Gambaran Stres pada mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan Nyeri Kepala Primer

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Setiap orang pasti pernah mengalami stres dalam kehidupan sehari-hari nya,

sebab stres merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan kita sebagai
manusia. Cara individu dalam menyikapi kondisi stres pun berbeda-beda antara
yang satu dengan lainnya. Hal itu tergantung dari pengalaman, kepribadian, serta
kondisi lingkungan hidup individu tersebut. Stres dapat disebabkan oleh faktor
dalam diri (internal) seperti kepribadian, kondisi mental-psikologis individu, serta
pengalaman masa lalunya. Ataupun faktor lingkungan (eksternal) seperti kondisi
dan situasi tempat tinggal.1
Istilah stres pertama kali diciptakan oleh seorang endokrinologi Hans Selye
lebih dari 70 tahun yang lalu untuk menjelaskan tentang respon fisiologis adaptif
terhadap ancaman emosional atau fisik (stresor) yang dialami oleh organisme
(manusia) , baik yang nyata ataupun yang dirasakan. Ketika manusia mengalami
suatu situasi yang mengancam, tubuh secara fisiologis akan mencetuskan fight or
flight response yang didorong oleh aktivasi simpatik yang mengarah ke detak


jantung dan pernafasan yang cepat, meningkatkan gairah , kewaspadaan , dan
penghambatan sementara menghambat fungsi parasimpatik yang berhubungan
dengan makan, pencernaan, pertumbuhan dan reproduksi.2
Stres akibat peristiwa traumatis ataupun akibat permasalahan merupakan
hal yang sangat umum dalam kehidupan masyarakat. Dalam sebuah penelitian
WHO di 21 negara, lebih dari 10 % responden melaporkan bahwa mereka
menyaksikan kekerasan (21,8 %) atau mengalami kekerasan interpersonal (18,8 %)
, kecelakaan (17,7 %) , paparan perang (16,2 %) atau trauma pada orang yang
dicintai (12,5 %). Sebuah studi meta-analisis pasca - konflik menggunakan sampel
representatif dan penilaian diagnostik penuh menemukan bahwa 15,4 % orang

Universitas Sumatera Utara

dilaporkan mengalami gangguan pasca trauma stres (PTSD) dan 17,3 % dilaporkan
mengalami depresi.3
Nyeri kepala berulang merupakan salah satu keluhan medis yang paling
umum pada masa remaja, dengan prevalensi diperkirakan sekitar 10% untuk
migren dan 15-20% untuk nyeri kepala tipe tegang (TTH) dalam studi berbasis
populasi.4 Berdasarkan hasil studi cross-sectional berbasis populasi pada anak-anak

dan remaja yang dilakukan oleh Mazzone dan rekan-rekan pada tahun 2006,
didapati bahwa nyeri kepala berulang berhubungan dengan kecemasan dan depresi,
serta dengan perhatian dan dalam menghadapi kesulitan.5 Nyeri kepala berulang
dapat mempengaruhi semua aspek fungsional pada remaja termasuk keadaan
afektif yang mengarah ke arah negatif serta meningkatkan masalah psikososial.
Bahkan menurut laporan, kejadian bunuh diri lebih tinggi pada kalangan remaja
dengan migrain dibandingkan dengan subjek yang non-migrain.6
Stres berat dan kurang tidur merupakan dua faktor pemicu paling umum
yang menyebabkan nyeri kepala dalam studi retrospektif yang dilakukan oleh
Martin PR dan rekan pada tahun 2009.7 Sekitar 80 % dari pasien migrain
mengidentifikasi stres sebagai penyebab nyeri kepala yang akut.8 Dalam sebuah
penelitian prospektif yang ambisius terkait pemicu nyeri kepala yang dilakukan
oleh Wober dan rekan-rekan pada tahun 2007, didapati bahwa stres merupakan
faktor pencetus yang signifikan dari nyeri kepala.9 Sejumlah kecil studi telah
berusaha untuk menggunakan penanda stres yang fisiologis untuk memprediksi
episode nyeri kepala berikutnya.10,11
Mengingat bahwa stres dan nyeri kepala merupakan kondisi yang sangat
sering dikeluhkan oleh masyarakat umum, maka perlu dikaji seberapa berat
keluhan stres akibat nyeri kepala. Berdasarkan kondisi permasalahan tersebut,
peneliti tertarik untuk mengkajinya melalui penelitian tentang gambaran stres pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) dengan
nyeri kepala primer.

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Rumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan

sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
“Bagaimana gambaran stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dengan nyeri kepala primer?”.
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran stres pada mahasiswa FK USU dengan nyeri
kepala primer.

1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui persentase tipe nyeri kepala primer pada mahasiswa FK
USU.
2. Untuk mengetahui tingkatan stres pada mahasiswa FK USU dengan nyeri
kepala primer.
3. Untuk mengetahui perbandingan jenis kelamin pada mahasiswa FK USU
dengan nyeri kepala primer.
4. Untuk mengetahui perbandingan jenis kelamin pada mahasiswa FK USU
dengan tingkatan stres.

1.4.

Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan hasil penelitian yang disajikan peneliti
dapat digunakan sebagai bahan referensi selanjutnya bagi para peneliti lainnya di
kemudian hari mengenai gambaran stres pada penderita nyeri kepala primer.
1.4.2. Bagi Pendidikan
Menambah pengetahuan dasar ilmiah mengenai gambaran stres pada

penderita nyeri kepala primer, terutama mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara

1.4.3. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengetahuan pada mahasiswa untuk memahami masalah
tentang stres dan mengetahui cara pencegahan stress serta penanganan terhadap
nyeri kepala primer.
1.4.4. Bagi Peneliti
Dapat memberikan kontribusi ilmiah, memberikan pengalaman meneliti,
mengembangkan kemampuan di bidang penelitian, dan menambah kemampuan
menganalisis suatu penelitian.

Universitas Sumatera Utara