Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan dan Pengedaran Uang Palsu (Study Putusan Nomor 1515 Pid.B 2013 PN MDN)

ABSTRAKSI
Parade Sidauruk *
Liza Erwina **
Alwan ***
Skripsi ini berbicara tentang bagaimana pengaturan tindak pidana
pemalsuan uang dan pengedaran uang palsu dengan melihat dalam hukum positif
di Indonesia, seperti kita ketahui bahwa uang merupakan suatu kebutuhan yang
harus dimiliki oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya sehari –hari,
seperti untuk membeli makanan, membeli rumah, membeli pakaian, biaya
pengobatan, biaya pendidikan, dan lain-lain, yang apabila terjadi pengedaran uang
palsu, kita dapat mengetahui pengaturan hukumnya
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif
yakni penelitian yang mempelajari bagaimana norma-norma hukum. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan peraturan
yang berkaitan dengan permasalahan dalam skripsi ini. Di samping itu skripsi ini
menganalisis putusan Pengadilan Negeri Medan yang memutus terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Secara
Bersama-sama Mengedarkan Uang Palsu dengan pidana penjara selama 2 (dua)
tahun 6 (enam) bulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan Sanksi Pidana
Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Dan Pengedaran Uang Palsu dalam

putusan No: 1515/Pid.B/2013/PN.MDN mengenai pengedaran uang palsu masih
memakai KUHP sebagai pengaturan umum dalam Bab X tentang hal memalsukan
mata uang dan uang kertas negara serta uang kertas bank, dengan tidak adanya
memperhatikan pengaturan secara khusus mengenai tindak pidana pemalsuan
uang dan pengedarannya dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang
MataUang.
*

Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara.

**

Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.
***

Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara.


Universitas Sumatera Utara