, warna matras

spring bed putih dan akan lebih baik lagi jika dikembangkan dikarenakan atribut

tersebut merupakan atribut yang harus ada pada produk tersebut.       


(27)

Tabel 6.2. Tabulasi Pendahuluan dan Kano Atribut Spring Bed

No Atribut Pendahuluan Klasifikasi Kano

1 Foam yang kurang tebal pada matras Ketebalan foam spring bed

10 cm A

2 Warna spring bed yang kurang

menarik

Warna matras spring bed

putih A

3 Daya elastisitas pegas kurang Umur pakai spring bed 5

tahun M

4 Bahan kayu rangka dipan yang

kurang kokoh

Bahan rangka dipan spring

bed dari kayu jati putih O

5 Bahan sandaran spring bed yang

kurang kokoh

Bahan sandaran spring bed

dari kayu jati putih O

6 Bentuk rangka sandaran spring bed

tidak menarik

Bentuk sandaran spring bed

setengah lingkaran A

Sumber: Pengolahan Data

Perusahaan juga seharusnya memenuhi kategori attractive, dikarenakan akan menciptakan perbedaan dan kelebihan dibanding dengan produk pesaing meliputi atribut ketebalan foam spring bed 10 cm, warna matras spring bed putih, dan bentuk sandaran spring bed setengah lingkaran.

6.2. Analisis QFD Fase I

Penentuan karakteristik teknis salah satu tahap penting dalam pembuatan QFD dimana dilaksanakan dengan melakukan wawancara dengan pihak

manajemen perusahaan.11 Karakteristik teknis dari proses produksi spring bed

bedasarkan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan adalah ketebalan matras, densitas busa, kelenturan pegas, durability, maintainable design dan kecerahan matras.


(28)

Tabel 6.3. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis Atribut

Spring Bed

No Klasifikasi Kano Karakteristik Teknis

1 Ketebalan foam spring

bed 10 cm A Densitas Busa

2 Warna matras spring bed

putih A Kecerahan Matras

3 Umur pakai spring bed 5

tahun M Kelenturan Pegas

4

Bahan rangka dipan spring bed dari kayu jati putih

O Durability

5 Bahan sandaran spring

bed dari kayu jati putih O Ketebalan Busa

6 Bentuk sandaran spring

bed setengah lingkaran A Maintainble Design

Sumber: Pengolahan Data

6.2.1 Analisis Matriks Variabel Proses Perakitan Terhadap Tingkat Kepentingan

  Matriks HOQ menjelaskan masing-masing kebutuhan responden memiliki

tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Penentuan tingkat kepentingan merupakan suatu tahapan teknis pertama dalam matriks HOQ yang hanya dapat

dilaksanakan setelah proses survei kebutuhan konsumen dilaksanakan12.

Penentuan tingkat kepentingan konsumen berdasarkan Customer Requirement (CR) yang telah diklasifikasikan dalam A, O, atau kategori M. Kategori M bernilai 3, kategori O bernilai 4 dan kategori A bernilai 5 (Fiorenzo Franceschini,2001). Customer importance (CI) terhadap proses produksi spring


(29)

Tabel 6.4. Customer Importance (CI) terhadap Produk Spring Bed 6 Kaki

Kategori Atribut CI

Attractive

Ketebalan foam spring bed 10 cm 5

Warna matras spring bed putih 5

Bentuk sandaran spring bed setengah

lingkaran 5

One Dimensional

Bahan rangka dipan spring bed dari kayu jati putih

Bahan sandaran spring bed dari kayu jati putih

4

Must Be Umur pakai spring bed 5 tahun 3

Berdasarkan hasil rekapitulasi pada Tabel 6.3 diketahui bahwa dari 3 atribut kategori attractive memiliki tingkat CI yang paling tinggi yaitu 5.

6.3. Analisis Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 13

AHP digunakan untuk mengetahui derajat kepentingan karakteristik teknis. Kuesioner AHP menggunakan matriks perbandingkan berpasangan antara

customer requirement hasil pengolahan metode Kano dengan karakteristik teknis

produk spring bed hasil wawancara dengan manajer produksi PT. Ivana Mery Lestari Matras yang dapat dilihat pada Gambar 6.1.

      


(30)

Gambar 6.1. Hubungan Customer Requirement dan Karakteristik Teknis

Data kuesioner AHP kemudian dihitung bobot prioritasnya untuk mengetahui karakteristik teknis yang diperhatikan dalam proses produksi spring

bed 6 kaki. Rekapitulasi bobot prioritas dapat dilihat pada Gambar 6.2.


(31)

Ketebalan B

u

sa

Densitas Bu

sa

Kelenturan Pegas Durability Maintainble Design Kecerahan Matra

s

Tingkat Kesulitan 3 4 3 4 3 2

Derajat Kepentingan (%) 16 21 16 21 16 11

Perkiraan Biaya (%) 27 11 4 19 10 28

Sumber: Pengolahan Data

Gambar 6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase I

Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah densitas busa meliputi komposisi dari busa dan durability meliputi ketahanan produk dengan tingkat kesulitan masing-masing 4, derajat kepentingan 21, dan perkiraan biaya 11 dan 19.

Tabel 6.5. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis dengan Bobot Kepentingan AHP Atribut Spring Bed

No Klasifikasi Kano Karakteristik

Teknis

Tingkat kepentingan

Bobot Kepentingan

1 Ketebalan foam spring bed 10

cm Densitas Busa

4

1.63

2 Warna matras spring bed putih Kecerahan

Matras

3

1.70

3 Umur pakai spring bed 5 tahun Kelenturan

Pegas

3

0.23

4 Bahan rangka dipan spring bed

dari kayu jati putih Durability

4

1.15

5 Bahan sandaran spring bed

dari kayu jati putih

Ketebalan Busa

3

1.63

6 Bentuk sandaran spring bed

setengah lingkaran

Maintainble Design

3

0.63

Sumber: Pengolahan Data


(32)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengolahan data, analisis dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut.

1. Kategori atribut Kano yang mendapatkan kategori attractive adalah ketebalan

foam spring bed 10 cm, warna matras spring bed putih dan bentuk sandaran

spring bed setengah lingkaran dimana atribut tersebut ditingkatkan untuk

meningkatkan kepuasan konsumen. Kategori must be terdiri dari umur pakai

spring bed 5 tahun, dimana atribut yang harus ada dalam produk. Kategori one dimensional terdiri dari bahan sandaran spring bed dari kayu jati putih

dan bahan rangka dipan dari kayu jati putih.

2. Derajat kepentingan dari setiap karakteristik teknis dari yang terbesar hingga

yang terkecil berdasarkan bobot proritas yang diperoleh dengan AHP yaitu kecerahan matras, ketebalan matras, durability, densitas busa, maintainable

design, dan kelenturan pegas.

3. Karakteristik teknis yang memilki pengaruh terbesar dalam proses produksi

spring bed yaitu densitas busa meliputi komposisi busa dan durability dengan

tingkat kesulitan masing-masing 4, derajat kepentingan 21, dan perkiraan biaya 11 dan 19.


(33)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Ivana Mery Lestari Matras didirikan pada tahun 1995 dan disahkan menjadi PT pada tahun 1997 berlokasi di Jl. Gambir No. 92, Pasar VIII, Tembung, Sumatera Utara. Perusahaan ini merupakan usaha milik keluarga yang terus beregenerasi untuk menjalankan usaha hingga saat ini. Usaha yang dijalankan PT. Ivana Mery Lestari Matras bergerak di bidang manufaktur yaitu memproduksi spring bed dengan merk dagang Maryland, Meldaland, Belini, dan

Pinokio.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Ivana Mery Lestari Matras adalah perusahaan manufaktur yang berfokus pada pembuatan spring bed. Perusahaan ini memproduksi berdasarkan make to

stock dimana persediaan ditentukan berdasarkan peramalan potensi permintaan

pelanggan terhadap produk jadi. Merk spring bed yang diproduksi PT Ivana Mery Lestari Matras antara lain Maryland, Meldaland, Belini, dan Pinokio yang masing-masing merk mempunyai beberapa ukuran dan jenis. Ukuran-ukuran

spring bed tersebut antara lain spring bed 3 ft, spring bed 4 ft, spring bed 5 ft, dan spring bed 6 ft.


(34)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Ivana Mery Lestari Matras berlokasi di Jl. Gambir No. 92, Pasar VIII, Tembung, Sumatera Utara.

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran PT Ivana Mery Lestari Matras berfokus pada wilayah di Provinsi Sumatera Utara, Banda Aceh dan Pekanbaru. Perusahaan melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur dan penghasilan konsumen yang memang sesuai dengan produk yang dihasilkan. Perusahaan membuat perjanjian langsung dengan toko dimana harga produk disesuaikan dengan harga yang dijual toko ke masyarakat. Toko pemasaran produk spring bed PT. Ivana Mery Lestari Matras yang berlokasi sekitar Sumatera Utara sebagai berikut: Toko Setia Perabot yang berada di Jalan Sutomo, Toko Western Mebel di Jalan Suprapto, Toko mebel di Pasar Petisah.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Elemen organisasi ialah manusia, struktur organisasi, prosedur operasi, politik dan budaya organisasi tersebut. Organisasi mengkordinasikan pekerjaan melalui hierarki yang sekaligus menggambarkan tingkat kewenangan/ tanggung jawab dan prosedur operasi standar.

PT Ivana Mery Lestari Matras menggunakan struktur organisasi lini fungsional karena wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada per


(35)

kepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan pimpinan tertinggi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang tingkatan.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang digunakan 2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama dalam kegiatan proses produksi dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimiawi. Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan spring bed yaitu:

1. Kawat 2,24 mm digunakan untuk pembuatan per spring dengan

menggunakan mesin inject dengan 8 cm dan memiliki ketinggian 16-18 cm.

2. Kawat 1,4 mm digunakan untuk melilit rakitan antar per spring di bagian

tepi dengan menggunakan mesin Ram. 

3. Benang nylon digunakan hanya untuk penjahitan kain quilting.

4. Benang jahit digunakan untuk keseluruhan proses penjahitan kecuali pada

proses penjahitan kain quilt. Benang jahit digunakan pada proses penjahitan tabung samping dan bagian badan kain, penjahitan list dan penjahitan label

merk ke bagian tabung.

5. Per M digunakan sebagai penahan tekanan dari per spring yang telah dirakit

pada bagian samping rakitan per spring yang memiliki ketinggian 18 cm. Per M sudut juga digunakan sebagai penahan tekanan pada ujung sisi-sisi rakitan per spring.


(36)

6. Kawat list 4 mm/ kawat samping digunakan sebagai pengikat pada sisi-sisi samping rakitan per spring.

7. Kain hard pad digunakan untuk memperkecil tekanan pada per ke busa. Kain

hard pad diletakkan tepat pada bagian atas dan bawah rakitan rangka per.

8. Kain bermotif digunakan untuk membuat kain quilt dengan menggunakan

mesin quilting, dimana kain akan disatukan dengan busa sekaligus penjahitan pola kain yang sudah ditentukan utuk tabung samping dan badan matras

spring bed menggunakan mesin quilting. Kain bermotif ini juga digunakan

pada proses pembuatan sandaran spring bed sebagai kain pembungkus busa.

9. Kain tarikan digunakan untuk memudahkan pemasangan kain quilt ke rakitan

rangka per sehingga lebih kuat yang dijahit pada bagian badan matras.

10. Kain list digunakan untuk menutup jahitan antara bagian badan dengan

bagian tabung samping serta sebagai hiasan untuk matras dan sandaran spring

bed.

11. Staples CL 73 dan HR 22 digunakan sebagai penyambung antara bagian

dalam proses pembuatan produk spring bed.

12. Aksesoris list digunakan untuk menutupi sambungan kain yang dipasang

pada sandaran spring bed.

13. Lubang angin/ ventilator digunakan sebagai saluran pertukaran udara saat

matras digunakan untuk menstabilkan tekanan udara yang terjadi di dalam matras yang dipasang pada bagian tabung kain quilt sebelum dijahitkan kain list.


(37)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dalam pasar global, sehingga perusahaan dituntut agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan karakteristik pasar yang semakin tinggi.

PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan salah satu produsen kasur pegas/ spring bed berlokasi di Sumatera Utara yang memproduksi spring bed. Ukuran-ukuran spring bed yang diproduksi oleh PT. Ivana Mery Lestari Matras terdiri dari spring bed 4 ft, spring bed 5 ft, dan spring bed 6 ft.

Kasur pegas/ spring bed adalah kasur yang menggunakan kombinasi per dan busa. Tidur menggunakan kasur pegas dinilai lebih nyaman dan sehat dapat menopang dan mengikuti posisi tidur secara baik. Berdasarkan informasi dan wawancara dengan pihak perusahaan, spring bed yang dihasilkan PT. Ivana Mery Lestari Matras mengalami penurunan penjualan dimana cenderung dari waktu ke waktu yang dilihat dari data penjualan pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1.


(38)

Tabel 1.1. Data Penjualan Produk Spring Bed/ Kasur Pegas Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras Tahun 2015

Bulan Penjualan Spring Bed/ Kasur Pegas

Januari 653

Februari 634

Maret 525

April 460

Mei 395

Juni 376

Juli 297

Agustus 584

September 495

Oktober 357

Nopember 290

Desember 385

Sumber :PT. Ivana Mery Lestari Matras

Tabel 1.2. Data Penjualan Berdasarkan Jenis Produk Spring Bed/ Kasur Pegas Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras

Jenis Spring Bed/ Kasur Pegas Penjualan Tahun 2015

6 kaki 1447

5 kaki 1393

4 kaki 1321

3 kaki 1290

Sumber :PT. Ivana Mery Lestari Matras

Berdasarkan data penjualan pada Tabel 1.2., diketahui bahwa penjualan terbanyak pada tahun 2015 adalah spring bed 6 kaki. PT. Ivana Mery Lestari Matras mengalami penurun penjualan disebabkan adanya keluhan konsumen terhadap produk spring bed yang ditunjukkan pada Tabel 1.3. Keluhan konsumen tersebut didapatkan dengan penyebaran kuesioner keluhan (pendahuluan) sebanyak 30 responden.


(39)

Tabel 1.3. Keluhan Konsumen terhadap Mutu Produk Spring Bed 6 Ft PT. Ivana Mery Lestari Matras

No Keluhan Konsumen Jumlah

Responden

1 Bahan kayu rangka sandaran yang kurang kokoh 12

2 Pegas yang tidak nyaman 9

3 Foam yang kurang tebal pada matras 5

4 Bahan kayu rangka dipan yang kurang kokoh 5

5 Bentuk rangka sandaran yang tidak menarik 5

6 Warna Spring bed yang kurang menarik 4

7 Kainnya tebal dan panas 3

8 Spring bed tidak tahan lama 3

9 Busa pada spring bed tidak nyaman 3

10 Tidak ada busa pada sandaran spring bed 1

Sumber :Pengumpulan Data

Keluhan konsumen yang beragam terhadap produk spring bed yang dihasilkan PT. Ivana Mery Lestari Matras dengan spesifikasi produk yang ditunjukkan pada Tabel 1.4. sehingga diperlukan adanya penelitian tentang perbaikan rancangan terhadap produk spring bed untuk memenuhi keinginan konsumen.

Tabel 1.4. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery Lestari Matras

No Atribut Spesifikasi

1 Ketebalan foam pada matras 10 cm

2 Jumlah pegas 320 pegas

3 Jenis Bahan kayu rangka sandaran Kayu Nangka

4 Jenis Bahan kayu dipan Kayu Nangka

4 Ukiran Kayu rangka sandaran Setengah Lingkaran

5 Warna Matras Putih


(40)

Berdasarkan metode penyelesaian rancangan produk yang digunakan,

1integrasi dari Quality Function Deployment dan model Kano dapat membantu

untuk mengerti keinginan dari pengguna, memberi kenyamanan kepada siswa yang menghabiskan enam sampai delapan jam setiap hari dan menyelesaikan permasalahan desain ergonomis dalam jangka panjang penggunaan perabot di ruangan kelas. Keinginan produk dapat dimengerti dengan model Kano. Berdasarkan klasifikasi dari atribut dasar (dissatisfiers atau must have), atribut performansi (one-dimensional) and atribut keinginan (satisfiers atau attractive). Model Kano bisa diintegrasikan dengan Quality Function Deployment sebagai langkah terbaik untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.

Selain itu, 2peningkatan kualitas proses menggunakan Quality Function

Deployment (QFD) dengan pengaplikasian thinking process Theory Of Constraint

untuk mendukung proses dari desain proses atau produk dengan tujuan meningkatkan kondisi dari customer needs dan mendukung proses perbaikan berkelanjutan yang menguntungkan.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah rancangan produk spring bed yang tidak sesuai keinginan konsumen sehingga diperlukan evaluasi untuk mendapatkan rancangan produk spring bed.

      

1 Taifa, Ismail Wilson, Desai, Darshak A. 2015. Quality Function Deployment Integration

with Kano Model for Ergonomic Product Improvement (Classroom Furniture)-A Review. India Journal of Multidisciplinary Engineering Science and Technology.


(41)

1.3. Tujuan dan Manfaat

Penelitian memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengidentifikasi atribut dan kebutuhan konsumen serta mengetahui derajat kepentingan atribut dengan karakteristik teknis dan part kritis sehingga didapatkan penyelesaian kendala untuk mendapatkan perbaikan rancangan produk spring bed.

Tujuan khusus penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kategori kepuasan konsumen terhadap produk spring bed

menggunakan metode KANO.

2. Mengidentifikasi hubungan dari karakteristik teknik dengan atribut produk

spring bed dan hubungan dari karakteristik teknis dan part kritis

menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP).

3. Menentukan tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknik produk

spring bed dengan menggunakan Quality Function Development (QFD) Fase

I.

4. Menentukan hubungan antara karakteristik teknik dan part kritis produk

spring bed dengan menggunakan Quality Function Development (QFD) Fase

II.

5. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan produk spring bed

dengan thinking process theory of constraint.

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat bagi perusahaan


(42)

b. Memberikan alternatif perbaikan guna meningkatkan daya saing perusahaan

2. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian hanya pada departemen produksi. PT. Ivana Mery Lestari Matras.

2. Produk yang diamati adalah produk spring bed ukuran 6 kaki.

3. Langkah-langkah pengolahan data menggunakan QFD dibatasi sampai fase

II.

4. Kendala-kendala yang ada diselesaikan menggunakan metode thinking

process theory of constraint.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Responden merupakan konsumen yang mengetahui produk spring bed.

2. Responden dapat memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan peneliti dalam kuesioner.

3. Kegiatan produksi berlangsung sesuai dengan standar operasional dari


(43)

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas sarjana adalah sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, menguraikan latar belakang masalah yang mendasari penelitian perancangan produk spring bed, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi dan batasan yang digunakan dalam penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.

Bab II berisi gambaran umum tentang perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras, menguraikan sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, fasilitas layanan, struktur organisasi dan uraian tugas karyawan.

Bab III berisi landasan teori mengenai metode yang digunakan dalam penelitian dan teori-teori yang mendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah KANO, analytic hierarchy process, quality function

deployment dan theory of constraint.

Bab IV berisi metodologi penelitian, menjelaskan langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan yaitu meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual, definisi variabel operasional, instrumen penelitian, serta langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.

Bab V berisi pengumpulan dan pengolahan data. pengumpulkan data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam memecahkan masalah. Data-data berkaitan dengan


(44)

objek penelitian dilaksanakan dengan kuesioner pendahuluan, kuesioner tertutup, dan kuesioner part critis yang kemudian data tersebut akan diolah sesuai dengan prosedur pengolahan data. Pengolahan data dilaksanakan mulai dari tabulasi hasil kuesioner, pengujian validitas dan reliabilitas data, evaluasi kategori KANO, pembobotan dengan AHP (Analytic Hierarchy Process), dan pengembangan matriks house of quality serta theory of constraint untuk mendapatkan rancangan produk.

Bab VI berisi analisis pemecahan masalah, menguraikan hasil pengolahan data serta mengalisis hasil pengolahan data.

Bab VII berisi kesimpulan dan Saran, kesimpulan memberikan hasil yang ditunjukkan oleh penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Saran-saran berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.

                       


(45)

Abstrak

Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dalam pasar global, sehingga perusahaan dituntut agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan karakteristik pasar yang memperlihatkan keragaman produk yang semakin tinggi. Kasur pegas/ spring bed telah menjadi kebutuhan primer konsumen karena kesadaran untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik sehingga kerja menjadi optimal. PT Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan manufaktur penghasil produk spring bed. Berdasarkan pengamatan pendahuluan, diketahui bahwa terdapat keluhan konsumen terhadap desain produk spring bed yang ada saat ini. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menelusuri keinginan konsumen terhadap desain produk spring bed dengan menggunakan model Kano. Dalam model Kano, didapatkan atribut produk yang termasuk dalam kategori attractive, one dimensional dan Indifferent. Atribut terpilih kemudian menjadi input dalam penyusunan House of Quality dalam

Quality Function Deployment fase I, yang digunakan untuk mempertemukan

persepsi konsumen dengan karakteristik teknik. Ketebalan busa dan durability merupakan karakteristik teknik yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Karakteristik teknik dari QFD fase I menjadi input untuk penyusunan House of

Quality pada QFD fase II. QFD Fase II menunjukkan bahwa komposisi busa dan durability kayu spring bed merupakan part kritis yang memiliki tingkat kesulitan

paling tinggi sebesar 31 dan 26. Kedua part kritis ini menjadi parameter

pengembangan desain yang dilakukan dengan Theory of Constraints.

Berdasarkan Theory of Constraints, diketahui bahwa solusi penyelesaian desain rancangan spring bed adalah penggantian bahan busa dalam matras dengan

Polyurethane foam dan penggantian jenis kayu menjadi kayu mahoni.

Kata Kunci: Spring bed, Kano, Quality Function Deployment,

Analytical Hierarchy Process, Theory of Constraints  

         


(46)

(47)

 


(48)

 

   


(49)

   

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini. Tugas sarjana ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler S-1, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Tugas sarjana ini berjudul “Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Theory Of

Constraint”. Tugas sarjana ini berisi penelitian terhadap produk spring bed sesuai dengan produk yang diinginkan konsumen. Penelitian dimulai dengan identifikasi kategori kepuasan konsumen, penentukan karakteristik produk dan part kritis, dan diketahui kendala perancangan produk sehingga didapatkan rancangan usulan

spring bed.

Penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(50)

 

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan ilmu dan kesehatan kepada penulis selama masa kuliah dan pelaksanaan tugas sarjana ini.

Dalam penulisan tugas sarjana ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual maupun administrasi. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini dan juga selaku Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini

2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan,

waktu pengarahan, dan masukan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini.

3. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas


(51)

4. Kedua orangtua tersayang, Ibunda Mariana dan Ayah Susanto yang mendukung penulis baik secara moril, doa, maupun materil sehingga tugas sarjana ini dapat diselesaikan.

5. Staff pegawai Teknik Industri, Bang Mijo, Bang Ridho, Kak Dina, Bang

Nurmansyah, Kak Rahma, dan Ibu Ani, terimakasih atas bantuannya dalam masalah administrasi untuk dapat melaksanakan tugas sarjana ini.

6. Bapak Rahmad selaku Pembimbing Lapangan di PT. Ivana Mery Lestari

Matras yang telah memberikan waktu, bimbingan, serta informasi dan data selama melakukan penelitian.

7. Bapak Tomi Wongso selaku Direktur PT. Ivana Mery Lestari Matras yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT. Ivana Mery Lestari Matras.

8. Kepala Laboratorium Sistem Produksi, Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT serta

Staff Laboratorium, Ibu Dr. Ir Juliza Hidayati, MT, Bapak Ir. Ikhsan Siregar, Bapak Aulia Ishak, ST, MT atas semuanya selama ini di Teknik Industri, terutama di Laboratorium.

9. Seluruh keluarga besar Asisten Laboratorium Sistem Produksi, Departemen

Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU, Rekan Stambuk 2011, Hendro, Andy, Rizki, Wahyuni, Ayu, Ifra, Fitri, Stambuk 2012, Eric, Kadir, Conan, Jovi, Marini, Anita, Rahmawati, dan Claudia.

10.Teman-teman seperjuangan Hendro, Andy, Rizki, Wahyuni, Ayu, Ifra, Fitri,


(52)

11.Rekan-rekan angkatan 2011 Teknik Industri FT USU yang juga membantu selama penelitian.

12.Seluruh pihak yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis dalam

penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS

FEBRUARI 2016  

                               


(53)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

ABSTRAK ... xxii

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1

1.2 Perumusan Masalah ... I-4

1.3 Tujuan dan Manfaat ... I-5

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi ... I-6

1.5 Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ... I-7

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

2.1 Sejarah Perusahaan ... II-1

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-1

2.3 Lokasi Perusahaan ... II-2

2.4 Daerah Pemasaran ... II-2

2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-2

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-2

2.6. Proses Produksi ... II-3


(54)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN 2.6.1.1. Bahan Baku ... II-3

2.6.1.2. Bahan Tambahan ... II-6

2.6.1.3. Bahan Penolong ... II-6

2.6.2. Uraian Proses ... II-7

2.6.2.1. Ptoses Pembuatan Divan Spring Bed ... II-7

2.6.2.2. Ptoses Pembuatan Busa Spring Bed ... II-8

2.6.2.3. Ptoses Pembuatan Sandaran Spring Bed ... II-8

2.6.2.4. Ptoses Pembuatan Matras Spring Bed ... II-9

2.7. Mesin dan Peralatan ... II-12

2.7.1. Mesin Produksi ... II-12

2.7.2. Peralatan ... II-14

28. Safety and Fire Protection ... II-15

2.9. Limbah ... II-15

III LANDASAN TEORI ... III-1

3.1. Porses Perancangan Produk ... III-1

3.2. Kuesioner (Questionnaire) ... III-3

3.3. Metode Sampling ... III-4

3.3.1. Probability Sampling ... III-4

3.3.1. Nonprobability Sampling ... III-4

3.4. Ukuran Sampel untuk Proporsi ... III-7

3.5. Metode Kano ... III-8

3.6. Alat Ukur dalam Realibilitas dan Validitas ... III-12

3.6.1. Validitas Data ... III-12

3.6.2. Reliabilitas Data ... III-13


(55)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.8. QFD (Quality Function Deployment) ... III-17

3.9. QFD Fase II ... III-22

3.9.1. Design Deployment ... III-24

3.10. Thinking Process Theory of Constraint ... III-26

3.10.1. Current Reality Tree ... III-26

3.10.2. Evaporating Cloud (EC) ... III-27

3.10.3. Future Reality Tree ... III-27

3.10.4. Prereequisite Tree ... III-28

3.10.5. Transition Tree ... III-29

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1

4.2. Jenis Penelitian ... IV-1

4.3. Objek Penelitian ... IV-1

4.4. Variabel Penelitian ... IV-2

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-2

4.6. Defenisi Variabel Operasional ... IV-4

4.7. Rancangan Penelitian ... IV-6

4.8. Pengumpulan Data... IV-9

4.8.1. Sumber Data ... IV-9

4.8.2. Metode Pengumpulan Data ... IV-9

4.8.3. Instrumen Penelitian ... IV-10

4.8.4. Populasi dan Sampel ... IV-13

4.8.4.1.Populasi ... IV-13

4.9. Pengolahan Data ... IV-17


(56)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.9.2. Metode KANO ... IV-17

4.9.3. Penentuan Karakteristik Teknis ... IV-20

4.9.4. Metode AHP ... IV-20

4.9.5. Metode Quality Function Deployment (QFD) Fase I . IV-21

4.9.6. Metode Quality Function Deployment (QFD) Fase II IV-21

4.9.7. Metode Theory of Constraint ... IV-22

4.10. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-24

4.11. Kesimpulan dan Saran ... IV-24

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... IV-1 5.1. Pengumpulan Data ... V-1

5.1.1. Kuesioner Terbuka (Keluhan) ... V-1

5.1.2. Kuesioner Tertutup ... V-2

5.1.2.1. Kuesioner Kano ... V-2

5.1.3. Kuesioner Karakteristik Teknis ... V-9

5.1.4. Hubungan antar Karakteristik Teknis ... V-10

5.1.5. Kuesioner AHP ... V-10

5.16. Kuesioner Part Critis ... V-13

5.17. Hubungan antara Karakteristik Teknis dengan Part

Critis ... V-14 5.2. Pengolahan Data ... V-17

5.2.1. Klasifikasi Atribut Produk dalam Kategori Kano ... V-17

5.2.1.1. Uji Validitas Data Model Kano ... V-28

5.2.1.2. Uji Reliabilitas Model Kano ... V-33

5.2.1.3.Identifikasi Atribut Berdasarkan Metode

Kano ... V-34


(57)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.2.2.1. Identifikasi Customer Requirement (CR) ... V-40

5.2.2.2. Menentukan Customer Importance (CI) ... V-41

5.2.2.3.Penetapan Hubungan Antara Technical

Requirement (TR) ... V-42

5.2.2.4.Membuat Hirarki Hubungan antara

Customer Requirement dan Technical

Requirement ... V-42 5.2.2.5.Penetapan Tingkat Hubungan antara

Customer Requirement dan Technical

Requirement ... V-45

5.2.3. Membangun Quality Function Deployment (QFD)

Fase II ... V-57

5.2.3.1.Membuat Hirarki Hubungan antara

Customer Requirement dan Technical

Requirement ... V-57

5.2.3.2. Penentuan Technical Matrix ... V-64

5.2.4. Pengolahan Theory of Constraints ... V-66

5.2.4.1. Identifikasi Masalah (What to Change) ... V-66

5.2.4.2. What To Change To ... V-68

5.2.4.3. How To Change The Cause ... V-70

VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ... VI-1

6.1. Analisis Data Kuesioner ... VI-1

6.1.1. Analisis Pengolahan Kuesioner Kano ... VI-1

6.2 Analisis QFD Fase I ... VI-2 6.2.1. Analisis Matriks Variabel Proses Perakitan Terhadap


(58)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

6.3. Analisis Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ... VI-4

6.4 Analisis QFD Fase II ... VI-7

6.5 Analisis Theory of Constraints ... VI-8

6.5.1. Identifikasi Permasalahan Sistem (What to Change) . VI-3

6.5.2. Analisis To What To Change ... VI-8

6.5.3. Analisis How To Change the Cause ... VI-9

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1 Kesimpulan ... VII-1 7.2 Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA

                     


(59)

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN 1.1. Data Penjualan Produk Spring Bed/ Kasur Pegas Pada PT.

Ivana Mery Lestari Matras Tahun 2015 ... I-2

1.2. Data Penjualan Berdasarkan Jenis Produk Spring Bed/ Kasur

Pegas Pada PT. Ivana Mery Lestari Matras ... I-2

1.3. Keluhan Konsumen terhadap Mutu Produk Spring Bed 6 Ft

PT. Ivana Mery Lestari Matras ... I-3

1.4. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery

Lestari Matras ... I-3

2.1. Jumlah Tenaga Kerja pada PT Ivana Mery Lestari Matras ... II-3

3.1. Atribut Produk ... III-2 3.2. Evaluasi Kano ... III-11

3.2. Skala Gradasi untuk Alternatif Komparasi Kuantitatif ... III-16

3.3. Keterkaitan Logical Tool dengan Tiga Manajemen

Pertanyaan tentang Perubahan ... III-30

4.1. Variabel Operasional ... IV-6

4.2. Lokasi Toko Pemasaran Produk PT. Ivana Mery Lestari

Matras beserta Omset Penjualan ... IV-15

5.1. Data Keluhan Konsumen Terhadap Spring Bed 6 Ft PT. Ivana

Mery Lestari Matras ... V-1

5.2. Atribut Produk Spring Bed ... V-2

5.3. Rekapitulasi Kuesioner Kano Fungsional ... V-3

5.4. Rekapitulasi Kuesioner Kano Disfungsional ... V-6

5.5. Karakteristik Teknis Spring Bed 6 Kaki... V-9

5.6. Hubungan antar Karakteristik Teknis ... V-10

5.7. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut


(60)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN 5.8. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut

Warna Matras Putih ... V-11 5.9. Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut

Bentuk Sandaran Setengah Lingkaran ... V-12

5.10.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut

Bahan Rangka Dipan dari Kayu Jati ... V-12

5.11.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut

Bahan Sandaran dari Kayu Jati ... V-13

5.12.Rekapitulasi Kuesioner AHP Karakteristik Teknis Atribut

Umur Pakai 5 Tahun ... V-13

5.13. Part Critis Produk Spring Bed 6 Kaki ... V-14

5.14.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara

Karakteristik Teknis Ketebalan Matras dengan Part Kritis ... V-14

5.15.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara

Karakteristik Teknis Densitas Busa dengan Part Kritis ... V-15

5.16.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara

Karakteristik Teknis Kelenturan Pegas dengan Part Kritis ... V-15

5.17.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara

Karakteristik Teknis Durability dengan Part Kritis ... V-16

5.18.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara Karakteristik Teknis Maintainable Design dengan Part

Kritis ... V-16 5.19.Pembobotan Kuesioner AHP Tingkat Kepentingan antara

Karakteristik Teknis Kecerahan Matras dengan Part Kritis ... V-17

5.20. Kriteria Evaluasi Model Kano ... V-18

5.21. Ketentuan Evaluasi Model Kano untuk Atribut 1 ... V-18


(61)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.24. Ketentuan Pembobotan Model Kano ... V-22

5.25. Frekuensi Skala Ordinal ... V-23

5.26. Proporsi dan Nilai Z Setiap Skala ... V-23

5.27. Hasil Tranformasi ke Skala Interval ... V-25

5.28. Nilai Skala Interval Model Kano ... V-25

5.29. Uji Validitas Atribut 1 Model Kano ... V-29

5.30. Hasil Perhitungan Validitas Model Kano ... V-30

5.31. Perhitungan Varians Model Kano ... V-33

5.32. Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut ... V-35

5.33.Pemetaan Kategori Kano Tiap Atribut Menurut Blauth’s

formula ... V-36

5.34. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-37

5.35. Penentuan Nilai CS dan DS untuk Tiap Atribut ... V-38

5.36. Fungsi Kepuasan Konsumen untuk Tiap Atribut ... V-40

5.37. Customer Requirement (CR) terhadap Produk Spring Bed ... V-41

5.38. Customer Importance (CI) terhadap Kategori Kano ... V-41

5.39. Faktor Pembobotan untuk Unsur Ketebalan Foam 10 cm ... V-46

5.40. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Ketebalan Foam 10 cm ... V-46

5.41. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Warna Matras

Putih ... V-47 5.42.Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bentuk Sandaran

Setengah Lingkaran ... V-47 5.43. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bahan Rangka

Dipan dari Kayu Jati Putih ... V-48 5.44. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Bahan Sandaran

dari Kayu Jati Putih ... V-48 5.45. Bobot setiap Kriteria untuk Unsur Atribut Umur Pakai


(62)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.46. Random Consistency Index ... V-50

5.47. Rekapitulasi nilai CR Setiap Unsur Atribut ... V-50

5.48. Keterangan Nilai Sales Point ... V-52

5.49. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen ... V-52

5.50. Kategori Tingkat Kesulitan ... V-53

5.51. Total Bobot untuk Setiap Karakteristik Teknis ... V-54

5.52. Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya, dan Derajat

Kepentingan ... V-55

5.53. Bobot untuk Unsur Ketebalan Matras terhadap Part Critis ... V-60

5.54. Bobot untuk Unsur Densitas Busa terhadap Part Critis ... V-60

5.55. Bobot untuk Unsur Kelenturan Pegas terhadap Part Critis ... V-61

5.56. Bobot untuk Unsur Durability terhadap Part Critis ... V-61

5.57. Bobot untuk Unsur Maintainable Design terhadap Part

Critis ... V-62

5.58. Bobot untuk Unsur Kecerahan Matras terhadap Part Critis ... V-62

5.59. Rekapitulasi Nilai CR setiap Unsur ... V-63

5.60. Derajat Kepentingan ... V-64

5.61. Identifikasi Undesirable Effects ... V-67

5.62. Undesirable Effects vs Desirable Effects ... V-69

5.63. Undesirable Effects vs Desirable Effects UDEs2 ... V-73

5.64. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... V-75

6.1. Tabulasi Kategori Kano Atribut Spring Bed ... VI-1

6.2. Tabulasi Pendahuluan dan Kano Atribut Spring Bed ... VI-2

6.3. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis Atribut

Spring Bed ... VI-3 6.4. Customer Importance (CI) terhadap Produk Spring Bed 6

Kaki ... VI-4 6.5. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis dengan


(63)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN 6.6. Tabulasi Klasifikasi Karakteristik Teknis dan Part Critis

Spring Bed ... VI-7

6.7. Undesirable Effects versus Desirable Effects ... VI-9

6.8. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... VI-9

6.9. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery

Lestari Matras dengan Rancangan Usulan ... VI-10

                                   


(64)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

3.1. Diagram Kano ... III-10

3.2. Kuesioner Kano Tradisional ... III-12

3.3. Kuesioner Kano Sederhana ... III-12

3.4. Struktur Umum Hirarki ... III-15

3.5. Format dari Perbandingan Berpasangan ... III-16

3.6. House of Quality ... III-18

3.7. Four-Phase QFD Model ... III-22

3.8. Part Characteristics Deployment ... III-23

3.9. Matriks Design Deployment ... III-24

3.10. Current Tree Analysis ... III-26 3.11. Evaporating Cloud (EC) ... III-27 3.12. Future Reality Tree ... III-28 3.13. Prereequisite Tree ... III-29 3.14. Transition Tree ... III-30

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-4

4.2. Langkah-Langkah Penelitian ... IV-8

4.3. Diagram Alir Pembuatan Kuesioner ... IV-13

4.4. Langkah-langkah Penyebaran Kuesioner ... IV-19

4.5. Diagram Alir Pengolahan Data Model KANO ... IV-19

4.6. Diagram Alir Analytic Hierarchy Process ... IV-20

4.7. Input-Output Analytic Hierarchy Process ... IV-20

4.8. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase I ... IV-21

4.9. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase II ... IV-22

4.10. Langkah-Langkah Theory Of Constraint ... IV-22

4.11. Input-Output Theory Of Constraint ... IV-23


(65)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.2. Hubungan Antar Karakteristik Teknis ... IV-42

5.3. Hirarki Hubungan antara Customer Requirement dan

Technical Requirement ... IV-44

5.4. Matriks Antara CR dengan TR ... IV-51

5.5. Quality Function Deployment Fase I ... IV-56

5.6. Hirarki Hubungan Antara Technical Requirement dan Part

Critis ... IV-58

5.7. Hubungan Antar Part Kritis dan Karakteristik Teknis ... IV-64

5.8. Quality Function Deployment Fase II Spring Bed 6 Kaki ... IV-65

5.9. Current Reality Tree (CRT) UDEs1 ... IV-65

5.10. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective1 ... IV-68

5.11. Future Reality Tree (FRT) UDEs1 ... IV-69

5.12. Prerequisite Tree UDEs1 ... IV-70

5.13. Current Reality Tree (CRT) UDEs2 ... IV-71

5.14. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective2 ... IV-72

5.15. Future Reality Tree (FRT) UDEs2 ... IV-73

5.16. Prerequisite Tree UDEs2 ... IV-74

5.17. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... IV-76

6.1. Hubungan Customer Requirement dan Karakteristik Teknis ... VI-5

6.2. Hubungan Karakteristik Teknis dan Part Kritis ... VI-5

6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase I ... VI-6

6.4. Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-7

6.5. Desain Awal Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11

6.6. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11


(66)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

L-1 Kuesioner Keluhan

L-2 Kuesioner Penilaian Kano

L-3 Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis Produk Spring Bed 6

kaki dan Tingkat Hubungan Matriks antara Karakteristik Teknis

L-4 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara

Atribut Produk Spring Bed dan Karakteristik Teknis untuk Quality

Function Deployment Fase I

L-5 Kuesioner Penentuan Part Kritis Produk Spring Bed 6 kaki

L-6 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara

Karakteristik Teknis Produk Spring Bed dan Part Kritis untuk

Quality Function Deployment Fase II

L-7 Tabel Distribusi Normal

L-8 Tabel r Product Moment

L-9 Surat Permohonan Tugas Sarjana

L-10 Surat Permohonan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana Mery Lestari

Matras

L-11 Surat Balasan Izin Pelaksanaan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana

Mery Lestari Matras

L-12 Surat Keputusan Tugas Sarjana Mahasiswa

L-13 Form Asistensi Dosen Pembimbing I

L-14 Form Asistensi Dosen Pembimbing II

     


(1)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.46. Random Consistency Index ... V-50 5.47. Rekapitulasi nilai CR Setiap Unsur Atribut ... V-50 5.48. Keterangan Nilai Sales Point ... V-52 5.49. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen ... V-52 5.50. Kategori Tingkat Kesulitan ... V-53 5.51. Total Bobot untuk Setiap Karakteristik Teknis ... V-54 5.52. Tingkat Kesulitan, Perkiraan Biaya, dan Derajat

Kepentingan ... V-55 5.53. Bobot untuk Unsur Ketebalan Matras terhadap Part Critis ... V-60 5.54. Bobot untuk Unsur Densitas Busa terhadap Part Critis ... V-60 5.55. Bobot untuk Unsur Kelenturan Pegas terhadap Part Critis ... V-61 5.56. Bobot untuk Unsur Durability terhadap Part Critis ... V-61 5.57. Bobot untuk Unsur Maintainable Design terhadap Part

Critis ... V-62 5.58. Bobot untuk Unsur Kecerahan Matras terhadap Part Critis ... V-62 5.59. Rekapitulasi Nilai CR setiap Unsur ... V-63 5.60. Derajat Kepentingan ... V-64 5.61. Identifikasi Undesirable Effects ... V-67 5.62. Undesirable Effects vs Desirable Effects ... V-69 5.63. Undesirable Effects vs Desirable Effects UDEs2 ... V-73 5.64. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... V-75 6.1. Tabulasi Kategori Kano Atribut Spring Bed ... VI-1 6.2. Tabulasi Pendahuluan dan Kano Atribut Spring Bed ... VI-2 6.3. Tabulasi Klasifikasi Kano dan Karakteristik Teknis Atribut

Spring Bed ... VI-3 6.4. Customer Importance (CI) terhadap Produk Spring Bed 6


(2)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

6.6. Tabulasi Klasifikasi Karakteristik Teknis dan Part Critis

Spring Bed ... VI-7 6.7. Undesirable Effects versus Desirable Effects ... VI-9 6.8. Spesifikasi Kayu Nangka dan Kayu Mahoni ... VI-9 6.9. Spesifikasi Mutu Spring Bed 6 Ft dari PT. Ivana Mery

Lestari Matras dengan Rancangan Usulan ... VI-10  

                                 


(3)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

3.1. Diagram Kano ... III-10 3.2. Kuesioner Kano Tradisional ... III-12 3.3. Kuesioner Kano Sederhana ... III-12 3.4. Struktur Umum Hirarki ... III-15 3.5. Format dari Perbandingan Berpasangan ... III-16 3.6. House of Quality ... III-18 3.7. Four-Phase QFD Model ... III-22 3.8. Part Characteristics Deployment ... III-23 3.9. Matriks Design Deployment ... III-24 3.10. Current Tree Analysis ... III-26 3.11. Evaporating Cloud (EC) ... III-27 3.12. Future Reality Tree ... III-28 3.13. Prereequisite Tree ... III-29 3.14. Transition Tree ... III-30 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-4 4.2. Langkah-Langkah Penelitian ... IV-8 4.3. Diagram Alir Pembuatan Kuesioner ... IV-13 4.4. Langkah-langkah Penyebaran Kuesioner ... IV-19 4.5. Diagram Alir Pengolahan Data Model KANO ... IV-19 4.6. Diagram Alir Analytic Hierarchy Process ... IV-20 4.7. Input-Output Analytic Hierarchy Process ... IV-20 4.8. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase I ... IV-21 4.9. Diagram Alir Quality Function Deployment (QFD) Fase II ... IV-22 4.10. Langkah-Langkah Theory Of Constraint ... IV-22 4.11. Input-Output Theory Of Constraint ... IV-23 5.1. Kurva Fungsi Kano S-CR ... IV-39


(4)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.2. Hubungan Antar Karakteristik Teknis ... IV-42 5.3. Hirarki Hubungan antara Customer Requirement dan

Technical Requirement ... IV-44 5.4. Matriks Antara CR dengan TR ... IV-51 5.5. Quality Function Deployment Fase I ... IV-56 5.6. Hirarki Hubungan Antara Technical Requirement dan Part

Critis ... IV-58 5.7. Hubungan Antar Part Kritis dan Karakteristik Teknis ... IV-64 5.8. Quality Function Deployment Fase II Spring Bed 6 Kaki ... IV-65 5.9. Current Reality Tree (CRT) UDEs1 ... IV-65 5.10. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective1 ... IV-68 5.11. Future Reality Tree (FRT) UDEs1 ... IV-69 5.12. Prerequisite Tree UDEs1 ... IV-70 5.13. Current Reality Tree (CRT) UDEs2 ... IV-71 5.14. Conflict Resolution Diagram (CRD) Objective2 ... IV-72 5.15. Future Reality Tree (FRT) UDEs2 ... IV-73 5.16. Prerequisite Tree UDEs2 ... IV-74 5.17. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... IV-76 6.1. Hubungan Customer Requirement dan Karakteristik Teknis ... VI-5 6.2. Hubungan Karakteristik Teknis dan Part Kritis ... VI-5 6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase I ... VI-6 6.4. Ukuran Kinerja QFD Fase II ... VI-7 6.5. Desain Awal Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11 6.6. Desain Usulan Produk Spring Bed 6 Kaki ... VI-11


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

L-1 Kuesioner Keluhan

L-2 Kuesioner Penilaian Kano

L-3 Kuesioner Penentuan Karakteristik Teknis Produk Spring Bed 6 kaki dan Tingkat Hubungan Matriks antara Karakteristik Teknis L-4 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara

Atribut Produk Spring Bed dan Karakteristik Teknis untuk Quality

Function Deployment Fase I

L-5 Kuesioner Penentuan Part Kritis Produk Spring Bed 6 kaki

L-6 Kuesioner Penentuan Tingkat Kepentingan Hubungan antara Karakteristik Teknis Produk Spring Bed dan Part Kritis untuk

Quality Function Deployment Fase II

L-7 Tabel Distribusi Normal L-8 Tabel r Product Moment

L-9 Surat Permohonan Tugas Sarjana

L-10 Surat Permohonan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana Mery Lestari Matras

L-11 Surat Balasan Izin Pelaksanaan Riset Tugas Sarjana di PT. Ivana Mery Lestari Matras

L-12 Surat Keputusan Tugas Sarjana Mahasiswa L-13 Form Asistensi Dosen Pembimbing I L-14 Form Asistensi Dosen Pembimbing II

   


(6)

Abstrak

Perusahaan dihadapkan pada persaingan yang lebih ketat dalam pasar global, sehingga perusahaan dituntut agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan karakteristik pasar yang memperlihatkan keragaman produk yang semakin tinggi. Kasur pegas/ spring bed telah menjadi kebutuhan primer konsumen karena kesadaran untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik sehingga kerja menjadi optimal. PT Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan manufaktur penghasil produk spring bed. Berdasarkan pengamatan pendahuluan, diketahui bahwa terdapat keluhan konsumen terhadap desain produk spring bed yang ada saat ini. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk menelusuri keinginan konsumen terhadap desain produk spring bed dengan menggunakan model Kano. Dalam model Kano, didapatkan atribut produk yang termasuk dalam kategori attractive, one dimensional dan Indifferent. Atribut terpilih kemudian menjadi input dalam penyusunan House of Quality dalam

Quality Function Deployment fase I, yang digunakan untuk mempertemukan

persepsi konsumen dengan karakteristik teknik. Ketebalan busa dan durability merupakan karakteristik teknik yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Karakteristik teknik dari QFD fase I menjadi input untuk penyusunan House of

Quality pada QFD fase II. QFD Fase II menunjukkan bahwa komposisi busa dan durability kayu spring bed merupakan part kritis yang memiliki tingkat kesulitan

paling tinggi sebesar 31 dan 26. Kedua part kritis ini menjadi parameter

pengembangan desain yang dilakukan dengan Theory of Constraints.

Berdasarkan Theory of Constraints, diketahui bahwa solusi penyelesaian desain rancangan spring bed adalah penggantian bahan busa dalam matras dengan

Polyurethane foam dan penggantian jenis kayu menjadi kayu mahoni. Kata Kunci: Spring bed, Kano, Quality Function Deployment, Analytical Hierarchy Process, Theory of Constraints